You are on page 1of 7

JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No.

1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047


22

ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP


PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI
KASUS PADA TJ MART PANGKALPINANG TAHUN
2016-2018)
KATHARINE NOVEBRIANI
Hendarti Tri Setyo Mulyani
Rizal R. Manullang

Accounting Program
STIE-IBEK Bangka Belitung
Pangkalpinang, Indonesia
e.jurnal@stie-ibek.ac.id

Abstrack- This research was written by Katharine Novebriani, NIM kalah bersaing. Namun saat ini perusahaan ritel sedang
130160005 majoring in Accounting with the title "Balanced mengalami tekanan karena pertumbuhan konsumsi rumah
Scorecard Analysis of Measuring Company Performance (Case Study tangga yang masih relatif rendah, sehingga banyak
on TJ Mart Pangkalpinang in 2016-2018)".
perusahaan ritel yang mengalami kerugian hingga
The purpose of this study is to determine the level of company
performance at TJ Mart Pangkalpinang in terms of financial
menutup usahanya. Karena dampak dari keterangan diatas
management in an existing period by measuring performance using menyebabkan kondisi kelas menengah di daerah termasuk
the Balanced Scorecard method through four perspectives, namely Kota Pangkalpinang menahan diri untuk berbelanja
financial perspective and non-financial perspective including dikarenakan cicilan rumah maupun kendaraan bermotor
customer perspective, internal business process perspective and yang sekarang sangat mudah prosesnya.
learning and growth perspective. The analytical method used is Pergeseran gaya berbelanja masyarakat ke
descriptive quantitative analysis method. industri dagang elektronik inipun juga turut berpengaruh
The results of this study indicate that the financial perspective of the terhadap penjualan yang ada di bisnis ritel modern. Dunia
results of scores of 10 and 5 is considered to have increased from the bisnis ritel saat ini juga menyebabkan terjadinya beberapa
previous period seen from ROA, ROE, Operating Income shows the
ability of TJ Mart to generate profits has increased, but the
perubahan seperti pemasaran produk, pengelolaan sumber
Production Cost Efficiency has decreased and Total Asset Turn Over daya manusia, persaingan dalam produksi dan
is still arguably pretty good, the customer perspective results of penanganan transaksi antar perusahaan dengan pelanggan
scores 2 and 2 based on cash performance receipts produced juga perusahaan dengan perusahaan lainnya. Hal ini juga
customer satisfaction has increased based on revenue each period, karena semakin berkembangnya teknologi yang semakin
internal business process perspective results of scores of 3 and 1 the canggih supaya memudahkan pekerjaan itu sendiri
resulting performance is considered good because the amount of net sehingga perusahaan mampu bersaing terhadap
income has increased quite large, and the learning perspective and lingkungan luar perusahaan.
the growth of the score 3 results and 1 the performance produced has
Menurut Tunggal (2001), balanced scorecard
been assessed as good, this is indicated by an increase in the amount
of net income from the number of existing employees.
adalah laporan akuntansi yang di dalamnya terdapat
Based on the results of the research above, it can be concluded that empat faktor dari perusahaan agar perusahaan itu sukses
the contemporary performance of companies in TJ Mart yang pertama adalah kinerja finansial, kepuasan
Pangkalpinang in the 2018-2017 period is better than in 2017-2016 pelanggan, proses bisnis internal, inovasi dan
if measured using the balanced scorecard method. pembelajaran. Balanced scorecard (BSC) merupakan
salah satu alat yang biasa dipakai oleh manajer untuk
mengukur kinerja dalam perusahaan yang memiliki sifat
Keywords: Accounting, Performance Measurement, Balanced yaitu koheren koprehensif seimbang dan terukur, serta
Scorecard mampu mendorong mewujudkan visi dan misi perusahaan
yang ingin diraih. Balanced scorecard juga bisa
I. PENDAHULUAN
digunakan untuk mengukur layanan korporasi kepada
konsumennya dengan begitu karyawan juga bisa menilai
Setiap orang yang ada di dalam perusahaan atau
pelayanan yang diberikannya selama ini sudah cukup
organisasi dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien
memuaskan pelanggan atau belum sehingga dapat
sehingga mampu meningkatkan daya saing serta mampu
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik lagi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal
memberikan pelayanan kepada konsumen.
ini dilakukan supaya kesempatan untuk memajukan dan
Selama ini yang kita ketahui umumnya
menjaga kinerja perusahaan menjadi semakin baik. Salah
perusahaan hanya menggunakan perspektif keuangan
satunya bisnis ritel yang ada baik bidang makanan,
untuk menilai tingkat kemajuan laba yang dicapai dan
minuman maupun furniture yang semakin kompleks.
juga untuk menilai kinerja perusahaan. Perspektif
Banyak perusahaan ritel Nasional yang membuka cabang
keuangan memang penting tetapi belum cukup untuk
daerah di Indonesia yang menjadikan pangsa pasar lokal
mengevaluasi. Apakah kinerja aset-aset nirwujud dan aset
www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No. 1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047
23

intelektual perusahaan mampu memberikan sumbangsih 1. Untuk mengetahui tingkat kinerja TJ Mart
kepada perusahaan sehingga dibutuhkannya beragam Pangkalpinang dengan mengacu dengan balanced
perspektif lain yang dipakai yaitu perspektif keuangan, scorecard dalam perspektif keuangan.
perspektif pelanggan, proses bisnis internal serta 2. Untuk mengetahui tingkat kinerja TJ Mart
pembelajaran dan pertumbuhan dalam membuktikan Pangkalpinang dengan mengacu dengan balanced
penciptaan nilai terwujud pada kinerja sesungguhnya di scorecard dalam perspektif pelanggan.
perusahaan. Namun dalam konsep balanced scorecard ini 3. Untuk mengetahui tingkat kinerja TJ Mart
perusahaan akan mengukur setiap perspektif tersebut guna Pangkalpinang dengan mengacu dengan balanced
kemajuan keuangan, minat dari konsumen terhadap scorecard dalam perspektif proses bisnis internal.
perusahaan, juga berlangsungnya proses bisnis internal 4. Untuk mengetahui tingkat kinerja TJ Mart
perusahaan dan pembelajaran dan pertumbuhan dalam Pangkalpinang dengan mengacu dengan balanced
persaingan dalam dunia bisnis. scorecard dalam perspektif pembelajaran dan
TJ Mart Pangkalpinang merupakan salah satu pertumbuhan.
perusahaan yang bergerak dalam bidang ritel yaitu salah
satu supermarket yang terdapat di Pangkalpinang yang II. LANDASAN TEORI
telah berdiri sejak tahun 2012 di Jl. Solihin GP, tahun
2014 pada cabang di Kolong Ijo Bukit Intan dan pada 1. Akuntansi
tahun 2019 di Selindung Baru. Namun tidak menutup Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan,
kemungkinan walaupun TJ Mart Pangkalpinang ini pengikhtisaran, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan
merupakan supermarket yang besar sekarang inipun telah cara sedemikian rupa, sistematis dari segi isi dan
banyak pesaing-pesaing yang ada di Pangkalpinang berdasarkan standar yang diakui umum. Oleh karena itu,
dengan kualitas kinerja yang baik, sehingga TJ Mart pihak yang berkepentingan atas perusahaan dapat
Pangkalpinang harus lebih meningkatkan kinerja mengetahui posisi keuangan perusahaan serta hasil operasi
perusahaannya guna kemajuan persaingan di dunia bisnis pada setiap waktu yang diperlukan, sehingga dapat
ritel. mengambil keputusan maupun pemilihan dari berbagai
TABEL I.1 tindakan alternatif di bidang ekonomi. Akuntansi
Laba Bersih TJ Mart Pangkalpinang dikatakan suatu seni karena diibaratkan beberapa pelukis
Periode 2016-2018 hendak menggambar atas objek yang sama, maka pelukis
Tahun Jumlah tersebut akan menggunakan cara sesuai dengan
2016 Rp 194.867.892 kemampuannya dan minimal akan menghasilkan gambar
2017 Rp 169.883.820 sesuai dengan objek gambar. Begitu juga dalam akuntansi,
2018 Rp 269.652.189 para pelaku bisa membuat laporan sesuai dengan
Berdasarkan tabel 1.1 diatas selama tiga tahun kemampuannya tetapi tetap berdasarkan pada standar
terakhir TJ Mart Pangkalpinang membukukan laba akuntansi yang berlaku (Syaiful, 2016).
sebesar Rp 194.867.892 pada tahun 2016 kemudian 2. Akuntansi Manajemen
terjadi penurunan laba sebesar Rp 24.984.072 menjadi Rp Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut
169.883.820 pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 Kamaruddin Ahmad, (2005) Akuntansi manajemen adalah
mengalami peningkatan laba sebesar Rp 99.768.189 salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya untuk
sehingga laba bersih pada tahun 2018 menjadi menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau
269.652.189. Hal ini menunjukkan bahwa laba bersih organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam
dalam 3 tahun terakhir mengalami fluktuatif/berubah- rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi
ubah. Kondisi ini menyebabkan kinerja keuangan pada peencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan
perusahaan tidak stabil karena laba bersih yang naik turun pengarahan serta pengendalian.
tidak efektif dalam perusahaan. Menurut Etty (2018), akuntansi manajemen
Selama ini TJ Mart Pangkalpinang belum berkaitan erat dengan masalah penyajian informasi yang
melakukan pengukuran kinerja perusahaan sehingga sulit diperlukan oleh suatu organisasi. Berdasarkan dari
untuk mengidentifikasikan penyebab atau masalah- berbagai macam bentuk atau tipe informasi, salah satunya
masalah terjadinya penurunan kinerja sehingga untuk adalah akuntansi manajemen. Pemakai informasi keuangan
mengatasi masalah ini TJ Mart Pangkalpinang diharapkan suatu perusahaan pada dasarnya dapat dikelompokkan
menggunakan metode balanced scorecard dalam menjadi pihak internal dan pihak eksternal.
mengukur kinerjanya. Pengukuran kinerja ini dilakukan 3. Laporan Keuangan
untuk mengetahui efektifitas penerapan strategi yang telah Menurut Wastam Wahyu Hidayat (2018), Laporan
dilakukan organisasi tersebut dapat menilai keberhasilan keuangan merupakan suatu informasi yang
manajemen organisasi dalam melakukan aktivitas, serta menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan,
dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun dimana informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
sistem/reward system dalam organisasi untuk mencapai gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan. Menurut
tujuan yang diharapkan (Mulyadi dan Setyawan, 2002). Munawair, laporan keuangan adalah alat yang sangat
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan
berikut: posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan bersangkutan, dengan begitu laporan keuangan

www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No. 1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047
24

diharapkan akan membantu para pengguna (user) untuk dengan pengiriman produk/jasa tersebut kepada
membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. pelanggan.
4. Balanced Scorecard 3) Tahap Purna Jual
Menurut Tunggal (2001), balanced scorecard adalah Pada tahap ini perusahaan berusaha untuk
laporan akuntansi yang di dalamnya terdapat empat faktor memberikan manfaat tambahan terhadap para
dari perusahaan agar perusahaan itu sukses yang pertama pelanggan yang telah menggunakan produk/jasa
adalah kinerja finansial, kepuasan pelanggan, proses bisnis yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan
internal, inovasi dan pembelajaran. jadi dari definisi diatas agar para customer mempunyai loyalitas terhadap
dapat disimpulkan bahwa balanced scorecard adalah suatu perusahaan.
alat yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan d. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
dapat aspek keuangan dan non keuangan yaitu keuangan, Perspektif ini mengukur hal-hal yang berhubungan
pelanggan, proses internal perusahaan dan pertumbuhan dengan sumber daya manusia. Terdapat tiga dimensi
dan pembelajaran. yang harus diperhatikan di dalam perspektif ini, yaitu:
5. Perspektif Balanced Scorecard kemampuan karyawan, kemampuan sistem informasi
Banyaknya kelemahan pengukuran kinerja dengan sistem dan motivasi, pemberian wewenang, dan pembatasan
tradisional mendorong terciptanya balanced scorecard wewenang karyawan. Perspektif pembelajaran dan
yang memperhatikan empat perspektif pengukuran, yaitu : pertumbuhan diantaranya bertugas mempersiapkan
a. Perspektif Keuangan sumber daya manusia atau orang instansi pemerintah
Tolak ukur finansial adalah penting, akan tetapi tidak untuk memiliki kapabilitas menjalankan sistem yang
cukup mengarahkan kinerja dalam menciptakan nilai terbangun dalam perspektif internal proses.
bagi organisasi. Balanced scorecard dalam Ukuran utama yang terdapat pada perspektif
implementasi sistemnya berusaha mencari suatu pembelajaran dan pertumbuhan ini sebagai berikut :
keseimbangan dari tolak ukur kinerja, baik finansial 1) Kepuasan karyawan
maupun non finansial untuk mengarahkan kinerja 2) Retensi karyawan
organisasional terhadap keberhasilan. 3) Produktivitas karyawan
b. Perspektif Pelanggan 6.Kerangka Berpikir
Menurut Freddy Rangkuti (2011), perspektif pelanggan Gambar 1.
balanced scorecard, manajemen harus dapat
mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana Kinerja Jangka Panjang Atas Penciptaan Nilai TJ
unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran Mart Pangkalpinang Bagi Pemangku Kepentingan
kinerja unit bisnis di dalam segmen sasaran. Perspektif
ini terdiri dari berbagai ukuran utama keberhasilan
perusahaan. Ukuran utama tersebut adalah : Perspektif Keuangan
1) Kepuasan pelanggan Mengelola efisiensi Meningkatkan
2) Retensi pelanggan biaya pertumbuhan pendapatan
3) Akuisisi pelanggan baru
4) Profitabilitas pelanggan
5) Pangsa pasar di segmen sasaran
Selain perspektif pelanggan, identifikasi perusahaan Perspektif Pelanggan
juga mencakup berbagai ukuran yang menjelaskan Memelihara Memperluas Meningkatkan
tentang proposisi nilai yang akan diberikan perusahaan kepuasan pangsa akuisisi
kepada pelanggan segmen pasar tertentu yang dapat pelanggan saham pelanggan
mempengaruhi keputusan pelanggan untuk berpindah
atau tetap loyal kepada pemasoknya.
c. Perspektif Proses Bisnis Perspektif Proses Bisnis Internal
Perusahaan biasanya mengembangkan tujuan dan
ukuran-ukuran untuk perspektif ini setelah Mencapai Mendorong Mengelola Menerapkan
merumuskan tujuan dan ukuran untuk perspektif keunggulan permintaan pertumbuhan kebijakan
finansial dan pelanggan. Di dalam perspektif proses operasional melalui dramatis lingkungan
manajemen melalui yang baik
bisnis internal ini ada tiga tahap yang harus dilakukan,
hubungan invoasi
yaitu: pelanggan
1) Tahap Inovasi
Proses inovasi merupakan salah satu kritikal proses,
dimana efisiensi dan efektivitas serta ketetapan
waktu dari proses ini akan mendorong terjadinya
efiesiensi biaya pada proses penciptaan nilai Perspektif Pelanggan
tambah bagi pelanggan. Mengembangkan Meningkatkan Meningkatkan
2) Tahap Operasi kepuasan produktifitas sistem
Pada tahapan ini mencerminkan aktivitas yang karyawan karyawan penilaian
dilakukan oleh perusahaan mulai dari penerimaan karyawan
order dari customer, pembuatan produk/jasa sampai

www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No. 1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047
25

7. Hipotesis Data primer yang digunakan adalah dengan cara


Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka wawancara kepada narasumber dari TJ Mart
hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Pangkalpinang. Wawancara merupakan teknik
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan perspektif pengumpulan data dialog langsung antara peneliti
keuangan terhadap kinerja perusahan pada TJ Mart dengan narasumber penelitian. Hasil wawancara
Pangkalpinang. tersebut akan dituangkan oleh peneliti dalam bentuk
H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan perspektif tulisan dari setiap butir pertanyaan kepada narasumber
pelanggan terhadap pengukuran kinerja perusahaan pada dari TJ Mart Pangkalpinang tersebut.
TJ Mart Pangkalpinang. 2. Data Sekunder
H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan perspektif proses Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
bisnis internal terhadap pengukuran kinerja perusahaan dengan cara dokumentasi yaitu berupa data laporan
pada TJ Mart Pangkalpinang. keuangan (neraca dan laporan laba rugi), serta data
H4 : Terdapat pengaruh yang signifikan perspektif yang mencakup perspektif pelanggan, proses bisnis
pembelajaran dan pertumbuhan terhadap pengukuran internal, pembelajaran dan pertumbuhan terhadap
kinerja perusahaan pada TJ Mart Pangkalpinang. dokumen TJ Mart Pangkalpinang.

III. METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel


a. Populasi
Teknik Analisis Data Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
kuantitatif yang memberikan gambaran keadaan masa karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
sekarang secara mendalam. Penelitian deskriptif kuantitatif untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
mengenai fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
menggambarkan fenomena secara detail. Penelitian dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat
deskriptif kuantitatif merupakan usaha dasar dan sistematis yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi
untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah dalam penelitian ini adalah laporan keuangan (neraca
dan/atau mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas dan laporan laba rugi) dalam 3 tahun terakhir (2016-
terhadap suatu fenomena dengan menggunakan tahap- 2018).
tahap penelitian dengan pendekatan kuantitatif. b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
Jenis Data dan Sumber Data yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
Menurut Juhana Nasrudin (2019), jenis data yang besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
digunakan untuk penelitian ini yaitu data kuantitatif. yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
Penelitian kuantitatif merupakan suatu proses menemukan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya
ingin diketahui (Kasiram, 2008). Penelitian kuantitatif akan dapat diberlakukan untuk populasi. Sampel yang
didasarkan pada asumsi bahwa realitas yang menjadi diambil dari populasi harus betul-betul representatif
sasaran penelitian berdimensi tunggal, fragmental, dan (mewakili).
cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi serta
variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat Variabel Penelitian
yang objektif dan baku. Kemudian untuk sumber data yang Tabel 1.
digunakan adalah data sekunder, merupakan data yang N Variabel Dimensi Keterangan
telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh periset o
sendiri untuk tujuan yang lain. Data sekunder yang 1 Perspektif Perspektif  ROA
diperoleh peneliti dari TJ Mart Pangkalpinang untuk Keuangan keuangan  ROE
digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: menggambarkan  Operating Income
prestasi  Efficiency Cost
1. Laporan Laba Rugi untuk tahun berakhir 2016-2018
perusahaan yang  Total Asset Turnover
2. Neraca per 31 Desember 2016-2018 diukur dari sisi
3. Jumlah karyawan tahun 2016-2018 keuangan
4. Data-data yang menyangkut perspektif pelanggan, 2 Perspektif Perpektif Penerimaan Kas
proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan Pelanggan pelanggan yang Pelanggan
selama tahun 2016-2018 dan profil perusahaan. menggambarkan
tingkat kepuasan
Teknik Pengumpulan Data pelanggan
Teknik pengumpulan data dapat dimaknai sebagai kegiatan terhadap produk,
penelitian dalam upaya mengumpulkan sejumlah data harga, distribusi
dan pelayanan
lapangan yang diperlukan untuk men
3 Perspektif Perspektif proses Operating Profit
1. Data Primer Proses bisnis internal

www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No. 1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047
26

Bisnis menggambarkan Tidak


Internal proses internal Lancar
yang memberikan Modal 2.937.980.578 2.727.188.710 2.647.891.163
nilai bagi Total 4.496.122.096 4.242.372.701 3.964.834.300
pelanggan dan Kewajiban
pemilik Sumber: Diolah oleh peneliti (2020)
4 Perspektif Perpektif Net Income per
Pembelajara pembelajaran dan Employee
Tabel 4.
n dan pertumbuhan
Pertumbuha menggambarkan
Laporan Laba Rugi TJ Mart Pangkalpinang
n kemampuan Tahun
Keterangan
individu 2018 (Rp) 2017 (Rp) 2016 (Rp)
perusahaan dalam Penjualan 4.315.585.589 3.959.252.834 3.770.716.985
meningkatkan Harga Pokok
(2.257.260.035) (2.170.052.325) (2.028.086.285)
laba dan nilai Penjualan
perusahaan Laba (Rugi)
2.058.325.554 1.789.200.509 1.742.630.700
Kotor
Beban
(1.756.278.077) (1.611.264.291) (1.534.537.420)
Operasional
IV. PEMBAHASAN Laba (Rugi)
302.047.477 177.936.218 208.093.280
Operasional
Hasil Analisis dan Pembahasan Pendapatan
Informasi yang digunakan untuk menganalisa adalah dan Beban
17.488.774 16.044.747 15.280.711
informasi yang terdapat pada laporan keuangan CV. TJ Non
Mart Pangkalpinang tahun 2016-2018. Dalam melakukan Operasional
pengukuran kinerja maka akan dilakukan perbandingan Laba bersih
319.536.251 193.980.965 223.373.991
antara pencapaian dalam suatu periode dengan periode sebelum pajak
sebelumnya. Adapun pengukuran tersebut dijelaskan Pajak
(49.884.062) (24.097.145) (28.506.099)
Penghasilan
dengan rumus sebagai berikut:
Laba bersih
269. 652.189 169.883.820 194.867.892
setelah pajak
Sumber: Diolah oleh peneliti (2020)
Pengukuran kinerja dapat dibuat dengan menggunakan
tabel score berdasarkan range pencapaian peningkatan Tabel 5.
kinerja disbanding tahun sebelumnya (Diana Riyana, Rasio Keuangan TJ Mart Pangkalpinang Tahun2016-2018
2017), sebagai berikut: C 2018 2017 2016 Average Keterangan
Tabel 2. Return Of ROA = Laba
Penentuan Score Berdasarkan Range Hasil Assets 6,00 4,00 4,91 4,97 Bersih/ Total
Pengukuran Kinerja (ROA) Aset
Range Kinerja Rate In Score Return Of ROE = Laba
<0% D 1 Equity 9,18 6,23 7,36 7,59 Bersih/
(ROE) Ekuitas
0 – 50 C 2
OI = (Laba
51% - 100% B 3 Kotor –
> 100% A 4 Operating Beban
7,00 4,49 5,52 5,67
1. Perspektif Keuangan Income Operasional)/
Perspektif keuangan untuk mengukur performa Total
managerial TJ Mart Pangkalpinang, maka akan Penjualan
digunakan laporan keuangan TJ Mart Pangkalpinang EC = Beban
Efficiency
yang berupa laporan laba rugi TJ Mart Pangkalpinang 85,33 90,05 88,06 87,81 Operasional/
Cost
Laba Bersih
dan neraca TJ Mart Pangkalpinang. Laporan keuangan
Total ATO = Total
yang akan digunakan adalah laporan keuangan selama Asset Turn 95,98 93,33 95,10 94,80 Penjualan/
tiga tahun terakhir yaitu periode 2016 sampai dengan Over Total Aktiva
tahun 2018. Data yang dihasilkan seperti pada tabel Sumber: Diolah oleh Peneliti (2020)
dibawah ini:
Tabel 3. Tabel 6.
NERACA TJ Mart Pangkalpinang Scorecard Perspektif Keuangan
Tahun
Keterangan Score Score
2018 (Rp) 2017 (Rp) 2016 (Rp) 2018- 2017-
2018- 2017-
Aset Lancar 1.588.702.361 1.262.557.521 1.181.870.300 2017 2016
Aset Tidak 2.907.419.735 2.979.815.180 2.782.964.000
2017 2016
Lancar Return On
50 % - 19% C D
Total Aset 4.496.122.096 4.242.372.701 3.964.834.300 Assets (ROA)
Kewajiban 1.150.717.706 1.194.520.554 976.741.837 Return On
47 % - 15 % C D
Lancar Equity (ROE)
Kewajiban 407.423.812 320.663.437 340.201.300 Operating 56 % - 19 % B D
www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No. 1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047
27

Income Produktivitas kerja karyawan suatu perusahaan bisa diukur


Efficiency Cost - 5% 2% D D dari laba bersih yang dihasilkan dibagi jumlah karyawan.
Total Asset Turn Dengan peningkatan rasio tersebut maka kinerja karyawan
1,92 % - 2 % C D memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan
Over
Total Scorecard 10 5 bagi perusahaan.
Sumber: Diolah oleh peneliti (2020) Tabel 11.
Dari data tabel 4.9 diatas analisa penilaian terhadap Pendapatan Bersih
performance kinerja perspektif keuangan periode 2018-2017
mendapatkan score 10 yang berarti mengalami peningkatan 2018 2017 2016 Rata-rata
dibanding dengan periode 2017-2016 mendapatkan score 5.
2. Perspektif Pelanggan 269. 652.189 169.883.820 194.867.892 211.467.967
Dari perspektif pelanggan, data laporan keuangan yang
digunakan adalah penerimaan kas dari pelanggan TJ Mart Tabel 12.
Pangkalpinang. Penerimaan kas dari pelanggan ini Total Karyawan
merupakan indikator keberhasilan dari penjualan produk 2018 2017 2016 Rata-rata
yang di realisasikan dengan banyaknya pendapatan yang 45 49 47 47
diterima dari pelanggan. Semakin besar penerimaan kas
dari pelanggan, maka semakin baik pula rationya. Tabel 13.
Tabel 7. Pendapatan Bersih/Total Karyawan
Penerimaan Pelanggan/Total Pelanggan
2018 2017 2016 Rata-rata
2018 2017 2016 Rata-rata 5.992.271 3.467.017 4.146.125 4.535.138
9.280.829 8.080.108 7.114.560 8.158.499
Tabel 14.
Tabel 8. Scorecard Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Scorecard Perspektif Pelanggan
2018- 2017- Score Score
Score 2017 2016 2018-2017 2017-2016
2018- Score
2017-2016 2018-
2017 2017-2016 72 % -16 % B D
2017
Total Scorecard 3 1
15 % 14% C C
Sumber: Diolah oleh peneliti (2020)
Total Scorecard 2 2
Dari data tabel 4.13 penilaian terhadap kenaikan
Sumber: Diolah oleh peneliti (2020) income/employee pada periode 2018-2017 mendapatkan score
Berdasarkan dari laporan keuangan TJ Mart 3 sedangkan pada periode 2017-2016 mendapatkan score 1.
Pangkalpinang terjadi kenaikan penerimaan kas pelanggan
pada setiap periode baik itu 2018-2017 dan 2017-2016. V. PENUTUP
Tabel 4.11 terhadap analisa penerimaan kas dari pelanggan
mendapat score yang sama periode 2018-2017 dan 2017- Kesimpulan
2016 yaitu 2. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai Analisis
3. Perspektif Proses Bisnis Internal Balanced Scorecard Terhadap Pengukuran Kinerja Per
Operating profit yang baik merupakan indikator usahaan (Studi Kasus pada TJ Mart Pangkalpinang Tahun
keberhasilan suatu proses bisnis dalam periode tersebut 2016-2018), maka didapat kesimpulan dari hasil analisi dan
karena pengelolaan perusahaan terhadap penjualan produk pembahasan tersebut sebagai berikut:
dan biaya yang terkait dapat dijaga keseimbangannya 1. Berdasarkan analisis perspektif keuangan untuk mengukur
sehingga menghasilkan peningkatan pendapatan bagi tingkat kinerja TJ Mart Pangkalpinang dapat diketahui
perusahaan. masih jauh dari standarisasi dengan perhitungan ROA
Tabel 9. (Return on Asset), ROE (Return On Equity), Laba Operasi
Operating Proft (Operating Income), Efisiensi Biaya Produksi (Efficiency
2018 2017 2016 Rata-rata Cost), ATO (Total Assets Turn Over) dapat dilihat hasil
302.047.477 177.936.218 208.093.280 229.358.992
score 10 pada tahun 2018-2017 yang mengalami
Tabel 10. peningkatan walaupun efisiensi biaya produksi mengalami
Scorecard Perspektif Proses Bisnis Internal penurunan -5% dibandingkan dengan peride 2017-2016
Score Score yang mendapat score 5 namun efisiensi biaya produksinya
2018-2017 2017-2016
2018-2017 2017-2016 lebih baik dari periode 2018-2017.
70 % -15 B D 2. Berdasarkan analisis perspektif pelanggan untuk mengukur
Total Scorecard 3 1 tingkat kinerja TJ Mart Pangkalpinang dapat diketahui
Sumber: Diolah oleh Peneliti (2020) dengan menghitung penerimaan kas dari pelanggan dapat
Dari tabel 4.13 diatas dapat dilihat penilaian untuk dilihat hasil score yang dicapai pada periode 2018-2017
operating profit pada periode 2018-2017 dihasilkan score yaitu 2 dengan persentase 9% walaupun sama dengan
3 dan periode 2017-2016 dihasilkan score 1. periode 2017-2016 mendapatkan score 2 namun persentase
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan yang didapat 5%.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan 3. Berdasarkan analisis perspektif proses bisnis internal untuk
melakukan pengukuran terhadap Income/Employee. mengukur tingkat kinerja TJ Mart Pangkalpinang dapat
www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No. 1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047
28

diketahui dengan menghitung operating profit dapat dijaga [4] Wahyu Hidayat, Wastam. 2018. Analisa Laporan
keseimbangannya sehingga menghasilkan peningkatan Keuangan. Ponorogo: Uwais Insprirasi Indonesia.
pendapatan bagi perusahaan. Dari hasil score pada periode [5] Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard
2018-2017 yaitu 3 mengalami peningkatan sedangkan Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus
untuk periode 2017-2016 yaitu 1 masih jauh dibawah Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT.
standar. Gramedia Pustaka Utama.
4. Berdasarkan analisis perspektif pembelajaran dan [6] Nasrudin, Juhana. 2019. Metodologi Penelitian
pertumbuhan untuk mengukur tingkat kinerja TJ Mart Pendidikan (buku ajar praktis cara membuat
Pangkalpinang dapat diketahui dengan perhitungan penelitian). Bandung: PT. Panca Terra Firma.
income/employee yang ada dalam perusahaan dari hasil [7] Riyana H, Diana. 2017. Pengukuran Kinerja
pengukuran pada periode 2018-2017 dengan score 3 Perusahaan PT. Indofood Dengan Menggunakan
mengalami peningkatan dari periode 2017-2016 yang Balanced Scorecard. Tangerang: Universitas
mendapat score 1 sehingga hal ini masih jauh dari standar. Pamulnag.
[8] Ahmad, Kamaruddin, 2005, Akuntansi Manajemen ;
Saran Dasar-dasar Konsep Biaya Dan Pengambilan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai Analisis Keputusan, Jakarta ; Raja Grafindo.
Balanced Scorecard Terhadap Pengukuran Kinerja Perusahaan [9] Indriani, Etty. 2018. Akuntansi Manajemen.
(Studi Kasus pada TJ Mart Pangkalpinang Tahun 2016-2018), Yogyakarta: CV. Andi Offset
maka saran dari peneliti yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan perspektif keuangan pada periode 2018-2017
mengalami peningkatan pengembalian aset (ROA) sudah
baik karena mengalami peningkatan menjadi 50%, tingkat
pengembalian dari bisnis atas seluruh modal meningkat
menjadi 47%, laba bersih meningkat juga menjadi 56%,
namun efisiensi biaya menurun menjadi -5% dan ATO
mengalami peningkatan juga sebesar 1,92% yang
seharusnya dapat ditingkatkan lebih lagi sehingga TJ Mart
Pangkalpinang harus mengelola kembali keuangan dengan
cara mengefisiensikan biaya yang mengalami penurunan.
2. Berdasarkan perspektif pelanggan dari pengukuran yang
dihasilkan score menunjukkan angka 2 pada periode 2018-
2017 dan periode 2017-2016 dengan persentase meningkat
dari 5% menjadi 9% sehingga TJ Mart Pangkalpinang
masih harus meningkatkan lagi penerimaan kas dari
pelanggan supaya mencapai score yang lebih baik.
3. Berdasarkan perspektif proses bisnis internal dari
pengukuran yang dihasilkan score pada periode
menunjukkan angka 3 dari periode sebelumnya dengan
score 1 dalam perspektif ini terjadi peningkatan yang
lumayan besar sehingga TJ Mart Pangkalpinang harus
mempertahankannya.
4. Berdasarkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
dalam pengukuran kinerja terhadap score 3 dalam periode
2018-2017, ini berarti terjadi peningkatan dari periode
2017-2016 sebelumnya dengan score 1. Peneliti
menyarankan tetap mempertahankan peningkatan yang
terjadi supaya mencapai target yang ingin dicapai TJ Mart
Pangkalpianng. Kontribusi dari karyawan itu merupakan
salah satu indikator keberhasilan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Mulyadi. Setyawan, Johny. 2002. Sistem


Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.
Yogyakarta: Aditya Media.
[2] Tunggal, Amin Widjaja. 2001. Pengukuran Kinerja
dengan Balanced Scorecard. Harvarido, Jakarta.
[3] Bahri, Syaiful. 2016. Pengantar Akuntansi.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.

www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK

You might also like