You are on page 1of 9

Mewengkang Jurnal Ilmiah Platax Vol.

10:(2), July-
December 2022

Identifikasi Senyawa Bioaktif Dan Pengujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak


Daging Teripang Holothuria (Halodeima) atra Jaeger 1833 Asal Perairan Pantai
Kalasey, Minahasa
(Identification of Bioactive Compounds and Antibacterial Activity of Sea Cucumber, Holothuria
(Halodeima) atra Jaeger 1833 Flesh Extract from Kalasey Coastal Waters, Minahasa District)
Thresia T. Mewengkang1, Rosita A. J. Lintang2*, Fitje Losung2, Deiske A. Sumilat2,
Lawrence J. L. Lumingas2
1Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam
Ratulangi, Jl. Kampus Unsrat Bahu, Manado 95115 Sulawesi Utara, Indonesia
2Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus
Unsrat Bahu, Manado 95115 Sulawesi Utara, Indonesia
*Corresponding author: rositalintang@unsrat.ac.id

Abstract
Sea cucumbers are one of the marine biotas that contain bioactive compounds that have the
potential as antibacterial ingredients. The purpose of this study was to perform antibacterial
testing on fractions of the extract of the sea cucumber H. atra meat and to conduct a zoochemical
analysis to determine the content of bioactive compounds that can inhibit bacterial growth.
Antibacterial testing using disc diffusion method against Staphylococcus aureus and Escherichia
coli bacteria. The results showed that the methanol extract of sea cucumber flesh could inhibit
the growth of both types of test bacteria. In antibacterial testing for S. aureus, the ethyl acetate
fraction was 11.8 mm, the n-hexane fraction was 7 mm, and the methanol fraction was 8.6 mm,
while for E. coli the ethyl acetate fraction was 10.88 mm, the n-hexane fraction was 7 mm, and
8.6 mm methanol fraction. The compounds contained in the ethyl acetate fraction of sea
cucumber H. atra flesh extract are alkaloids, flavonoids, steroids, and saponins which are
compounds that can inhibit bacterial growth with their respective working mechanisms.
Keywords: Disc diffusion, Extraction, Fractionation, Sea cucumber (H.atra), Zoo-chemical,
Abstrak
Teripang merupakan salah satu biota laut yang memiliki kandungan senyawa bioaktif yang
berpotensi sebagai bahan antibakteri. Tujuan penelitian ini melakukan pengujian antibakteri pada
fraksi-fraksi dari ekstrak daging teripang H. atra dan melakukan analisis zookimia untuk
mengetahui kandungan senyawa bioaktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Pengujian antibakteri menggunakan metode difusi cakram terhadap bakteri Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daging
teripang memiliki dapat menghambat pertumbuhan kedua jenis bakteri uji. Pengujian antibakteri
terhadap S. aureus fraksi etil asetat sebesar 11,8 mm, fraksi n-heksan 7 mm, dan fraksi metanol
8,6 mm sedangkan untuk bakteri E. coli fraksi etil asetat sebesar 10,88 mm, fraksi n heksana 7
mm, dan fraksi metanol 8,6 mm. Kandungan senyawa yang yang terkandung dalam fraksi etil
asetat ekstrak daging teripang H. atra yaitu senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, dan saponin
yang merupakan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan mekanisme
kerja masing-masing.
Kata Kunci : Difusi cakram, Ekstraksi, Fraksinasi , Teripang (H. atra), Zoo-kimia,

PENDAHULUAN dalamnya memiliki potensi sebagai bahan


antibakteri (Bordbar et al, 2011 ; Hossain et
Keanekaragaman biota laut yang
al, 2020). Teripang memiliki kandungan
dimiliki Indonesia sangatlah tinggi yang
senyawa bioaktif yang ada di dalamnya
memiliki potensi sebagai bahan dasar
memiliki potensi sebagai bahan antibakteri
untuk obat-obatan. Salah satu biota laut
(Mahmudah et al, 2019).Teripang termasuk
yang memiliki potensi sebagai bahan obat
dalam filum Echinodermata pada kelas
yaitu teripang. Teripang memiliki
Holothuroidea. Menurut Setyastuti et al.
kandungan senyawa bioaktif yang ada di
(2014), teripang jenis Holothuria atra

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax 10.35800/jip.v10i2.42271
355
Mewengkang Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10:(2), July-December 2022

merupakan jenis teripang yang mencari bahan dasar yang berpotensi


kelimpahanya paling banyak ditemukan sebagai bahan obat baru (Rasyid, 2012).
pada perairan yang dangkal. Memiliki ciri- Mengetahui kandungan senyawa metabolit
ciri morfologi dengan bentuk tubuh bulat sekunder mengacu pada pengujian
memanjang, berwarna hitam, terkstur fitokimia kualitatif yaitu uji senyawaa
tubuh yang kasar, dan saat diangkat keatas alkaloid, saponin, fenol,
tidak mengeluarkan getah atau yang steroid/triterpenoid, flavonoid (Shaikh,
disebut tubulus cuvierian (Wildati, 2019). 2020). Berdasarkan uraian di atas peneliti
Sistem metabolisme yang ada pada merasa harus melakukan penelitian untuk
teripang digunakan untuk alat biota laut teripang dengan melakukan
mempertahankan diri dari ancaman bahaya ekstraksi senyawa bioaktif yang memiliki
atau kondisi lingkungan yang kurang baik aktivitas antibakteri serta melakukan
yang dapat menghasilkan senyawa- pengujian zookimia untuk mengetahui
senyawa bioaktif yang memiliki manfaat kandungan senyawa bioaktif yang ada
dalam bidang farmasi contohnya bermafaat dalam teripang Holothuria atra yang
sebagai antibakteri (Mahmudah et al, memiliki potensi dapat menghambat
2019). Antibakteri merupakan senyawa/zat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan
yang dapat mengobati penyakit yang Staphylococcus aureus.
disebabkan oleh bakteri. Bakteri
METODE PENELITIAN
Escherichia coli merupakan bakteri gram
negatif dan Staphylococcus aureus Waktu dan Tempat Penelitian
merupakan bakteri gram positif, kedua Penelitian dilakukan selang bulan
bakteri ini merupakan bakteri patogen yang Maret – Juni 2022. Sampel teripang diambil
paling sering menginfeksi manusia dan di perairan pantai Kalasey, Kabupaten
ditemukan telah resistensi terhadap Minahasa. Pengambilan sampel dilakukan
beberapa antibiotik (Ritan et al., 2021 ; saat malam pada saat surut terendah.
Novard et al., 2019). Resistensi terhadap Proses ekstraksi, fraksinasi, dan pengujian
antibiotik membuat bakteri tidak akan antibakteri dilakukan di Laboratorium
terganggu dengan adanya antibiotik Biologi Molekuler dan Farmasetika Laut,
tersebut sehingga perlu adanya penelitian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
untuk kandungan senyawa bioaktif pada Universitas Sam Ratulangi, dan untuk
teripang yang memiliki kandungan pengujian zookimia kualitatif dilakukan di
senyawa yang berpotensi sebagai agen Divisi Mikrobiologi, Laboratorium Farmasi,
penghambat pertumbuhan bakteri Fakultas Matematika dan Ilmu
(Martiningsih, 2014). Pengetahuan Alam, Universitas Sam
Proses awal yang dilakukan untuk Ratulangi.
isolasi kandungan senyawa bioaktif dengan Identifikasi Sampel
melakukan proses ekstraksi, yang Identifikasi jenis teripang dilakukan
bertujuan untuk menarik zat aktiv yang dengan melihat ciri-ciri morfologi mulai dari
terdapat dalam sampel dengan prinsip bentuk, warna, serta ukuran tubuh.
kerja didasarkan pada pelarut yang Pengamatan dipandu dengan buku
digunakan serta perbandingan antara “Commercially Important Sea Cucumber of
sampel dan pelarut dalam proses ekstraksi The Word” (Purcel et al., 2012) dan World
(Susanty, 2016). Metode ekstraksi Register of Marine Species (WORMS).
maserasi merupakan metode ekstraksi
yang dilakukan dengan kondisi dingin serta Preparasi Sampel
pengerjaan yang dilakukan mudah karena Sampel yang diperoleh segera dicuci
tidak perlu adanya proses pemanasan bersih dengan air mengalir untuk
sehingga kecil kemungkinan bahan alami menghilangkan pasir yang menempel.
akan rusak (Leba, 2017). Selanjutnya teripang dibela untuk
Identifikasi kandungan senyawa memisahkan bagian isi perutnya dengan
metabolit sekunder merupakan langkah daging.
awal yang dilakukan dalam penelitian untuk

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax 10.35800/jip.v10i2.42271
356
Mewengkang Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10:(2), July-December 2022

Ekstraksi dan Partisi dituang ke dalam 10 tabung reaksi. Tabung


Proses ekstraksi dilakukan pada reaksi yang telah berisi media cair
bagian daging teripang H. atra disumbat dengan kapas lalu disterilkan dan
menggunakan metode maserasi. Sampel setelah itu media siap digunakan sebagai
dimasukkan ke dalam toples kaca lalu media kultur bakteri.
direndam dengan pelarut metanol dengan
Pembuatan Media Padat
perbandingan 1:3 kemudian diletakkan di
atas orbital shaker dengan kecepatan Media padat dibuat dengan
150rpm selama 24 jam. Sampel menambahkan agar sebanyak 1,5% ke
selanjutnya diremaserasi sebanyak 3x. dalam media cair. Semua bahan
Filtrat yang diperoleh selanjutnya dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu
dievaporasi dengan suhu 40o C untuk dipanaskan untuk melarutkan bahan-
mendapatkan ekstrak kasar. Ekstrak kasar bahan dengan sempurna. Setelah terlarut
ditimbang beratnya untuk mengetahui nilai sempurna media diangkat dan dipisahkan
rendemennya. ke dalam dua erlenmeyer untuk masing-
Esktrak kasar yang diperoleh dari masing bakteri. Setiap erlenmeyer ditutup
proses maserasi sebanyak 15gr ekstrak dengan aluminium foil lalu disterilkan.
dilarutkan kembali dengan 100 ml metanol, Setelah steril media didiamkan hingga
lalu dimasukkan ke dalam corong pisah hangat siap digunakan dalam pengujian.
dan ditambahkan pelarut n-heksan dengan Kultur Bakteri
perbandingan yang sama. Selanjutnya, Penelitian ini menggunakan bakteri
corong pisah dikocok-kocok dan diamkan Escherichia coli dan Staphylococcus
sampai terbentuk dua lapisan. Masing- aureus. Sebanyak 200 µl dari masing-
masing lapisan ditampung ke dalam wadah masing bakteri diambil dan dimasukkan ke
dan lapisan n-heksan di evaporasi dan dalam media cair lalu diinkubasi selama 24
didapatkan fraksi n-heksan. Selanjutnya jam untuk bakteri yang siap digunakan
larutan metanol dimasukkan kembali dan dalam pengujian.
ditambahlan dengan pelarut etil asetat
dilakukan hal yang sama sampai Uji Antibakteri
terbentuknya dua lapisan kemudian setiap Pengujian dilakukan dengan metode
lapisan dievaporasi dan didapatkan fraksi difusi agar cakram (disc diffusion Kriby and
etil asetat dan fraksi metanol. Bauer). Sehingga kertas cakram yang
digunakan berukuran 6 mm serta ekstrak
Pengujian Antibakteri yang ditotolkan sebanyak 30µl. Media
Sterilisasi Alat dan Bahan padat yang telah dibuat ditambahkan
Alat-alat yang berbahan kaca dicuci sebanyak 1 ml bakteri untuk masing-
bersih kemudian dikeringkan setelah kering masing bakteri uji, kemudian dihomogen
alat-alat tersebut dibungkus dengan kertas dengan menggoyangkan secara perlahan.
dan disterilkan ke dalam oven selama 2 jam Selanjutnya media dimasukkan ke dalam 3
dengan suhu 150o C. Sedangkan, untuk cawan petri untuk masing-masing bakteri
bahan media cair dan media padat dibuat tiga replikasi, dan media didiamkan
disterilkan ke dalam autoclave selama 20 hingga mengeras. Selanjutnya kertas
menit pada suhu 120o C. Setelah disterilkan cakram yang telah ditotolkan diletakkan
alat dan bahan siap digunakan dalam pada permukaan media padat lalu
pengujian. diinkubasi selama 24 jam. Pengamatan
dilakukan dengan melihat zona bening
Pembuatan Media Cair
yang terbentuk disekitar kertas cakram
Media cair untuk kultur bakteri dibuat
kemudian diukur dengan mistar dalam
dengan melarutkan Nutrient Broth (NB)
satuan millimeter. Sebagai pembanding
sebanyak 1,3gr ke dalam 100ml air.
dalam pengujian antibakteri maka
Sebelum disterilkan maka larutan media
digunakan kontrol negatif yaitu pelarut
yang berada dalam erlenmeyer dipanaskan
metanol dan kontrol positif menggunakan
hingga homogen selanjutnya media
antibiotik kloramfenikol.

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax 10.35800/jip.v10i2.42271
357
Mewengkang Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10:(2), July-December 2022

Uji Zookimia Kualitatif Sampel teripang yang diambil


Uji senyawa alkaloid, sebanyak 1 ml memiliki ciri-ciri, seluruh bagian tubuh
ekstrak diambil dimasukkan ke dalam berwarna hitam pekat (Gambar 1), memiliki
tabung reaksi kemudian ditambahkan 10 20 tentakel berwarna hitam pada bagian
tetes asam sulfat 2N. Setelah dikocok akan mulut, bentuk papilla seperti table dan
terbentuk dua lapisan, kemudian lapisan button, panjang tubuh 20 cm, dan tidak
bagian atas diambil dan dibagi kedalam 3 memiliki tubulus cuvierian. Berdasarkan
tabung reaksi. Lalu tiap tabung reaksi di uraian dan dari panduan yang digunakan
tambahkan 3 tetes pereaksi mayer, sampel yang diambil merupakan jenis
dragendrof, dan wagner. Menunjukkan teripang Holothuria atra.
positif jika pada pereaksi mayer terdapat
Hasil Ekstraksi
endapan putih/kuning, pereaksi dragendrof
Proses ekstraksi yang dilakukan
endapan merah/jingga, dan pereaksi
dengan metode maserasi dengan pelarut
wagner endapan coklat.
metanol terhadap daging teripang. Filtrat
Uji senyawa saponin, sebanyak 1 ml
yang dihasilkan dari maserasi setelah
ekstrak diambil dimasukkan ke dalam
proses evaporasi pada ekstrak kasar
tabung reaksi lalu ditambahkan aquades.
daging teripang memiliki berat ekstrak 25 gr
Kemudian larutan dididihkan dan dikocok
dengan nilai rendemen sebesar 6,76 % dan
kuat-kuat jika terdapat buih yang stabil
memiliki warna merah bata.
selama 3 menit dan tidak hilang setelah
ditambahkan HCL maka dinyatakan positif Hasil Partisi
mengandung saponin. Uji senyawa fenol, 1 Proses partisi dilakukan pada ekstrak
ml ekstrak diambil dan dimasukkan ke kasar daging teripang. Dari hasil partisi
dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 3 diperoleh tiga fraksi dengan sifat
tetes FeCl 5% jika terjadi perubahan warna kepolarannya yang berbeda yaitu semi
coklat, jingga, biru, atau ungu dinyatakan polar (fraksi etil asetat), polar (fraksi
positif mengandung fenol. metanol), dan non polar (fraksi n -heksan).
Uji senyawa steroid/triterpenoid, Warna fraksi yang didapatkan setelah
sebanyak 1 ml ekstrak dimasukkan ke evaporasi di mana fraksi n-heksan
dalam tabung reaksi ditambahkan 3 tetes berwarna jingga dengan berat 1,190 gr ,
asam sulfat jika terjadi perubahan warna fraksi etil asetat berwarna merah dengan
merah/jingga menunjukkan adanya berat 6,625 gr, dan fraksi metanol berwarna
senyawa triterpenoid dan jika terjadi warna merah muda dengan berat 6,987 gr.
biru/hijau adanya kandungan steroid. Uji Selanjutnya masing-masing fraksi
senyawa flavonoid, 1 ml ekstrak dilakukan pengujian antibakteri.
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu Pengujian Antibakteri Fraksi
ditambahkan 3 tetes HCL pekat dan 0,2gr Pengujian antibakteri dilakukan
Mg dinyatakan positif jika terjadinya terhadap ketiga fraksi yang didapatkan.
perubahan warna merah, jingga, dan Pengamatan dilakukan setelah 24 jam
kuning dalam waktu 3 menit. Uji senyawa masa inkubasi untuk melihat zona bening
tanin, ekstrak dimasukkan ke dalam tabung yang terbentuk disekitar kertas cakram
reaksi lalu ditambahlan 3 tetes FeCl 1% (Gambar 2) serta kekuatan daya antibakteri
akan dinyatakan positif jika terjadi yang ada dan melihat spektrum
perubahan warna hijau, biru, ataau ungu. antibakterinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang ditampilkan
pada Tabel 1, menunjukkan bahwa fraksi-
Hasil Identifikasi
fraksi memiliki daya antibakteri spektrum
luas. Namun berdasarkan pernyataan dari
David dan Stout (1971) penggolongan
kriteria kekuatan sesuatu bahan antibakteri
yaitu ada 3 kategori yakni diameter zona
hambat <5 mm dikategorikan lemah,
Gambar 1. Sampel Teripang

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax 10.35800/jip.v10i2.42271
358
Mewengkang Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10:(2), July-December 2022

diameter 5-10 mm dikategorikan sedang, Antibakteri yang merupakan zat yang


dan diameter 10-20 mm dikategorikan kuat menghambat pertumbuhan bakteri dan
maka hasil yang diperoleh dalam proses digunakan secara khusus untuk mengobati
pengujian ini berbeda dalam fraksi etil infeksi. Berdasarkan cara kerjanya,
asetat dikategorikan kuat, sedangkan fraksi antibakteri dibedakan mejadi dua yaitu
n-heksan dan metanol dikategorikan bakterisidal dan bakteriostatik. Bakterisidal
sedang. Dalam hal ini, bisa dilihat fraksi etil yang merupakan zat antibakteri yang
asetat memiliki aktivitas yang terbaik berkerja mematikan bakteri, sedangkan
menunjukkan bahwa senyawa antibakteri bakteriostatik zat antibakteri yang dapat
yang potensial dari teripang Holothuria atra menghambat pertumbuhan bakteri (Umboh
larut pada pelarut etil asetat atau tandanya et al, 2018). Fraksi etil asetat diuji kembali
memiliki kandungan senyawa yang larut aktivitas antibakteri untuk melihat
pada kepolaran yang mirip dengan etil mekanisme kerjanya dengan pengamatan
asetat yaitu tergolong semi polar. yang dilakukan selama 3x24 jam.
Peneltian yang sama dilakukan oleh Berdasarkan hasil pengamatan
Kano (2022), pada fraksi-fraksi dari (Tabel 2) zona hambat yang terbentuk ada
teripang P. graeffei memiliki aktivitas pada kategori kuat namun saat proses
antibakteri berspektrum luas yang dapat pengamatan zona bening yang terbentuk
menghambat bakteri gram negatif dan mulai berkurang. Berdasarkan
gram positif. Penelitian dilakukan oleh pengamatan yang dilakukan fraksi etil
Umboh (2018) pengujian antibakteri pada asetat daging teripang H. atra bersifat
jenis teripang yang sama H. atra untuk sebagai bakteriostatik yang hanya dapat
fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi menghambat pertumbuhan bakteri bukan
metanol serta daya hambat yang paling mematikan bakteri karena pada saat
besar ada pada fraksi kloroform yang pengamatan diameter zona hambat
berarti senyawa yang potensial dalam semakin berkurang.
menghambat pertumbuhan bakteri ada
pada golongan senyawa semi polar.

Gambar 2. Hasil Pengujian Antibakteri


Keterangan : E : Fraksi Etil Asetat N : Fraksi N-heksan - : Kontrol Negatif
M : Fraksi Metanol + : Kontrol Positi

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax 10.35800/jip.v10i2.42271
359
Mewengkang Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10:(2), July-December 2022

Tabel 1. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Fraksi-fraksi


Bakteri Uji
Staphylococcus aureus Escherichia coli
Fraksi
I II III Rata- I II III Rata-rata
(mm) (mm) (mm) rata (mm) (mm) (mm) (mm)
(mm)
Etil asetat 13,5 12,5 9,5 11,8 11 10,5 10,5 10,8
N-heksan 7 7 6,5 7 6,5 7 7 7
Metanol 8,5 8 8 8,6 8,5 8 8 8,6
Kontrol 16,5 15 17 16,6 16,5 17 14,5 16
Positif (+)
Kontrol 0 0 0 0 0 0 0 0
Negatif (-)

Tabel 2. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Fraksi Etil Asetat


Bakteri Uji
Escherichia coli Staphylococcus aureus
Fraksi
I II III Rata-rata I (mm) II III Rata-rata
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Etil asetat 11 10,5 10 10.5 15 12 12 13
Kontrol 17 17 17 17 16 16 16 16
Positif (+)
Kontrol 0 0 0 0 0 0 0 0
Negatif (-)

Gambar 3. Pengujian Antibakteri Fraksi Etil Asetat


Keterangan : E : Fraksi Etil Asetat - : Kontrol Negatif + : Kontrol Positif

Diameter zona hambat atau zona zona hambat pada bakteri S. aureus
bening yang terbentuk pada bakteri E. coli (Gambar 3). Bakteri gram positif memiliki
lebih kecil dibandingkan dengan diameter kepekaan lebih baik pada antibakteri

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax 10.35800/jip.v10i2.42271
360
Mewengkang Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10:(2), July-December 2022

dibandingkan gram negatif dikarenakan bakteriostatik dengan memiliki daya


struktur dinding selnya. Menurut Umboh hambat yang lemah.
(2018), bakteri gram negatif memiliki
Hasil Uji Zookimia
struktur sel yang berbeda dengan bakteri
Kandungan metabolit sekunder
gram positif, struktur dinding sel gram
diidentifikasi melalui uji zookimia kualitatif
negatif lebih kompleks memiliki tiga lapisan
dengan adanya perubahan warna setelah
yaitu lipoprotein, lipopolisakarida, dan
penambahan pereaksi (Gambar 4). Tujuan
peptidoglika. Sedangkan struktur dinding
dilakukannya uji zookimia kualitatif untuk
sel bakteri gram positif memiliki dinding sel
mengetahui senyawa bioaktif yang
lebih sederhana yang sebagian terusun
terkandung dalam teripang H. atra. Hasil
oleh polisakarida yang dapat memudahkan
identifikasi metabolit sekunder
antibakteri untuk masuk dan merusak.
berdasarkan uji zookimia kualitatif fraksi etil
Dapat diketahui bahwa pada penelitian
asetat daging teripang Holothuria atra
pengujian antibakteri yang dilakukan oleh
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid,
Dwicahyani (2018), mekanisme kerja dari
steroid, dan saponin.
ekstrak teripang H. atra bersifat sebagai

Gambar 3. Hasil Pengujian Fitokimia Kualitatif

Tabel 3. Hasil Uji Fitokimia Kualitatif


No Metabolit Metode Uji Hasil Positif Hasil
Sekunder
1 Alkaloid Pereaksi Mayer Terbentuk endapan Putih/kuning +
Pereaksi Dragendroff Terbentuk endapan merah/jingga +
Pereaksi Wagner Terbentuk endapam coklat -
mua/kuning
2 Triterpenoid Terbentuk warna merah, jingga, -
Asam Asetat anhidrat +
unggu, merah kecoklatan
3 Steroid Asam Sulfat Pekat Terbentuk warna hijau +
4 Flavonoid Pereaksi HCL Pekat + Adanya buih dan berwarna jingga, +
Logam Mg merah, merah bata, kecoklatan
5 Saponin Akuades Terbentu buih stabil +
6 Tanin Pereaksi FeCl 1% Terbentuk warna hitam kebiruan -
7 Fenolik Pereaksi FeCl 5% Terbentuk warna coklat jingga -

Senyawa metabolit sekunder yang dimiliki antibakteri dengan menggangu komponen


oleh teripang Holothuria atra merupakan penyusun peptidoglikan pada sel bakteri
senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, dan sehingga sel tidak terbentuk secara utuh.
saponin yang memiliki potensi sebagai Senyawa steroid dengan mekanisme kerja
antibakteri dengan mekanisme kerjanya dapat berinteraksi dengan membran
masing-masing. Senyawa flavonoid fosfolipid yang dapat menyebabkan sel
memiliki mekanisme kerja dapat merusak rapuh. Senyawa saponin dengan
dinding sel atau merusak permeabilitas mekanisme kerja sebagai antibakteri
dinding sel dan menggangu proses dengan cara menurunkan tegangan
metabolismenya. Senyawa alkaloid permukaan dinding sel bakteri sehingga
memiliki mekanisme kerja sebagai dinding sel akan pecah yang membuat zat

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax 10.35800/jip.v10i2.42271
361
Mewengkang Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10:(2), July-December 2022

antibakteri dapat masuk untuk merusak Kano, N. N., F. Losung., R. Mangindaan.,


metabolismenya. Teripang jenis Holothuria R. Lintang., S. Wulur., & R. Tumbol.
atra merupakan jenis teripang yang (2022). Aktivitas Antibakteri Dari
memiliki senyawa saponin jenis Holothurin Teripang Laut Yang Di Peroleh Di
B (Triterpen Glikosida) dan senyawa Perairan Bunaken. Jurnal Pesisir dan
steroid yang berperan penting sebagai Laut Tropis, 10(1), 95-101.
antimikroba atau antibakteri (Bordba et al.,
Leba, M. A. U. (2017). Ekstraksi dan Real
2011). Pengujian zookimia kualitatif
Kromatografi. Yogyakarta :
dilakukan juga oleh Dwicahyani (2018)
Deepublish.
pada ekstrak teripang H. atra yang memiliki
senyawa bioaktif seperti flavonoid, fenol, Mahmudah, R., A. Mu'nisa., & R. Ngitung.
saponin, dan alkaloid yang dapat (2019). Identifikasi Senyawa Bioaktif
menghambat pertumbuhan bakteri. Ekstrak Teripang Hitam (Holothuria
edulis). Prosiding Seminar Nasional
KESIMPULAN
Biologi VI, 609-613.
Pengujian antibakteri terhadap fraksi-
Martiningsih, N. (2014). Skrining Awal
fraksi ekstrak kasar daging H. atra memiliki
Ekstrak Etil Asetat Spon Dysidea sp.
aktivitas antibakteri berspektrum luas yang
Universitas Penididikan: Universitas
dapat menghambat pertumbuhan bakteri S.
Pendidikan.
aureus dan E. coli dengan kekuatan
antibakteri pada fraksi etil asetat Novard, M. F. A., N. Suharti., & R. Rasyid.
dikategorikan kuat. Pengujian zookimia (2019). Gambaran Bakteri Penyebab
kualitatif pada fraksi etil asetat memiliki Infeksi Pada Anak Berdasarkan Jenis
kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, Spesimen dan Pola Resistensinya di
saponin, dan steroid yang merupakan Laboratorium RSUD Dr. Djamil Pada
senyawa yang dapat menghambat Tahun 2014-2016. Jurnal Kesehatan
pertumbuhan bakteri dengan mekanisme Andalas, 8(2), 26-32.
kerjanya masing-masing. Purcell, S. W., Y. Samyn., & C. Conand.
DAFTAR PUSTAKA (2012). Commercially Important Sea
Bordbar, S., F. Anwar., & N. Saari. (2011). Cucumber of The Word. Rome: Food
High-Value Components and and Agriculture Organization of The
Bioactives From Sea Cucumber for United Nations.
Functional Food – A Review. Mar Rasyid, A. (2012). Identifikasi Senyawa
Drugs, 9, 1761-1805. Metabolit Sekunder Serta Uji Aktivitas
David, W. W.,& T. R. Stout. (1971). Disc Antibakteri dan Antioksidan Ekstrak
Plate Method of Microbiological Metanol Teripang Stichopus hermani.
Assay. Journal of Microbiology, 22, Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis,
659-665. 4(2), 360-368.
Dwicahyani, T. S., & S. L. Rianingsih. Ritan, Y. E. H., D. S. Wewengkang., & J. P.
(2018). Uji Bioaktivitas Ekstrak Siampa. (2021). Uji Antibakteri
Teripang Keling Holothuria atra Ekstrak dan Fraksi Alga Caulerpa
Sebagai Antibakteri Staphylococcus racemose Dari Perairan Pulau
aureus dan Escherichia coli. J. Peng Mantehage Minahasa Utara
& Biotek Pi, 7(1), 15-24. Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus dan
Hossain, A., D. Dave., & F. Shahid. (2020).
Escherichia coli. PHARMACON,
Northen Sea Cucumber (Cucumaria
10(2), 905-911.
Frondosa): A Potential Candidate for
Functional Food, Nutraceutical, and Setyastuti, A., I. Wirawati., & M. Y. Iswari.
Pharmaceutical Sector. Mar. Drugs. (2018). Identification and Distribution
18(5):274,27pp. of Sea Cucumber Exploited in

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax 10.35800/jip.v10i2.42271
362
Mewengkang Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10:(2), July-December 2022

Lampung Indonesia. Biodiversitas, Wildati, A. N. (2019). Diversitas


19(2), 726-732. Holothuroidea Berdasarkan
Karakteristik Morfologis Di Perairan
Shaikh, J. R. (2020). Qualitative test for
Pantai Utara Jawa Timur dan Pulau
preliminary phytochemical screening
Mandangin Madura. Surabaya:
an overview. International Journal of
Jurusan Sains Fakultas Sains dan
Chemical Studies, 603-808.
Teknologi Universitas Islam Negeri
Umboh, P. M. T., D. S. Wewengkang., & P. Sunan Ampel.
V. Y. Yamlean. (2018). Aktivitas
WoRMS. Holothuria (Halodeima) atra
Antibakteri Fraksi Teripang Laut
Jaeger 1833. Diakses di:
Holothuria atra Terhadap bakteri
https://www.marinespecies.org/aphia
Escherichia coli dan Staphylococccus
.php?p=taxdetails&id=148748 pada
aureus. Pharmacon, 7(4), 88-97.
19 Juli 2022.

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax 10.35800/jip.v10i2.42271
363

You might also like