You are on page 1of 10

ISSN 2355-4721 Layanan Transportasi dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Kerinci

DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i2.306

Layanan Transportasi dalam Pengembangan Pariwisata


di Kabupaten Kerinci

Transportation Services of Kerinci Tourism Development

Baddal Hayat Al Abror a,1*, Okto Risdianto Manullang a,2


a,b
Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
1*
tyasadiyasa29@gmail.com
*
corresponding e-mail
This is an open access article under the terms of the CC-BY-NC license

ABSTRACT
Indonesia is one of the best tourist destination countries in the world. It can be concluded
fromthe availability of tourism transportation services in Indonesia. Sungai Penuh as a
promoted city of Regional Activity Center (PKWp) has not served as the brand of Kerinci
Regency for tourism in Jambi Province. It is caused by the lack of route services of public
transportation for tourism in Kerinci Regency. The purpose of this study is to determine the
form of transportation services in the tourism development of Kerinci Regency. The
analytical method used in this study was quantitative descriptive method by utilizing
questionnaire data, observation interviews and documents to identify tourist characteristics,
tourism activities and transportation infrastructure. The data processing was using Arcgis
Software on Route Analysis, in order to find out the travel time, travel distance, costs
incurred and types of tourist movements. The results of this study shows that there are two
types of movements, which are the type of tour movement determined by the closest distance
between attractions and the type of trip destination movement determined by the length of
time needed to reach a tourist attraction. The result will be displayed in the form of Kerinci
Regency tourism map. It is expected that with the availability of tourism transportation
services in Kerinci regency, tourists could travel easily, safely and comfortably, which is
expected to attract the number of tourists and increase the economic activities in Sungai
Penuh.

Keywords : transportation tourism; transportation services; tourist attraction

ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daerah tujuan wisata terbaik di dunia,
hal ini didukung dengan ketersediaan layanan transportasi pariwisata di Indonesia. Posisis
kota Sungai Penuh sebagai Pusat Kegiatan Wilayah yang dipromosikan (PKWp) belum
melayani pariwisata kabupaten Kerinci yang menjadi branding pariwisata provinsi Jambi,
rute layanan angkutan umum yang beroperasi belum melayani pariwisata di kabupaten
Kerinci. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bentuk layanan transportasi dalam
pengembangan pariwisata di kabupaten Kerinci. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan memanfaatkan data kuesioner,
wawancara observasi dan dokumentasi untuk mengidentifikasi karakteristik wisatawan,
aktifitas pariwisata dan sarana prasarana transportasi. Selanjutnya pengolahan data dilakukan
menggunakan software Arcgis pada analisis rute sehingga diketahui waktu tempuh, jarak

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 02, Juli 2019 125
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
Baddal Hayat Al Abror , Okto Risdianto Manullang ISSN 2355-4721
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i2.306

tempuh, biaya yang dikeluarkan dan tipe pergerakan wisatawan. Hasil penelitian ini diketahui
bahwa terdapat dua tipe pergerakan yaitu tipe pergerakan keliling yang ditentukan
berdasarkan jarak terdekat antar objek wisata dan tipe pergerakan satu tujuan ditentukan
berdasarkan lamanya waktu yang dibutuhkan ketika berada di objek wisata. Selanjutnya akan
ditampilkan dalam bentuk peta perjalan wisata di kabupaten Kerinci. Diharapkan dengan
tersedianya layanan transportasi pariwisata di kabuapten Kerinci wisatawan dapat berwisata
dengan mudah, aman dan nyaman, sehingga akan meningkatkan daya tarik, jumlah
wisatawan dan aktivitas ekonomi di kota Sungai Penuh.

Kata Kunci : transport pariwisata; layanan transportasi; atraksi turis

A. Pendahuluan kebijakan penggunaan lahan dan transportasi


Indonesia merupakan salah satu negara (Olaru, Smith, & Taplin, 2011). Ryan and
yang memiliki destinasi wisata terbaik di Page (2000) menyatakan bahwa dengan
dunia yang tersebar dari Sabang sampai tersedianya pelayanan terhadap transportasi
Merauke. Hal ini dibuktikan dengan dapat meningkatkan perkembangan wisata
meningkatnya jumlah wisatawan yang serta peningkatan jumlah wisatawan karena
datang ke Indonesia pada tiap tahunnya, pada akses menuju wilayah perkotaan menjadi
tahun 2015 sebesar 12,225.89 USD semakin lancar dan biaya yang ditimbulkan
(Kemenpar, 2018). Destinasi di Indonesia semakin murah. Hasil penelitian Tambunan
juga di sebut daerah tujuan wisata (DTW) (2009) menyatakan bahwa transportasi dan
didefinisikan secara tradisional sebagai suatu perjalanan bisa dibicarakan tanpa
daerah geografi yang dirumuskan seperti mempertimbangkan pariwisata, tapi
negara, pulau atau sebuah kota (Roy, Hall, & pariwisata tidak bisa berkembang tanpa
W. Ballantine, 2017). Gunn (1993) perjalanan.
mengemukakan bahwa pariwisata Menurut Soebiyantoro (2010)
merupakan kegiatan perekonomian yang pengembangan pariwisata di suatu daerah
dapat dilihat dari dua sisi yaitu; sisi harus diiringi dengan pembangunan sarana-
permintaan (demand side) dan sisi prasarana di destinasi wisata dan penyediaan
ketersediaan (supply side). Dengan sarana-prasarana transportasi untuk menuju
tersebarnya berbagai pariwisata di Indonesia destinasi wisata tersebut. Transportasi
memberikan kontribusi bagi negara, dimana bukanlah tujuan akhir, melainkan turunan
pariwisata berhasil memberikan devisa yang kebutuhan yang tercipta mulai dari skala
dari tahun ke tahun terus mengalami individu hingga skala kota dan wilayah
peningkatan dilihat dari data BPS tahun 2015 (Tamin & Frazila, 1997). Kebutuhan akan
sebesar 12,225.89 USD. Hal ini tidak lepas sarana dan prasarana transportasi semakin
dari peran aksesibilitas yang mendukung meningkat seiring dengan pertambahan
pariwisata di Indonesia. penduduk dan perkembangan kegiatan kota
Aksesibilitas pariwisata adalah semua (Tamin, 2009). Hal ini menjelaskan bahwa
jenis sarana-prasarana transportasi yang antara pariwisata dan transportasi harus
mendukung peregerakan wisatawan dari saling terintegrasi, dimana transportasi
wilayah asal ke destinasi wisata dan menjadi menjadi pendukung untuk pariwisata
motivasi kunjungan wisata. Menurut Miro sehingga akan terwujudnya aksesibilitas
(2005) transportasi merupakan pemindahan pariwisata yang baik dan meningkatkan
barang dan manusia dari satu lokasi ke lokasi kepuasan wisatawan.
lain untuk tujuan tertentu. Hubungan bentuk,
penggunaan, dan kepadatan dalam Dalam konteks spasial, sarana dan
pembangunan perkotaan dan pengaruhnya prasarana perkotaan berperan dalam
terhadap perilaku manusia dan perjalanan mengarahkan struktur ruang, yakni dengan
merupakan elemen kunci dari banyak menghubungkan pusat dan sub pusat

126 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 02, Juli 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Layanan Transportasi dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Kerinci
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i2.306

kegiatan yang berhirarki. Di dalam RTRW kabupaten Kerinci yang memiliki terminal
Kota Sungai Penuh tahun 2011 – 2031, yang akan dikembangkan menjadi terminal
disebutkan bahwa kota Sungai Penuh telah tipe A, namun kota Sungai Penuh belum siap
ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah dalam menyambut isu strategis
yang dipromosikan (PKWp) untuk melayani pengembangan pariwisata di Kabupaten
kegiatan skala provinsi atau beberapa Kerinci tersebut, hal ini dilihat dari sarana
kabupaten. Adapun dalam konteks regional, prasarana transportasi di kota Sungai Penuh
kota Sungai Penuh memiliki fungsi sebagai salah satunya yaitu rute layanan angkutan
pusat perdagangan dan jasa bagi wilayah umum yang beroperasi belum melayani
sekitarnya, terutama Kabupaten Kerinci yang DTW di kabupaten Kerinci.
menjadi icon pariwisata provinsi Jambi, Keberadaan terminal di kota Sungai
dengan “branding KSPN Kerinci”. Penuh dan pariwisata kabupaten Kerinci
Kabupaten Kerinci memiliki berbagai yang menjadi branding pariwisata provinsi
macam obyek wisata yang ditawarkan mulai Jambi merupakan potensi yang belum
dari wisata rekreasi, wisata alam, wisata mampu ditangkap oleh pemerintah dilihat
budaya dan wisata sejarah didukung dengan dari rendahnya kunjungan wisatawan
penetapan pariwisata Kerinci menjadi mancanegara maupun domestik di kabupaten
branding pariwisata provinsi Jambi yang Kerinci pada tahun 2017 sebanyak 221.247
menjadi potensi untuk pengembangan sedangkan pada tahun 2016 sebanyak
pariwisata di kabupaten Kerinci. Posisi kota 114.007 (BPS, 2018). Data jumlah
Sungai Penuh yang berada di tengah-tengah wisatawan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Jumlah Wisatawan Menurut Tahun dan Asal Wisatawan


Wisatawan Jumlah
No Tahun
Mancanegara Domestik
1. 2013 1.235 38.985 400.220
2. 2014 1.865 70.550 72.415
3. 2015 1.239 112.496 113.735
4. 2016 7.465 106.542 114.007
5. 2017 2.932 218.315 221.247
Sumber : BPS, 2018

Rendahnya kunjungan wisatawan pendapat Sugiyono (2013) metode kuantitatif


dikarenakan wisatawan belum bisa adalah suatu metode yang digunakan dalam
memenuhi kebutuhannya dalam bentuk pengambilan sampel dengan menggunakan
layanan transportasi menuju pariwisata di data statistik dengan pengumpulan data
Kabupaten Kerinci. Hal ini memunculkan menggunakan instrumen penelitian untuk
kebutuhan dalam bentuk layanan transportasi menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
yang ditawarkan kepada wisatawan, untuk Penelitian ini menggunakan data sekunder
dapat meningkatkan daya tarik dan jumlah dengan mengidentifikasi aktifitas pariwisata
wisatawan yang datang mengunjungi DTW di kabupaten Kerinci dan sarana prasarana
di kabupaten Kerinci dan kota Sungai Penuh transportasi di kota Sungai Penuh kemudian
dapat menjadi gerbang atau pintu masuk dilanjutkan dengan menganalisis bentuk
pariwisata Kabupaten Kerinci. layanan transportasi dalam pengembangan
pariwisata di kabupaten Kerinci. Data yang
yang digunakan dalam penelitian ini berupa
B. Metode Penelitian data jaringan jalan, titk simpul transportasi,
Metode yang digunakan dalam dan titik sebaran wisata di kabupaten
penelitian ini adalah metode kuantitatif Kerinci. Analisis dilakukan dengan alat
dengan pendekatan deskriptif. Menurut bantu software Arcgis pada perintah network

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 02, Juli 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 127
Baddal Hayat Al Abror , Okto Risdianto Manullang ISSN 2355-4721
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i2.306

analisys – route analisys. Menurut Awaludin


(2010) network analysis merupakan metode C. Hasil dan Pembahasan
analisis dalam pemodelan transportasi untuk
menerangkan hubungan antar obyek yang 1. Identifikasi Objek Wisata
dihubungkan oleh jaringan transportasi. Objek wisata di kabupaten Kerinci
Route analysis (analisis rute) merupakan menjadi branding pariwisata provinsi Jambi
analisis yang menggunakan software Arcgis dengan berbagai macam daya tarik wisata
dan menjadi salah satu pilihan dalam yang ditawarkan, diantaranya objek wisata
network analysis. Analisis rute digunakan berbasis alam, objek wisata berbasis budaya
menentukan rute optimal dimana terdapat dan objek wisata berbasis sejarah. Dalam
dua atau lebih titik yang harus dilewati dokumen rencana induk pengembangan
(Awaludin, 2010). pariwisata kabupaten Kerinci diketahui
Dari hasil analisis akan diperoleh peta terdapat objek wisata yang potensial untuk
rute perjalanan wisata dari terminal menuju dikembangkan. Objek wisata potensial dapat
ke objek wisata. Rute perjalanan terbagi dilihat pada Gambar 1 dengan rincian
menjadi beberapa tipe pergerakan yaitu terdapat pada Tabel 2.
pergerakan berkeliling (tour) dan pergerakan
satu tujuan (trip). Kemudian diketahui juga
jarak tempuh dan waktu tempuh serta biaya
yang dikeluarkan dari terminal menuju objek
wisata kabupaten Kerinci.

Tabel 2 Objek Wisata Potensial Kerinci


NO OBYEK WISATA LOKASI
1. Danau Gunung Tujuh Gunung Kerinci
2. Danau Kaco Gunung Raya
3. Air Terjun Telun Berasap Gunung Kerinci
4. Air Panas Semurup Air Hangat
5. Danau Kerinci Danau Kerinci

Gambar 1 Peta Sebaran Wisata di Kabupaten Kerinci

128 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 02, Juli 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Layanan Transportasi dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Kerinci
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i2.306

2. Identifikasi Simpul Transportasi dan dan mobil penumpang umum atau yang
Jaringan Jalan dikenal dengan angkutan desa. Dari sisi
Terminal sebagai simpul transportasi aksesibilitas, lokasi terminal pasar sudah
utama di kota Sungai Penuh perlu cukup strategis karena dapat dijangkau
dipertimbangkan dari sisi fisik. Saat ini dengan mudah dari beberapa wilayah di
pergerakan angkutan dilayani oleh terminal Sungai Penuh. Selain itu, terminal ini
pasar Sungai Penuh. Terminal pasar dilengkapi dengan fasilitas seperti halaman
merupakan suatu simpul yang melayani naik parkir kendaraan, tanda atau rambu penunjuk
turun penumpang yang bergerak dari arah serta kantor pengelola (UPTD) terminal.
kabupaten Kerinci. Beberapa jenis kendaraan Namun demikian, rute angkutan umum
memulai rute perjalanannya dari terminal ini, belum ada yang beroperasi untuk menuju
diantaranya kendaraan jenis elf, bus kecil DTW di Kabupaten Kerinci.

Gambar 2 Lokasi Terminal Kota Sungai Penuh

Selain terminal pasar, kota Sungai jalan guna memudahkan mobilitas penduduk
Penuh memiliki terminal dengan ukuran dan memperlancar lalu lintas barang dari
yang lebih besar dan luas, yaitu terminal suatu daerah ke daerah lain. Secara umum,
Kumun Debai. Terminal ini tidak aktif, serta kualitas infrastruktur transportasi kota
tidak mampu berfungsi dengan baik sebagai Sungai Penuh sudah cukup baik dan
node untuk pergantian moda dari transportasi memadai bagi warganya. Hal ini terlihat dari
regional ke transportasi lokal (kota). Hal ini kondisi jalan dan jembatan kota yang baik.
karena lokasi yang jauh dan kurangnya akses Namun demikian, permintaan akan
menuju terminal tersebut, sehingga saat ini pergerakan tetap harus diantisipas dengan
terminal tidak dimanfaatkan dengan baik dan kegiatan pengelolaan/manajemen
kondisinya tidak terawat. transportasi guna menyeimbangkan
Jalan merupakan prasarana kebutuhan dengan ketersediaan infrasruktur
perangkutan yang penting untuk yang ada, termasuk diantaranya dengan
memperlancar kegiatan perekonomian. pemeliharaan agar kualitas dan kondisi jalan
Makin meningkatnya usaha pembangunan tetap baik dan layak untuk dilalui.
menuntut pula peningkatan pembangunan

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 02, Juli 2019 129
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
Baddal Hayat Al Abror , Okto Risdianto Manullang ISSN 2355-4721
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i2.306

Gambar 3 Peta Jaringan Jalan Kota Sungai Penuh

Kota Sungai Penuh memiliki 11 ruas rusak sedang. Jalan lokal memiliki tiga
jalan kolektor primer dengan panjang total status, yakni sebagai jalan kota, jalan
56,79 km. Ruas jalan yang terpanjang adalah lingkungan dan sebagai jalan produksi.
jalan Sungai Penuh Tapan dengan panjang Jumlah ruas jalan lokal yang sudah
38,7 km sementara ruas terpendek berada di teridentifikasi ada 70 ruas, yang terbagi atas:
Jalan Imam Bonjol dengan panjang 250 m. (1) Jalan kota: 113 ruas dengan panjang
Adapun ruas jalan dengan lebar terbesar 76,35 km ; (2) Jalan lingkungan: 577 ruas
adalah Jalan Pangeran Diponegoro yang dengan panjang 79,8 km ; (3) Jalan
memiliki panjang 286 m dan lebar 12 m. produksi: 20 ruas, 2 yang teridentifikasi
Secara umum, diketahui bahwa jalan dengan panjang 2,94 km.
kolektor primer di kota Sungai Penuh kurang Kondisi jalan di kawasan perkotaan sudah
baik kondisinya. Hal ini terlihat dari tabel baik, dengan permukaan berjenis aspal dan
yang menjelaskan bahwa dari 11 ruas jalan, dilengkapi dengan median jalan, lampu jalan
hanya 3 ruas berada dalam kondisi baik (Jl. serta trotoar di beberapa ruas.
P. Diponegoro, Jl . Sungai Penuh Tapan dan
Jl. Imam Bonjol). Sementara itu, dua ruas 3. Analisis Bentuk Layanan Transportasi
berada dalam kondisi sedang (Jl. Muradi dan Dalam Pengembangan Pariwisata di
Jl. Depati Parbo) dan tiga ruas jalan Kabupaten Kerinci
mengalami kerusakan sedang (Jl. Jend. A. Analisis bentuk layanan transportasi
Yani, Jl. RE. Martadinata dan Jl. Pancasila). dalam pengembangan pariwisata di
Jalan kolektor sekunder di Kota Sungai kabupaten Kerinci merupakan tahap akhir
Penuh dibagi ke dalam 21 ruas. Jalan ini setelah melakukan identifikasi objek wisata
memiliki ciri ruas yang pendek dengan status dan identifikasi sarana prasarana transportasi
jalan kota. Adapun ruas jalan terpanjangnya di kota Sungai Penuh. Analisis ini akan
adalah Jl. Tanjung dengan panjang 4,9 km, menjawab tujuan dari penelitian ini dengan
sementara ruas kolektor sekunder yang menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
terpendek adalah Jl. Sriwijaya sepanjang 176 Hasil identifikasi tersebut kemudian
m. Namun demikian, Jl. Sriwijaya memiliki dianalisis dengan alat bantu software Arcgis
lebar terbesar, yakni 12 m dengan kondisi yaitu route analisys (analisis rute). Analisis

130 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 02, Juli 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Layanan Transportasi dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Kerinci
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i2.306

rute digunakan menentukan rute optimal Dari hasil identifikasi diketahui waktu
dimana terdapat dua atau lebih titik yang tempuh dan jarak tempuh, yang dimulai dari
harus dilewati (Awaludin, 2010). terminal kota Sungai Penuh untuk menuju
Penggunaan route analysis pada penelitian DTW kabupaten Kerinci. Hasil dapat dilihat
ini yaitu menganalisis rute perjalanan wisata pada Tabel 3.
sesuai dengan permintaan wisatawan.

Tabel 3 Hasil Analisis


Antar DTW
Waktu
Dari Tujuan Jarak (Km) Waktu Jarak
Tempuh
Tempuh (Km)
Terminal Danau Gunung Tujuh 01:30 42
Air Terjun Telun Berasap 02:00 60,5 00:20 7,2
Taman Wisata Aroma pecco 01:24 43 00:32 17,5
Air Panas Semurup 00:30 16 00:54 29,1
Bukit Khayangan 00:30 13 00:42 19,5
Danau Kerinci 00:30 16 00:55 26,4
Danau Kaco 01:41 48 01:21 36,6
Danau Lingkat 01:28 40,5 00:19 6,8

titik terakhirnya yaitu berada di pos sebelum


Waktu dan jarak tempuh untuk menuju
melanjutkan pendakian/perjalanan. Titik
objek wisata di kabupaten Kerinci di analisis
terminal dan titik DTW yang sudah
menggunakan network analisys dengan
ditentukan selanjutnya di solve untuk
perintah route analisys yaitu menganalisis
mendapatkan waktu dan jarak tempuh
data jaringan jalan, data titik terminal di kota
perjalanan. Perjalanan terjauh yaitu dari
Sungai Penuh dan data titik DTW di
terminal menuju air terjun Telun Berasap
kabupaten Kerinci. Ada beberapa titik DTW
dengan jarak 60,5 Km dengan waktu tempuh
yang diambil tidak sampai pada titik akhir
selama 2 jam. Selanjutnya hasil analisis
DTW seperti danau Gunung Tujuh dan
ditampilkan dalam bentuk peta rute wisata di
danau Kaco yang harus berjalan lagi untuk
kabupaten Kerinci.
menuju sampai ke titik objek wisata, namun

Gambar 4 Peta Rute Wisata

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 02, Juli 2019 131
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
Baddal Hayat Al Abror , Okto Risdianto Manullang ISSN 2355-4721
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i2.306

Dari beberapa indikator hasil analisis di atas Khayangan – Danau Kerinci – Danau Kaco –
diketahui bahwa layanan transportasi di kota danau lingkat.
Sungai Penuh yang awalnya tidak Diharapkan hasil penelitian ini dapat
terintegrasi dengan pariwisata di kabupaten dijadikan bahan pertimbangan dalam
Kerinci kini sudah dapat memberikan pengelolaan dan penyediaan transportasi
pelayanan terhadap pariwisata di kabupaten pariwisata di Kabupaten Kerinci oleh
Kerinci. Dengan diketahuinya bentuk pemerintah, masyarakat dan semua pihak
layanan transportasi dalam pariwisata kota yang bertanggung jawab mengelola
Sungai Penuh dapat mengambil peran transportasi dan pariwisata Kabupaten
sebagai pendorong pergerakan dan pintu Kerinci.
gerbang wisata dengan menyediakan layanan
transportasi pariwisata dalam pengembangan E. Daftar Pustaka
pariwisata di kabupaten Kerinci, sehingga
akan terwujudnya aksesibilitas pariwisata Awaludin, N. (2010). Geographical
yang baik dan wisatawan dapat berwisata Information Systems with ArcGIS 9. X
dengan mudah, aman dan nyaman. Dengan Principles, Techniques, Applications,
tersedianya layanan tersebut akan and Management. Penerbit Andi.
meningkatkan daya tarik wisatawan dan
jumlah wisatawan, sehingga wisatawan akan Gunn, C. A. (1993). in Recreation and
berlama-lama menetap dan aktivitas ekonomi Tourism World Tourism at the
di Kota Sungai Penuh akan meningkat. Millenium. In V. H. N. and T. P. D
(Ed.), New Challenges in Recreation
D. Simpulan and Tourism Planning (Vol. 6 D, pp.
201–202). USA: Texas A&M
Berdasarkan penelitian yang telah University.
dilakukan tentang bentuk layanan
transportasi dalam pengembangan pariwisata Miro, F. (1997). Sistem Transportasi Kota.
di kabuapten Kerinci secara umum dapat di Bandung: Tarsito.
ambil kesimpulan bahwa rendahnya
kunjungan wisatawan di kabupaten Kerinci Miro, F. (2005). Dasar-Dasar Rekayasa
terjadi karena tidak terintegrasinya antara Transportasi. (S. Lemeda, Ed.) (Edisi
layanan transportasi dan pariwisata, seperti Keti, Vol. 1). Jakarta: Erlangga.
layanan angkutan umum yang beroperasi
belum menjangkau objek Kerinci. Olaru, D., Smith, B., & Taplin, J. H. E.
Ketersediaan layanan transportasi dapat (2011). Residential location and
membuat wisatawan berwisata dengan transit-oriented development in a new
mudah, aman, dan nyaman, sehingga akan rail corridor. Transportation Research
meningkatnya daya tarik wisatawan, jumlah Part A: Policy and Practice, 45(3),
wisatawan dan aktivitas perekonomian di 219–237.
kabupaten Kerinci dan kota Sungai Penuh. https://doi.org/10.1016/j.tra.2010.12.00
Bentuk layanan transportasi yang 7
diketahui berupa rute perjalanan wisata yang
yang mengintegrasikan sarana prasarana Roy, H., Hall, C. M., & W. Ballantine, P.
transportasi kota Sungai Penuh yaitu (2017). Trust in local food networks:
terminal yang menuju objek wisata di The role of trust among tourism
kabupaten Kerinci. Rute wisata tersebut stakeholders and their impacts in
terdiri dari Terminal – Air Terjun Telun purchasing decisions. Journal of
Berasap – Danau Gunung Tujuh – Aroma Destination Marketing and
Pecco – Air Panas Semurup – Bukit Management, 6(4), 309–317.

132 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 02, Juli 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Layanan Transportasi dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Kerinci
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i2.306

https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2017.07 Sugiyono, P. D. (2013). Metode Penelitian


.002 Manajemen. Bandung: Alfabeta, CV.

Ryan, C., & Page, S. (2000). Tourism Tambunan, N. (2009). Posisi Transportasi
Management: Towards the New Dalam Pariwisata. Universitas Mpu
Millennium. Advances in Tourism Tantular, Jakarta, (Bps 2008), 39–48.
Research Series.
https://doi.org/10.1016/S0160- Tamin, O. Z. (2009). Perencanaan &
7383(01)00018-4 Pemodelan (Edisi Kedua). Bandung:
ITB.
Soebiyantoro, U. (2010). Pengaruh
Ketersediaan Sarana Prasarana, Sarana Tamin, O. Z., & Frazila, R. B. (1997).
Transportasi Terhadap Kepuasan Penerapan Konsep Interaksi Tata Guna
Wisatawan. Jurnal Manajemen Lahan-Sistem Transportasi Dalam
Pemasaran, 4(1), pp--16. Perencanaan Sistem Jaringan
Transportasi 1. Jurnal Perencanaan
Sugiyono, D. (2008). Metode Penelitian Wilayah Dan Kota, 8(3), 34–52.
Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa
Depdiknas.

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 02, Juli 2019 133
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
Baddal Hayat Al Abror , Okto Risdianto Manullang ISSN 2355-4721
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v6i2.306

Halaman ini sengaja dikosongkan.

134 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 06 No. 02, Juli 2019
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog

You might also like