Professional Documents
Culture Documents
net/publication/319664415
CITATIONS READS
0 5,493
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Enhancing Coastal Community Resilience by Strengthening Mangrove Ecosystem Services and Developing Sustainable Livelihood in Semarang City View project
All content following this page was uploaded by Itsna Yuni Hidayati on 13 September 2017.
Abstract
Semarang is one of the cities with the largest population in Indonesia. The increasing of
population also increase the need for transportation. Although Semarang currently have a
transportation system that is quite complete, but the transport system in Semarang
inseparable from problems such as traffic congestion, increase in private vehicle ownership
and more. Related to those situation, then the realization of sustainable transport in
Semarang formulated as one of the goals stated in the Medium Term Development Plan
(MTDP) of Semarang 2016-2021. Then how is the condition of the transport system in
Semarang now? How the formulation of plans related to the transport system arranged in
MTDP? Whether the plan complies with the theoretical concept of sustainable transportation?
Does the plan have been able to answer the problem of transportation in Semarang? And
whether the plan has support the vision of Semarang as trade and services city? This article
aims to discuss the condition of transportation in Semarang and how transportation planning
in Semarang defined in the MTDP of Semarang 2016-2021 to realize the sustainable
transport system. The approach used in this study is a descriptive approach. The result of the
study concluded that the planning of transportation system in MTDP are in accordance with
the theory of sustainable transportation and the existing transportation system plan in MTDP
of Semarang 2016-2021 has accommodate the problem through programs that are inside.
Abstrak
Kota Semarang merupakan salah satu kota dengan penduduk terbesar di Indonesia.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan transportasi di Kota
Semarang juga semakin meningkat. Meskipun Kota Semarang saat ini telah memiliki sistem
transportasi yang cukup lengkap, akan tetapi sistem transportasi di Kota Semarang tidak
luput dari adanya masalah seperti kemacetan, peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi
dan lainnya. Atas dasar hal itulah kemudian dirumuskan terwujudnya transportasi yang
berkelanjutan di Kota Semarang sebagai salah satu tujuan yang tercantum dalam Rancangan
Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Semarang Tahun 2016-2021.
Lalu bagaimanakah kondisi sistem transportasi di Kota Semarang saat ini? Bagaimanakah
rumusan rencana terkait sistem transportasi disusun dalam RPJMD? Apakah rencana tersebut
telah sesuai dengan konsep transportasi berkelanjutan secara teoritik? Apakah rencana
tersebut telah mampu menjawab permasalahan transportasi di Kota Semarang? Dan apakah
rencana tersebut telah mendukung visi Kota Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa?
Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan kondisi transportasi di Kota Semarang dan
bagaimana perencanaan transportasi di Kota Semarang yang dirumuskan dalam Rancangan
Awal RPJMD Kota Semarang 2016-2021 untuk mewujudkan sistem transportasi Kota
Semarang yang berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah
Pengembangan Transportasi Berkelanjutan
Di Kota Semarang (Itsna Yuni H, Sri Febriharjati)
pendekatan deskriptif. Dari hasil kajian diperoleh kesimpulan bahwa perencanaan sistem
transportasi dalam Rancangan Awal RPJMD sudah sesuai dengan teori transportasi
berkelanjutan dan rencana sistem transportasi yang ada telah mewadahi permasalahan
melalui program-program yang ada didalamnya.
ojek. Keberadaan jenis moda ini sudah kendaraan umum adalah waktu tunggu
didukung dengan kelengkapan prasarana yang masih cukup lama untuk kendaraan
yang cukup baik seperti jalan yang sudah umum selain BRT, masih menggunakan
diaspal dengan baik, halte untuk jalur yang sama dengan kendaraan
menunggu bus BRT, penerangan jalan, pribadi sehingga ketika macet tidak ada
adanya jalur pedestrian yang membagi bedanya, beberapa kendaraan yang
antara jalur kendaraan dengan pejalan sudah tua dengan kondisi interior yang
kaki, dan prasarana lainnya. sudah jelek, mesin yang sudah melewati
Selain itu, pemerintah juga sudah umur kendaraan. Selain itu juga
melakukan beberapa tindakan untuk keterhubungan antar satu jenis moda
memberikan pelayanan terbaik dalam dengan lainnya masih kurang, walaupun
aspek transportasi perkotaan seperti memang sudah cukup terjangkau biaya
sudah menyediakan BRT atau Bus Trans yang dikeluarkan jika menggunakan BRT
Semarang yang memiliki 4 koridor tapi jika menggunakan kendaraan umum
dengan rencana mengembangkan 2 lainnya dihitung dengan biaya bensin
koridor yaitu menghubungkan Undip- kendaraan pribadi lebih hemat yang
Elisabeth-Unnes dan menghubungkan dikeluarkan dengan kendaraan pribadi.
Meteseh-Pemuda-Anjasmoro.
Bus ini memberikan pelayanan yang
cukup baik karena sudah adanya halte
khusus, rute yang cukup panjang,
kondisi bus yang ber-ac, waktu tunggu
cukup singkat 10-15 menit, adanya 5-6
bus yang lewat dalam 1 jam singkat,
adanya pegawai yang melayani di halte
pusat dan memberikan pembedaan
harga bagi umum dan pelajar dan tetap
terjangkau yaitu Rp1.000 - Rp3.500 Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016
serta juga memberikan pembedaan
kendaraan pada jam tertentu untuk Gambar 3
Kondisi Pedestrian Kota Semarang
umum dengan pelajar.
Pelayanan lainnya adalah pemerintah
Sehingga kendaraan umum yang
menyediakan jalur pedestrian untuk
tersedia di Kota Semarang masih belum
para pejalan kaki dengan beberapa jalur
menjangkau semua lapisan masyarakat.
dilengkapi untuk para difabel. Namun
Masyarakat yang berpendapatan
sayang, untuk kondisi pedestrian di
Kota Semarang masih sangat kurang menengah ke atas masih lebih memilih
kendaraan pribadi. Sedangkan
baik karena banyak dari pedestrian
masyarakat menengah ke bawah yang
digunakan sebagai tempat pedagang kaki
masih merasa penggunaan kendaraan
lima (PKL), tempat parkir dan bahkan
bermotor roda dua lebih hemat tentu
terpotong oleh halte BRT.
akan tidak menggunakan kendaraan
Kondisi Kota Semarang yang
umum. Khusus untuk masyarakat
memiliki banyak jenis kendaraan
difabel hanya BRT saja yang
terutama kendaraan umum masih
menyediakan layanan untuk mereka,
belum secara ekstrim menggantikan
dan itupun belum di semua halte, dan
keberadaan kendaraan pribadi. Hal ini
halte BRT juga belum semuanya ramah
terjadi dikarenakan masyarakat masih
terhadap penduduk usia lanjut dan
merasakan bahwa pelayanan dari
wanita hamil.
kendaraan umum masih kurang.
Beberapa kekurangan pelayanan
50
Riptek Vol. 10, No. 1, Tahun 2016 Hal. 43 - 56
1200000
1000000 991602
Kendaraan Pribadi
854043
800000 (Roda Dua & Tiga)
51
Pengembangan Transportasi Berkelanjutan
Di Kota Semarang (Itsna Yuni H, Sri Febriharjati)
52
Riptek Vol. 10, No. 1, Tahun 2016 Hal. 43 - 56
Gambar 6
Arah Kebijakan, Strategi dan Sasaran pada Sistem Transportasi
harus tercapai didalam visi, yakni Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset
Semarang kota perdagangan dan jasa. Daerah Kota Semarang. (2015).
Jumlah Kendaraan yang Berada di
Kesimpulan Kota Semarang tahun 2010-2015.
Sistem transportasi di Kota
Hanum, Sarita Yuniarti. (2009). Sistem
Semarang sudah terencana dengan baik Informasi Transportasi dan Jalur
dalam Rancangan Awal RPJMD Kota Angkutan Kota Untuk Penataan
Semarang 2016-2021. Perencanaan Ruang Wilayah Kota Semarang
terkait sistem transportasi yang ada Guna Membantu Pengambilan
telah mampu menjawab permasalahan- Keputusan (Studi Kasus: Bagian
permasalahan terkait transportasi yang Wilayah Kota III dan IV Kotamadya
ada di Kota Semarang. Selain itu,
Daerah Tingkat II Semarang. Dalam
konsep transportasi berkelanjutan Dinamika Informatika Vol. 1
secara teoritik juga telah diterapkan No.1, Maret 2009.
dalam rencana yang dirumuskan didalam http://megapolitan.kompas.com.
RPJMD. Program-program yang ada
Diunduh 13 Mei 2016.
dalam RPJMD juga telah mendukung visi
Kota Semarang sebagai kota Humas UGM.(2007). Pengembangan
perdagangan dan jasa. Hal yang perlu Transportasi yang Berkelanjutan.
menjadi catatan adalah bagaimana Dalam Website Universitas
konsistensi pelaksanaan rencana yang Gadjah Mada ugm.ac.id. Diunduh
telah disusun agar dilaksanakan sesuai 12 Mei 2016.
dengan yang telah direncanakan Kadir, Abdul. (2006). “Transportasi:
sehingga tujuan tercapainya transportasi Peran dan Dampaknya dalam
berkelanjutan di Kota Semarang dapat Pertumbuhan Ekonomi Nasional”.
terlaksana. Jurnal Perencanaan &
Pengembangan Wilayah Wahana
DAFTAR PUSTAKA HijauVol. 1 No. 3.
56