You are on page 1of 13

Jurnal Cakrawala Hukum, Vol.7, No.2 Desember 2016, hlm.

268–280 ISSN (Cetak): 2356-4962


E-mail:jurnalcakrawalahukum@unmer.ac.id ISSN (Online): 2598-6538
Website: http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jch

ANALISIS TERHADAP FUNGSI BAHASA INDONESIA HUKUM


DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM

Wika Yudha Shanty


Fakultas Hukum Universitas Merdeka Malang
Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64 Malang
wika.yudha@unmer.ac.id

ABSTRACT
Indonesian law is a part of the Indonesian language that has a specificity in the diction and the wording.
Indonesian law is not only used by the legal community, especially the legal scholars, but also by the whole
society. Implementation of legal language is not only found in legislation, but also in other legal products in
law enforcement. Indonesian law is used in legislation, requisition, Polidori, lawsuit, answer, replica, uplink,
decision and so on. The practical aspects of law enforcement by judges, prosecutors, advocates, notaries, police,
legal journalists. Student law and others. Law is a grand design that is used as a means of control and
communication within the community. The movement and work of the law for interaction and communication
within the community, in order to improve the quality of life and prevent conflict, should be communicated
through the language for the purpose and purpose of law for the enforcement and legal certainty until the
community is always maintained its regularity. Indonesian law must be continuously improved in quality, to
prevent multiple interpretations or different interpretations. It aims at the upholding of legal certainty, which
becomes one among other legal functions such as justice and legal benefit.
Keywords: Indonesian Law Language, Integitas Masyarakat, Legal Certainty.

ABSTRAK
Bahasa Indonesia hukum merupakan bagian dari bahasa Indonesia yang memiliki kekhasan pada diksi dan
maupun susunan kata. Bahasa Indonesia hukum tidak hanya digunakan oleh kalangan hukum, khususnya
para cendekia hukum, tetapi juga oleh seluruh lapisan masyarakat. Implementasi bahasa hukum tidak saja
terdapat pada produk perundang-undangan, tetapi juga di dalam berbagai produk hukum lainnya dalam
penegakan hukum. Bahasa indonesia hukum dipergunakan dalam peraturan perundang-undangan, requisitoir,
pleidooi, gugatan, jawaban, replik, duplik, putusan dan sebagainya. Ranah praktis penegakan hukum oleh
hakim, jaksa, advokat, notaris, polisi, wartawan hukum. Mahasiswa hukum dan lain-lain. Hukum merupakan
grand design yang dijadikan sarana control dan komunikasi di dalam masyarakat. Pergerakan dan bekerjanya
hukum untuk interaksi dan komunikasi di dalam masyarakat, dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
dan mencegah konflik harus dikomunikasikan melalui bahasa agar maksud dan tujuan hukum demi penegakan
dan kepastian hukum sampai pada masyarakat senantiasa terjaga keteraturannya. Bahasa Indonesia hukum
harus terus menerus ditingkatkan kualitasnya, untuk mencegah multitafsir atau tafsir yang berbeda. Hal ini
bertujuan tegaknya kepastian hukum, yang menjadi satu diantara fungsi hokum lainya diantaranya keadilan
dan kemanfaatan hukum.
Kata Kunci: Bahasa Hukum Indonesia, Integitas Masyarakat, Kepastian Hukum.

| 268 |
Analisis terhadap Fungsi Bahasa Indonesia Hukum dalam Mewujudkan Kepastian Hukum
Wika Yudha Shanty

Bahasa sangat identik dengan komunikasi, dan Kefatalan yang terjadi ini seharusnya dapat
mempunyai peranan yang sangat penting dalam teratasi dengan cepat. setelah kita ketahui bersama
kehidupan dan keteraturan dalam masyarakat. bahwa hukum merupakan himpunan petunjuk-
Pemakaian bahasa yang baik dan benar dalam arti petunjuk yang berisi perintah-perintah, dan larangan-
sesuai dengan aturan dan struktur kalimat sering- larangan yang mengatur tentang tata tertib kehi-
kali diabaikan dan dianggap kuno oleh sebagian dupan manusia dalam suatu masyarakat. Petunjuk-
masyarakat. Hal ini disebabkan karena, tanpa petunjuk tersebut harus ditaati oleh seluruh ang-
mempelajari bahasa pun mereka sudah terbiasa gota masyarakat, tanpa terkecuali. Oleh karena itu
menggunakan bahasa Indonesia semenjak mereka pelanggaran terhadap petunjuk tersebut akan me-
belajar bicara. Kebiasaan semacam ini akan sangat nimbulkan tindakan dari pihak pemerintah masya-
mempengaruhi struktur dan pola berpikir serta rakat tersebut.
penalaran yang akan tertuang dalam komunikasi Permasalahan yang timbul adalah, keadaan
dan penyampaian maksud dari suatu keadaan. dan pemakaian bahasa Indonesia di bidang hukum
Menurut Soelaeman B. Adiwijaya dan Lilis belum menunjukkan suatu kemantapan. Selain itu
Hartini (2003,1), penelitian membuktikan bahwa penggunaan istilah atau ungkapan-ungkapan hukum
kaum cendikiawan Indonesia, sampai saat ini masih yang tidak sama/tidak seragam menimbulkan ber-
belum fasih berbahasa Indonesia secara terstruk- bagai penafsiran para ahli hukum mengenai suatu
tur. Padahal sudah lebih dari 15 tahun yang lalu ketentuan hukum, baik yang menyangkut bidang
Ejaan Yang Disempurnakan atau disingkat dengan peraturan-peraturan maupun bidang perintah-
EYD diresmikan oleh pemerintah. Terkait dengan perintah dan larangan-larangan yang sering me-
pemaparan hal tersebut juga pada prakteknya nimbulkan akibat yang merugikan (Mahadi, et al,
dalam bidang hukum, bahasa hukum Indonesia 1977, 1).
masih memunculkan ciri bahasa Belandanya yang Sehubungan dengan hal itu, bahasa Indone-
begitu lekat. sia hukum memerlukan perhatian yang lebih di-
Apabila dikaitkan dengan sejarah bangsa karenakan hukum merupakan produk pemikiran
Indonesia, memang tidak mengherankan bila hal yang akan bisa stabil apabila ditunjang dengan
tersebut terjadi. Sejarah membuktikan bahwa struktur bahasa. Hukum dapat berbicara dan di-
bahasa hukum Indonesia terutama dalam produk dengar masyarakat melalui bahasa. Tentu saja
perundang-undangannya merupakan produk yang bahasa yang digunakannya pun haruslah bahasa
berasal dari orang Belanda (hasil jajahan Belanda). formal.
Beberapa ahli/pakar hukum Indonesia pun banyak Bahasa Indonesia hukum merupakan salah
yang belajar ke Belanda, karena hukum Indonesia satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan
mengacu pada hukum Belanda. Para pakar hukum sebagai alat komunikasi dalam bidang hukum
tersebut kemudian menterjemahkan langsung terutama bagi para profesional hukum. Ragam
pengetahuan yang mereka dapat dari bahasa bahasa hukum juga merupakan bahasa ilmiah yang
Belanda ke bahasa Indonesia tanpa mengindahkan harus memperhatikan struktur dan kaidah bahasa
struktur bahasa Indonesia. Contoh yang sangat Indonesia baku. Oleh karena itu, bahasa hukum
sering muncul dan umum terjadi misalnya pada tidak mengutamakan gaya bahasa, tetapi meng-
kata-kata di mana, yang mana, dari mana, hal mana. utamakan kepastian bahasa. Hal yang juga tidak
Sebenarnya hal tersebut tidak perlu terjadi karena kalah penting adalah bahas hukum harus dipas-
kata-kata di mana, yang mana, dari mana, hal mana tikan tidak boleh mengandung dua atau lebih
merupakan kata tanya. makna/pengertian (ambigu). Jika terjadi keambiguan

| 269 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.2 Desember 2016: 268–280

penggunaan bahasa, maka akan terjadi ketidakpastian manusia termasuk di dalamnya adalah tingkah laku
hukum. manusia. Di sini proses penegakan hukum dikaitkan
Berdasarkan penjabaran tersebut diatas, maka pada tingkah laku orang yang menjalankannya, yaitu
pembahasan selanjutnya yang berkaitan dengan tingkah laku sosial yang merupakan gerakan-
implementasi bahasa hukum sebagai sarana gerakan badaniah yang dituntut oleh kemauan yang
penegakan dan kepastian hukum adalah tentang tak terkendali dari orang-orang yang saling
penerapan bahasa hukum dalam praktik dan urgensi berinteraksi di dalam masyarakat, sarana untuk ini
penerapannya yang dapat menimbulkan berbagai adalah bahasa hukum.
penafsiran mengenai suatu ketentuan hukum baik Sehubungan dengan fungsi hukum yang
yang menyangkut bidang peraturan, perintah dan direfleksikan dengan bahasa hukum ini, bahwa pada
larangan yang sering menimbulkan akibat hakekatnya hukum mengandung ide-ide atau
merugikan. konsep-konsep dan dengan demikian boleh
digolongkan kepada sesuatu yang abstrak. Ke dalam
kelompok yang abstrak ini termasuk ide tentang
Integrasi Hukum dan Fungsi Bahasa Hukum
keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan social
Hukum terutama dapat dilihat dalam dari hukum. Dengan demikian apabila kita
bentuknya melalui kaidah-kaidah yang dirumuskan melakukan telaah tentang penegakan hukum maka
secara eksplisit. Kaidah atau peraturan ini pada pada hakekatnya kita bicara mengenai penegakan
prinsipnya mengandung hal-hal tentang apa yang ide-ide dan konsep-konsep yang nota bene adalah
seyogyanya dilakukan dan apa yang seyogyanya abstrak.
tidak boleh dilakukan dalam kehidupan bersama di Secara empiris, manusia sekarang ini berada
dalam ikatan komunitas yang disebut dengan di tengah masyarakat dan kehidupan sosial yang
masyarakat. Kesemuanya ini direfleksikan dalam serba kompleks, yang tidak sederhana lagi. salah satu
bahasa hukum, khususnya kedudukan bahasa sebagai ciri dari kehidupan masyarakat yang kompleks
sarana komunikasi suatu komunitas. seperti misalnya dikutip Satjipto Rahardjo dari
Keberadaan bahasa hukum adalah untuk pendapat Shrode & Voich adalah bahwa usaha-usaha
peningkatan integritas masyarakat. Untuk ini serta kegiatan-kegiatan produktif yang dilakukan di
dipahami bahwa hukum hanyalah suatu peraturan situ dijalankan dalam kerangka organisasi. Karena
yang bersifat pasif saja (das Sollen). Hukum problematika sudah menjadi semakin besar dan
memerlukan masyarakat dalam keberlakuannya, melibatkan banyak orang. Oleh karena itu semua
memerlukan dukungan dan pengakuan untuk tugas juga akan makin besar dan membutuhkan
penegakannya, memerlukan suatu peristiwa konkret penanganan bersama oleh seluruh warga masyarakat
yang apabila dikenai olehnya akan menjadi suatu secar terintegrasi dan terpadu.
peristiwa hukum. Dengan kata lain peristiwa konkret Berdasarkan kenyataan di atas, kiranya jelas
(das Sein) disini memerlukan hukum agar bisa menjadi bahwa tidak ada jalan lain kecuali kita harus
suatu peristiwa hukum. Kesemuanya ini diwakili oleh menjalankannya dalam konteks organisasi yang
bahasa hukum. sekarang ini dijumpai hampir disemua bidang
Atas dasar pengkajian demikian itu maka kehidupan, seperti pendidikan, perdagangan,
manusia yang menjalankan penegakan hukum benar- pemerintahan, militer dan juga hukum. Di dalam
benar menempati kedudukan yang penting dan kaitan ini tidak mengenal adanya Jawatan Hukum
menentukan dalam proses penegakan hukum atau Kantor Hukum melainkan Pengadilan,
tersebut. Penegakan hukum selalu akan melibatkan Kejaksaan, Kepolisian, Pemasyarakatan dan juga

| 270 |
Analisis terhadap Fungsi Bahasa Indonesia Hukum dalam Mewujudkan Kepastian Hukum
Wika Yudha Shanty

Badan Perundang-undangan yang pada hakekat- kekuasaan dalam masyarakat, yang akan mengalo-
nya mempunyai tujuan yang sama yaitu mewu- kasikan berbagai sumber daya kepada golongan-
judkan hukum dan menegakkan hukum dalam golongan dalam masyarakat, sehingga seolah-se-
masyarakat. Melalui organisasi dan proses-proses olah barang siapa berada pada kedudukan yang
yang berlangsung di dalamnya, masyarakat mene- berkuasa dalam struktur kekuasaan itu akan mam-
rima perwujudan dari tujuan-tujuan hukum. pu mencari pengalokasian kekuasaan itu.
Sekalipun tujuan organisasi telah ditetapkan, Terjadinya suatu pelapisan sosial dalam
tetapi ditengah-tengah hubungan tukar-menukar masyarakat-masyarakat dengan ruang lingkup
dengan masyarakatnya, tujuan tersebut bisa yang besar dimulai sejak adanya perbedaan jumlah
mengalami pergantian atau pergeseran. Kehidupan kekayaan yang dimiliki setelah adanya surplus eko-
masyarakat, orang tidak dapat mengharapkan nomi akibat adanya proses produksi yang teratur.
bahwa semua keinginan dan persyaratan yang di- Golongan masyarakat ini, bagi mereka yang mam-
kehendaki oleh lembaga bisa tersedia dengan baik. pu mengontrol lembaga-lembaga politik dan eko-
Lembaga juga harus menghadapi kenyataan- nomi dalam masyarakat maka mereka dapat men-
kenyataan yang keras yang menyebabkan tugas jadikan kekuasaannya secara efektif.
lembaga tidak bisa dijalankan atau kurang bisa di- Masyarakat yang kompleks ini sejak pem-
jalankan dengan baik. Meskipun demikian dalam buatan hukumnya pengaruh dari struktur ke-
aspeknya sebagai organisasi birokratis, lembaga kuasaan telah mulai bekerja. Pembuatan hukum ini
hukum akan selalu berusaha untuk mencari jalan pihak yang diuntungkan adalah mereka yang lebih
yang sebaik-baiknya agar pekerjaan lembaga bisa kaya serta golongan-golongan dalam masyarakat
dilaksanakan secara seksama. yang aktif dalam kegiatan politik. Sebaliknya ke-
Berhadapan dengan kenyataan-kenyataan pentingan-kepentingan dari rakyat biasa akan ter-
sebagaimana disebutkan diatas, lembaga didorong kesampingkan atau kurang mendapatkan pene-
untuk mengembangkan suatu politik yang akan kanan dibandingkan dengan mereka yang berada
mengamankan suatu organisasi. Politik ini adalah pada golongan masyarakat yang kompleks. Hal
untuk memilih cara yang sebaik-baiknya, sehingga ini merupakan suatu konsekuensi logis dari ber-
dalam keterbatasan-keterbatasan tertentu, lem- bagai kelebihan dan keuntungan yang dimiliki oleh
baga tetap dapat menjalankan pekerjaannya. Hal mereka yang mempunyai kekuasaan di atas go-
ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat da- longan lain.
lam rangka penegakan hukum, seperti dalam urai- Struktur kekuasaan yang kompleks yang
an pendahuluan bahwa hukum tanpa dukungan umumnya ditemukan pada masyarakat yang tidak
dan pengakuan dari masyarakat maka tidak akan lagi sederhana, pada gilirannya juga akan menim-
ada fungsinya, hanya berupa peraturan belaka. bulkan penegakan hukum yang tidak sederhana
Kerjasama dan hubungan timbal balik yang baik lagi. Sifat dan ciri dari sistem hukum yang dilahir-
antara lembaga hukum dan masyarakat akan dapat kan dalam masyarakat yang kompleks ini adalah
menuju suatu penegakan hukum seperti yang telah diturunkan dari konflik-konflik yang inheren pada
dicita-citakan. struktur masyarakat yaitu meliputi bidang eko-
Kenyataan yang disampaikan di atas, kiranya nomi dan politik.
dapat menemukan adaya suatu hal yang menjadi Satu hal yang erat kaitannya dalam hal ini
sumber-sumber yang menungkinkan terjadinya adalah kekuasaan. Antara hukum dan kekuasaan
diskriminasi tersebut. Jawaban sementara yang sekalipun dapat dibedakan tapi tidak dapat di-
kita peroleh adalah tentang adanya suatu struktur pisahkan satu sama lain. Kita mengenal Polisi,

| 271 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.2 Desember 2016: 268–280

Kejaksaan dan Pengadilan sebagai pemaksa atau Dengan berubahnya keadaan sosial seharus-
penegak hukum negara yang masing-masing diten- nya juga dibarengi dengan berubahnya hukum,
tukan batas-batas wewenangnya. Hukum memer- namun kadangkala hal ini tidak terjadi sehingga
lukan paksaan bagi penaatan ketentuan-ketentuan- mengakibatkan hukum seolah-olah tertinggal oleh
nya, dan paksaan itu dapat diperoleh dari kekuasaan. masalah-masalah yang diaturnya. Ada faktor-
Hukum tanpa kekuasaan tidak dapat dilak- faktor dalam masyarakat yang bekerja sedemikian
sanakan secara maksimal. Sebaliknya kekuasaan rupa sehingga memberi corak konservatif pada
juga memerlukan hukum sebagai pembatasnya, masyarakat untuk tetap bertahan pada keadaan-
sebab kekuasaan tanpa hukum adalah kesewenang- keadaannya yang semula sekalipun penderitaan
wenangan (kelaliman). Kekuasaan merupakan yang ditanggungkan oleh masyarakat tersebut telah
unsur mutlak dalam suatu masyarakat hukum da- menjadi sedemikian rupa hebatnya. Faktor-faktor
lam arti masyarakat yang diatur oleh dan berdasar- tersebut adalah apatisme, sikap keagamaan, ham-
kan hukum. Secara analitik barangkali dapat dika- batan, tradisi dan sebagainya.
takan bahwa kekuasaan merupakan suatu fungsi Perubahan pada hukum baru akan terjadi
daripada masyarakat yang teratur manakala ada pertemuan antara unsur keadaan
Konteks hukum dan perobahan sosial dapat baru yang timbul dengan unsur kesadaran akan
dikemukakan bahwa masyarakat merupakan kom- perlunya perubahan pada masyarakat itu sendiri.
ponen kehidupan yang bersifat dinamis, tidak Pendapat Sinzheimer seperti dikutip oleh Satjipto
statis. Artinya masyarakat bagaimanapun jenis dan Rahardjo dalam bukunya Hukum dan Masyarakat
macamnya selalu mengalami perubahan-perubah- yaitu bahwa syarat-syarat bagi terjadinya perubah-
an, baik perubahan yang bersifat fundamental an hukum itu baru ada manakala dengan terjadi-
maupuan perubahan yang kecil dan tidak terlihat. nya perubahan-perubahan (timbulnya hal-hal yang
Sejak kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal baru) itu timbul emosi-emosi pada pihak-pihak
17 Agustus 1945 maka bangsa Indonesia meng- yang terkena yang dengan demikian akan meng-
alami pula perubahan-perubahan akibat adanya adakan langkah-langkah menghadapi keadaan itu
gerakan-gerakan kemerdekaan tersebut, diantara- serta menuju kepada bentuk-bentuk kehidupan
nya dibidang ekonomi, politik, ketatanegaraan dan yang baru.
hukum. Manakala terdapat perbedaan dalam pan-
Perkembangan berikutnya, seiring dengan dangan antara penguasa di satu pihak dengan rakyat
berjalannya waktu maka perubahan-perubahan di lain pihak yaitu berupa pendapat penguasa
tersebut juga menuju ke perubahan di bidang tek- tentang kebutuhan akan adanya perubahan ter-
nologi dan industri. Modernisasi sebagai akibat hadap suatu bidang kehidupan sosial tertentu, se-
adanya perubahan dari masyarakat tradisional ke dangkan pada pihak masyarakat dorongan emosi-
masyarakat modern dalam hal ini merupakan per- emosi yang disyaratkan Sinzheimer mungkin belum
ubahan sosial yang menyangkut nilai-nilai atau timbul juga sehingga perubahan menuju bentuk-
asas-asas kehidupan kepada masyarakat yang fun- bentuk yang baru itu tidak mendapatkan dukungan
damental. Pemencaran dalam berbagai bidang ke- yang efektif dalam masyarakat.
hidupan sosial tersebut diikuti dengan ketergan- Kondisi obyektif tentang kesadaran hukum
tungan satu sektor kehidupan kepada yang lain. sebagaimana dikutip Sudikno Mertokusumo dari
Akibatnya kita akan sedikit kesulitan untuk meli- Paul Scholten diartikan sebagai kesadaran yang ada
hat hukum yang merupakan salah satu sistem dari pada setiap manusia tentang apa hukum itu atau
kehidupan sosial tersebut. apa seharusnya hukum itu, suatu kategori tertentu

| 272 |
Analisis terhadap Fungsi Bahasa Indonesia Hukum dalam Mewujudkan Kepastian Hukum
Wika Yudha Shanty

dari hidup kejiwaan kita dengan mana kita membe- merupakan suatu tahapan bagi tahapan berikutnya,
dakan antara hukum dan tidak hukum (onrecht), yaitu:
antara yang seyogyanya dilakukan dan tidak dila- 1. Pengetahuan Hukum yang dimiliki oleh
kukan. Dengan demikian kaidah hukum yang komponen yang berhubungan dan bertang-
fungsinya adalah untuk melindungi kepentingan gungjawab atas kinerja hukum yaitu aparat
manusia. Kaidah hukum juga sering dikaitkan de- pelaksana hukum dan masyaakat;
ngan pentaatan hukum, pembentukan hukum dan 2. Pemahaman Hukum yang tentu saja sifatnya
efektifitas hukum. individual dan komunal. Pemahaman indi-
Berbagai artian hukum, salah satu dianta- vidual antara satu orang dengan orang lain
ranya hukum diartikan sebagai jaringan nilai-nilai tidak sama tentang peraturan yang secara
yang merupakan refleksi dari suatu masyarakat. umum dibuat oleh pembentuk Undang-undang.
Masalah nilai-nilai dalam hukum erat kaitannya Demikian pula pemahaman komunal dari ke-
dengan kesadaran hukum, hal ini dikarenakan lompok masyarakat tertentu akan berbeda de-
kaidah hukum merupakan suatu penilaian terhadap ngan kelompok masyarakat lain serta tidak
hukum yang ada serta hukum yang dikehendaki. dapat digeneralisir bahwa kelompok masya-
Kaidah hukum berkaitan dengan nilai-nilai yang rakat tertentu lebih baik pemahamannya dari
tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat, kelompok masyarakat lainnya.
dengan demikian apabila suatu hukum sesuai de- 3. Sikap Hukum, merupakan refleksi dari pe-
ngan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat itu sen- mahaman hukum dari individu maupun
diri maka masyarakat mentaatinya dengan suka- masyarakat yang didasari oleh motivasi ter-
rela dan tanpa paksaan. tentu terhadap ketaatannya terhadap hukum.
Apabila masyarakat merasa bahwa hukum Sikap hukum memberikan pemahaman yang
yang berlaku pada mereka tidak atau kurang se- kompleks berdasarkan motivasi dari individu
suai dengan nilai-nilai yang mereka anut maka yang mempunyai persepsi berbeda tentang
mereka bisa saja tidak melaksanakan, atau melak- hukum;
sanakan dengan suatu paksaan karena takut pada 4. Pola Perilaku Hukum yang secara umum
sanksi yang akan dikenakan apabila melanggar direfleksikan pada kinerja dari aparat penegak
hukum. Kadangkala suatu paksaan yang dilakukan hukum. Dalam pandangan masyarakat,
oleh hukum terhadap masyarakat akan menjadi hukum direfleksikan pada perilaku aparat
suatu budaya baru atau nilai baru yang lambat laun khususnya aparat penegak hukum di lapangan.
dapat diterima oleh masyarakat karena telah
mengganti nilai-nilai yang semula mereka anut Pengetahuan Hukum diartikan sebagai
tersebut dengan nilai-nilai baru dari hukum. Hal pengetahuan seseorang mengenai beberapa
ini pada akhirnya akan menjadi suatu pelaksanaan perilaku tertentu yang diatur oleh hukum dalam
hukum yang sukarela juga. Tetapi dalam proses hal ini adalah hukum tertulis maupun hukum tidak
yang seperti ini memerlukan waktu yang cukup tertulis. Pengetahuan hukum erat kaitannya de-
panjang, mengingat adanya nilai-nilai tersebut ter- ngan asumsi bahwa masyarakat dianggap mengeta-
kadang telah mengakar pada masyarakat secara hui suatu peraturan manakala peraturan tersebut
kuat. telah diundangkan. “Asas bahwa setiap orang di-
Memahami tentang dimensi kesadaran hukum anggap tahu undang-undang” hanya merupakan
menyangkut hal yang luas. Sekurangnya terdapat suatu anggapan saja. Kenyataannya tidak semua
4 indikator kesadaran hukum yang masing-masing orang segera tahu akan adanya suatu Undang-

| 273 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.2 Desember 2016: 268–280

undang atau telah dikeluarkannya suatu peraturan tang hukum yang hidup dalam suatu daerah ter-
baru. tentu, tetapi dalam suatu keadaan dimana tingkat
Pemahaman hukum kurang lebih dapat di- kesadaran hukum masyarakat rendah maka di-
artikan sejumlah informasi yang dimiliki seseorang mungkinkan ada hukum yang hidup dalam masya-
mengenai bidang peraturan dari suatu hukum rakat tersebut yang sengaja dipertahankan keber-
tertentu. Dengan kata lain pemahaman hukum ada- lakuannya. Atau kemungkinan lain peraturan
lah suatu pengertian terhadap bidang dan tujuan hukum tersebut kurang dapat diterima oleh masya-
dari suatu peraturan dalam suatu hukum tertentu, rakat karena tidak dapat atau kurang dapat meng-
tertulis maupuan tidak tertulis serta manfaatnya akomodasi kepentingan-kepentingan masyarakat
bagi pihak-pihak yang kehidupannya diatur oleh secara menyeluruh.
peraturan tersebut. Pemahaman hukum ini dapat
Kesadaran hukum ini merupakan salah satu
diperoleh apabila peraturan tersebut dapat atau
indikator dari keefektifan berlakunya hukum. Apa-
mudah dimengerti oleh warga masyarakat.
bila kesadaran hukum ini tercipta maka sedikit
Sikap Hukum (Legal Attitude) adalah suatu banyak hal ini akan mendorong suatu hukum dapat
kecenderungan untuk menerima hukum karena dijalankan secara efektif. Apabila hal ini dapat ter-
adanya penghargaan terhadap hukum sebagai se- laksana maka secara otomatis proses penegakan
suatu yang bermanfaat atau menguntungkan jika
hukum juga tidak akan mengalami kesulitan.
hukum itu ditaati. Suatu sikap hukum akan meli-
Dengan kata lain hal ini akan mendorong usaha
batkan pilihan warga terhadap hukum yang sesuai
penegakan hukum dalam masyarakat.
dengan nilai-nilai yang ada dalam dirinya sehingga
akhirnya warga masyarakat menerima hukum
berdasarkan penghargaan terhadapnya. Sementara Realitas Bahasa dan Bahasa Hukum
itu pola Perilaku Hukum (Legal Behaviour) meru-
Istilah bahasa hukum dalam praktik meru-
pakan hal yang utama dalam kesadaran hukum
pakan suatu corak penggunaan bahasa yang khusus
karena disini dapat dilihat apakah suatu peraturan
dan khas dalam dunia hukum. Produknya bisa
berlaku atau tidak dalam masyarakat. Dengan de-
dalam bentuk karya ilmiah, perundang-undangan,
mikian sampai seberapa jauh kaidah hukum dalam
requisitoir, pleidooi, gugatan, jawaban, replik,
masyarakat dapat dilihat dari pola perilaku hukum
duplik, konklusi, keterampilan lisan dalam profesi
suatu masyarakat.
seperti konseptor rancangan perudang-undangan,
Paparan di atas kiranya dapat dipahami bahwa
hakim, jaksa, advokat, notaris, polisi, wartawan
apabila indikator-indikator dari kaidah hukum
hukum. Mahasiswa hukum dan lain-lain.
tersebut dipenuhi, maka derajat kaidah hukum-
nya tinggi, begitu pula sebaliknya. Tingginya Kebutuhan akan keterampilan profesional
kaidah hukum warga masyarakat mengakibatkan hukum, seperti akademisi hukum, praktisi hukum,
para warga masyarakat mentaati ketentuan-keten- maupun kosnultan hukum dihadapkan pada
tuan hukum yang berlaku, begitu pula sebaliknya, hukum yang harus diselesaikan secara efektif.
apabila derajat kaidah hukumnya rendah maka Harus diakui bahwa bahasa merupakan salah satu
derajat ketaatan terhadap hukum juga rendah. sarana utama dalam penegakan hukum dan kepas-
Tetapi anggapan ini perlu ditelaah lebih cermat se- tian hukum karena hukum dibangun di atas bahasa.
hingga tiak mengundang persepsi yang keliru. Dapat dikatakan tanpa bahasa, hukum tidak akan
Tingkat kesadaran hukum masyarakat tinggi ada. Maka tidak dapat dipungkiri bahwa hukum
terhadap suatu sistem hukum tertentu, kita sudah merupakan produk pemikiran. Pikiran akan stabil
jelas akan mudah dapat menarik kesimpulan ten- bila ditunjang dengan bahasa.

| 274 |
Analisis terhadap Fungsi Bahasa Indonesia Hukum dalam Mewujudkan Kepastian Hukum
Wika Yudha Shanty

Kenyataannya, masih sedikit sekali perhatian karena masyarakat menjadi amat bergantung pada
terhadap peran bahasa dalam bidang hukum. Ins- layanan profesi hukum dan tidak bisa menolong dirinya
trumen hukum dalam bahasa Belanda masih banyak sendiri”.
dipakai dan tidak pernah diterjemahkan secara Apabila kita mengembalikan prinsip utama
resmi, padahal sebagian besar penegak hukum dari setiap sistem hukum adalah hukum itu harus
tidak lagi berbahasa Belanda. Alat-alat bantu bahasa, dapat dikomunikasikan terhadap masyarakat
seperti kamus hukum sangat sedikit ragamnya dan (Bahder Johan Nasution, et al, 1997, 55). Apabila
tidak beredar luas, sehingga kesepakatan pema- suatu aturan hukum tidak dapat dikomunikasikan
haman terhadap terminologi hukum tidak dapat dengan baik kepada masyarakat, itu berarti Undang-
tercapai. undang tersebut tidak dapat mempengaruhi ting-
Peran profesi hukum seperti hakim, jaksa, kah laku masyarakat. Sama halnya dengan ke-
advokat, notaris, dan konsultan hukum sangat tentuan yang berisi larangan atau pembatasan ter-
besar. Mereka dituntut untuk membuka diri dan hadap kebebasan masyarakat, apabila tidak di-
membebaskan diri dari kebiasaan tertentu demi komunikasikan maka ketentuan peraturan tersebut
penegakan dan kepastian hukum. Hal yang tidak tidak mungkin berlaku secara efektif.
kalah pentingnya adalah peran akademisi hukum Hal penting yang terkait yaitu penegakan
(dosen) untuk memulai sejak dini mensosialisasi- hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan
kan penggunaan bahasa hukum dalam materi- dapat berjalan dengan baik jika anggota masya-
materi hukum yang diajarkan di tingkat perguruan rakat dapat memahami sebelumnya apa yang di-
tinggi, sehingga pada saat mahasiswa lulus dan harapkan dari mereka, sehingga mereka dapat
menjadi seorang profesional di bidang hukum me- menyesuaikan tindakannya dengan ketentuan
reka sudah mempunyai pengetahuan mengenai hukum yang berlaku. Bekerjanya hukum dengan
bahasa hukum yang wajib diterapkan dalam produk- baik harus dituntut dengan aturan hukum yang
produk hukum demi terciptanya kepastian hukum. jelas dan mudah diketahui. Apabila aturan hukum
tersebut mengandung makna yang kabur atau
Disadari bahwa profesi hukum berkembang
tidak jelas maka akan timbul suatu ketidakpastian
dengan memiliki ciri-ciri khusus, misalnya dalam
dan ketidakkonsekuenan dalam penerapannya.
hal etika, keahlian, yang pada akhirnya menim-
Penyebarluasan informasi melalui komuni-
bulkan unsur pembeda antara satu dengan yang
kasi hukum terhadap peraturan perundang-
lain, yang dapat menambah nilai “gengsi” suatu pro-
undangan serta penafsiran yang dilakukan oleh
fesi dari masyarakat lainnya. Namun “gengsi” ini
badan-badan peradilan sangat membantu untuk
tidak harus membenarkan penggunaan (penyalah-
mewujudkan pemahaman hukum di masyarakat.
gunaan) bahasa yang justru dapat merugikan masya-
Bahasa hukum baik dalam bentuk lisan maupun
rakat. (Lilis Hartini, 2014, 10)
tertulis harus dapat mengkomunikasian hukum
Sejalan dengan hal tersebut, Todung Mulya secara baik dan benar kepada masyarakat. Hal ter-
Lubis (2002) menyatakan bahwa: “hukum yang sebut tidaklah mudah, suatu pekerjaan menungkan
membingungkan itu menumbuhkan keangkuhan profesi dan menyusun pikiran-pikiran maupun ide-ide
hukum. Jika kita tetap mempertahankan bahasa hukum hukum ke dalam suatu peraturan perundang-
seperti saat ini, berarti kita mempertahankan keangkuhan undangan adalah pekerjaan yang sangat sulit. Bah-
profesi hukum. Hal ini membelenggu kita semua. Dengan kan seorang ahli bahasa sendiri pun belum tentu
bahasa hukum yang membingungkan sesungguhnya kita mampu menuangkan aturan-aturan hukum ke da-
yang terlibat dalam profesi hukum ini ikut membodohi lam suatu undang-undang yang sesuai dengan
masyarakat. Khususnya membodohi pencari keadilan kesadaran hukum masyarakat itu sendiri.

| 275 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.2 Desember 2016: 268–280

Demikian pula orang-orang yang mempunyai purna, bahkan hukum yang dikomunikasikan tidak
kepekaan dan kepedulian terhadap rasa keadilan sesuai dengan tujuan hukum itu sendiri.
dan mempunyai motivasi yang kuat untuk mene- Contoh fungsi emotif tergambar dalam
gakkan hukum dan keadilan akan tetapi tidak ilustrasi cerita berikut ini. Rina baru saja diputus-
mempunyai dasar yang kuat untuk menuangkan- kan oleh pacarnya tanpa sebab yang jelas. Rina
nya dalam bahasa atau bahkan sama sekali tidak menceritakan keluh kesahnya kepada sahabatnya
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang Ranti, pada contoh tersebut, Rina menggunakan
bahasa hukum, maka mereka juga tidak akan bahasa untuk mengungkapkan perasaan sedihnya,
mampu menyampaikan ide-ide maupun pikiran- dalam hal ini, tumpuannya terdapat pada si pe-
pikirannya ke dalam suatu peraturan perundang- nutur (addresser).
undangan. Hal ini disebabkan karena hukum itu Fungsi ini berfokus pada pembicara atau
sendiri bersifat abstrak, hukum akan tampak apa- penulis, yaitu proses pengungkapan kehendak dan
bila hukum itu diperlambangkan, dipersonifika- perasaan pembicara atau penulis. Contoh teks yang
sikan atau diwujudkan dalam bentuk bahasa. kental dengan fungsi ini adalah buku harian, oto-
Bahasa hukum sebagai alat komunikasi mem- biografi, memoir, ulasan dan komentar atau re-
punyai beberapa fungsi yaitu fungsi simbolik, sensi. Karya sastra pun sangan sering mengandung
Fungsi emotif, dan fungsi afektif. Fungsi simbolik fungsi ini. Teks ilmiah jarang menonjolkan fungsi
dari bahasa hukum memungkinkan kita untuk ini karena yang terpenting di dalam bentuk ke-
memikirkan segala sesuatu yang berkaitan dengan ilmiahan adalah acuannya bukan cara menerangkan
hukum, karena bahasa memberikan kemampuan acuan itu yang mungkin saja khas bagi tiap-tipa
perpikir secara teratur dan sistematis. Perubahan penulisnya. Kalau toh fungsi ini hadir didalam teks
bentuk objek faktual menjadi simbol hukum yang ilmiah maka fungsi ini bisa saja diabaikan.
bersifat abstrak diwujudkan melalui perbenda- Fungsi Afektif dalam Bahasa Hukum ber-
haraan kata. Kata-kata ini dirangkai menjadi kali- kaitan erat dengan sikap, fungsi ini diharapkan su-
mat untuk mengungkapkan jalan pikiran maupun paya norma-norma Hukum yang dikomunikasikan
ekspresi hukum. Manusia hidup dalam dunia melalui Bahasa Hukum mampu mengubah dan
pengalaman dan dunia simbolik yang dinyatakan mengembangkan kepribadian agar mentaati
dengan bahasa (Bahder Johan Nasution, et al, 1997, hukum, mengingatkan kesadaran hukum serta
48). bersikap tegas sesuai dengan aturan-aturan hukum.
Fungsi simbolik dapat berupa bahasa yang Pada dasarnya fungsi afektif yang tergambar dalam
mencerminkan bahasa isyarat. Ini merupakan salah Bahasa Hukum itu sangat menonjol untuk mening-
satu keistimewaan dari bahasa hukum. Contoh katkan dan mengembangkan kebudayaan hukum,
nyata yang sering kita temui dalam kehidupan budaya hukum itu sendiri merupakan suatu karak-
sehari-hari adalah pada simbol yang dipergunakan teristik yang hidup dan dipatuhi oleh masyarakat.
dalam aturan berlalu lintas. Bahasa Hukum sebagai Karakteristik bahasa hukum yang merupa-
sarana komunikasi ilmiah hukum harus bersifat kan salah satu sarana penegakan dan kepastian
jelas dan objetif serta harus terbebas dari unsur-unsur hukum seharusnya mempunyai kejelasan makna,
emotif. Bersifat emotif artinya berusaha untuk me- kepaduan pikiran, kelugasan, dan keresmian. Prak-
maksa dengan menggunakan bahasa sebagai sarana teknya, bahasa hukum di Indonesia mempunyai
komunikasinya dan dilakukan secara rasional. banyak sekali kelemahan. Bahasa hukum yang saat
Adanya unsur emotif dalam komunikasi ilmiah ini berkembang adalah bahasa hasil terjemahan
hukum, akan menjadikan kominikasi kurang sem- bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia yang

| 276 |
Analisis terhadap Fungsi Bahasa Indonesia Hukum dalam Mewujudkan Kepastian Hukum
Wika Yudha Shanty

kadang-kadang terlihat sifatnya terlalu harfiah. yang jelas, lugas dari gaya yang dinyatakan de-
Selain itu bahasa hukum menggunakan kalimat ngan corak deskriptif dan analitis. Selain itu, bahasa
yang terlalu panjang, sebuah kalimat sering terdiri hukum sebagai bahasa ilmiah harusnya disusun
dari beberapa baris, padahal sebenarnya kalimat secara cermat dan tepat, sehingga mempunyai kesa-
tersebut dapat dipecah menjadi beberapa bagian tuan makna yang jelas atau tidak bertentangan satu
kalimat yang lebih pendek tanpa mengurangi sama lain, misalnya dalam putusan pengadilan,
makna yang diungkapkan dalam kalimat tersebut. antara pertimbangan (motivering) dan putusan
Hal ini berakibat timbul anggapan bahwa bahasa harus bersesuaian.
hukum tidak mengungkapkan keaslian bahasa Contoh yang dapat dikemukakan dalam
Indonesia, seolah-olah bahasa hukum itu bahasa praktik hukum adalah bahasa hukum yang ber-
yang mempunyai corak tersendiri yang tidak se- bunyi putusan “in absentia”. Kata ini berasal dari
jalan dengan bahasa umum yang digunakan oleh bahasa Latin, diterjemahkan dalam beberapa
masyarakat pada umumnya. Konsekuensi dari hal pengertian yaitu ada yang menterjemahkan “putus-
tersebut adalah bahasa hukum menjadi bahasa yang an tanpa hadirnya terdakwa”, ada yang menter-
sukar untuk dipahami. jemahkan “putusan di luar hadirnya terdakwa”
Sebagai jabaran dari asas legalitas, dalam demikian juga halnya dalam bahasa Perundang-
hukum pidana dikenal prinsip “Nullum crimen, nulla undangan seperti kata “diktum”, kata ini di-
poena sine lege certa” yang artinya “tidak ada per- terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai
buatan pidana, tanpa Undang-Undang yang jelas.” “amar” akan tetapi masyarakat masih perlu untuk
Prinsip ini mengandung konsekuensi bahwa ru- mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian
musan perbuatan pidana harus jelas, sehingga tidak “amar” itu sendiri.
mengandung multitafsir. Penyusunan kalimat ten- Disini jelas terlihat bahwa belum adanya
tang bahasa hukum harus cermat, sehingga dapat suatu kepaduan pikiran karena kata-kata “amar”
dimengerti dan dipahami oleh si penerima. Gagas- masih bisa diterjemahkan sebagai isi suatu kepu-
an dan ungkapan yang disampaikan menuntut tusan atau sebagai perintah. Contoh lain misalnya
kejelasan dalam pemilihan kata maupun kalimat, kata “eksepsi”, kata ini berasal dari bahasa Latin
sehigga tidak menimbulkan multitafsir. yaitu “Exeptio”, apabila diterjemahkan dalam
Pasal 1 UU No. 11/PnPs/1963: “Dipersalah- bahasa hukum mempunyai pengertian “sang-
kan melakukan tindak pidana subversi yaitu “Barang gahan” terhadap suatu dakwaan; “menyangkal”
siapa melakukan sesuatu perbuatan dengan mak- atau “sangkalan” terhadap suatu dakwaan; “tang-
sud atau nyata-nyata dengan maksud atau yang kisan”.
diketahuinya atau patut diketahuinya dapat me- Contoh di atas tampak bahwa tidak adanya
mutar balikkan, merongrong atau menyeleweng- suatu kepaduan pemikiran dalam penggunaannya.
kan ideologi negara Pancasila atau haluan negara.” Seorang terdakwa yang dituntut di pengadilan
Klausul “memutar balikkan, merongrong atau atau seorang advokat yang memberi bantuan
menyelewengkan ideologi negara” dalam Pasal ter- hukum terhadap kliennya, masih harus berpikir
sebut tidak jelas maknanya, sehingga menimbul- apakah akan menggunakan kata sanggahan, tang-
kan multitafsir. kisan, atau sangkalan. Bahkan hal yang lebih rumit
Hukum sebagai bahasa ilmiah mengadung lagi bahasa hukum yang dipakai dalam putusan-
kepaduan pikiran dalam perumusan kalimat-kali- putusan pengadilan terdapat istilah asing seperti
matnya. Perumusan kalimat merupakan kebulatan “in kracht van gewijsde” atau sering disingkat “in
dari unsur-unsur yang menunjukkan pertautan kracht”. Pengertian in kracht di sini bisa berarti

| 277 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.2 Desember 2016: 268–280

“putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap”, Inggris). Namun karena dalam hal terjadinya seng-
akan tetapi ada yang menterjemahkannya dengan keta sebuah kontrak bilingual lebih diutamakan
“keputusan yang mempunyai kepastian hukum”. penulisan dalam Bahasa Indonesia, maka sebagai
Karakter lain yang harus dimiliki oleh bahasa praktisi hukum harus mengedepankan pula pema-
hukum adalah kelugasan dan keresmian. Kelu- kaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
gasan berarti apa adanya, kesahajaan atau keseder- Hampir semua perjanjian di Indonesia
hanaan. Satu kata atau kalimat dalam bahasa hukum banyak didominasi dalam susunan kalimat yang
harus memiliki satu makna. Disusun dengan panjang, sampai delapan puluh hingga seratus kata
kalimat yang padat dan jelas, tidak terlalu panjang. dalam satu kalimat. Ini ironis, sebab bahasa Indo-
Kelugasan dalam bahasa hukum memerlukan nesia seharusnya tidak demikian, sehingga menun-
tiga pendekatan diantaranya. Pertama, dari sudut jukkan adanya keasalahan-kesalahan klise yang
bahasa yaitu harus dipahami kaidah-kaidah bahasa terus berulang dan berujung pada ketidakpastian.
yang baik dan benar, sehingga setiap kata dan kali- Singkatnya, pemahaman bahasa Indonesia bukan
mat mempunyai pengertian yang jelas, runtut dan lagi tanggung jawab milik seorang ahli bahasa atau
mudah dipahami; kedua, dari sudut hukum yaitu sastrawan, namun juga milik praktisi hukum seba-
memahami dengan sesungguhnya pokok substansi gai ujung tombak penegakan hukum di Indonesia.
hukum; Ketiga, dari segi psikologi massa yaitu Hukum merupakan uraian dari sejumlah per-
perlu diketahui dengan siapa hukum itu dibicara- aturan yang bertujuan untuk mengatur kehidupan
kan atau dengan kata lain harus dilihat dan dinilai manusia dalam suatu lingkungan kemasyarakatan
apakah orang yang menerima komunikasi tersebut pada suatu saat tertentu dengan tertib. (Mahadi,
memahami apa yang dibicarakan. Sedangkan ke- 1970) Lingkungan merupakan suatu kemasyarakat-
resmian artinya, Bahasa hukum yang digunakan an yang tidak semata-mata hanya mencakup suatu
seharusnya menggunakan bahasa resmi yang kata- lingkungan hidup bersama secara politis, tapi juga
kata dan susunan kalimatnya merupakan bahasa mencakup lingkungan hidup bersama secara
Indonesia yang baku. sosiologis. Berdasarkan hal tersebut, tercakuplah
pengertian masyarakat yaitu suatu lingkungan
kehidupan bersama, yang bukan hanya berwujud
Urgensi Penerapan Bahasa Indonesia Hukum
negara, dan propinsi tetapi juga lingkungan keluarga,
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 ten- lingkungan hidup dan lingkungan masyarakat
tang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta hukum.
Lagu Kebangsaan dinyatakan bahwa Bahasa In- Setiap kelompok sosial memerlukan hukum
donesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman dan undang-undang sebagai serangkaian aturan
atau perjanjian yang melibatkan negara, instansi yang menciptakan ketertiban, keteraturan, dan
pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta ketentraman. Hukum bagi para warga masyarakat
Indonesia atau perseorangan warga Negara Indo- dapat berbentuk undang-undang dasar, undang-
nesia. Nota kesepahaman atau perjanjian yang meli- undang, Peraturan Daerah dan sebagainya. Semua
batkan pihak asing juga ditulis dalam bahasa na- itu dinyatakan dan dijabarkan dalam bahasa. Seba-
sional dan/atau bahasa Inggris. gaimana yang berlaku dalam setiap cabang ilmu
Kewajiban dalam Undang-Undang No 24 pengetahuan maka penerapan dan pengelolaan
tahun 2009 tersebut menyebabkan seluruh praktisi hukum dalam suatu masyarakat tidak akan mung-
hukum harus pandai dalam berbahasa Indonesia kin terlaksana dengan baik tanpa bantuan bahasa.
maupun berbahasa asing (pada umumnya bahasa

| 278 |
Analisis terhadap Fungsi Bahasa Indonesia Hukum dalam Mewujudkan Kepastian Hukum
Wika Yudha Shanty

Simposium bahasa dan hukum yang dise- Kutipan di atas, hukum merupakan salah
lenggarakan di Prapat (Sumatera Utara) dalam satu sarana pembangunan yang sampai dengan saat
rangka kerjasama Badan Pembinaan Hukum ini masih berjalan dan berkelanjutan. Tiga macam
Nasional (BPHN) dengan Fakultas Hukum Suma- peranan yang dipegang oleh hukum dalam usaha
tera Utara pada tanggal 25 sampai 27 Nopember pembangunan antara lain sebagai penjamin kepas-
1974 menghasilkan rumusan mengenai maksud tian, sebagai penjamin ketertiban, dan sebagai alat
bahasa hukum Indonesia. Dalam simposium ini untuk mengadakan perubahan.
melihat adanya kekurangan dalam bahasa hukum Bahasa hukum membutuhkan suatu konsep
yang sampai saat ini masih dipergunakan, khusus- dalam bentuk sederhana namun mempunyai
nya dalam bidang semantik, bentuk dan komposisi makna yang tegas dan satu artinya bahasa hukum
kalimat (Simposium Bahasa Hukum, Badan Pem- tersebut tidak mengandung makna ganda/ambigu
binaan Hukum Nasional, 1974, 107). sehingga tidak menimbulkan multitafsir, maupun
Simposium ini juga bertujuan untuk mencapai menimbulkan kebingungan masyarakat. Hal ini
keseragaman dan kesatuan bahasa dalam bidang merupakan tantangan tersendiri karena bahasa
Perundang-undangan, praktek, penulisan dan hukum yang membingungkan ini sudah sejak lama
pendidikan hukum serta untuk meningkatkan hampir tidak ada yang mempersoalkannya secara
keterampilan penggunaan bahasa Indonesia yang terbuka.
baik bagi para legislator, praktisi, teoritis dan Tugas utama seorang aparat hukum, dalam
pendidik di bidang hukum. Simposium tersebut hal ini polisi dan jaksa adalah melindungi masya-
juga menyarankan pentingnya penginventarisan rakat dengan menegakkan hukum. Aparat hukum
istilah-istilah hukum. ini harus memeriksa apakah hukum dalam keadaan
berbicara atau diam. Apabila hukum berbicara,
Selain itu dalam simposium juga membuat
maka hukum dijalankan sebagaimana mestinya dan
sejumlah konstatasi yang menjadi gejala atau tanda
menuju ke upaya penegakkannya, sedangkan apa-
dari suatu keadaan baik secara eksplisit maupun
bila hukum diam, maka hukum tidak dijalankan
implisit antara lain; terdapat ketidakseragaman di
sebagaimana mestinya dan cita-cita penegakkan
dalam penggunaan istilah hukum; pembinaan dan
hukum tidak akan terwujud. Kalau ini yang terjadi
pembaharuan hukum nasional perlu mendapat
maka keadaan akan semakin buruk, karena ke-
perhatian; bahasa hukum mempunyai kekhususan
adaan tidak akan berubah menjadi baik apabila
istilah, komposisi dan gaya; penggunaan bahasa
hukum tidak bekerja.
hukum belum tetap, belum terang, belum moni-
Keinginan kuat untuk menegakkan dan
senmantik, dan belum memenuhi syarat estetika;
memberikan kepastian hukum bagi masyarakat
kurang dipahami oleh masyarakat; belum ada
adalah semangat awal yang bisa membenahi, melu-
pengembangan kepustakaan hukum dalam bahasa
ruskan, dan mengembalikan bahasa pada posisi-
Indonesia; penggunaan bahasa Indonesia sebagai
nya, yaitu menggunakan bahasa yang standar un-
bahasa hukum mutlak perlu bagi pembinaan
tuk kepentingan ilmiah khususnya dalam bidang
bahasa nasional; ada kekurang sempurnaan dalam
hukum.
bahasa hukum, khususnya dalam semantik kata,
bentuk, dan komposisi kalimat; pepatah-pepatah
tertentu bisa menjelmakan menjadi bahasa hukum, Penutup
sekurang-kurangnya bisa terselip di dalam bahasa Bahasa hukum dalam hal ini adalah Bahasa
hukum (Mahadi, et al, 1979, 95). Indonesia hukum merupakan bahasa ilmiah, oleh

| 279 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.2 Desember 2016: 268–280

karena itu harus mengikuti kaidah pembakuan. DAFTAR PUSTAKA


Bahasa baku mempunyai kecermatan dan kese-
Buku
derhanaan dalam mengungkapkan segala hal. Jadi
sudah pasti bentuknya akan lebih luwes dan seder- Adiwidjaja, Soelaeman B, Lilis Hartini, 2003, Bahasa In-
hana. Bahasa Hukum Indonesia merupakan bahasa donesia Hukum, Pustaka, Bandung.
modern yang penggunaannya tetap, terang, mono- Allot, Antony Nicholas, 1980, The Limit of Law,
semantik dan memenuhi syarat estetika. Saat itu, Butterworths, London.
simposium melihat adanya ketidaksempurnaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2016, Kamus
dalam bahasa hukum yang seringkali digunakan, Umum Bahasa Indonesia, Gramedia, Jakarta.
khususnya dalam penataan sematik kata, bentuk
Hartini, Lilis, 2014, Bahasa dan Produk Hukum, Refika
dan posisi kalimat. Sejarah membuktikan bahwa Aditama, Bandung.
bahasa hukum Indonesia merupakan produk
Belanda. Pakar hukum Indonesia saat itu banyak Lubis, Todung Mulya, Agustus 2002, Diskusi Tentang
Bahasa Hukum, Kompas, Jakarta.
belajar ke negeri Belanda karena hukum Indone-
sia sendiri berakar dari hukum Belanda. Akan Mahadi, Sabaruddin Ahmad, 1978, Pembinaan Bahasa
tetapi, dalam penyerapannya, kini bahasa hukum Hukum Indonesia, Binacipta, Medan.
Indonesia lebih sering disandingkan dengan Nasution, Bahder Johan, Sri Warjiyati, 1997, Bahasa Indo-
Bahasa Hukum Inggris hal demikian menimbulkan nesia Hukum, Citra Aditya Bakti, Surabaya.
permasalahan tersendiri.

| 280 |

You might also like