You are on page 1of 12

PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS

MOTOR DC 350 WATT

Naskah Publikasi Jurnal

Randi Setiawan
5215111746

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
NASKAH PUBLIKASI JURNAL

PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS MOTOR DC


350 WATT

Diajukan Oleh:

Randi Setiawan 5215111746

Disetujui Oleh:
NAMA DOSEN TANDA TANGAN TANGGAL

Drs. Jusuf Bintoro, MT.


……………………. …………………….
(Dosen Pembimbing I)

Drs. Wisnu Djatmiko, MT.


……………………. …………………….
(Dosen Pembimbing II)
PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 350 WATT

PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 350


WATT
1)
Randi Setiawan
1
Pendidikan Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
randi.asindy@gmail.com

ABSTRACT
Randi Setiawan. Electric Car Prototype Using BLDC Motor 350 Watt. Bachelor Thesis, Jakarta,
Education Program Electronic Engineering, Faculty of Engineering, State University of Jakarta,
2015.
The purpose of making this study is to design, build and test a prototype electric car which can cover
a distance of 300 m/Wh by using a brushless DC motor 350 watt.
The drive system of this car using a brushless DC motor with specifications of maximum power is
350 watt and battery types is Lead Acid battery which has capacity 20 amperes with a working
voltage of 36 volts. This research was conducted using the method of Research and Development,
which includes Research and Information Collecting, planning, Develop Preliminary Form of
Product, Field Test, and Product revision.
The focus of this Bachelor Thesis is the implementation of BLDC motors as driving an electric car
prototype. Based on the research that has been done, this prototype electric car consumes a power
of 6 Wh for 15 minutes at a maximum speed of 38 Km / Hr. This electric car on a 800-meter laps
requires a power consumption of 2.56 Wh with a load weighing 50 Kg driver without removing the
throttle opening.

Keywords: Prototype, electric car, BLDC motors

PENDAHULUAN Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)


Permasalahan energi sudah menjadi menyelenggaraan Lomba terkait mobil hemat
permasalahan hampir di seluruh Negara di energi.
dunia termasuk di Indonesia. Persediaan Tidak hanya di tingkat nasional,
bahan bakar sebagai sumber energi yang perlombaan mobil hemat energi juga
semakin menipis, menuntut kita untuk dilaksanakan di tingkat Asia yaitu ajang
berpikir mencari solusi terbaik agar kebutuhan perlombaan Shell Eco Marathon Asia yang
akan hal tersebut dapat terpenuhi. telah dilaksanakan selama lima tahun ke
Upaya penghematan bahan bakar dapat belakang. Perlombaan ini telah di ikuti oleh
dilakukan dengan memodifikasi atau beberapa negara di Asia diantaranya Thailand,
membuat teknologi baru. Upaya ini dapat Singapore, Malaysia, Filipina dan indonesia.
dilakukan bersama oleh seluruh pihak yang Pada kelas listrik di tahun 2015, juara pertama
berkepentingan demi menjawab tantangan dan kedua di duduki oleh Thailand dengan
dibidang energi. perolehan hasil race sebesar 451.3 Km/Kwh
Mahasiswa sebagai agen perubahan dan 368 Km/KWh, juara ke tiga dan ke empat
hendaknya juga dapat turut berpartisipasi aktif di duduki oleh Singapore dengan perolehan
dalam upaya penanggulangan krisis energi hasil race sebesar 324 Km/KWh dan 218
yang telah melanda dunia termasuk Km/KWh, sementara indonesia menduduki
Indonesia melalui aksi nyata yang peringkat ke lima dengan perolehan hasil race
diwujudkan dalam sebuah kreativitas demi sebesar 205 Km/KWh.
menjawab tantangan energi masa depan di Kendaraan listrik memiliki tingkat
mana seluruh alat transportasi yang efisiensi yang paling tinggi dibandingkan
digunakan haruslah hemat bahan bakar dan dengan kendaraan mesin bakar konvensional.
ramah lingkungan tentunya. Dalam usaha Mobil listrik memiliki konstruksi mesin yang
memenuhi tujuan tersebut, Direktorat sangat sederhana yang terdiri dari baterai,

1
PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 350 WATT

kontroller dan motor penggerak. Motor yang


dibutuhkan yaitu motor yang memiliki
efisiensi tinggi, torsi yang tinggi, kecepatan
yang tinggi dan dapat divariasikan, serta
ditunjang oleh biaya perawatan yang rendah.
Demi memenuhi kebutuhan tersebut maka
digunakan motor Brushless Direct Current
(BLDC) motor.
Mengacu pada permasalahan diatas maka
dalam skripsi ini peneliti akan merancang
sebuah Prototipe Mobil Listrik Menggunakan
BLDC Motor 350 Watt.
Dari uraian latar belakang di atas maka Gambar 1. Diagram mobil listrik secara
dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: umum
1. Bagaimana merancang prototipe mobil
listrik yang hemat energi? BLDC Motor
2. Bagaimana merancang sistem penggerak Menurut Johan Wilberg (2003:11)
prototipe mobil listrik yang memiliki BLDC motor adalah sebuah motor DC yang
efisiensi tinggi, torsi yang tinggi, ditukar bagian dalam dan luarnya. Dengan
kecepatan yang tinggi dan dapat kata lain koil berada disisi luar dan magnet ada
divariasikan, serta ditunjang oleh biaya disisi dalam.
perawatan yang rendah? BLDC motor adalah motor DC yang
3. Bagaimana merancang sistem penggerak posisi lilitan dan magnet permanen ditukar,
prototipe mobil listrik dengan yaitu posisi lilitan berada dibagian stator dan
memanfaatkan Brushless DC (BLDC) posisi magnet permanen berada di rotor. Rotor
motor? merupakan bagian yang bergerak dan stator
4. Bagaimana menguji efektifitas merupakan bagian yang tidak bergerak. Untuk
penggunaan daya pada prototipe mobil lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2
listrik? dibawah ini:
Masalah dalam penelitian ini dapat di
rumuskan sebagai berikut: “Bagaimana
merancang, membuat dan menguji prototipe
mobil listrik yang mampu menempuh jarak
300 meter/Wh dengan menggunakan BLDC
motor dengan daya maksimal 350 watt?”.
Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini
adalah merancang prototipe mobil listrik yang
mampu menempuh jarak 300 meter/Wh.
LANDASAN TEORI Gambar 2 Brushless Direct Current
Mobil Listrik Motor
Mobil listrik adalah mobil yang Pengendalian Bldc Motor
digerakkan dengan motor listrik DC, Menurut Johan Wiberg (2003:12), motor
menggunakan energi listrik yang disimpan DC yang normal sangat mudah untuk
dalam beterai atau tempat penyimpanan mengontrol kecepatan dan arah. Untuk
energi (Wikipedia, 2015). mengontrol kecepatan hanya cukup
Pada umumnya mobil listrik hanya terdiri memberikan variasi tegangan input. Untuk
dari beberapa komponen utama yaitu baterai, mengubah arah, cukup membalik polaritas.
konverter/kendali motor danmotor elektrik Kecepatan sering dikendalikan dengan
yang dapat dilihat pada Gambar 1. modulasi lebar pulsa untuk motor DC dan
motor Brushless.

2
PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 350 WATT

Untuk dapat menjalankan motor dipenuhi agar sistem berjalan. Adapun


Brushless, informasi dari sensor posisi sudut ketentuan-ketentuan tersebut dapat dilihat
dari rotor sangat diperlukan. Blok diagram pada Tabel 1.
pengendalian BLDC motor dapat dilihat pada Tabel 1 Ketentuan Pengendalian BLDC
Gambar 3. Motor

Gambar 3 Blok Diagram Pengendalian Pada Tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa
BLDC setiap fasa yang dibutuhkan untuk
Konverter dapat merubah daya dari menggerakkan BLDC motor bergantung pada
sumber ke PMSM yang mana mengubah kondisi hall sensor yang terdapat pada BLDC
energi listrik ke energi gerak. Salah satu dari motor itu sendiri.
fitur yang paling menarik dari BLDC motor Hall Sensor
adalah rotor position sensor, yaitu sensor yang S. Rambabu (2007:12) menyatakan
akan membaca posisi rotor yang nantinya bahwa:
akan dijadikan acuan untuk perintah timming Hall sensor memberikan bagian-bagian
comutation pada masing-masing dari informasi yang dibutuhkan untuk
semikonduktor pada driver tiga fasa. sinkronisasi eksitasi motor dengan posisi rotor
Kontrol Algoritma berfungsi sebagai untuk membuat torsi yang konstan. Hall
pengontrol perubahan komutasi yang harus sensor ini mendeteksi perubahan di dalam
dilakukan agar BLDC motor berputar. Control ruang magnet.
algorithm akan menerima status posisi rotor Tiga hall sensor di letakkan berjarak
terhadap stator yang dikirimkan oleh sensor masing-masing 120 derajat yang dipasang di
dan memberikan tindakan berupa output dinding stator. Sinyal-sinyal digital hall
terhadap power converter. sensor digunakan untuk membaca posisi rotor.
Terdapat dua metode dalam Diagram blok dari hall sensor dapat dilihat
pengendalian BLDC yakni metode pada Gambar 4.
konvensional atau metode Pulse Width
Modulation (PWM) six step dan metode Pulse
Width Modulation (PWM) sinusoidal. Metode
PWM six step adalah metode pemberian pulsa
PWM yang berbentuk gelombang trapezoid
namun metode ini banyak digunakan dalam
pengendalian BLDC.
Adapun metode yang kedua yaitu metode Gambar 4 Diagram Hall Sensor
PWM sinusoidal, yaitu pemberian pulsa
PWM berbentuk gelombang sinusoidal murni. Inverter Mosfet Tiga Fasa
Proses pembangkitan PWM sinusoidal Untuk membangkitkan daya/tegangan
dilakukan dengan cara membandingkan sinyal dari sumber DC pada motor maka diperlukan
sinusoidal dengan sinyal segitiga yang driver tiga fasa yang akan berfungsi
memiliki frekuensi yang lebih tinggi. mengaktifkan masing-masing koil yang
Metode Pwm Six-Step Comutation terdapat pada BLDC. Susunan driver tiga fasa
Pada pengendalian BLDC motor dengan tersebut dapat dilihat seperti pada Gambar 5
metode Pulse Width Modulation (PWM) six berikut.
step terdapat ketentuan-ketentuan yang harus

3
PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 350 WATT

Arduino Nano
Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan arduino dengan menggunakan
Arduino Nano. Arduino Nano memiliki board
yang lebih kecil daripada Arduino lainnya
dikarenakan pada bord arduino Nano
menggunakan komponen-komponen yang
kecil. Berikut Arduino Nano dapat dilihat
Gambar 5 Rangkaian Umum Driver Tiga pada Gambar 6.
Fasa
Driver ini terdiri dari enam transistor
MOSFET N chanel yang tersusun tiga
berpasangan yang terdiri dari bagian High side
atau bagian atas yang diberi symbol (p) dan
low side atau bagian bawah yang diberi
symbol (n). Agar dapat menghasilkan
tegangan pada BLDC, masing–masing FET Gambar 6 Arduino Nano
harus diberi sinyal kendali mengikuti urutan
pada Tabel 2. Keterangan Spesifikasi Arduino Nano
Tabel 2 Tabel pengaktifan Inverter tiga Fasa dapat dilihat pada Tabel 3:
Tabel 2 Spesifikasi Arduino Nano
Atmel ATmega168
Microcontroller
or ATmega328
Operating Voltage
Dari Tabel 2 di atas dapat diuraikan 5V
(logic level)
bahwa syarat untuk mengaktifkan BLDC Input Voltage
adalah dengan cara mengaktifkan high side 7-12 V
(recommended)
atau (p) dan low side atau (n) dari fasa yang
berbeda. seperti pada step pertama ketika fasa Input Voltage
6-20 V
U positif dan fasa V negatif maka tegangan (limits)
akan mengalirdari U ke V dan begitupun pada 14 (of which 6
Digital I/O Pins
step selanjutnya. provide PWM output)
Arduino Analog Input Pins 8
Arduino adalah sebuah Platform dari
physical computing yang bersifat open source DC Current per I/O
40 mA
yang didasarkan atas papan masukan/keluaran Pin
(I/O) sederhana dan development 16 KB
environment yang mengimplementsikan (ATmega168) or 32 KB
Flash Memory
bahasa pengolahan (Banzi, 2008, hal.1). (ATmega328) of which 2
Adapun definisi dari Arduino yaitu kit KB used by bootloader
elektronik atau papan rangkaian elektronik 1 KB (ATmega168)
SRAM
open source yang di dalamnya terdapat or 2 KB (ATmega328)
komponen utama, yaitu sebuah chip 512 bytes
mikrokontroler dengan jenis AVR dari EEPROM (ATmega168) or 1 KB
perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu sendiri (ATmega328)
adalah chip atau IC (integrated circuit) yang Clock Speed 16 MHz
bisa diprogram menggunakan komputer. Dimensions 0.73" x 1.70"
Arduino sendiri memiliki berbagai Length 45 mm
macam jenis tergantung dari jumlah input atau Width 18 mm
output yang akan digunakan. Weigth 5g

4
PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 350 WATT

Software Arduino IDE memungkinkan penggunaan lampu parkir


Software Arduino IDE (Integrated dalam waktu yang wajar,
Development Environment) adalah software untuk memungkinkan operasi aksesoris
yang sangat berperan untuk menulis program, saat mesin tidak berjalan, untuk bertindak
meng-compile menjadi kode biner dan sebagai rawa untuk meredam fluktuasi
mengupload ke dalam memori tegangan sistem, untuk memungkinkan
mikrokontroler. Berikut tampilan Software memori dan alarm sistem dinamis untuk tetap
IDE Arduino pada Gambar 7. aktif saat kendaraan yang tersisa dalam jangka
waktu.
Dua pertama dari daftar di atas adalah
bisa dibilang yang paling penting dan
merupakan bagian utama dari kriteria yang
digunakan untuk menentukan baterai yang
paling cocok untuk aplikasi tertentu. Berikut
adalah contoh baterai dapat dilihat pada
Gambar 8.

Gambar 7 Jendela Software Arduino


IDE

Software IDE Arduino adalah software


yang ditulis dengan menggunakan java.
Jendela utama IDE Arduino terdiri dari tiga
bagian utama, yaitu: Bagian atas, yakni Gambar 8 Baterai
toolbar, pada bagian atas juga terdapat menu Baterai yang digunakan tentunya harus
file, edit, sketch, tools, dan help. mempertimbangkan efektifitasnya terhadap
Baterai beban diantaranya mempertimbangkan
Baterai merupakan sumber energi kapasitas baterai yang digunakan. Kapasitas
elektrokimia yang dapat mengubah energi baterai sangat berpengaruh dalam
kimia menjadi energi listrik. Adapun memberikan suply daya yang dibutuhkan
komponen dari baterai terdiri dari dua sebuah beban.
elektroda yaitu elektroda positif (katoda) dan Daya
elektroda negatif (anoda) yang dipisahkan Daya Listrik atau dalam bahasa Inggris
oleh separator dan cairan elektrolit. Cairan disebut dengan Electrical Power adalah
elektrolit berfungsi sebagai media transfer jumlah energi yang diserap atau dihasilkan
elektron dan sebagai pengisolasi elektron dalam sebuah sirkuit/rangkaian. Sumber
Menurut Zulmain (2009:19), baterai Energi seperti Tegangan listrik akan
adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada menghasilkan daya listrik sedangkan beban
saat pengisian/charge energi listrik diubah yang terhubung dengannya akan menyerap
menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge daya listrik tersebut. Dengan kata lain.
energi kimia diubah menjadi energi listrik Daya listrik adalah tingkat konsumsi
(ketika baterai tersebutmemberikan arus). energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian
Menurut Tom Delton (1995:110) Baterai listrik. Sedangkan berdasarkan konsep usaha,
memiliki sejumlah persyaratan penting yang dimaksud dengan daya listrik adalah
diantaranya: besarnya usaha dalam memindahkan muatan
Dapat menyediakan cukup untuk per satuan waktu.
mengoperasikan kendaraan bermotor, untuk Dalam mode matematika, daya listrik
dapat dirumuskan:

5
PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 350 WATT

𝑃 =𝑖 ×𝑉 masalah, pengumpulan data, desain produk,


Dimana: validasi desain, revisi desain, ujicoba produk,
P = Daya (Watt) revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi
I = Arus (Amper) produk dan produk masal.
V = tegangan (volt) Mengacu pada pendapat sugiyono diatas,
peneliti memodifikasi tahapan tersebut
Prototipe Mobil Listrik menjadi empat tahapan yaitu mengumpulkan
Prototipe adalah model yang mula-mula informasi, desain produk, ujicoba produk dan
(model asli) yang menjadi contoh revisi produk. Untuk sistematika flowchart
(kbbi.web.id/prototipe). Mobil adalah penelitian dapat dilihat pada Gambar 9.
kendaraan darat yang digerakkan oleh tenaga
mesin (kbbi.web.id/mobil), dan listrik adalah
daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh
adanya pergesekan atau melalui proses kimia,
dapat digunakan untuk menghasilkan panas
atau cahaya, atau untuk menjalankan mesin
(kbbi.web.id/listrik), sedangkan kelistrikan
adalah gejala alam yang timbul dari polaritas
dua garis elementer, yakni proton yang
bermuatan positif dan elektron yang
bermuatan negatif (kbbi.web.id/kelistrikan).
Prototipe mobil listrik adalah model
kendaraan yang digerakkan oleh tenaga mesin
dengan sumber energi berupa listrik yang
menjadi contoh untuk model aslinya.
Prototipe mobil listrik tentunya membutuhkan Gambar 9 Flowchat Penelitian
penggerak yang memanfaatkan sumber energi Rancangan Maket Mobil Listrik
listrik menjadi energi mekanik (putar), Konsep rancangan mobil irit ini adalah
penggerak tersebut yaitu berupa motor DC mobil berjenis prototipe yang mempunyai
(Direct Curent) atau BLDC (Brushless Direct dimensi 2640 mm x 510 mm x 610 mm
Curent) motor. ( PxLxT ). Mobil yang di rancang mempunyai
METODE PENELITIAN tiga roda dengan komposisi dua rodan depan
Metodologi penelitian adalah dan satu roda belakang. Perancangan ukuran
langkah-langkah yang dilakukan dalam bodi ini mengacu pada regulasi teknis Kontes
penelitian ilmiah yang bertujuan untuk Mobil Hemat Energi. Berikut rancangan
mendapatkan hasil sehingga tujuan dari desain bodi dapat dilihat pada Gambar 10.
peneelitian tersebut dapat terpenuhi.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam
menyelesaikan penelitian ini adalah
menggunakan metodologi penelitian dan
pengembangan (Research and Development).
Penelitian dan pengembangan (Research and
Development), adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk-
produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut (Sugiyono, 2009:297).
Untuk langkah-langkah penelitian, Gambar 10 Rancangan Maket Prototipe
sugiyono (2009:298) mengungkapkan bahwa Mobil Listrik
siklus R&D tersusun dalam sepuluh langkah
penelitian sebagai berikut: potensi dan

6
PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 350 WATT

Rancangan Driver Tiga Fasa 1. Pengujian performa mobil listrik


Driver Mosfet ini terdiri dari tiga Tanpa Beban.
bagian atas (High Side) dan tiga bagian 2. Pengujian performa mobil listrik
Bawah (Low Side). Berikut rangkaian dengan beban yaitu pengemudi pada satu
Driver mosfet tiga fasa dapat dilihat pada putaran lintasan sepanjang 800 meter.
Gambar 11. Hasil Pembuatan Maket Mobil Listrik
Maket prototipe mobil listrik ini terdiri
dari bagian rangka, stearing bodi dan sistem
penggerak. Berikut gambar realisasi maket
rangka mobil dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13 realisasi Rangka


Setelah rangka selesai maka selanjtnya
adalah pemasangan mekanik steering pada
Gambar 11 Driver Tiga Fasa rangka. Realisasi mekanik stearing dapat
Rangkaian Minimum sistem Atmega328 dilihat pada Gambar 14.
Rangkaian minimum sistem adalah rangkaian
yang akan berfungsi mengontrol pada sistem
Pitman Arm
penggerak BLDC motor. Pada penelitian ini
Track Rod
digunakan sebuah IC mikrokontroller
ATmega328. Penggunaan mikrokontroller Tie Rod
ATmega328 dirasa efektif karena memiliki
pin input dan output yang cukup untuk sistem Steering Wheel
penggerak BLDC dan juga memiliki bentuk
yang kecil. Berikut rangkaian sistem Idler Arm
minimum ATmega328 dapat dilihat pada
Gambar 14 Realisasi sistem kemudi
Gambar 12.
Tahapan selanjutnya adalah ke bagian
sistem elektrik yaitu sistem penggerak.
Tahapan pertama adalah realisasi rangkaian
sistem pengontrol untuk BLDC motor yang
dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 12 Rangkaian Sistem Minimum


HASIL PENELITIAN
Hasil pengujian yang telah dilakukan
pada Prototipe Mobil Listrik dapat Gambar 15 Kontroller BLDC Motor
dikategorikan sebagai berikut:

7
PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 350 WATT

Setelah kontroller terealisasikan, tahapan Setelah pemasangan sistem penggerak


selanjutnya adalah pembuatan inverter mosfet maka tehapan selanjutnya adalah realisasi
tiga fasa yang dapat dilihat pada Gambar 16. pemasangan bodi mobil yang dapat dilihat
pada Gambar 19.

Gambar 19 Realisasi Prototipe Mobil


Gambar 16 Inverter Mosfet Tiga Fasa Listrik
Setelah semua rangkaian terealisasikan, Hasil Pengujian Prototipe Tanpa Beban
tahapan selanjutnya adalah pemberian kotak Penelitian pertama yaitu menguji
(casing) untuk rangkaian tersebut yang dapat performa mobil listrik tanpa beban. Penelitian
dilihat pada Gamba17. ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro
UNJ. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali
sesuai dengan sistematika pengujian yang
telah direncanakan sebelumnya yaitu
dilakukan dengan cara membuka throttle
sampai bukaan penuh sehingga Speedo Meter
menunjukkan kecepatan maksimal yang
konstan kemudian watt meter di reset dan
pengambilan data dimulai. Pengujian ini
dilakukan selama 15 menit setiap pengujian
sebanyak tiga kali kemudian data dicatat dan
dimasukkan kedalam Tabel 4 untuk
dianalisis.
Tabel 4 Data Performa Mobil Listrik
Tanpa Beban
Gambar 17 Casing Kontroller Penggunaan
Gambar pada watt meter
Realisasi selanjutnya adalah sistem Pengujian
daya pada
pada kondisi terakhir
pemasangan penggerak pada prototipe mobil setiap
saat pengujian
pengujian
listrik yang dapat dilihat pada Gambar 18.

controller Pengujian
6.2 Wh
Pertama

Pengujian
6.2 Wh
Kedua
Motor Baterai

Pengujian
6.2 Wh
Ketiga

Gambar 18 Realisasi Sistem Penggerak

8
PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 350 WATT

pengendara dalam membuka putaran throttle


dilakukan dengan cara yang berbeda.
Pengendara diberikan kebebasan dalam
pembukaan throttle sesuai dengan kondisi
jalan yang dilewati. Hasil pengujian pada satu
putaran track dengan jarak 800 meter dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Data Performa Mobil Listrik Pada
Satu Putaran Lintasan
Penggunaan
Gambar pada watt meter
daya pada
Pengujian pada kondisi terakhir saat
setiap
pengujian
pengujian

Hasil Pengujian Prototipe Mobil Listrik


Dengan Beban Pengujian
2.5 Wh
Pertama
Penelitian selanjutnya dilakukan dengan
cara menguji performa mobil listrik satu
putaran track mulai dari jalan Daksinapati
menuju perum dosen dan berakhir di jalan
Daksinapati Tim.1 dan berakhir di pintu Pengujian
gerbang keluar parkiran mobil Universitas 2.7 Wh
Kedua
Negeri . Pemilihan jalan dilakukan
berdasarkan pembacaan dari situs
geocontextx.org dengan kondisi jalan
memiliki varian yang berbeda sepanjang 800
Pengujian
meter. Peta track dapat dilihat pada Gambar Ketiga
2.5 Wh
20.

KESIMPULAN dan SARAN


Kesimpulan
Prototipe Mobil Listrik dengan BLDC
Motor 350 Watt berhasil di realisasikan sesuai
spesifikasi yang di harapkan dengan
kesimpulan sebagai berikut:
Prototipe mobil listrik mengkonsumsi
daya sebesar 6 Wh selama 15 menit dengan
Gambar 20 Peta lokasi Pengujian kecepatan maksimal 38 Km/Jam.
Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali Mobil listrik pada satu putaran lintasan
sesuai dengan sistematika pengujian yang sepanjang 800 meter membutuhkan konsumsi
telah direncanakan yaitu dilakukan pada satu daya 2,56 Wh tanpa melepas bokaan throttle,
putaran track dan kondisi jalan yang bervariasi ini artinya mobil listrik mampu menempuh
dengan jarak 800 meter kemudian data dicatat jarak 312 m/Wh dengan beban pengemudi
dan dimasukkan kedalam tabel untuk seberat 50 Kg tanpa melepas bukaan throttle.
dianalisis. Dalam pengambilan data, prilaku

9
PROTOTIPE MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 350 WATT

Saran http://www.mpoweruk.com/motorsBrushless.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat htm, diakses pada tanggal 29 Oktober
beberapa saran untuk pengembangan 2015.
penelitian selanjutnya diantaranya sebagai
https://id.wikipedia.org/wiki/Mobil_listrik.,
berikut:
diakses pada tanggal 29 Oktober 2015.
1. Penambahan sistem transmisi otomatis
pada penggerak roda belakang untuk Purwadi, A. (2015, November 27).
menjaga kestabilan penggunaan arus. public.lskk.ee.itb.ac.id/Molina.
2. Penggunaan baterai yang lebih ringan Retrieved from
namun mempunyai kapasitas yang besar. public.lskk.ee.itb.ac.id/Molina/Proposal
3. Pengembangan Baterai Management %20Molina%20ITB%202014.pdf
System (BMS) pada bagian baterai agar Rambabu, S. (2007). Modeling And Control
penggunaan konsumsi baterai dapat Of A Brushless Dc Motor [Tesis]. India:
diatur. Department of Electrical Engineering
Pengembangan dibagian rangka dan bodi agar National Institute of Technology
bobot mobil semakin ringan. Rourkela.
REFERENSI Schaltz, E. (2011). Electrical Vehicle Design
Banzi, M. (2008). Getting Started with andModeling [Tesis]. Denmark: Aalborg
Arduino, First Edition. USA: O’Reilly. University.
Budiharto, W. (2008). Panduan Praktikum
Setiawan, Randi. (2016). Prototipe Mobil
Mikrokontroler AVR Atmega16. Jakarta:
Listrik Menggunakan Brushless DC
Gramedia.
Motor 350 Watt[Skripsi]. Jakatra:
Banzi, M. (2008). Getting Started with
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Arduino, First Edition. USA: O’Reilly.
Jakarta
Budiharto, W. (2008). Panduan Praktikum
Mikrokontroler AVR Atmega16. Jakarta: Subekti, Agus (2015). Regulasi Teknis
Gramedia. KMHE 2015. Malang: Teknik Mesin
Universitas Brawijaya.
Delton, Tom (2004). Automobile Electrical
and Electronic Systems. Oxford: T. Kenjo ;& S. Nagamori, 1985. Permanent-
Routledge magnet and Brushless DC motors-
Dharmawan, A. (2009). Pengendalian Motor (Monographs in electrical and electonic
Brushless DC Dengan Metode PWM engineering) [Tesis]. New York: Oxford
Sinusoidal Menggunakan ATMEGA 16 University.
[Skripsi]. Depok: Universitas Indonesia.
Wilberg, J. (2003). Controlling a Brushless
Driss Yousfi, A. E. (2011). Efficient DC Motor[Tesis]. swedia: University
Sensorless PMSM Drive for Electric Linkoping Swedia,.
Vehicle Traction Systems. In E. Schaltz,
Electric Vehicles – Modelling and Zulmain. (2009). Prototipe Mobil Listrik
Simulations[Tesis]. Denmark: Aalborg Menggunakan Motor DC Magnet
Permanen 0,37 HP[Skripsi]. Depok:
University.
Universitas Indonesia.
Jani. Y, Implementing Embedded Speed
Control for Brushless DC Motors Part 1,
Renesas Technology America, Inc

10

You might also like