You are on page 1of 13

DESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-

SOAL PERUBAHAN WUJUD ZAT DI KELAS VII SMP KEMALA


BHAYANGKARI

Rianti, A.Ifriany Harun, Husna Amalya Melati


Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak
Email : riantidolken@gmail.com

Abstract
The purpose of this study was to describe the error form students grade of VII SMP Kemala
Bhayangkari on material changes. The research method was descriptive. The subjects of
this study were students grade of VII A SMP Kemala Bhayangkari. As well as twenty two
students were used as subject in this research. Data collection tools are a cause-and-effect
test and interview guide. The result show that the average error in understanding the
essential concepts, the errors in understanding the relationship between concepts, and the
errors in understanding the use of concepts to solve problems are 38%, 28%, and 25%
respectively. The student is wrong in understanding the concept of change of being, unable
to determine the physical and chemical properties, physical changes and chemical
changes, and the characteristics of chemical reactions. Students are wrong in
understanding the relationship between the concept of temperature and phase change, the
characteristics of objects with physical properties and chemical properties, color changes
with chemical reactions, solubility with ionization power. Students are wrong in analyzing
the physical and chemical properties of an event, analyzing the physical changes and
chemical changes in an event. Errors that students do due to less of attention during the
learning process, less of note complete, less of material understanding and less of order in
the classroom.
Keyword: Form of Error, Substance Changes

Pendahuluan Kesulitan mempelajari ilmu kimia ini


Ilmu kimia merupakan salah satu ilmu yang terkait dengan karakteristik ilmu kimia seperti
diajarkan pada satuan pendidikan. Menurut yang disebutkan oleh M. Pranjoto Utomo
Effendy (2007), ilmu kimia mempelajari tentang (2011), beberapa ciri spesifik ilmu kimia antara
sifat materi, struktur materi, perubahan materi, lain, yaitu kimia lebih bersifat abstrak,
hukum-hukum, dan prinsip-prinsip yang mempelajari penyederhanaan dari ilmu kimia
menggambarkan perubahan materi, serta yang sebenarnya, bahan pelajaran kimia dimulai
konsep-konsep, dan teori-teori yang dari yang mudah menuju yang sukar, dan bahan
menafsirkan (menjelaskan) perubahan materi. pelajaran kimia tidak hanya soal-soal.
Trianto (2007) mengungkapkan bahwa kimia Konsep-konsep kimia memiliki keterkaitan
merupakan salah satu rumpun sains yang terus satu sama lain dan memungkinkan materi
tumbuh dan berkembang yang diperoleh melalui tertentu menjadi materi prasyarat untuk topik
pengumpulan data dengan eksperimen terhadap selanjutnya. Penguasaan konsep prasyarat yang
gejala alam maupun karakteristik alam sekitar kurang menyebabkan siswa mengalami
melalui cara sistematis yang diterapkan dalam kesulitan dalam mempelajari kimia sehingga
lingkungan. seringkali terjadi beberapa kesalahan saat
menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini dapat Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal
menyebabkan kesalahan yang 23 Februari 2017 dengan guru IPA di SMP
berkesinambungan. Kesalahan-kesalahan yang Kemala Bhayangkari, bahwa banyak siswa yang
dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tidak tuntas pada mata pelajaran IPA khususnya
dapat menjadi petunjuk sejauh mana penguasaan di kimia, hal ini didukung pada hasil nilai
siswa terhadap materi dan dapat membuat hasil ulangan siswa kelas VII yang sangat rendah,
belajar siswa menjadi rendah. Untuk itulah sementara standar penilaian (KKM) yang harus
diperlukan suatu penelitian untuk mengungkap dicapai adalah 73. Dapat diketahui persentase
kesalahan-kesalahan apa saja yang siswa ketuntasan hasil belajar siswa kelas VII pada
lakukan dalam menyelesaikan soal-soal yang beberapa materi kimia adalah sebagai berikut:
diberikan.

Tabel 1. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Beberapa Materi Kimia

Ketuntasan (%) Rata-rata


Materi
VII A VII B VII C (%)
Asam, Basa dan Garam 18,52 19,23 3,7 13,82
Unsur, Senyawa dan Campuran 14,81 3,85 18,52 12,4
Pemisahan Campuran 26 23,07 26 25,02
Perubahan Wujud Zat 0 0 14,81 4,94
Sumber: Guru IPA SMP Kemala Bhayangkari Tahun Ajaran 2016/2017

Berdasarkan tabel 1. Keempat pokok materi dibiarkan maka kesalahan-kesalahan yang


mempunyai rata-rata persentase ketuntasan yang dilakukan siswa akan terus berlanjut.
sangat rendah. Dari beberapa materi kimia Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
tersebut, materi perubahan wujud zat mencapai oleh Sri Ayu (2014) hasil penelitian
ketuntasan yang paling rendah, hal ini menunjukkan bahwa gambaran tingkat
menunjukkan bahwa banyak kesalahan yang pemahaman siswa kelas VII MTs Negeri Model
dilakukan siswa dalam menjawab soal-soal pada Limboto pada konsep perubahan wujud zat yaitu
materi perubahan wujud zat. Pada materi untuk siswa kelas VII1 termasuk dalam kategori
tersebut, masih banyak siswa yang merasa rendah yakni 45,5%, kelas VII4 32,5% termasuk
kesulitan membedakan antara sifat fisika dan dalam kategori sangat rendah, dan untuk kelas
sifat kimia suatu zat dan juga perubahan fisika VII8 25,1% termasuk dalam kategori sangat
dan perubahan kimia suatu zat, hal tersebut rendah. Dari 9 indikator yang diujikan
diperoleh dari hasil wawancara dengan guru IPA ditemukan 34,4% siswa yang dikategorikan
di SMP Kemala Bhayangkari. paham konsep, 34,5% siswa yang dikategorikan
Materi perubahan wujud zat perlu dikuasai tidak paham konsep dan 30,8% siswa yang
karena materi ini erat kaitannya dengan dikategorikan miskonsepsi.
fenomena-fenomena yang terjadi disekitar Hasil wawancara dengan guru IPA SMP
lingkungan dan merupakan materi dasar untuk Kemala Bhayangkari pada tanggal 23 Februari
mempelajari konsep kimia selanjutnya, misalnya 2017, selama ini guru masih menggunakan
Termokimia, Laju Reaksi, Kesetimbangan metode ceramah dalam pembelajaran materi
Kimia, dan lain-lain, karena untuk menguasai perubahan wujud zat. Guru lebih sering
materi tersebut harus bisa menguasai materi menggunakan metode ceramah karena lebih
perubahan wujud zat. Namun, masih banyak mudah dilakukan sehingga siswa hanya berperan
siswa yang mengalami kesulitan pada materi sebagai pendengar.
tersebut. Hal ini dapat membuat siswa banyak Ada beberapa temuan sebagai hasil dari
melakukan kesalahan sehingga hasil belajar studi pendahuluan tentang proses pembelajaran
siswa menjadi rendah. Jika kesalahan tersebut di SMP Negeri Pontianak: 1) proses belajar
mengajar dipusatkan pada guru, sehingga siswa
berpotensi tidak berkembang; 2) sebagian besar 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, 3)
waktu, siswa hanya mendengarkan dan mencatat tahap akhir.
apa yang dijelaskan oleh guru. Kegiatan belajar
seperti itu cenderung didominasi oleh hafalan Tahap Persiapan
dan pengajuan verbal untuk menguasai Langkah-langkah yang dilakukan pada
pengetahuan, oleh karena itu, itu tidak tahap persiapan antara lain: (1) menyiapkan
mengembangkan pemikiran kritis siswa instrumen penelitian berupa kisi-kisi soal, soal
keterampilan dan karya ilmiah; 3) penilaian guru tes pilihan ganda berbentuk antarhal (sebab-
masih terbatas pada tes kertas dan pensil, akibat), kunci jawaban beserta pedoman
sedangkan aspek keterampilan dan sikap siswa penskoran, lembar validitas, dan pedoman
cenderung diabaikan; dan 4) praktikum sains wawancara; (2) Memvalidasi instrumen
masih jarang dilakukan (Hairida, 2016). penelitian; (3) Merevisi instrumen penelitian
Selama ini guru belum pernah melakukan yang telah divalidasi apabila instrumen
analisis mengenai kesalahan-kesalahan yang penelitian belum dinyatakan valid; (4)
dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal, Melakukan uji coba soal yang telah dinyatakan
sehingga jika dibiarkan akan terus berlanjut dan valid.; (5) Menghitung reliabilitas soal tes.
berulang-ulang untuk kesalahan yang sama.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan adanya suatu Tahap Pelaksanaan
perbaikan. Jika langsung diberikan suatu metode Langkah-langkah yang digunakan pada
pada pembelajaran siswa, jika metode yang tahap pelaksanaan antara lain: (1) Melaksanakan
diberikan kurang tepat maka peningkatan hasil penelitian, yaitu memberikan soal tes antarhal
belajar siswa hanya sedikit atau bahkan tidak ada (sebab-akibat) perubahan wujud zat kepada
peningkatan. siswa yang menjadi subjek penelitian, (2)
Maka dari itu, upaya awal yang dapat Mengoreksi dan menganalisis jawaban siswa
dilakukan untuk perbaikan masalah tersebut untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan
adalah dengan melakukan penelitian untuk siswa pada materi perubahan wujud zat; (3)
mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan siswa Melakukan wawancara terhadap siswa untuk
dalam menyelesaikan soal-soal perubahan menggali lebih dalam lagi mengenai bentuk
wujud zat di kelas VII SMP Kemala kesalahan siswa sesuai dengan data yang
Bhayangkari yang harus diketahui guru, diperlukan.
sehingga melalui deskripsi bentuk kesalahan
siswa tersebut dapat ditindak lanjuti untuk Tahap akhir
memperbaiki proses pembelajaran dalam upaya Langkah-langkah yang dilakukan pada
mengatasi kesalahan siswa khususnya mengenai tahap akhir antara lain: (1) Mendeskripsikan
perubahan wujud zat. hasil analisis yang telah dilakukan terhadap
subjek penelitian kedalam pembahasan; (2)
Metode Penelitian Menarik kesimpulan dan membuat hasil
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian.
penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang
bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk HASIL PENELITIAN DAN
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal PEMBAHASAN
perubahan wujud zat di kelas VII SMP Kemala Hasil Penelitian
Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Penelitian ini bertujuan untuk
siswa kelas VII A SMP Kemala Bhayangkari. mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan
Pemilihan subjek ini didasarkan pada persentase siswa. Bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan
ketuntasan hasil belajar siswa pada materi siswa dalam menyelesaikan soal-soal perubahan
perubahan wujud zat bahwa kelas VII A wujud zat dideskripsikan berdasarkan hasil tes
termasuk kelas yang mencapai ketuntasan yang diujikan kepada 22 siswa di Kelas VII SMP
dengan persentase terendah dibandingkan Kemala Bhayangkari. Berdasarkan nilai KKM
dengan kelas VII lainnya. Prosedur penelitian yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 73, hasil
dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu
tes yang telah diujikan menunjukkan bahwa 73% penggunaan konsep untuk memecahkan
siswa tidak tuntas. Berdasarkan tes yang masalah.
diberikan, bentuk kesalahan yang dilakukan Persentase hasil tes kesalahan siswa dalam
siswa berupa kesalahan memahami konsep mengerjakan soal-soal pada materi perubahan
essensial, kesalahan memahami hubungan antar wujud zat dapat dilihat secara rinci pada tabel
konsep, dan kesalahan dalam memahami

Tabel 2. Persentase Kesalahan Siswa pada Materi Perubahan Wujud Zat


Persentase Siswa
Bentuk Kesalahan Indikator
yang Salah (%)
Kesalahan dalam Menentukan perubahan wujud zat 7
memahami konsep Menentukan sifat fisika dan sifat kimia
50
essensial zat
Menentukan perubahan fisika dan
55
perubahan kimia zat
Menentukan ciri – ciri reaksi kimia. 39
Kesalahan dalam Menentukan hubungan antara konsep
18
memahami hubungan suhu dengan perubahan fase.
antar konsep Menentukan hubungan antara
karakateristik benda dengan sifat 7
fisika/sifat kimia.
Menentukan hubungan antara perubahan
55
warna dengan reaksi kimia.
Menentukan hubungan antara konsep
32
kelarutan dengan daya ionisasi
Kesalahan dalam Menganalisis sifat fisika dan sifat kimia
5
memahami penggunaan zat dalam suatu peristiwa.
konsep untuk Menganalisis perubahan fisika dan
memecahkan masalah perubahan kimia zat dalam suatu 44
peristiwa.

Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa Persentase rata-rata bentuk kesalahan yang
melakukan kesalahan pada setiap indikator soal. dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak perubahan wujud zat dapat dilihat pada tabel 3.
memahami konsep-konsep yang terdapat pada
materi perubahan wujud zat.

Tabel 3. Persentase Rata-Rata Bentuk Kesalahan Siswa

No Bentuk Kesalahan Jumlah Siswa (%)


1 Kesalahan dalam memahami konsep essensial 38

2 Kesalahan dalam memahami hubungan antar konsep 28


Kesalahan dalam memahami penggunaan konsep
3 25
untuk memecahkan masalah
Pembahasan konsep siswa tersebut mengakibatkan siswa
Bentuk-bentuk kesalahan siswa dalam mengalami kesalahan dalam menentukan
menyelesaikan soal-soal perubahan wujud zat perubahan wujud, sehingga bentuk kesalahan
dideskripsikan berdasarkan jawaban siswa. yang dialami siswa adalah kesalahan dalam
memahami konsep essensial.
1. Kesalahan siswa pada konsep menentukan
perubahan wujud Kesalahan dalam memahami hubungan
Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor 1 antar konsep
tidak ada satu pun siswa yang menjawab salah, Terdapat 8 (36%) siswa menjawab option
100% jawaban siswa benar. Hal ini A, berdasarkan jawaban siswa, dapat dilihat
menunjukkan bahwa pada soal nomor 1 siswa bahwa siswa tersebut memahami konsep
memahami konsep essensial perubahan wujud essensial namun tidak dapat menghubungkan
zat yaitu mencair dan siswa juga memahami antar konsep suhu dengan perubahan fase. Hal
hubungan antar konsep perubahan wujud zat ini diperkuat dengan hasil wawancara terhadap
mencair. siswa yang salah siswa mengatakan bahwa air
Berdasarkan wawancara dari beberapa yang direbus kelamaan akan habis tersebut
siswa, rata-rata siswa mengatakan bahwa es mengalami peristiwa mengembun, padahal air
merupakan suatu zat yang sering siswa temui tersebut mengalami peristiwa menguap. Siswa
disekitar lingkungan sekolah seperti dikantin mengetahui bahwa mengembun adalah peristiwa
bahkan sering siswa konsumsi, sehingga siswa perubahan zat gas menjadi cair, dan siswa juga
mengatakan bahwa soal nomor 1 itu tidak sulit mengetahui bahwa menguap adalah proses
dan sangat mudah dibayangkan untuk dipahami, perubahan zat cair menjadi gas, namun siswa
sehingga siswa dapat menjawab soal nomor 1 tidak dapat menghubungkan konsep yang
tersebut dengan mudah dan semua siswa dapat mendukung kedalam proses perubahan wujud.
menjawab dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih belum
Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor 2, bisa memahami hubungan antar konsep.
terdapat 11 (50%) siswa menjawab salah. Dapat disimpulkan bahwa pada indikator
Bentuk kesalahan siswa berdasarkan hasil menentukan perubahan wujud, siswa masih
jawaban dan wawancara akan dibahas sebagai mengalami kesalahan dalam memahami konsep
berikut: essensial. Kebanyakan siswa hanya memahami
konsep mencair namun tidak memahami konsep
Kesalahan dalam memahami konsep mengembun dan menguap. Selain itu, siswa juga
essensial mengalami bentuk kesalahan dalam memahami
Terdapat 3 (14%) siswa menjawab option hubungan antar konsep antara mengembun dan
C, pada pernyataan pertama jawaban siswa benar menguap.
dan pada pernyataan kedua jawaban siswa salah.
Berdasarkan hasil wawancara, siswa 2. Kesalahan siswa pada konsep
mengatakan bahwa peristiwa perubahan benda menentukan sifat fisika dan sifat kimia
gas menjadi cair bukan merupakan peristiwa zat.
mengembun melainkan peristiwa menguap, hal Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor 3,
ini menunjukkan bahwa siswa mengalami salah terdapat 12 (55%) siswa menjawab salah.
konsep antara konsep menguap dengan Bentuk kesalahan siswa berdasarkan hasil
mengembun. Siswa mengatakan bahwa jawaban dan wawancara akan dibahas sebagai
mengembun adalah proses perubahan zat cair berikut:
menjadi gas, sedangkan menguap adalah proses
perubahan dari zat gas menjadi zat cair. Hal ini Kesalahan dalam memahami konsep
tidak sesuai dengan konsep ahli bahwa essensial
mengembun adalah perubahan zat gas menjadi Terdapat 9 (41%) siswa menjawab option
cair, sedangkan menguap adalah perubahan zat C, 2 (9%) siswa menjawab option D, 1 (5%)
cair menjadi gas (Syukri, 1999). Kesalahan siswa menjawab option E. Berdasarkan hasil
wawancara, siswa mengatakan kebingungan memahami hubungan antar konsep karakteristik
menentukan apakah warna merupakan sifat benda dengan sifat fisika/sifat kimia. Dari dua
fisika atau sifat kimia, siswa tidak begitu ingat pernyataan tersebut tidak memiliki hubungan
dengan apa-apa saja yang termasuk ke dalam sebab akibat. Berdasarkan hasil wawancara
sifat fisika dan yang termasuk ke dalam sifat siswa mengatakan kebingungan menentukan
kimia, siswa hanya ingat beberapa sifat fisika apakah pernyataan tersebut mempunyai
seperti kemagnetan, bau dan rasa, yang siswa hubungan sebab akibat atau tidak, siswa hanya
ingat bahwa perubahan warna termasuk ke mengetahui bahwa pernyataan yang menyatakan
dalam sifat kimia, sehingga siswa menjawab kereaktifan dan keterbakaran adalah benar
bahwa warna bukan sifat fisika melainkan sifat merupakan sifat kimia.
kimia. Hal ini menunjukkan bahwa siswa Ketika siswa diminta untuk menyebutkan
melakukan kesalahan dalam memahami konsep definisi sifat fisika dan sifat kimia, siswa
essensial. menjawab bahwa sifat fisika itu yang berkaitan
Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor 4, dengan fisik benda, sedangkan sifat kimia itu
pada soal nomor 4, terdapat 20 (91%) siswa bereaksi dengan zat lain. Dari jawaban siswa
menjawab salah. Bentuk kesalahan siswa tersebut dapat dikatakan bahwa siswa sudah
berdasarkan hasil jawaban dan wawancara akan memahami konsep essensial dari sifat kimia dan
dibahas sebagai berikut: sifat fisika namun siswa masih belum paham dan
masih kebingungan dalam menghubungkan
Kesalahan dalam memahami konsep konsep tersebut. Bentuk kesalahan siswa
essensial tersebut adalah kesalahan dalam
Terdapat 12 (55%) siswa menjawab option menghubungkan antar konsep.
C, 3 (14%) siswa menjawab option D, 2 (9%) Berdasarkan jawaban siswa di atas, dapat
siswa menjawab option E. Dapat dilihat dalam dikatakan bahwa siswa masih belum memahami
hal ini siswa masih melakukan kesalahan dalam semua konsep essensial sifat fisika dan sifat
memahami konsep essensial sifat kimia. kimia zat. Pada sifat fisika rata-rata siswa hanya
Berdasarkan hasil wawancara, siswa mengingat bau, rasa dan kemagnetan, sedangkan
menyatakan hanya ingat kereaktifan adalah sifat pada sifat kimia, yang paling dipahami siswa
kimia, siswa masih ingat di dalam buku ada adalah kereaktifan dan daya ionisasi.
diberikan contoh sifat kimia yaitu paku yang
berkarat, sedangkan untuk keterbakaran siswa 3. Kesalahan siswa pada konsep
lupa apakah keterbakaran termasuk sifat kimia menentukan perubahan fisika dan
atau bukan sehingga siswa berpendapat bahwa perubahan kimia zat.
keterbakaran adalah bukan sifat kimia, siswa Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor 5,
lainnya mengatakan lupa dan hanya menjawab terdapat 20 (91%) siswa menjawab salah.
sembarang. Bentuk kesalahan siswa berdasarkan hasil
Dari empat sifat kimia, hanya satu sifat jawaban dan wawancara akan dibahas sebagai
kimia yang paling diingat siswa, karena pada berikut:
saat guru mengajar, sifat kimia yang paling
sering guru berikan contoh pada konsep Kesalahan dalam memahami konsep
kereaktifan sehingga siswa mudah memahami essensial
dan mudah mengingat konsep kereaktifan. Terdapat 9 (41%) siswa menjawab option
Bentuk kesalahan siswa tersebut adalah A, 3 (14%) siswa menjawab option B, 7 (32%)
kesalahan dalam memahami konsep essensial. siswa menjawab option C, 1 (5%) siswa
menjawab option D. Berdasarkan hasil
Kesalahan dalam memahami hubungan wawancara, siswa mengatakan garam di dalam
antar konsep air dapat larut dan ketika garam larut dalam air,
Terdapat 3 (14%) siswa menjawab option padatan garam tidak lagi terlihat, sehingga siswa
A. Dalam hal ini siswa dapat menentukan sifat berpendapat bahwa garam yang dilarutkan
kimia dan sifat fisika zat, namun siswa belum dalam air menghasilkan zat baru dan merupakan
contoh perubahan kimia, dan kedua pernyataan mengingat definisi dari perubahan kimia adalah
tersebut mempunyai hubungan sebab akibat perubahan yang berbeda dengan zat asalnya.
karena sama-sama membahas garam. Namun siswa belum memahami definisi dari
Ketika siswa diminta untuk menyebutkan perubahan kimia itu sendiri, karena pada
definisi dari perubahan kimia, siswa menjawab pernyataan pertama siswa menyatakan proses
perubahan kimia bila suatu benda berubah perubahan kayu menjadi meja adalah perubahan
bentuk dari bentuk aslinya dan menghasilkan zat kimia karena meja yang sudah diolah tidak
baru. Dapat dikatakan bahwa siswa mengetahui terlihat wujud seperti kayu lagi, meja yang
definisi dari perubahan kimia, namun siswa diolah dari kayu berbeda dari bentuk asalnya
masih salah dalam memahami konsep essensial sehingga siswa berpikir bahwa proses perubahan
perubahan kimia, siswa berasumsi bahwa garam tersebut merupakan perubahan kimia. Perubahan
yang dilarutkan adalah perubahan kimia, karena kayu dari batangan menjadi sebuah meja
garam larut dan garam berubah bentuk menjadi tersebut merupakan perubahan fisika bukan
cair sehingga padatan garam tidak terlihat dalam perubahan kimia, karena kayu hanya berubah
air. Faktanya, garam yang dilarutkan dalam air bentuk dan tidak menghasilkan zat baru.
termasuk perubahan fisika, karena pelarutan Berdasarkan wawancara dengan guru yang
garam tidak menghasilkan senyawa baru, dan bersangkutan bahwa pada materi perubahan
perubahan ini dapat dibalikkan lagi dengan cara fisika dan perubahan kimia juga sudah
sublimasi sehingga garam yang terlarut bisa dijelaskan oleh guru, namun guru hanya
dipisahkan dengan air. menjelaskan terpaku pada buku paket tidak
Berdasarkan wawancara dengan guru yang menjelaskan secara luas, karena menurut guru
bersangkutan bahwa pada materi perubahan semua materi sudah ada dituliskan dan
fisika dan perubahan kimia juga sudah dijelaskan dalam buku, dan guru pun sering
dijelaskan oleh guru, namun untuk contoh- menyuruh siswa untuk membaca dan memahami
contoh perubahan fisika dan perubahan kimia materi tersebut yang ada di dalam buku.
guru hanya menjelaskan terpaku pada buku Di dalam buku pegangan siswa juga ada
paket tidak menjelaskan secara luas, karena dituliskan bahwa kayu yang diubah jadi meja itu
menurut guru semua materi sudah ada dituliskan termasuk ke dalam sifat fisika dan contoh
dan dijelaskan dalam buku, dan guru pun sering tersebut juga sudah guru jelaskan kepada siswa.
menyuruh siswa untuk membaca dan memahami Hal ini menunjukkan bahwa siswa melakukan
materi tersebut yang ada di dalam buku. Bahkan bentuk kesalahan dalam memahami konsep
contoh gula yang dilarutkan dalam air sudah ada essensial.
dituliskan dalam buku paket pegangan siswa Dapat disimpulkan bahwa pada indikator
bahwa gula yang dilarutkan dalam air termasuk menentukan perubahan fisika dan perubahan
ke dalam perubahan fisika. Dapat dikatakan kimia zat, masih banyak siswa melakukan
bahwa bentuk kesalahan yang dilakukan siswa kesalahan dalam memahami konsep essensial.
adalah kesalahan dalam memahami konsep Meskipun kebanyakan siswa sudah tau definisi
essensial. dari perubahan fisika dan perubahan kimia,
Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor 6, tetapi siswa masih belum bisa memahami
terdapat 10 (45%) siswa menjawab salah. definisi tersebut. Banyak siswa yang salah
Bentuk kesalahan siswa berdasarkan hasil konsep pada indikator ini, terutama pada soal
jawaban dan wawancara akan dibahas sebagai nomor 5. Tidak semua konsep perubahan kimia
berikut: dan perubahan fisika siswa ketahui.

Kesalahan dalam memahami konsep 4. Kesalahan siswa pada konsep menentukan


essensial ciri-ciri reaksi kimia.
Terdapat 5 (23%) siswa menajawab option Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor 7,
A, 1 (5%) siswa menjawab option B, 4 (18%) terdapat 17 (77%) siswa menjawab salah.
siswa menjawab option C. Berdasarkan Bentuk kesalahan siswa berdasarkan hasil
wawancara, siswa mengatakan bahwa siswa
jawaban dan wawancara akan dibahas sebagai jawaban dan wawancara akan dibahas sebagai
berikut: berikut:

Kesalahan dalam memahami konsep Kesalahan dalam memahami hubungan


essensial konsep essensial
Terdapat 13 (59%) siswa menjawab option Terdapat 3 (14%) siswa menjawab option
A, 1 (5%) siswa menjawab option B, 3 (14%) C. Berdasarkan wawancara, siswa mengatakan
siswa menjawab option E. Berdasarkan hanya sembarangan menjawab, siswa tidak
wawancara, siswa mengatakan bahwa timbulnya paham dan tidak tahu menentukan ciri-ciri reaksi
gas menandakan adanya perubahan fisika itu kimia. Ketika siswa diminta untuk menyebutkan
benar karena menurut siswa timbulnya gas pada ciri-ciri reaksi kimia siswa mengatakan tidak
larutan dapat dilihat secara langsung sehingga tahu dan lupa. Karena siswa hanya menghafal
siswa mengatakan bahwa gas menandakan materi, sehingga ketika diberikan saoal, siswa
adanya perubahan fisika. Siswa mengatakan mudah lupa dan tidak bisa menjawab soal
ingat ada baca dibuku yang dapat dilihat secara dengan benar.
langsung itu perubahan fisika. Sehingga siswa Begitu juga dengan konsep perubahan
menjawab bahwa pada pernyataan kedua itu fisika dan perubahan kimia, siswa mengatakan
betul. Sedangkan jawaban yang benar adalah tidak ingat dan kurang paham. Berdasarkan
timbulnya gas menandakan adanya perubahan wawancara dengan guru yang bersangkutan,
kimia. Karena gelembung-gelembung gas guru mengatakan bahwa pada konsep ciri-ciri
tersebut merupakan zat baru. reaksi kimia sudah dijelaskan semua apa-apa
Kebanyakan siswa lainnya mengatakan saja yang termasuk ciri-ciri reaksi kimia, dan
tidak ingat apakah gas merupakan perubahan juga bahkan sudah diberikan contoh pada tiap-
kimia atau perubahan fisika. Sehingga siswa tiap ciri-ciri reaksi kimia. Hal ini menunjukkan
hanya asal menjawab. Ketika siswa diminta bahwa siswa melakukan bentuk kesalahan
untuk menyebutkan ciri-ciri reaksi kimia, siswa konsep essensial karena siswa belum memahami
mengatakan tidak ingat sama sekali, siswa konsep dasar ciri-ciri reaksi kimia, siswa hanya
mengatakan pada konnsep ciri-ciri reaksi kimia, menghafal materi, namun tidak memahami
guru hanya menjelaskan sedikit. Kurangnya materi. Kesalahan pemahaman konsep siswa ini
pemahaman siswa terhadap materi dapat membuat siswa salah dalam memahami konsep
membuat siswa melakukan kesalahan, siswa essensial.
menjawab berdasarkan apa yang diingat bukan
berdasarkan apa yang siswa pahami. Kesalahan siswa dalam memahami hubungan
Berdasarkan wawancara dengan guru, guru antar konsep
mengatakan bahwa pada materi ciri-ciri reaksi Terdapat 9 (41%) siswa menjawab option
kimia sudah dijelaskan semua dan guru juga B. Berdasarkan wawancara, siswa mengetahui
sudah memberikan contoh pada tiap-tiap ciri-ciri konsep dasar ciri-ciri reaksi kimia, namun siswa
reaksi kimia, namun guru tidak menjelaskan tidak dapat menghubungkan antara konsep
secara mendalam hanya dijelaskan yang penting- reaksi kimia dengan perubahan warna tersebut,
pentingnya saja, karena di dalam buku sudah siswa mengatakan kebingungan untuk
dijelaskan secara rinci mengenai ciri-ciri reaksi menentukan apakah pernyataan tersebut
kimia dan contoh-contoh reaksi kimia, namun mempunyai hubungan sebab akibat atau tidak.
siswa sulit untuk memahami dan menentukan Dalam hal ini siswa sudah memahami konsep
reaksi kimia. Guru menyatakan bahwa essensial, karena siswa menjawab dengan benar
kebanyakan siswa hanya menghafal. Hal ini pada kedua pernyataan tersebut, namun siswa
menunjukkan bahwa siswa melakukan bentuk tidak dapat menghubungkan konsep. Hal ini
kesalahan dalam memahami konsep essensial. menunjukkan bahwa siswa melakukan bentuk
Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor 8, kesalahan memahami hubungan antar konsep.
terdapat 12 (55%) siswa menjawab salah. Namun ada beberapa siswa yang menjawab pada
Bentuk kesalahan siswa berdasarkan hasil option ini mengatakan hanya sembarangan
menjawab karena siswa tidak paham konsep ciri- kesimpulan bahwa pada pernyataan kedua
ciri reaksi kimia, siswa mengatakan hanya tersebut betul karena siswa terpaku pada kalimat
menghafal namun tidak paham dengan ciri-ciri awal sehingga membuat siswa salah dalam
reaksi kimia. Sehingga membuat siswa sering menjawab karena kurangnya ketelitian siswa
lupa dan tidak mengerti menjawab soal. Hal ini terhadap pembacaan soal.
menunjukkan siswa melakukan kesalahan dalam Ada juga siswa yang mengatakan tidak
memahami konsep essensial. paham dengan konsep kelarutan, bahkan siswa
Dapat disimpulkan bahwa pada indikator tidak ingat bahwa kelarutan merupakan sifat
menentukan ciri-ciri reaksi kimia, siswa masih fisika sehingga siswa salah dan sembarangan
banyak melakukan kesalahan dalam memahami dalam menjawab. Berdasarkan wawancara
konsep essensial terutama pada soal nomor 7, dengan guru, guru menyatakan bahwa pada
masih banyak siswa belum memahami konsep materi sifat fisika kimia untuk kelarutan tidak
essensial ciri-ciri reaksi kimia yaitu gas, ada dijelaskan bahwa kelarutan dipengaruhi oleh
sedangkan pada soal nomor 8, kebanyakan siswa suhu, guru hanya menjelaskan bahwa kelarutan
sudah memahami konsep essensial ciri-ciri adalah termasuk ke dalam sifat fisika. Tetapi di
reaksi kimia yaitu warna, tetapi siswa masih dalam buku pegangan siswa, sudah ada
belum bisa menghubungkan antara konsep dijelaskan bahwa kelarutan dipengaruhi oleh
reaksi kimia dengan perubahan warna. Hal ini suhu, guru selalu menyuruh siswa untuk
menunjukkan bahwa tidak semua siswa membaca kembali materi yang ada di buku,
memahami konsep essensial ciri-ciri reaksi karena penjelasan materi yang ada di buku sudah
kimia, hanya konsep-konsep tertentu seperti sangat lengkap, tetapi siswa masih saja
perubahan warna yang paling banyak diketahui melakukan kesalahan. Hal ini menunjukkan
siswa. bahwa siswa melakukan kesalahan dalam
memahami konsep essensial.
5. Kesalahan siswa pada konsep Pemahaman konsep dasar siswa pada
menganalisis sifat fisika dan sifat kimia materi tersebut masih kurang. Kurangnya
zat dalam suatu peristiwa. pemahaman konsep dasar siswa dapat membuat
Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor 9, siswa melakukan kesalahan dalam memahami
terdapat 11 (50%) siswa menjawab salah. penggunaan konsep untuk memecahkan
Bentuk kesalahan siswa berdasarkan hasil masalah.
jawaban dan wawancara akan dibahas sebagai Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor
berikut: 10, terdapat 12 (55%) siswa menjawab salah.
Bentuk kesalahan siswa berdasarkan hasil
Kesalahan siswa dalam memahami konsep jawaban dan wawancara akan dibahas sebagai
essensial berikut:
Terdapat 4 (18%) siswa menjawab option
A, 5 (23%) siswa menjawab option B, 1 (5%) Kesalahan dalam memahami konsep
siswa menjawab option D, 1 (5%) siswa essensial
menjawab option E. Berdasarkan wawancara, Terdapat 1 (5%) siswa menjawab option C
siswa mengatakan bahwa siswa mengetahui dan 2 (9%) siswa menjawab option E. Terdapat
bahwa kelarutan dipengaruhi oleh suhu, karena dua versi jawaban siswa yang berbeda, namun
pada materi sebelumnya guru ada menjelaskan pada prinsipnya bentuk kesalahan siswa sama.
sedikit bahwa kelarutan dipengaruhi oleh suhu, Berdasarkan wawancara, siswa mengatakan
namun pada pernyataan kedua siswa hanya tidak mengerti dengan soal tersebut karena siswa
memperhatikan kalimat awal yaitu kelarutan tidak pernah melakukan praktikum uji nyala
dipengaruhi oleh suhu, sedangkan pada kalimat lampu terhadap larutan, guru hanya menjelaskan
kedua pada pernyataan tersebut yang sedikit, siswa hanya mengahafalnya saja namun
menyatakan bahwa semakin tinggi suhu, maka tidak memahami dan tidak ada mencatat saat
kelarutan semakin lambat tidak siswa guru sedang menjelaskan.
perhatikan, sehingga siswa langsung mengambil
Kebanyakan siswa tidak paham dengan dan pada pernyataan kedua jawaban siswa betul.
konsep daya ionisasi sehingga siswa hanya Berdasarkan wawancara, salah satu siswa
menjawab sembarangan. Berdasarkan mengatakan mengetahui bahwa daya ionisasi
wawancara dengan guru, guru menyatakan adalah sifat kimia zat, dan siswa juga
bahwa pada konsep daya ionisasi sudah mengetahui bahwa larutan asam dapat
dijelaskan mengenai uji nyala lampu dan bahkan menghantarkan arus listrik karena pada materi
pada buku paket pegangan siswa sudah ada larutan, siswa masih ingat bahwa guru pernah
dijelaskan mengenai proses uji nyala lampu, membahas sedikit mengenai larutan asam yang
tetapi guru tidak pernah menyuruh siswa untuk dapat menghantarkan arus lisrtik. Namun, siswa
melakukan praktikum uji nyala lampu karena tidak memahami pernyataan pertama, siswa
keterbatasan alat dan waktu, sehingga guru mengatakan tidak tahu karena guru tidak ada
hanya menjelaskannya saja. Kebanyakan siswa menjelaskan mengenai uji nyala lampu dan tidak
tidak memahami materi tersebut, siswa hanya pernah melakukan praktikum uji nyala lampu,
terpaku pada apa yang siswa hafal. Hal ini sehingga siswa tidak mengerti dengan
menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan pernyataan tersebut. Dapat dikatakan bahwa
siswa adalah bentuk kesalahan dalam memahami siswa mengetahui konsep essensial bahwa daya
konsep essensial. ionisasi adalah sifat kimia dan larutan asam
dapat menghantarkan arus listrik namun siswa
Kesalahan dalam memahami hubungan tidak dapat menggunakan konsep tersebut untuk
antar konsep memecahkan masalah. Hal ini menunjukkan
Terdapat 7 (32%) siswa menjawab option bahwa siswa melakukan bentuk kesalahan dalam
B, siswa menjawab bahwa kedua pernyataan memahami penggunaan konsep untuk
tersebut adalah benar namun tidak mempunyai memecahkan masalah.
hubungan sebab akibat. Berdasarkan Dapat disimpulkan bahwa pada indikator
wawancara, siswa mengatakan kurang paham menganalisis sifat fisika dan sifat kimia zat
apakah kedua pernyataan tersebut mempunyai dalam suatu peristiwa sebagian siswa masih
hubungan sebab akibat atau tidak. Ketika siswa belum bisa menganalisis sifat fisika dan sifat
ditanya kembali apakah daya ionisasi termasuk kimia zat tersebut. Pada soal nomor 9, siswa lupa
sifat fisika atau sifat kimia, siswa menjawab dengan konsep essensial sifat fisika yaitu
bahwa siswa ingat daya ionisasi adalah sifat kelarutan, sedangkan pada soal nomor 10 siswa
kimia, dan siswa juga mengetahui bahwa larutan juga masih belum paham mengenai konsep
asam dapat menghantarkan arus listrik, karena essensial sifat kimia yaitu daya ionisasi. Hal ini
sebelumnya pada materi unsur senyawa menunjukkan bahwa siswa masih belum bisa
campuran guru ada menjelaskan mengenai memahami semua konsep essensial sifat fisika
larutan asam dan siswa masih mengingatnya, dan sifat kimia zat.
namun siswa tidak dapat menghubungkan kedua
konsep tersebut. Siswa ragu dan bingung apakah 6. Kesalahan siswa pada konsep
kedua pernyataan tersebut mempunyai menganalisis perubahan fisika dan
hubungan sebab akibat atau tidak. Hal ini perubahan kimia zat dalam suatu
menunjukkan bahwa siswa sudah memahami peristiwa.
konsep essensial namun tidak dapat memahami Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor
hubungan antara konsep kelarutan dengan daya 11, terdapat 18 (82%) siswa menjawab salah.
ionisasi. Sehingga bentuk kesalahan yang siswa Bentuk kesalahan siswa berdasarkan hasil
lakukan adalah kesalahan dalam memahami jawaban dan wawancara akan dibahas sebagai
hubungan antar konsep. berikut:

Kesalahan dalam memahami penggunaan Kesalahan dalam memahami konsep


konsep untuk memecahkan masalah essensial
Terdapat 2 (9%) siswa menjawab option D. Terdapat 10 (45%) siswa menjawab option
Pada pernyataan pertama jawaban siswa salah A, 7 (32%) siswa menjawab option D.
Berdasarkan hasil wawancara, siswa perubahan yang tidak disertai dengan
mengatakan bahwa pada pernyataan pertama terbentuknya zat baru dan tidak terjadi
yaitu tentang lilin yang terbakar adalah betul perubahan komposisi materi. Sedangkan
merupakan proses perubahan fisika karena pada perubahan kimia adalah perubahan zat yang
materi perubahan fisika dan perubahan kimia dapat menghasilkan zat baru dengan sifat kimia
guru ada memberikan contoh lilin yang dibakar yang berbeda dengan zat asalnya.
dan lelehan lilin adalah proses perubahan fisika, Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih
sehingga siswa langsung menjawab bahwa belum memahami konsep perubahan fisika dan
pernyataan pertama adalah betul merupakan perubahan kimia dengan benar. Siswa menjawab
proses perubahan fisika. Sedangkan pada terpaku kepada apa yang diingatnya bukan dari
pernyataan pertama yang dibahas adalah sumbu pemahaman materi tersebut. Bentuk kesalahan
lilin, bukan lilin yang meleleh. Jawaban yang siswa tersebut adalah kesalahan dalam
benar untuk sumbu pada lilin yang terbakar memahami konsep essensial.
adalah mengalami proses perubahan kimia
bukan perubahan fisika. Karena sumbu lilin Kesalahan dalam memahami penggunaan
berubah menjadi arang yang membentuk zat konsep untuk memecahkan masalah
baru. Terdapat 1 (5%) siswa menjawab option C.
Siswa mengatakan tidak tahu apakah sumbu Berdasarkan wawancara, siswa mengatakan
lilin yang terbakar merupakan proses perubahan bahwa pada proses sumbu lilin yang dibakar
fisika atau proses perubahan kimia. Karena guru berubah menjadi arang sama halnya dengan
tidak ada menjelaskan mengenai sumbu lilin, proses pembakaran kayu, siswa mengatakan di
yang dijelaskan guru hanya lilin. Pada dalam buku ada dituliskan contoh kayu yang
pernyataan kedua siswa menyatakan betul dibakar berubah menjadi arang mengalami
karena menurut siswa sumbu lilin mengalami perubahan yang disertai dengan terbentuknya zat
proses perubahan fisika yang tidak disertai baru dan terjadi perubahan komposisi materi,
dengan zat baru, ketika siswa ditanya definisi sehingga siswa menjawab bahwa pernyataan
perubahan fisika dan perubahan kimia, siswa yang menyatakan bahwa sumbu pada lilin yang
menjawab bahwa perubahan fisika adalah terbakar mengalami perubahan yang tidak
perubahan yang tidak disertai dengan zat baru, disertai dengan terbentuknya zat baru
sedangkan perubahan kimia kebalikan dari merupakan pernyataan yang salah, namun pada
perubahan fisika yaitu perubahan yang disertai pernyataan pertama siswa salah menjawab,
dengan zat baru. Dapat diakatakan bahwa siswa siswa mengatakan tidak mengerti dengan
mengetahui definisi dari perubahan fisika dan kalimat pada pernyataan yang pertama, sehingga
perubahan kimia zat, tetapi siswa masih belum siswa asal menjawab bahwa pernyataan tersebut
memahami konsep dari perubahan fisika dan adalah betul.
perubahan kimia zat. Ketika siswa diminta untuk menyatakan
Berdasarkan wawancara banyak juga siswa definisi dari perubahan fisika dan perubahan
yang mengatakan sudah lupa dan bahkan ada kimia, siswa menjawab hanya ingat bahwa
yang tidak paham membedakan konsep perubahan fisika tidak terbentuk zat baru,
perubahan fisika dan perubahan kimia sehingga sedangkan perubahan kimia terbentuk zat baru.
siswa sembarangan menjawab. Berdasarkan Dapat diktakan bahwa siswa memahami konsep
wawancara dengan guru, bahwa pada konsep essensial perubahan kimia, tetapi siswa tidak
perubahan fisika kimia, guru ada memberikan dapat memahami penggunaan konsep tersebut
contoh mengenai lilin, hanya saja guru tidak ada untuk memecahkan masalah. Hal ini
membahas mengenai sumbu lilin, yang guru menunjukkan bahwa siswa mengalami
bahas hanya lelehan lilin adalah termasuk ke kesalahan dalam memahami penggunaan konsep
dalam perubahan fisika karena tidak terbentuk untuk memecahkan masalah.
materi baru, namun pada konsep perubahan Bentuk kesalahan siswa pada soal nomor
fisika dan perubahan kimia guru sudah 12, terdapat 19 (86%) siswa menjawab salah.
menekankan bahwa perubahan fisika adalah Bentuk kesalahan siswa berdasarkan hasil
jawaban dan wawancara akan dibahas sebagai zat yang berubah wujud dari padat menjadi gas
berikut: disebut proses perubahan fisika merupakan
pernyataan yang betul.
Kesalahan siswa dalam memahami konsep Berdasarkan hasil wawancara, siswa
essensial menunjukkan bahwa siswa mengetahui suatu zat
Terdapat 1 (5%) siswa menjawab option C. yang berubah wujud dari padat menjadi gas
Berdasarkan hasil wawancara, siswa disebut menyublim dan proses perubahan
mengatakan tidak tahu apakah kapur barus tersebut disebut perubahan fisika, karena zat
tersebut mengalami perubahan fisika atau tersebut hanya berubah wujud tidak membentuk
perubahan kimia. Ketika siswa diminta untuk materi baru, ketika siswa diminta untuk
menyebutkan definisi perubahan fisika dan menyebutkan definisi perubahan fisika dan
perubahan kimia, siswa menjawab perubahan perubahan kimia, siswa menjawab bahwa
fisika berkaitan dengan keadaan fisik yang tidak perubahan fisika adalah perubahan yang tidak
terbentuk dengan zat baru, sedangkan perubahan disertai dengan zat baru, sedangkan perubahan
kimia adalah perubahan zat yang berbeda kimia adalah perubahan yang disertai dengan zat
dengan zat sebelumnya. baru, meskipun siswa mengetahui konsep
Ketika siswa ditanya apakah pada perubahan fisika dan proses perubahan kimia,
pernyataan kedua tersebut betul atau salah, siswa tetapi siswa masih kebingungan menganalisis
mengatakan tidak tahu, tetapi siswa mengetahui perubahan fisika dan perubahan kimia dalam
bahwa zat yang berubah wujud dari padat suatu peristiwa. Dalam peristiwa kapur barus
menjadi gas adalah perubahan wujud yang disimpan dilemari, siswa kebingungan dan
menyublim, tetapi siswa tidak memahami tidak tahu apakah kapur barus tersebut
apakah proses tersebut merupakan perubahan mengalami perubahan fisika atau mangalami
fisika atau perubahan kimia, sehingga siswa perubahan kimia karena. Hal ini menunjukkan
bingung dan hanya sembarangan menjawab. bahwa siswa hanya mengetahui definisi dari
Berdasarkan wawancara dengan guru, guru perubahan fisika dan perubahan kimia, tetapi
menyatakan bahwa pada contoh kapur barus siswa masih belum memahami konsep tersebut
sudah pernah dijelaskan pada siswa bahwa kapur untuk memcahkan suatu masalah. Bentuk
barus di dalam lemari mengecil karena kapur kesalahan yang siswa lakukan adalah kesalahan
barus berubah wujud dari padat menjadi gas dalam memahami penggunaan konsep untuk
sehingga perubahan kapur barus tersebut memecahkan masalah.
merupakan perubahan fisika. Dapat dikatakan Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
bahwa siswa belum menguasai dan hanya siswa masih belum bisa menganalisis proses
menghafal sehingga lupa mengenai konsep perubahan fisika dan perubahan kimia zat dalam
perubahan fisika dan perubahan kimia. Hal ini suatu peristiwa. Meskipun sebagian siswa
menunjukkan bahwa bentuk kesalahan yang tersebut mengetahui definisi dari perubahan
dialami siswa adalah kesalahan dalam fisika dan perubahan kimia, namun siswa masih
memahami konsep essensial. belum memhami konsep essensial perubahan
fisika dan perubahan kimia, sehingga siswa tidak
Kesalahan dalam memahami penggunaan dapat menggunakan konsep tersebut untuk
konsep untuk memecahkan masalah memecahkan suatu masalah.
Terdapat 17 (77%) siswa menjawab option Berdasarkan hasil analisis data yang
A dan 1 (5%) siswa menjawab option B. diperoleh dari ketiga bentuk kesalahan
Terdapat dua versi jawaban siswa yang berbeda, menyatakan bahwa kesalahan yang paling
namun pada prinsipnya bentuk kesalahan yang banyak siswa lakukan adalah bentuk kesalahan
dilakukan siswa sama. Siswa menjawab bahwa dalam memahami konsep essensial yaitu sebesar
kapur barus yang disimpan di dalam lemari 38%. Dari beberapa konsep perubahan wujud
mengecil dari sebelumnya membuktikan bahwa zat, yang paling besar persentase kesalahannya
kapur barus tersebut mengalami perubahan adalah pada konsep sifat fisika dan sifat kimia
kimia merupakan pernyataan yang betul, suatu yaitu sebesar 50% dan juga konsep perubahan
fisika dan perubahan kimia yaitu sebesar 55%. kesalahan dalam memahami konsep perubahan
Siswa masih belum bisa memahami konsep wujud zat, guru dapat mengantisipasinya dengan
essensial sifat fisika dan sifat kimia serta konsep memberi penekanan pada konsep-konsep yang
perubahan fisika dan perubahan kimia. susah dan yang cenderung belum dipahami
Berdasarkan hasil wawancara terhadap dengan baik oleh siswa, dan juga merancang
siswa yang salah, dapat dikatakan bahwa secara strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi
keseluruhan minat siswa mempelajari IPA masih dan yang dapat mempermudah siswa memahami
kurang. Siswa yang tidak berminat belajar IPA materi yang akan diajarkan agar dapat
akan mengalami kesulitan dalam belajar IPA dan memperbaiki dan mengurangi terjadinya
juga cenderung mengalami salah konsep. Siswa kesalahan konsep. Mengingat keterbatasan yang
menganggap pelajaran IPA itu sulit sehingga ada dalam penelitian ini kiranya perlu dilakukan
mereka cenderung tidak tertarik dan malas penelitian lebih lanjut pada konsep perubahan
memperhatikan penjelasan yang diberikan guru. wujud zat, karena tingkat pemahaman siswa
Adanya buku pegangan siswa dan LKS sangat rendah dalam memahami konsep
membuat siswa hanya sedikit bahkan tidak perubahan wujud zat.
mencatat sama sekali apa yang disampaikan
guru. Siswa mengatakan jarang mempelajari DAFTAR RUJUKAN
kembali materi yang telah dipelajari dan kadang Effendy. 2007. A Level Chemistry for Senior
hanya menghafal materi sekali saja sehingga High School Students Based on 2007
membuat siswa mudah lupa dengan konsep yang Cambridge Curriculum Volume 1A.
disampaikan guru. Malang: Bayumedia Publishing.
Metode yang dipakai guru saat menjelaskan Hairida. 2016. The Effectiveness Using Inquiry
hanya ceramah selain itu siswa juga cenderung Based Natural Science Module With
bermain dan mengobrol sehingga membuat Authentic Assessment To Improve The
keributan di dalam kelas. Hal ini menunjukkan Critical Thinking And Inquiry Skills Of
bahwa metode pembelajaran guru dan suasana Junior High School Students. Jurnal
kelas yang tidak baik mengakibatkan siswa Pendidikan IPA Indonesia. 5(2). Halaman
kesulitan memahami materi sehingga melakukan 209-215. Universitas Tanjungpura
kesalahan dalam menyelesaikan soal. Pontianak Indonesia.
M. Pranjoto Utomo. (2011). Adaptasi
SIMPULAN DAN SARAN Pelaksanaan Praktikum Kimia Negara
OECD. Makalah Disampaikan pada
Simpulan Kegiatan PPM Unggulan Berjudul
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan “Adaptasi Kurikulum Kimia SMA Bertaraf
pada penelitian ini maka dapat disimpulkan Internasional terhadap Kurikulum dari
bahwa Bentuk kesalahan yang dilakukan siswa Negara OECD” pada tanggal 4 Juni 2011,
dalam menyelesaikan soal-soal perubahan FMIPA UNY.
wujud zat, antara lain: (1) Bentuk kesalahan Sri Ayu Saputri Daud. 2014. Identifikasi
dalam memahami konsep essensial rata-rata Pemahaman Konsep Perubahan Wujud
sebesar 38%; (2) Bentuk kesalahan dalam Zat dengan Menggunakan Instrumen
memahami hubungan antar konsep rata-rata Tiga Tingkat (Three-tier test) pada Siswa
sebesar 28%; (3) Bentuk kesalahan dalam Kelas VII MTs Negeri Model Limboto.
memahami penggunaan konsep untuk Skripsi. Gorontalo: Universitas Negeri
memecahkan masalah rata-rata sebesar 25%. Gorontalo.
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.
Saran
Melihat tingkat pemahaman siswa yang Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu
sangat rendah dan cenderung mengalami dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka.

You might also like