You are on page 1of 21

DEWAN KEHORMATAN PUSAT

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA

KEWAJIBAN ADVOKAT MENTAATI KEAI &


MEMAHAMI INTERNASIONAL PRINCIPLES ON
CONDUCT FOR THE LEGAL PROFESSION DARI
INTERNASIONAL BAR ASSOCIATION.
DR. SUHARDI SOMOMOELJONO, S.H., M.H.
KETUA DEWAN KEHORMATAN PUSAT FERARI

PKPA DPP FERARI BEKERJASAMA DENGAN


UNIVERSITAS MPU TANTULAR, 30 JULI 2022.

1
SUHARDI SOMOMOELJONO
KETUA DEWAN KEHORMATAN PUSAT FERARI

Contact
+62811968511
suhardi.somo@gmail.com

He is one of the most senior lawyers in Indonesia. He found the firm at 1987 with dispute resolution practice area. He has
extensive experience for dispute resolution and public law legal service. He handled various notable legal issues in
Indonesia including but not limited to corruption, human rights, refugee, constitutional rights and election disputes. He also
appointed as an expert by National Board of Terrorism Prevention to perform de-radicalization activities delegated from the
central government. Aside from his activity in the firm, he also lecturing in various leading university in Indonesia and
several times appointed as an expert witness for police examination and court proceedings. The expert witness
appointment by government agencies, police department and private clients shows that he has an extraordinary legal
knowledge with practical-based and applicable solutions for any legal issue in Indonesia. He is a recommended lawyer for
dispute resolution in Indonesia. Suhardi Somomoeljono also actively involved in Indonesian Bar Association and non-
government organization such as legal aid organization and independent legal research organization. Until now, he works
as one of the expert team for National Terrorism Prevention Board and also became the member of Indonesian
International Chambers of Commerce.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 2


PROLOG
Advokat wajib mentaati Kode Etik Advokat Indonesia (KEAI), artinya advokat dalam menjalankan profesinya harus
bercermin mendasarkan pada ketentuan yang diatur dalam KEAI, hubungan antara advokat dengan klien, advokat
dengan advokat, advokat dengan lembaga negara, dan lain-lain nya. Dengan demikian cara berbuat dan bertindak
seorang advokat memiliki landasan etika yang proporsional sebagai modal utama untuk menjadi advokat yang
profesional.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 3


ADVOKAT YANG TERJERAT KASUS HUKUM

Berdasarkan informasi berita online :

A. Seorang advokat dijadikan Tersangka disebabkan terdakwa Didit Wijayanto Wijaya selaku kuasa hukum telah
mempengaruhi dan mengajari tujuh orang saksi untuk menolak memberikan keterangan sebagai saksi (Media
online Merdeka.com Senin, 21 Maret 2022).
B. Seorang advokat dijadikan Tersangka disebabkan advokat senior, Antonius Ali merupakan kuasa hukum
mantan Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula yang terjerat kasus dugaan korupsi tanah negara di
Keranggan, Kecamatan Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat. aktor intelektual dibalik keterangan dua saksi
palsu. Dalam persidangan pra peradilan, Antonius Ali menghadirkan dua saksi yakni, Fransiskus Harum dan
Zulkarnaen Djudje. Penyidik Kejaksaan Tinggi NTT kemudian menetapkan Fransiskus dan Zulkarnaen sebagai
tersangka karena diduga memberi keterangan palsu dalam persidangan. (Media online Katantt.com Rabu, 17
Maret 2021).

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 4


C. Seorang advokat dijadikan Tersangka disebabkan Pada tahun 2017, Ace terlibat kasus suap terhadap penyidik
Polda Malut terkait dugaan kasus yang melibatkan Ketua DPRD Halmahera Tengah Rusmini Sadar Alam.Kini
Ace, menjadi tahanan Kejaksaan Tinggi Maluku Utara pada 12 Desember 2017. Proses hukum masih berjalan.
(Media online JawaPos.com)
D. Seorang advokat dijadikan Tersangka disebabkan advokat di Kota Semarang kasus ujaran kebencian
berdasarkan SARA, R Winindya Satriya dituntut pidana penjara selama 1 tahun 4 bulan (Media online
suaramerdeka.com/dok. Rabu 17 November 2021. )
E. Seorang advokat dijadikan Tersangka disebabkan KPK menetapkan Frederich sebagai tersangka kasus dugaan
menghalangi dan merintangi penyidikan kasus e-KTP dengan tersangka Setya Novanto pada (10/1/2018).
Karena tak memenuhi panggilan pemeriksaan, Frederich ditangkap dan ditahan KPK pada Sabtu (13/1/2018).
Proses hukum masih berjalan. (Media online JawaPost.com)

Berdasarkan fakta-fakta tersebut jika advokat taat asas atau SOP KEAI potensi untuk hindari terjadinya
TSK/Terpidana sangat memungkinkan.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 5


A. PENGERTIAN SCOPE ATAU CAKUPAN BERDASARKAN KAMUS BESAR
BAHASA INDONESIA DAN BLACK’S LAW DICTIONARY.
Cakupan dalam kamus besar bahasa Scope menurut ahli Hansen dan Mowen yang
Indonesia memiliki 3 arti. Yaitu : diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Denny Arnos
(2009:4) mengemukakan bahwa:
1. Cakupan berasal dari kata dasar cakup. UUA 2003
2. Cakupan adalah sebuah homonim karena arti- Scope (lingkup). Didalam sistem informasi, broad
artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama Scope mengacu kepada dimensi fokus, kuantifikasi,
tetapi maknanya berbeda. dan horison waktu (Glory dan Morton, 1971; Larcker,
3. Cakupan memiliki arti dalam kelas nomina atau 1981; Gordon dan Narayanan, 1984).
kata benda sehingga cakupan dapat menyatakan
nama dari seseorang, tempat, atau semua benda
dan segala yang dibendakan.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 6


B. PENGERTIAN DESKRIPSI BERDASARKAN KAMUS BESAR BAHASA
INDONESIA DAN AHLI.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia deskripsi/des·krip·si/ /déskripsi/ n pemaparan atau penggambaran
dengan kata-kata secara jelas dan terperinci; uraian: kamus yang baik memuat -- tentang aspek leksikon
secara tuntas;

Pengertian Menurut Para Ahli


Suwarna (2012), mendefinisikan teks deskripsi adalah kumpulan paragraf tentang objek atau tempat tertentu.
Untuk mendapatkan data dan kumpulan informasi tersebut, dibutuhkan pengalaman dan melibatkan panca
indra yang meliputi mata, hati, telinga, kulit, dan pengecapan.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 7


C. PENGERTIAN SURAT PERJANJIAN BERDASARKAN KAMUS BESAR
BAHASA INDONESIA DAN BLACK’S LAW DICTIONARY.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata perjanjian adalah persetujuan (tertulis atau dengan
lisan) yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing bersepakat akan menaati apa yang tersebut
dalam persetujuan itu. Contoh: Perjanjian dagang antara indonesia dan jerman barat telah ditandatangani.
KEA 2002
Arti lainnya dari perjanjian adalah syarat. Contoh:ORGANIK
Surat keputusan UUA 2003 dengan perjanjian jika ada
itu diterima
kekeliruan akan diperbaiki kelak.

Ricardo Simanjuntak dalam bukunya "Teknik Perancangan Kontrak Bisnis" menyatakan bahwa kontrak
merupakan bagian dari pengertian perjanjian. Dalam Black’s Law Dictionary Perjanjian sebagai suatu kontrak
merupakan perikatan yang mempunyai konsekuensi hukum yang mengikat para pihak yang pelaksanaannya
akan berhubungan dengan hukum kekayaan dari masing-masing pihak yang terikat dalam perjanjian tersebut.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 8


D. PENGERTIAN SURAT KUASA BERDASARKAN KAMUS BESAR BAHASA
INDONESIA DAN BLACK’S LAW DICTIONARY.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti surat kuasa adalah surat yang berisi tentang pemberian
kuasa kepada seseorang untuk mengurus sesuatu

Dalam Black’s Law Dictionary diterjemahkan Pengacara sebenarnya. Pengacara pribadi berwenang oleh orang lain
untuk bertindak menggantikannya, baik untuk beberapa tujuan tertentu, seperti untuk melakukan tindakan
tertentu, atau untuk transaksi bisnis pada umumnya, bukan yang bersifat hukum. Kewenangan ini diberikan oleh
instrumen tertulis, yang disebut "surat kuasa", atau lebih umum disebut "surat kuasa".

Istilah ini digunakan untuk menunjuk orang yang bertindak di bawah agen khusus, atau surat kuasa khusus, jadi
bahwa mereka ditunjuk dalam fakta-umum, untuk akta, atau khusus tindakan yang akan dilakukan; tetapi dalam
arti yang lebih luas itu mencakup semua agen lain yang dipekerjakan dalam bisnis apa pun, atau untuk melakukan
setiap tindakan atau tindakan yang dibayar untuk orang lain.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 9


E. NORMA PERJANJIAN ANTARA ADVOKAT DAN KLIEN DALAM
PERSPEKTIF UU ADVOKAT.
Dalam perspektif undang-undang advokat mengenai norma perjanjian antara advokat dan klien dituangkan
dalam pasal 21 undang-undang advokat. Serta advokat dalam membuat perjanjian hendak la Perjanjian yang
dibuat antara Advokat dengan Klien tidak serta-merta terjadi begitu saja, melainkan perjanjian ini awal mulanya
harus dilandasi dengan rasa kepercayaan klien dengan advokat tersebut.
UUA 2003
Pasal 21
(1)Advokat berhak menerima Honorarium atas Jasa Hukum yang telah diberikan kepada Kliennya.
(2) Besarnya Honorarium atas Jasa Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan secara wajar
berdasarkan persetujuan kedua belah pihak.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 10


F. NORMA PERJANJIAN ANTARA ADVOKAT DAN KLIEN DALAM
PERSPEKTIF KEAI.
BAIII
HUBUNGAN DENGAN KLIEN
Pasal 4
Dalam perspektif 1. Advokat dalam perkara-perkara perdata harus mengutamakan penyelesaian dengan jalan damai.
2. Advokat tidak dibenarkan memberikan keterangan yang dapat menyesatkan klien mengenai perkara yang sedang
KEAI hendakla diurusnya.
norma perjanjian 3. Advokat tidak dibenarkan menjamin kepada kliennya bahwa perkara yang ditanganinya akan menang.
4. Dalam menentukan besarnya honorarium Advokat wajib mempertimbangkan kemampuan klien.
antara advokat dan 5. Advokat tidak dibenarkan membebani klien dengan biaya-biaya yang tidak perlu.
KEA 2002 6. Advokat dalam mengurus perkara cuma-cuma harus memberikan perhatian yang sama seperti terhadap perkara
klien didasari norma untuk mana ia menerima uang jasa.
7. Advokat harus menolak mengurus perkara yang menurut keyakinannya tidak ada dasar hukumnya.
dan sikap pada Pasal 8. Advokat wajib memegang rahasia jabatan tentang hal-hal yang diberitahukan oleh klien secara kepercayaan dan
wajib tetap menjaga rahasia itu setelah berakhirnya hubungan antara Advokat dan klien itu.
4 hubungan dengan 9. Advokat tidak dibenarkan melepaskan tugas yang dibebankan kepadanya pada saat yang tidak menguntungkan
klien. posisi klien atau pada saat tugas itu akan dapat menimbulkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki lagi bagi klien
yang bersangkutan, dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a.
10. Advokat yang mengurus kepentingan bersama dari dua pihak atau lebih harus mengundurkan diri sepenuhnya dari
pengurusan kepentingan-kepentingan tersebut, apabila dikemudian hari timbul pertentangan kepentingan antara
pihak-pihak yang bersangkutan.
11. Hak retensi Advokat terhadap klien diakui sepanjang tidak akan menimbulkan kerugian kepentingan klien.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 11


G. HONORARIUM PENGERTIAN DALAM KAMUS BESAR BAHASA
INDONESIA.
Dalam kamus besar bahasa indonesia di artikan honorarium adalah upah sebagai imbalan jasa yang diberikan
seseorang yang menggunakan jasa dari profesi baik dokter, pengacara, konsultan, tenaga honorer. Dimana
upah tersebut di luar gaji dari profesi tersebut.
KEA 2002 ORGANIK UUA 2003

honorarium/ho·no·ra·ri·um/ n upah sebagai imbalan jasa (yang diberikan


kepada pengarang, penerjemah, dokter, pengacara, konsultan, tenaga
honorer); upah di luar gaji.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 12


H. PENGERTIAN PROBONO ATAU PEMBELAAN CUMA-CUMA DALAM
PERSPEKTIF UU ADVOKAT DAN BLACK’S LAW DICTIONARY.
Black’s Law Dictionary mendefinisikan pro bono sebagai:
“A latin term meaning for the public good. It is the provision of services that are free to safeguard
public interest.”

Jika diterjemahkan secara bebas, pro bono berartiORGANIK


suatu istilah latin UUA
yang 2003
berarti “untuk kepentingan umum”,
berupa penyediaan layanan yang gratis untuk kepentingan umum.

Seperti yang telah diterangkan di atas, pihak yang wajib memberikan layanan pro bono ini adalah pengacara
atau advokat, sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
Tentang Advokat. (“UU Advokat”):

Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan yang tidak mampu.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 13


I. PENGERTIAN PROBONO ATAU CUMA-CUMA DALAM PERSPEKTIF
KEAI.
Meskipun diberikan secara gratis, namun advokat harus memberikan perhatian yang sama seperti pada saat
mengurus perkara yang berbayar.
Hal ini ditegaskan Pasal 4 huruf f Kode Etik Profesi Advokat Indonesia:

“Advokat dalam mengurus perkara cuma-cuma harus memberikan perhatian yang sama seperti
terhadap perkara untuk mana ia menerima uang jasa.”

Dari ketentuan di atas, dapat disimpulkan bahwa advokat wajib memberikan layanan pro bono kepada pencari
keadilan yang tidak mampu, yang dapat berupa pendampingan hukum untuk membantu dalam mengatasi
persoalan hukum yang menjeratnya.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 14


J. HAK IMUNITAS ADVOKAT DALAM PERSPEKTIF KODE ETIK ADVOKAT
INDONESIA.

Pasal 7 ayat 7 Kode Etik Profesi Advokat Indonesia :

“Advokat bebas mengeluarkan pernyataan-pernyataan atau pendapat yang dikemukakan dalam sidang
pengadilan dalam rangka pembelaan dalam suatu perkara yang menjadi tanggung jawabnya baik dalam
sidang terbuka maupun dalam sidang tertutup yang dikemukakan secara proporsional dan tidak
berkelebihan dan untuk itu memiliki imunitas hukum baik perdata maupun pidana.”

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 15


K. HAK IMUNITAS DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG ADVOKAT
Advokat adalah profesi hukum yang terhormat (officium nobile) dimana tatacara pekerjaannya diatur dalam Kode
Etik Profesi Advokat dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Dalam Undang-Undang
tersebut, Advokat memiliki hak-hak hukum yang menjadikan dirinya imun dari upaya hukum atas hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan Advokatnya.
Hak imunitas ini penting berkaitan atas perannya dalam proses penegakan hukum dan hak entitasnya yang secara
KEAmenjaga
mandiri terpisah dari klien. Untuk 2002 ORGANIK
Hak Imunitas UUA 2003
terhadap advokat berdasarkan Undang-Undang no. 18
tahun 2003 tentang advokat

Dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat (atau biasa disebut UU Advokat)
dikatakan bahwa :

“Advokat tidak dapat dituntut, baik secara perdata maupun pidana di dalam menjalankan tugas profesinya
dengan itikad baik untuk kepentingan pembelaan klien.”

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 16


L. HAK IMUNITAS DALAM PERSPEKTIF KUHP
Hak Imunitas (kekebalan hukum) pada advokat tidak hanya diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2003, tetapi juga diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juga mengatur Hak Imunitas (kekebalan
hukum) pada advokat tidak hanya diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003, tetapi juga diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juga mengatur.

Pasal 50 KUHP, Yaitu :


“Barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan undang-undang, tidak dipidana.”

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 17


M. HAK IMUNITAS DALAM PERSPEKTIF YURISPRUDENSI TETAP
Salah satu problematika dalam implementasi hak imunitas advokat adalah tidak adanya instrumen
perlindungan hukum bagi jasa hukum yang secara profesional dilakukan advokat di luar sidang pengadilan atau
non litigasi. Kondisi tersebut akhirnya mendorong sekelompok Advokat untuk mengajukan judicial review
terhadap Pasal 16 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat di Mahkamah Konstitusi. Legal
Standing dari para pemohonKEA menjelaskan
2002 bahwaORGANIK
Pasal 16 Undang-Undang
UUA 2003Nomor 18 Tahun 2003 tentang
Advokat yang mengatur hak imunitas advokat telah merugikan hak konstitusional mereka.

Amar Putusan Nomor 26/PUU-XI/2013 menunjukkan kewenangan Mahkamah Konstitusi sebagai the Sole
Interpreter of the Constitution, dimana Mahkamah Konstitusi menambahkan interpretasi baru yang memiliki
kekuatan hukum penuh yang mengikat terhadap hak imunitas advokat. Inti amar putusan tersebut adalah
diakuinya dan dijaminnya perlindungan terhadap Advokat dalam tindakan-tindakan non-litigasi yang dilakukan
dengan itikad baik dan untuk kepentingan pembelaan klien di dalam maupun di luar pengadilan.

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 18


N. HAK IMUNITAS DALAM PERSPEKTIF INTERNATIONAL BAR
ASSOCIATION STANDARD.
Apabila dibandingkan dengan ketentuan dalam Internasional Bar Association Standart Fo the Indepedence Of
the legal Profession (IBA Standart), hampir semua ketentuan dalam Undang-undang No. 18 Tahun 2003
mengenai hak advokat mengacu pada IBA Standar tersebut.

Menyatakan bahwa advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan tugas
profesinya dengan itikad baik untuk kepentingan pembelaan klien dalam sidang pengadilan.

Dalam IBA Standart menyatakan :


“No lawyer shall suffer or be theatened with penal, civil, adminidtration, economic or other sanctions
or harassment by reason or his or her having legitimately advised or repsented any client cause.”
Diartikan dalam bahasa indonesia yaitu : Tidak ada pengacara yang akan menderita atau ditipu dengan sanksi
pidana, perdata, administrasi, ekonomi atau lainnya atau pelecehan dengan alasan atau dia telah secara sah
menasihati atau mewakili tujuan klien apa pun.”

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 19


KESIMPULAN
Dari sejak awal sebelum advokat menandatangani surat kuasa dari klien seharusnya sebelumnya sudah
didahului dengan adanya surat perjanjian secara tertulis dengan mengindahkan pada ketentuan-ketentuan
tentang sahnya suatu perjanjian
KEAberdasarkan
2002 hukum positif yang berlaku.Dengan
ORGANIK UUA 2003 adanya surat perjanjian
maka hubungan hukum antara advokat & klien secara hukum memiliki standarisasi atas hak & kewajiban
sehingga apabila terjadi sengketa dari sejak awal sudah dapat dilakukan mitigasi risiko berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang sudah terlebih dahulu disepakati oleh para pihak

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 20


TERIMAKASIH

FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA 21

You might also like