You are on page 1of 12

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL FUNGSI PEMASARAN

(Studi Kasus pada PT. Pardic Jaya Chemicals)

Yoshi Suryo Dhanti


Dwi Atmanto
Jaswadi
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email :yoshisuryo@gmail.com

ABSTRACT
Operational audit is one of important audit in organization or company which systematically control and
assessed the effectiveness, efficiency , and economizing company operation. In company’s operation,
marketing function has very important part, which is marketing performance can be used to measure
company success, therefore to maintain the performance, company are required to conduct marketing audit.
This research was conducted at PT. Pardic Jaya Chemiclas which is a resin sintetis company in Indonesia.
The purpose of this research is analyse operational audit of marketing function, based on it can be known
management respont of the audit recomendation was given, and the function of operational audit have done
by the corporate on the marketing function. This research using qualitative descriptive method with study
cases approach. This research focuse to marketing audit step which conducted by internal auditor and
marketing activity have been done. The result of this research is company have conduct an operational audit
of marketing function continously , but an audit done by the company was not do in whole scope of
marketing function, so that the assessment of the effectiveness, efficiency and economizing of marketing
function in PT. Pardic jaya chemicals did not totally maximum, but when the analysis done to whole scope
of marketing, there is some activity doing inefective and eficient. Just as profit obtained is not optimal,
quantity of sales have not proven, and labor of marketing function too minim.

Keyword : Analysis, Operational Audit, Marketing Function


ABSTRAK
Audit operasional merupakan audit penting dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dilaksanakan
secara sistematis untuk mengontrol dan menilai tingkat efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi operasional
perusahaan. Fungsi operasional perusahaan dalam pelaksanaannya yang menempati peran cukup
pentingadalah fungsi pemasaran.Penelitian ini dilakukan pada PT. Pardic Jaya Chemicals yang merupakan
perusahaan resin sintetis di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahapan audit operasional
fungsi pemasaran, kemudian dapat diketahui respon manajemen terhadap rekomendasi yang diberikan, dan
peranan audit operasional yang telah dilakukan oleh perusahaan terhadap pencapaian fungsi pemasaran.
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Fokus
pada penelitian ini adalah tahapan audit operasional fungsi pemasaran yang dilakukan oleh auditor internal
serta kegiatan pemasaran yang berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan telah
melakukan audit operasional fungsi pemasaran secara berkala, namun audit yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut masih belum mencangkup keseluruhan lingkup pemasaran, sehingga penilaian efektivitas, efisiensi
dan ekonomisasi fungsi pemasaran pada PT. Pardic Jaya Chemicals belum sepenuhnya maksimal.Namun,
setelah dilakukan analisis secara menyeluruh terhadap kegiatan pemasaran dan penjualan yang dilakukan
oleh perusahaan, ternyata masih terdapat beberapa aktivitas yang berjalan belum efektif, dan efisien. Seperti
halnya profit yang diperoleh belum maksimal, pencapaian target quantity penjualan yang belum terpenuhi,
dan tenaga kerja pemasaran yang terlalu sedikit.

Kata Kunci : Analisis, Audit Operasional, Fungsi Pemasaran

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN suatu hubungan atau Relationship. Hubungan atau
Proses pemasaran bermula dari keinginan
untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Melalui
permulaan tersebut, kegiatan pemasaran semakin
hari semakin berkembang. Berkembangnya
kegiatan pemasaran yang juga sebagai pemenuh
kebutuhan manusia inilah yang kemudian
mendorong terbentuknya konsep pemasaran.
Menurut Kotller dan Keller (2009:12) tujuan
konsep pemasaran adalah untuk memberikan
kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan
konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan
yang menganut konsep pemasaran sebaiknya
diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Meskipun dalam pelaksanaannya orientasi pembeli
dibatasi oleh tujuan laba dan pertumbuhan, tetapi
konsep pemasaran tetap perlu dilakukan.
Pelaksanaan konsep pemasaran tersebut akan
sangat membantu perusahaan pemasar dalam
memanajemen pemasaran produknya.
Manajemen pemasaran merupakan salah satu
kegiatan utama yang dilaksanakan oleh perusahaan
dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan
perkembangan perusahaan, dan dalam memperoleh
laba. Kegiatan pemasaran perusahaan sebaiknya
dapat memberikan kepuasan kepada konsumen,
dan atau memberikan pandangan lebih baik kepada
konsumen terhadap perusahaan, jika menginginkan
usahanya tetap berjalan. Hal itu menjelaskan
bahwa aktifitas pemasaran merupakan salah satu
aktivitas yang utama dalam perusahaan dan
seharusnya diberikan perhatian penuh agar
perusahaan dapat mencapai kinerja pemasaran, dan
penjualan produk yang maksimal.
Manajemen pemasaran pada pelaksanaannya
digerakkan oleh beberapa fungsi pemasaran.
Fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang
dilakukan dalam bisnis yang berperan dalam
menggerakkan barang dan jasa dari produsen
sampai ke tangan konsumen. Fungsi pemasaran
yang baik merupakan fungsi pemasaran yang dapat
mencapai tujuan perusahaan dalam hal efektivitas,
efisiensi dan ekonomisasi dalam memasarakan
produknya. Pencapaian tujuan tersebut dalam hal
ini dikontrol melalui audit operasional fungsi
pemasaran untuk mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan fungsi pemasaran demi mencapai suatu
hasil yang efektif, efisien dan ekonomis. Kegiatan
fungsi pemasaran ini juga terjadi pada perusahaan
manufaktur, seperti PT. Pardic Jaya Chemicals.
PT. Pardic Jaya Chemicals merupakan industri
kimia yangmemiliki pola pemasaran B2B
(business to business) yang berada pada kondisi
pasar dengan persaingan yang cukup ketat, dimana
penjualan belum tentu menjadi hasil dari adanya
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
relationship adalah bentuk aktivitas atas fungsi pemasaran pada PT. Pardic Jaya
marketing yang paling banyak dilakukan Chemicals. Dilihat dari pencapaian yang dicapai
untuk menjalankan bisnis pola ini. Menjual oleh perusahaan yang tidak pernah mencapai target
produk industri cukup sulit jika hanya quantity dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan
mengandalkan kualitas produk saja karena permasalahan yang ada pada perusahaan seperti
pesaing PT. Pardic Jaya Chemicals juga yang sudah dijabarkan sebelumnya, maka peneliti
mampu memproduksi produk yang sejenis. akan mengambil topik penelitian mengenai bidang
Perbandingan jumlah produk 70% komoditi audit operasional khususnya audit pemasaran pada
dan 30% premium produk. Pendekatan yang perusahaan
lebih personal dan customized lebih kuat dari
pada pendekatan massal seperti B2C
(business to consumer) kepada para
pelanggan, dengan tetap menjaga etika
perusahaan. Jumlah pesaing yang cukup
banyak, baik dari dalam maupun luar negeri,
yang juga menawarkan keunggulan
produknya. Hal tersebut dialami oleh PT.
Pardic Jaya Chemicals.Beberapa
pesaing menawarkan produk sejenis
dengan harga yang lebih murah, sehingga
membuat konsumen berpikir ulang untuk
memilih produk yang dijual oleh PT. Pardic
Jaya Chemicals. Berdasarkan itu pula, target
quantity penjualan yang ditentukan oleh PT.
Pardic Jaya Chemicals tidak
dapat digapai secara
maksimal. Berikut target quantity dan
pencapaian
target quantity rentan waktu tahun 2010-2014 :
Tabel 1. Target quantity dan Pencapaian Penjualan
Tahun Target Pencapaian
Quantity
2010 13.555 ton 13.028 ton
2011 14.791 ton 14.538 ton
2012 16.331 ton 14.725 ton
2013 17.323 ton 14.858 ton
2014 16.959 ton 14.924 ton
Sumber :PT. Pardic Jaya Chemicals Data diolah,
2014 Dapat dilihat bahwa pencapaian
penjualan produk tahun 2010 kurang 527 ton
dari target quantity yang ditentukan, tahun
2011 kurang 253 ton dari target quantity yang
ditentukan, tahun 2012 kurang 1.607 tondari
target quantity yang ditentukan,
tahun 2013 kurang 2.465 ton dari target
quantity yang ditentukan, sedangkan pada
tahun 2014 kurang 2.035 ton dari
target quantity penjualanyang
ditentuan. Walau demikian,
pencapaian dari tahun 2011-2014 selalu
mengalami kenaikan tetapi tidak memenuhi
target quantity
yang ada.
Melihat fenomena yang terdapat pada PT.
Pardic Jaya Chemicals, peneliti akan
menganalisis pelaksanaan audit operasional
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
industri kimia. Objek penelitian yang penulis kaji yang ada, sebagian audit tersebut yang dilakukan
yaitu pada PT. Pardic Jaya Chemicals yang cenderung mencangkup evaluasi pengendalian
berlokasi di Tangerang, Banten. Maka judul intern untuk efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi.
penelitian yang penulis ambil adalah ANALISIS Tujuan dilakukannya audit operasional
PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL menurut Agoes (2013:172) adalah untuk menilai
FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus pada PT. kinerja manajemen, menilai sumber daya yang
Pardic Jaya Chemicals).Penelitian ini bertujuan dimiliki perusahaan, menilai efektivitas perusahaan
untuk menganalisis tahapan audit operasional dalam mencapai tujuan, dan memberikan
fungsi pemasaran pada PT. Pardic Jaya Chemicals, rekomendasi untuk perbaikan atas kelemahan-
kemudian dapat diketahui respon manajemen kelemahan yang ada pada manajemen.
terhadap rekomendasi yang diberikan, dan peranan 2.2.1 Karakteristik Audit Operasional
audit operasional yang telah dilakukan oleh Tabel 2. Perbedaan Audit Keuangan dengan Audit
perusahaan terhadap pencapaian fungsi pemasaran. Operasional
No Karakteristik Audit Audit
Keuangan Operasional
2. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tujuan Menyatakan Menilai dan
pendapat atas memperbaiki
2.1 Audit kondisi metode dan
Audit merupakan salah satu proses penting keuangan dan kinerja
dalam suatu organisasi atau perusahaan. Menurut kepengurusan manajemen
Konrath dalam Agoes (2007:1) auditing (stewardship)
merupakan suatu proses sistematis yang secara 2. Ruang Catatan Fungsi usaha
objektif mendapatkan bukti mengenai asersi Lingkup keuangan atau sub unit
organisasi yang saling
tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian
secara berhubungan
ekonomi, dan mengevaluasinya dengan tujuan keseluruhan
untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antar asersi 3. Keperluan Secara hukum Opsional
dengan kriteria yang telah ditetapkan kemudian disyaratkan
hasilnya dikomunikasikan kepada pihak-pihak (untuk
yang berkepentingan. Sedangkan menurut Tunggal perusahaan
(2014:2) audit merupakan suatu pendekatan yang go public)
lgis, yang bermaksud dan sistematik untuk 4. Frekuensi Reguler Ad Hoc
pengambilan keputusan. Proes audit mencangkup paling sedikit (sesuai
pada pengumpulan bukti-bukti yang merupakan setahun sekali dengan
suatu informasi yang akan mempengaruhi proses kebutuhan
manajemen)
keputusan auditor. Pengumpulan dan penilaian
5. Orientasi Retrospektif Berorientasi
bukti yang ditemukan haruslah objektif. Waktu ke masa
Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat depan
disimpulkan bahwa auditing merupakan suatu 6. Metode Penekanan Penekanan
proses pemeriksaan yang dilakukan secara pada pada
prosedural dengan tujuan untuk menilai dan keterampilan keterampilan
mengevaluasi kejadian dan kegiatan ekonomi interdisipliner
secara objektif, untuk menetapkan tingkat 7. Realisasi Aktual Potensial
kesesuaian antara bukti dan penemuan penilaian 8. Persyaratan Secara Laporan yang
dengan kriteria yang ditetapkan, kemudian pelaporan normal komperhensif
menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemangku laporan termasuk
kepentingan. bentuk tujuan ruang
pendek untuk lingkup,
menyertai pendekatan,
2.2 Audit Operasional laporan temuan, dan
Audit operasional menurut Bayangkara keuangan rekomendasi
(2008:2) adalah tahap evaluasi terhadap efisiensi, 9. Penerima Pemegang Manajemen
efektivitas dan ekonomisasi operasional saham intern
perusahaan. Menurut Arens dan Loebbecke eksternal
(2000:799-800) audit operasional terbagi menjadi pemerintah
tiga kategori, yaitu : fungsional, organisasional dan publik
penugasan khusus. Berdasarkan pada setiap kasus Sumber : Tunggal, 2013
2.3 Teori Efisiensi, Efektivitas, dan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 3
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Ekonomisasi suatu rencana (3). yang dimiliki
Menurut tindakan Mengidentifika dalam
Bayangkara untuk si melakukan
(2008:13) efisiensi memperbaiki dan strategi
merupakan kinerja untuk kemudian pemasaran.
ukuran suatu perusahaan. Menurut hari. (4). Audit Sistem
proses yang Tunggal (2003:36), 2.4.1 Komponen Audit Pemasaran,
menghubungkan terdapat tiga faktor Pemasaran Audit atas
antara input dengan dalam mempengaruhi Menurut Kotler kualitas
output dalam kinerja suatu pasar dalam Tunggal organisasi.
operasional secara langsung, yaitu : (2003:72) terdapat (5). Audit
perusahaan. posisi pasar organisasi, enam komponen dalam Produktivitas
Efektivitas menurut sifat dari peluang dan menilai efektivitas, Pemasaran,
Mohyi (2012:197) ancaman, lingkungan efisiensi dan Audit
adalah tingkat organisasi dan ekonomisasi fungsi keuntungan
ketepatan dalam kemampuan pemaran, yaitu : berbagai
mencapai suatu organisasai dalam (1). Audit kegiatan
tujuan dengan mengatasi sebuah Lingkungan pemasaran,
aktivitasnya dalam masalah. Fungsi utama Pemasaran, dan
sumber daya yang audit operasional atas mencangku efektivitas
dimiliki. fungsi pemasaran analisis biaya yang
Ekonomisasi adalah menguji dan kekuatan dikeluarkan.
menurut Bayangkara menilai tujuan dari ekonomi makro (6). Audit Fungsi
(2008:13) kebijakan pemasaran, yang urama dan Pemasaran,
merupakan serta melakukan kecenderungan Audit yang
penggunaan suatu penelaahan dalam dalam tugas dilakukan
ukuran input dalam peluang-peluang yang organisasi. untuk menilai
berbagai program dapat didapatkan (2). Audit Strategi bauran
yang sehingga Pemasaran, pemasaran.
dikelola. tujun audit terhadap 2.4.2 Tahapan Audit
2.4 Audit perusahaan tujuan dan Pemasaran
Operasional atas dapat tercapai. Menurut strategi Menurut
Fungsi Tunggal (2000:24) pemasaran yang Bayangkara
Pemasaran Jenis audit Pemasaran dilakukan oleh (2008:21-34) dalam
Kotler dibagi menjadi dua perusahaan. melakukan audit
dalam tipe, yaitu ; audit (3). Audit fungsi pemasaran,
Tunggal fungsional vertikal dan Organisasi tahapan audit
(2000:23) audit fungsional Pemasaran, operasional fungsi
mendefinisikan audit horizontal. Manfaat Audit untuk pemasaran adalah
pemasaran sebagai dilakukannya audit menilai sebagai berikut :
pengujian pemasaran oleh kemampuan 1. Audit Pendahuluan
komperhensif, perusahaan, menurut organisasi Audit
sistematis, Tunggal (2000:17) ada pemasaran pendahuluan
independen dan tiga, merupakan tahapan
berkala dari suatu yaitu : yang dilakukan
perusahaan atau unit (1). Untuk untuk mendapatkan
usaha lingkungan menganalisis informasi latar
pemasaran, dengan lingkungan belakang terhadap
tujun untuk strategi eksternal dan objek yang akan
aktifitas dengan situasi internal diaudit. Berdasarkan
maksud untuk perusahaan. informasi latar
menentukan area (2). Menilai kinerja belakang informasi
masalah dan peluan dan aktivitas yang diperoleh
serta melakukan yang sedang auditor akan
rekomendasi atas berlangsung. ditentukan sasaran
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 4
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
audit sementara mendukung tujuan hasilnya dapat diuji suatu penelaahan yang
(tentative audit audit yang telah secara mendalam pada mendalam dan jangka
objective). dirumuskan penelitian eksploratif. panjang pada audit
2. Review dan sebelumnya. Penelitian ini berlokasi internal dapat
Pengujian Temuan yang pada PT. Pardic Jaya memunculkan momentum
Pengendalian cukup, relevan, Chemicals, Tangerang, strategis dalam
Manajemen dan kompeten Banten. Metode pengembangan
Tahap ini kemudian pengumpulan data perusahaan.
merupakan diringkas dan dalam penelitian ini Pengumpulan
tahapan dimana dikelempokkan menggunakan metode informasi audit
auditor sesuai dengan tiga wawancara, observasi, pendahuluan khususnya
melakukan elemen, yaitu, dan dokumentasi. pada departemen Sales
review criteria, causes Focus penelitian dan and Marketing
dan dan effect. analisis data yang mencangkup hal yang
pengujian 4. Pelaporan digunakan mengacu cukup luas, pencarian
terhadap Tahap pada tahapan audit tidak dapat hanya terpaku
pengendalian pelaporan operasional fungsi pada pelaksanaan standar
manajemen merupakan tahap pemasaran, yaitu audit perusahaan dan peraturan
objek audit komunikasi atas pendahuluan, review terbaru, namun juga pada
untuk menilai hasil audit yang dan pengujian pihak yang
efektivitas, dilakukan oleh pengendalian berkepentingan dalam
efisiensi dan auditor kepada manajemen, audit pelaksanaan tujuan utama
ekonomisasi. pemangku lanjutan, pelaporan dan perusahaan yang
Hasil dari kepentingan. tindak lanjut. dibebankan pada
review dan 5. Tindak Lanjut departemen sales dan
pengendalian Tahap tindak 4. HASIL DAN marketing, yakni
manajemen ini lanjut merupakan PEMBAHASAN pendapatan perusahaan
dapat tahap lanjutan atas 4.1 Audit berwujud target quantity
mendukung rekomendasi yang Pendahuluan penjualan. Pelaksanaan
tujuan audit diberikan oleh Audit pendahuluan yang dapat dilihat melalui
sementara yang auditor kepada yang dilakukan pada hasil audit yang dilakukan
telah ditentukan manajemen. PT. Pardic Jaya oleh auditor perusahaan
sebelumnya, 2.4.3 Karakteristik Chemicals dalam hanya mencangkup pada
kemudian Audit Efektif pelaksanaannya tidak pelaksanaan internal
dijadikan Kotler dalam melakukan pencarian sesuai dengan SOP.
sasaran audit Tunggal informasi latar Seharusnya, audit
yang (2003:69-71) belakang. Informasi pendahuluan dilakukan
sesungguhnya mengemukakan awal yang diperoleh untuk memperoleh
(definitive audit ada empat dimensi berasal dari hasil audit informasi latar belakang
objective) untuk membuat sebelumnya dan terhadap objek yang akan
3. Pemeriksaan suatu audit beberapa keluhan yang diaudit. Selain itu, pada
Terinci bernilai, yaitu : diterima dari berbagai tahap ini juga dilakukan
Pada tahap (1). departemen. Tidak penelaahan terhadap
ini dilakukan Komperhensif/men dilaksanakannya berbagai peraturan,
pengumpulan yeluruh pencarian latar ketentuan, dan kebijakan
bukti yang (2). Sistematis belakang pada audit yang digunakan oleh
cukup dan (3). Independen pendahuluan pada perusahaan dalam
kompeten untuk (4). Berkala kasus ini merupakan menjalankan aktivitas
3. METODOLOGI hal yang dapat operasionalnya. Setelah
(2003:172)
PENELITIAN memengaruhi itu, informasi yang telah
menyatakan bahwa
Jenis penelitian penentuan sasaran diperoleh dianalisis untuk
pendekatan studi kasus
ini adalah analisis audit, perkembangan mengidentifikasi hal-hal
sering digunakan untuk
deskriptif yang cepat membuat
menemukn ide-ide baru
pendekatan studi informasi terus
mengenai hubungan
kasus. Kuncoro berkembang dan
antar variabel, yang
berubah, dituntutnya
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 5
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
yang potensial audit sementara. penjualan dan
mengandung 4.2 Review dapat memperoleh F
kelemahan yang dan Pengujian profit yang u
ada pada Pengendalian maskimal. n
perusahaan Manajemen 4.3 Pemeriksaan g
terutama objek Berdasarkan Terinci s
audit. pada audit Pemeriksaan i
Berdasarkan pendahuluan yang terinci dilakukan
analisis dari telah dilakukan untuk mendukung P
informasi latar dantentative audit tujuan audit yang e
belakang objectiveyang telah ditetapkan. m
tersebut maka ditemukan, maka Tahap ini a
dapat diperoleh dilakukanlah mengungkapkan s
sasaran audit review dan lebih lanjut a
sementara pengujian informasi yang r
(tentative audit pengendalian diperoleh a
objective). manajemen kemudian n
Sasaran audit terhadap 6 lingkup dilakukan analisis
sementara yang audit pemasaran , untuk kemudian L
berisi tentang yaitu lingkungan disusun suatu i
potensial pemasaran, kesimpulan audit n
kelemahan yang strategi dan dibuat g
ada pada pemasaran, rekomendasi yang k
perusahaan organisasi dapat diterima u
dalam hal ini pemasaran, sistem oleh objek audit n
adalah fungsi pemasaran, untuk kemudian g
pemasaran. Hal produktivitas dilakukan a
tersebut pemasaran, dan perbaikan. Berikut n
dikarenakan, fungsi pemasaran disajikan
setelah lainnya. Setelah ringkasan P
dilakukannya dilakukannya pemeriksaan e
audit review dan terinci : m
pendahuluan pengujian E a
pada fungsi pengendalian f s
pemasaran manajemen fungsi i a
terdapat pemasaran pada s r
kelemahan yaitu PT. Pardic Jaya i a
tidak Chemicals, maka e n
tercapainya dapat ditentukan n Tabel 3. Ringkasan
target quantity sasaran audit yang s Audit Terinci
penjualan sesungguhnya i Lingkungan
selama 5 tahun yaitu menganalisis Pemasaran
terakhir dan keseluruhan
perolehan profit kegiatan fungsi
yang tidak pemasaran pada
maksimal. PT. Pardic Jaya
Ketidaktercapai Chemicals dengan
annya target tujuan untuk
quantity mengukur tingkat
penjualan dan efektivitas,
perolehan profit efisiensi dan
yang tidak ekonomisasi pada
maksimal dapat fungsi tersebut
dijadikan agar dapat
sebagai sasaran mencapai target
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 6
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Criteria
sebesar 10-20% negeriCausesuntuk selanjutnya Effect yang Strat dengan pela
dan pasar dalam kebutuhanPasar dilakukan adalah egi menggunakan Keg
PT. Pardic
negeri Jaya
sebesar PT. Pardic Jaya
industry Pemenuhan
mengembangkan Pema service after pem
Chemicals
70-80% Chemicals telah
otomotif, kebutuhan
cat, pasar pasar
untuk saran selling dan telah
dapat mampu
kancing dalam
baju, mencapai dan luar
target T pengiriman sesu
memenuhi memenuhi
dan negeri
fiber. penjualan telah
agar a barang yang SOP
kebutuhan pasar kebutuhan pasar
Pemasaran dilakukan dengan
pada memperoleh b tepat waktu
luar negeri dalamdalam
basar dan luar efisien.
dan pendapatan Langkah
yang e untuk
luar negeri berkesinambungan. l mendapatkan
dikatakan efisien 4. loyalitas
karena telah R konsumen.
mencapai i Kegiatan
sasaran target n pemasaran
yang ditentukan. Sumber : Data g dilakukan sesuai
Pesaing Diolah (2015) k dengan SOP
Strategi PT. Pardic Jaya Adanya pelayanan a penjualan dan
pemasaran yang Chemicals telah service after selling s pemasaran
diterapkan oleh meningkatkan yang dilakukan oleh a perusahaan.
PT. Pardic Jaya kualitas layanan perusahaan untuk n Sumber : Data Diolah
Chemicals dengan membuat Audit (2015)
dalam melakukan perbedaan dalam T
menghadapi service after persaingan bisnis e Organisasi
pesaing adalah selling yaitu resin sintetis dirasa r Pemasaran
meningkatkan dengan kurang efisien. Hal i Tabel 5.
kualitas layanan memberikan tersebut n
berupa service garansi terhadap dikarenakan, c Criteria Causes RingkasanEffect
Audit
after selling, produk dan service after selling i Struktur Struktur dan alurTerinci
Tenaga kerja akan
dan melalui pengaplikasian yang dilakukan organisasi tugas yang telahOrganisasi
bekerja maksimal
difersivikasi produk. Service akan membuat Sbagian sales and ditetapkan telahPemasaran
dalam
produk. after selling itu harga yang t marketing telah dijalankan melaksanakan
sendiri dilakukan ditawarkan menjadi r diatur dalam sebagaimana tugas dan
untuk lebih tinggi, karena aperaturan mestinya dan tanggung
memberikan pelayanan yang t dengan nomor tidak terdapat jawabnya, karena
kepercayaan diberikan otomatis e dokumen rangkap tugas tidak ada rangkap
lebih kepada akan menambah gPJC/JD/Sales- dalam tugas dan
konsumen biaya perusahaan. i 001. Alur tugas, pekerjaannya, tanggung jawab
terhadap produk Tingginya harga wewenang dan namun jumlah dalam bekerja.
yang mereka yang ditawarkan Ptanggung jawab sumber daya Pemisahan tugas
pilih. akan membuat e kerja telah diatur manusia yang antara departemen
Difersivikasi konsumen berpikir mdalam SOP dimiliki pada sales dan
produk dua kali untuk aperusahaan. departemen marketing juga
dilakukan untuk membeli produk s
membedakan tersebut, sedangkan a
produk PT. bisa saja pesaing r
Pardic Jaya memberikan harga a
Chemicals yang murah untuk n
dengan produk produk sejenis. Criteria
pesaing. Difersivikasi Strategi Pengembangan
produk merupakan pemasaran yang dan
langkah yang tepat dilakukan oleh produk
untuk membuat PT. Pardic Jaya dilakukan
konsumen tertarik Chemicals dengan baik oleh
dengan produk- dengan cara PT. Pardic Jaya
produk yang mengembangkan Chemicals,
ditawarkan, dan menginovasi begitu
daripada produk produk, dan dengan
pesaing. memberikan pemberian
pelayanan prima pelayanan
kepada service
pelanggan selling
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015| 7
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dalam bentuk
departemen seles efisiensi pendapatan.
hanya 5 orang. pekerjaan, namun
Hal tersebut dengan sedikitnya Sumber: Data Diolah (2015)
dirasa terlalu tenaga kerja,
sedikit dalam besarnya target Fungsi Pemasaran Lainnya
menjalankan quantity yang Tabel 8. Ringkasan Audit Terinci Fungsi Pemasaran
fungsi ditentukan tidak Lainnya
pemasaran dapat tercapai Criteria Causes Effect
perusahaan. secara maksimal.
 Produk  Produk yang  Produk
yang dihasilkan dapat
Sumber : Data Diolah (2015) dihasilkan merupakan memenuhi
adalah resin produk kebutuhan
Sistem Pemasaran katalis dengan pasar dan
Tabel 6. Ringkasan Audit Terinci Sistem Pemasaran dengan kualitas baik dapat
Criteria Causes Effect kualitas yang dapat bersaing
Penjualan Target penjualan Ketidaktercapaian baik. bersaing dengan
dilakukan dirasa terlalu nya target selama  Harga yang dengan perusahaan
dengan cara membebani 5 tahun terakhir ditentukan perusahaan pesaing.
membagi penjual membuat sudah sesuai pesaing.  Penentuan
tugas sesuai dikarenakan keuntungan yang dengan SOP  Penentuan harga
dengan penjual yang diperoleh PT. perusahaan. harga sudah sesuai
kemampuan terlalu sedikit Pardic Jaya  Produk dilakukan dengan
masing- sedangkan target Chemicals kurang disalurkan berdasarkan prosedur
masing yang ditetapkan maksimal. kepada SOP. sudah
penjual terlalu banyak, Walaupun konsumen  Pengiriman efisien.
dengan maka terjadilah pencapaian pasar melalui yang  Penyaluran
masing- tidak tercapainya selama 5 tahun pengiriman dilakukan produk
masing target quantity target terakhir secara sesuai kepada
quantity. sehingga dirasa mengalami langsung dengan pelanggan
Survey kurang efisien. peningkatan, tetapi kepada kesepakatan sudah
pelanggan Survey pelanggan hal tersebut belum pihak jual beli dikatkan
dilakukan dilakukan sesuai bisa dikatakan konsumen sudah efisien.
untuk dengan kebutuhan. bahwa penjualan sesuai dikatakan  Promosi
mengetahui telah mencapai dengan efisien dilakukan
kelebihan dan tujuan. Sehingga kesepakatan karena hal cukup
kekurangan cara yang jual beli. yang menarik
perusahaan. dilakukan oleh  Promosi dilakukan untuk
perusahaan dirasa dilakukan oleh menarik
masih kurang secara perusahaan minat beli
efisien untuk langsung dalam konsumen.
mencapai target dan tidak pengiriman
quantity penjualan. langsung. barang
Sumber: Data Diolah (2015) kepada
konsumen
Produktivitas Pemasaran sudah sesuai
Tabel 7. Ringkasan Audit Terinci Produktivitas dengan
Pemasaran keinginan
Criteria Causes Effect konsumen
Profitabilitas Selama 5 tahun Perolehan sebelumnya.
yang diperoleh terakhir profitabilitas  Promosi
dikatakan profitabilitas menjadi sudah
maksimal mencapai angka inefektif, dilakukan
apabila ≤5%. maksimal sehingga perlu dengan baik.
hanya pada dilakukannya Sumber: Data Diolah (2015)
tahun 2011. koreksi Pemasaran
terhadap Criteria Causes Effect
penargetan dan Penjualan Target quantitiy Terjadi inefektif
Efektivitas Fungsi Pemasaran pencapaian
mencapai target belum tercapai. dalam
Tabel 9. Ringkasan Audit Terinci Efektivitas Fungsi
quantity yang Perolehan memperoleh pemasaran yang kompeten. Paling tidak
ditentukan. profit belum pendapatan. jumlahnya seimbang dengan tenaga penjualan,
Perolehan profit maksimal.
maksimal.
agar tercapai target penjualan yang diingingan.
Sumber: Data Diolah (2015)
(3) Target quantity penjualan yang ditentukan
sebaiknya ditinjau ulang sesuai dengan
Ekonomisasi Fungsi Pemasaran kemampuan tenaga penjual dan pemasar.
Tabel 10. Ringkasan Audit Terinci Ekonomisasi (4) Survey kepuasan pelanggan harus tetap
Fungsi Pemasaran dilakukan untuk mengukur sejauh mana
Criteria Causes Effect konsumen merasa puas dengan pelayanan
Dikatakan Biaya Perusahaan perusahaan disamping tetap merespon secara
ekonomis pemasaran telah langsung keluhan pelanggan, jika hasilnya
apabila biaya yang menggunakan kurang akurat dapat digunakan metode lain
pemasaran dikeluarkan biaya pemasaran dalam pencapaiannya, seperti membuat sampel
yang tidak melebihi secara konsumen dari populasi konsumen yang ada.
dikeluarkan biaya ekonomis. Sampel tersebut didapatkan dari konsumen-
tidak melebihi pemasaran
konsumen yang loyal terhadap perusahaan.
biaya yang
pemasaran ditetapkan.
Dikatakan loyal apabila konsumen tersebut
yang telah melakukan pembelian produk lebih dari 3
ditetapkan. kali.
Sumber: Data Diolah (2015) (5) Pencapaian penjualan harus ditingkatkan
4.4 Pelaporan lagi untuk memperoleh profit yang
4.4.1 Temuan Audit maksimal.
Temuan audit berdasarkan pada hasil dari audit (6) Lebih sering mengikuti ekspo untuk
terinci diatas. Dimana PT. Pardic Jaya Chemicals menarik konsumen-konsumen baru agar
sudah melakukan beberapa aktivitasnya dengan pasar sasaran dapat berkembang.
baik, dan masih ada beberapa aktivitasnya belum 4.5 Tindak lanjut
dilakukan secara efisien, efektif dan ekonomis, Berdasarkan pada rekomendasi yang telah
seperti : profit yang diperoleh belum maksimal, diberikan, perusahaan telah merespon
pencapaian target quantity penjualan yang belum rekomendasi yang diberikan dengan baik untuk
terpenuhi, dan tenaga kerja pemasaran yang terlalu kemudian dilakukan tindak lanjut perbaikan
sedikit. dengan tujuan meningkatkan efisiensi,
4.4.2 Rekomendasi ekonomisasi, dan efektifitas perusahaan terutama
(1) Strategi pemasaran seperti service after selling pada fungsi pemasaran.
tidak bisa dijadikan strategi yang utama, karena 4.6 Respon Manajemen terhadap Rekomendasi
hal tersebut membuat harga yang ditawarkan Audit
menjadi lebih tinggi dari harga sebelumnya. Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan
Dikhawatirkan konsumen akan berpikir dua dapat diketahui bahwa respon manajemen terhadap
kali untuk membeli produk yang ditawarkan rekomendasi yang diberikan adalah baik.
oleh PT. Pardic Jaya Chemicals, karena Rekomendasi telah dilakukan dengan tujuan
banyaknya pesaing yang juga menawarkan perbaikan terhadap sistem yang sebelumnya.
barang sejenis dengan harga yang bisa lebih 4.7 Peranan Audit Operasional yang Telah
murah. Sebaiknya, perusahaan lebih Dilakukan oleh Perusahaan terhadap
menekankan kepada pengembangan pasar dan Pencapaian Fungsi Pemasaran
difersivikasi produk untuk meningkatkan Ketidaktercapaiannya target quantity pada
penjualan. perusahaan dikarenakan audit pemasaran yang
(2) Tenaga pemasaran yang dimiliki dirasa masih dilakukan oleh auditor internal perusahaan belum
sedikit. Sebaiknya, ditambah lagi tenaga mencangkup kepada keseluruhan komponen audit
pemasaran. Hal tersebut dikarenakan departemen
pemasaran yang terbentuk masih baru, sehingga
auditor masih belum konsern kepada departemen
pemasaran dan perlu dilakukan koreksi lebih lanjut
untuk hal tersebut.
5. KESIMPULAN DAN SARAN marketing dilakukan oleh bagian quality dan ISO
5.1 Kesimpulan sebagai koordinator auditor internal, dan kantor
(1) Audit operasional pada bagian sales and akuntan publik sebagai auditor eksternal. Cakupan
audit yang dilakukan tergantung kepada perusahaan, ternyata masih terdapat beberapa
kebutuhan perusahaan dan hanya bersifat aktivitas yang berjalan belum efektif, dan
administratif. pada dasarnya, audit operasional efisien. Seperti halnya profit yang diperoleh
yang dilakukan oleh auditor sudah sesuai belum maksimal, pencapaian target quantity
dengan SOP yang telah dibuat oleh perusahaan, penjualan yang belum terpenuhi, dan tenaga
namun proses audit yang dilakukan pada kerja pemasaran yang terlalu sedikit.
bagian sales and marketing tidak dilakukan
secara menyeluruh terhadap kegiatan 5.2 Saran
pemasaran dan penjualan yang dilaksanakan (1) PT. Pardic Jaya Chemicals sebaiknya
oleh bagian sales and marketing sehingga tidak melakukan prosedur audit pemasaran secara
tercapainya penilaian terhadap pengukuran menyeluruh pada lingkungan pemasaran
efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi kegiatan yang sedang dihadapi agar dapat
fungsi pemasaran perusahaan. Berdasarkan hal menghasilkan hasil audit yang efektif, dan
tersebut dapat dikatakan bahwa tahapan audit hal tersebut juga dilakukan dengan tujuan
pemasaran yang dilakukan oleh auditor belum agar kinerja pemasaran dapat berjalan secara
sesuai dengan tahapan audit pemasaran yang maksimal efisien, efektif dan ekonomis, dan
seharusnya, yaitu yang mencangkup target quantity penjualan yang ditetapkan
lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, dapat tercapai agar memperoleh profit yang
organisasi pemasaran, sistem pemasran, maksimal pula.
produktivitas pemasaran, dan fungsi pemasaran (2) Bagian sales and marketing PT. Pardic Jaya
lainnya. Untuk itu, dalam analisis data peneliti Chemicals disarankan untuk terus
menganalisis pelaksanaan audit secara mempelajari pasar dan strategi yang harus
menyeluruh pada setiap kegiatan pemasaran ditempuh, mengingat bagian ini masih baru
yang dilakukan oleh bagian pemasaran dan didalam perusahaan. Hal tersebut dilakukan
penjualan perusahaan untuk mengetahui untuk mempermudah dalam pencapaian
penyebab ketidaktercapaiannya target quantiy penjualan. PT. Pardic Jaya Chemicals
penjualan selama 5 tahun terakhir. disarankan untuk merekrut tenaga penjualan
(2) Temuan audit dan rekomendasi yang diberikan dan pemasaran yang benar-benar paham akan
sebelumnya oleh auditor direspon secara baik pasar pada industri ini, agar kinerja yang
oleh pihak manajemen untuk kemudian dihasilkan dan pencapaian yang diharapkan
dilakukan perbaikan. Perbaikan atas maksimal.
rekomendasi yang diberikan oleh auditor (3) Audit operasional pada fungsi pemasaran
sifatnya hanya perbaikan administratif, sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan
sehingga ketidaktercapaiannya target quantity berkala, agar audit operasional yang
penjualan selama 5 tahun terakhir terjadi bukan dilakukan benar-benar berperan terhadap
karena hasil audit yang dilakukan terhadap pencapaian tujuan fungsi pemasaran
fungsi pemasaran tidak dilakukan oleh fungsi perusahaan. Jika audit operasional fungsi
pemasaran tersebut, namun lebih kepada audit pemasaran sudah berjalan dengan benar,
yang dilakukan belum menggapai kelemahan maka target quantity penjualan yang tidak
tersebut. tercapai akan dianalisis penyebabnya,
(3) Audit operasional atas fungsi pemasaran yang sehingga pada periode berikutnya target
dilakukan oleh perusahaan, tidak dapat quantity penjualan dapat tercapai dan
meningkatkan target quantity penjualan. Hal perusahaan mendapatkan keuntungan yang
tersebut dikarenakan audit yang dilakukan oleh maksimal.
auditor internal perusahaan hanya bersifat
administratif yang mencangkup kepada sistem DAFTAR PUSTAKA
pemasaaran saja. Namun, setelah dilakukan
analisis secara menyeluruh terhadap kegiatan Agoes, Sukrisno. 2013. Auditing, Petunjuk Praktis
pemasaran dan penjualan yang dilakukan oleh Pemeriksaan Akuntan. Buku II. Jakarta:
Salemba Empat.
. 2007. Auditing (Pemerisaan Akuntan) oleh
Kantor Akuntan Publik Jilid I. Jakarta:
Fakultas Ekonomi UI
Arens dan Loebbecke. 2000. Auditing Pendekatan
Terpadu. Jakarta: Salemba Empat
Bayanghara, IBK. 2010. Audit Manajemen Sumber Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Audit Manajemen
Prosedur dan Implementasi. Surabaya: Kontemporer. Edisi Revisi. Jakarta:
Salemba Empat. Havarindo.
. 2008. Audit Manajemen. Jakarta: Salemba . 2000. Audit Pemasaran. Jakarta: Rineka
Empat Cipta.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. . 2000. Audit Manajemen: Suatu Pengantar.
Jakarta: Erlangga. Jakarta : Rineka Cipta
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk . 2012. Pedoman Pokok Operasional Audit.
Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Jakarta: Harvarindo
Mohyi, Achmad. 2012. Teori dan Perilaku .2003. Audit Manajemen Kontemporer,
Organisasi. Malang: UM Press Edisi Revisi. Jakarta: Harvarind

You might also like