Professional Documents
Culture Documents
Tingkah Laku Ayam Kub Pada Perbibitan Ayam Kub Di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah
Tingkah Laku Ayam Kub Pada Perbibitan Ayam Kub Di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah
ABSTRACT
Native chicken is one of the livestock commonly breeding by the villagers because the breeding system does not require large
inputs such as broiler chicken and has good environmental adaptability. Even in some places in the countryside, the breeding
system is zero input. The information about the behavior of KUB chickens that are kept intensively in cages and freely is still very
less. So, the study about the behavior of KUB chickens is needed in order to produce optimal. Behavior can represent the
physiological conditions, feelings, and response of chicken towards changes environmental conditions. This study was conducted
in one of the locations for the dissemination of KUB Chicken development in Sigi Regency, Central Sulawesi Province. The study
used the one zero sampling method, observations were carried out in the morning (07.00-08.00 WITA) and afternoon (16.00-
17.00 WITA) for 7 days. The KUB chicken population that used in this study were 5 males and 25 females that were 18 weeks old.
The result showed that the highest activity in the morning is; eating activity (10%), drinking (9.9%), perch (9.2%), grooming
(9.2%) locomotion (7.8%), agonistic (1.7%), mating (1, 4%), elimination (1.1), and rest (1.1%), while the highest activity in the
afternoon is eating (11.8%), drinking (9.9%), grooming (8.6%), locomotion (7.8%), perch (7.0%), agonistic (1 , 3%), elimination
(0.8%), rest (0.8%), and mating (0.6%). It was concluded that KUB chickens aged 18 weeks as a whole described behavioral
behavior in order to fulfill their level of welfare in preparation for maximum production.
49
Vol 16 No 2 TINGKAH LAKU AYAM KUB
mencakup kesehatan fisik dan mental, Nilai satu diberikan bila ada aktivitas yang
karena itu memberi kesejahteraan pada dilakukan dan nol bila tidak ada aktivitas
unggas berarti memenuhi kebutuhan fisik (Martin dan Batesson, 1988). Data diperoleh
dan mental unggas tersebut. Kesejahteraan di analisis secara deskriptif. Peubah yang
sangat berpengaruh terhadap diamati meliputi aktivitas makan, minim,
produktivitasnya (produktivitas unggas eliminasi (membuang kotoran), bertengger,
merupakan manifestasi dari pertumbuhan, lokomosi, agonistik, grooming, kawin dan
perkembangan, produksi telur dan istirahat pada setiap individu serta dihitung
reproduksi) (Prayitno dan Sugiharto, 2015). menggunakan rumus :
Ewing et al. (1995) dalam Suryana dan
Persentase Aktivitas = A/B X 100 %
Yasin (2013), membagi tingkah laku
berdasarkan kebutuhan pokok yang Ket :
bersifat naluri yaitu: makan, bereaksi, A = Rata-rata nilai perilaku selama
bergerak, mencari tempat hidup, pengamatan
berkelompok,berintorial,mempertahankan B = Total rata-rata nilai aktivitas perilaku
diri, bertelur, tidur dan istirahat. selama pengamatan.
Perilaku unggas adalah refleksi dari
status kesejahteraan mereka pada saat Pengamatan dilakukan pagi hari (07.00-
tertentu, dan itu terkait dengan faktor 08.00 WITA) dan sore hari (16.00-17.00
internal (fisiologis) dan eksternal WITA) selama 7 hari. Populasi ayam KUB
(lingkungan). Beberapa perilaku alami yang yang digunakan untuk kajian ini sebanyak
mendukung kesejahteraan, serta perilaku 5 ekor Jantan dan 25 ekor betina umur
yang tidak diinginkan, dapat dirangsang 18 minggu.
oleh pengayaan lingkungan. Interpretasi
yang benar dari perilaku yang HASIL DAN PEMBAHASAN
diekspresikan oleh unggas, termasuk
frekuensi, durasi, dan urutannya, dapat Keadaan Kondisi Kadang Ayam KUB di
digunakan untuk memperkirakan Desa Bolubete Kec Dolo Selatan Kab. Sigi
kesejahteraannya (Costa et al., 2012). Kondisi Kandang Inti Plasma Ayam
Informasi tentang tingkah laku ayam KUB Balitbangtang terletak di Desa
KUB di kandang sangat minim sehingga Bolubete, Kecamatan Dolo Selatan,
diperlukan sebuah kajian tentang prilaku Kabupaten Sigi. Rataan suhu selama kajian
ayam KUB untuk mengetahui prilaku ayam adalah sebesar 29ºC (pagi), 33ºC (siang) dan
agar tingkat kesejateraan terpenuhi 29ºC (sore). Terlihat pada Gambar 1 berikut
sehingga dapat berproduksi maksimal. ini. Rtaan kelembaban udara yang dicacat
setiap pagi dan sore adalah masing-masing
METODE PENELITIAN sebesar 82,15% dan 75,6% . Kondisi suhu
dan kelembaban yang tinggi akan
Kajian tingkah laku ayam KUB berpengaruh terhadap kondisi dan aktivitas
dilaksanakan di salah satu lokasi Ayam KUB.
diseminasi pengembangan ayam KUB di
wilayah desa Bulubente, kecamatan Dolo Perilaku Ayam KUB di Kandang
Selatan, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Pembimbitan di desa Bulubete
Tengah. Beberapa aktivitas tingkah laku normal
Kajian dilaksanakan dengan yang biasa dijumpai pada unggas, antara
mengunakan metode one zero sampling. lain mandi debu (dust bathing), tingkah laku
50
WARDI, dkk Jurnal Peternakan
membuat sarang (nesting), tingkah laku diamati terdiri dari dua macam, yaitu
bertengger (perching) dan berjalan (walking), aktivitas yang berhubungan langsung
tingkah laku mencoker-coker (scratching) dengan aktivitas makan (makan, minum,
serta tingkah laku agresif atau agonistik. BAB, dan bertenger) dan aktivitas yang
memengaruhi aktivitas makan (lokomosi,
Tingkah laku ternak merupakan ekspresi
grooming, kawin dan istirahat). Pengamatan
suatu binatang yang disebabkan oleh
dilakukan selama 7 hari di waktu pagi dan
semua faktor yang mempengaruhinya
sore hari. Persentase aktivitas Ayam KUB
antara lain faktor ekternal dan internal
selama pengamatan pada pagi hari
yang akan mempengaruhi prilaku asli dan
ditunjukan pada Gambar 1.
modifikasi. Aktivitas ayam KUB yang
51
Vol 16 No 2 TINGKAH LAKU AYAM KUB
52
WARDI, dkk Jurnal Peternakan
istirahat lebih dari 2 menit. Aktivitas mempertahankan diri saat terjadi konflik
istirahat memperlihat persentase yang sosial antar unggas. Secara umum, agonistic
rendah yaitu sebesar 0,8% dari total behaviour pada unggas melibatkan
aktivitas sore hari. Rendahnya persentase ancaman, agresi, penaklukan, usaha untuk
aktivitas istirahat bisa diakibatkan oleh menghindar dan kepasifan (sifat apatis).
suhu udara lingkungan sekitar. Suhu udara Dibandingkan dengan unggas betina,
waktu sore hari sudah menurun (30,8ºC) unggas jantan cenderung lebih
akan menyebabkan ayam KUB masih aktif memperlihatkan tingkah laku agonistik
bergerak. Bozakova et al. (2012) terutama terkait dengan usaha
menyatakan bahwa pengaruh suhu memperebutkan unggas betina untuk
lingkungan yang tinggi dan peningkatan dikawini. Meskipun demikian, unggas
konsentrasi amonia menunjukkan semakin betina juga menunjukkan tingkah laku
sering tindakan agresif dan jumlah makan, agonistik pada kondisi tertentu, misalnya
bertelur, membersihkan bulu, mandi debu terkait dengan usaha untuk melindungi
yang rendah. anaknya dan usaha memperebutkan pakan.
Pada unggas yang dipelihara secara
Aktivitas Agonistik pada Ayam KUB intensif, kanibalisme dapat menjadi
masalah yang serius. Tingkah laku
Aktivitas agonistik adalah aktivitas
agonistik sering muncul pada kasus
dimana Ayam waspada dan siap
kanibalisme yang dapat diawali saling
menyerang sesama ayam. Aktivitas ini
bertengkar dan patuk-mematuk untuk
ditandai dengan ayam saling patuk
berebut pakan ataupun karena sifat bawaan
mematuk dan kanibal terhadap ternak lain.
(Prayitno dan Sugiharto, 2015).
Ayam KUB akan mengembangkan bulu
sehingga seluruh tubuh terlihatan penuh
Bertengger
dengan mengepak gepakan sayap. Selain
itu ayam juga bertindak agresif dengan Aktifitas bertengger termasuk dalam
menyerang, selanjutnya siap menyerang salah satu tingkah laku berlindung (shelter
dengan cara berusaha menancapkan taji behavior). Pada umumnya ayam akan
kaki tajam ke dalam ayam yang lain. mencari perlindungan ketika merasa
datangnya gangguan dari luar
Aktivitas agonistik mempunyai
(lingkungan), seperti sinar matahari, angin,
persentase sebesar 1,7% dari aktivitas total
hujan, dan predator seperti serangga. Ayam
pada pagi hari. Hal ini menujukan bahwa
akan naik ketempat yang lebih tinggi untuk
ayam sedangan kompetisi merebutkan
bertengger. Umumnya ayam menyukai
pakan yang diberikan ke kandang. Selain
duduk dan berdiri di dekat tenggerannya.
aktivitas diatas yang dilakukan ayam
dalam tingkah laku hariannya ternyata Hubungan performa dengan tingkah
masih ada aktivitas lain yaitu berusaha laku bertengger biasanya tidak saling
bertengger dan berusaha mengali alas mempengaruhi satu sama lain (Mishra
kandang dengan cara mengais litter et al., 2005). Penyediaan tempat bertengger
kandang. Aktivitas ini merupakan sifat mengarah pada manfaat kesejahteraan
ayam yang ada di alam liar, sehingga dalam hal berkurangnya rasa takut dan
terkadang masih dilakukan didalam agresi serta kondisi tubuh yang lebih baik
kadang. Sehingga dalam desain kandang (Donaldson dan O’Connell, 2012). Aktivitas
ayam KUB dibuatkan tempat bertengger. bertengger memperlihat prosentase sebesar
7,0% dari total aktivitas sore hari. Dimana
Tingkah laku agonistik adalah tingkah
laku yang ditunjukkan oleh unggas untuk
53
Vol 16 No 2 TINGKAH LAKU AYAM KUB
ayam masih melakukan aktivitas kegiataan facility usage of laying Hens In An Enriched
menjelang senja hari. Environment. Poult. Sci. 84:979-991.
54