Professional Documents
Culture Documents
Remaja Dan Perilaku Merokok
Remaja Dan Perilaku Merokok
Ika Tristanti
Jurusan Kebidanan, STIKES Muhammadiyah Kudus
Email: ikatristanti@stikesmuhkudus.ac.id
ABSTRACT
The World Health Organisation said that the number of smokers in the world as much as
30% are teenagers. Research in Jakarta showed that 64.8% of men over the age of 13
years were smokers (Tandra, 2003). Male smokers is much higher than the number of
female smokers. Indonesian Cancer Foundation (ICF) found 27.1% of 1961 respondents
male students of SMA / SMK, already started or even used to smoke (Sirait, 2001). The
purpose of this study was to determine the smoking habits of teenagers, the influence of
intrinsic and extrinsic factors on smoking behavior in teenagers. This type of research is
observational analytic cross sectional study design. This research was conducted in SMK
Muhammadiyah Kudus in January 2016. The population in this study were all students of
SMK Muhammadiyah Kudus 2015/2016 academic year ( 1148 students), the number of
samples obtained by 32 students with accidental sampling techniques Primary data were
collected using a questionnaire. Data analysis using bivariate and multivariate analyzes.
Bivariate analysis between the variables X1 to Y and X2 to Y using Fisher's exact test. The
multivariate analysis using logistic regression test . There are a number of research results
21.8% of students (teenagers) are smoker .There are 57.1% of the total number of
students (teenagers) smoke spent ≥ 1 pack of cigarettes for a day. There are 71.4% of the
total number of students (teenagers) begin a smoker since age <15 years.There is
intrinsic factors effect on smoking behavior in teenagers . There is the influence of
extrinsic factors on smoking behavior in teenagers. Taken together intrinsic factors likely
0062 compared with only 0:00 extrinsic factors in influencing students (teenagers) behaves
smoking.
328
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
329
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
330
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
karsinogenik, karena ampas tar yang mudah memasuki sel-sel tubuh. Begitu
tersimpan terutama dalam saluran nafas kerasnya racun yang terdapat dalam zat ini
akan mengubah struktur dan fungsi saluran sehingga jika disuntikan sedikit saja
nafas dan jaringan paru. Pada saluran kedalam tubuh bisa menyebabkan
napas besar, sel mukosa membesar seseorang pingsan.
(hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah Formic acid : jenis cairan yang tidak
banyak (hiperplasia). Pada saluran napas berwarna yang bergerak bebas dan dapat
kecil, terjadi radang ringan hingga mengakibatkan lepuh. Cairan ini sangat
penyempitan akibat bertambahnya sel dan tajam dan baunya menusuk. Zat ini dapat
penumpukan lendir. Sedangkan pada menyebabkan seseorang seperti merasa
jaringan paru-paru, terjadi peningkatan digigit semut. Bertambahnya zat ini dalam
jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. peredaran darah akan mengakibatkan
Hal ini yang memungkinkan terjadinya pernafasan menjadi cepat.
pembentukan sel kanker. Acrolein : sejenis zat tidak berwarna,
Selain kedua zat tersebut, masih seperti aldehid. Zat ini diperoleh dengan
terdapat zat-zat lain yang terkandung mengambil cairan dari gliserol dengan
dalam rokok dan berakibat buruk terhadap metode pengeringan. Zat ini seduikit
sistem tubuh. Zat berbahaya tersebut banyak mengandung kadar alkohol. Cairan
diantaranya : ini sangat menganggu bagi kesehatan.
Karbonmonoksida : merupakan sejenis gas Hydrogen cyanide : sejenis gas yang
yang tidak berbau yang dihasilkan dari tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
pembakaran zat arang atau karbon yang memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang
tidak sempurna. Gas ini memiliki sifat paling ringan, mudah terbakar dan sangat
racun yang dapat mengurangi kemampuan efisien untuk menghalangi pernapasan.
darah membawa oksigen. Hal ini Cyanide adalah salah satu zat yang
disebabkan karena unsur ini memiliki mengandung racun yang sangat berbahaya.
kemampuan yang cepat untuk bersenyawa Sedikit saja cyanide dimasukkan langsung
dengan haemoglobin, sehingga menggangu ke dalam tubuh dapat mengakibatkan
ikatan oksigen dengan haemoglobin, yang kematian.
pada akhirnya menyebabkan suplai Nitrous oksida : sejenis gas yang tidak
oksigen ke seluruh organ tubuh berkurang. berwarna, dan bila terisap dapat
Arsenic : sejenis unsur kimia yang menyebabkan hilangnya pertimbangan dan
digunakan untuk membunuh serangga. mengakibatkan rasa sakit.
Nitrogen oksida : Unsur kimia ini dapat Formaldehyde : zat yang banyak
mengganggu saluran pernafasan bahkan digunakan sebagai pengawet dalam
merangsang kerusakan dan perubahan kulit laboratorium (formalin).
tubuh. Phenol : merupakan campuran yang terdiri
Ammonium karbonat : zat ini dari kristal yang dihasilkan dari destilasi
membentuk plak kuning pada permukaan beberapa zat organic seperti kayu dan
lidah dan menggangu kelenjar makanan arang, selain diperoleh dari ter arang.
dan perasa yang terdapat dipermukaan Phenol terikat dengan protein dan
lidah. menghalangi aktivitas enzim.
Ammonia : merupakan gas yang tidak Acetol : hasil pemanasan aldehyde
berwarna yang terdiri dari nitrogen dan (sejenis zat yang tidak berwarna yang
hidrogen. Zat ini sangat tajam baunya dan bebas bergerak) dan mudah menguap
sangat merangsang. Ammonia ini sangat dengan alkohol.
331
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
Hydrogen sulfide : sejenis gas yang jantung berkurang karena berikatan dengan
beracun yang gampang terbakar dengan Hb darah. Hal inilah yang menyebabkan
bau yang keras. Zat ini menghalangi gangguan pada jantung, termasuk
oxidasi enxym (zat besi yang berisi timbulnya penyakit jantung koroner.
pigmen). c. Impotensi
Pyridine : cairan tidak berwarna Nikotin yang beredar melalui darah
dengan bau yang tajam. Zat ini dapat akan dibawa keseluruh tubuh termasuk
digunakan untuk mengubah sifat alkohol organ reproduksi. Zat ini akan menggangu
sebagai pelarut dan pembunuh hama. proses spermatogenesis sehingga kualitas
Methyl chloride : adalah campuran sperma menjadi buruk. Sedangkan Taher
dari zat-zat bervalensi satu dimana menambahkan, selain merusak kualitas
hidrogen dan karbon merupakan unsurnya sperma, rokok juga menjadi faktor resiko
yang utama. Zat ini adalah merupakan gangguan fungsi seksual terutama
compound organic yang dapat beracun. gangguan disfungsi ereksi (DE). Dalam
Methanol : sejenis cairan ringan yang penelitiannya, sekitar seperlima dari
gampang menguap dan mudah terbakar. penderita DE disebabkan oleh karena
Meminum atau mengisap methanol dapat kebiasaan merokok.
mengakibatkan kebutaan dan bahkan
kematian. d. Kanker kulit, mulut, bibir dan
3. Masalah yang Ditimbulkan Akibat kerongkongan
Merokok Tar yang terkandung dalam rokok
Beberapa penyakit tersebut antara lain dapat mengikis selaput lendir dimulut,
: bibir dan kerongkongan. Ampas tar yang
a. Penyakit paru tertimbun merubah sifat sel-sel normal
Merokok dapat menyebabkan menjadi sel ganas yang menyebakan
perubahan struktur dan fungsi saluran kanker. Selain itu, kanker mulut dan bibir
napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran ini juga dapat disebabkan karena panas
napas besar, sel mukosa membesar dari asap. Sedangkan untuk kanker
(hipertrofi) dan kelenjar mukus bertambah kerongkongan, didapatkan data bahwa
banyak (hiperplasia). Pada saluran napas pada perokok kemungkinan terjadinya
kecil, terjadi radang ringan hingga kanker kerongkongan dan usus adalah 5-10
penyempitan akibat bertambahnya sel dan kali lebih banyak daripada bukan perokok .
penumpukan lendir. Pada jaringan paru- e. Merusak otak dan indera
paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang Sama halnya dengan jantung, dampak
dan kerusakan alveoli. rokok terhadap otak juga disebabkan
b. Penyakit jantung koroner karena penyempitan pembuluh darah otak
Seperti yang telah diuraikan diatas yang diakibatkan karena efek nikotin
mengenai zat-zta yang terkandung dalam terhadap pembuluh darah dan supply
rorok. Pengaruh utama pada penyakit oksigen yang menurun terhadap organ
jantung terutama disebakan oleh dua bahan termasuk otak dan organ tubuh lainnya.
kimia penting yang ada dalam rokok, yakni Sehingga sebetulnya nikotin ini dapat
nikotin dan karbonmonoksida. Dimana mengganggu seluruh system tubuh.
nikotin dapat mengganggu irama jantung f. Mengancam kehamilan.
dan menyebabkan sumbatan pada Hal ini terutama ditujukan pada wanita
pembuluh darah jantung, sedangkan CO perokok. Banyak hasil penelitian yang
menyebabkan persediaan oksigen untuk menggungkapkan bahwa wanita hamil
332
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
yang merokok meiliki resiko melahirkan yang dipengaruhi oleh perasaan diri.
bayi dengan berat badan yang rendah, Berdasarkan udara atau asap yang dihirup,
kecacatan, keguguran bahkan bayi perokok dikategorikan menjadi: Perokok
meninggal saat dilahirkan. pasif yakni mereka yang tidak merokok,
tetapi berada di sekeliling perokok dan
4. Perilaku terhadap Rokok menghirup asap rokok yang dihembuskan
Merokok merupakan istilah yang oleh perokok. Perokok aktif, yakni mereka
digunakan untuk aktivitas menghisap yang menghisap rokok secara langsung.
rokok atau tembakau dalam berbagai cara. Adapun berdasarkan jumlah rokok yang
Merokok itu sendiri ditujukan untuk dikonsumsi, tipe perokok dikategorikan
perbuatan menyalakan api pada rokok menjadi ; Perokok sangat berat, adalah jika
sigaret atau cerutu, atau tembakau dalam mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang
pipa rokok yang kemudian dihisap untuk perhari, Perokok berat yakni mereka yang
mendapatkan efek dari zat yang ada dalam merokok sekitar 21-30 batang perhari,
rokok tersebut. Menurut Leventhal dan Perokok sedang adalah perokok yang
Clearly dalam Kurniasih(2008) terdapat 4 menghabiskan rokok 11-21 batang perhari,
tahap seseorang menjadi perokok, dan Perokok ringan yang merokok sekitar
diantaranya : 10 batang/hari.
Tahap preparatory : seseorang B. Remaja dan Rokok
mendapatkan gambaran yang 1. Batasan Remaja
menyenangkan mengenai merokok dengan Istilah remaja atau adolesccene berasal
cara mendengar, melihat atau dari hasil dari bahasa latin adolescere yang berarti
bacaan. Hal-hal ini menimbulkan minat ”tumbuh” atau tumbuh dewasa. Istilah
untuk merokok. adolescene yang digunakan sampai
Tahap initiation : tahap perintisan sekarang ini mempunyai arti luas
merokok yaitu tahap apakah seseorang mencakup kematangan mental, emosional,
akan meneruskan ataukah tidak terhadap sosial dan fisik (Hurlock, 2004)
perilaku merokok. Secara umum masa remaja dibagi kedalam
Tahap becoming a smoker : apabila 3 tahap yang dilihat dari rentang usia.
seseorang telah mengkonsumsi rokok Sampai saat ini masih banyak perbedaan
sebanyak 4 batang perhari maka mengenai klasifikasi remaja tersebut.
mempunyai kecenderungan menjadi Hurlock(2004) membagi tahapan masa
perokok. remaja tersebut menjadi : remaja awal (12-
Tahap maintenance of smoking : tahap 14 tahun), remaja pertengahan (15-17
ini perokok sudah menjadi salah satu tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun).
bagian dari cara pengaturan diri (self- 2.2.2 Karakteristik Remaja
regulating). Merokok dilakukan untuk Masa remaja mempunyai karakteristik
memperoleh efek fisiologis yang yang khas, dimana semua tugas
menyenangkan. perkembangan pada masa ini dipusatkan
5. Tipe Perokok pada penanggulangan sikap dan pola
Secara umum tipe perokok di bagi perilaku yang kekanak-kanakan dan
menjadi beberapa kategori yakni tipe mengadakan persiapan untuk menghadapi
perokok yang berhubungan dengan udara masa dewasa. Oleh sebab itu, masa remaja
atau asap yang dihirup, tipe perokok disebut juga sebagai periode peralihan,
berdasarkan jumlah rokok yang periode perubahan, periode bermasalah,
dikonsumsi dalam 1 hari, dan tipe perokok periode pencarian identitas, dan periode
333
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
334
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
335
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
336
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
337
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
merokok berhubungan dengan krisis aspek rasa rokok. Sehubungan dengan usia
psikososial yang dialami pada masa mereka yang masih remaja dimana masa
perkembangan, ketika mereka mencari remaja merupakan masa pencarian jati diri
jatidiri. Perilaku merokok biasanya dimulai bagi mereka maka mereka akan mencoba
pada masa remaja meskipun proses pengalaman baru termasuk tentang rokok.
menjadi perokok telah dimulai sejak Proses mencoba pengalaman baru ini
kanak-kanak. Masa remaja juga belum diimbangi dengan pengetahuan
merupakan periode penting risiko untuk yang baik sehingga terkadang mereka
pengembangan perilaku merokok jangka belum memperhatikan risiko dari
panjang. Selain itu, perilaku merokok pengalaman baru yang sedang mereka
merupakan pintu masuk perilaku negatif coba. Rasa penasaran membuat mereka
yang lain seperti penyalahgunaan mencoba berulang-ulang sampai mereka
narkotika dan minum-minuman keras. merasa yakin atau jenuh. Padahal di dalam
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat kita rokok terkandung zat nikotin yang bersifat
ketahui dan tegaskan bahwa masa remaja adiktif, sehingga yang semula hanya
adalah masa paling rawan dimulainya berawal dari coba-coba akibat penasaran
kebiasaan atau perilaku merokok yang kemudian berlanjut menjadi
dapat merugikan baik secara ekonomi ketergantungan sehingga remaja tersebut
maupun kesehatan. Remaja berada pada selanjutnya akan menjadi perokok berat.
tahap kebimbangan untuk mengetahui Seperti yang diungkapkan oleh Leventhal
seperti apa dirinya dan mau menjadi & Clearly bahwa terdapat empat tahap
seperti apa nantinya, jika dalam masa itu dalam perilaku merokok yaitu 1) Tahap
remaja mempelajari kebiasaan negatif preparatory: seseorang mendapatkan
seperti merokok maka kebiasaan tersebut gambaran yang menyenangkan mengenai
relatif akan menjadi kebiasaan jangka rokok dengan cara mendengar,melihat,
panjang atau bersifat langgeng. atau dari hasil membaca. Hal ini
Pengaruh faktor intrinsik terhadap menimbulkan minat untuk merokok. 2)
perilaku merokok tahap Initiation: tahap perintisan merokok
Dari 32 siswa ,yang dipengaruhi oleh yaitu tahap apakah seseorang akan
faktor instrinsik sebanyak 8 siswa dan meneruskan atau tidak kebiasaannya
yang tidak dipengaruhi oleh faktor merokok.3) tahap becoming a smoker:
intrinsik sebanyak 19 siswa. Dari 9 siswa apabila seseorang telah mengkonsumsi
yang tidak merokok , yang dipengaruhi rokok sebanyak 4 batang per hari maka
oleh faktor instrinsik sebanyak 4 siswa, mempunyai kecenderungan menjadi
yang tidak terpengaruh faktor instrinsik 5 perokok. 4) tahap maintenance of
siswa. smoking: tahap ini merokok sudah menjadi
Gejala merokok di kalangan remaja salah satu bagian dari cara pengaturan diri.
disebabkan oleh rasa ingin tahu atau Merokok dilakukan untuk mendapatkan
mencoba-coba pengalaman baru , mencoba efek psikologis yang menyenangkan.
menghilangkan kejenuhan, ingin di anggap Menurut penelitian Kusyogo,dkk
jantan . (Gunawan, 1993). Hal ini sesuai tahun 2012 diketahui bahwa subyek
dengan hasil penelitian yaitu dari 7 siswa penelitian menganggap bahwa rokok
yang merokok 6 diantaranya dipengaruhi mempunyai dampak positif yaitu mampu
oleh faktor instrinsik. Siswa yang merokok menghilangkan stress dan pikiran-pikiran
mempunyai rasa ingin tahu yang besar yang mengganggu serta memberikan
(penasaran) terhadap wujud, penggunaan, perasaan hangat di badan. Hal ini
338
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
disebabkan oleh adanya kandungan zat rokok atau karena perasaan tidak enak
nikotin di dalam rokok, sehingga rokok karena semua temannya merokok. Hal ini
dapat memberikan ketenangan pada sesuai dengan hasil penelitian bahwa
penghisapnya. Selaras dengan penelitian faktor eksternal (salah satunya adalah
tersebut pada penelitian ini juga pengaruh teman) merupakan faktor yang
didapatkan data bahwa rokok sebagai penting dalam mempengaruhi perilaku
sarana penghilang stress (termasuk faktor merokok pada remaja. Perasaan senasib
instrinsik) merupakan salah satu faktor sepenanggungan dengan teman
yang memicu siswa untuk merokok. sekelompok, perasaan tidak enak untuk
Beberapa remaja melakukan perilaku menolak lebih memicu remaja untuk
merokok sebagai cara kompensatoris . merokok karena takut dijauhi teman.
Menurut Brigham(1991) bahwa perilaku Keluarga berperan strategis
merokok bagi remaja merupakan perilaku membentuk sikap remaja , merupakan
simbolisasi . Simbol dari sekolah dan tempat pembelajaran pertama
kematangan,kekuatan , kepemimpinan dan bagi remaja. Orangtua merupakan teladan
daya tarik terhadap lawan jenis. Remaja bagi anak , interaksi mendalam antara
ingin dianggap bahwa mereka sebenarnya orangtua dan anak menghasilkan karakter
sudah dewasa dan berhak serta mampu yang mirip. Transmisi vertikal perilaku
memilih hal yang diinginkannya. Simbol merokok dilakukan oleh orangtua, berupa
dari dewasa adalah adanya sikap permisif orangtua terhadap perilaku
kematangan,kekuatan, kepemimpinan dan merokok. Orangtua atau saudara yang
mampu menarik lawan jenisnya. Dengan merokok merupakan agen imitasi terbaik.
merokok mereka ingin dianggap dewasa Orangtua yang merokok dianggap sebagai
dan berkuasa tidak lagi dianggap anak- bentuk legitimasi merokok bagi anak-anak
anak yang belum bisa bertanggungjawab mereka (Rachmat,dkk, 2007). Teori
atas diri sendiri. Selain itu , masa remaja tersebut sesuai dengan hasil penelitian
adalah masa untuk melakukan aktualisasi bahwa dari 7 siswa yang merokok ternyata
diri bagi mereka, remaja ingin dianggap semua orangtuanya adalah perokok dan
jantan, hal ini terbentuk dari pola saudara yang tinggal satu rumah pun juga
pemikiran yang salah tentang rokok yang perokok. Kebiasaan orangtua yang selalu
dianggap sebagai simbol kejantanan laki- merokok didepan anaknya dan sikap
laki. orangtua yang tidak melarang anaknya
Pengaruh faktor ekstrinsik terhadap untuk merokok merupakan faktor pemicu
perilaku merokok dan penguat perilaku merokok pada
Dari 32 siswa , semua siswa yang anaknya. Orangtua cenderung tidak mau
merokok dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik tahu dan menganggap bahwa merokok
dan ada 11 siswa yang dipengaruhi oleh adalah hal yang wajar bagi anak remaja
faktor ekstrinsik tapi tidak merokok. membuat mereka menjadi semakin percaya
Menurut Leventhal dalam diri untuk merokok.
Kusyogo(2012) diketahui bahwa tekanan Pengaruh faktor intrinsik dan
dari kelompok teman sebaya merupakan ekstrinsik secara bersama-sama terhadap
variabel yang penting yang menyebabkan perilaku merokok
remaja untuk merokok. Berkumpul dengan Dari hasil penelitian didapatkan data
teman sebaya merupakan kebiasaan dan bahwa faktor instrinsik berpeluang lebih
telah menjadi gaya hidup bagi remaja besar dari pada faktor ekstrinsik dalam
sehingga remaja ingin ikut merasakan mempengaruhi perilaku merokok pada
339
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
siswa, hal ini disebabkan karena tidak keinginan sendiri tetapi bisa saja mereka
semua faktor ekstrinsik menarik minat malah akan menantang dengan cara nekat
siswa untuk merokok, salah satunya adalah merokok baik di depan maupun di
pengaruh iklan rokok. belakang orangtuanya. Cara yang lebih
Rokok merupakan produk yang sudah tepat adalah dengan mengajak mereka
sangat dikenal oleh seluruh golongan tidak berdiskusi dan menyadarkan mereka akan
hanya orang tua tapi juga sampai dengan bahaya atau akibat rokok bagi kesehatan.
anak-anak. Produk rokok yang Menurut Fikriyah(2012) dengan
ditayangkan di iklan televisi, radio, poster memberikan motivasi tentang bahaya
di pinggir jalan sudah sangat sering kita merokok dan penyuluhan kesehatan
temui. Terkait dengan display produk mampu mengurangi kebiasaan merokok.
rokok di tempat-tempat yang biasa Terjadi perubahan secara bertahap dalam
didatangi sudah merupakan hal umum diri perokok, mulai dari mengurangi
sehingga sudah tidak memberikan jumlah rokok yang dihisap sampai dengan
pengaruh yang berarti. (Kusyogo, 2012) berhenti merokok sama sekali. Dengan
Hal ini relevan dengan hasil penelitian memberikan motivasi tentang gaya hidup
dimana salah satu faktor ekstrinsik adalah sehat dan penyuluhan-penyuluhan tentang
adanya iklan tentang rokok. Karena iklan, penyakit akibat dampak rokok,diharapkan
tayangan,gambar tentang rokok sudah dapat membangun pengetahuan remaja
sering dan sangat mudah ditemui oleh yang benar tentang kesehatan dan bahaya
siswa maka mereka menganggap bahwa rokok. Dengan adanya pengetahuan yang
iklan tersebut sudah tidak lagi bisa benar maka diharapkan akan tumbuh sikap
menarik perhatian mereka untuk merokok. anti rokok dan sebagai wujud aplikasinya
Mereka mengganggap bahwa hal itu remaja akan menghindari rokok.
sudah biasa ditemui dan bukan faktor Penelitian yang dilakukan di Utah,
pemicu utama untuk merokok. menunjukkan bahwa remaja yang religius,
Sebagai upaya pencegahan perilaku memiliki kemungkinan kecil untuk
merokok pada remaja sebaiknya orangtua merokok, minum-minuman keras dan
perlu berhati-hati karena berdasarkan teori menggunakan ganja disbanding remaja
Havigurst(Hurlock,2004) menyebutkan yang tidak religius (Bahr dan Hoffman,
bahwa masa remaja adalah masa yang 2008). Berdasarkan hal itu, perlu kiranya
tidak realistik. Remaja pada masa ini kita tingkatkan pengetahuan dan
melihat dirinya sendiri dan orang lain pemahaman remaja tentang rokok dan
sebagaimana yang ia inginkan dan bukan kesehatan melalui kegiatan-kegiatan
sebagaimana adanya, terlebih dalam cita- keagamaan. Pada kegiatan pengajian
cita. Semakin tinggi realistic cita-citanya ia remaja, baik di lingkungan masyarakat
semakin menjadi marah. Remaja akan maupun sekolah, informasi tentang rokok
sakit hati dan kecewa apabila orang lain dikaji dari nilai-nilai keagamaan sangat
mengecewakannya atau kalau ia tidak penting untuk disampaikan sehingga
berhasil mencapai tujuan yang remaja dapat memahami dengan benar
ditetapkannya sendiri. Jika orangtua hokum merokok berdasarkan nilai agama.
mengingatkan atau melarang dengan cara Menurut agama Islam, hukum merokok
yang keras atau frontal maka tidak adalah mubah (bagi orang sehat) dan
menutup kemungkinan akan menyebabkan haram (bagi yang sudah mengidap
kemarahan pada remaja. Mereka tidak penyakit yang memburuk akibat rokok).
berusaha berhenti secara baik atau atas Artinya bagi orang sehat ,merokok boleh
340
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
341
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
342