You are on page 1of 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324651317

PENGGUNAAN SUPLEMEN BAHAN ALAM OLEH PASIEN DEMAM BERDARAH


DENGUE DI KALIMANTAN TIMUR

Article · December 2017


DOI: 10.22435/toi.v10i1.7081.25-36

CITATIONS READS
0 1,972

3 authors, including:

Swandari Paramita Khemasili Kosala


Universitas Mulawarman Universitas Mulawarman
76 PUBLICATIONS   31 CITATIONS    12 PUBLICATIONS   6 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Cardiology Epidemiology View project

Medicinal Plants East Kalimantan View project

All content following this page was uploaded by Swandari Paramita on 21 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGGUNAAN SUPLEMEN BAHAN ALAM OLEH PASIEN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI KALIMANTAN TIMUR
Herbal Supplement Usage of Dengue Hemorrhagic Fever Patient
in East Kalimantan
Swandari Paramita*, Khemasili Kosala*, Izzati Nurmaya Sari*
*
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda Kalimantan Timur
a
Email: swandariparamita@gmail.com

ABSTRACT

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is the main health problem in Indonesia. East Kalimantan always
in top five provinces with the highest DHF incidence in Indonesia from 2012 to 2015. DHF patient
needs to be hospitalized in a certain condition, but without specific treatment rather than
monitoring and intravenous fluid therapy. From that condition, many patients seeking alternative
herbal supplement for DHF. This is a descriptive study conducted on DHF patients in Abdul Wahab
Sjahranie County Hospital Samarinda East Kalimantan. The majority of DHF patients (79.6%) using
herbal supplement along with DHF treatment in hospital. There is seven herbal used by DHF
patients, i.e. guava (Psidium guajava), dates (Phoenix dactylifera), papaya (Carica papaya), meniran
(Phyllanthus niruri), temu hitam (Curcuma aeruginosa), turmeric (Curcuma longa), and red yeast
rice (Monascus purpureus). Better promotion and education efforts of herbal supplement usage for
DHF patient in the hospital needed, especially in East Kalimantan.

Keywords: supplement, herbal, dengue hemorrhagic fever

ABSTRAK

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Propinsi
Kalimantan Timur selalu masuk dalam lima besar propinsi dengan insiden DBD tertinggi di
Indonesia sepanjang tahun 2012 hingga 2015. Pasien DBD memerlukan rawat inap pada keadaan
tertentu, namun tidak ada penatalaksanaan spesifik untuk pasien DBD yang rawat inap, selain
monitoring pasien dan pemberian terapi cairan intravena. Dengan demikian banyak pasien yang
mencari alternatif suplemen bahan alam untuk penyakitnya tersebut. Penelitian ini merupakan
studi deskriptif yang dilakukan pada pasien DBD yang menjalani rawat inap di RSUD Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda Kalimantan Timur. Sebanyak 79,6% pasien DBD menggunakan suplemen
bahan alam selama menjalani perawatan di rumah sakit. Terdapat 7 macam bahan alam yang sering
digunakan oleh pasien, yaitu jambu biji (Psidium guajava), kurma (Phoenix dactylifera), pepaya
(Carica papaya), meniran (Phyllanthus niruri), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma
longa), dan angkak (Monascus purpureus). Diperlukan upaya promosi dan edukasi yang lebih baik
untuk penggunaan suplemen bahan alam yang tepat bagi pasien DBD yang menjalani rawat inap,
khususnya di Kalimantan Timur.

Kata Kunci: suplemen, bahan alam, demam berdarah dengue

Volume 10, No. 1, Agustus 2017 |25


PENGGUNAAN SUPLEMEN BAHAN ALAM OLEH PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KALIMANTAN TIMUR
Herbal Supplement Usage of Dengue Hemorrhagic Fever Patient in East Kalimantan

PENDAHULUAN dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu


sebanyak 100.347 penderita DBD dengan 907
Penyakit Demam Berdarah Dengue orang diantaranya meninggal dunia pada
(DBD) adalah penyakit menular yang tahun 2014. Incidence rate DBD berdasarkan
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan propinsi pada tahun 2015, terdapat 3 (tiga)
oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai propinsi tertinggi dengan Propinsi
dengan demam mendadak 2 sampai dengan 7 Kalimantan Timur berada di peringkat kedua,
hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, yaitu 183,12 per 100.000 penduduk. Propinsi
gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda Kalimantan Timur selalu berada pada lima
perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan besar propinsi dengan incidence rate DBD
(petechiae), lebam (echymosis) atau ruam tertinggi sejak tahun 2012 hingga 2015
(purpura). Kadang-kadang muncul mimisan, (Kemenkes RI, 2016). Faktor-faktor yang
berak darah, muntah darah, dan kesadaran mempengaruhi tingginya kejadian DBD di
menurun atau renjatan (shock) (Kemenkes RI, Kalimantan Timur, kemungkinan karena
2011). curah hujan yang tinggi sepanjang tahun
akibat iklim hutan hujan tropis, serta adanya
DBD merupakan infeksi virus yang lingkungan biologi yang menyebabkan
ditularkan melalui gigitan nyamuk. Virus nyamuk lebih mudah berkembang biak
dengue ditransmisikan oleh nyamuk Aedes (Kemenkes RI, 2013).
aegypti. Nyamuk ini juga mentransmisikan
penyakit chikungunya, demam kuning dan Penegakkan diagnosis DBD pada pasien
infeksi virus Zika, yang belakangan ini menurut WHO didasarkan atas munculnya
menarik perhatian dunia. DBD terutama gejala demam dan manifestasi perdarahan
terjadi di negara-negara yang beriklim tropis, serta hasil laboratorium yang menunjukkan
ditambah dengan pengaruh perbedaan curah kadar trombosit menurun dibawah
hujan, suhu dan kondisi urbanisasi di masing- 100.000/mm3 dan kadar hematokrit
masing negara tersebut (WHO, 2011). Insiden meningkat diatas 20%. Manajemen
demam dengue meningkat secara dramatis di penatalaksanaan pasien DBD yang rawat inap
seluruh dunia dalam dekade terakhir. Data di rumah sakit meliputi monitoring pasien,
terakhir menunjukkan bahwa ada 390 juta pemeriksaan darah, dan pemberian terapi
kasus demam dengue per tahun dengan 96 cairan intravena (WHO, 2011). Dengan
juta diantaranya merupakan kasus DBD. demikian pasien DBD memang memerlukan
Diperkirakan ada 3,9 miliar orang dari 128 rawat inap di rumah sakit, namun tidak ada
negara seluruh dunia, yang berisiko untuk pemberian pengobatan yang spesifik untuk
terkena infeksi virus dengue. Diperkirakan DBD. Berdasarkan hal tersebut maka banyak
500.000 pasien DBD berat memerlukan pasien berinisiatif menggunakan suplemen
perawatan di rumah sakit setiap tahunnya di tambahan untuk mengobati penyakitnya.
seluruh dunia, dan sekitar 2,5% diantaranya Kondisi ini umum ditemukan pada pasien
meninggal dunia (WHO, 2017). rawat inap di rumah sakit, tidak hanya di
Indonesia, namun juga di negara Asia
Pada tahun 2015, tercatat sebanyak Tenggara lainnya seperti Malaysia (Ching et
126.675 penderita DBD pada 34 propinsi di al., 2016). Penelitian ini bermaksud untuk
Indonesia, dan 1.229 orang diantaranya melihat suplemen bahan alam yang
meninggal dunia. Angka tersebut lebih tinggi
26 | Volume 10, No. 1, Agustus 2017
Swandari Paramita*, Khemasili Kosala*, Izzati Nurmaya Sari*

digunakan oleh pasien DBD rawat inap di menjalani rawat inap di rumah sakit, seperti
Kalimantan Timur, sebagai salah satu yang ditunjukkan pada Tabel 1.
propinsi dengan angka kejadian DBD tertinggi
di Indonesia. Selanjutnya dari hasil wawancara
ditemukan bahwa hanya 30,23% pasien yang
METODE PENELITIAN menggunakan hanya satu macam suplemen
bahan alam, sisanya menggunakan lebih dari
Penelitian ini bersifat deskriptif untuk satu macam suplemen bahan alam untuk
mengetahui penggunaan suplemen bahan DBD. Sebanyak 67,89% sediaan suplemen
alam pada pasien DBD rawat inap di RSUD bahan alam yang digunakan berbentuk
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian larutan. Dari hasil wawancara diketahui
dilaksanakan pada bulan Januari hingga bahwa hanya 32,11% suplemen bahan alam
Maret 2017. Besar sampel ditentukan dengan yang digunakan termasuk dalam golongan
menggunakan rumus besar sampel untuk jamu. Tidak ada satupun suplemen bahan
data nominal, didapatkan minimal jumlah alam yang termasuk obat herbal terstandar
sampel adalah 43 orang. Namun demikian atau fitofarmaka, seperti yang ditunjukkan
dalam pelaksanaannya diperoleh data pasien pada Tabel 2, 3 dan 4.
hingga 54 orang. Hal ini disebabkan cukup
banyak pasien rawat inap DBD yang bersedia Hasil pencatatan ditemukan 7 jenis
diwawancara pada saat penelitian suplemen bahan alam yang digunakan oleh
berlangsung. Data yang diperoleh seluruh pasien yang menjadi responden
ditabulasikan menurut frekuensi, distribusi penelitian. Jambu biji (Psidium guajava)
dan persentase. Pengolahan data dilakukan adalah suplemen bahan alam yang paling
dengan menggunakan Microsoft Excel 2010. sering digunakan oleh pasien, yaitu sebanyak
Data disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. 42 pemakaian (38,5%), seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 5.
HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian menunjukkan


distribusi pasien DBD yang dirawat inap di
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
berdasarkan kelompok usia, terbanyak
adalah pada kelompok usia dibawah 10
tahun, yaitu sebanyak 24 pasien (44%).
Berdasarkan jenis kelamin, pasien laki-laki
lebih banyak daripada perempuan, yaitu
sebanyak 34 pasien (63%). Berdasarkan hasil
wawancara kepada pasien dan keluarganya,
sebanyak 43 pasien (79,6%) menggunakan
suplemen bahan alam selama mereka

Volume 10, No. 1, Agustus 2017 |27


PENGGUNAAN SUPLEMEN BAHAN ALAM OLEH PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KALIMANTAN TIMUR
Herbal Supplement Usage of Dengue Hemorrhagic Fever Patient in East Kalimantan

Tabel 1. Karakteristik Pasien DBD Rawat Inap yang Menggunakan Suplemen Bahan Alam di RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

No Kelompok Frekuensi (n) Persentase (%)


1 Usia
0 – 9 tahun 24 44,0
10 – 19 tahun 18 33,0
20 – 29 tahun 7 13,0
30 – 39 tahun 3 6,0
40 – 49 tahun 0 0,0
50 – 59 tahun 1 2,0
60 – 69 tahun 1 2,0
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 34 63,0
Perempuan 20 37,0
3 Penggunaan Suplemen Bahan Alam
Ya 43 79,6
Tidak 11 20,4

Tabel 2. Jumlah Suplemen Bahan Alam yang Digunakan oleh Pasien DBD Rawat Inap di RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda

No Jenis Frekuensi (n) Persentase (%)


1 1 macam 13 30,23
2 2 macam 23 53,49
3 3 macam 7 16,28

Tabel 3. Sediaan Suplemen Bahan Alam yang Digunakan oleh Pasien DBD Rawat Inap di RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

No Jenis Frekuensi (n) Persentase (%)


1 Rajangan 0 0
2 Pil/Tablet/Kapsul 0 0
3 Larutan 71 67,89
4 Serbuk 9 32,11

Tabel 4. Jenis Suplemen Bahan Alam yang Digunakan oleh Pasien DBD Rawat Inap di RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda
No Jenis Frekuensi (n) Persentase (%)
1 Fitofarmaka 0 0
2 Obat Herbal Terstandar 0 0
3 Jamu 12 32,11
4 Lain-lain 68 67,89

28 | Volume 10, No. 1, Agustus 2017


Swandari Paramita*, Khemasili Kosala*, Izzati Nurmaya Sari*

Tabel 5. Bahan Alam yang Digunakan Sebagai Suplemen oleh Pasien DBD Rawat Inap di RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

No Jenis Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Jambu Biji (Psidium guajava L.) 42 38,50

2 Kurma (Phoenix dactylifera L.) 32 29,36

3 Pepaya (Carica papaya L.) 8 7,34

4 Meniran (Phyllanthus niruri L.) 8 7,34

5 Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) 8 7,34

6 Kunyit (Curcuma longa L.) 8 7,34

7 Angkak (Monascus purpureus Went.) 3 2,75

PEMBAHASAN suplemen bahan alam yang digunakan


berbentuk larutan, dan 67,89% suplemen
Hasil penelitian ini menunjukkan bahan alam yang digunakan tidak termasuk
bahwa sebanyak 79,6% pasien DBD rawat dalam kategori jamu, obat herbal terstandar
inap di RSUD Abdul Wahab Sjahranie atau fitofarmaka. Hal ini menunjukkan
Samarinda menggunakan suplemen bahan pengetahuan masyarakat yang masih kurang
alam. Hasil penelitian ini serupa dengan terhadap bahan alam yang dapat digunakan
penelitian di Malaysia, dimana 85,3% pasien sebagai terapi komplementer untuk penyakit
demam dengue rawat inap disana juga DBD. Kondisi kurangnya pengetahuan ini
menggunakan complementary alternative mirip dengan hasil penelitian di Malaysia,
medicine (CAM) atau pengobatan dimana minuman isotonik dan sup kepiting
komplementer alternatif (Ching et al., 2016). merupakam pengobatan komplementer
Hasil ini serupa dengan penelitian lain yang alternatif DBD yang paling populer disana.
juga menemukan bahwa tumbuhan obat Diketahui bahwa minuman isotonik dan sup
secara tradisional biasa digunakan untuk kepiting tidak memiliki efek langsung
mengobati DBD di beberapa negara Asia terhadap DBD, namun demikian memiliki
Tenggara, seperti “tawa-tawa” (Euphorbia efek tidak langsung dalam meningkatkan
hirta) di Philipina, yang dalam bahasa kondisi umum pasien terkait penyakit DBD
Indonesia dikenal dengan nama patikan kebo yang dialaminya (Ching et al., 2016).
(Kadir et al., 2013).
Hasil penelitian di Kalimantan Timur
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan ada tujuh bahan alam yang
69,77% pasien DBD rawat inap menggunakan digunakan oleh pasien DBD rawat inap, yaitu
lebih dari satu macam suplemen bahan alam jambu biji (Psidium guajava), kurma (Phoenix
untuk mengatasi penyakitnya tersebut. Hasil dactylifera), pepaya (Carica papaya), meniran
penelitian juga menunjukkan bahwa 67,89% (Phyllanthus niruri), temu hitam (Curcuma

Volume 10, No. 1, Agustus 2017 |29


PENGGUNAAN SUPLEMEN BAHAN ALAM OLEH PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KALIMANTAN TIMUR
Herbal Supplement Usage of Dengue Hemorrhagic Fever Patient in East Kalimantan

aeruginosa), kunyit (Curcuma longa), dan (Rahman et al., 2016).


angkak (Monascus purpureus). Hasil ini
serupa dengan hasil review terkait tumbuhan Riset terhadap daun jambu biji
obat yang memiliki potensi sebagai anti- menunjukkan bahwa bagian tumbuhan ini
dengue. Beberapa tumbuhan yang dijelaskan memiliki efek farmakologis yang jauh lebih
dalam review tersebut antara lain adalah besar untuk penatalaksanaan DBD. Penelitian
daun pepaya dan daun jambu biji (Kadir et al., di Surabaya menemukan adanya peningkatan
2013). Seluruh bahan alam yang digunakan jumlah trombosit dengan pemberian ekstrak
telah memiliki dasar farmakologis untuk daun jambu biji, pada tikus yang dibuat
digunakan dalam penatalaksanaan DBD trombositopenia dengan pemberian heparin
seperti penjelasan berikut ini. (Wiyasihati et al., 2013). Penelitian lain
dilakukan dengan menggunakan trombinol,
Jambu Biji (Psidium guajava L.). Jambu biji yang merupakan fraksi aktif hasil ekstraksi
termasuk dalam famili Myrtaceae (The Plant daun jambu biji. Hasilnya menunjukkan
List, 2017). Selain buahnya yang banyak bahwa trombinol dapat memicu ekspresi
dikonsumsi, daun jambu biji merupakan obat thrombopoietin pada sel HepG2.
tradisional untuk mengatasi diare. Hasil Thrombopoietin adalah hormon glikoprotein
penelitian menunjukkan bahwa jambu biji yang diproduksi oleh liver dan mengatur
adalah suplemen bahan alam yang terbanyak produksi trombosit oleh sumsum tulang. Hal
digunakan oleh pasien DBD rawat inap di ini merupakan penjelasan molekuler dalam
Kalimantan Timur. Hasil wawancara terhadap penggunaan daun jambu biji untuk terapi
pasien menunjukkan bahwa mereka lebih penyakit terkait trombositopenia, termasuk
sering menggunakan buah jambu biji demam dengue (Berlian et al., 2017).
dibandingkan dengan daunnya. Hal ini dapat
terlihat pada penggunaan etnomedisin buah Kurma (Phoenix dactylifera L.). Kurma
jambu biji sebagai obat tradisional untuk termasuk dalam famili Arecaceae (The Plant
demam dengue oleh Etnis Dayak Kanayatn di List, 2017). Meskipun bukan tumbuhan lokal
Kalimantan Barat (Yusro et al., 2014). Indonesia, buahnya sangat dikenal oleh
Penelitian di Bandung menemukan adanya masyarakat Indonesia, terutama pada saat
efek antitrombositopenia dari jus buah jambu memasuki bulan puasa. Hasil penelitian
biji pada mencit yang diinduksi menunjukkan bahwa kurma adalah suplemen
trombisitopenia dengan epinefrin (Pratiwi et bahan alam yang terbanyak kedua digunakan
al., 2013). Buah jambu biji memiliki oleh pasien DBD rawat inap di Kalimantan
kandungan vitamin C yang tinggi, sebesar Timur. Hasil wawancara menunjukkan bahwa
228,3 mg per 100 gram daging buahnya sebagian besar pasien menggunakan buahnya
(USDA, 2017). Suplemen vitamin C dapat dalam bentuk campuran sari kurma.
mencegah akumulasi PAF-like lipids (platelet Penelitian di Bandung menemukan adanya
like factor), adhesi lekosit pada dinding efek antitrombositopenia dari jus buah kurma
pembuluh darah dan pembentukan agregat pada mencit yang diinduksi trombositopenia
platelet-lekosit, serta meningkatkan produksi dengan epinefrin, efek ini bahkan lebih baik
sitokin proinflamasi. Dengan demikian dibandingkan dengan kelompok mencit yang
suplemen vitamin C pada kasus infeksi virus diberi jus buah jambu biji (Pratiwi et al.,
dengue akan memberi dampak yang positif 2013). Penelitian di Surabaya menemukan
adanya peningkatan jumlah trombosit dengan
30 | Volume 10, No. 1, Agustus 2017
Swandari Paramita*, Khemasili Kosala*, Izzati Nurmaya Sari*

pemberian ekstrak buah kurma, pada tikus pasien DBD rawat inap di Kalimantan Timur.
yang dibuat trombositopenia dengan Hal ini berbeda dengan penelusuran
pemberian heparin (Wiyasihati et al., 2013). kepustakaan, yang menunjukkan bahwa riset
Penelitian di Purwokerto menemukan bahwa intensif terhadap daun pepaya untuk
pemberian jus buah kurma efektif dalam penatalaksanaan DBD sudah sering
peningkatan kadar trombosit pada pasien dilakukan. Penelitian terhadap hewan coba
DBD (Giyatmo, 2013). menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
maupun jus daun pepaya dapat
Tidak banyak kepustakaan yang meningkatkan jumlah trombosit jika
membahas mekanisme kerja buah kurma dibandingkan dengan kelompok kontrol
untuk penatalaksanaan DBD. Daging buah (Dharmarathna et al., 2013). Penelitian lain
kurma kaya dengan unsur fitokimia seperti menunjukkan bahwa pemberian kombinasi
phenolic, sterol, carotenoid, anthocyanin, ekstrak daun pepaya, herba meniran dan
procyanidin dan flavonoid. Terdapat tiga rimpang kunyit, dapat meningkatkan jumlah
struktur flavonoid yang ditemukan di dalam trombosit pada tikus yang diinduksi
buah kurma, yaitu quarcetin, luteolin dan trombositopenia dengan heparin (Tjitraresmi
apigenin (Baliga et al., 2011). Quarcetin telah et al., 2016). Penelitian yang dilakukan
terbukti menunjukkan aktivitas antivirus dengan menggunakan carpaine, yang
terhadap virus dengue, khususnya DENV-2 merupakan fraksi alkaloid hasil ekstraksi
(Lin et al., 2014). Sebuah penelitian daun pepaya, menunjukkan aktivitas
menemukan bahwa quarcetin menunjukkan antitrombositopenia pada tikus yang
ikatan energi tertinggi terhadap NS2B-NS3 diinduksi dengan busulfan (Zunjar et al.,
protease dengan pembentukan 6 ikatan 2016).
hidrogen dengan residu asam amino pada
reseptor binding site. NS2B dan NS3 adalah Penelitian pada pasien DBD
dua komponen virus yang berperan penting menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
dalam replikasi virus untuk pembentukan maupun jus daun pepaya dapat
kompleks virus DENV-2. NS2B dan NS3 meningkatkan kadar trombosit dalam darah
sendiri adalah target utama dalam (Ahmad et al., 2011). Penelitian yang
pengembangan obat anti virus dengue dilakukan di Jakarta juga menemukan bahwa
(Senthilvel et al., 2013). Dengan demikian pemberian ekstrak daun pepaya secara
diduga kandungan quarcetin dalam buah signifikan meningkatkan kadar trombosit,
kurma yang memiliki efek anti virus, menjaga kestabilan hematokrit di batas
menjadikannya sebagai suplemen bahan alam normal dan memperpendek masa rawat inap
yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan pada pasien DBD (Yunita et al., 2012).
DBD. Terdapat beberapa penjelasan mekanisme
kerja daun pepaya untuk penatalaksanaan
Pepaya (Carica papaya L.). Pepaya DBD. Penelitian yang dilakukan menggunakan
termasuk dalam famili Caricaceae (The Plant ekstrak daun pepaya terbukti dapat
List, 2017). Selain buahnya yang banyak meningkatkan kadar IL-6 yang merupakan
dikonsumsi, daun pepaya juga digunakan sitokin trombositik. Diduga hal ini disebabkan
dalam berbagai bahan masakan. Hasil adanya kandungan papain dalam ekstrak
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun daun pepaya yang merupakan protease.
pepaya tidak terlalu sering digunakan oleh Papain telah terbukti dapat meningkatkan

Volume 10, No. 1, Agustus 2017 |31


PENGGUNAAN SUPLEMEN BAHAN ALAM OLEH PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KALIMANTAN TIMUR
Herbal Supplement Usage of Dengue Hemorrhagic Fever Patient in East Kalimantan

kadar IL-6 (Aziz et al., 2015). Penelitian lain Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.).
juga menemukan bahwa ekspresi gen Temu hitam termasuk dalam famili
ALOX12 dan PTAFR meningkat pada pasien Zingiberaceae (The Plant List, 2017). Rimpang
yang diberi ekstrak daun pepaya. Kedua gen temu hitam telah lama digunakan sebagai
tersebut berperan penting dalam proses obat tradisional untuk mengatasi masalah
produksi dan agregasi trombosit kecacingan. Hasil penelitian menunjukkan
(Subenthiran et al., 2013). Penelitian yang bahwa ekstrak rimpang temu hitam tidak
menggunakan flavanoid quarcetin yang terlalu sering digunakan oleh pasien DBD
berasal dari ekstrak daun pepaya, rawat inap di Kalimantan Timur. Hasil
menunjukkan aktivitas antiviral terhadap wawancara menunjukkan bahwa semua
DENV-2, melalui mekanisme fusi dengan pasien yang menggunakan temu hitam, tidak
menghambat pengaturan konformasi ulang dikonsumsi sendirian, namun merupakan
protein penutup virus tersebut (Mir et al., kombinasi dengan bahan alam lainnya dalam
2016). bentuk sediaan herbal. Sebuah penelitian
menemukan bahwa kombinasi ekstrak temu
Meniran (Phyllanthus niruri L.). Meniran hitam dengan daun dewa (Gynura
termasuk dalam famili Phyllanthaceae (The pseudochina) memiliki efek terhadap
Plant List, 2017). Herba meniran sudah peningkatan kadar trombosit, eritrosit dan
dikembangkan sebagai salah satu fitofarmaka hematokrit pada tikus trombositopenia yang
untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hasil diinduksi dengan heparin (Moektiwardoyo et
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak herba al., 2014).
meniran tidak terlalu sering digunakan oleh
pasien DBD rawat inap di Kalimantan Timur. Kunyit (Curcuma longa L.). Kunyit termasuk
Hasil wawancara menunjukkan bahwa semua dalam famili Zingiberaceae (The Plant List,
pasien yang menggunakan meniran, tidak 2017). Curcumin yang merupakan senyawa
dikonsumsi sendirian, namun merupakan aktif dalam kunyit, telah terbukti memiliki
kombinasi dengan bahan alam lainnya dalam banyak khasiat kesehatan. Hasil penelitian
bentuk sediaan herbal. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang kunyit
menunjukkan bahwa pemberian kombinasi tidak terlalu sering digunakan oleh pasien
ekstrak herba meniran, daun pepaya, dan DBD rawat inap di Kalimantan Timur. Hasil
rimpang kunyit, dapat meningkatkan jumlah wawancara menunjukkan bahwa semua
trombosit pada tikus yang diinduksi pasien yang menggunakan kunyit, tidak
trombositopenia dengan heparin (Tjitraresmi dikonsumsi sendirian, namun merupakan
et al., 2016). Penelitian lain yang kombinasi dengan bahan alam lainnya dalam
mengkombinasi empat spesies Phyllanthus (P. bentuk sediaan herbal. Sebuah penelitian
amarus, P. niruri, P. urinaria dan P. watsonii), menunjukkan bahwa pemberian kombinasi
menunjukkan bahwa campuran tersebut ekstrak rimpang kunyit, daun pepaya, dan
memiliki aktivitas penghambatan terhadap herba meniran, dapat meningkatkan jumlah
DENV-2 (Lee et al., 2013). Terdapat reduksi trombosit pada tikus yang diinduksi
virus hingga 90% dengan pemberian trombositopenia dengan heparin (Tjitraresmi
campuran tersebut secara simultan (Lee et al., et al., 2016). Mekanisme kerja ekstrak
2016). rimpang kunyit untuk penatalaksanaan DBD
diduga melalui kandungan curcumin

32 | Volume 10, No. 1, Agustus 2017


Swandari Paramita*, Khemasili Kosala*, Izzati Nurmaya Sari*

didalamnya. Sebuah penelitian menggunakan makrofag dan polimorfonuklear peritoneum


curcumin dan PGV-0 (pentagamavunon-0) mencit secara in vitro (Yulinery dan
komponen analog curcumin terhadap sel vero Nurhidayat, 2012).
yang diinfeksi DENV-2, menunjukkan
keduanya memiliki aktivitas antiviral KESIMPULAN
terhadap DENV-2, dengan PGV-0 lebih kuat Sebanyak 79,6% pasien DBD rawat inap
daripada curcumin (Marbawati and Umniyati, di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
2015). Curcumin telah diketahui dapat menggunakan suplemen bahan alam untuk
menghambat proses infeksi virus secara in mengatasi penyakitnya tersebut. Sebanyak 7
vitro, untuk beberapa jenis virus seperti virus macam bahan alam yang sering digunakan
dengue, virus hepatitis C, HIV, coxsackievirus sebagai suplemen oleh pasien, yaitu jambu
dan Japanese encephalitis virus (Padilla-S et biji, kurma, pepaya, meniran, temu hitam,
al., 2014). kunyit dan angkak. Jambu biji adalah bahan
alam yang paling sering digunakan sebanyak
Angkak (Monascus purpureus Went.). Hasil 38,5%; disusul dengan kurma sebanyak
penelitian menunjukkan bahwa angkak 29,36%; pepaya, meniran, temu hitam dan
adalah yang paling jarang digunakan oleh kunyit masing-masing sebesar 7,34%; serta
pasien DBD rawat inap di Kalimantan Timur. angkak sebesar 2,75%. Hasil penelitian
Angkak dalam bahasa Inggris disebut sebagai menunjukkan bahwa 69,77% pasien DBD
red yeast rice, merupakan hasil fermentasi rawat inap menggunakan lebih dari satu
beras yang berwarna kemerahan. Warna macam suplemen bahan alam untuk
tersebut didapatkan dari jamur Monascus mengatasi penyakitnya tersebut. Hasil
purpureus. Penelitian terhadap hewan coba penelitian juga menunjukkan bahwa 67,89%
yang diberi angkak, menunjukkan adanya suplemen bahan alam yang digunakan
peningkatan jumlah trombosit jika berbentuk larutan, dan 67,89% suplemen
dibandingkan dengan kelompok kontrol bahan alam yang digunakan tidak termasuk
(Setiawan, 2015). Sebuah penelitian dalam kategori jamu, obat herbal terstandar
menemukan adanya peningkatan jumlah atau fitofarmaka. Diperlukan upaya promosi
trombosit dengan pemberian ekstrak angkak, dan edukasi yang lebih baik untuk
pada tikus yang dibuat trombositopenia penggunaan suplemen bahan alam bagi
dengan pemberian heparin. Peningkatan ini penderita DBD yang menjalani rawat inap di
lebih efektif jika dibandingkan dengan rumah sakit, khususnya di Kalimantan Timur.
pemberian ekstrak kurma atau daun jambu
biji (Wiyasihati et al., 2013). Penelitian di DAFTAR PUSTAKA
Surabaya pada pasien DBD yang diberi kapsul Ahmad N., Fazal H., Ayaz M., Abbasi BH.,
ekstrak angkak, menunjukkan penurunan Mohammad I., and Fazal L. 2011. Dengue
Fever Treatment with Carica papaya Leaves
kadar trombopoietin yang lebih besar
Extracts. Asian Pacific Journal of Tropical
dibandingkan dengan kelompok kontrol Biomedicine, 1(4): 330-333.
(Diansyah et al., 2013). Mekanisme kerja
angkak untuk penatalaksanaan DBD diduga Aziz J., Kassim NLA., Kasim NHA., Haque N.,
melalui efeknya sebagai imunomodulator. and Rahman MT. 2015. Carica papaya Induces
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa In Vitro Thrombopoietic Cytokines Secretion
pemberian ekstrak angkak dapat by Mesenchymal Stem Cells and
Haematopoietic Cells. BMC Complementary
meningkatkan aktivitas fagositosis sel

Volume 10, No. 1, Agustus 2017 |33


PENGGUNAAN SUPLEMEN BAHAN ALAM OLEH PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KALIMANTAN TIMUR
Herbal Supplement Usage of Dengue Hemorrhagic Fever Patient in East Kalimantan

and Alternative Medicine, 15(215). Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI).


doi:10.1186/s12906-015-0749-6. 2016. Situasi DBD di Indonesia. Pusat Data
dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Baliga MS., Baliga BRV., Kandathil SM., Bhat Jakarta.
HP., and Vayalil PK. 2011. A review of the
chemistry and pharmacology of the date Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI).
fruits (Phoenix dactylifera L.). Food Research 2013. Situasi DBD di Indonesia. Pusat Data
International, 44: 1812-1811. dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Jakarta.
Berlian G., Tandrasasmita OM., and
Tjandrawinata RR. 2017. Trombinol, A Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI).
Bioactive Fraction of Psidium guajava, 2011. Modul Pengendalian Demam Berdarah
Stimulates Thrombopoietin Expression in Dengue. Direktorat Jenderal Pengendalian
HepG2 Cells. Asian Pacific Journal of Tropical Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Biomedicine, 7(5): 437-442. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Ching SM., Ramachandran V., Gew LT., Lim Lee NYS., Khoo WKS., Adnan MA., Mahalingam
SMS., Sulaiman WAW., Foo YL., Zakaria ZA., TP., Fernandez AR., and Jeevaratnam K. 2016.
Samsudin NH., Lau PCMC., Veettil SK., and The Pharmacological Potential of Phyllanthus
Hoo F. 2016. Complementary Alternative niruri. Journal of Pharmacy and
Medicine Use Among Patients with Dengue Pharmacology, 68: 953-969.
Fever in the Hospital Setting: A Cross-
sectional Study in Malaysia. BMC Lee SH., Tang YQ., Rathkrishnan A., Wang SM.,
Complementary and Alternative Medicine, Ong KC., Manikam R., Payne BJ., Jaganath IB.,
16(37). doi:10.1186/s12906-016-1017-0. and Sekaran SD. 2013. Effects of Cocktail of
Four Local Malaysian Medicinal Plants
Dharmarathna SLCA., Wickramasinghe S., (Phyllanthus spp.) Against Dengue Virus 2.
Waduge RN., Rajapakse RPVJ., and Kularatne BMC Complementary and Alternative Medicine,
SAM. 2013. Does Carica papaya Leaf-Extract 13(192). doi:1472-6882/13/192.
Increase the Platelet Count? An Experimental
Study in A Murine Model. Asian Pacific Journal Lin LT., Hsu WC., and Lin CC. 2014. Antiviral
of Tropical Biomedicine, 3(9): 720-724. Natural Products and Herbal Medicines.
Journal of Traditional and Complementary
Diansyah MN., Suharto S., and Triyono EA. Medicine, 4(1): 24-35.
2013. Effect of Red Yeast Rice Extract to the
Trombopoietin Level in Dengue Infected Marbawati D., and Umniyati SR. 2015. Effects
Patients. Folia Medica Indonesiana, 49(4): of Curcumin and Pentagamavunon-0 Against
220-225. Dengue-2 Virus Infection In Vero Cells; an In
Vitro Study. Procedia Environmental Sciences,
Giyatmo G. 2013. Efektifitas Pemberian Jus 23: 215-221.
Kurma Dalam Meningkatkan Trombosit Pada
Pasien Demam Berdarah Dengue di RSU Mir A., Ismatullah H., Rauf S., and Niazi UHK.
Bunda Purwokerto. Jurnal Keperawatan 2016. Identification of Bioflavonoid as Fusion
Soedirman, 8(1): 32-37. Inhibitor of Dengue Virus Using Molecular
Docking Approach. Informatics in Medicine
Kadir SLA., Yaakob H., and Zulkifli RM. 2013. Unlocked, 3: 1-6.
Potential anti-dengue medicinal plants: a
review. Journal of Natural Medicines, 67: 677- Moektiwardoyo WM., Tjitraresmi A.,
689. Susilawati Y., Iskandar Y., Halimah E., and
Zahryanti D. 2014. The Potential of Dewa
34 | Volume 10, No. 1, Agustus 2017
Swandari Paramita*, Khemasili Kosala*, Izzati Nurmaya Sari*

Leaves (Gynura pseudochina (L) D.C) and Juli 2017.


Temu Ireng Rhizomes (Curcuma aeruginosa
Roxb.) as Medicinal Herbs for Dengue Fever Tjitraresmi A., Runadi D., Ferdiansyah F.,
Treatment. Procedia Chemistry, 13: 134-141. Halimah E., Wicaksono AD., dan Ardhya D.
Padilla-S L., Rodrı´guez A., Gonzales MM., 2016. Potensi Kombinasi Herba Meniran
Gallego-G JC., and Castan˜o-O JC. 2014. (Phyllanthus niruri L), Daun Pepaya (Carica
Inhibitory Effects of Curcumin on Dengue papaya L.) dan Rimpang Kunyit (Curcuma
Virus Type 2-infected Cells In Vitro. Archives longa L.) Sebagai Obat Herbal untuk Demam
of Virology, 159: 573-579. Berdarah. Farmaka, 14(2): 1-17.

Pratiwi M., Lestari F., dan Yuniarni U. 2013. United States Department of Agriculture
Uji Aktivitas Antitrombositopenia Jus Jambu (USDA). 2017. USDA Food Composition
Biji Merah (Psidium guajava L.) dan Jus Database : Guava, common, raw.
Kurma (Phoenix dactylifera L.) Serta https://ndb.nal.usda.gov/foods/show diakses
Kombinasinya Pada Mencit Jantan Galur pada 9 Juli 2017.
Swiss Webster. JIF Asy-Syifa, 1(1): 1-5.
Wiyasihati SI., Wigati KW., and Wardani T.
Rahman MT., Haque N., Abdurrazaq NB., and 2013. Comparing the Effect of Red Yeast Rice,
Aziz J. 2016. Current Knowledge of Dengue Date Palm, and Guava Leaf Extract on
Pathogenesis and Potential Role of Carica Thrombocyte and Megakaryocyte Count in
papaya and Vitamins in Dengue Fever. Thrombocytopenic White Rats. Folia Medica
Tropical Biomedicine, 33(3): 512-518. Indonesiana, 49(2): 82-87.

Senthilvel P., Lavanya P., Kumar KM., Swetha World Health Organization (WHO). 2011.
R., Anitha P., Bag S., Sarveswari S., Comprehensive Guidelines for Prevention and
Vijayakumar V., Ramaiah S., and Anbarasu A. Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic
2013. Flavonoid from Carica papaya Inhibits Fever: Revised and Expanded Edition. World
NS2B-NS3 Protease and Prevents Dengue 2 Health Organization. New Delhi.
Viral Assembly. Bioinformation, 9(18): 889-
895. World Health Organization (WHO). 2017.
Dengue and Severe Dengue.
Setiawan CH. 2015. Pengaruh Pemberian http://www.who.int/mediacentre/factsheets
Angkak Terhadap Kenaikan Jumlah /fs117/en/ diakses pada 9 Juli 2017.
Trombosit Tikus Jantan. Jurnal Farmasi Sains
dan Komunitas, 12(1): 15-21. Yulinery T., dan Nurhidayat N. 2012.
Penggunaan Ekstrak Fermentasi Beras dari
Subenthiran S., Choon TC., Cheong KC., Beberapa Jenis Monascus purpureus Untuk
Thayan R., Teck MB., Muniandy PK., Afzan A., Aktivitas Invitro Fagositosis Sel Makrofag dan
Abdullah NR., and Ismail Z. 2013. Carica Polimorfonuklear Peritoneum Mencit Sebagai
papaya Leaves Juice Significantly Accelerates Immunomodulator. Berita Biologi, 11(2): 263-
the Rate of Increase in Platelet Count among 273.
Patients with Dengue Fever and Dengue
Haemorrhagic Fever. Evidence-Based Yunita F., Hanani E., and Kristianto J. 2012.
Complementary and Alternative Medicine, The Effect of Carica papaya L. Leaves Extract
2013(616737). doi:10.1155/2013/616737. Capsules on Platelets Count and Hematocit
The Plant List. 2017. Carica papaya L., Level in Dengue Fever Patient. International
Curcuma aeruginosa Roxb., Curcuma longa L., Journal of Medicine Aromatic Plants, 2(4):
Phoenix dactylifera L., Phyllanthus niruri L., 573-578.
Psidium guajava L.
http://www.theplantlist.org diakses pada 9 Yusro F., Mariani Y., Diba F., and Ohtani K.

Volume 10, No. 1, Agustus 2017 |35


PENGGUNAAN SUPLEMEN BAHAN ALAM OLEH PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KALIMANTAN TIMUR
Herbal Supplement Usage of Dengue Hemorrhagic Fever Patient in East Kalimantan

2014. Inventory of Medicinal Plants for Fever and Nivsarkar M. 2016.


Used by Four Dayak Sub Ethnic in West Antithrombocytopenic Activity of Carpaine
Kalimantan, Indonesia. Kuroshio Science, 8(1): and Alkaloidal Extract of Carica papaya Linn.
33-38. Leaves in Busulfan Induced
Thrombocytopenic Wistar Rats. Journal of
Zunjar V., Dash RP., Jivrajani M., Trivedi B., Ethnopharmacology, 181: 20-25.

36 | Volume 10, No. 1, Agustus 2017

View publication stats

You might also like