You are on page 1of 10

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 24 No.

3 November 2019

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA


KARYAWAN DI UNIT TATA GRAHA HOTEL MENARA
PENINSULA

Ervina Taviprawati1, Vienna Artina Sembiring2


Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
1
ervinataviprawati@stptrisakti.ac.id
2
viena.artina@stptrisakti.ac.id

ABSTRACT

Hospitality as a part of the tourism industry is growing rapidly as well. In hotels already
operating as well as the development of tourism, sometimes the guest still complaints. Especially
in a hotel that is not managed professionally and efficiently, there will be many problems
encountered for guest. However, the hotel strives to minimize the complaint. This is done so that
guest feel satisfied with the services provided, it is expected to be regular guest. It is very clear
that every company must pay attention to the quality of its employees. Quality can be achieved if
through employee development. Development can be through education and training. One of them
is through career development. This research was conducted to find out how much influence the
development of careers on employee performance in Housekeeping Unit at Menara Peninsula
Hotel. The research method was conducted by descriptive and correlational (correlation
research), using purposive sampling method with 22 respondents, they are employees of the
Menara Peninsula hotel. The results obtained that there is a strong positive relationship between
career development variables and employee performance in the Tatagraha Hotel Unit, Menara
Peninsula. This shows that career development variables affect employee performance, meaning
that career development variables can influence performance variables very strongly. While the
performance variable is influenced by other factors not examined.

Keywords: Career, Performance, Employee, Hotel, Housekeeping

160
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 24 No. 3 November 2019

PENDAHULUAN dilakukan agar tamu merasa puas dengan


Bidang pariwisata yang saat ini pelayanan yang diberikan, sehingga
sedang berkembang dengan pesat, hal ini diharapkan akan menjadi
karena Indonesia memiliki modal dasar pelanggan/tamu.
yang menunjang seperti panorama alam Keluhan tamu disebabkan oleh
yang indah, kebudayaan yang tinggi, pelayanan yang kurang baik atau
unik dan beraneka ragam, penduduknya fasilitas yang tidak memadai. Sebagai
yang ramah-tamah, serta letaknya yang petugas harus menerima dan menangani
strategis. Seiring dengan keluhan itu dengan wajar dan jujur atas
berkembangnya bidang pariwisata, maka kekurangan tersebut, baik yang
perhotelan sebagai salah satu bagian menyangkut pelayanan maupun fasilitas
dari industri pariwisata berkembang hotel yang kurang memadai, dan harus
dengan pesat pula. Hal ini dibuktikan diingat bahwa tamu telah membayar
dengan banyaknya hotel- hotel telah dan dengan tarif mahal.
yang sedang dibangun baik yang Terlihat jelas bahwa petugas yang
bertaraf nasional maupun internasional. berada di unit kerja Tatagraha atau
Dengan arus wisatawan yang dimana pun harus mampu
semakin meningkat, maka hotel-hotel berkomunikasi dengan baik, dengan
berusaha untuk dapat meningkatkan siapa saja yang terkait dengan tugas.
pelayanan maupun fasilitas yang Jelas sekali bahwa setiap
dimilikinya. Di dalam hotel yang perusahaan harus memperhatikan
bertaraf Internasional terdapat beberapa kualitas karyawannya. Kualitas bisa
department yang saling berkaitan dalam dicapai bila melalui pengembangan
seluruh kegiatan operasional, salah karyawan. Pengembangan dapat melalui
satunya adalah Departemen Tatagraha pendidikan dan pelatihan. Bahwa setiap
(Housekeeping). karyawan tentu akan berharap dapat
Dengan begitu banyaknya mengetahui “nasib” masa depan. Salah
tantangan terhadap kemajuan sekarang satunya adalah melalui pengembangan
yang terlihat terutama dalam karir.
menghadapi globalisasi. Dengan
demikian dituntut untuk berlomba- TINJAUAN PUSTAKA
lomba untuk lebih mampu menguasai 1. Pengertian Manajemen Sumber
bahasa asing terutama bahasa Inggris Daya Manusia
dengan baik dan kejelian setiap petugas Sebagaimana kita ketahui, bahwa
terhadap tamu yang datang. Untuk itu yang sangat berperan penting dalam
banyak cara untuk mendapatkan menentukan kelangsungan hidup dan
misalnya melalui sekolah, pelatihan pertumbuhan perusahaan sebagai suatu
dan kursus atau dengan membaca buku- organiasi adalah sumberdaya manusia.
buku cara mempergunakan bahasa Dengan kata lain keberhasilan suatu
Inggris. organiasi sangat ditentukan oleh
Pada hotel yang secara operasional kegiatan pendayagunaan sumberdaya
sudah berjalan dengan baik, kadang- manusianya.
kadang masih terdapat keluhan tamu. Sedangkan menurut Malayu S.P.
Apalagi di hotel yang tidak dikelola Hasibuan (2005), manajemen sumber
secara profesional dan efesien, akan daya manusia diartikan sebagai: “Ilmu
ditemui banyak masalah atas tamu- dan seni mengatur hubungan dan
tamunya. Akan tetapi, pihak hotel peranan tenaga kerja agar efektif dan
mengusahakan penekanan keluhan itu efisien membantu terwujudnya tujuan
sekecil mungkin. Ini organisasi, pegawai dan masyarakat
dengan melakukan fungsi-fungsinya
yang terdiri dari perencanaan,

161
Pengaruh Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Karyawan di Unit Tata Graha Hotel Menara
Peninsula
(Ervina Taviprawati dan Vienna Artina Sembiring)

pengorganisasian, pengarahan, organisasi. Karyawan tidak dapat diatur


pengendalian, pengadaan, dan dikuasai sepenuhnya seperti
pengembangan, kompensasi, mengatur mesin, modal dan gedung.
pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan dan pemberhentian”. 2. Pengembangan Sumber Daya
Dalam rumusan lain dapat Manusia
disimpulkan bahwa manajemen sumber a. Pengembangan Karyawan
daya manusia adalah “pengelolaan Dalam manajemen sumber daya
individu-individu yang bekerja dalam manusia, kegiatan pengembangan
organisasi berupa hubungan antara karyawan merupakan bagian dari
pekerjaan dengan pekerja (employer- kegiatan perencanaan sumber daya
employee), terutama untuk manusia. Setelah proses rekrutmen dan
menciptakan pemanfaatan individu- seleksi dilakukan, sebaiknya sudah
individu secara produktif sebagai usaha harus mulai ada kegiatan pengembangan
mencapai tujuan organisasi dan dalam untuk keperluan penempatan agar
rangka perwujudan kepuasan kebutuhan karyawan yang bersangkutan
individu-individu tersebut”. Manajemen memahami tugas dan kewajibannya.
sumberdaya manusia terdiri dari Kegiatan
perencanaan, pengembangan ini terus berlanjut
pengorganisasian, pengarahan, sampai karyawan tersebut pensiun atau
pengendalian, pengadaan, di PHK kan secara hormat karena suatu
pengembangan, kompensasi, hal. Dengan demikian pengembangan
pengintegrasian, pemeliharaan, untuk karyawan lama juga diperlukan,
kedisiplinan dan pemberhentian. mungkin karena adanya kebijaksanaan
Tujuannya ialah agar organisasi penerapan metode kerja baru, teknologi
mendapatkan rentabilitas laba yang baru, ataupun untuk keperluan
lebih besar dari presentase tingkat mutasi/promosi, bahkan mungkin
bunga bank. Pegawai bertujuan diperlukan untuk antisipasi
mendapatkan kepuasan dari perkembangan tugas dimasa yang akan
pekerjaannya. Masyarakat bertujuan datang.
memperoleh barang atau jasa yang baik Pengembangan karyawan dengan
dengan harga yang wajar dan selalu pelatihan yang direncanakan secara
tersedia di pasar, sedang pemerintah sistematis dan berkesinambungan,
selalu berharap mendapatkan pajak. diberikan dengan tepat dan
Manusia selalu berperan aktif dan diselenggarakan dengan baik, hasilnya
dominan dalam setiap kegiatan akan meningkatkan pengetahuan dan
organisasi, karena manusia menjadi keterampilan pegawai yang pada
perencana, pelaku, dan penentu gilirannya akan mendorong pegawai
terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan bekerja lebih giat dan berusaha
tidak mungkin terwujud tanpa peran meningkatkan pengetahuan dan
aktif karyawan meskipun alat-alat yang keterampilan pegawai terasa belumlah
dimiliki perusahaan begitu canggih. cukup untuk menjamin tercapainya
Alat-alat canggih itu tidak ada tujuan perusahaan/instansi, karena sikap
manfaatnya bagi perusahaan, jika peran pegawai terhadap pelaksanaan tugas,
aktif karyawan tidak diikutsertakan. juga merupakan faktor kunci dalam
Mengatur karyawan adalah sulit dan meraih sukses. Karena itu pembinaan
kompleks, karena mempunyai pikiran, sikap harus juga menjadi sasaran dalam
status, keinginan dan latar belakang pengembangan karyawan.
yang heterogen yang dibawa ke dalam

162
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 24 No. 3 November 2019

Menurut Agus Sunyoto (2002), pengembangan dilakukan hendaknya


pada dasarnya tujuan pengembangan diprogramkan secara matang yang
karyawan adalah : Untuk memperbaiki meliputi : tujuan, sasaran, proses,
efektifitas kerja karyawan dalam jadwal, pembiayaan dan metode- metode
mencapai sasaran kerja yang telah pelaksanaannya. Tujuan dan sasaran
ditetapkan. Perbaikan efektifitas kerja utama pengembangan terutama
dapat dilakukan dengan cara diarahkan untuk meningkatkan/
memperbaiki pengetahuan, mengembangkan.
keterampilan maupun sikap. Kemampuan dan keterampilan dan
teknis mengerjakan pekerjaan atau
b. Pemeliharaan Karyawan technical skills. Keahlian dan
Walaupun karyawan telah kecakapan memimpin serta mengambil
dikembangkan pengetahuan dan keputusan atau manajerial skills dan
keterampilannya, serta dibina sikapnya, conceptual skills.
belum tentu pegawai tersebut Hasibuan (2005) membedakan
bersemangat bekerja, berdisiplin tinggi, target sasaran dari dua jenis metode
konsentrasi terhadap pengembangan telah disebutkan di atas.
pekerjaannya, bersikap loyal dan Metode pelatihan atau training
menunjang tujuan perusahaan. Karena diberikan kepada karyawan
itu pegawai disamping dikembangkan operasional, sedangkan pendidikan atau
juga perlu dipelihara terutama dengan education diberikan kepada pegawai
memberikan kesejahteraan yang manajerial.
memadai yang berfungsi untuk
melindungi kondisi fisik, mental dan b. Metode Pemeliharaan
emosi pegawai, kesejahteraan juga Agar pelaksanaan kegiatan
berfungsi untuk membangkitkan pemeliharaan pegawai efektif dalam
motivasi, karena kesejahteraan itu mendukung tercapainya tujuan
sendiri mempunyai hubungan korelasi organisasi perlu dilimpahkan metode
positif dengan motivasi. tepat yang menyangkut kebutuhan dasar
Pemeliharaan (maintenance) seluruh pegawai, yang ditujukan untuk
menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005) memelihara kesehatan, keamanan dan
adalah : Usaha mempertahankan dan sikap loyal pegawai.
atau meningkatkan kondisi fisik, mental Ada beberapa metode
dan sikap karyawan, agar mereka tetap pengembangan karyawan yang
loyal dan bekerja produktif untuk mempunyai keterkaitan dengan kerja.
menunjang tercapainya kegiatan Melayu S.P Hasibuan (2005) menyebutkan
perusahaan. ada 4 (empat) metode yang dapat dilakukan
Oleh karena itu kegiatan untuk mewujudkan pengembangan yaitu :
pengembangan hendaknya diimbangi a. Metode berdasarkan pengetahuan
dan dilakukan secara terpadu dengan (skill)
kegiatan pemeliharaan agar berdampak Metode ini dilakukan untuk
positif terhadap usaha memotivasi kerja pengembangan yang bersifat
para pegawai yang berarti pula manajerial
meningkatkan produktivitas. b. Metode berdasarkan
pengklasifikasian
3. Metode Pengembangan dan Perusahaan melakukan
Pemeliharaan Karyawan inventarisasi semua pekerjaan yang
a. Metode Pengembangan ada pada perusahaan, mulai dari
Metode yang lazim digunakan yang paling sukar sampai yang
dalam kegiatan pengembangan adalah paling gampang. Pekerjaan yang
pendidikan dan pelatihan (education sejenis dikelompokkan. Sehingga
and training). Sebelum kegiatan akan diketahui pekerjaan tersebut
masuk kedalam kelas yang mana.

163
Pengaruh Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Karyawan di Unit Tata Graha Hotel Menara
Peninsula
(Ervina Taviprawati dan Vienna Artina Sembiring)

c. Metode berdasarkan perbandingan kedisiplinan tidak meningkat


faktor berarti metode pengembangan yang
Metode ini didasarkan pada diterapkan kurang baik.
perbandingan faktor kritikal. c. Absensi karyawan
Masing-masing faktor kritikal Kalau absensi karyawan setelah
diperbandingkan dengan pekerjaan mengikuti pengembangan menurun
lain sehingga penting tidaknya maka metode pengembangan itu
suatu perusahaan dapat dilihat dari cukup baik. Sebaliknya jika absensi
kepastian tanggung jawabnya. karyawan tetap, berarti metode
d. Metode berdasarkan penentuan pengembangan yang diterapkan
bobot pekerjaan kurang baik.
Di sini faktor pekerjaan tidak d. Tingkat kerusakan produksi, alat
langsung dinilai dengan uang akan dan mesin-mesin
tetapi dinilai dengan suatu bobot. Kalau tingkat kerusakan produksi,
Jika sudah di bobot maka tidak akan alat dan mesin-mesin setelah
sulit dinilai dengan uang. karyawan mengikuti
pengembangan berkurang maka
4. Pengembangan Karir metode ini cukup baik, sebaliknya
Menurut Hasibuan (2005) metode jika tetap berarti metode
pengembangan (development) yang pengembangan itu kurang baik.
diterapkan perlu diukur apakah baik e. Tingkat kecelakaan karyawan
atau tidak. Metode pengembangan Tingkat kecelakaan karyawan
dikatakan baik jika mencapai sasaran harus berkurang setelah mereka
sesuai dengan yang diinginkan, yaitu mengikuti program pengembangan.
dapat meningkatkan kualitas karyawan Jika tidak berarti metode
dalam mengerjakan pekerjaannya. pengembangan itu kurang baik,
Dengan pengukuran metode, kita dapat jika perlu disempurnakan.
menarik kesimpulan apa perlu diganti f. Tingkat pemborosan bahan baku,
atau hanya perlu disempurnakan saja. tenaga dan waktu
Indikator-indikator yang diukur dari Tingkat pemborosan bahan baku,
metode pengembangan yang diterapkan tenaga dan waktu berkurang atau
antara lain sebagai berikut : efisiensi semakin baik maka metode
a. Prestasi kerja karyawan pengembangan itu baik.
Apabila prestasi kerja atau Sebaliknya, jika tetap berarti
produktivitas kerja karyawan metode pengembangan itu kurang
setelah mengikuti pengembangan, baik.
baik kualitas maupun kuantitas g. Tingkat kerjasama
kerjanya meningkat maka berarti Tingkat kerjasama karyawan harus
metode pengembangan yang semakin serasi, harmonis dan baik
ditetapkan cukup baik. Tetapi jika setelah mereka mengikuti
prestasi kerjanya tetapi, berarti pengembangan, jika tidak ada
metode pengembangan yang perbaikan kerjasama maka metode
dilakukan kurang baik, jika perlu pengembangan itu tidak baik.
diadakan perbaikan.
b. Kedisiplinan karyawan 5. Kinerja
Jika kedisiplinan karyawan setelah Kinerja adalah hasil kerja secara
mengikuti pengembangan semakin kualtias dan kuantitas yang dicapai oleh
baik berarti metode pengembangan seorang pegawai dalam melaksanakan
yang dilakukan baik, tetapi apabila tugasnya sesuai dengan

164
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 24 No. 3 November 2019

tanggung jawab yang diberikan Sedangkan ruang lingkup


kepadanya. Untuk mengetahui kinerja pengukuran kinerja menurut Andrew E.
pegawai maka perlu diadakan evaluasi Sikula dalam Anwar Prabu Mangkunegara
hasil kerja setiap pegawai, hasil dari (2000 ) adalah sebagai berikut :
evaluasi kinerja dimaksudkan untuk a. Who (Siapa ?) Pertanyaan ini
memperbaiki atau meningkatkan kinerja mencakup :
pegawai di masa yang akan datang. 1) Siapa yang harus dinilai ? Yaitu
Faktor yang mempengaruhi seluruh tenaga kerja yang ada
pencapaian kinerja adalah faktor dalam organisasi dari jabatan
kemampuan (ability) dan faktor motivasi yang tertinggi sampai dengan
(motivation). Hal ini sesuai dengan pegawai jabatan terendah.
pendapat Keith Davis dalam 2) Siapa yang harus menilai ?
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2000) Penilai kinerja dapat dilakukan
dalam buku Evaluasi Kinerja, yang oleh atasan langsung. Atau
merumuskan bahwa: penilaian kinerja dapat ditunjuk
Human Performance  = orang tertentu yang menurut
Ability + Motivation pemimpin perusahaan memiliki
Motivation = keahlian dalam bidangnya.
Attitude + Situation b. What (Apa ? )
Ability = Knowledge + Skill Apa yang harus dinilai, yaitu :
Employee Performance = Ability, 1) Objek/Materi yang dinilai antara
Motivation, Opportunity. lain hasil kerja, kemampuan
Pengembangan karir dapat terwujud sikap, kepemimpinan kerja, dan
dengan adanya peningkatan kemampuan motivasi kerja.
karyawan. Peningkatan kemampuan 2) Dimensi waktu, yaitu kinerja
dilakukan melalui pembekalan untuk yang dicapai pada saat ini
meningkatkan pengetahuan dan keahlian. (current performance) dan
potensi yang dapat
a. Faktor Kemampuan dikembangkan pada waktu yang
Secara psikologis, kemampuan akan datang (future potential).
pegawai terdiri dari kemampuan potensi c. Why (Mengapa ?)
(IQ) dan kemampuan reality. Artinya, Mengapa penilaian kinerja itu
pegawai yang memiliki IQ di atas rata- harus dilakukan ? Hal ini untuk :
rata (IQ 110-120) dengan pendidikan 1) Memelihara potensi kerja.
yang memadai untuk jabatannya dan 2) Menentukan kebutuhan
terampil dalam mengerjakan pekerjaan pelatihan kerja.
sehari-hari, maka ia akan lebih mudah 3) Dasar pengembangan karier.
mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh 4) Dasar promosi jabatan.
karena itu, pegawai perlu ditempatkan d. When (Bilamana ?)
pada pekerjaan yang sesuai dengan Waktu pelaksanaan penilaian
keahliannya (the right man in the right kinerja dapat dilakukan secara
place, the right man on the right job). formal dan informal.
b. Faktor Motivasi 1) Penilaian kinerja secara formal
Motivasi terbentuk dari sikap dilakukan secara periodik,
(attitude) seorang pegawai dalam seperti setiap bulan, kwartal,
menghadapi situasi kerja. Motivasi triwulan, semester, atau setiap
merupakan kondisi yang tahun.
menggerakkan diri pegawai yang terarah 2) Penilaian kinerja secara informal
untuk mencapai tujuan organisasi dilakukan secara terus menerus
(tujuan kerja). dan setiap saat atau setiap hari
kerja.

165
Pengaruh Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Karyawan di Unit Tata Graha Hotel Menara
Peninsula
(Ervina Taviprawati dan Vienna Artina Sembiring)

e. Where (Dimana ?) 6. Tata Graha Hotel (Housekeeping)


Penilaian kinerja pegawai dapat Dari empat atau lima divisi dalam
dilakukan pada dua alternatif tempat. perusahaan perhotelan divisi/ bagian
1) Di tempat kerja (on the job Tatagraha (Housekeeping) merupakan
appraisal). Pelaksanaan divisi yang melibatkan karyawan yang
penilaian kinerja di tempat yang paling banyak.
bersangkutan, atau tempat kerja Oleh Agus Sulistiono (2004)
lain yang masih dalam dijelaskan bahwa : Bagian Tata Graha
lingkungan organisasinya (Housekeeping) adalah salah satu
sendiri. bagian yang mempunyai peranan dan
2) Di luar tempat kerja (off the job fungsi yang cukup vital dalam
appraisal). Pelaksanaan memberikan pelayanan kepada para
penilaian kerja dapat dilakukan di tamu, terutama yang menyangkut
luar organisasi dengan cara pelayanan kenyamanan dan kebersihan
meminta bantuan konsultan. ruang hotel. Dalam melaksanakan tugas-
tugas di bidang pelayanan kenyamanan
f. How (Bagaimana ?) dan kebersihan ruangan hotel, maka
Bagaimana penilaian kinerja bagian. Tata Graha juga harus
dilakukan, yaitu dengan menggunakan melakukan kerjasama dengan bagian-
metode tradisional atau metode modern. bagian lainnya yang terdapat di hotel,
Metode tradisional, antara lain, seperti bagian Kantor Depan Hotel
management by objective (MBO), (Front Office), bagian Makanan dan
assessment centre. Minuman (Food and Beverage), bagian
Kinerja karyawan adalah output Engineering, bagian Akunting, dan
akumulatif dari serangkaian kegiatan bagian Personel.
pegawai dalam melaksanakan tugas Tanggung jawab bagian Tata
dan fungsi organisasi. Karena Graha dapat dikatakan mulai dari
merupakan output (hasil akhir) dari pengurusan tentang bahan-bahan yang
serangkaian kegiatan yang terbuat dari kain seperti taplak meja
dilaksanakan oleh pegawai dalam (table cloth), sprei, sarung bantal,
melaksanakan tugas dan fungsinya korden, menjaga kerapihan dan
dalam suatu periode tertentu sudah kebersihan ruangan beserta
barang tentu harus dapat dipertanggung perlengkapannya, sampai pada program
jawabkan, dapat memenuhi tuntutan pengadaan/penggantian
lingkungannya, dapat mengurangi peralatan dan perlengkapan, serta
tantangan, ancaman dari lingkungan pemeliharaan seluruh ruangan hotel.
yang komplek. Kinerja karyawan dapat Melihat ruang lingkup tanggung jawab
dikatakan ada peningkatan apabila bagian Tata Graha tersebut, maka yang
dalam organisasi tersebut dimaksud dengan ruangan hotel terdiri
indikator-indikatornya dari kamar-kamar tamu, ruang rapat,
kinerjanya sudah berjalan dengan baik. ruangan umum seperti lobby, corridor,
Indikator-indikator kinerjanya meliputi restoran yang kesemuanya itu disebut
analisa pekerjaan atau analisis jabatan, sebagai front-front-house. Di samping
deskripsi pekerjaan dan spesifikasi itu, bagian Tata Graha juga
pekerjaan. Ketiga unsur tersebut bertanggung jawab terhadap
mewarnai jalannya organisasi. kebersihan dan kerapihan bagian back-
of-the-house seperti bagian dapur, ruang
makan karyawan, ruang ganti

166
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 24 No. 3 November 2019

pakaian karyawan, ruang kantor dan langsung membersihkan, merawat


sebagainya. kamar tamu. Begitu juga dalam
Di dalam Housekeeping memenuhi perlengkapan tamu yang
Department dibagi menjadi beberapa tersedia di kamar yang telah menjadi
bagian berdasarkan seksi-seksi yaitu : standar dari setiap hotel. Secara tidak
seksi kamar tamu (guest room), seksi langsung room attendant dapat langsung
ruangan umum (public area), seksi melayani tamu yang membutuhkan
linen, seksi perlengkapan kamar, seksi pertolongan, karena pada saat tamu
pakaian seragam karyawan, seksi tinggal di kamarnya staff pertama yang
laundry dan dry cleaning, seksi terlihat oleh tamu adalah room attendant
hoticultura, back area, pool area dan secara langsung tamu akan minta
seksi tambahan lainnya. bantuan staff yang pertama kali
Bagian kamar tamu mempunyai dilihatnya.
tanggung jawab untuk menjaga dan/atau Pada setiap hotel berbintang dari
kebersihan, kerapihan dan kelengkapan hasil penjualan kamar dapat dilihat
kamar-kamar tamu. Adapun petugas bahwa kualitas dari room attendant yang
yang melaksanakan pembersihan menjalankan tugasnya dapat
merapikan dan menentukan tingkat penjualan kamar.
melengkapi kebutuhan tamu di kamar Bila room attendant tidak melaksanakan
(seperti sabun mandi, handuk, dan tugasnya dengan baik atau sesuai standar
keperluan-keperluan lain) adalah hotel dalam memelihara dan
pramugraha atau Room boy (atau room membersihkan kamar tamu maka tamu
maid). Sedangkan pengawasan terhadap yang tinggal akan kecewa dan tidak
proses pekerjaan yang dilaksanakan oleh akan kembali lagi ke hotel tersebut.
Room boy tersebut adalah Room Karena, tujuan utama tamu datang ke
Supervisor. hotel yaitu untuk tinggal dan menginap,
Housekeeping adalah salah satu jadi hal utama yang dilihat oleh tamu
bagian dalam hotel yang menangani hal- adalah kebersihan, kerapihan dan
hal yang berkaitan dengan keindahan, kenyamanan dari kamar yang ditinggali.
kerapihan,kebersihan, Disitulah room attendant yang
kelengkapan serta kesehatan dan estetika bertanggung jawab atas seluruh kamar
seluruh kamar, kantor juga area umum yang dibersihkan.
lainnya, agar semua tamu dan karyawan Room Boy atau Room Attendant
dapat merasa nyamandan aman berada adalah petugas floor section yang
dihotel (Marra Widjaya & Usin S. menjaga kebersihan, kerapihan,
Artayasa, 2005). keindahan, kenyamanan dan
Housekeeping adalah salah satu kelengkapan kamar-kamar tamu
bagian di hotel yang fungsinya (Rumekso, 2009).
menangani masalah kerumahtanggaan Room Maid atau Room Attendant
hotel yaitu bertugas menyiapkan kamar adalah petugas yang menangani
yang akan disewa para tamu yang akan kebersihan, kerapihan sekaligus penataan
dating, meliputi perlengkapan dan kamar tamu (ThalibRizal & Setiawan G.
kebersihannya serta bertanggung jawab Sasongko,2006)
atas kebersihan seluruh lingkungan
rumah tangga hotel, kecuali bagian METODE PENELITIAN
dapur (Abd. Rachman arief, 2005). Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dan korelasional
7. Room Attendant (correlation research). Teori
Pada Housekeeping Department, korelasional adalah teori yang
“room attendant” adalah petugas yang menunjukkan adanya hubungan atau
memegang peranan sangat penting, korelasi antara kejadian yang satu
karena room attendant yang secara

167
Pengaruh Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Karyawan di Unit Tata Graha Hotel Menara
Peninsula
(Ervina Taviprawati dan Vienna Artina Sembiring)

dengan kejadian yang lainnya, kejadian Analisis Data/ Karakteristik Responden


itu dapat dinyatakan dengan perubahan a. Data Responden jenis kelamin
nilai variabel. Sedangkan metode dan umur
penelitian deskriptif adalah penelitian Responden yang berjenis kelamin
mendeskripsikan atau menggambarkan laki-laki lebih banyak dibandingkan
atau melukiskan fenomena atau dengan responden berjenis kelamin
hubungan antar fenomena yang diteliti perempuan. Presentase responden laki-
dengan sistematis, faktual dan akurat. laki sebesar (72,7%) sebanyak 16
Sedangkan unit analisisnya adalah 22 responden. Sedangkan kelompok laki-
petugas di unit Tatagraha Hotel Menara laki terbanyak di kelompok umur (20 –
Peninsula. Penelitian ini dilakukan di 29 tahun) dengan presentase sebesar
Hotel Menara Peninsula Jakarta. (63,6%). Sedangkan responden
Ada 2 sub variable: perempuan sebanyak 2 responden
dengan kelompok umur antara (> 40
Pengembangan Karier tahun) dengan presentase sebesar 9,1%.
- Prestasi kerja
- Disiplin b. Data responden jenis kelamin dan
- Absensi masa kerja
- Kerjasama Responden pada hotel tersebut
- Upah/Insentif yang menjadi obyek penelitian sebagian
besar masa kerjanya 5 – 9 tahun
Kinerja (72,8%). Untuk pegawai perempuan
- Kemampuan 4,5% (satu orang) yang bekerja sejak
- Motivasi berdiri usaha ini.
- Dukungan Individu
c. Data responden jenis kelamin
dan pendidikan
HASIL DAN PEMBAHASAN Responden berpendidikan SLTA
I. Gambaran Umum dan Obyek umum berjumlah 17 orang (77,4%).
Penelitian Sedangkan yang berpendidikan D3
Hotel Menara Peninsula (HMP) hotel 2 orang (9%) dan yang lulus D4/S1
merupakan salah satu usaha dari YTC hanya satu orang pegawai (4,5%).
Corporation Ltd, yang berdiri pada
tahun 1957 di Surabaya oleh Stephen d. Analisis Korelasi Data Penelitian
Yap Teck Chiong. Bisnis perusahaan ini Jadi nilai koefisien korelasi (r) =
di bidang pertambangan, konstruksi 0,7905. Ini berarti bahwa terdapat
bangunan, perkantoran, perumahan dan hubungan positif kuat antara variabel
industri kimia, disamping perhotelan. pengembangan dan kinerja karyawan.
Untuk mengetahui nilai koefisien
Manajemen Hotel Menara determinasi (Kd) = r2 x 100% atau
Peninsula bersifat terbuka dan (0,7905) x 10% atau 62,48%. Artinya
kekeluargaan. Bila karyawan senang dan bahwa pengembangan karier di tempat
nyaman bekerja karena akan ini sangat berpengaruh terhadap kinerja
berpengaruh langsung ke pelayanan karyawan sebesar 62,48% sedangkan
tamu yang datang ke hotel. Karena itu 37,52% kinerja dipengaruhi oleh faktor
sebutan yang sering dipakai untuk lain yang tidak diteliti.
Hotel Menara Peninsula adalah “A
Nicer Place To Work At” atau tempat
yang layak untuk bekerja.

168
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 24 No. 3 November 2019

Apabila dilihat masing-masing pekerjaan berjalan dengan baik dan


variabel dengan data kuantitatif dapat lancar.
disusun dengan mengelompok
berdasarkan skor yang diberikan. SARAN
Skor tertinggi pendapat responden Untuk menunjang kinerja karyawan
terhadap pengembangan karier pada yang baik perlu diadakan pengawasan yang
pendapat setuju sebesar 90,9% dan dilakukan secara berkala oleh atas dan
untuk jawaban ragu-ragu hanya 9,1%. memberikan pelatihan minimal 2 kali
Sedangkan untuk tanggapan dalam sebulan untuk dapat meningkatkan
responden terhadap kinerja adalah kinerja karyawan hotel.
hampir semua responden (90,9%) Pengembangan karir bisa dilakukan
menyatakan setuju terhadap dengan cara memberikan promosi
pernyataan yang disampaikan mengenai kenaikan jabatan atau memberikan hadiah
kinerja. kepada karyawan yang berprestasi.
Bahwa terdapat hubungan positif Mengadakan seminar atau pertemuan
kuat antara variabel pengembangan antara atasan dan karyawan minimal setiap
karier dengan kinerja karyawan di Unit minggu untuk menjaga komunikasi yang
Tatagraha Hotel Menara Peninsula. Hal baik dan mengetahui permasalahan
ini ditunjukkan bahwa nilai koefisien permasalahan yang terjadi di hotel
korelasi (r) atau tingkat hubungan sehingga bisa dicarikan solusi yang cepat
menunjukkan hubungan positif searah dan tepat.
dengan nilai = 0,7905.
Bahwa variabel pengembangan
karier mempengaruhi kinerja karyawan DAFTAR PUSTAKA
sebesar 62,48%, artinya variabel
terikat (kinerja) dapat diterangkan oleh A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2000).
variabel bebas (pengembangan karier) Manajemen Sumber daya Manusia
sebesar 62,48%. Sedangkan sisanya Perusahaan. Cetakan Pertama,
sebesar 37,52% variabel kinerja Remaja Rosdakarya, Bandung.
diterangkan oleh faktor-faktor lain Abd. Rachman Arief. (2005).
yang tidak diteliti. Dari dua kesimpulan Housekeeping Operation Manual.
tersebut menunjukkan bahwa variabel Cetakan Pertama. Graha Ilmu,
pengembangan karier sangat dominan Yogyakarta.
terhadap variabel kinerja. Hasibuan, Malayu S.P. (2005).
Manajemen Sumber daya Manusia.
KESIMPULAN Edisi Revisi. Bumi Aksara,
Kinerja karyawan harus tetap Jakarta.
dijaga dan ditingkatkan agar pekerjaan Marra Widjaya dan Usin.S. Artyasa.
yang dilakukan berjalan dengan baik dan (2005). Houesekeeping Operation
lancar. (Tata Graha Perhotelan),
Kinerja karyawan sangat Humaniora. Bandung.
berpengaruh terhadap perkembangan Rumekso. (2009). Housekeeping Hotel
karir karyawan itu sendiri dan Floor Section, Penerbit ANDI.
pengembangan karir sangat diperlukan Yogyakarta.
oleh karyawan sebagai motivasi dalam Sulastiyono. (2004). Agus, Manajemen
bekerja dan dapat meningkatkan Penyelenggaraan Hotel, Alfabeta,
kesejahteraan karyawan. Bandung.
Komunikasi yang baik ditempat Thalib Rizal dan Setiawan G. Sasongko.
kerja haruslah di jaga dengan baik dan (2006). Sukses jadi jutawan dari
ditingkatkan, karena dengan adanya Profesi Pengelolaan Hosekeeping
komunikasi yang baik antara atasan dan (Teknis Pengelolaan Tata Graha).
karyawannya akan membuat EDSA Mahkota. Jakarta.

169

You might also like