You are on page 1of 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/334286425

Implementasi Electronic SAMSAT untuk Peningkatan Kemudahan Administrasi


dalam Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (Studi pada Provinsi Bali)

Article · June 2019


DOI: 10.17509/jaset.v11i1.16420

CITATIONS READS

0 3,715

3 authors, including:

Neni Susilawati Arfah Habib Saragih


University of Indonesia Faculty of Administrative Sciences University of Indonesia
11 PUBLICATIONS   3 CITATIONS    23 PUBLICATIONS   11 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Hibah Riset Professorship Klaster Governansi dan Akuntabilitas Perpajakan FIA UI View project

Strategic Policy and Incentives to Develop Creative Economy View project

All content following this page was uploaded by Neni Susilawati on 07 July 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (1), 2019, 83-91

Implementasi Electronic SAMSAT untuk Peningkatan Kemudahan


Administrasi dalam Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor
(Studi pada Provinsi Bali)

Arfah Habib Saragih1, Adang Hendrawan2, Neni Susilawati3


Departemen Ilmu Administrasi Fiskal, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia 123

Abstract. When a type of tax is the primary source in a local revenue structure, it certainly will have implications for the
high collection costs. To improve tax administration efficiency, the government applied innovation of Vehicle Tax
payments named electronic SAMSAT (e-SAMSAT). E-Samsat application is aimed to increase revenue and to provide
ease of administration for taxpayers. This study aims to analyse the implementation of e-SAMSAT in the Province of
Bali after a year and its inhibiting factors. This study uses a qualitative research method with in-depth interviews and
observations as data collection techniques. The results of the study indicate that after a year of implementation, e-
SAMSAT has not shown significant benefits, either in increasing vehicle tax revenues or the ease of administration. The
main inhibiting factors found are that e-SAMSAT is not a full-online system, minimum socialisation of e-SAMSAT to the
community, and the habit of using formal or informal intermediary services that are still more popular in society. As for
recommendations, the local revenue agency in collaboration with related SAMSAT and constabulary should be able to
perfect e-SAMSAT into a fully online system especially in PKB payment procedures, intensifying e-SAMSAT
socialisation to the community, and increasing positive dispositions among SAMSAT service officers to support the
success of program implementation.
Keywords. E-Samsat, ease of administration, vehicle tax, tax reform

Abstrak. Ketika suatu jenis pajak merupakan sumber utama dalam struktur penerimaan di suatu daerah, tentu akan
berimplikasi pada biaya pemungutannya yang tinggi. Dalam rangka peningkatan efisiensi administrasi perpajakannya,
pemerintah menerapkan inovasi pembayaran PKB dengan electronic SAMSAT (e-SAMSAT). Selain bertujuan untuk
meningkatkan penerimaan PKB, implementasi e-SAMSAT juga bertujuan memberikan kemudahan administrasi bagi
para Wajib Pajak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi e-SAMSAT di Provinsi Bali pasca setahun
berjalan serta faktor penghambatnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data
berupa wawancara mendalam dan observasi. Objek penelitian adalah Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali,
SAMSAT Bali, dan wajib pajak kendaraan bermotor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-SAMSAT belum
menunjukkan manfaat signifikan, baik bagi peningkatan penerimaan PKB maupun bagi kemudahan administrasi. Faktor
utama penghambat yang ditemukan adalah bahwa e-SAMSAT belum sepenuhnya full online system, masih minimnya
sosialisasi e-SAMSAT kepada masyarakat, dan kebiasaan penggunaan jasa perantara formal ataupun informal yang
masih lebih digemari masyarakat. Sebagai rekomendasi, untuk pencapaian tujuan inovasi e-SAMSAT yang lebih baik
maka Badan Pendapatan Daerah bekerjasama dengan SAMSAT dan pihak Kepolisian terkait menyempurnakan e-
SAMSAT menjadi full online system terutama dalam prosedur pembayaran PKB, lebih menggencarkan sosialisasi e-
SAMSAT kepada masyarakat, dan meningkatkan disposisi positif di kalangan petugas pelayanan e-SAMSAT untuk
mendukung kesuksesan implementasi program.
Kata kunci. e-SAMSAT, kemudahan administrasi, Pajak Kendaraan Bermotor, reformasi perpajakan

Corresponding Author. arfah.habib11@ui.ac.id, a.hendrawan@ui.ac.id, neni.susilawati31@ui.ac.id


How to Cite This Article. Saragih, Arfah Habib., Hendrawan, Adang., dan Susilawati, Neni. (2019). Implementasi
Electronic SAMSAT untuk Peningkatan Kemudahan Administrasi dalam Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor
(Studi pada Provinsi Bali). Jurnal ASET (Akuntansi Riset), 11 (1), 83-91.
History of Article. Received : Januari 2019, Revision: Maret 2019 Published: Juni 2019
Online ISSN: 2541-0342. Print ISSN: 2086-2563. DOI : 10.17509/jaset.v11i1.16420
Copyright©2019. Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Program Studi Akuntansi FPEB UPI

PENDAHULUAN baik pemerintah pusat maupun pemerintah


Penerimaan dari sektor perpajakan masih daerah. Berlakunya otonomi daerah mendorong
merupakan sumber utama belanja pemerintah, pemerintah daerah mempunyai kewenangan

83 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.1 | 2019


Arfah Habib Saragih, Adang Hendrawan, Neni Susilawati/ Implementasi Electronic SAMSAT untuk
Peningkatan Kemudahan Administrasi dalam Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor
(Studi pada Provinsi Bali)
dalam mengatur dan menjalankan mekanisme lainnya hingga selesai. Pangalila, Ilat, dan
penerimaan dan pengeluaran daerah. Runtu (2015) melakukan penelitian mengenai
Penerimaan daerah tersebut tercermin pada pelaksanaan sistem pemungutan PKB di Kota
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang salah Manado dan menemukan hasil bahwa
satunya berasal dari penerimaan Pajak pelaksanaan tersebut belum efisien karena
Kendaraan Bermotor (PKB). PKB adalah pajak banyaknya tahapan dan loket yang harus dilalui
atas kepemilikan dan atau penguasaan oleh pembayar PKB di kantor SAMSAT.
kendaraan bermotor (Undang-Undang Nomor Sudah terdapat beberapa penelitian
28 Tahun 2009). Penerimaan dari PKB mengenai implementasi e-SAMSAT di
berpotensi besar meningkatkan PAD suatu Indonesia. Wigati (2016) menemukan bahwa
daerah seiring dengan bertambahnya kebutuhan pembayaran PKB melalui e-SAMSAT ditinjau
masyarakat atas kendaraan bermotor. dari asas kemudahan administrasi yaitu dari
Dalam usaha mengoptimalkan asas certainty, dapat dikatakan belum
penerimaan PKB, pemerintah daerah memenuhi; dari asas convenience of payment,
menjalankan berbagai strategi yang salah dapat dikatakan memenuhi kenyamanan
satunya adalah dengan memperkenalkan e- membayar; dari asas efficiency, dapat dikatakan
SAMSAT (elektronik Sistem Administrasi terpenuhi baik dari sisi petugas pajak maupun
Manunggal Satu Atap). Keberadaan e- Wajib Pajak; dari asas simplicity, pembayaran
SAMSAT diharapkan dapat meningkatkan PKB melalui e-SAMSAT belum begitu
kemudahan bagi para wajib pajak untuk sederhana karena masih terdapat banyak
membayar PKB-nya secara elektronik sehingga kendala yang terjadi di lapangan sehingga
penerimaan PKB suatu daerah juga dapat mengurangi kemudahannya.
bertambah signifikan. Di Indonesia, hingga saat Sementara itu, Dewi (2018) meneliti
ini baru ada sekitar tujuh daerah yang faktor-faktor yang menyebabkan pembayar
menerapkan e-SAMSAT yakni DKI Jakarta, pajak mengadopsi e-SAMSAT adalah karena
Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, partisipasi era digitalisasi, kemudahan
Jawa Timur, dan Bali. Pajak Kendaraan mendapatkan informasi jumlah pembayaran
Bermotor (PKB) yang merupakan penyumbang Pajak Kendaraan Bermotor, efisiensi biaya,
penerimaan pajak provinsi terbesar bagi daerah waktu, dan tempat, serta terhindar dari
tertentu di Indonesia, seperti Provinsi Bali. keterlambatan pembayaran, sementara faktor
Provinsi Bali juga merupakan provinsi dengan yang menyebabkan pembayar pajak menolak
data pengguna e-SAMSAT terbanyak di mengadopsi e-Samsat adalah keterbatasan
Indonesia pada tahun 2018 dibanding dengan pengetahuan, kerumitan alur pembayaran,
provinsi lain yang sudah menerapkan e- kemudahan inovasi sebelum adanya e-Samsat,
SAMSAT. Kemudahan yang diberikan dari kurangnya sosialisasi, keterbatasan fasilitas
adanya sistem pembayaran pajak secara online perbankan, dan keterbatasan fasilitas internet.
ini seharusnya dapat meningkatkan penerimaan Hertiarani (2015) juga mengungkapkan bahwa
PKB dan memudahkan WP melakukan proses implementasi kebijakan e-SAMSAT
kewajiban pembayaran pajaknya. Namun belum berjalan secara efektif; akses jaringan
ternyata, masih banyak jumlah kendaraan yang untuk kode membayar masih terbatas; ada
memiliki tunggakan PKB (Suadnyana, 2018). kendala dalam pencocokan NIK (Nomor ID) di
Kemudahan pembayaran secara bank dan validitas kepemilikan kendaraan; dan
elektronik tersebut tidak ditemukan pada sistem kantor ini tidak menyediakan jaringan multi-
pembayaran yang konvensional, di mana para Bank; dan kurangnya sosialisasi membuat
wajib pajak kendaraan bermotor masih orang tidak optimal memanfaatkan e-Samsat.
memproses pembayaran dari satu loket ke loket

84 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.1 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (1), 2019, 83-91

Hasil yang diharapkan dari adanya e- khususnya pada Provinsi Bali sebagai provinsi
SAMSAT adalah adanya dampak signifikan dengan pengguna e-SAMSAT tertinggi di
terhadap peningkatan penerimaan PKB dan Indonesia hingga tahun 2018. Hasil penelitian
peningkatan kemudahan administrasi ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu
pembayaran PKB sehingga e-SAMSAT dapat bahan pertimbangan (rekomendasi) bagi
dijadikan role model bagi daerah-daerah lain regulator. Investasi dalam infrastruktur sistem
yang belum menerapkan. Akan tetapi, apabila E-Samsat memakan biaya yang tidak sedikit
ditemukan bahwa penerapan e-SAMSAT sehingga hasil yang diharapkan dari
belum berdampak signifikan terhadap pengimplementasiannya adalah dapat melebihi
penerimaan PKB dan kemudahan administrasi biaya yang telah dikeluarkan (benefit over
membayar PKB, maka perlu dilakukan riset cost). Rekomendasi yang dapat diberikan di
lebih mendalam mengenai faktor penyebabnya. antaranya untuk pencapaian tujuan inovasi e-
Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, SAMSAT yang lebih baik maka Badan
maka permasalahan yang akan diteliti adalah 1. Pendapatan Daerah bekerjasama dengan
Bagaimana efektivitas implementasi kebijakan SAMSAT dan pihak Kepolisian terkait
e-SAMSAT di Provinsi Bali? dan 2. Apa saja menyempurnakan e-SAMSAT menjadi full
faktor penghambat implementasi E-Samsat di online system terutama dalam prosedur
Provinsi Bali? Tujuan penelitian ini adalah pembayaran PKB, lebih menggencarkan
untuk menganalisis dan mendeskripsikan kedua sosialisasi e-SAMSAT kepada masyarakat, dan
permasalahan tersebut. Dengan demikian, meningkatkan disposisi positif di kalangan
penelitian ini dapat berkontribusi terhadap petugas pelayanan e-SAMSAT untuk
pengembangan ilmu pengetahuan terkait mendukung kesuksesan implementasi program.
implementasi e-government dalam bidang
perpajakan, khususnya dalam hal ini adalah LANDASAN TEORI
pajak daerah. Dasar Hukum Pajak dan Pajak Daerah
Research gap (perbedaan penelitian ini Berdasarkan Undang-Undang Republik
dengan penelitian-penelitian sebelumnya) Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang
adalah penelitian ini berfokus pada Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
implementasi e-SAMSAT pada Provinsi Bali Pasal 1 Ayat 1, pajak adalah kontribusi wajib
sebagai provinsi dengan data pengguna e- kepada Negara yang terutang oleh orang
SAMSAT tertinggi di Indonesia pada tahun pribadi atau badan yang bersifat memaksa
2018 dibanding dengan provinsi lain yang berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
sudah menerapkan e-SAMSAT. Urgensi mendapatkan imbalan secara langsung dan
penelitian ini adalah memberikan penjelasan digunakan untuk keperluan Negara bagi
mengenai penerapan e-SAMSAT dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
pengaruhnya terhadap penerimaan PKB dan Berdasarkan wewenang, pajak dikelompokkan
perbaikan kemudahan administrasi pembayaran menjadi dua, yakni pajak negara dan pajak
PKB di Provinsi Bali (sebagai provinsi dengan daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 28
data pengguna e-SAMSAT tertinggi pada tahun tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
2018). Daerah Pasal 1, pajak daerah adalah kontribusi
Kontribusi penelitian ini terhadap wajib kepada daerah yang terutang oleh orang
pengembangan ilmu pengetahuan adalah pribadi atau badan yang bersifat memaksa
memperkaya literatur penelitian (sebagai berdasarkan Undang-undang, dengan tidak
referensi penelitian selanjutnya) mengenai mendapatkan imbalan secara langsung dan
Implementasi Electronic SAMSAT untuk digunakan untuk keperluan daerah bagi
peningkatan kemudahan administrasi dalam sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Salah
pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor, satu contoh pajak daerah yang sangat

85 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.1 | 2019


Arfah Habib Saragih, Adang Hendrawan, Neni Susilawati/ Implementasi Electronic SAMSAT untuk
Peningkatan Kemudahan Administrasi dalam Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor
(Studi pada Provinsi Bali)
berpotensi meningkatkan penerimaan daerah mencapai biaya administrasi per unit
adalah PKB. penerimaan pajak sehemat mungkin.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009, PKB adalah pajak atas E-Government dan Electronic SAMSAT (e-
kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan SAMSAT)
bermotor. Penerimaan dari PKB berpotensi Perkembangan teknologi semakin
besar meningkatkan PAD suatu daerah seiring meningkat sehingga penggunaannya harus
dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung
atas kendaraan bermotor. Perpajakan Daerah. reformasi perpajakan dan kesinambungan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun fiskal. Untuk memberikan pelayanan publik
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi yang semakin baik, negara perlu mengadakan
Daerah, pajak daerah dibedakan menjadi dua inovasi agar tetap relevan dengan jaman serta
jenis yakni pajak provinsi dan pajak kabupaten. dapat memberikan hasil pelayanan yang prima
Pajak provinsi terdiri atas pajak kendaraan dan produk keluaran yang optimal untuk
bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, rakyatnya yang dapat dicapai dengan berbagai
pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak inovasi kebijakan publik yang mempermudah
air permukaan, dan pajak rokok. Sementara negara melayani rakyat, salah satunya adalah
pajak kabupaten terdiri atas pajak hotel, pajak dengan implementasi e-government. E-
restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak government adalah penggunaan internet untuk
penerangan jalan, pajak mineral bukan logam melaksanakan urusan pemerintah dan
dan batuan, pajak parkir, pajak sarang burung penyediaan pelayanan publik yang lebih baik
walet, pajak bumi dan bangunan perdesaaan yang berorientasi pada pelayanan masyarakat
dan perkotaan, dan bea perolehan hak atas (Indrajit, 2006). Dapat dilihat bahwa kelahiran
tanah dan bangunan. e-government sangat berhubungan dengan
pelayanan publik, lebih lanjut lagi didukung
Reformasi Perpajakan oleh pernyataan Lee (2009) bahwa tujuan dari
Reformasi perpajakan masih merupakan e-government adalah penyampaian layanan
fokus perhatian utama pemerintah (Kemenkeu, pemerintah kepada masyarakat dengan lebih
2018). Kebijakan teknis perpajakan dipusatkan efektif. E-Samsat merupakan salah satu contoh
pada reformasi perpajakan bersama dengan implementasi e-government dan menjadi
penegakan hukum yang berlaku, peningkatan bentuk inovasi lanjutan atas SAMSAT.
pelayanan dan sosialisasi pendampingan E-SAMSAT merupakan layanan
perpajakan, dan pengawasan akan kepatuhan pembayaran pajak kendaraan bermotor dan
perpajakan (Kemenkeu, 2018). Reformasi pengesahan STNK dengan cara pembayaran
perpajakan meliputi formulasi kebijakan dalam melalui ATM Bank yang telah bekerja sama di
bentuk peraturan dan pelaksanaan dari seluruh wilayah di Indonesia (BJB, BCA, BRI,
peraturan yang diarahkan untuk menghasilkan BNI, dan CIMB Niaga). Untuk dapat
penerimaan pajak yang berkesinambungan. menggunakan layanan e-SAMSAT ini, nomor
Dua tugas utama dalam reformasi perpajakan KTP pemilik kendaraan yang terdaftar pada
adalah mencapai efektivitas yang tinggi dan server SAMSAT harus sama dengan yang
efisiensi yang seoptimal mungkin (Ott, 2001 tercantum di rekening bank. Dengan
dalam Nasucha, 2004). Efektif dalam arti menggunakan e-SAMSAT, pembayaran PKB
pemerintah daerah mampu menciptakan tingkat menjadi semakin mudah karena wajib pajak
kepatuhan yang tinggi bagi para wajib pajak tidak perlu mendatangi kantor SAMSAT induk
dan efisien berarti pemerintah daerah dapat sehingga menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
Kehadiran e-SAMSAT juga memberikan

86 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.1 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (1), 2019, 83-91

manfaat bagi pihak pemerintah daerah karena mengadopsi e-SAMSAT adalah karena
e-SAMSAT menyediakan data yang lebih partisipasi era digitalisasi, kemudahan
akurat dan real time mengenai penerimaan mendapatkan informasi jumlah pembayaran
PKB. Di Indonesia, hingga saat ini baru ada Pajak Kendaraan Bermotor, efisiensi biaya,
sekitar tujuh daerah yang menerapkan e-Samsat waktu, dan tempat, serta terhindar dari
yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa keterlambatan pembayaran, sementara faktor
Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. yang menyebabkan pembayar pajak menolak
mengadopsi e-Samsat adalah keterbatasan
Penelitian Terdahulu pengetahuan, kerumitan alur pembayaran,
Penelitian mengenai SAMSAT kemudahan inovasi sebelum adanya e-Samsat,
sebenarnya sudah banyak dilakukan, baik kurangnya sosialisasi, keterbatasan fasilitas
pembayaran PKB dengan cara yang perbankan, dan keterbatasan fasilitas internet.
konvensional maupun elektronik. Pembayaran Hertiarani (2015) juga mengungkapkan
PKB dengan cara yang konvensional cukup bahwa proses implementasi kebijakan e-
memakan waktu karena pembayar pajak masih SAMSAT belum berjalan secara efektif; akses
menghadapi proses bertahap dan antri di jaringan untuk kode membayar masih terbatas;
beberapa loket hingga akhirnya pembayaran ada kendala dalam pencocokan NIK (Nomor
PKB selesai dilakukan. Pangalila, Ilat, dan ID) di bank dan validitas kepemilikan
Runtu (2015) melakukan penelitian mengenai kendaraan; dan kantor ini tidak menyediakan
pelaksanaan sistem pemungutan PKB di Kota jaringan multi-Bank; dan kurangnya sosialisasi
Manado dan menemukan hasil bahwa membuat orang tidak optimal memanfaatkan e-
pelaksanaan tersebut belum efisien karena Samsat. Wardani dan Juliansya (2018)
banyaknya tahapan dan loket yang harus dilalui melakukan penelitian mengenai pengaruh
oleh pembayar PKB di kantor SAMSAT. program e-SAMSAT terhadap kepatuhan wajib
Penelitian tersebut meneliti pembayaran pajak kendaraan bermotor dengan kepuasan
SAMSAT yang masih konvensional, belum kualitas pelayanan sebagai variabel intervening
elektronik seperti e-SAMSAT. Sejak dengan studi kasus Provinsi Daerah Istimewa
diperkenalkannya e-SAMSAT, di mana Yogyakarta. Wardani dan Juliansya (2018)
pembayaran PKB dapat dilakukan secara menemukan bahwa program e-SAMSAT
elektronik, penelitian mengenai keefektifan dan memiliki dampak positif signifikan terhadap
keefisienan e-SAMSAT pun mulai muncul. kepuasan kualitas pelayanan dan kepuasan
Wigati (2016), mencoba meneliti asas tersebut berdampak positif signifikan pula
kemudahan administrasi dari e-SAMSAT. terhadap kepatuhan membayar pajak kendaraan
Wigati (2016) menemukan bahwa pembayaran bermotor.
PKB melalui e-SAMSAT ditinjau dari asas Tujni dan Hutrianto (2018) meneliti
kemudahan administrasi yaitu dari asas evaluasi sistem e-SAMSAT berbasis mobile
certainty, dapat dikatakan belum memenuhi; untuk layanan masyarakat kota Palembang dan
dari asas convenience of payment, dapat menyimpulkan bahwa perceived usefulness
dikatakan memenuhi kenyamanan membayar; mempunyai hubungan positif dan kuat dengan
dari asas efficiency, dapat dikatakan terpenuhi attitude toward to using sistem e-samsat, serta
baik dari sisi petugas pajak maupun Wajib memberikan dampak signifikan terhadap
Pajak; dari asas simplicity, pembayaran PKB penerimaan sistem e-SAMSAT. Selain itu,
melalui e-SAMSAT belum begitu sederhana perceived ease of use juga memiliki hubungan
karena masih terdapat banyak kendala yang yang kuat dan positif (searah) dengan attitude
terjadi di lapangan sehingga mengurangi toward to using e-SAMSAT dan berpengaruh
kemudahannya. Dewi (2018) meneliti faktor- signifikan terhadap penerimaan sistem e-
faktor yang menyebabkan pembayar pajak SAMSAT.

87 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.1 | 2019


Arfah Habib Saragih, Adang Hendrawan, Neni Susilawati/ Implementasi Electronic SAMSAT untuk
Peningkatan Kemudahan Administrasi dalam Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor
(Studi pada Provinsi Bali)
daya yang ada dari konvensional ke teknologi.
METODE PENELITIAN Artinya kalau saya berbicara disisi pelayanan
Populasi adalah wilayah generalisasi publik, khususnya saya berbicara di bidang
yang Penelitian ini menggunakan pendekatan SAMSAT, konvensional ke digital ini
kualitatif dengan alur berfikir yang bersifat seharusnya menghadap kedepan. Pemikiran e-
induktif dan berangkat dari fenomena sosial SAMSAT ini digagas oleh pemerintah pusat,
berupa implementasi e-SAMSAT. Penelitian dalam hal ini ada Mabes Polri, Kementerian
ini mencoba membangun pemahaman terkait Dalam Negeri, pelayanan publik ori, ada dari
implementasi e-SAMSAT untuk peningkatan desa. Nah, setelah di-declare yang dijadikan
kemudahan administrasi dalam pemungutan dalam proyek secara nasional se-Jawa & Bali,
Pajak Kendaraan Bermotor pada Provinsi Bali. ada 7 Provinsi termasuk Bali.” (Wawancara
Pemahaman tersebut dibangun melalui Mendalam dengan Bapak I Made Santha,
hubungan interaktif dengan narasumber Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi
penelitian sehingga dapat diperoleh interpretasi Bali, 16 Agustus 2018).
dari masing-masing narasumber. Pengumpulan Kehadiran e-SAMSAT di Provinsi Bali
data dilakukan dengan menggunakan teknik juga mendapat sambutan yang cukup baik dari
qualitative interview yang dilaksanakan pada para wajib pajak, terbukti dari tujuh provinsi
Agustus 2018 di Kantor BPD Bali. Adapun yang dilibatkan dalam proyek ini, data
para narasumber dalam penelitian ini adalah pengguna e-SAMSAT Provinsi Bali yang
Bapak I Made Santha sebagai Kepala Badan tertinggi, yakni mencapai 27.000 pengguna.
Pendapatan Daerah Provinsi Bali dan Bapak Akan tetapi, angka 27.000 pengguna ini
Ferdian, Kasubid Data Informasi dan nilainya masih belum signifikan dibanding total
Pelaporan, Bidang Aplikasi. Selain itu peneliti wajib pajak sekitar 3.000.000 orang (0,9%).
juga mewawancara beberapa wajib pajak PKB Hal ini didukung oleh pernyataan berikut:
yang berada di kantor SAMSAT maupun di “Yaa..itu filosofinya. Konon, saya belum
luar kantor SAMSAT. dapat data yang akurat, konon dari se-Jawa-
Bali yang dijadikan pilot project itu katanya
HASIL DAN PEMBAHASAN Bali speednya tinggi. Kalo gak salah perolehan
Hasil Reformasi perpajakan mencakup kami sampai dengan kemarin hampir 27.000.
rangkaian kegiatan dan inovasi yang ditujukan Jumlah WP kami 3 juta sekian.” (Wawancara
untuk meningkatkan kemudahan dalam Mendalam dengan Bapak I Made Santha,
membayar pajak bagi para wajib pajak Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi
sehingga dapat mendorong kepatuhan dalam Bali, 16 Agustus 2018).
perpajakan yang pada akhirnya dapat Setelah setahun diimplementasikan, e-
meningkatkan pendapatan pajak. Kehadiran e- SAMSAT belum menunjukkan dampak
SAMSAT di tujuh provinsi di Indonesia signifikan, baik bagi peningkatan penerimaan
termasuk di Provinsi Bali juga disambut positif PKB maupun bagi kemudahan administrasi
karena sesuai dengan perkembangan jaman, WP. Hal ini diperkuat dengan masih minimnya
terutama era 4.0 seperti yang disampaikan oleh angka pengguna e-SAMSAT yang baru
Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali mencapai angka 0.9% dari total wajib pajak
berikut: kendaraan bermotor. Namun hal ini sebenarnya
“Saya pertama sangat mengapresiasi masih dapat dimaklumi karena masih dalam
kehadiran e-SAMSAT. Karena apapun tahap awal pengimplementasian dan
alasannya, ketika kita berbicara 4.0 disana penyempurnaan berbagai hal.
sudah jelas konsep utamanya yang pertama “Disamping, itu yang saya bilang tadi,
bagaimana kita mengarahkan semua sumber transformasi dunia konvensional ke dunia

88 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.1 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (1), 2019, 83-91

digital. Justru saya melihat positif, namun (Wawancara Mendalam dengan Bapak Ferdian,
demikian ini ibarat bayi baru lahir, pasti ada Kasubid Data Informasi dan Pelaporan, Bidang
penyempurnaan-penyempurnaan. Kan kita Aplikasi, 16 Agustus 2018).
baru lahir aja jalan begitu, tetapi tidak berarti Untuk rekomendasi ke depannya,
dalam arti sampai akan melihat bahwa e- memang diperlukan sinkronisasi dan integrasi
Samsat ini sebagai sebuah program yang fatal, banyak hal terkait e-SAMSAT agar dapat
tidak. Kalau fatal ya berarti kita harus menjadi full online system, dalam artian wajib
konvensional lagi. Seperti itu yang saya lihat, pajak tidak perlu kembali ke Kantor SAMSAT
jadi sekali lagi hambatan pasti ada tapi tidak untuk memperoleh pengesahan STNK. Inilah
membuat sesuatu yang akan stuck. Pasti ada yang akan membedakan e-SAMSAT dengan
penyempurnaan, undang-undang SAMSAT konvensional, di mana pengesahan
disempurnakan terus, Peraturan Menteri STNK juga bersifat elektronik. Hal ini juga
disempurnakan terus, Kemendikbud kita aja dinyatakan oleh Bapak Ferdian ketika ditanya
berubah berkali-kali kan di sempurnakan, mengenai kemungkinan full online system dan
bukan dalam arti gagal langsung ditutup, dulu pengesahan STNK secara elektronik, sebagai
dikti sekarang apa, kan itu penyempurnaan. berikut:
Begitu kan ya saya kira begitu ya.” “Memungkinkan sekali. Jadi kalau kita
(Wawancara Mendalam dengan Bapak I Made sebenarnya sih inginnya seperti itu, cuma kan
Santha, Kepala Badan Pendapatan Daerah kita harus, karena kita ngomong e-SAMSAT
Provinsi Bali, 16 Agustus 2018). ini, kita kan ada mitra kami kepolisian yang
Setelah melakukan wawancara mendalam memang intinya berbeda dari kita. Kita kan
dan observasi, peneliti menemukan tiga faktor mengejar dari sisi pendapatan, tapi kalau dari
utama yang menyebabkan masih kurang sisi kepolisian kan dari sisi registrasi dan
berdampaknya penggunaan e-SAMSAT di verifikasi kendaraan. Nah, kalau dari kita sih
Provinsi Bali, yaitu: Pertama, e-SAMSAT senang banget bisa seperti itu, begitu. Cuma
belum sepenuhnya full online system. E- sekarang dari sisi kepolisian apakah
SAMSAT belum sepenuhnya full online system diperbolehkan. Sekarang kan masalahnya dari
karena dalam praktiknya setelah wajib pajak regulasinya belum nih, karena untuk STNK
melakukan transfer tagihan PKB, wajib pajak memang harus ada cap masalahnya. Kalau
diwajibkan kembali ke Kantor SAMSAT untuk masalah pajak data ini nya, bukti pembayaran
mendapatkan pengesahan STNK. Hal ini yang pajak orang sekarang elektronik orang sudah
menyebabkan wajib pajak merasa belum ada bayar itu kan sudah oke tanpa cap gak masalah
perbedaan signifikan antara SAMSAT ya. Cuma dari sisi regulasi, STNK yang masih
konvensional dengan e-SAMSAT karena pada harus dicap ini yang masih. Secara regulasi
akhirnya wajib kembali lagi ke Kantor belum.” (Wawancara Mendalam dengan Bapak
SAMSAT untuk memperoleh pengesahan Ferdian, Kasubid Data Informasi dan
STNK. Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Pelaporan, Bidang Aplikasi, 16 Agustus 2018).
Ferdian sebagai berikut: Alternatif lainnya adalah dengan
“Kita berikan kode billing, data mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh
pembayaran sama kode billingnya, nanti dari Provinsi Jawa Timur. Hal ini juga disampaikan
situ dia tinggal pilih mau ke bank mana nih, oleh Bapak Ferdian sebagai berikut:
bahkan ke BPD Bali sendiri bisa untuk ke jalur “Kita baru sampai di, kita rencananya
e-Samsat Nasional atau ke BRI, BNI, Mandiri, kemarin kayak seperti Jatim dia sudah ada
ketika dia melakukan pembayaran lewat ATM, mesin cetak sendiri jadi STNK tuh sampe di
keluar struk, bayar otomatis, ya sama seperti ada mesin masukan STNK langsung di cap
yang saya sampaikan, tinggal bayar, udah lalu otomatis, emboss, itu gak perlu ke Kantor
ke kantor samsat untuk pengesahan.” SAMSAT sudah ada mesinnya. Sebenarnya kita

89 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.1 | 2019


Arfah Habib Saragih, Adang Hendrawan, Neni Susilawati/ Implementasi Electronic SAMSAT untuk
Peningkatan Kemudahan Administrasi dalam Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor
(Studi pada Provinsi Bali)
sudah punya mesin itu sih di BPD Bali, cuma menggunakannya karena menyadari bahwa
secara ini, kalau kita karena secara e-SAMSAT wajib pajak harus kembali lagi ke Kantor
nasional juga belum menjalankan itu, stepnya SAMSAT untuk pengesahan STNK. Hal ini
baru yang tadi saya bilang baru sampai situ. juga sesuai dengan hasil observasi di Kantor
Mungkin dari pihak kepolisian d isini belum SAMSAT di mana sudah disediakan satu loket
berani sampe ke arah step itu.” (Wawancara khusus untuk pembayar PKB yang
Mendalam dengan Bapak Ferdian, Kasubid menggunakan e-SAMSAT.
Data Informasi dan Pelaporan, Bidang Ketiga, kebiasaan penggunaan jasa
Aplikasi, 16 Agustus 2018). perantara formal ataupun informal yang masih
Kedua, masih kurang efektifnya lebih digemari WP. Faktor ketiga ini berkaitan
sosialisasi e-SAMSAT kepada masyarakat. dengan budaya yang ada di masyarakat Bali, di
Sosialisasi mengenai e-SAMSAT dilakukan mana masyarakat Bali menyadari pentingnya
secara langsung, juga melalui media sosial, berbagi rizki dengan sesama (apakah itu
radio, media informasi di kantor SAMSAT. saudara, tetangga, dan masyarakat umum)
Namun, pada praktiknya memang belum begitu dengan cara memberi lapangan pekerjaan untuk
efektif menambah jumlah pengguna e- membantu pengurusan pembayaran PKB-nya,
SAMSAT di Provinsi Bali. Di satu sisi, sebagaimana pernyataan seorang wajib pajak
kegiatan sosialisasi yang dilakukan Badan berikut: “mmm…gapernah gini, nyuruh orang
Pendapatan Daerah Provinsi Bali patut aja; ya ada, ada keluarga atau biro jasa biar
diapresiasi karena berhasil menduduki dapet pekerjaan gitu” (Wawancara dengan
pengguna e-SAMSAT tertinggi di Indonesia wajib pajak PKB, 18 Agustus 2018). Selain itu,
yang mencapai 27.000 pengguna. Adapun beberapa wajib pajak yang diwawancara juga
strategi Badan Pendapatan Daerah Provinsi merasa sangat terbantu dengan jasa perantara
Bali dalam melakukan berbagai macam bentuk ini karena memiliki kesibukan yang sangat
sosialisasi e-SAMSAT kepada masyarakat tinggi dan tidak memiliki cukup waktu untuk
sebagai berikut: menyelesaikan kewajiban perpajakan PKB-nya
“Saya jatahkan UPT SAMSAT Kabupaten ke Kantor SAMSAT.
Bali kan terdiri dari 8 kabupaten dan 1 kota,
ada 9 ya. Masing-masing UPT itu saya kasih KESIMPULAN
target dan termasuk juga target, aksi di Hasil penelitian menunjukkan bahwa
SAMSAT. Target sosialisasi saya berikan, jadi setelah setahun diimplementasikan, e-
dia sosialisasi ke RT, RW, kemudian ke SAMSAT belum menunjukkan manfaat
kampus, ke dunia pemerintahan, ke dunia signifikan, baik bagi peningkatan penerimaan
swasta, kencangi sosialisasi, saya minta report PKB maupun bagi kemudahan administrasi
ada laporannya, laporan sosialisasinya ada. yang diterima WP. Faktor utama penghambat
Gak mau saya dia ngomong “iya, iya” mana yang ditemukan adalah (1) e-SAMSAT belum
buktinya? Berapa orang yang ikut sosialisasi, sepenuhnya diterapkan dengan full online
hasilnya apa? Kemudian ada target juga… system, (2) minimnya sosialisasi e-SAMSAT
berapa setiap bulan yang menggunakan kepada masyarakat, dan (3) kebiasaan
aplikasi e-Samsat.” (Wawancara Mendalam penggunaan jasa perantara formal ataupun
dengan Bapak I Made Santha, Kepala Badan informal yang masih lebih digemari WP.
Pendapatan Daerah Provinsi Bali, 16 Agustus Dengan demikian, hasil penelitian ini
2018). berkontribusi pada pengembangan ilmu
Dari beberapa wajib pajak yang pengetahuan di bidang kebijakan publik secara
diwawancarai, sebagian sudah mengetahui umum dan kebijakan pajak secara khusus, yaitu
mengenai e-SAMSAT, akan tetapi belum bahwa implementasi e-government

90 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.1 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (1), 2019, 83-91

memerlukan totalitas full online system dalam Nasucha, C. (2004). Reformasi Administrasi
aplikasinya agar biaya implementasinya benar- Publik: Teori dan Praktik. Penerbit
benar bisa direduksi baik dari sisi pemerintah Grasindo.
maupun masyarakat. Selain itu, sosialisasi dan Pangalila, Indinisya Indah., Ilat, Ventje., dan
dan penyesuaian budaya masyarakat juga harus Runtu, Treesje. (2015). Analisis
diperhatikan agar implementasi program dapat Pelaksanaan Sistem Pemungutan Pajak
berjalan dengan baik. Kendaraan Bermotor di Kota Manado.
Sebagai rekomendasi, untuk pencapaian Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
tujuan inovasi e-SAMSAT yang lebih baik Bisnis, dan Akuntansi, 3 (1), 9-16.
maka pemerintah (dalam hal ini BPD Suadnyana, I Wayan Sui. (2016). “400 ribu
bekerjasama dengan SAMSAT dan Kepolisian Kendaraan di Bali Belum Bayar Pajak,
terkait) sebaiknya (1) menyempurnakan e- Bapenda Berharap Masyarakat
SAMSAT menjadi full online system terutama Memanfaatkan Pemutihan”. Tribun-
dalam prosedur pembayaran PKB, (2) lebih Bali.com. 7 Desember 2018.
menggencarkan sosialisasi e-SAMSAT kepada https://bali.tribunnews.com/2018/12/07/4
masyarakat, dan (3) meningkatkan disposisi 00-ribu-kendaraan-di-bali-belum-bayar-
positif di kalangan petugas pelayanan e- pajak-bapenda-berharap-masyarakat-
SAMSAT untuk mendukung kesuksesan manfaatkan-pemutihan.
implementasi program. Tujni, Baibul., dan Hutrianto. (2018). Evaluasi
Sistem e-SAMSAT Berbasis Mobile
DAFTAR PUSTAKA untuk Layanan Masyarakat Kota
Dewi, Pipit Febriana. (2018). Faktor Penentu Palembang dengan Metode Technologi
Penolakan dan Adopsi E-Samsat oleh Acceptance Model. Seminar Nasional
Masyarakat: Studi Kualitatif di Sistem Informasi Indonesia, 5 November
Kabupaten Pacitan. Tesis. Universitas 2018.
Islam Indonesia. Wardani, Dewi Kusuma., dan Juliansya, Fikri.
Hertiarani, Wiwiet. (2015). Implementasi (2018). Pengaruh Program e-SAMSAT
Kebijakan E-Samsat di Jawa Barat. terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Inspektorat Pengawasan Kepolisian Kendaraan Bermotor dengan Kepuasan
Daerah Jawa Barat. Kualitas Pelayanan sebagai Variabel
Indrajit, Richardus Eko. (2006). Electronic Intervening (Studi Kasus SAMSAT
government: Strategi pembangunan dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal
pengembangan sistem pelayanan berbasis Akuntansi dan Manajemen Akmenika, 15
teknologi digital. Yogyakarta: Penerbit (2), 79-92.
Andi. Wigati, Rere Karlina. (2016). Implementasi
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor
(2018). Laporan Kinerja Direktorat Melalui E-Samsat di DKI Jakarta
Jenderal Pajak. Ditinjau dari Asas Kemudahan
Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Administrasi. Skripsi. Universitas
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Indonesia.
Daerah dan Retribusi Daerah.
Lee, Nag Yeon, dan Kwangsok, Oh. (2011).
Academy of ICT Essentials for
Government Leaders. Module 3: E-
government applications. UN APCICT.

91 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.1 | 2019

View publication stats

You might also like