You are on page 1of 5

Volume 3. No.

2 Mei 2018 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

ANALISIS KANDUNGAN ARSENIK (As) DAN CIANIDA (CN) DEPOT AIR


MINUM ISI ULANG DI KOTA BATAM

Hazimah1 dan Nurlinda Ayu Triwuri2


1
Program Studi Teknik Industri Universitas Putera Batam,
Jalan R.Soeprapto Tembesi, Batam-Kepulauan Riau
2
Politeknik Negeri Cilacap, Jalan Dr.Soetomo
Email: hazimahima1987@gmail.com

Abstract

Water is a fundamental and essensial need in life. Batam is one of industrial cities that use a lot of refill
drinking water. Industry is a potential source of water pollution especially arsenic (As) and Cyanide (CN, it
produces pollutants that are extremely harmful to people and the environment. Industry is a potential source
of water pollution, it produces pollutants that are extremely harmful to people and the environment. Many
industrial facilities use freshwater to carry away waste from the plant and into rivers, lakes and oceans.
Inorganic industrial wastes are more difficult to control and potentially more hazardous Industries discharge
a variety of toxic compounds and heavy metals. The most pollutans heavy metals are Lead,Cadmium,
Copper, Chromium, Selenium, Mercury, Nickel, Zinc, Arsen and Chromium. Heavy metals are dangerous
because they tend to bioaccumulate. While Cyanide is very harmful to the environment and other living
things. The perpuse of this research is to know the content arsenic (As) and Cyanide (CN) in the depot of
refill water in Batam. Sample analysis conducted at PT.Sucopindo branch Batam Riau Island-Indonesia. The
sampel number of six samples from each district Batam is Salsabila Batam Center, Pak De Qua Tiban, Fun
Qua batu Ampar, Fresh Qua Bengkong, Salwa Qua Batu Aji, dan Alam Qua Piayu. The result obtained
Arsenic (As) and Cyanide (CN) content of sixth refills depots is <0,0001 mg/L dan <0,008 mg/L. The result
of this research showed that all six samples meet the qualification of the Regulation of the Ministry of
Health no.492 Year 2010 both arsenic (As) and cyanide (CN).

Key word: Arsenic (As), Cyanide (CN) and Refill drinking water.

1. Pendahuluan bersifat racun (toxic material) serta logam berat


yang bersifat toksik (Wahyudin, Tjahjanto, &
Air minum merupakan kebutuhan manusia Wardhani, 2013). Menurut National Institute for
yang paling penting. Seperti diketahui, kadar air Occupational Safety and Health (1975), arsen
tubuh manusia mencapai 68 persen, dan untuk inorganik bertanggung jawab terhadap berbagai
tetap hidup air dalam tubuh tersebut harus gangguan kesehatan kronis, terutama kanker.
dipertahankan. Padahal, kebutuhan air minum Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat
setiap orang bervariasi dari 2,1 liter hingga 2,8 racun yang sangat kuat (Istarani & Pandebesie,
liter per hari, tergantung pada berat badan dan 2014).
aktivitasnya. Namun, agar tetap sehat, air minum Selain arsen, sianida juga bersifat racun
harus memenuhi persyaratan fisik, kimia, maupun dalam bentuk hidrogen sianida (HCN) dapat
bakteriologis. Jika kekurangan air, maka proses menyebabkan kematian yang sangat cepat jika
metabolisme akan terganggu. Akibatnya bisa dihirup dalam konsentrasi tertentu ASTDR
terjadi dehidrasi, yang pada tahapan lebih lanjut (2006) mencatat bahwa konsentrasi HCN yang
bisa menimbulkan kematian (Hazimah & Triwuri, fatal bagi manusia jika dihirup selama 10 menit
2017; Nasir, A, & Apriani, 2009) adalah 546 ppm. Beberapa gangguan pada sistem
Batam merupakan salah satu kota industri pernapasan, jantung, sistem pencernaan dan
di Indonesia yang berpotensi menyebabkan sistem peredaran darah berhubungan dengan
kontaminasi bakteriologis serta beban nutrien paparan terhadap sianida pada manusia dalam
yang berlebihan (euthrophication). Limbah konsentrasi tertentu telah terdeteksi. Selain itu,
industri anoganik lebih sulit untuk dikontrol dan sistem saraf juga menjadi sasaran utama sianida.
mempunyai potensi bahaya yang lebih besar. Paparan HCN secara lama dalam konsentrasi
Industri kimia berbahaya mengeluarkan limbah tinggi dapat menstimulasi sistem saraf pusat yang
berbahaya yang mengadung senyawa yang kemudian diikuti oleh depresi, kejang-kejang,

Jurnal Rekayasa Sistem Industri 129


Volume 3. No.2 Mei 2018 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

lumpuh dan kematian. HCN dapat terserap cepat pencemaran lingkungan telah mendapat perhatian
ke dalam tubuh dan terbawa hingga ke dalam global (Hazimah & Triwuri, 2017)
plasma (Pitoi, 2015). Air merupakan unsur yang paling penting
Arsen ditemukan dalam jumlah yang dalam kehidupan setelah udara. Sebagian besar
relatif sedikit namun tingkat toksisitas yang tubuh manusia terdiri dari air. Air yang
sangat tinggi karena masuk dalam logam berat. dibutuhkan manusia meliputi air layak pakai yang
Seluruh logam berat muncul secara alami di bersih dan sehat untuk keperluan memasak,
lingkungan yang dihasilkan dari buangan industri mencuci, dan mandi serta air yang layak
dengan jumlah yang makin hari makin meningkat konsumsi untuk keperluan minum. Menurut
Kota Batam merupakan salah satu kota perhitungan WHO di Negara-negara maju tiap
industri mengakibatkan banyaknya limbah yang orang memerlukan air antara 60120 liter per
dihasilkan, juka limbah tidak dikelola dengan hari.sedangkan di Negara-negara berkembang,
baik, hal ini mencemari lingkungan, logam arsen termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air
dan sianida adalah beberapa buangan industri antara 30-60 liter per hari. Pada tahun 2014
dalam jumlah yang relatif sedikit namun penggunaan air bersih di Indonesia yaitu 3,032
toksisitas sangat tinggi. Sebagai salah satu miliar m3, dan untuk Sulawesi Utara pada tahun
kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan 2012 yakni 19.291.790 m3, sedangkan untuk kota
manusia, maka air yang diminum haruslah sesuai Manado penggunaan air bersih yakni 6.713.649
standar, dari beberapa survei yang dilakukan m3 (Maria R Walangitan, Margareth Sapulete,
banyaknya depot air minum yang tidak 2016).
mencantumkan sertifikat kelayakan air minum isi Air minum adalah air yang kualitasnya
ulang, adanya sampah, jentik-jentik nyamuk di memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
dalam air yang dibeli bahkan ada depot air diminum, syarat kesehatan yang dimaksud adalah
minum isi ulang yang berbau dan memiliki rasa mikrobiologi; kimia fisika dan radio aktif (Maria
tidak enak ketika diminum karena sumber baku R Walangitan, Margareth Sapulete, 2016).
air minum di kota Batam berasal dari waduk Pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat
seperti Sei.Ladi, Duriangkang dan lain lain, akan saat ini sangat bervariasi. Di kota besar, dalam
tetapi ada pula depot air minum menggunakan air hal pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat
sumur langsung. Sehingga dilakukan penelitian juga mengkonsumsi air minum dalam kemasan
dengan tujuan untuk mengetahui kandungan (AMDK), karena praktis dan dianggap lebih
Arsenik (As) dan Sianida (CN) depot air minum higienis. Akan tetapi kelamaan masyarakat
isi ulang di kota Batam. merasa bahwa AMDK semakin mahal, sehingga
muncul alternatif lain yaitu air minum yang
2. Landasan Teori diproduksi oleh depot air minum isi ulang
2.1. Air minum (DAMIU). Keberadaan produk yang dihasilkan
Sumber air bersih adalah distribusi yang oleh DAMIU disambut baik oleh masyarakat, hal
tidak merata di seluruh dunia dan ketersediaannya ini menunjukkan upaya mewujudkan masyarakat
menjadi hal yang langka karena pertumbuhan sehat karena memperluas jangkauan air bersih,
penduduk dan berbagai kegiatan yang dilakukan namun saat ini DAMIU menjadi cenderung
oleh manusia (Hazimah & Triwuri, 2017). Air bermasalah ketika dihadapkan dengan
adalah salah satu hal penting yang mendukung kepentingan bisnis, tak jarang para pengusaha
semua kebutuhan tanaman atau kehidupan dan pengelola/penjamah DAMIU lalai dalam
binatang dan umumnya air berasal dari dua berbagai aspek baik itu kebersihan bengunan dan
sumber alam utama tanah dan air permukaan alat, perawatan alat, maupun kebersihan diri
seperti danau air tawar, dan sungai (Pitoi, 2015). penjamah tersebut. Sehingga seringkali kualitas
Tetapi salah satu masalah lingkungan yang paling dari air minum yang dihasilkan tidak layak
penting saat ini adalah air yang terkontaminasi konsumsi (Maria R Walangitan, Margareth
oleh logam berat karena toksisitas yang kuat Sapulete, 2016).
bahkan pada konsentrasi rendah sudah berbahaya
bagi kesehatan (Pitoi, 2015). Logam berat 2.2. Arsen
umumnya diidentifikasi dalam air terdiri dari
arsenik, kadmium tembaga, Timbal, kromium, Arsen (As) adalah metal yang mudah patah,
nikel, merkuri, dan zat besi. Logam yang berwarna keperakan dan sangat toxik (Istarani &
dilepaskan sebelum diproses menyebabkan Pandebesie, 2014). As elemental didapat di alam
bahaya yang signifikan baik dalam air maupun dalam jumlah sangat terbatas; terdapat bersama-
untuk kesehatan masyarakat. Logam akan sama Cu, sehingga didapatkan produk sampingan
terakumulasi melalui rantai biologis, pabrik peleburan Cu. As sudah sejak lama sering
menyebabkan penyakit akut dan kronis. Saat ini, digunakan untuk racun tikus dan keracunan arsen
pada manusia. Arsen ditemukan dalam jumlah

Jurnal Rekayasa Sistem Industri 130


Volume 3. No.2 Mei 2018 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

yang relatif sedikit namun tingkat toksisitas yang Arsen ditemukan dalam 200 bentuk mineral,
sangat tinggi karena masuk dalam logam berat. diantaranya arsenat (60%), sulfida dan sulfosalts
Seluruh logam berat muncul secara alami di (20%), dan kelompok kecil berupa arsenida,
lingkungan yang dihasilkan dari buangan industri arsenat, oksida silikat, dan arsen murni.
dengan jumlah yang makin hari makin Mayoritas arsen ditemukan dalam kandungan
meningkat. Logam yang mempunyai kontribusi utama asenopyrite (FeAsS), realgar (As4S3), dan
toksisitas di dalam air adalah timbal, kadmium, orpiment (As2S3). Realgar (As4S3), dan orpiment
merkuri, dan aluminium (Istarani & Pandebesie, (As2S3) biasanya menurunkan bentuk dari arsen
2014). Sumber dari logam berat timbal, itu sendiri. Kondisi natural lainnya yakni
kadmium, dan merkuri dalam air, baik yang loellingite (FeAs2), safforlite (CoAs), nicolite
berupa larutan atau pun padatan sering ditemukan (NiAs), rammelsbergit (NiAs2), arsenopyrite
di balik batu, ditemukan dalam bentuk sulfida (FeAsS), kobaltite (CoAsS), enargite (Cu3AsS4),
yang berasal dari limbah/buangan industri yang gerdsorfite (NiAsS), glaucodot ((Co,Fe)AsS), dan
terkontaminasi, lindi dari secure landfill yang elemen arsen. Dalam lingkungan perairan,
tidak terkendali, kegiatan pertambangan yang kondisi dalam tekanan oksidasi arsen membentuk
buruk, dan kebocoran pada kolam penampungan pentavalent arsenat (As(V)), dimana dalam
limbah (Istarani & Pandebesie, 2014) kondisi sebaliknya saat tereduksi membentuk
trivalent arsenit (As(III)), dan mobilitas serta
2.3. Karakteristik Arsen penyerapan oleh sedimen, tanah lempung, dan
mineral tanah bergantung pada bentuk arsennya.
Arsen dalam air tanah terbagi dalam dua Dalam kondisi anoksik, aktivitas mikrobial dapat
bentuk, yaitu bentuk tereduksi terbentuk dalam membentuk arsen dalam metilat, yang mana
kondisi anaerobik, sering disebut arsenit. Bentuk berbentuk padat dan mampu masuk ke lapisan
lainnya adalah bentuk teroksidasi, terjadi pada atmosfer (Istarani & Pandebesie, 2014)
kondisi aerobik, umum disebut sebagai arsenat
(Istarani & Pandebesie, 2014). Arsen merupakan
2.5. Sianida
unsur dari komponen obat sejak dahulu kala.
Senyawa arsen trioksida misalnya pernah Sianida adalah kelompok senyawa yang
digunakan sebagai tonikum, yaitu dengan dosis 3 mengandung gugus siano (−C≡N) yang terdapat
x 1-2 mg. Dalam jangka panjang, penggunaan dialam dalam bentuk-bentuk berbeda (Luque-
tonikum ini ternyata telah menyebabkan Almagro et al., 2011). Sianida di alam dapat
timbulnya gejala intoksikasi arsen kronis. Arsen diklasifikasikan sebagai sianida bebas, sianida
juga pernah digunakan sebagai obat untuk infeksi sederhana, kompleks sianida dan senyawa
parasit, seperti protozoa, cacing, amoeba, turunan sianida. Sianida bebas adalah penentu
sprirocheta, dan tripanisoma, tetapi kemudian ketoksikan senyawa sianida yang dapat
tidak lagi digunakan sebagai obat pada resep didefinisikan sebagai bentuk molekul (HCN) dan
homeopathi (Istarani & Pandebesie, 2014). ion (CN‒) dari sianida yang dibebaskan melalui
Tabel 1. Kandungan Arsen Alami di Alam proses pelarutan dan disosiasi senyawa sianida.
Kedua spesies ini berada dalam kesetimbangan
Tipe Batu Konsentrasi Arsen satu sama lain yang bergantung pada pH sehingga
(mg/kg) konsentrasi HCN dan CN‒ dipengaruhi oleh pH
Batuan Beku Pada pH dibawah 7, keseluruhan sianida
Ultrasonic 0,3-1,6 berbentuk HCN sedangkan pada pH diatas 10,5,
Basalt 0,06-113 keseluruhan sianida berbentuk CN‒. Reaksi antara
Andesit 0,5-5,8 ion sianida dan air ditunjukkan oleh dalam reaksi
Granit 0,2-13,8 di bawah ini:
Batuan Sedimen CN- + HOH → HCN + OH‒ (1)
Tanah lempung 1,3-490
Posporit 0,4-188 Sianida sederhana dapat didefinisikan
Batuan pasir 0,6-120 sebagai garam-garam anorganik sebagai hasil
Batuan kapur 0,1-20 persenyawaan sianida dengan natrium, kalium,
Batu Bara kalsium, dan magnesium. Sianida sederhana
Bituminous 9,0±0,8 dapat juga didefinisikan sebagai garam dari HCN
Lignit 7,4±1,4 yang terlarut dalam larutan menghasilkan kation
Peat 16-340 alkali bebas dan anion sianida
Sumber: (Istarani & Pandebesie, 2014) NaCN ↔ Na+ + CN‒ (2)
Ca(CN)2 ↔ Ca2+ + 2 CN‒ (3)
2.4. Sifat Kimia Arsen Bentuk sianida sederhana biasanya
digunakan dalam leaching emas. Sianida

Jurnal Rekayasa Sistem Industri 131


Volume 3. No.2 Mei 2018 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

sederhana dapat larut dalam air dan terionisasi kurang toksik bila dibandingkan dengan sianida
secara cepat dan sempurna menghasilkan sianida bebas. Sianida sederhana secara cepat dapat
bebas dan ion logam. membebaskan sianida bebas dan menjadi sangat
Kompleks sianida termasuk kompleks toksik, sedangkan kompleks sianida yang stabil
dengan logam kadmium, tembaga, nikel, perak, tidak bersifat toksik selama tidak terurai menjadi
dan seng. Kompleks sianida ketika terlarut sianida bebas. Ketoksikan kompleks sianida
menghasilkan HCN dalam jumlah yang sedikit bervariasi tergantung kemampuannya untuk
atau bahkan tidak sama sekali tergantung pada membebaskan sianida bebas (Luque-Almagro et
stabilitas kompleks tersebut. Kestabilan kompleks al., 2011). Kompleks sianida yang kuat seperti
sianida bervariasi dan bergantung pada logam kompleks sianida dengan besi dapat dikatakan
pusat. Kompleks lemah seperti kompleks dengan tidak toksik, tetapi dengan kehadiran radiasi
sianida dengan seng dan kadmium mudah terurai ultraviolet dapat terurai menghasilkan sianida
menjadi sianida bebas. Kompleks sedang lebih bebas yang toksik (Pitoi, 2015).
sulit terurai dibanding kompleks lemah dan
meliputi kompleks sianida dengan tembaga, 3. Metodologi Penelitian
nikel, dan perak. Sedangkan kompleks kuat Penelitian ini dilakukan di laboratorium PT.
seperti kompleks sianida dengan emas, besi, dan Sucopindo cabang Batam, Kepulauan Riau,
kobalt cenderung sukar terurai menghasilkan Indonesia pada 28 September 2015. Populasi
sianida bebas. Yang tergolong senyawa turunan meliputi seluruh depot air minum isi ulang
sianida adalah SCN‒ (tiosianat), CNO‒ , dan NH3 (AMIU) di kota Batam. enam sampel populasi
(amonia) yang biasanya dihasilkan dari sianidasi, diambil berdasarkan setiap kecamatan di Kota
degradasi alami dan pengolahan limbah Batam dengan menggunakan simple randomized
mengandung sianida (Pitoi, 2015). sampling. Pengambilan sampel langsung
dilakukan dengan membeli air minum isi ulang di
2.5.1. Tingkat ketoksikan kota Batam. Adapun enam sampel depot air
Tingkat ketoksikan sianida ditentukan minum isi ulang yang diambil adalah Salsabila
jenis, konsentrasi dan pengaruhnya terhadap Batam Center, Pak De Qua Tiban, Fun Qua Batu
organisme hidup. Ketoksikan sianida umumnya Ampar, Fresh Qua Bengkong, Salwa Qua Batu
berhubungan dengan pembentukan kompleks Aji, dan Alam Qua Piayu. Selanjutnya, keenam
dengan logam yang berperan sebagai kofaktor sampel di atas dilakukan pengujian logam Arsen
enzim. Sebagai contoh, sianida berikatan dengan dan Sianida di PT. Laboratorium Sucofindo
enzim yang mengandung logam yang berperan Batam yang didasarkan pada standar yang
dalam respirasi sehingga proses respirasi digunakan oleh PT Sucofindo Batam yaitu
terganggu. Enzim Fe(III) sitokrom-oksidase Metode Standar Air dan Air Limbah dari
adalah salah satu contoh enzim dalam proses American Public Health Association, edisi ke-22
respirasi yang dihambat oleh sianida. Sianida tahun 2012.
dalam bentuk hidrogen sianida (HCN) dapat
menyebabkan kematian yang sangat cepat jika 4. Pembahasan
dihirup dalam konsentrasi tertentu. ASTDR
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mencatat bahwa konsentrasi HCN yang fatal bagi
seluruh depot air minum isi ulang yang
manusia jika dihirup selama 10 menit adalah 546
digunakan sebagai sampel sudah layak
ppm. Beberapa gangguan pada sistem
berdasarkan parameter kimia dengan indikator
pernapasan, jantung, sistem pencernaan dan
Arsen dan Sianida memberikan hasil yang sama
sistem peredaran darah berhubungan dengan
untuk analisis Arsen untuk Alam Qua, Fresh Qua,
paparan terhadap sianida pada manusia dalam
Salwa Qua, Salsabila, Pak De Qua dan Fun Qua
konsentrasi tertentu telah terdeteksi. Selain itu,
dengan nilai sebesar <0,0001 mg/L. Hasil analisis
sistem saraf juga menjadi sasaran utama sianida.
kandungan sianida semua sampel dengan nilai
Paparan HCN secara lama dalam konsentrasi
sebesar <0,008 mg/L
tinggi dapat menstimulasi sistem saraf pusat yang
Tabel 1. Hasil Analisis Kandungan Arsen
kemudian diikuti oleh depresi, kejang-kejang,
No. Nama Hasil Standar
lumpuh dan kematian. HCN dapat terserap cepat
Depot (mg/L) (mg/L)
ke dalam tubuh dan terbawa hingga ke dalam
1. Alam Qua <0,0001
plasma (Pitoi, 2015).
2. Fresh Qua <0,0001
Garam sianida dan larutan sianida memiliki
3. Salwa Qua <0,0001
tingkat ketoksikan yang lebih rendah 0,01
4. Salsabila <0,0001
dibandingkan HCN karena masuk ke tubuh hanya
5. Pak De Qua <0,0001
melalui mulut. Namun demikian, ketoksikannya
6. Fun Qua <0,0001
dapat dianggap sebanding dengan HCN karena
mudah menghasilkan HCN. Kompleks sianida

Jurnal Rekayasa Sistem Industri 132


Volume 3. No.2 Mei 2018 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

Tabel 2. Hasil Analisis Kandungan Sianida DAFTAR PUSTAKA


No. Nama Hasil Standar Hazimah, & Triwuri, N. A. (2017). Feasibility
Depot (mg/L) (mg/L) Test of Refill Drinking Water in Batam,
1. Alam Qua <0,008 2(1), 1–5.
2 Fresh Qua <0,008 Istarani, F., & Pandebesie, E. S. (2014). Studi
3. Salwa Qua <0,008 Dampak Arsen ( As ) dan Kadmium ( Cd )
0,07
4. Salsabila <0,008 terhada Penurunan Kualitas Lingkungan.
5. Pak De Qua <0,008 Jurnal Teknik Pomits, 3(1), D53–D58.
6. Fun Qua <0,008 Jomova, K., Jenisova, Z., Feszterova, M., Baros,
S., Liska, J., Hudecova, D., … Valko, M.
Hasil analisis yang dilakukan di (2011). Arsenic: Toxicity, oxidative stress
laboratorium PT. Sucopindo Batam menunjukkan and human disease. Journal of Applied
bahwa kandungan Arsen dan Sianida yang Toxicology, 31(2), 95–107.
diperoleh di setiap depot pengisian air ulang tidak http://doi.org/10.1002/jat.1649
ada yang melebihi dari nilai ambang batas yang Luque-Almagro, V. M., Blasco, R., Martínez-
ditetapkan oleh KEPMENKESRI No. Luque, M., Moreno-Vivián, C., Castillo, F.,
907/MENKES /SK/ VII/2002. Menurut standar & Roldán, M. D. (2011). Bacterial cyanide
KEMENKES RI 2002 kandungan arsen dan degradation is under review: Pseudomonas
sianida untuk semua depot air minum isi ulang pseudoalcaligenes CECT5344, a case of an
berturut-turut yakni <0,0001 dan <0,008. Arsenik alkaliphilic cyanotroph. Biochemical
(As) merupakan unsur toxic metalloid yang ada Society Transactions, 39(1), 269–274.
di udara, air dan tanah. Arsenik anorganik http://doi.org/10.1042/BST0390269
cenderung lebih beracun daripada arsenik organik Maria R Walangitan, Margareth Sapulete, J. P.
(Jomova et al., 2011) dan sianida bersifat toksik (2016). Gambaran Kualitas Air Minum dari
berbentuk HCN (hidrogen sianida) dapat Depot Air Minum isi Ulang di Kelurahan
menyebabkan kematian yang sangat cepat jika Ranotana-Weru dan Kelurahan
dihirup dalam konsentrasi tertentu. ASTDR Karombasan Selatan Menurut Parameter
(2006) mencatat bahwa konsentrasi HCN yang Mikrobiologi. Kedokteran Komunitas Dan
fatal bagi manusia jika dihirup selama 10 menit Tropik, 4.
adalah 546 ppm. Beberapa gangguan pada sistem Nasir, S., A, W. W. K., & Apriani, R. (2009). The
pernapasan, jantung, sistem pencernaan dan Equivalentcy of Quality of Water in
sistem peredaran darah berhubungan dengan Filtration Process and UF Membrane
paparan terhadap sianida pada manusia dalam Process. Jurnal Teknik Kimia, 16(1), 46–
konsentrasi tertentu telah terdeteksi (Pitoi, 2015) 54.
Pitoi, M. M. (2015). Sianida: Klasifikasi,
5. Kesimpulan Toksisitas, Degradasi, Analisis (Studi
Penentuan kadar Arsen dan Sianida Pustaka). Jurnal Mipa Unsrat Online, (Vol
digunakan sebagai parameter kualitas air baku 4, No 1 (2015)), 1–4. Retrieved from
yang layak dan aman dikonsumsi. Berdasarkan http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo/
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa enam article/view/6893
sampel air mineral isi ulang sebagai objek Wahyudin, Tjahjanto, R. T., & Wardhani, S.
penelitian memiliki standar kualitas untuk air (2013). Kombinasi Ozonisasi, Iradiasi
minum baku berdasarkan peraturan Menteri Ultraviolet Dan Zeolit Untuk Disinfeksi Air
Kesehatan nomor 492/MENKES/SK/IV/ 2010. Tanah Dan Penentuan Konsentrasi Ozon
Dengan Metode Spektrofotometri Uv-
Visible. Jurnal Student Kimia, 1(1), 126–
132.

Jurnal Rekayasa Sistem Industri 133

You might also like