You are on page 1of 16

63

Global Political Studies Journal


Vol. 1 No. 1 April 2017

PERAN UNITED NATIONS WOMEN DALAM
MENANGGULANGI DISKRIMINASI TERHADAP
PEREMPUAN DI AFGHANISTAN
Fitrah Awaliyah Rumadaul

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Komputer Indonesia, Jalan Dipatiukur No. 112 Bandung 40132 Indonesia
Email : fitrahawaliyahuswanas@gmail.com

Abstract

The study aims to describe how the role of the UN Women in overcoming women's
discrimination in Afghanistan. The researcher also intends to find out what steps are
taken by UN Women in tackling discrimination against women in Afghanistan, and want
to find out what are the obstacles faced by the UN Women when tackling discrimination
in women in Afghanistan, and how the organization's success in combating
discrimination against women in Afghanistan in 2014-2016.
The research method used by the author in this study is a qualitative method. Most
of the data is collected through library studies, online data searches and documents. The
research was conducted by the Indonesian Institute of Sciences (LIPI). The theories used
by researchers are the theory of international relations, international organizations, the
role of international organizations, human rights, women's rights and gender in
international relations.
The results of this study indicate that the role of UN Women in tackling
discrimination against women in Afghanistan can not be separated from various kinds of
obstacles. However, the programs carried out by UN Women still have a considerable
impact, especially in increasing awareness regarding the importance of the role of
women in a country.
The conclusions show that there were changes when the UN Women entered the
Afghan region, it was seen how UN Women was able to overcome discrimination in
various ways that the UN Women did, and these changes brought positive damages for
women in Afghanistan.
Keywords: Afghanistan, UN Women, Gender Equality.

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana peran UN Women dalam


menanggulangi diskriminasi perempuan di Afghanistan. Peneliti juga bermaksud ingin
mengetahui Langkah-langkah apa saja yang dilakukan UN Women dalam menanggulangi
diskriminasi terhadap perempuan di Afghanistan, serta ingin mengetahui apa saja kendala
yang dihadapi UN Women saat menanggulangi diskriminasi perempuan di Afghanistan,
64
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

dan bagaimana perkembangan keberhasilan organisasi tersebut dalam menanggulangi
diskriminasi terhadap perempuan di Afghanistan pada tahun 2014-2016.
Metode penelitiaan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Sebagian besar data yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan, penelusuran
data online dan dokumen. Penelitian dilakukan Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia
(LIPI). Teori-teori yang di gunakan oleh peneliti yaitu teori hubungan internasional,
organisasi internasional, peranan organisasi internasional, hak asasi manusia, hak asasi
perempuan dan gender dalam hubungan internasional.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran UN Women dalam menanggulangi
diskriminasi terhadap kaum wanita di Afghanistan tak lepas dari berbagai macam
kendala. Akan tetapi program-program yang dijalankan UN Women tetap memiliki
dampak yang cukup besar terutama dalam meningkatnya kesadaran terkait pentingnya
peran wanita pada suatu negara.
Kesimpulan menunjukan bahwa ada perubahan saat UN Women memasuki
kawasan Afghanistan sudah terlihat bagaimana UN Women mampu menanggulangi
diskriminasi dengan berbagai macam cara yang UN Women lakukan, dan perubahan ini
membawa damak yang positif bagi perempuan di Afghanistan.

Kata Kunci : Afghanistan, UN Women , Hak Asasi Perempuan.

1. Pendahuluan Afghanistan adalah salah satu


1.1 Latar Belakang Masalah negara yang jadi masalah bagi perempuan
Pada era yang sudah berkembang, karena diskriminasi dan kemiskinan yang
setiap manusia memiliki hak yang harus berkepanjangan. Perempuan di
dijunjung tinggi dan diakui oleh sesamanya Afghanistan mengalami penderitaan akibat
yang biasa disebut dengan Hak Asasi diskriminasi yang membuat negara tersebut
Manusia (HAM). Pada dasarnya, HAM mengalami krisis kemanusiaan yang mana
dapat dilihat dari berbagai bidang yaitu perempuan adalah korban terbanyak.
hukum, politik, ekonomi, sosial dan Keingintahuan perempuan Afghanistan
budaya, yang tidak dibeda-bedakan atas terhadap kesehatan, pendidikan, dan
suku, agama, ras, maupun gender. pekerjaan sebagian besar bersifat terbatas.
Pada deklarasi Hak Asasi Manusia Keterbatasan rasa ingin tahu dan kekerasan
atau Universal Declaration of Human ini membuat perempuan di Afghanistan
Rights (UDHR) merupakan sebuah terdiskriminasi dan tidak dapat
pernyataan yang bersifat universal dan memperbaiki hidup mereka
diakui oleh negara-negara lain di dunia (https://www.amnesty.org.uk/womens-
yang menunjukkan adanya kesadaran dari rights-afghanistan-history).
masyarakat internasional terhadap Diskriminasi terhadap perempuan
pentingnya perlindungan HAM dan Afganistan menunjukkan bahwa sampai
perempuan di dunia saat ini perempuan masih kurang dihargai.
(http://www.ohchr.org/Documents/Proffesi Berbagai macam pelecehan dan
onalInterest/cedaw.pdf). diskriminasi membuktikan bahwa segala
Meskipun pada dasarnya setiap bentuk perjanjian ataupun konvensi tidak
deklarasi yang berisikan tentang HAM dapat berjalan efektif jika negara dan
yang menolak adanya diskriminasi antara organisasi internasional tidak berjalan
perempuan dan laki-laki, tetap saja isu ini dengan baik sebagai aktor dari hubungan
menjadi isu yang terlalu sering dibahas internasional di masa globalisasi sekarang
dikalangan masyarakat dunia internasional. ini, negara dan organisasi internasional
65
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

seharusnya dapat saling membantu untuk perempuan lokal di Afghanistan
terbentuknya kehidupan yang lebih baik di (http://asiapacific.unwomen.org/en/countri
dunia, termasuk kesejahteraan perempuan es/afghanistan/01/un-women-engagement-
dan kesetaraannya dengan kaum laki-laki. in-afghanistan).
Permasalahan mengenai Pemberdayaan perempuan dalam
diskriminasi terhadap perempuan yang bantuan UN Women ini bersifat top-down
sering terjadi di berbagai negara di dunia empowerment yang maksudnya adalah
merupakan salah satu masalah global yang
pemberdayaan dilakukan dengan
juga dijadikan titik fokus oleh beberapa
organisasi internasional. Banyaknya membangun hubungan kerjasama antara
korban kekerasan terhadap perempuan dan lembaga internasional dan pemerintah
buruknya dampak yang timbul akibat dalam satu negara (Basu, 2015: 6).
masalah tersebut membuat negara Kehadiran UN Women di
terhimpun dalam sebuah organisasi yang Afghanistan menjadi bantuan penting bagi
bertujuan untuk menghapuskan pemberdayaan perempuan di Afghanistan.
diskriminasi terhadap perempuan. Salah Kementrian Keadilan pemerintah
satu organisasi tersebut adalah United Afghanistan menyatakan bahwa
Nations Women (UN Women). Afghanistan menghadapi begitu banyak
UN Women telah bekerja di tantangan, tetapi dengan bantuan
Afghanistan sejak 2010 lalu. Program- berkelanjutan dari organisasi internasional,
programnya saat ini terkait erat dengan kami pasti akan berhasil
prioritas nasional, dengan fokus khususnya (https://www.hrw.org/news/2013/07/11/af
pada kekerasan terhadap perempuan, baik ghanistan-failing-commitments-protect-
dalam hal perlindungan dan pencegahan, womens-rights/).
kepemimpinan dan pemberdayaan Pernyataan ini menyiratkan bahwa
ekonomi. dari banyak persoalan yang dihadapi
Berdasarkan penjelasan di atas, Afghanistan, mereka membutuhkan
adapun kerjasama antara pemerintah bantuan organisasi internasional untuk
Afghanistan dengan UN Women untuk membantu mengatasi kegagalan
memberikan bantuan kepada perempuan di pemerintah Afghanistan salah satunya
Afghanistan yang terdiskriminasi. dalam melindungi hak-hak perempuan.
Kerjasama ini dilakukan UN Women Peter Bowden, seorang peneliti dari
melalui program UN Women memberikan Institutional Ethics and Public Interest
pendidikan dan pelatihan kepada Diclosures di Australia menyebutkan
perempuan di Afghanistan seperti bahwa peran UN Women akan memberikan
pendidikan tentang kesehatan reproduksi pengaruh penting seperti menjadikan
dan keluarga berencana yang membantu masyarakat perempuan sebagai pusat
menciptkan kekuatan fisik mereka, tujuan pembangunan, kemandirian dan
pelatihan usaha, bisnis dan tabungan yang pembangunan yang partisipatif.
membantu perempuan untuk membentuk
keterampilan serta kemampuan dalam 1.2 Rumusan Masalah
mengelola keuangan. “Bagaimana Peran United Nations
Begitupun tentang pendidikan dan Women Dalam Menanggulangi
pelatihan mengenai kepemimpinan, Diskriminasi Terhadap Perempuan?”
pembuatan keputusan dan pembangunan
jaringan sosial yang membantu perempuan 1.3 Maksud dan Tujuan
dalam memperkuat peran sosial mereka Penelitian ini dimaksudkan untuk
dalam lingkungan masyarakat. UN Women mengetahui bagaiamana peranan dari
telah memberdayakan 347.682 jiwa organisasi internasional dalam menyikapi
66
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

keadaan-keadaan tertentu suatu negara. sebagainya. Setiap negara tidak mampu
Organisasi yang dibahas adalah United berdiri sendiri, jika tidak berbatasan dengan
Nations Women atau disingkat UN Women negara lain, pernyataan ini membuat
dalam membantu menanggulangi pentingnya hubungan internasional yang
diskriminasi terutama bagi kaum melibatkan banyak negara. Selain itu,
perempuan di Afghanistan. setiap negara mempunyai kepentingan
untuk menjalin hubungan dengan negara
1.4 Kegunaan Penelitian lain demi menciptakan kepentingan politik,
1.4.1 Kegunaan Teoritis ekonomi, budaya dan sebagainya.
Penelitian ini diharapkan Studi Hubungan Internasional ialah
memberikan manfaat dan ilmu pada sebuah kajian yang telah lama ada, namun
progam studi Hubungan Internasional dan seperti yang dikatakan Fred Sonderman
juga bisa menambah wawasan serta bahan bahwa perkembangan antara suatu bidang
informasi mengenai Diskriminasi Hak studi sangat berpegang erat sama bidang
Perempuan di Afghanistan, serta dapat studi lain. Walaupun pada suatu waktu
mengetahui bagaimana cara kerja sebuah salah satu bidang studi bisa lebih maju
Organisasi Internasional khususnya United daripada bidang studi lain.
Nations Women (UN Women) dalam Hal ini juga yang berlaku pada
mengatasi permasalahan di suatu negara. bidang studi Hubungan Internasional,
eksistensinya secara mandiri baru diakui
1.4.2 Kegunaan Praktis setelah Perang Dunia pertama usai, dimana
Sebagai salah satu bentuk tugas mengikuti perkembangan ilmu-ilmu sosial
akhir dalam mendapatkan gelar sarjana yang telah eksis pada saat itu, terutama ilmu
ilmu politik serta memberikan wawasan, politik. Studi Hubungan Internasional
ilmu pengetahuan, pengalaman dan sebagai studi yang berkaitan dengan ilmu
kemampuan peneliti dalam studi Hubungan politik sebagaimana disampaikan melalui
Internasional. beberapa pendapat sarjana Hubungan
Sebagai bahan tambahan dan Internasioanal yang mengatakan
informasi bagi para penstudi Hubungan pentingnya studi politik pada tingkat global
Internasioal serta dapat digunakan sebagai (Darmayadi. 2015:17-18).
bahan masukan serta informasi mengenai
Perkembangan perempuan di Afghanistan. 2.1.2 Organisasi Internasional
Sebagai pengetahuan tambahan Organisasi internasional dibuat
bagi setiap anggota Hubungan Internasioal berdasarkan perjanjian, dan agar dapat
baik sendiri, organisasi pemerintah, melindungi kedaulatan negara, organisasi
maupun organisasi non-pemerintah baik tersebut biasanya mengadakan kegiatan
dalam tingkat nasional, regional maupun sesuai dengan persetujuan atau saran serta
internasional tentang peran dan dampak kerjasama, dan bukan karna paksaan.
dari UN Women dalam menanggulangi Organisasi Internasional diartikan
diskriminasi di Afghanistan. sebagai struktur resmi yang dibentuk
melalui kesepakatan antara anggota
2. Tinjauan Pustaka dan Kerangka pemerintah dan non-pemerintah dari dua
Pemikiran atau lebih negara dengan tujuan untuk
2.1 Tinjauan Pustaka mencapai kepentingan bersama para
2.1.1 Hubungan Internasional anggotanya. Upaya dalam menjelaskan
Hubungan Internasional yaitu suatu suatu organisasi internasional harus dilihat
bentuk hubungan antar dua negara atau dulu tujuan yang ingin dicapai, institusi-
lebih dalam mencakup berbagai bidang institusi yang dibuat permerintah terhadap
baik politik, ekonomi, sosial budaya dan
67
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

hubungan antara suatu negara dengan mereka sendiri tetapi tidak ada paksaan
anggotanya (Perwita & Yani, 2005:92). sama sekali dari pihak luar organisasi.
Organisasi Internasional juga (Perwita&Yani, 2014:95).
diartikan sebagai kerjasama yang melewati
batas negara berdasarkan aturan organisasi 2.1.4 Hak Asasi Manusia
yang lengkap dan jelas serta diharapkan Hak Asasi Manusia adalah hak
untuk diterapkan dalam pelaksanaan fungsi dasar atau hak inti yang ada di dalam diri
dan berusaha untuk tercapainya tujuan yang manusia sejak mereka lahir serta tidak
diperlukan serta disetujui bersama baik dapat terlepas dari pribadi seseorang,
antara pemerintah dengan pemerintah kapanpun dan dimanapun dia berada.
maupun antara sesama kelompok non Hak Asasi adalah hak yang muncul
pemerintah terhadap dasar negara yang melalui nilai-nilai yang kemudian menjadi
berbeda (Triwahyuni dalam Darmayadi, pedoman yang mengatur perilaku manusia
dkk., 2015:79-80). dalam hubungan manusia dengan manusia.
Apapun yang diartikan dengan hak asasi,
2.1.3 Peran Organisasi Internasional kejadian tersebut tetap merupakan suatu
Teori Peran menjelaskan bahwa wujud dari nilai-nilai yang kemudian
perilaku politik adalah sikap dalam dikonkretkan menjadi kaidah dan norma
melakukan peran dalam berpolitik. (Muladi, 2009:48).
Seseorang yang menduduki posisi tertentu Pada dasarnya semua orang sama di
diharapkan akan berperilaku tertentu pula. mata hukum akan tetapi, dalam kehidupan
Harapan itulah yang membentik peranan yang sebenarnya sering di temukan bahwa
yang mana harapan tersebut tidak dibatasi Adanya diskriminasi baik dalam segi
pada aksi tetapi berkaitan juga dengan persamaan, kebebasan, kehormatan dan
motivasi, kepercayaan, perasaan, dan sikap nama baik. Sebelum membahas tentang
(Perwita&Yani, 2014:30). masalah Pemberdayaan hak asasi manusia
Organisasi Internasional hadir perlu kita ketahui lebih dalam tentang apa
untuk mencerminkan kebutuhan manusia yang dimaksud dengan Hak asasi Manusia.
agar dapat bekerjasama, sekaligus sebagai Hak Asasi Manusia adalah hak
cara untuk mengetahui masalah-masalah utama yang dimiliki manusia sebagai
yang terjadi. Menurut Clive Archer, anugerah dari Tuhan. Hak asasi merupakan
peranan Organisasi Internasional dapat hak yang dimiliki manusia yang telah
dibagi kedalam tiga kategori, yaitu: diperoleh dan di bawanya bersamaan
1. Sebagai suatu instrumen. Organisasi dengan kelahiran atau kehadirannya dalam
internasional digunakan untuk kehidupan masyarakat (Hasim, 2011:81).
mencapai suatu tujuan tertentu melalui
tujuan politik suatu negara yang 2.1.4.1 Hak Asasi Perempuan
dilakukan oleh beberapa negara Hak asasi Perempuan merupakan
anggota. bagian dari Hak Asasi Manusia, yang
2. Sebagai arena. Organisasi internasional sesuai dengan komitmen Internasional
digunakan oleh beberapa negara untuk dalam Deklarasi PBB 1993, maka tanggung
menyelesaikan masalah dengan tujuan jawab semua lembaga negara eksekutif,
untuk mendapatkan perhatian legislatif, yudikatif maupun partai politik
internasional terhadap negaranya dan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
menjadi tempat untuk membicarakan adalah untuk melindungi, memenuhi dan
atau membahas masalah yang telah menghormati hak asasi perempuan. Bahkan
terjadi. warga negara secara mandiri punya
3. Sebagai aktor independen. Organisasi tanggung jawab untuk melindungi hak asasi
internasional dapat membuat keputusan perempuan.
68
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

Konsep Hak Asasi Perempuan Teori Feminisme Sosialis hidup
memiliki dua makna. Pertama, Hak Asasi dalam masyarakat yang bukan satu-satunya
Perempuan hanya di lakukan berdasarkan penyebab utama keterbelakangan
akal sehat, logika yang di pakai yaitu perempuan. Menurut mereka, perempuan
mengakui bahwa perempuan adalah yang tertindas ada dimanapun. Gerakan ini
manusia dan sudah seharusnya mereka juga lebih fokus kepada posisi mereka yang
memiliki hak asasi. Dari masalah yang tertindas (Ilyas, 2007:21).
terlihat bahwa perempuan adalah makhluk
hidup yang juga mempengaruhi 2.2 Kerangka Pemikiran
perlindungan hak-hak dasar mereka sebagai Afghanistan adalah negara yang
manusia. Kedua, dalam istilah hak asasi bisa dikatakan belum terlihat adanya
perempuan terdapat visi dan maksud kesetaraan gender maka dari itu peran UN
perubahan sosial melalui perubahan relasi Women sangat dibutuhkan oleh para wanita
kekuasaan yang berbasis gender. Makna di Afghanistan selain bisa membantu
yang ke dua ini memang lebih terlihat mereka dalam menegakkan hak-hak
perubahannya karena adanya mereka, UN Women yang melalui
penyempurnaan hak asasi perempuan ke penerapan CEDAW juga bisa turut
dalam hal mengenai Hak Asasi Manusia melindungi kesejahteraan mereka di
(Budiarjo, 2010:256). Afghanistan, melalui ratifikasi Konvensi
PBB tentang Penghapusan Segala Bentuk
2.1.5 Gender Diskriminasi terhadap Perempuan dan
Menurut John M. Echols & Hassan mengadakan kesetaraan gender di
Sadhily gender berasal dari bahasa Inggris Afghanistan pada tahun 2002, Afghanistan
yang artinya jenis kelamin (Rahmawati, diasumsikan memiliki kewajiban
2004:19). Pengertian Gender secara umum mengambil keputusan untuk
adalah perbedaan yang terlihat antara laki- menanggulangi diskriminasi dalam segala
laki dan perempuan jika dilihat dari nilai bentuk terhadap perempuan.
dan tingkah laku. Istilah gender juga tertuju Badan penghapusan perlakuan tidak
pada karakteristik dan ciri-ciri sosial yang adil terhadap perempuan dibentuk pada
diasosiasikan pada laki-laki dan perempuan tahun 1982, tugas utamanya yaitu untuk
(Rahmawati, 2004: 19). mempertimbangkan laporan yang telah
disampaikan kepada komite dari negara-
2.1.5.1 Gender dalam konteks negara yang terlibat mengenai langkah-
Hubungan Internasional langkah lembaga legislatif, judikatif,
Teori Feminisme Liberal administratif dan tindakan lainnya yang
mengusahakan perubahan kedudukan dilakukan sesuai dengan ketentuan
perempuan dalam masyarakat dengan (https://www.ohchr.org/EN/Countries/Asia
perubahan hukum. Mereka percaya bahwa Region/Pages/AFIndex.aspx).
perempuan telah ditindas oleh hukum yang Negara-negara yang telah merubah
dibuat oleh laki-laki. atau mengakses pergantian secara hukum
Teori Feminisme Marxis untuk dilakukan secara praktek. Dengan
menyatakan bahwa perempuan mengalami adanya pergantian, negara berjanji untuk
ketertinggalan yang tidak disebabkan oleh melakukan beberapa gerakan untuk
struktur sosial, politik dan ekonomi yang mengatasi diskriminasi terhadap
berkaitan sangat erat dengan sistem perempuan dalam segala bentuk, termasuk:
kapitalisme. Menurut mereka, perempuan 1. Menggabungkan sikap laki-laki dan
tidah boleh memiliki kesempatan yang perempuan dalam sistem hukum
sama dengan laki-laki (Ilyas, 2007:18). mereka, menghapus semua hukum yang
69
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

diskriminatif dan melarang adanya diambil dari buku-buku atau pustaka,
diskriminasi terhadap perempuan. makalah, jurnal, artikel, surat kabar,
2. Mendirikan lembaga-lembaga publik dokumen-dokumen resmi yang diterbitkan
untuk melindungi perempuan dari maupun yang tidak diterbitkan, website
diskriminasi. serta berbagai media lain. Dan sumber-
3. Memastikan penghapusan segala sumber lain yang memiliki hubungan
perlakuan diskriminasi terhadap dengan topik yang diambil penulis. Hal ini
perempuannolehnanggota organisasi dikarenakan penelitian ini difokuskan pada
(http://www.un.org/womenwatch/daw/ program yang dilakukan oleh UN Women
cedaw/). yaitu Menanggulangi Diskriminasi
terhadap perempuan di Afghanistan. Data-
3. Metode Penelitian data yang berkaitan bisa didapat dari buku
3.1 Desain Penelitian referensi, jurnal, majalah atau laporan dari
Dalam melakukan sebuah instansi terkait, dan sumber-sumber tulisan
penelitian memerlukan suatu desain lainnya seperti jasa internet untuk
penelitian yang berisi suatu rumusan mendapatkan dokumen data tertulis.
penelitian yang akan diteliti, penelitian
yang diambil adalah penelitian secara 3.4 Uji Keabsahan Data
kualitatif. Dengan demikian analisis data Dalam melakukan uji keabsahan
yang diterapkan dalam penelitian ini data peneliti menggunakan metode
dilakukan setelah pengumpulan data-data. triangulasi data dengan cara melakukan
Metode penelitian kualitatif ini dipilih konfirmasi data yang diperoleh dari
karena sesuai dengan masalah pada Perpustakaan Pusat Dokumentasi dan
penelitian yang akan ada keterkaitan Informasi Ilmiah (LIPI) dengan melakukan
peranan organisasi internasional dan bisa studi lapangan ke lembaga tersebut. Peneliti
dilakukan oleh peneliti di bidang ilmu juga mengakses situs resmi UN Women dan
sosial, dan penyusunan penelitian dalam situs resmi Kedutaan Afghanistan untuk
metode ini memperlihatkan masalah yang mengkonfirmasi data yang diperoleh.
terkait dengan perilaku dan peranan
organisasi, kelompok, dan individu. 3.5 Teknik Analisa Data
Dalam penelitian kualitatif ini, data-
3.2 Informan Penelitian data yang diperoleh dari studi pustaka
Teknik penentuan informan yang ataupun pencarian online dan digunakan
digunakan peneliti adalah teknik penentuan sesuai dengan keperluan dan tujuan
Purposive. Dimana peneliti menentukan penelitian. Tujuannya agar data yang
pihak informan berdasarkan tujuan, diperlukan bisa menjawab sesuai
masalah dan variabel penelitian yang perumusan masalah yang ada. Peneliti
berkaitan dengan peranan organisasi mengambil data-data yang didapat dari
internasional yaitu Peran United Nations hasil sumber internet sesuai dengan
Women dalam menanggulangi diskriminasi kebutuhan. Dengan ini peneliti
terhadap perempuan di Afghanistan tahun menganalisa data dengan menggunakan
2014-2016. teknik reduksi data.
Maka untuk penarikan kesimpulan,
3.3 Teknik Pengumpulan Data peneliti menarik kesimpulan dari beberapa
Dalam penelitian ini, penulis data yang didapat baik data primer atau
menggunakan metode penelitian yang sekunder. Peneliti juga mengaitkan teori-
bersifat library research atau bersifat studi teori atau konsep dengan data-data yang
kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan, didapat sebagai tempat peneliti dalam
mempelajari, dan menganalisa data yang memahami dan melakukan analisa agar
70
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

bisa menjawab rumusan masalah dari perempuan ke posisi terendah. Taliban
penelitian yang akan dilakukan. menunjukkan jenis diskriminasi perempuan
melalui ideologi agama mereka dan nilai-
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan nilai kesukuan yang sudah usang.
4.1 Hasil Penelitian Jenis diskriminasi terhadap
4.1.1 Gambaran Objek Penelitian perempuan yang sama masih ditemukan di
4.1.1.1 Tinjauan Umum UN Women Afghanistan meskipun telah ada sedikit
UN Women atau sering dikenal perubahan. Salah satu alasan dasar dari
dengan sebutan United Nations Entity for bertahannya sikap semacam itu adalah
Gender Equality and the Empowerment of perempuan dianggap sebagai beban oleh
Women merupakan suatu Organisasi PBB keluarga. Karena perempuan tidak
yang bertugas untuk Kesetaraan gender dan menghasilkan uang seperti yang dilakukan
Pemberdayaan Perempuan. UN Women laki-laki.
menggantikan entitas sebelumnya yaitu Penting bahwa pemerintah
UNIFEM, dan juga merupakan anggota Afghanistan dan lembaga penegak hukum
kelompok pembangunan Perserikatan harus memperhatikan dengan serius
Bangsa-Bangsa. Mantan presiden Chile diskriminasi dan kekerasan terhadap
Michelle Bachelet, menjadi Direktur perempuan. Namun, pada saat yang sama
Eksekutif pertama UN Women. perlu untuk mengatasi penyebab masalah
Pada bulan Juli 2010 Majelis untuk membawa perubahan terhadap
Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa perempuan terkait masalah tersebut.
menciptakan UN Women untuk Kesetaraan Bentuk diskriminasi yang lain
Gender dan Pemberdayaan Perempuan. adalah pada bidang pendidikan, bidang
Dengan demikian, negara-negara Anggota sosial, bidang politik, bidang kesehatan,
PBB mengambil langkah sejarah dalam serta bidang ekonomi (Ihromi. T.O, 2000:
mempercepat tujuan organisasi tersebut 46). Selain itu, diskriminasi yang terjadi di
mengenai kesetaraan Gender dan Afghanistan terjadi karena faktor budaya,
pemberdayaan perempuan. agama, hukum serta kemiskinan.
UN Women diciptakan untuk
mengatasi tantangan dalam 4.2 Analisa Hasil Penelitian dan
mempromosikan kesetaraan gsender secara Pembahasan
global, termasuk pendanaan yang tidak 4.2.1 Program United Nations Women
memadai dan tidak ada satupun yang diakui dalam menanggulangi diskriminasi
untuk mengarahkan kegiatan PBB terhadap perempuan di
mengenai isu kesetaraan gender pada Afghanistan
perempuan dan anak perempuan dalam Dalam melaksanakan program-
memberikan mereka suara yang kuat di program dari tahun 2014 hingga tahun 2016
tingkat global, regional maupun lokal. di Afghanistan, UN Women telah
(http://www.unwomen.org/en/about- memberdayakan sebanyak 239.000 orang
us/about-un-women). perempuan dan sebanyak 3.475 orang laki-
laki. Pada tahun 2014 UN Women
4.1.1.2 Tinjauan Umum Diskriminasi memberdayakan 102.000 orang perempuan
Perempuan di Afghanistan dan 150 orang laki-laki, tahun 2015, UN
Masyarakat Afghanistan adalah Women memberdayakan 106.000 orang
masyarakat patriarki di mana semua perempuan dan 425 orang laki-laki, tahun
lembaga utama dikendalikan oleh anggota 2016, UN Women memberdayakan 31.000
masyarakat laki-laki. Taliban orang perempuan dan 2.900 orang laki-laki.
memperkenalkan jenis kekerasan terburuk Berikut adalah program pemberdayaan
terhadap perempuan dan membawa posisi perempuan yang dilakukan UN Women di
71
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

Afghanistan (Korten. David C, 2002: 194- Dalam program ini, perempuan di
195). Afghanistan belajar tentang hak mereka
1. Program Pendapatan dan Penghematan dengan mendiskusikan pentingnya
Uang kesetaraan gender dan pendidikan
Kegiatan dalam program ini berupa perempuan, berdiskusi untuk mengatasi
pelatihan numerasi kepada perempuan di kekerasan terhadap perempuan,
Afghanistan dimana perempuan yang tidak mengadakan pendidikan dan pelatihan
memiliki kesempatan untuk bersekolah perempuan agar bisa berdiri untuk
dididik untuk membaca, berhitung, cara perdamaian, membantu perempuan di
menggunakan kalkulator dan telepon Afghanistan mengembangkan potensi
seluler, penyediaan $10 gaji bulanan kepemimpinan, komunikasi, dan
kepada perempuan guna mendorong keterampilan, membantu perempuan
mereka untuk menabung, mendapatkan belajar bagaimana menegaskan hak
pekerjaan dengan bisnis lokal, memasarkan kepemilikan serta mendukung upaya untuk
dan menetapkan harga produk usaha dan mendorong pemerintah agar meningkatkan
menghitung pendapatan serta pengeluaran, keamanan bagi perempuan dan anak
menciptakan kelompok tabungan informal perempuan melalui media dan demonstrasi.
dengan merintis Asosiasi Simpan Pinjam 4. Program Menghubungkan ke Jaringan
Desa agar perempuan bisa menciptakan Sosial
sumber tabungan dan kredit mereka sendiri, Dalam program ini, UN Women
memperkenalkan perempuan pada layanan berupaya untuk membangun kembali
perbankan, menggunakan mobile banking jaringan perempuan yang mungkin pernah
serta mengadakan seminar keuangan. hilang atau belum pernah terbangun.
2. Program Kesehatan dan Kesejahteraan Bersama-sama semua perempuan
Program ini berusaha untuk berinvestasi dalam bisnis dan pekerjaan
memperkenalkan perempuan di untuk menemukan solusi perosalan dan
Afghanistan pada penyedia layanan tantangan serta kemempuan untuk
kesehatan setempat yang memungkinkan melakukan perubahan. Program ini melatih
mereka untuk bisa mengakses jasa layanan para wanita tentang bagaimana caranya
kesehatan. Program ini secara teratur mereka dapat mengatur diri mereka sendiri
meninjau kurikulum kesehatan dan daftar dalam berkelompok, dukungan sosial, dan
rujukan layanan kesehatan, memastikan kegiatan ekonomi kooperatif. Pelaksanaan
dan memberikan perempuan informasi program ini diharapkan dapat memperkuat
akurat mengenai cara mengatasi masalah posisi dan status sosial perempuan.
kesehatan terbesar mereka, melakukan Program ini juga mencoba
pelatihan terhadap bidan, membantu para menghubungkan perempuan di
perempuan mengatur janji untuk check-up Afghanistan dengan pendukung yang akan
dan konsultasi kesehatan dengan dokter, mendukung perempuan untuk mulai
meningkatkan komponen HIV/AIDS membangun kembali kehidupan mereka
dengan mengidentifikasi layanan dengan menyediakan dukungan emosional
perawatan, pencegahan, tes gratis serta dan keuangan. Dengan dukungan hibah dan
hambatan yang mencegah perempuan sumbangan pribadi, program ini juga
untuk mengaksesnya. Perempuan yang menyediakan barang-barang yang
dites positif HIV/AIDS ditindak lanjuti dibutuhkan seperti pakaian, peralatan
pengobatannya dan dirujuk ke pusat masak, piring dan lain sebagainya.
kesehatan di mana mereka bisa menerima 5. Program Melibatkan Laki-laki
obat dan terapi anti-retroviral. Program ini dilaksanakan dengan
3. Program Mempengaruhi dan Membuat melibatkan pihak laki-laki dalam
Keputusan pemberdayaan perempuan itu sendiri.
72
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

Program keterlibatan laki-laki dalam berkampanye serta memahami kewajiban
pemberdayaan perempuan fokus pada dan aturan sebagai anggota yang terpilih.
keterlibatan pemimpin agama, tokoh adat UN Women juga menyetujui Afghan
dan sipil, penegak hukum, dan anggota Women’s Network (AWN) pada laporan
militer dalam peran sosial yang mereka CEDAW yang isinya adalah masyarakat
mainkan dalam mempengaruhi sikap di yang berpendapat 10 tahun melaksanakan
komunitas dan dapat melindungi serta konvensi di Afghanistan. Lain dari pada itu,
menegakkan hak-hak perempuan. Program UN Women telah menyiapkan berkas Oral
ini mendorong pihak laki-laki untuk History Research yang berisi laporan
berpartisipasi dalam diskusi yang kekerasan yang dialami perempuan
membantu mereka memahami caranya Afghanistan selama perang dan diharapkan
membentuk keamanan bagi perempuan dan perempuan dapat memberikan suara dan
memberdayakan mereka secara sosial dan pendapatnya.
ekonomi, dan bagaimana laki-laki bisa 2. Mendukung Pengembangan
menjadi pendukung untuk perubahan. Perempuan di Bidang Ekonomi
Dalam upaya untuk mengutamakan
4.2.2 Langkah United Nations Women masalah gender dalam program
dalam menanggulangi diskriminasi pengurangan kemiskinan perempuan, UN
terhadap perempuan di Women bekerjasama dengan Pelayanan
Afghanistan Rehabilitas Pengembangan Pedesaan dan
Dalam pelaksanaan serta fungsi UN bagian provinsi untuk mengembangkan
Women di Afghanistan juga mempunyai kapasitas mereka dalam menilai,
fungsi: menganalisis, dan mengutamakan proses
1. Sebagai sarana perundingan bagi kaum perencanaan perspektif gender yang
wanita untuk menghasilkan keputusan berkaitan dengan pekerjaan mereka.
bersama yang saling menguntungkan. UN Women juga bekerjasama dengan
2. Sebagai lembaga yang mandiri untuk Ministry of Rural Rehabilitation and
melaksanakan kegiatan yang Development yang menyediakan pelatihan
diperlukan untuk membantu bagi perempuan untuk meningkatkan
menyelesaikan masalah gender yang kesadaran dalam program mata
terjadi di Afghanistan yaitu: kegiatan pencaharian. Pelatihan ini fokus terhadap
sosial, kemanusiaan, peace keeping konsep gender untuk memberikan metode
operation dan lain-lain. dan strategi dalam mengutamakan
Dalam menyelesaikan masalah pemberian kekuasaan perempuan di bidang
diskriminasi perempuan untuk ekonomi. UN Women mendapatkan
menyetarakan gender di Afghanistan. UN kesempatan untuk mendukung pelatihan ini
Women juga mempunyai beberapa langkah- sampai ditingkat provinsi.
langkah dalam menanggulangi dikriminasi 3. Mengadakan Konferensi dan Seminar
yang dialami oleh perempuan di United Nations Women telah ikut
Afghanistan, antara lain: mendukung gerakan yang hari Peringatan
1. Mendukung Gerakan Perempuan di Kekerasan Perempuan di Kabul. Kegiatan
Bidang Politik ini bertujuan untuk meningkatkan
Dalam bidang politik, UN Women kesadaran perempuan bahwa mereka
mendukung perempuan untuk aktif memiliki hak dalam perundang-undangan.
berpartisipasi di bidang politik dengan Organisasi perkumpulan perempuan
mengikuti pemilihan presiden juga dewan mengirinkan wakilnya untuk ikut serta
provinsi pada tahun 2009. Selama dalam kegiatan tersebut yang bertujuan
pemilihan tahun 2009-2010, kandidat untuk mengetahui seberapa jauh
perempuan diberi latihan untuk pengetahuan mereka tentang hukum hak
73
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

perempuan. UN Women mempunyai perempuan membutuhkan proses yang
komitmen untuk bekerjasama dengan lebih lama dan perlu melakukan upaya
kelompok pemuda Afghanistan dan pemberdayaan sampai ke pelosok
menelusuri bagaimana mereka dalam pedesaan.
membantu perkembangan perempuan dan
menghapus diskriminasi serta kekerasan 2. Belum Optimalnya Penerapan Aturan
terhadap perempuan. UN Women juga ikut yang Berkaitan Dengan Pemberdayaan
berpartisipasi dalam konverensi nasional Perempuan Dalam Kehidupan Sosial
yang memajukan partisipasi perempuan Masyarakat
dalam proses hukum kriminal.
Larangan diskriminasi antar penduduk
Afghanistan telah dilarang dalam pasal 22
bahwa segala bentuk diskriminasi antar
warga Afghanistan dilarang. Warga
Afghanistan memiliki hak dan tugas yang
sama dihadapan hukum. Maka hal ini
bertentangan dengan yang terjadi di
4.2.3 Kendala United Nations Women Afghanistan terutama kepada hak
dalam menanggulangi diskriminasi perempuan.
terhadap perempuan di Peraturan tentang partisipasi di bidang
Afghanistan pendidikan terhadap kaum perempuan telah
diratifikasi dalam bab 2 pasal 43 dan 44.
1. Tradisi Masyarakat yang Membatasi Tetapi penerapan terhadap masyarakat
Peran Perempuan masih belum menunjukkan perubahan yang
signifikan terutama perempuan yang berada
Kebudayaan masih sangat berpengaruh di tempat terpencil. Walaupun dalam pasal
untuk menentukan peraturan terutama 46 meningkatkan pendidikan merupakan
pengaruhnya dalam status perempuan. Hal tanggung jawab negara, tetapi peraturan di
ini terlihat di masyarakat pelosok desa beberapa daerah melarang perempuan
masih menerapkan sitem kebudayaan yang untuk mendapatkan pendidikan. Pasal 48
menempatkan perempuan lebih rendah mengatur hak masyarakat dalam
daripada laki-laki. Masih banyak kaum mendapatkan pekerjaan dengan menempuh
perempuan yang tidak diijinkan keluar jam kerja, mendapatkan upah, serta hak
rumah tanpa disertai laki-laki dari keluarga dalam pekerjaan yang sama antara
hanya untuk menerima pendidikan atau perempuan dan laki-laki.
pekerjaan.
Walaupun kondisi status perempuan di 3. Lemahnya Perlindungan Hukum
kota ini mulai membaik, tetapi dalam Terhadap Penyetaraan Gender
penerapannya masih kurang karena
dipengaruhi oleh budaya. Terkadang Penyetaraan status perempuan
perempuan masih tidak mendapatkan hak dibutuhkan pula dukungan dan
menyampaikan pendapat dan menerima perlindungan dari pihak berwajib seperti
upah yang rendah serta perempuan juga kepolisian, pengadilan, dan pemerintah
masih mengalami kesulitan dalam negara. Namun pihak kepolisian di
menerima akses kesehatan. Meskipun kini Afghanistan tidak memberikan bantuan
perempuan diperbolehkan belajar dan saat kaum wanita melaporkan tindakan
bekerja, mereka tetap masih diawasi dan diskriminasi, dan kepolisian juga tidak
selalu berada dibawah peraturan saudara membuat catatan laporan bahkan menahan
laki-laki mereka. Penyetaraan status perempuan yang telah keluar sendirian dari
74
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

rumahnya. Selain itu pihak pengadilan juga statusnya didalam masyarakat. Pentingnya
tidak memberikan bantuan yang berarti, penguatan dan pemberdayaan perempuan
hanya akan mengeluarkan surat keputusan dilakukan dengan membekali mereka akan
penahanan bagi pelaku diskriminasi tetapi pentingnya pemahaman terhadap HAM.
lebih fokus pada perempuan yang telah Sosialisasi mengenai hak asasi manusia
keluar dari rumahnya tanpa ada harus meluas ke masyarakat dari kota
pengawasan laki-laki atau keluarganya. sampai daerah terpencil dalam bentuk
penyuluhan dan seminar.
4. Rendahnya Dukungan Masyarakat atau Sejak berdirinya UN Women di
Keluarga Terhadap Penyetaraan Afghanistan sudah banyak yang dilakukan
Gender termasuk langkah-langkah dari pencapaian
UN Women yang sudah di jabarkan di atas.
Di Afghanistan tanpa anak laki-laki UN Women melakukan berbagai macam
dianggap lemah. Pihak keluarga merupakan cara dalam menyelesaikan masalah melalui
pendukung utama penyetaraan gender program-program untuk mengatasi
karena biasanya faktor diskriminasi diskriminasi perempuan di Afghanistan.
berawal dari dalam keluarga. Diskriminasi Hambatan-hambatan atau kendala yang
yang dialami perempuan dari pihak dihadapi oleh perempuan memiliki ciri-ciri
keluarga berupa larangan untuk bersekolah, seperti dilarangnya perempuan keluar
ditambah faktor kemiskinan yang rumah tanpa izin suami atau keluarga dan
mempengaruhi keluarga untuk lebih perempuan yang kurang di dukung oleh
mengutamakan anak laki-laki harus partai politik adalah salah satu kendala
mendapatkan pendidikan. Anak perempuan dalam perkembangan perempuan.
dianggap lemah karena tidak perlu Perempuan dianggap tidak dapat
bersekolah atau bekerja diluar, mereka memimpin.
ditugaskan hanya untuk menjadi pelayan di Tradisi di Afghanistan membuat
dalam rumah dan kalaupun mereka harus perempuan tidak diperbolehkan untuk
bekerja diluar, maka mereka akan muncul di ruang publik yang membuat
mendapatkan beban yang lebih berat dari perempuan di Afghanistan terisolasi dari
keluarga. kehidupan sosial yang seharusnya mereka
miliki. Keterbatasan perempuan
5. Keterbatasan Pengetahuan Perempuan Afghanistan untuk berkontribusi di
Menyangkut Peraturan Hak Gender kehidupan publik, membuat mereka tidak
mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan
Walaupun perempuan mulai bekerja pelayanan kesehatan yang baik. Kurangnya
sebagai anggota parlemen, anggota kabinet, kontak dan kerja sama berkelanjutan
pegawai sipil, dan aktivis untuk hak dengan organisasi lainnya seperti serikat
perempuan yang berjuang menjamin pekerja atau kelompok perempuan.
kesetaraan dengan laki-laki di tengah Kurangnya akses ke sistem
masyarakat. Perempuan juga mulai terlibat pendidikan dan pelatihan yang
di dunia seni, ekonomi, dan beberapa dikembangkan dengan baik untuk
kegiatan sosial lainnya, namun upaya kepemimpinan perempuan secara umum,
pemberdayaan perempuan ini sangat dan untuk mengarahkan perempuan muda.
berfokus kepada kota besar saja. Masih Partisipasi perempuan semakin di tutup
banyak perempuan yang berasal dari daerah dikarenakan kurangnya pendidikan dan
pinggiran di Afghanistan tidak mengetahui kemiskinan dan juga akses informasi. Sulit
hak-hak asasi perempuan secara umum. bagi perempuan untuk masuk kedalam
Bagi perempuan penyadaran hak-hak akan dunia pekerjaan di saat perempuan
mendorong mereka untuk memperjuangkan
75
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

memiliki perhatian utama yaitu untuk Afghanistan meningkat, partisipasi
bertahan hidup. perempuan dalam membuat keputusan
meningkat, partisipasi perempuan dalam
4.2.4 Perkembangan keberhasilan berbagi informasi meningkat, serta
United Nations Women dalam peningkatan perubahan perlakuan laki-laki
menanggulangi diskriminasi terhadap perempuan Afghanistan.
terhadap perempuan di Melalui program pertama,
Afghanistan pendapatan perempuan di Afghanistan
Untuk perkembangan perempuan di meningkat setiap harinya. Pada tahun 2014
Afghanistan ini sudah terlihat lebih $0.39 menjadi $1.79 atau 19% menjadi
membaik dari sebelumnya meskipun ada 34%, tahun 2015 $1.79 menjadi $10.30
beberapa hal yang belum bisa UN Women atau 34% menjadi 87% dan tahun 2016
rubah tapi setidaknya pemerintah sudah $10.30 menjadi $32.19 atau 87% menjadi
ikut serta membuat perubahan untuk 91%.
perempuan di kawasan Afghanistan, Dalam program ini, perempuan
perubahan yang bisa kita lihat yaitu menerima pelatihan keterampilan bisnis
perempuan di Afghanistan mereka sudah dasar dan aktivitas incomegenerating di
bisa mendapatkan pendidikan, ilmu salah satu dari lima kunci sektor yaitu
kesehatan yang baik dan pemerintah pertanian, kerajinan tangan dan
mendukung akan hal itu. Afghanistan juga manufaktur, perdagangan dan layanan,
memastikan bahwa pekerja khusunya ternak, serta pengolahan makanan.
wanita sudah bisa didapatkan tanpa harus Pencapaian pelaksanaan program ini juga
bersusah payah mencarinya. berdampak pada penurunan tingkat
Pembangunan masyarakat melalui pengangguran di Afghanistan.
program yang dilakukan UN Women Pelaksanaan program kedua
memberikan hasil yang berkelanjutan bagi memberikan dampak peningkatan setiap
perempuan di Afghanistan. Dengan tahunnya pada kegiatan praktek keluarga
diciptakannya usaha, bisnis, tabungan dan berencana tahun 2014 - 26%, tahun 2015 -
kepemimpinan perempuan, ini akan 61% dan tahun 2016 - 87%. Kemudian
membantu perempuan tidak hanya peningkatan kegiatan perencanaan gizi
memperbaiki kualitas hidup mereka, tetapi pada tahun 2014 - 34%, tahun 2015 - 79%
juga untuk keberlanjutan hidup mereka serta tahun 2016 - 99%. Peningkatan
kedepannya agar mereka benar-benar kegiatan informasi dan pengetahuan
terlepas dari diskriminasi dan memiliki mengenai kesehatan tahun 2014 - 28%,
masa depan. tahun 2015 - 65%, dan tahun 2016 - 92%
Program yang telah memandirikan serta tingkat kematian ibu pada tahun 2014
perempuan di Afghanistan akan - 7.46%, tahun 2015 - 6.82%, dan tahun
mematahkan bantuan tradisional yang 2016 - 5.38%.
selama ini mereka terima seperti obat- Program ini memberikan pelatihan
obatan, pakaian, makanan, selimut dan lain kesehatan tentang topik-topik seperti
sebagainya karena setelah melewati proses keluarga berencana, kandungan,
pemberdayaan, perempuan Afghanistan persalinan, nutrisi, dan pengelolaan stres.
telah mandiri dan memiliki kekuatan untuk Program ini mengupayakan perempuan
membentuk kehidupan yang lebih baik. untuk bisa tekoneksi dengan layanan
Berikut adalah hasil peningkatan kesehatan sehingga mereka mendapakan
pelaksanaan program-program UN Women layanan kesehatan dengan baik yang
yang membuat kaum perempuan di selama ini menjadi salah satu kendala
Afghanistan peningkatan pendapatannya terbesar mereka. Pelatihan ini dapat
meningkat, praktek kegiatan perempuan memberikan kesadaran bagi perempuan
76
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

Afghanistan akan pentingnya bagi mereka 6% - 33%, tahun 2015 33% - 72% dan
untuk hidup sehat. tahun 2016 72% - 99%.
Pelaksanaan program berikut juga Adapun bukti bahwa telah terjadi
telah memberikan dampak pada perubahan mengenai perempuan yang
peningkatan partisipasi perempuan terdiskriminasi yaitu menurut Trading
Afghanistan dalam pembuatan keputusan Economics menyebutkan bahwa tingkat
dan kepemimpinan setiap tahunnya. Pada pengangguran di Afghanistan mengalami
tahun 2014 mulai dari 64% menjadi 79%, penuruanan dari titik 8.9 pada tahun 2014
tahun 2015 mulai dari 79% menjadi 82% menurun ke titik 8.8 pada tahun 2016.
dan tahun 2016 mulai dari 82% menjadi Pada tahun 2016, WHO juga
91%. melaporkan bahwa 45.958 orang ibu
Program ini berupaya membantu melahirkan di Afghanistan telah ditangani
perempuan dalam membangun dengan baik oleh perempuan yang telah
kepercayaan diri untuk dapat hidup jauh mengikuti pelatihan tersebut. Disisi lain,
dari rasa takut dan tekanan yang membuat UNESCO melaporkan bahwa pada tahun
mereka terdiskriminasi. Program ini juga 2017 terdapat 84.29% dari populasi
membantu perempuan dengan memahami perempuan di Afghanistan telah pergi ke
hak-hak mereka dan pentingnya partisipasi sekolah untuk mendapatkan pendidikan.
serta negosiasi. Program ini mendorong Hingga tahun 2017, tingkat buta huruf
perempuan untuk memberikan pengaruh perempuan di Afghnaistan naik dari 17%
terhadap sesama sehingga suara perempuan menjadi 24.2%.
dapat didengar sehingga perempuan bisa Program-program yang dilakukan
berdiri sesuai hak mereka. UN Women di Afghanistan dari tahun 2014
Berikut adalah pelaksanaan hingga tahun 2016 telah memberikan
program keempat yang telah memberikan perubahan besar pada peningkatan tindakan
dampak peningkatan setiap tahunnya pada laki-laki di Afghanistan dalam mengurangi
partisipasi perempuan di Afghanistan kekerasan terhadap perempuan,
dalam berbagi informasi dan pengetahuan peningkatan dukungan mereka terhadap
tahun 2014 54% - 60%, tahun 2015 60% - partisipasi perempuan Afghanistan dalam
76%, dan tahun 2016 76% - 89%. komunitas, peningkatan sikap positif
Peningkatan partisipasi perempuan dalam terhadap perempuan serta peningkatan
tabungan kelompok tahun 2014 20% - 33%, informasi dan pengetahuan tentang hak-hak
tahun 2015 33% - 52%, dan tahun 2016 perempuan di Afghanistan.
52% - 63%. Pada peningkatan jumlah Dilaksanakannya program-program
perempuan yang pergi ke sekolah tahun pendidikan dan pelatihan didalamnya yang
2014 43% - 55%, tahun 2015 55% - 70%, diikuti oleh perempuan di Afghanitan
dan tahun 2016 70% - 85%. merupakan bukti upaya UN Women
Program yang terakhir memberikan membebaskan perempuan disana dari
dampak pada peningkatan tindakan laki- tekanan diskriminasi yang tidak
laki di Afghanistan dalam mengurangi memperbolehkan perempuan Afghanistan
tindakan kekerasan berbasis gender tahun untuk berpartisipasi di ruang publik.
2014 13% - 42%, tahun 2015 42% - 51%
dan tahun 2016 51% - 87%. Pada 5. Kesimpulan
pengetahuan dan informasi tentang hak-hak United Nations Women merupakan
perempuan tahun 2014 1% - 49%, tahun badan yang bergerak dalam pemberdayaan
2015 49% - 53% dan tahun 2016 53% - perempuan dan kesetaraan gender dibawah
98% serta yang memiliki sikap positif naungan PBB. Usaha UN Women dalam
dalam pembuatan keputusan tahun 2014 menanggulangi diskriminasi untuk
perempuan di Afghanistan agar
77
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

bertambahnya pengetahuan mengenai hak Ihromi, T. O. 2000. Penghapusan
mereka untuk memperoleh status dalam Diskriminasi Terhadap Wanita.
bidang sosial, politik dan ekonomi. Bandung: Penerbit Alumni.
Usaha ini bisa dikatakan Ilyas, Yunahar. 2007. Konstruksi
membuahkan hasil karena melalui bidang Pemikiran Gender dalam Pemikiran
sosial yang berpengalaman untuk Musafir. Jakarta: Universitas
bersekolah sangat membantu dalam Muhammadiyah Yogyakarta.
berlangsungnya proses belajar-mengajar di Korten, David. 2002. Menuju Abad ke -21:
Afghanistan. Bertambahnya fasilitas Tidakan Sukarela dan Agenda Global.
kesehatan yang disediakan oleh UN Women Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
dan pemerintah Afghanistan memberikan Muladi. 2009. Hak asasi manusia: hakekat,
pengaruh terhadap angka kematian ibu konsep dan implikasinya dalam
yang melahirkan semakin berkurang, dan perspektif hukum dan masyarakat.
juga jumlah sekolah yang semakin banyak Jakarta: Refika Aditama Hasim.
membuat minat untuk berhenti sekolah di Perwita. A.A Banyu, dan Yayan Moch.
Afghanistan menjadi berkurang. Yani. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan
Perempuan di Afghanistan juga Internasional. Bandung: PT. Remaja
telah diberikan kesempatan agar dapan Rosdakarya.
mengeluarkan pendapat dan juga bisa Perwita, Anak Agung Banyu dan Yayan
membela hak perempuan. Sekarang Moch. Yani. 2014. Pengantar Ilmu
semakin banyak perempuan yang bisa Hubungan Internasional. Bandung: PT.
menjadi anggota parlemen dibandingkan Remaja Rosdakarya.
dari tahun sebelumnya. Rahmawati, Rosdakarya A. 2004. Persepsi
Pada bisang ekonomi, perempuan Remaja tengtang konsep maskulin dan
juga telah banyak berperan, kondisi seperti feminism dilihat dari latar belakang
ini telah membuat ekonomi perempuan di Hubungan Internasional. Bandung: PT
Afghanistan semakin meningkat dan Remaja.
bantuan pekerjaan dari UN Women juga Triwahyuni, Dewi. 2015. Dalam Andrias
berpengaruh pada peningkatan ekonomi Darmayadi dkk, Mengenal studi
mereka. UN Women berperan untuk Hubungan Internasional. Bandung:
memberikan pelatihan untuk mendapatkan Zavara.
dokumentasi bahwa mereka telah
mengurangi jumlah perempuan yang
didiskriminasi. B. Jurnal
Ilyas, Yunahar. 2007. Konstruksi
Daftar Pustaka Pemikiran Gender dalam Pemikiran
A. Buku Musafir. Jakarta: Universitas
Basu, Manila. 2015. Angels of Approaching Muhammadiyah Yogyakarta.
Gender Equality: Top-Down Vs. Venny, Adriana. 2006. Pentingnya
Bottom-Up. New York: Cuny Metodologi Feminis di Indonesia.
Academic Works. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.
Budiarjo, Miriam. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Juliano P, Sangra. 2015. Komunikasi Dan
Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Gender : Perbandingan Gaya
Utama. Komunikasi Dalam Budaya Maskulin
Darmayadi, Andrias. 2015. Mengenal Studi Dan Feminim melalui
Hubungan Internasional. Bandung: https://jipsi.fisip.unikom.ac.id/jurnal/k
Zavara. omunikasi-dan-gender.3h
Hasim, Bambang. 2011. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta. Yudhistira. C. Rujukan Elektronik
78
Global Political Studies Journal
Vol. 1 No. 1 April 2017

Human Rights Watch. 2013.
https://www.hrw.org/news/2013/07/11/
afghanistan-failing-commitments-
protect-womens-rights [03/09/18]

United Nation Human Rights. 2016.


http://www.ohchr.org/Documents/
ProffesionalInterest/cedaw.pdf
[15/04/18]
UN Women. 2017.
http://www.unwomen.org/en/about
-us/about-un-women [04/10/2018]
United Nations Human Rights. 2016.
https://www.ohchr.org/EN/Countri
es/AsiaRegion/Pages/AFIndex.asp
x [07/09/18]
UN Women. 2017.
http://www.unwomen.org/en/about
-us/about-un-women [04/10/2018]

You might also like