You are on page 1of 10

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS

TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI YANG DIRAWAT INAP


DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2018

Ilfa Mardhia1, Rasmaliah2

1
Mahasiswa Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU
2
Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU
Jl. Universitas No. 21 Kampus USU Medan, 20155
Email: ilfamardhia5@gmail.com

Abstract

According to the World Health Organization (2018) DM became the seventh disease to cause
death in the world, which is about 1,6 million deaths in 2016. In Indonesia, according to the
International Diabetic Federation (2017), there are 10,3 million DM sufferers with a
national prevalence of 6,2%. The study was conducted to determine the characteristics of
patients with type 2 DM with hypertension who were hospitalized at Medan Hajj Hospital in
2018. This research is descriptive with case series design. The population in this study were
all patients type 2 DM with hypertension who were hospitalized from January-December in
2018. A sample of 126 people, taken by systematic random sampling. The type of data
collected is secondary data. The results showed the proportion of patients with type 2
diabetes with the highest hypertension at the group 55-64 years is male (37,2%) of all male,
and female (42,2%) of all female, IRT (45,2%), SMA (43,7%), outside Deli Serdang (60,3%),
major complaints of weakness/nausea/pale (96,8%), Obesity I (37,3%), KGDS ≥200 mg/dl
(71,5%), HbA1C examination (5,6%), stage II hypertension (62,7%), digestive complications
(34,1%), OHO (97,6%), BPJS/KIS (100% ), Going Outpatient (84,9%), average length of
stay for 6 days, CFR (11,9%). The Hospital has improved services and education for type 2
DM patients with hypertension so that patients are able to reduce the risk of other
complications that can worsen the disease. This can be done by encouraging patients to do
HbA1C examination. In addition, patients who have quite severe complications with high
KGD should be given insulin. Patients are able to improve lifestyle both diet and physical
activity.

Key words: Characteristics, Type 2 DM, Hypertension

Pendahuluan Mellitus (DM). Penyakit DM terdapat


Penyakit tidak menular telah pada urutan ketujuh dari 10 penyakit yang
menjadi sorotan dunia karena telah terjadi terbanyak menyebabkan kematian di
transisi epidemiologi. Berdasarkan World dunia, yaitu sebanyak 1,6 juta kematian
Health Organization (WHO) bahwa pada karena diabetes pada tahun 2016 (WHO,
tahun 2016 dari 10 penyakit yang 2018).
menyebabkan kematian di dunia, yaitu Penderita diabetes di dunia pada
enam diantaranya penyakit tidak menular. usia >18 tahun mengalami peningkatan
Salah satu penyakitnya adalah Diabetes dari tahun 1980 hingga tahun 2014.

1
Prevalensi diabetes mellitus pada tahun Tujuan khusus penelitian adalah sebagai
2014 se-banyak 8,5%. (WHO, 2016). berikut :
Berdasarkan International Diabetic a. Mengetahui distribusi proporsi pen-
Federation (IDF) bahwa biaya yang derita DM tipe 2 dengan hipertensi
dikeluarkan untuk perawatan penyakit berdasarkan sosiodemografi (umur dan
diabetes mellitus sebanyak 673 USD pada jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,
tahun 2015 dan meningkat menjadi 727 dan daerah asal).
USD pada tahun 2017 (IDF, 2017). b. Mengetahui distribusi proporsi pen-
Indonesia berada pada peringkat derita DM tipe 2 dengan hipertensi
keenam dari 10 negara peringkat teratas berdasarkan keluhan utama alasan
penderita diabetes pada tahun 2017, yaitu masuk Rumah Sakit.
sebanyak 10,3 juta dengan prevalensi c. Mengetahui distribusi proporsi pen-
nasional sebesar 6,2%. Penderita DM di- derita DM tipe 2 dengan hipertensi
perkirakan akan meningkat menjadi 16,7 berdasarkan IMT.
juta pada tahun 2045 (IDF, 2017). d. Mengetahui distribusi proporsi pen-
Berdasarkan Hasil Riskesdas, derita DM tipe 2 dengan hipertensi
prevalensi DM yang terjadi pada usia ≥15 berdasarkan pemeriksaan KGDS.
tahun diketahui mengalami peningkatan, e. Mengetahui distribusi proporsi pen-
yaitu sebanyak 2,0% pada tahun 2018. derita DM tipe 2 dengan hipertensi
Beberapa penelitian telah menujuk- berdasarkan pemeriksaan HbA1C.
kan bahwa diabetes mellitus tipe 2 dengan f. Mengetahui distribusi proporsi pen-
hipertensi mempunyai proporsi yang derita DM tipe 2 dengan hipertensi
cukup tinggi. Sebagaimana menurut hasil berdasarkan tipe hipertensi.
penelitian Gaol (2015) bahwa proporsi g. Mengetahui distribusi proporsi pen-
diabetes mellitus dengan hipetensi pada derita DM tipe 2 dengan hipertensi
tahun 2014 terdapat sebesar 38,7% yang berdasarkan komplikasi lain.
termasuk proporsi tertinggi kedua diantara h. Mengetahui distribusi proporsi pen-
komplikasi yang lainnya. Selain itu derita DM tipe 2 dengan hipertensi
berdasarkan hasil penelitian Zebua (2015) berdasarkan lama rawatan.
diperoleh proporsi diabetes mellitus tipe 2 i. Mengetahui distribusi proporsi pen-
dengan hipertensi sebanyak 33,1% dan ini derita DM tipe 2 dengan hipertensi
termasuk proporsi tertinggi pertama berdasarkan pengobatan.
diantara yang lainnya. j. Mengetahui distribusi proporsi pen-
Berdasarkan survei pendahuluan derita DM tipe 2 dengan hipertensi
yang telah dilakukan di Rumah Sakit Haji berdasarkan sumber biaya pengobatan.
Medan bahwa penyakit DM tipe 2 k. Mengetahui distribusi proporsi pen-
termasuk penyakit nomor 3 terbanyak pada derita DM tipe 2 dengan hipertensi
tahun 2018 setelah penyakit Dispepsia dan berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
Hipertensi. Penderita DM tipe 2 ini l. Mengetahui distribusi proporsi umur
terdapat sebanyak 184 penderita dengan penderita DM tipe 2 dengan hipertensi
202 kunjungan. Oleh karena itu, perlu berdasarkan tipe hipertensi.
dilakukan suatu penelitian mengenai m. Mengetahui distribusi proporsi jenis
karakteristik penderita DM tipe 2 dengan kelamin penderita DM tipe 2 dengan
hipertensi yang dirawat inap di Rumah hipertensi berdasarkan tipe hipertensi.
Sakit Haji Medan tahun 2018. n. Mengetahui distribusi proporsi peng-
Adapun tujuan penelitian ini adalah obatan penderita DM tipe 2 dengan
untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi berdasarkan tipe hipertensi.
DM tipe 2 dengan hipertensi yang dirawat
inap di Rumah Sakit Haji Medan 2018.

2
Hasil dan Pembahasan saat perempuan mengalami menarche dan
mencapai puncaknya saat menopause.
Sosiodemografi Penderita DM Tipe 2 (Isfandari, 2015).
dengan Hipertensi
Berdasarkan tabel 1 di bawah, Tabel 2. Distribusi Proporsi Penderita
dapat dilihat bahwa proporsi penderita DM DM Tipe 2 dengan Hipertensi yang
tipe 2 dengan hipertensi yang lebih tinggi Dirawat Inap Berdasarkan Pekerjaan,
pada kelompok umur 55-64 tahun yaitu Pendidikan, dan Daerah Asal di Rumah
pada laki-laki sebanyak 16 orang (37,2%) Sakit Haji Medan 2018
dari semua penderita yang berjenis
kelamin laki-laki, dan pada perempuan 35 Karakteristik
orang (42,2%) dari semua penderita yang n %
Sosiodemografi
berjenis kelamin perempuan. Pekerjaan
IRT 57 45,2
Tabel 1. Distribusi Proporsi Umur Pedagang/ Wiraswasta 22 17,5
Penderita DM Tipe 2 dengan Hipertensi BUMN/TNI/POLRI/ 19 15,1
yang Dirawat Inap Berdasarkan Jenis PNS
Kelamin di Rumah Sakit Haji Medan 2018 Pegawai swasta 11 8,7
Pensiunan 17 13,5
Pendidikan
Jenis Kelamin
Umur Tidak sekolah 2 1,6
(Tahun) Laki-laki Perempuan SD/ sederajat 24 19,0
n(%) n(%) SMP/sederajat 15 11,9
<45 2(4,65) 3(3,6) SMA/ sederajat 55 43,7
45-54 9(20,9) 26(31,3) Akademi/Perguruan Tinggi 30 23,8
55-64 16(37,2) 35(42,2) Daerah asal
65-74 14(32,6) 14(16,9) Kabupaten Deli Serdang 50 39,7
≥75 2(4,65) 5(6,0) Luar Kabupaten Deli 76 60,3
Total 43(100) 83(100) Serdang
Total 126 100,0
Pada penelitian ini, penderita DM
tipe 2 dengan hipertensi pada umur >45 Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat
tahun meningkat drastis yaitu dengan umur dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita
yang tertinggi 85 tahun sebanyak 1 orang. DM tipe 2 dengan hipertensi yaitu IRT
Penderita mengalami keluhan lemas, 45,2% (57 orang), SMA/ sederajat 43,7%
sesak, pusing, dan penurunan kesadaran (55 orang), luar Kabupaten Deli Serdang
dengan komplikasi pada jantung dan 60,3% (76 orang).
pembuluh darah yaitu Congestive Hearth Tingkat pendidikan yang tinggi
Failure (CHF). Proporsi tertinggi pen- belum tentu memiliki pengetahuan dan
derita DM tipe 2 dengan hipertensi adalah gaya hidup yang sehat. Sebagaimana
pada umur 55-64 tahun dengan jenis penelitian yang dilakukan oleh Dahniar,
kelamin perempuan. Tasa, & Junaidi (2014) dengan desain
Perempuan lebih berisiko meng- penelitian cross sectional di RSUD
idap DM karena secara fisik wanita me- Labuang Baji Makassar menunjuk-kan
miliki peluang peningkatan indeks massa bahwa terdapat hubungan DM dengan pola
tubuh yang lebih besar. Selain itu, makan (p=0,004) dan olahraga (p=0,003).
perempuan memiliki distress emosional Sesuai dengan teori HL.Blum bahwa
dan rerata disabilitas yang lebih tinggi penyakit terjadi dipengaruhi oleh 4 faktor,
dibandingkan dengan laki-laki. Faktor yaitu perilaku, lingkungan, pelayanan
hormonal juga sangat berperan dalam kesehatan, dan genetik. Perilaku dan
kejadian penyakit tersebut yang dimulai lingkungan menjadi faktor terbesar

3
terhadap munculnya penyakit. Riwayat adalah gangguan pada pencernaan
keluarga (genetik) juga menjadi faktor (34,1%).
terjadinya penyakit ini. (Adliyani, 2015).
IMT Penderita DM Tipe 2 dengan
Keluhan Utama Penderita DM Tipe 2 Hipertensi
dengan Hipertensi Berdasarkan tabel 4 di bawah dapat
Berdasarkan tabel 3 di bawah, dilihat bahwa penderita DM tipe 2 dengan
dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi pada hipertensi berdasarkan indeks massa tubuh
penderita mengalami keluhan lemas/mual tertinggi adalah Obesitas I yaitu 37,3%.
dan muntah/ pucat 96,8%. Hampir seluruh
penderita mengalami keluhan lemas/mual- Tabel 4. Distribusi Proporsi Penderita
mual dan muntah/ pucat. DM Tipe 2 dengan Hipertensi yang Di-
rawat Inap Berdasarkan Indeks Massa
Tabel 3. Distribusi Proporsi Penderita Tubuh di Rumah Sakit Haji Medan 2018
DM Tipe 2 dengan Hipertensi yang Di-
rawat Inap Berdasarkan Keluhan Utama Indeks Massa Tubuh n %
Masuk Rumah Sakit Haji Medan 2018 Underweight 3 2,4
Normal 32 25,4
Overweight 33 26,2
Keluhan Utama n %
Obesitas I 47 37,3
Lemas/ mual-mual dan 122 96,8
Obesitas II 11 8,7
muntah/ pucat
Kepala pusing/ oyong/ 97 77,0
kepala terasa berat Obesitas dapat menyebabkan me-
Nafsu makan menurun 77 61,1 ningkatnya risiko hipertensi 1,75 kali pada
Nyeri ulu hati 40 31,7 obesitas sentral dan 1,57 kali pada obesitas
Diare 33 26,2 umum pada penderita DM. (Sihombing,
Demam 32 25,4 2017). Hal ini sesuai dengan penelitian
Sesak napas dan nyeri dada 30 23,8 yang dilakukan oleh Fahmi & Indriani
Luka tidak sembuh/nyeri 29 23,0 (2017) bahwa orang yang mengalami
kaki/bengkak Overweight memiliki risiko terhadap
Sering BAK/ susah BAK/ 25 19,8 kejadian hipertensi pada penderita DM.
BAK seperti teh Kondisi berat badan berlebih jika terus-
Batuk 24 19,0 menerus dibiarkan dapat menjadi obesitas.
Lemah bagian badan/jatuh 17 13,5
Penurunan kesadaran 16 12,7 Pemeriksaan KGDS Penderita DM Tipe
(letargi) 2 dengan Hipertensi
Susah jalan dan bicara 6 4,8
Kebas-kebas 4 3,2 Tabel 5. Distribusi Proporsi Penderita
Penglihatan kabur/mata 3 2,4 DM Tipe 2 dengan Hipertensi yang Di-
kuning rawat Inap Berdasarkan Pemeriksaan
Kadar Glukosa Darah Sewaktu di Rumah
Beberapa keluhan yang banyak Sakit Haji Medan 2018
dirasakan oleh penderita disebabkan oleh
adanya gangguan motilitas lambung, Pemeriksaan KGDS n %
khususnya keterlambatan pengosongan Ada 123 97,6
lambung (Sutadi, 2003). Akibatnya, pen- Tidak Ada 3 2,4
derita akan sulit mengotrol kadar gula Total 126 100,0
darah sehingga menjadi terlalu tinggi atau KGDS
terlalu rendah. Hal ini sesuai dengan ≥200 mg/dl 88 71,5
komplikasi lain yang dialami penderita <200 mg/dl 35 28,5
Total 123 100,0

4
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat sebesar 35%. (Soewondo P, 2009). Hal ini
bahwa proporsi penderita DM tipe 2 sebagaimana Diabetes Control and
dengan hipertensi yang melakukan Complications Trial dan United Kingdom
pemeriksaan KGDS adalah sebanyak 123 Prospective Diabetes Study (2010) meng-
orang (97,6%) dengan proporsi tertinggi ungkapkan bahwa glukosa darah yang
memiliki KGDS ≥200 mg/dl yaitu 88 terkontrol dapat mencegah timbul dan
orang (71,5%). Kadar glukosa darah yang berkembangnya komplikasi.
tertinggi dari 123 orang adalah 676 mg/dl.
Berdasarkan penelitian ini, pen- Tipe Hipertensi Penderita DM Tipe 2
derita DM tipe 2 dengan hipertensi yang dengan Hipertensi
memiliki KGDS yang tertinggi diberikan Berdasarkan tabel 7 di bawah,
injeksi insulin serta obat hipoglikemik dapat dilihat proporsi penderita DM tipe 2
oral. Penderita dirawat dengan diagnosis dengan hipertensi yang terbanyak adalah
komplikasi lain yaitu Congestive Kidney Hipertensi tahap II yaitu 79 orang (62,7%).
Disease (CKD), Congestive Hearth Penelitian ini menunjukkan bahwa banyak
Failure (CHF), disertai dengan anemia. dari penderita DM tipe 2 dengan hipertensi
memiliki tekanan darah yang belum
Pemeriksaan HbA1C Penderita DM terkontrol yaitu ada yang hipertensi ringan
Tipe 2 dengan Hipertensi hingga hipertensi berat.
Berdasarkan tabel 6 di bawah,
dapat dilihat bahwa proporsi penderita DM Tabel 7. Distribusi Proporsi Penderita
tipe 2 dengan hipertensi yang melakukan DM Tipe 2 dengan Hipertensi yang Di-
pemeriksaan HbA1C terdapat sebanyak 7 rawat Inap Berdasarkan Tipe Hipertensi
orang (5,6%). di Rumah Sakit Haji Medan 2018

Tabel 6. Distribusi Proporsi Penderita Tipe Hipertensi n %


DM Tipe 2 dengan Hipertensi yang Di- Prehipertensi 19 15,1
rawat Inap Berdasarkan Pemeriksaan Hipertensi tahap I 28 22,2
HbA1C di Rumah Sakit Haji Medan 2018 Hipertensi tahap II 79 62,7
Total 126 100,0
Pemeriksaan HbA1C n %
Tidak Ada 119 94,4
Ada 7 5,6
Pada penelitian ini, proporsi
Total 126 100,0 penderita DM tipe 2 dengan hipertensi
banyak mengalami hipertensi berat yaitu
Pada penelitian ini, kadar HbA1C lebih dari 50%. Penderita DM tipe 2
penderita DM tipe 2 dengan hipertensi dari dengan hipertensi yang memiliki tekanan
7 orang yang melakukan pemeriksaan darah yang tinggi (tidak terkontrol) dari
terdapat sebanyak 6 orang kadar HbA1C waktu ke waktu dapat menyebabkan
tidak terkontrol. Dari 6 orang yang kadar penderita rentan mengalami komplikasi.
HbA1C tidak terkontrol, terdapat 2 orang Hal ini disebabkan oleh lamanya seseorang
mengalami prehipertensi dan 4 orang mengalami penyakit dapat memberikan
hipertensi tahap II, sedangkan 1 orang gambaran patofisiologis penyakit. (Winta,
kadar HbA1C terkontrol meng-alami Setyorini, & Wulandari, 2018).
hipertensi tahap II.
Kadar HbA1C yang tinggi me- Komplikasi Lain Penderita DM Tipe 2
nunjukkan bahwa kadar gula darah tidak dengan Hipertensi
terkontrol dan berisiko tinggi timbulnya Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat
komplikasi seperti nefropati, neuropati, bahwa proporsi penyakit DM tipe 2
atau retinopati. Penurunan kadar HbA1C dengan hipertensi yang tertinggi adalah
1% dapat menurunkan risiko komplikasi

5
komplikasi lain gangguan pada pencernaan Penderita paling banyak dirawat selama
sebanyak 43 orang (34,1%). 3 hari (23 orang). Lama rawatan tersingkat
adalah 1 hari dan yang terlama adalah 25
Tabel 8. Distribusi Proporsi Penderita hari.
DM Tipe 2 dengan Hipertensi yang Di- Penderita DM tipe 2 dengan
rawat Inap Berdasarkan Komplikasi Lain hipertensi dengan lama tersingkat (1 hari)
di Rumah Sakit Haji Medan 2018 terdapat sebanyak 3 orang. Penderita ini
dirawat dengan rentang waktu lebih
Komplikasi Lain n % kurang 6 jam, 11 jam, dan 13 jam. Ketiga
Gangguan Pencernaan 43 34,1 penderita tersebut masuk ke Rumah Sakit
Jantung dan Pembuluh 29 23,0 dalam kondisi yang cukup parah, diantara-
Darah nya penderita mengalami penurunan ke-
Saraf 26 20,6 sadaran, pembengkakan pada seluruh
Ginjal 23 18,3 tubuh, dan stroke.
Pernapasan 18 12,7 Pada penderita DM tipe 2 dengan
Kulit 14 11,1 hipertensi dengan lama rawatan yang
Mata 1 0,8 paling panjang (25 hari) terdapat 1 orang.
Muskuluskeletal 1 0,8 Penderita ini mengalami komplikasi yang
sangat serius yaitu gagal ginjal, sindrom
Komplikasi pada pencernaan ini nefrotik, hipoalbumin dan juga dispepsia.
adalah penyakit Dispepsia, Gastritis, dan
Gastroenteritis. Hal ini sesuai dengan Pengobatan Penderita DM Tipe 2
penelitian yang dilakukan oleh Anam, dengan Hipertensi
Syam, Saksono, dan Abdullah (2014) Berdasarkan tabel 10 di bawah,
bahwa terdapat hubungan yang bermakna dapat dilihat bahwa proporsi penderita DM
dengan korelasi sedang antara pH lambung tipe 2 dengan hipertensi berdasarkan
dengan mikroalbuminuria pada penderita pengobatan yang tertinggi adalah penderita
DM (r=0,47). diberikan obat hipoglikemik oral tanpa
terapi insulin yaitu 123 orang (97,6%).
Lama Rawatan Rata-rata Penderita
DM tipe 2 dengan Hipertensi Tabel 10. Distribusi Proporsi Penderita
DM Tipe 2 dengan Hipertensi yang Di-
Tabel 9. Distribusi Proporsi Penderita rawat Inap Berdasarkan Pengobatan di
DM Tipe 2 dengan Hipertensi yang Di- Rumah Sakit Haji Medan 2018
rawat Inap Berdasarkan Lama Rawatan
Rata-rata di Rumah Sakit Haji Medan Pengobatan n %
2018 OHO + non terapi 123 97,6
insulin
OHO + terapi insulin 3 2,4
Lama Rawatan
Rata-Rata (hari) Total 126 100,0
Mean 6,35
Mode 3 Penelitan ini menunjukkan bahwa
Standar Deviation 3,814 hampir semua penderita DM tipe 2 dengan
Minimum 1 hipertensi diberikan obat hipoglikemik
Maximum 25 oral yang disertai dengan pengaturan diet.
Terapi diet (terapi nutrisi medis) menjadi
Berdasarkan tabel 9 di atas, dapat cara pengobatan yang utama dalam
dilihat bahwa lama rawatan rata-rata mengontrol penyakit DM tipe 2 dengan
penderita DM tipe 2 dengan hipertensi hipertensi serta pemberian obat hipo-
yang dirawat inap adalah 6,35 hari (6 hari). glikemik oral rutin diberikan. Insulin

6
hanya diberikan ketika glukosa darah tidak Penderita DM tipe 2 dengan
menurun pada beberapa kali pemeriksaan. hipertensi yang dirujuk ke Rumah Sakit
Hal ini tentunya berbeda dengan DM tipe lain terdapat 2 orang. Penderita dirujuk ke
1 yang menjadi keharusan untuk men- Rumah Sakit lain karena alat yang
dapatkan terapi insulin. (Departemen dibutuhkan untuk perawatan penderita
Kesehatan, 2005). tidak ada. Sedangkan penderita DM tipe 2
dengan hipertensi yang meninggal dalam
Sumber Biaya Pengobatan Penderita riwayatnya mengalami penurunan ke-
DM Tipe 2 dengan Hipertensi sadaran, seluruh tubuh mengalami pem-
Berdasarkan data yang tercatat bengkakan, sepsis dan juga disebabkan
pada kartu status bahwa sumber biaya berbagai komplikasi lain yaitu hipertensi
pengobatan dari seluruh pasien (100%) berat, stroke, gagal ginjal, gagal jantung.
menggunakan BPJS. Hal ini berarti penge- Hal ini menjadi bagian dari penyebab
luaran BPJS untuk penyakit ini tahun 2018 banyaknya kematian karena DM tipe 2
cukup banyak. Penelitian yang telah di- dengan hipertensi.
lakukan oleh Zebua,dkk. (2015) di RSUD
Gunungsitoli mengenai DM Tipe 2 dengan Umur Berdasarkan Tipe Hipertensi
komplikasi menyatakan bahwa 97,9%
biaya pengobatan berasal dari BPJS. Tabel 12. Distribusi Proporsi Umur
Penderita DM Tipe 2 dengan Hipertensi
Keadaan Sewaktu Pulang Penderita yang Dirawat Inap Berdasarkan Tipe
DM Tipe 2 dengan Hipertensi Hipertensi di Rumah Sakit Haji Medan
Berdasarkan tabel 11 di bawah, 2018
dapat dilihat bahwa proporsi penderita DM
tipe 2 dengan hipertensi berdasarkan Tipe Hipertensi
Umur Hipertensi Hipertensi
keadaan sewaktu pulang yang tertinggi Prehipertensi
(Tahun) Tahap I Tahap II
adalah pulang berobat jalan yaitu 107
n(%) n(%) n(%)
orang (84,9%). <45 1(5,26) 0(0,0) 4(5,1)
45-54 4(21,05) 8(28,6) 23(29,1)
Tabel 11. Distribusi Proporsi Penderita 55-64 8(42,1) 11(39,3) 32(40,5)
DM Tipe 2 dengan Hipertensi yang Di- 65-74 4(21,05) 7(25,0) 17(21,5)
rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu ≥75 2(10,53) 2(7,1) 3(3,8)
Total 19(100) 28(100) 79(100)
Pulang di Rumah Sakit Haji Medan 2018

Keadaan Sewaktu Pulang n %


Berdasarkan tabel 12 di atas, dapat
Pulang Berobat Jalan (PBJ) 107 84,9 dilihat bahwa proporsi penderita DM tipe
Meninggal 15 11,9 2 dengan hipertensi lebih tinggi pada
Pulang atas permintaan 2 1,6 kelompok umur 55-64 tahun yaitu pre-
sendiri (PAPS) hipertensi 42,1% dari semua penderita
Dirujuk ke Rumah Sakit lain 2 1,6
yang mengalami prehipertensi, hipertensi
Total 126 100,0
tahap I 39,3% dari semua penderita yang
hipertensi tahap I, dan hipertensi tahap II
Case Fatality Rate (CFR) pen-
40,5% dari semua penderita yang
derita DM tipe 2 dengan hipertensi yang
hipertensi tahap II.
dirawat inap di Rumah Sakit Haji Medan
Hipertensi dapat terjadi pada
pada tahun 2018 adalah 11,9%.
semua kelompok umur. Akan tetapi,
Penyakit DM merupakan penyakit
seiring bertambahnya umur, risiko
yang tidak bisa disembuhkan dan hanya
terjadinya hipertensi juga meningkat. Pada
dapat dikontrol. Oleh karena itu, ke-
penelitian ini, umur tertinggi mengalami
banyakan dari penderita DM melakukan
hipertensi tahap II yaitu 55-64 tahun.
kontrol dengan perawatan berobat jalan.

7
Hal ini sejalan dengan penelitian Berdasarkan tabel 14 di bawah,
yang dilakukan oleh Sugiharto (2007) di dapat dilihat proporsi pengobatan pen-
Kabupaten Karanganyar dengan desain derita DM tipe 2 dengan hipertensi
penelitian case control yang dibandingkan menurut tipe hipertensi yaitu pada pre-
dengan umur 25-35 tahun bahwa pada hipertensi diberikan obat hipoglikemik
umur 56-65 tahun berisiko 4,76 kali ter- oral dan terapi insulin sebanyak 1 orang
hadap kejadian hipertensi tahap II, sedang- (5,3%), hipertensi tahap I 1 orang (5,6%),
kan pada umur 36-45 tahun berisiko 1,23 dan hipertensi tahap II 1 orang (1,3%).
kali terhadap kejadian hipertensi tahap II.
Tabel 14. Distribusi Proporsi Pengobatan
Jenis Kelamin Berdasarkan Tipe Hiper- Penderita DM Tipe 2 dengan Hipertensi
tensi yang Dirawat Inap Berdasarkan di Tipe
Berdasarkan tabel 13 di bawah, Hipertensi Rumah Sakit Haji Medan 2018
dapat dilihat proporsi jenis kelamin
penderita DM tipe 2 dengan hipertensi Terapi Pengobatan
yang tertinggi pada tipe prehipertensi yaitu Tipe OHO+ OHO+ non Total
perempuan 14 orang (73,7%), hipertensi Hipertensi terapi terapi
tahap I perempuan 28 orang (64,3%), dan insulin insulin
n(%) n(%) n(%)
hipertensi tahap II perempuan 51 orang Prehipertensi 1(5,3) 18 (94,7) 19
(64,6%). (100)
Hipertensi 1(5,6) 27 (96,4) 28
Tabel 13. Distribusi Proporsi Jenis Tahap I (100)
Kelamin Penderita DM Tipe 2 dengan Hipertensi 1(1,3) 78 (98,7) 79
Tahap II (100)
Hipertensi yang Dirawat Inap Berdasar-
kan Tipe Hipertensi di Rumah Sakit Haji
Medan 2018 Penderita DM tipe 2 dengan
hipertensi pada setiap tipenya diberikan
pengobatan obat hipoglikemik oral secara
Jenis Kelamin
Tipe Total keseluruhan. Sesuai dengan penelitian
Laki-laki Perempuan
Hipertensi yang dilakukan oleh Saputri, Pratama dan
n(%) n(%) n(%) Holidah (2016) bahwa pengobatan DM
Prehipertensi 5(26,3) 14(73,7) 19
(100)
tipe 2 dengan hipertensi yang utama
Hipertensi 10(35,7) 18(64,3) 28 diberikan adalah obat hipoglikemik oral
Tahap I (100) yang sesuai, yaitu obat antidiabetes dan
Hipertensi 28(35,4) 51(64,6) 79 antihipertensi. Akan tetapi, terapi insulin
Tahap II (100) hanya diberikan pada kondisi tertentu,
yaitu apabila kadar gula darah penderita
Penelitian ini menunjukkan pada tetap tinggi dalam beberapa kali
setiap tipe hipertensi, proporsi tertinggi pemeriksaan yang beruntun.
dialami oleh perempuan. Menurut Price &
Wilson (2015), bahwa perempuan berisiko Kesimpulan
tinggi setelah mengalami menopause Proporsi penderita DM tipe 2
karena seiring pertambahan usia, hormon dengan hipertensi pada kelompok umur
estrogen mengalami penurunan akibatnya 55-64 tahun yaitu sebanyak 37,2% pada
HDL dalam tubuh juga menurun. Hal ini laki-laki dan 42,2% pada perempuan.
menyebabkan perempuan menjadi lebih proporsi tertinggi pada kelompok umur 55-
rentan mengalami DM tipe 2 dengan 64 tahun 40,5%. Berdasarkan pekerjaan
hipertensi. sebagai Ibu Rumah Tangga 45,2%,
pendidikan SMA/sederajat 43,7%, dan
Pengobatan Berdasarkan Tipe Hiper-
tensi

8
daerah asal luar Kabupaten Deli Serdang Saran
60,3%. 1. Kepada pihak Rumah Sakit dapat me-
Proporsi penderita DM tipe 2 ningkatkan kinerja pelayanan terhadap
dengan hipertensi berdasarkan keluhan edukasi kepada pasien DM tipe 2
utama diperoleh proporsi tertinggi pada dengan hipertensi untuk mencegah atau
penderita mengalami lemas/ mual dan memperkecil risiko komplikasi lain
muntah/ pucat 96,8%. yang dapat memperparah penyakit. Hal
Proporsi penderita DM tipe 2 ini juga bisa dengan menganjurkan
dengan hipertensi berdasarkan Indeks untuk memeriksakan HbA1C agar
Massa Tubuh (IMT) diperoleh proporsi mengetahui kepatuhan pasien dalam
tertinggi adalah Obesitas I yaitu 37,3%. mengontrol kadar gula darah 2-3 bulan
Proporsi penderita DM tipe 2 terakhir. Selain itu, khususnya penderita
dengan hipertensi berdasarkan pemeriksa- yang memiliki komplikasi yang cukup
an kadar glukosa darah sewaktu diperoleh parah dengan KGD yang tinggi
97,6% melakukan pemeriksaan dengan sebaiknya penderita diberikan insulin.
kadar glukosa darah menjauhi batas 2. Kepada penderita DM tipe 2 dengan
normal (≥200 mg/dl) yaitu 71,5%. hipertensi agar dapat melakukan
Proporsi penderita DM tipe 2 pemeriksaan kadar glukosa darah rutin,
dengan hipertensi berdasarkan pemeriksa- tekanan darah melalui tempat pelayanan
an HbA1C diperoleh 5,6% melakukan kesehatan terdekat. Selain itu, diharap-
pemeriksaan. kan penderita mampu memperbaiki
Proporsi penderita DM tipe 2 gaya hidup baik pola makan maupun
dengan hipertensi berdasarkan tipe aktivitas fisik.
hipertensi diperoleh proporsi tertinggi
pada hipertensi tahap II yaitu 62,7%. Daftar Pustaka
Proporsi penderita DM tipe 2 Anam, I., Syam, A.F., Saksono, D.,
dengan hipertensi berdasarkan komplikasi Abdullah, M. (2014). Perbedaan
lain diperoleh proporsi tertinggi pada pH lambung pada pasien dispepsia
penderita mengalami komplikasi pada dengan atau tanpa diabetes mellitus
pencernaan yaitu 34,1%. tipe 2. Jurnal Penyakit Dalam
Lama rawatan rata-rata penderita Indonesia, 1(2), 114-119.
DM tipe 2 dengan hipertensi adalah 6,35 Dahniar., Tasa, H., Junaidi. (2014).
(6 hari). Lama rawatan paling singkat Hubungan gaya hidup dengan
adalah selama 1 hari dan paling lama 25 kejadian diabetes mellitus di
hari. RSUD Labuang Baji Makassar.
Proporsi penderita DM tipe 2 Jurnal Ilmiah Kesehatan
dengan hipertensi berdasarkan terapi Diagnosis, 4(6), 775-78s0.
pengobatan diperoleh proporsi tertinggi Departemen Kesehatan. (2005).
pada penderita diberikan OHO+ non terapi Pharmaceutical care untuk
insulin 97,6%. penyakit hipertensi. Diakses dari
Proporsi penderita DM tipe 2
https://www.academia.edu/819350
dengan hipertensi berdasarkan sumber
biaya diperoleh bahwa seluruh penderita 1/PHARMACEUTICAL_CARE_U
sumber biaya pengobatannya adalah NTUK_PENYAKIT_DIABETES_M
BPJS/Askes. ELLITUS_DIREKTORAT_BINA_F
Proporsi penderita DM tipe 2 ARMASI_KOMUNITAS_DAN_KLI
dengan hipertensi berdasarkan keadaan NIK_DIREKTORAT_JENDERAL_
sewaktu pulang diperoleh proporsi BINA_KEFARMASIAN_DAN_ALA
tertinggi pada penderita dengan Pulang
T_KESEHATAN
Berobat Jalan (PBJ) 84,9%.

9
Diabetes Control and Complications Trial tahun 2014. Jurnal Pustaka
dan United Kingdom Prospective Kesehatan, 4(3), 479-483.
Diabetes Study. (2010). Intensive Setiadi. (2013). Konsep dan praktik
Glucose Control. Jurnal Optal- penulisan riset keperawatan (Edisi
mologi, 22(4), 359-361. ke-2). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Fahmi, M.A., Indriani, C. (2017). Sihombing, M. (2017). Faktor yang ber-
Hubungan antara overweight deng- hubungan dengan hipertensi pada
an hipertensi pada pasien diabetes penduduk Indonesia yang men-
mellitus di Kota Yogyakarta. derita diabetes melitus. Buletin
Prosiding-Semnas & Call for Penelitian Kesehatan, 4(1), 53-64.
Paper Prodi Kesmas, UMS, 27-31. Soewondo, P. (2009). Ketoasidosis
Diakses dari http://hdl.handle.net/ Diabetik. Dalam: Sudoyo AW,
11617/8969 Setiyohadi B, Alwi I, dkk. Buku
International Diabetes Federation. (2017). ajar ilmu penyakit dalam . Jilid 3.
Diabetes Atlas (Edisi ke-8).Diakses Edisi V. Jakarta : Pusat Penerbitan
dari http://fmdiabetes.org/wp Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
Sugiharto, A. (2007). Faktor-faktor risiko
content/uploads/2018/03/IDF-
hipertensi grade II pada
2017.pdf masyarakat (Studi kasus di
Isfandari, S. (2015). Pendekatan jender Kabupaten Karanganyar. (Tesis,
tehadap perbedaaan status Universitas Diponegoro). Diakses
kesehatan perempuan dan lelaki, dari https://core.ac.uk/download/
Riskesdas 2013. Buletin Penelitian pdf/11716395.pdf
Sistem Kesehatan, 19(1) , 83-90. Winta, A.E., Setiyorini, E., & Wulandari,
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil N.A. (2018). Hubungan kadar gula
Utama Riskesdas 2018. Diakses darah dengan tekanan darah pada
dari http://labmandat.litbang. lansia diabetes mellitus tipe 2.
depkes.go.id/images/download/lap Jurnal Ners dan Kebidanan, 5(2),
oran/RKD/2018/Laporan_Nasional 163-171. doi:10.26699/jnk.v512.
ART
_RKD2018_FINAL.pdf
World Health Organization. (2016).
Gaol, R.L., Hiswani., & Ashar, T. (2015).
Global Report on Diabetes.
Karakteristik Penderita Diabetes
Mellitus Tipe dengan Komplikasi Diakses dari https://apps.who.int
yang Dirawat Inap di Rumah Sakit /iris/bitstream/handle/10665/2048
Martha Friska Tahun 2014. 71/9789241565257_eng.pdf?sequ
Diakses 16 Januari 2019, dari ence=1
http://download.garuda.ristekdikti. World Health Organization. (2018).
go.id/article.php?article Monitoring Health for the SDGs.
Price, S.A., & Wilson, L.M. (2015).
Diakses dari https://apps.who.int
Patofisiologi: Konsep klinis
proses-proses penyakit (Edisi ke- /iris/bitstream/handle/10665/27259
6). (Brahm U. Pendit,dkk, 6/9789241565585-eng.pdf?ua=1
Penerjemah). Jakarta: EGC Zebua, M.M., Hiswani., & Rasmaliah.
Saputri, S.W., Pratama, A.N.W., & (2016). Karakteristik penderita
Holidah, D. (2016). Studi peng- diabetes mellitus tipe 2 dengan
obatan diabetes mellitus tipe 2 komplikasi yang dirawat inap di
dengan komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah
Instalasi Rawat Jalan RSU dr.H (RSUD) Gunungsitoli Tahun 2015.
Koesnadi Bondowoso periode Jurnal USU, 1(3), 1-10.

10

You might also like