Professional Documents
Culture Documents
4100 7406 1 SM PDF
4100 7406 1 SM PDF
4100 7406 1 SM PDF
Jumingan
JUMINGAN
STIE Atma Bhakti Surakarta
ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of managerial factors, the environment of
the intensity of strategic planning; examine the influence of organizational factors on
the intensity of strategic planning; mnguji influence of organizational factors on the
financial performance; examine the effect of the intensity of strategic planning to
financial performance. To test this research used structural equation model (SEM)
whereas the use of the most fundamental measure of the overall fit is Likelhood ratio
chi-square (x2) using seven steps in this modeling. The population in this study is
the manager BPR Central Java, sample taken 182 respondents. Results of this study
show: first that the intensity level of strategic planning is not determined by the
skills, confidence and experience in developing strategic planning manager. Both
the intensity of strategic planning is also affected by organizational factors BPR
which include size, structural and centralization, meaning that the larger the size
businesses BPR with structural complexity are higher and the degree of
centralization of authority given to the manager, the lower the intensity did the
manager in preparing the strategic planning. Third the larger size BPR business with
higher structural complexity and the degree of centralization of authority given to
the manager, it will obtain the level of the higher financial performance shown by
the profits, the level of ROE and petumbuhan deposits.
ABSTRAK
23
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
manajer BPR Jawa Tengah, sampel yang diambil sebanyak 182 responden. Hasil
penelitian ini menunjukkan: pertama bahwa tingkat intensitas perencanaan strategik
tidak ditentukan oleh keahlian, keyakinan dan pengalaman manajer dalam
menyusun perencanaan strategik. Kedua intensitas perencanaan strategik juga
dipengaruhi oleh faktor organisasional BPR yang meliputi ukuran, struktural dan
sentralisasi, artinya semakin besar ukuran usaha BPR dengan kompleksitas
struktural yang semakin tinggi dan tingkat sentralisasi kewenangan yang diberikan
kepada manajer, maka semakin rendah intensitas pula manajer dalam menyusun
perencanaan strategik. Ketiga semakin besar ukuran usaha BPR dengan
kompleksitas struktural yang semakin tinggi dan tingkat sentralisasi kewenangan
yang diberikan kepada manajer, maka akan diperoleh tingkat kinerja finansial yang
semakin tinggi yang ditunjukkan dengan besarnya laba, tingkat ROE dan
petumbuhan simpanan.
Lembaga keuangan Bank (LKB) memiliki manajemen strategik sehingga bank sangat
peranan dan fungsi yang sangat strategis responsif terhadap perencanaan strategik.
terhadap ekonomi sektor riil, didalamnya Kecenderungan ini dipandang sebagai
termasuk bank komersial, bank tabungan, langkah yang dibuat tidak hanya untuk
lembaga simpan pinjam dan lembaga kredit membantu bank menegosiasikan lingkungan
yang membentuk kelompok lembaga jasa secara lebih efektif, tetapi juga untuk
finansial yang secara bersama-sama meningkatkan kinerja finansial mereka
disebut lembaga perantara perbankan (Bettinger, 1986; Bird 1991).
(deposity intermedites). Kesamaan
Hasil penelitian yang tidak konsisten
produk/jasa yang ditawarkan oleh lembaga-
dari penelitian dengan bank tidak benar-
lembaga tersebut menyatukan mereka
benar memecahkan masalah apakah
dalam pengelompokan industri yang tunduk
perencanaan strategik mengakibatkan
pada pengaruh yang serupa dan semakin
peningkatan pada kinerja finansial bank.
kompetitif.
Pada suatu studi, misalnya dijumpai bank
Kondisi perbankan yang semakin yang secara formal terikat pada proses
kompetitif tersebut membutuhkan pikiran perencanaan strategik cenderung memiliki
tentang strategi apa yang terjadi. Oleh ROI yang lebih rendah dibandingkan bank
karena itu manajemen strategi diperlukan yang terikat pada proses secara informal
sebagai alat bantu utama bank agar mampu (Gup dan Whitehead 1989). Sebaliknya,
menguraikan ketidakpastian dan Clausen (1990) mengaitkan laba Bank
komleksitas bisnis (Suwarsono, 1994) yang dengan frofitabilitas kemitmen formal bank
meliputi komponen pokok analisis terhadap prosese perencanaan strategik.
lingkungan bisnis, analisis profil
Ketidakkonsistenan hasil dikaitkan
perusahaan, strategi untuk mencapai tujuan
dengan temuan yang belum pasti dari
dan misi perusahaan.
penelitian yang dihasilkan oleh para peneliti
Respon terhadap peningkatan yang terfokus pada penilaian kinerja yang
kompleksitas dan perubahan pada industri keliru dan tidak mempertimbangkan berapa
jasa finansial sebagai perwujudan dari lama bank terlibat dalam perencanaan
24
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
strategik formal (Fulner dan Rue, 1974), dan juga dihadapkan pada usaha jasa keuangan
tekanan lingkungan yang luar biasa serta dan perbankan lainnya. Oleh karena itu
faktor-faktornya antara lain yang unik bagi manajemen perlu memperhatikan dua faktor
bank (Bird 1991). Sementara hasil pokok yakni faktor internal dan faktor
penelitian Hopkins dan Hopkins (1997), eksternal (Suwarsono, 1994) Faktor internal
bahwa alasan utama mengapa hasil beragam meliputi faktor manajerial dan faktor
adalah bahwa para peneliti sebelumnya organisasional sedangkan faktor
mengabaikan untuk mempelajari aspek eksternalnya adalah faktor lingkungan.
penting dari hubungan antara perencanaan Faktor inilah yang menjadi pertimbangan
strategik dengan kinerja finansial di Bank. utama bagi manejer BPR akan pentingnya
Penelitian terdahulu telah mengabaikan perencanaan strategis. Di Jawa Tengah
eksploitasi pengaruh intensitas perencanaan tersebar sebanyak kurang lebih 598 BPR
strategik pada kinerja finansial. (Direktori BI, 2005), dari jumlah tersebut
57,65% yang dinyatakan sehat berdasarkan
Dalam hal ini intensitas dalam
audit BI sedangkan cukup sehat 22,95%
perencanaan strategik secara langsung
serta sisanya sebesar 7,65% tidak sehat. Hal
mempengaruhi kinerja finansial. Pengaruh
ini menunjukkan akan pentingnya
langsung ditunjukkan dalam literatur
perencanaan strategik yang tepat agar
perencanaan strategik berkaitan dengan
kuantitas maupun persentasi BPR sehat
perencanaan dan kinerja di perusahaan
semakin meningkat. Masing-masing
manufakturing (Steiner, 1979; Thomson dan
tentunya memiliki intensitas perencanaan
Strickland, 1987), juga dalam literatur
strategik yang bervariasi antara satu BPR
berkaitan dengan perencanaan dan kinerja
dengan BPR yang lainnya.
di bank (Hopkins dan Hopkins 1994).
Hal tersebut mendorong peneliti tertarik
Penelitian Hopkins dan Hopkins (1997)
untuk menguji kembali hubungan antara
juga mengajukan bahwa intensitas dalam
intensitas perencanaan strategik dengan
perencanaan strategik bergantung pada
kinerja finansial berikut faktor-faktor yang
faktor-faktor manajerial (misalnya keahlian
mempengaruhinya meliputi faktor
perencanaan strategik dan keyakinan akan
manajerial, faktor lingkungan dan faktor
hubungan perencanaan–kinerja), serta
organisasional sebagaimana implikasi
organisasional (misalnya ukuran dan
penelitian yang disarankan oleh Hopkins
kompleksitas struktur). Studi yang telah
dan Hopkins (1997).
menganalisis hubungan antara perencanaan
strategik dengan kinerja finansial di industri
perbankan cenderung terfokus pada TELAAH PUSTAKA
perbedaan pada kinerja antara bank-bank
dengan sistem perencanaan strategik formal
dan bank-bank dengan sistem perencanaan Pengertian Kinerja
strategik informal (Bettinger, 1986; Gup dan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI,
Whitehead, 1983). 1996) Kinerja perusahaan dapat diukur
dengan menganalisa dan mengevaluasi
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) termasuk
laporan Keuangan informasi posisi keuangan
unit jasa keuangan yang tersebut di hampir
dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali
tingkat kecamatan dengan karakteristik
digunakan sebagai dasar untuk
usaha yang lebih banyak melayani golongan
memprediksi posisi keuangan dan kinerja
ekonomi menengah kebawah. Dalam
dimasa depan dan hal-hal lain yang
prakteknya mereka juga dihadapkan pada
langsung menarik perhatian pemakai seperti
lingkungan usaha yang cukup kompetitif
pembayaran dividen, upah pergerakan
yang selain bersaing diantara BPR itu sendiri
harga sekuritas dan kemampuan perusahaan
25
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh diartikan juga manajemen yang baik, atau
tempo. manajemen yang benar serta manajemen
Kinerja merupakan hal penting yang yang tidak keliru dalam hal ini berarti harus
harus dicapai oleh setiap perusahaan di belajar untuk membawa dan mengambil
manapun, karena kinerja merupakan keputusan yang akan membawa bisnis yang
cerminan dari kemampuan peruahaan dalam kita pimpin agar dapat memasuki suatu
mengelola dan mengalokasikan sumber medan yang berada pada jalur yang benar
dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian dan tidak keliru (Gitosudarmo, 2001).
kinerja adalah untuk memotivasi karyawan Sedangkan manajemen strategik dapat
dalam mencapai sasaran organisasi dan diartikan sebagai usaha manajerial
dalam mematuhi standar perilaku yang telah menumbuh kembangkan kekuatan
ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang
tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar bisnis yang muncul guna mencapai tujuan
perilaku dapat berupa kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai
manajemen atau rencana formal yang dengan misi yang telah ditentukan
dituangkan dalam anggaran. (Suwarsono, 1994). Komponen penting
proses manajemen strategik meliputi misi
Teori Kontinjensi dan tujuan, pilihan strategik (Strategic
Teori Kontinjensi mengatakan bahwa Choice), Strategi level fungsional, strategi
keselarasan antara strategi dengan level bisnis, strategi global dan “Corporate
lingkungan menentukan kelangsungan level Strategy” serta strategi implementasi.
hidup dan kinerja perusahaan (Kim & Lim Strategic Choice meliputi analisis internal
1998) Oleh karena itu manajemen selalu dan eksternal dalam bentuk SWOT analisis
diminta untuk siap menghadapi (Strenght, Weaknesses, Opportunities and
diskontinuitas dengan memiliki skenario threts), sedangkan strategi implementasi
banyak kontinjensi (Suwarsono, 1994). meliputi strategi designing control systems
dan designing organizational systems.
Perusahaan yang berhasil
Bank dalam menjalankan tugasnya
menyelaraskan strategi atau menjunjukkan
terkait dengan proses perencanaan strategik
tingkat adaptif dan fleksibelitas yang tinggi
seperti keahlian perencaan strategik dan
dengan lingkungan eksternalnya
keyakinan tentang hubungan perencanaan
menunjukkan tingkat kinerja yang lebih baik
dengan kinerja (faktor manajerial),
ketimbang perusahaan yang kurang berhasil
kompleksitas dan perubahan lingkungan
menyelaraskan strategi atau menunjukkan
(faktor lingkungan) ukuran bank dan
tingkat adaptif dan fleksibelitas yang rencah.
kompleksitas struktural (faktor
Dengan memahami situasi kontijensi dari
organisasional) dengan kinerja finansial
masing-masing organisasi kemungkinan
bank (Hopkins dan Hopkins 1997).
terjadinya perubahan-perubahan penting
Seperti ditunjukkan oleh temuan
akan mempengaruhi strategi ditetapkannya.
penelitian yang tidak konsisten, studi
Manajemen Strategik terdahulu salah menetukan hubungan antara
perencanaan strategik dengan kinerja
Strategi adalah suatu konsep
finansial di bank. Salah spesifikasi hubungan
multidemensional yang mencakup seluruh
ini mungkin dikaitkan dengan kurangnya
aktivitas kritis organisasi seperti penciptaan
perhatian studi sebelumnya terhadap
rasa kesatuan, aturan dan tujuan organsisasi
hubungan antara faktor-faktor manajerial,
serta memberi peluang terjadinya
lingkungan organisasional ini serta
perubahan-perubahan penting (Adli, 2001)
pengaruh potensialnya pada kinerja dan
lebih lanjut strategi adalah rencana tindakan
intensitas perencanaan (Hopkins dan
untuk mencapai tujuan dan sasaran, dapat
26
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
27
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
28
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
29
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
30
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
31
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
Model Penelitian
Faktor Lingkungan
Kompleksitas
Perubahan daya
dukung
Kinerja Finansial.
Ukuran, strutural
Sentralisasi
Gambar 1.
Model Hubungan Antara Faktor Manajerial, Lingkungan, Organisasi terhadap
Intensitas Perencanaan Strategik dan Kinerja finansial.
32
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
estimasi parameter dan sampel diambil analisis yang diperlukan maka dalam jangka
secara purposive,dengan salah satu waktu tertentu setelah kuisioner disebar
kriterianya, bahwa telah bekerja minimal maka peneliti akan menanyakan dan
selama 1(satu) tahun di BPR tersebut. Data menjemput langsung pengembalian
dikumpulkan menggunakan survey. kuisioner tersebut.
Kuesioner diantar langsung ke responden
Obyek pengiriman kuesioner
atau didistribusikan melaui asosiasi BPR per
berdasarkan jumlah manajer BPR yang ada
wilayah di Jawa Tengah.
di Asosiasi BPR wilayah, yaitu wilayah
Dari koesioner yang disebar, hanya 182 Surakarta, Wilayah Semarang, Wilayah
yang kembali dan memenuhi syarat untuk Tegal, Wilayah Pati, Wilayah Purwokerta,
dianalisa, menghasilkan tanggapan (respon Wilayah Rembang, Wilayah Purwodadi,
rate) sebesar 49,46% dari 182 yang kembali Wilayah Blora, Wilayah Demak. Pemilihan
dapat diolah, yang lainnya tidak dapat sample berdasarkan kelompok dapat
dianalisis karena ketidak lengkapan dilakukan melalui satu tahap (one stage) atau
responden dalam memberikan beberapa tahap (multi stage) penentuan unit
tanggapannya dari 428 koesioner yang sampel.
dikirim. Kerahasiaan responden dijamin atas
data-data yang di berikannya. Responden
pada penelitian ini sebanyak 128 Jenis Penelitian
berkelamin pria dan 54 wanita. Responden Berdasarkan karakteristik masalahnya
yang berusia kurang dari 30 tahun sebanyak penelitian ini adalah penelitian korelasional
5,5% berusia 31– 35 tahun sebanyak 17,6% (Correlational Research). Tipe penelitian ini
berusia antara 36 – 40 tahun sebanyak menekankan pada penentuan tingkat
43,4%, berusia 41-45 tahun sebanyak 25,3%, hubungan yang dapat digunakan untuk
berusia 46-50 tahun sebanyak 8,2%. Dalam melakukan prediksi. Jika tingkat hubungan
penelitian terdapat 19 Indikator peneliti antar variabel relatif tinggi, kemungkinan
merujuk pada ukuran sampel tersebut diatas sifat hubungannya merupakan hubungan
diharapkan akan diperoleh sampel sebab akibat (Cusal – Efect).
penelitian 100- 200 (n = 100 – 200).
33
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
34
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
1
x1 e1
1
x2 e2
1 1
e8 x8 Z1
1
1 1
x3 e3
e9 x9 Faktor Manajerial
1 1
1 x4 e4
e10 x10 Intensitas Perencanaan
Strategik
1
1 x5 e5
e11 x11
1
1 Faktor Lingkungan x6 e6
e12 x12
1
1 1
x7 e7
e13 x13
1 1
e14 x14 1 x17 e17
1 Kinerja Finansial 1
e15 x15 Faktor Organisasional
x18 e18
1
1
e16 x16 1 1
x19 e19
Z2
Gambar 2
Hubungan Faktor Manajerial, Faktor Lingkungan, Faktor Organisasional Dengan
Intensitas Perencanaan Strategik dan Kinerja Finansial
35
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
Dalam penelitian ini, evaluasi terhadap model pengukuran dilakukan secara simultan
dengan membagi model pengukuran berdasarkan konstruk eksogen dan konstuk endogen.
36
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
.44
1
e8 x8 .98 .90
.34
1 1.05
e9 x9 Faktor Manaj eri al
.38 1.00
1
e10 x10
.41 1.08
1 1.35
e11 x11 .83
.35
1 .89
Faktor Li ngkungan
e12 x12
3.50 1.00 -.36
1
e13 x13
.27 -.41
1
e14 x14 .35 .26
.24
1 .02
e15 x15 Faktor Organi sasi onal
.14 1.00
1
e16 x16
U ji Hipotes a :
C hi-Square =40.452
Probability =.019
C MIN/DF =1.686
GFI =.954
TLI =.968
C FI =.979
R MSEA =.062
AGFI=.915
Langkah pertama dalam melakukan model telah memenuhi ambang batas (cut off
analisis terhadap model pengukuran adalah value).
menguji kelayakan atau kesesuaian model Dalam gambar 3 nampak bahwa seluruh
yang dikembangkan dalam suatu penelitian indikator mempunyai loading di atas 0,50.
yakni dengan melihat kriteria-kriteria Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa
pengujian kelayakan model (goodness of fit unidimensionalitas dapat dicapai dalam
indices) (Hair et al., 1998). Dalam penelitian model pengukuran yang spesifikasi dalam
ini kriteria yang digunakan adalah Chi penelitian. Hasil analisis terhadap critical
square statistic (X2), X2/df ratio (CMIN/DF), value (C.R) atau t hitung untuk setiap factor
GFI, AGFI, RMSEA, TLI, dan CFI. loading menunjukkan bahwa secara
Model pengukuran simultan untuk keseluruhan berada di atas ambang batas
konstruk eksogen (combined measurenment 1,96 (pada taraf signifikansi 5%) maupun
model atau multidimensional measurement 2,58 (pada taraf signifikansi 1%). Sehingga
model) yang dikembangkan dalam dapat disimpulkan bahwa observed variables
penelitian ini secara keselurahan (overall tersebut secara signifikan merupakan
model fit assessment) dapat diterima karena dimensi-dimensi atau indikator-indikator
kriteria-kriteria untuk pengujian kelayakan dari konstruk laten yang digunakan dan
dianalisis dalam penelitian ini
.
37
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
38
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
.74
x1 e1
.74
x2 e2
.86 .68
.86
x3 e3
.82 .68
.83 x4 e4
Intensitas Perencanaan .69
Strategik .83
x5 e5
.87 .76
.90
x6 e6
.81
x7 e7
-1.17
.23
.47 e17
x17
.01
Kinerja Finansial .09
x18 e18
-.43 .19
x19 e19
Uji Hipotesa :
Chi-Square =110.219
Probability =.000
CMIN/DF =3.242
GFI =.897
TLI =.923
CFI =.942
RMSEA =.111
AGFI=.833
Gambar 4
Model Pengukuran Konstruk Endogen
Secara keseluruhan, model pengukuran nampak bahwa factor loadings lebih besar
simultan untuk konstruk endogen yang dari 0,50 sehingga dapat disimpulkan bahwa
dikembangkan dalam penelitian ini dapat asumsi unidimensionalitas telah terpenuhi.
diterima karena kriteria-kriteria untuk Analisis terhadap signifikansi factor
pengujian kelayakan model telah memenuhi loadings juga menunjukkan bahwa observed
ambang batas (cut off value). Lebih lanjut, variables tersebut secara signifikan
39
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
40
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
.37
1
x1 e1
.36
.13 1
.45 x2 e2
1 1.00 .43
e8 x8 .98 .90 Z1
.34 1.02 1
1 1.06 x3 e3
1
e9 x9 Faktor Manajerial .93 .45
.38 1.00 -.56 1
1 .97 x4 e4
e10 x10 Intensitas Perencanaan .44
.42 1.07 Strategik .98 1
1 1.35
1.06
x5 e5
e11 x11 .83 .96 .31
.35 1
1 .90 1.07
x6 e6
e12 x12 Faktor Lingkungan
.28
3.51 -.36
1.00
1 -.12 1
-.56 x7 e7
e13 x13
.28 -.42 .09
1 1
e14 x14 .24 .37 1.00 x17 e17
.24 .01
1 -.01 .19 Kinerja Finansial .03 1
e15 x15 Faktor Organisasional
x18 e18
.03 1.00 -13.13
1 28.33
e16 x16 1 1
-.02 x19 e19
Z2
Uji Hipotesa :
Chi-Square =262.192
Probability =.000
CMIN/DF =1.821
GFI =.873
TLI =.941
CFI =.951
RMSEA =.067
Gambar 5.
Model Struktural Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Intensitas Perencanaan Strategik dan Kinerja Finansial
Sumber : Hasil Estimasi Dengan AMOS 4.01
41
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
kecil dari recommended value = 0,90, namun Cheng, 1997; Garson, 2001; Gefen, Straub,
bukan merupakan halangan bagi analisis dan Bourdreau, 2000) mengemukakan
parameter estimasi antar variabel laten bahwa nilai AGFI diatas 0,80 sebenarnya
kerena beberapa pakar SEM (misalnya, sudah menunjukkan a good model fit.
Berdasarkan tabel 9 disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kurang begitu baik atau data yang goodness of Fit.
Univariate Outliers
Hasil pengujian univariate outliers dengan kriteria hasil pengujian z-score diperoleh
hasil z-score yang lebih kecil dari 4,00, yang menunjukkan bahwa tidak ada univariate
outliers seperti dijelaskan pada tabel hasil pengujian univariate outliers pada tabel 10.
42
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
Tabel 11. Parameter Estimasi (Standarized Regression Weight) untuk Model Struktural
(SEM)
Std. Regression Weight C.R. Keputusan
IPS ← FM -0,516 -0,496 Tidak Signifikan
IPS ← FL 1,206 1,185 Tidak Signifikan
IPS ← FO -0,334 -2,004 Signifikan
KF ← IPS -0,677 -2,505 Signifikan
KF ← FO 0,619 1,726 Tidak Signifikan
43
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
44
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
45
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
4. Dengan demikian hasil hipotesis beberapa implikasi dari penelitian ini. Hasil
keempat tersebut mempertegas penelitian mengungkapkan bahwa intensitas
hipotesis sebelumnya bahwa intensitas manajer terhadap perencanaan strategik
perencanaan strategik juga dipengaruhi yang terlampau tinggi dapat mengakibatkan
oleh faktor organisasional BPR yang penurunan kinerja finansial, karena
meliputi ukuran, struktural dan keterlibatan yang terlalu tinggi dapat
sentralisasi, artinya semakin besar mengurangi aktivitas lainnya, sehingga
ukuran usaha BPR dengan kompleksitas efektifitas kerja akan semakin tidak terarah.
struktural yang semakin tinggi dan Meskipun hasil penelitian ini tidak
tingkat sentralisasi kewenangan yang berhasil mendukung semua hipotesis yang
diberikan kepada manajer, maka diajukan, namun hasil penelitian ini
semakin rendah intensitas pula manajer diharapkan bermanfaat sebagai masukan
dalam menyusun perencanaan strategik. bagi institusi professional maupun praktisi,
Karena secara struktural keterlibatan diantaranya memberikan informasi langkah-
staff lebih dominan dalam melaksanakan langkah apa yang perlu ditempuh pihak
tugas organisasinya. manajemen untuk menciptakan perilaku
5. Dengan demikian faktor organisasional bagi para karyawan, khususnya tingkat
selain berpengaruh positif pada manajemen menengah. Selanjutnya hasil
intensitas perencanaan strategik temuan ini menyarankan bagi peneliti
berpengaruh pula terhadap kinerja selanjutnya untuk mengambil obyek yang
finansial, artinya semakin besar ukuran diteliti adalah perusahaan yang nirlaba
usaha BPR dengan kompleksitas sehingga ada hasil yang berbeda–beda
struktural yang semakin tinggi dan sebagai bahan pertimbangan untuk dapat
tingkat sentralisasi kewenangan yang dikembangkan dalam penelitian
diberikan kepada manajer, maka akan selanjutnya, juga untuk penelitian
diperoleh tingkat kinerja finansial yang selanjutnya dapat menggunakan variable
semakin tinggi yang ditunjukkan dengan yang lebih luas dengan item pertanyaan
besarnya laba, tingkat ROE dan yang sudah disederhanakan sehingga hasil
petumbuhan simpanan. penelitian yang diperoleh juga akan lebih
6. Secara keseluruhan hasil hipotesis tidak baik dan akurat.
mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Hopkins dan Hopkins (1997) kecuali Saran
hipotesis 1 yaitu faktor intensitas 1. Untuk para manajer BPR agar lebih
perencanaan strategik terhadap kinerja meningkatkan ukuran usaha,
finansial dan penelitian yang dilakukan tersentralisasi kewenangan yang
oleh Sri Rokhlinasari (2002) kecuali diberikan kepada manajer agar dapat
hipotesis 4 yaitu faktor organisasional mencapai efektifitas kerja manajer serta
terhadap intensitas perencanaan mampu menghasilkan laba yang
strategik. Dengan demikian peneilitian diharapkan.
ini kurang berhasil mengkonfirmasi 2. Untuk Bank Indonesia, pengawasan-
penelitian sebelumnya dengan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bank
penelitian yang berbeda. Indonesia lebih ditingkatkan lagi agar
kinerja para manajer BPR lebih baik,
Implikasi Penelitian NPL BPR lebih rendah.
3. Untuk penelitian lebih lanjut guna
Bertolak dari kesimpulan penelitian menentukan factor-faktor lain yang
yang telah dikemukakan dan dibahas mungkin lebih dominan dari pada faktor
dimuka, maka berikut ini akan dipaparkan manajerial, factor Lingkungan, Faktor
46
Right Issue: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... Jumingan
47
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 15, No. 2, 2015 : 23 - 48
48