You are on page 1of 14

Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

Analisis Strategi Daya Saing (Competitive Advantage)


Kopia Karanji Gorontalo
Rifki Mohamad 1), Idris Yanto Niode 2)
1)
Mahasiswa Jurusan Manajemen, Universitas Negeri Gorontalo
2)
Dosen Jurusan Manajemen, Universitas Negeri Gorontalo
rifkimohamad31@gmail.com

Abstract
This research aims to determine the competitive advantage strategy analysis of Kopia
Karanji Gorontalo. The research methode use is a qualitative method. The data analysis
technique of this research is identifyng the external and internal factors, EFAS and IFAS
Matrix Anaysis, SPACE Matrix Analysis, TOWS Matrix Analysis. The Finding reveals
that from the external side Kopia Karanji Gorontalo is in a good category with the total
of value is 2.4747 which means (kopia karanji industry) in terms of competitive
advantage strategy, it has been utilizing the existing opportunities to minimize the
threats. The total score of opportunities is higher than the total score of treatment (y>0)
with the difference score between treathment-opportunity for 1.2602. Meanwhile, form
the internal side, the industry of kopia karanji Gorontalo also in good category with the
total of value is 3.2332 which means (kopia karanji indsutry) in terms of competitive
advantage strategy, it has been optimizing to utilize the strenght to decrease the
weakness. The total score of strenght is higher than the total score of weakness (x>0)
with difference score between strenght-weakness is 0.6068. Furthermore based on the
SPACE matrix analysis, kopia karanji industry is in quadrant 1 position (aggressive
strategy) by applyng strategy of market penetration, market development, product
development, and concentric diversification.
Keyword: Competitive Advantage; Analysis TOWS

PENDAHULUAN Sebelumnya di zaman Presiden


Latar belakang Republik Indonesia yang ke-tiga Bapak
Kopiah Karanji atau dalam Abdurrahman Wahid atau yang lebih
istilah masyarakat Gorontalo yaitu di kenal dengan sapaan Gusdur pernah
“Upia Karanji” merupakan songkok mempromosikan produk khas
khas tradisional Gorontalo yang Gorontalo itu ke Indonesia dengan
terbuat dari anyaman batang mintu istilah peci nusantara. Dilihat dari
(sejenis rotan). Kopiah Gorontalo sejarah, ketika kunjungannya di
merupakan songkok yang nyaman di provinsi Gorontalo tepatnya di
kenakan karena sirkulasi udara sangat Kabupaten Boalemo ada seorang ulama
mudah masuk, sehingga orang-orang setempat memberikan kopia tersebut
sangat menyukai produk khas kepada beliau dan di kenakannya
Gorontalo tersebut. sampai beliau meninggal.

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

Hingga pada akhirnya produk khas Dalam perkembangan dunia


Gorontalo tersebut di kenal oleh usaha sekarang ini tingkat persaingan
Masyarakat luas dengan sebutan industri semakin tajam, walaupun
“Songkok Gusdur” atau “Songkok industri kopiah karanji masih pada
Nusantara”. Ketika ada tamu yang dari tataran lokal daerah. Dengan semakin
luar daerah berkunjung ke Provinsi majunya perkembangan teknologi
Gorontalo, pemerintah daerah selalu sekarang ini, industri kopiah karanji
memberikan kopia tersebut sebagaii harus bisa berusaha mengedapankan
cendramata. daya saing dengan menekan kualitas
Dewasa ini, Kopia karanji produksi yang bertujuan
sedang mengalami naik daun dengan memaksimalkan keuntungan-
melihat budaya di Provinsi Gorontalo keuntungan sesuai dengan target
di mana semua lapisan masyarakat industri kopiah karanji.
Gorontalo sudah dengan percaya Pembahasan tentang daya saing
dirinya mengenakan kopia tersebut. perusahaan sudah lama
Semenjak berlakunya Peraturan Daerah menggemukan, banyak definisi
Provinsi Gorontalo Nomor 4 Tahun diberikan berkaitan dengan daya saing
2017 tentang pengembangan Kerajinan ini. Beberapa ahli menyebutkan bahwa:
Karawo Dan Kopia Karanji. daya saing merupakan fungsi
Berangkat dari fenomena identifikasi dimensi produk pasar yang
tersebut penulis melihat bahwa, hal tepat bagi potitioning perusahaan
tersebut menjadi faktor peningkatan (Ansoff dalam Hameed, 2009).
penjualan pada industri kerajinan Demikian pula Porter (1985) dalam
kopia Karanji. Karena dengan bukunya menyatakan bahwa daya
berlakunya Peraturan daerah Provinsi saing sebagai upaya penciptaan nilai
Gorontalo banyak pegawai instansi pelanggan yang lebih baik
ataupun ASN (Aparatur Sipil Negara) dibandingkan pesaingnya dengan cara
di wajibkan mengenakan kopia melakuka aktivitas-aktivitas spesifik
tersebut sehingga para ASN saling secara ekonomis ataupun kualitas
angat antusias memiliki kopiah khas superior/pelayanan ataupun kombinasi
Gorontalo sebagai upaya melestariakan keduanya dibandingkan dengan para
budaya yang ada di Gorontalo. kompetitornya.
Upaya mendukung peraturan Daya saing dapat juga berasal
provinsi, dari pihak industri dari sumber daya yang dimiliki
meningkatkan produksinya untuk perusahaan. Perspektif ini dikenal
memenuhi kebutuhan permintaan dari dengan Resourch Based View (RBV) atau
pelanggan dengan menciptakan lebih perspektif berbasis sumber daya yang
banyak produk khas Provinsi dicetuskan oleh Penrose (1959) dalam
Gorontalo Kopiah Karanji. Untuk itu, Hameed (2009). Menurutnya, daya
dari pihak industri harus memiliki saing dapat dicapai dengan skala
strategi dalam hal untuk meningkatkan ekonomis, meningkatkan kapabilitas
penjualan kopiah karanji sebagai upaya manajemen dan kapasitas teknologi
untuk mendukung kebijkan (Penrose, 1959 dalam Hameed,2009).
pemerintah.
2

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

Citra yang baik serta Berupaya menjadikan indutri


kepercayaan terhadap indutri yang jangka panjang, pemilik industri
pembuatan kopiah karanji akan juga bisa menganalisa lingkungan luar
membuat konsumen terpikat untuk pasar seperti ancaman, peluang dan
mengadakan pembelian ulang atau juga dari lingkungan dalam pasar
loyal terhadap produk dan konsumen seperti kelemahan dan kekuatan.
tidak akan beralih pada industri lain Dengan menggunakan pisau analisa
yang juga menawarkan produk yang TOWS, pemilik indutrsi mampu
sejenis. membaca segala keadaan entah
Bagi industri kopiah karanji hal kelebihan maupun kekurangan
ini akan mempermudah penentuan industri.
kebijakan dalam menerapkan strategi Tujuan penulisan penelitian ini
atau teknik analisa, sejalan dengan yaitu untuk mengetahui strategi daya
berkembangnya teknologi pada saat saing produk kopiah karanji Gorontalo
ini. Industri kopia karanji harus ditinjau dari metode analisis TOWS”.
mampu menganalisa lingkungan pasar.
Karena dengan hanya terfokus pada KAJIAN TEORI
peningkatan kualitas produk dan Pengertian Strategi
berupaya besar untuk mendapatkan Menurut Rangkuti (2002: 13)
keuntungan tidak cukup untuk strategi merupakan alat untuk
memperpanjang industri yang masih mencapai tujuan perusahaan dalam
berada pada tataran lokal daerah yang kaitannya dengan tujuan jangka
nantinya akan berhadapan dengan panjang, program tindak lanjut,serta
pesaing (competitor). Olehnya, industri prioritas alokasi sumber daya.
harus memiliki strategi dalam Sedangkan menurut David (2006: 18)
menganalisa pasar sebagai upaya strategi adalah sarana bersama dengan
menjaga konsistensi dalam hal aktivitas tujuan jangka panjang hendak dicapai.
dagang industri. Strategi akan memaksimalkan
Merujuk pada masalah dan keunggulan kompetitif dan
strategi pemasaran yang diterapkan meminimalkan keterbatasan bersaing.
pemilik industri, seharusnya analisis Tingkatan Strategi
TOWS merupakan solusi ataupun Dalam manajemen strategi,
senjata yang mestinya digunakan. perusahaan pada umumnya
Analisis TOWS adalah satu-satunya mempunyai tiga level atau tingkatan
pisau ataupun alat bedah yang strategi, yaitu:
dilakukan oleh beberapa perusahan 1. Strategi Korporasi
atau industri sebagai upaya untuk Strategi ini berusaha
mengangalisa lingkungan pasar entah mengeksploitasi kompetensi
dari dalam maupun dari luar. Pemilik khusus perusahaannya dengan
industri harus mampu menyesuaikan mengadopsi pendekatan portofolio
dengan keadaan dan bisa membaca terhadap manajemen bisnisnya
kondisi pasar dalam hal ini adalah dan mengembangkan rencana
industri yang memproduksi kopia jangka panjang, umumnya untuk
karanji. periode tiga sampai lima tahu.
3

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

2. Strategi unit bisnis Pengertian Pesaing (Competitior)


Strategi ini bisa dikembangkan Pesaing adalah suatu
pada leve divisi dan menekankan perjuangan yang dilakukan oleh
pada perbaikan posisi persaingan seseorang atau kelompok orang
produk barang atau jasa tertentu, agar memperoleh
perusahaan dalam industrinya kemenangan atau hasil secara
atau segmen pasar yang dilayani kompetitif, tanpa menimbulkan
oleh divisi tersebut. Strategi bisnis ancaman atau benturan fisik di pihak
uang diimplementasikan biasanya lawannya.
merupakan salah satu startegi Menurut Body, Walker dan
overall cost leadrship, atau Larrech dalam buku manajemen
diferensiasi. pemasaran menyatakan bahwa:
3. Strategi fungsional ”Pesaing adalah struktur industri,
Strategi ini menekenkan terutama sepak terjang berbagai kekuatan
pada pemaksimal sumber daya pesaing yang mempengaruhi
produktivitas. Dalam batasan oleh kemampuan labaan dalam industri”.
perusahaan dan strategi bisnis Pengertian Daya saing (Competitive
yang berada pada sekitar mereka, Advantage)
departemen fungsional seperti Menurut Crown Dirgantoro
fungsi-fungsi pemasaran, SDM, daya saing adalah perkembangan dari
keungan, produk-operasi nilai yang mampu diciptakan
mengembangkan strategi untuk perusahaan untuk membelinya.
mengumpulkan bersama-sama Menurut Agustinus Sri Wahyadi
berbagai aktivitas dan kompetensi memberikan pengertian bahwa
mereka guna meningkatkan keunggulan bersaing adalah sesuatu
kinerja peusahaan. yang memungkinkan sebuah
Menurut Davd Hunger dan perusahaan memperoleh keuntungan
Thomas wheelen yang menyatakan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
bahwa:”Strategi terdiri atas strategi rata-rata keunggulan yang diperoleh
korporasi menggambarkan arah pesaing dalam industri.
perusahaan terhadap arah Strategi Bersaing Generik
pertumbuhan dan manajemen berbagai Ada sejumlah strategi yang
bisnis dan ini untuk mencapai sudah banyak diketahui umum dan
keseimbangan produk dan jasa, strategi dapat diterapkan pada berbagai bentuk
bisnis bersaing menggambarkan industri dan ukuran perusahaan.
segmen pasar yang dilayani devisi Strategi-strategi ini dikelompokkan
tersebut, dikembangkan pada level dalam strategi generik generik. Istilah
divisi, dan menekan pada perbaikkan strategi generik di kemukakan oleh
posisi pesaing produk barang atau jasa Porter.
perusahaan dalam industri khusus, Pengertiannya adalah suatu
stragei fungsional menekankan pada pendekatan strategi perusahaan dalam
pemaksimalan sumber daya rangka mengungguli pesaing dalam
produktivitas perusahaan dan strategi industri sejenis. Dalam praktek, setelah
bisnis di sekitar mereka”. perusahaan mengetahui startegi
4

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

generiknya, untuk impelementasinya Tampilan produk dapat tercermin


akan ditindaklanjuti dengan langkah dari desain produk atau
penentuan strategi yang lebih layanannya, tampilan produk yang
operasional. baik adalah yang memiliki desain
Dimensi Daya Saing sederhana namumn mempunyai
Dimensi daya saing suatu nilai yang tinggi. Jangka waktu
perusahaan sebagaimana dikemukakan penerimaan produk dimaksudkan
oleh Muhardi (2007:40) dengan dengan lamanya umur produk
mengutip Ward et all (1998:1036-1037) dapat diterima oleh pasar, semakin
adalah terdiri biaya (cost), kualitas lama umur produk di pasar
(quality), waktu penyampaian (delivery, menunjukan kualitas produk
dan fleksibilitas (flexibility). Keempat tersebut semakin baik. Adapun
dimensi tersebut lebih lanjut daya tahan produk dapat diukur
diterangkan oleh Muhardi (2007:41) dari umur ekonomis penggunaan
Lengkap dengan indikatornya sebagai produk.
berikut: 3. Waktu penyampaian merupakan
1. Biaya adalah dimensi daya saing dimensi daya saing yang meliputi
operasi yang meliputi empat berbagai indikator diantaranya
indikator yaitu biaya produksi, ketetapan waktu produksi,
produktifitas tenaga kerja, pengurangan waktu tunggu
penggunaan kapasitas produksi produksi dan ketetapan waktu
dan persediaan. Unsur daya saing penyampaian produk dapat .
yang terdiri dari biaya merupakan Ketiga indikator tersebut berkaitan,
modal mutlak yang dimiliki oleh ketetapan waktu penyampaian
suatu perusahaan yang mencakup produk dapat dipengaruhi oleh
pembiyaan produksinya, ketetapan waktu dan lamanya
produktifitas tenaga kerja, waktu tunggu produksi.
pemanfaatan kapasitas produksi 4. Adapun fleksibel merupakan
perusahaan dan adanya cadangan dimensi daya saing operasi yang
produksi (pesediaan) yang meliputi berbagai indikator
sewaktu-waktu dapat diantaranya macam produk yang
dipergunakan oleh perushaan dihasilkan, kecapatan
untuk menunjang kelancaran menyesuaikan dengan kepentingan
perusahaan tersebut. lingkungan.
2. Kualitas seperti yang dimaksud Startegi Bersaing dalam Menciptakan
oleh Muhardi adalah merupakan Daya Saing
dimensi daya saing yang juga Menurut David (2006) daya
sangat penting, yaitu meliputi saing (Competitive Advantage)
berbagai indikator diantaranya merupakan segala sesuatu yang
tampilan produk, jangka waktu dilakukan dengan sangat baik oleh
penerimaan produk, daya tahan sebuah perusahaan dibanding dengan
produk, kecepatan penyelesaian pesaingnya. Ketika sebuah perusahaan
keluhan konsumen dan kesesuaian dapat melakukan sesuatu dan
produk terhadap spesifikasi desain. perusahaan lainnya tidak dapat, atau
5

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

memiliki sesuatu yang diinginkan sehingga dengan penempatan analisa


pesaingnya, hal tersebut SWOT tersebut nantinya dapat
menggambarkan keunggulan dijadikan sebagai bandingan pikir dari
kompetitif sangat penting untuk berbagai sudut panadang, baik dari
keberhasilan jangka panjang dari suatu segi kekuatan dan kelemahan serta
organisasi. peluang dan ancaman yang mungkin
Umumnya, sebuah perusahaan bisa terjadi di masa-masa yang akan
mampu untuk mempertahanakan datang.
keunggulan kompetitif hanya untuk Tujuan lain diperlukannya
periode tertentu karena ditiru pesaing analisis SWOT adalah dimana setiap
dan melemahnya keunggulan tersebut. produk yang beredar dipasaran pasti
Di samping itu startegi bersaing itu akan mengalami pasang surut dalam
sendiri adalah kombinasi antara akhir penjualan atau yang dikenal dengan
(tujuan) yang diperjuangkan oleh istilah daur hidup produk (life cycle
perusahaan dimana perusahaan product).
berusaha sampai pada tujuan (Porter,
1980). METODE PENELITIAN
Analisis SWOT Jenis Penelitian
SWOT adalah singkatan yang Jenis metode penelitian yang
diambil dari huruf depan kata Strength, dilakukan adalah metode penelitian
Weakness, Opportunity dan Threat, yang kualitatif dengan pendekatan
dalam bahasa Indonesia diartikan deskriptif. Peneliti memilih
sebagai Kekuatan, Kelemahan, Peluang menggunakan metode penelitian
dan Ancaman. Metode analisis SWOT kualitatif untuk menentukan cara
bisa dianggap sebagai metode analisis mencari, mengumpulkan, mengolah
yang paling dasar, yang berguna untuk dan menganalisis data hasil penelitian
melihat suatu topik atau permasalahan tersebut. Penelitian kualitatif ini dapat
dari empat sisi yang berbeda. digunakan untuk memahami interaksi
Hasil analisa biasanya adalah sosial, misalnya dengan wawancara
rekomendasi untuk mempertahankan mendalam sehingga akan ditemukan
kekuatan dan menambah keuntungan pola-pola yang jelas.
dari peluang yang ada, sambil Analisis Data
mengurangi kekurangan dan Berdasarkan tujuan penelitian
menghindari ancaman. Jika digunakan yang ingin dicapai yaitu untuk
dengan benar, analisis SWOT akan mengetahui permasalahan apa saja
membantu perusahaan untuk melihat yang dihadapi oleh pemilik industri
sisi-sisi yang terlupakan atau tidak kopia karanji dalam hal memperoleh
terlihat oleh perusahaan itu sendiri. daya saing. Untuk menganalisis faktor-
Tujuan Penerapan SWOT pada faktor tersebut dalam merumuskan
Perusahaan strategi daya saing kopia karanji
Penerapan SWOT pada suatu dengan menggunakan pedekatan
perusahaan bertujuan untuk analisis TOWS. Analisis TOWS
memberikan suatu panduan agar didasarkan pada logika yang dapat
perusahaan menjadi lebih fokus, memaksimalkan peluang (opportunities)
6

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

dan kekuatan (strenght), namun secara (perizinan) (O)


bersamaan dapat meminimalkan
ancaman (threats) dan kelemahan Bahan baku yang
(weakness) (Freddy Rangkuti 2005).
diperoleh secara
gratis/ Cuma-Cuma
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Faktor-Faktor (O)
Lingkungan Eksternal dan Akses permodalan
Lingkungan Internal terbuka luas dan
Berikut adalah hasil wawancara mudah di akses (O)
dan obesrvasi terkait dengan faktor-
Memiliki pelanggan/
faktor lingkungan eksternal (ancaman
dan peluang) pada tabel berikut ini: Pasar yang luas
Tabel 1. Identifikasi faktor-faktor (O)
lingkungan eksternal Sumber: Hasil wawancara dan observasi diolah. 2019
Uraian Lingkungan Hasil Identifikasi
Selanjutnya adalah hasil
Eksternal TOWS wawancara dan obesrvasi terkait
dengan faktor-faktor lingkungan
Adanya persaingan
internal (kelemahan dan kekuatan)
dari industri lain
Ancaman (Treath) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
yang sejenis (bahan Tabel 2. Identifikasi faktor-faktor
baku rotan & Lidi) lingkungan internal
(T) Uraian Lingkungan Hasil Identifikasi
Internal TOWS
Bahan baku yang
digunakan semakin Modal usaha yang

langka (T) terbatas (W)

Promosi pesaing Minimnya bahan baku

lebih kreatif dan (W)

inovatif (T) Kelemahan Lokasi kerajinan

Terbukanya peluang (Weakness) (industri) jauh dari

kerjasama dengan Bahan baku (W)


Peluang
pihak lain (O) Kurangnya perhatian
(Opportunities)
Produk kerajinan PEMDA (Modal

yang mulai dikenal Usaha & Pelatihan)

di tingkat Nasional (W)

(O) Sumber daya


pengrajin yang terlatih
Dukungan
dan Kurangnya
Pemerintah Provinsi
pemahaman
dan Kabupaten
manajemen usaha

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

(Pemasaran, promosi, Tabel 3. EFAS (Eksternal Faktor Analysis


keuangan dan lain- Summary) strategi daya saing kopia
lain) (W) karanji Gorontalo
Faktor Strategi Bobot Pering Skor K

Tidak memiliki izin Eskternal kat Terbobot e


t
usaha (W) Ancaman (Treath)
 Adanya persaingan 0.1132 1 0.1132
dari industri lain 0.1096 2 0.2192
Sumber daya yang sejenis (bahan 0.0915 3 0.274
baku rotan & Lidi)
pengrajin yang cukup
 Bahan baku yang
banyak (S) digunakan semakin
langka
Kualitas produk yang  Promo pesaing
lebih kreatif dan
baik (S)
Kekuatan (Strenght) inovatif
Total Skor Ancaman 0.3144 0.6072
Kapasitas Produksi
Peluang (Opportunities)
yang cukup banyak  Terbukanya 0.1132 3 0.3397
peluang kerjasama 0.1120 1 0.1120
(S) dengan pihak lain 0.1156 4 0.4626
 Produk kerajinan 0.124 5 0.6204
Harga produk yang mulai dikenal 0.1120 2 0.224
di tingkat Nasional 0.1084 1 0.1084
kompetitif (S)  Dukungan
Pemerintah
Sumber daya
Provinsi dan
pengrajin yang terlatih Kabupaten
(perizinan)
dan terampil (S)  Bahan baku yang
diperoleh secara
Produk inovatif dan gratis/ Cuma-Cuma
 Akses permodalan
dibuat sesuai selera terbuka luas dan
mudah di akses
konsumen/ pasar (S)
 Memiliki

Sumber: Hasil wawancara dan observasi diolah. 2019 pelanggan/ Pasar


yang luas
Tahap analisis EFAS dan IFAS Total Skor Peluang 0.6855 1.8674

Tahap ini merupakan tahapan Jumlah 1 2.4747


Selisih Peluang- 1.260240
lanjutan pertama setelah identifikasi Ancaman
faktor-faktor eksternal dan internal Sumber: Hasil wawancara dan observasi diolah. 2019
tersebut. Maka disusunlah Matriks Berdasarkan EFAS matriks pada tabel 3
EFAS (Eksternal Factor Analysis di atas terlihat bahwa posisii sektor-
Strategic) dan Matriks IFAS (Internal sektor industri kopia karanji
Factor Analysis Strategic) yang akan menyangkut strategi daya saingnya
dibahas sebagai berikut: berada pada posisi realitf baik dalam
menghadapi lingkungan eksternalnya
dengan total nilai 2.4747 dengan
demikian sektor ini (industri kopia
karanji Gorontalo) dalam hal strategi
daya saingnya telah memanfaatkan
peluang yang ada untuk meminimalisir
ancaman yang terkait dengan strategi
daya saing kopia karanji.

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

Selanjutnya pada tabel 3 di atas Berdasarkan IFAS matriks pada


dapat djelaskan total skor peluang tabel 4 diatas terlihat bahwa posisi
lebih besar daripada total skor sektor-sektor industri kopia karanji
ancaman (y > 0) dengan selisih total menyangkut strategi daya saingnya,
skor peluang-ancaman sebesar 1.2602. berada pada posisis relatif baik dalam
Data diperoleh berdasarkan hasil menghadapi lingkungan internalnya
wawancara dan hasil angket, bahwa dengan total nilai 3.2332. Dengan
faktor peluang lebih besar daripada demikian sektor ini ( industri kopia
ancaman. karanji) dalam hal strategi daya saing
Tabel 4. IFAS (Internal Factor Analysis telah mencoba seoptimal mungkin
Summary) Strategi daya saing kopia untuk memanfaatkan kekuatan untuk
karanji Gorontalo mengurangi kelemahan.
Faktor Strategi Internal Bobot Pering Skor K Selanjutnya tabel 4 di atas dapat
kat Terbobot
e
dijelaskan total skor kekuatan lebih
t
besar daripada total skor kelemahan (x
Kelemahan (Weakness)
 Modal usaha yang 0.0869 2 0.1738 > 0) dengan selisih total skor kekuatan-
terbatas 0.0860 2 0.1721 kelemahan sebesar 0.6084. Data
 Minimnya bahan baku 0.0843 3 0.2530
diperoleh berdasarkan hasil
0.080 1 0.080
 Lokasi kerajinan
(industri) jauh dari
0.0679 5 0.3399 wawancara dan hasil angket, bahwa
Bahan baku
0.0731 4 0.292
faktor kekuatan lebih dominan
 Kurangnya perhatian daripada kelemahan.
PEMDA (Modal Usaha &
Pelatihan)
Matriks SPACE (Strategic Position and
 Kurangnya pemahaman Action Evaluation)
manajemen usaha Gambar 1. Matriks Posisi strategi daya
(Pemasaran, promosi,
keuangan dan lain-lain)
saing industri kopia karanji Gorontalo.

Eksternal I
Total Skor Kelemahan 0.4793 1.3123
n
Kuadran II y (+) Kuadran I
Kekuatan (Strenght)
 Sumber daya pengrajin 0.0860 3 0.2581
t
Strategi Konservatif Strategi Agresif
yang cukup banyak 0.089 5 0.447
e
 Kualitas produk yang 0.0843 2 0.1686
baik 0.0860 3 0.2581 r
 Kapasitas Produksi 0.089 5 0.447 x (-)
yang cukup banyak 0.085 4 0.3407 x (+) n
 Harga produk
a
kompetitif
 Sumber daya pengrajin l
Kuadran III Kuadran IV
yang terlatih dan
terampil
Strategi Defensif y (-) Strategi Kompetitif F
 Produk inovatif dan
dibuat sesuai selera
konsumen/ pasar Berdasarkan gambar diagram diatas
Total Skor Kekuatan 0.5206 1.9208 maka dapat dijelaskan posisi industri
Jumlah 1 3.2332 kopia karanji dalam hal ini pemilik
industri harus mampu meningkatkan
Selisih Kekuatan- 0.608433
Kelemahan daya saing dengan menerapakan
Sumber: Hasil wawancara dan observasi diolah. 2019 startegi agresif.

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

Matriks TOWS 3. Dukungan 3,O5)

Pemerintah
Matriks TOWS Analisis strategi
Provinsi dan
daya saing kerajinan kopia karanji
Kabupaten
Gorontalo di Desa Pulubala Kecamatan
(perizinan)
Pulubala Kabupaten Gorontalo
4. Bahan baku
Ancaman (T) Peluang (O)
yang
1. Sumber daya 1. Modal usaha diperoleh
pengrajin yang yang terbatas secara gratis/
cukup banyak 2. Minimnya Cuma-Cuma
2. Kualitas produk bahan baku 5. Akses
Eksternal yang baik 3. Lokasi permodalan
3. Kapasitas kerajinan terbuka luas
Produksi yang (industri) dan mudah di
cukup banyak jauh dari akses
4. Harga produk Bahan baku 6. Memiliki
kompetitif 4. Kurangnya pelanggan/
5. Sumber daya perhatian Pasar yang luas
pengrajin yang PEMDA
Internal terlatih dan (Modal
Kekuatan (S) Strategi T-S Strategi O-S
terampil Usaha &
6. Produk inovatif Pelatihan) 1. Adanya  Menerapkan  Pengembangan
dan dibuat sesuai 5. Kurangnya persaingan dari sistem usaha kualitas dan
selera konsumen/ pemahaman industri lain yang kreatif dan kuantitas
pasar manajemen yang sejenis inovatif produk
usaha (bahan baku (S1,S2,S5,S6,T1,T3 (S1,S2,S3,S4,S5,
(Pemasaran, rotan & Lidi) ) S6,O1,O2,O4)
promosi, 2. Bahan baku  Memperluas
keuangan yang pangsa pasar
dan lain-lain) digunakan (S1,S2,S3,S4,S5,
6. Tidak semakin langka S6,O1,O2,O3,O4
memiliki izin 3. Promo pesaing ,O5,O6)
usaha lebih kreatif
dan inovatif

Kelemahan (W) Strategi T-W Stategi O-W

1. Terbukanya  Memanfaatkan  Mengandalka Sumber: Hasil wawancara dan observasi diolah. 2019
peluang sumber daya n manajemen
kerjasama industri yang yang efisien Pembahasan
dengan pihak ada(W1,W2) (Keuangan Berikut adalah startegi yang harus
lain  Menfaatkan dan diterapkan oleh industri kopia karanji
2. Produk kecanggihan pemasaran)( Gorontalo di Desa Pulubala Kecamatan
kerajinan teknologi(W5,T1, W1,W4,W5, Pulubala yang berada pada posisi
yang mulai T3) O2,O5,O6) kuadran agresif.
dikenal di  Mengadakan 1. Market Penetration
tingkat izin usaha
Market penetration atau penetrasi
Nasional (W4,W6,O1,O
pasar adalah strategi yang diberikan
10

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

kepada industri untuk Pulubala memiliki ancaman berupa


meningkatkan pertumbuhan di adanya pendatang baru dengan
mana industri berfokus pada memproduksi prduk yang sama
penjualan produk di pasar yang tetapi dengan bahan baku yang
telah ada sebelumnya. Industri berbeda.
kopia karanji yang berada di Desa Selanjutnya untuk mendukung
Pulubala mempertahankan dan grand strategy di atas, maka dilakukan
meningkatkan pangsa pasar produk perumusan strategi TOWS. Matriks
dengan mengkombinasikan strategi Treath-Opportunities-Weakness-Strenght
harga yang kompetitif, dan mampu (TOWS) merupakan matching cool yang
memanfaatkan kecanggihan penting untuk membantu pemilik
teknologi yang ada sebagai alat industri untuk mengembangkan empat
promosi. jenis strategi. Berikut adalah kategori
2. Market Development strategi menurut matriks TOWS
Market Development atau (Umar,2008:224).
pengembangan pasar merupakan 1. Strategi TW (Treath-Weaknes)
strategi yang harus digunakan oleh Strategi ini merupakan taktik untuk
industri kopia karanji dimana bertahan dengan cara mengurangi
pemiliknya selalu berusaha untuk kelemahan internal serta
menjual produk kopia karanji menghindari ancaman-ancaman dari
dipasar-pasar yang baru dengan luar. Strategi alternatif yang perlu
menerapkan kebijakan harga untuk dilakukan adalah memanfaatkan
menarik pelanggan baru. sumber daya industri yang ada
3. Product Development (W1,W2) dan juga memanfaatkan
Product Development atau kecanggihan teknologi(W5,T1,T3).
Pengembangan produk yang 2. Strategi OW (Opportuniy-Weakness)
merupakan strategi pertumbuhan di Strategi ini bertujuan untuk
mana industri kopia karanji memperkecil kelemahan-kelemahan
memperkenalkan inovasi produk internal perusahaan dengan
baru ke pasar-pasar yang telah ada. memanfaatkan peluang-peluang
Hal ini memerlukan strategi eksternal. Strategi alternatif yang
pengembangan kompetensi baru lakukan adalah mengandalkan
dan memerlukan program manajemen yang efisien (keuangan
pemasaran yang baru untuk dan pemasaran)
mengembangkan produk kopia (W1,W4,W5,O2,O5,O6) serta
karanji. mengadakan izin usaha
4. Concentric Diversification (W4,W6,O1,O3,O5).
Concentric Diversification merupakan 3. Strategi TS (Threath-Strenght)
strategi yang harus diterapan oleh Melalui strategi ini industri kopia
industri kopia karanji dimana karanji akan berusaha untuk
strategi ini harus mengembangkan menghindari atau mengurangi
inovasi baru dari kopia karanji. dampak dari ancaman-ancaman
Strategi ini harus diterapkan karena eksternal. Strategi yang harus
Industri kopia karanji di Desa diterapkan adalah menerapkan
11

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

sistem usaha yang kreatif dan (industri) jauh dari bahan baku; d).
inovatif (S1,S2,S5,S6,T1,T3). Kurangnya perhatian PEMDA
4. Strategi OS (Opportunity-Strenght) (modal usaha dan pelatihan); e).
Strategi ini memanfaatkan peluang Kurangnya pemahaman manajemen
ekstetanl industri kopia karanji usaha (pemasaran, promosi,
untuk dijadikan kekuatan yang ada keuangan dan lain-lan); f). Tidak
di dalam industri. Adapun startegi memiliki izin usaha.
alternatif yang perlu diterapkan 4. Kekuatan (Strenght): a). Sumber
industri kopia karanji adalah daya pengrajin yang cukup banyak;
pengembangan kualitas dan b). Kualitas produk yang baik; c).
kuantitas produk Kapasitas Produksi yang cukup
(S1,S2,S3,S4,S5,S6,O1,O2,O4) dan juga banyak; d). Harga produk
memperluas pangsa pasar kompetitif; e). Sumber daya
(S1,S2,S3,S4,S5,S6,O1,O2,O3,O4,O5,O6). pengrajin yang terlatih dan terampil;
f). Produk inovatif dan dibuat sesuai
PENUTUP selera konsumen/ pasar.
Kesimpulan 5. Grand Strategy yang dapat
Berdasarkan hasil analisis digunakan adalah kuadran agresif.
eksternal, diketahui faktor-fakor Di mana strategi yang dapat
ancaman, peluang, kelemahan dan diterapkan adalah market penetration,
kekuatan dalam strategi daya saing market development, product
kopia karanji Gorontalo di Desa development serta concentric
Pulubala Kecamatan Pulubala diversification.
Kabupaten Gorontalo, yaitu: Perumusan strategi melalui
1. Ancaman (Treath): a). Adanya matriks TOWS diperoleh alternatif
persaingan dari industri lain yang sebagai berikut: a). Memanfaatkan
sejenis (bahan baku rotan dan lidi); sumber daya industri yang ada dan
b). Bahan baku yang digunakan memanfaatkan kecanggihan teknologi;
semakin langkah; c). Promo pesaing b). Mengandalkan manajemen yang
lebih kreatif dan inovatif. efisien (keuangan dan pemasaran) dan
2. Peluang (Opportunities): a). mengadakan izin usaha; c).
Terbukanya peluang kerja sama Menerapkan sistem usaha yang kreatif
dengan pihak lain; b). Produk dan inovatif; d). pengembangan
kerajinan yang mulai dikenal di kualitas dan kuantitas produk dan
tingkat nasioanal; c). Dukungan memperluas pangsa pasar.
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Saran
(perizinan); d).Bahan baku yang Saran yang dapat disampaikan
diperoleh secara gratis atau cuma- dalam rangka mengembangkan usaha
Cuma; e). Akses permodalan kopia karanji Gorontalo khususnya
terbuka luas dan mudah diakses; f). pada startegi daya saing (competitive
Memiliki pelanggan/pasar yang luas. advantage):
3. Kelemahan (Weakness): a). Modal 1. Sebagai bentuk untuk
usaha yang terbatas; b). Minimnya mempertahankan roda usaha
bahan baku; c). Lokasi kerajinan kerajinan kopia karanji maka
12

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

beberapa faktor yang didapatkan (Penterjemah). Manajemen


dalam penelitian harus diperhatikan Strategi. Salemba Empat. Jakarta.
dan menjadi suatu pegangan untuk Dhany E Prasetyo. 2003. Analisis
mengembangkan usaha kopia Faktor-Faktor Lingkungan
karanji. Terhadap Keberhasilan Industri
2. Terus memproduksi kopia karanji Kripik Tempe Di Sanan Kota
dengan harga yang lebih kompetitif Malang. Tesis Fakultas Ekonomi
agar bisa memiliki pangsa pasar dan Pasca Sarjana. Universitas
juga sebagai bentuk melestarikan Brawijaya. Malang.
budaya Provinsi Gorontalo Fred R, David, 2006. Manajemen
3. Selalu melakukan inovasi baru dari Strategis, Edisi Sepuluh; Salemba
kopia karanji untuk tetap diminati Empat, Jakarta
oleh banyak orang baik lokal Kotler P. dan gary Armstrong, 1997.
maupun nasional. Principles of Marketing. Singapore:
Hall Internatinal Editions
DAFTAR PUSTAKA Lian Dwi Gerhana. 2006. Pengaruh
Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Strategi Resource-Based dan Inovasi
Penelitian suatu pendekatan praktik. Terhadap Penciptaan Keunggulan
Rineka Cipta. Jakarta. Daya Saing Industri Kecil Bubuk
Bennett, Robert J. dan Colin Smith. Kayu Jati Di Kecamatan Kasiman
2002. Competitive, Condition, Kabupaten Bojonegoro. Tesis
Competitive Advantage And The Fakultas Eonomi Pasca Sarjana.
Location Of SME’s. Journal of Small Universitas Brawijaya. Malang.
Business and Enterprise Niode, Idris Yanto. 2012. Analisis
Development. Vol 9:1. MCB Strategi Keunngulan bersaing
University Press. Pp. 73-86. (Comptitive Advantage) Sektor
Bishop, Paul dan Phill Megicks. 2002. Usaha Kecil Menengah di Kota
Competitive Strategy And Firm Size Gorontalo (Studi Industri Meubel
In The Estate Agency Industry. di Kota Gorontalo). BISMA Jurnal
Journal of Small Business and Bisnis dan Manajemen Vol.4:2.
Enterprise Development Vol 9:2. Universitas Negeri Surabaya. Pp.
MCB University Press. pp. 150-161 91-101
Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Niode, Idris Yanto, Mopangga Herwin.
Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, 2016. Manajemen Usaha (Produk
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Unggul Lokal Stik Jagung Ikan).
Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Ideas Publishing. Gorontalo
Media Group. Nurhajati. 2003. Analisi Faktor-Faktor
David, Fred R. 2003. Strategy yang Mempengaruhi Kinerja dan
Management Concept And Cases. Keunggulan Bersaing Usaha Kecil
Pearson Education International. yang Berorientasi Ekspor Di Jawa
Prentice Hall, Inc. Timur. Disertasi Fakultas Ekonomi
David, Fred R. 2006. Strategy Pasca Sarjana. Universitas
Management. Ichsan Setiyo Budi Brawijaya. Malang.

13

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020


Oikos-Nomos: JURNAL KAJIAN EKONOMI DAN BISNIS ISSN: 1979-1607

Pono, Maat. 2008. Pengaruh Dinamika Wheelen, Thomas dan Hunger, David.
Lingkungan, Strategi Bersaing, dan 2004. Strategic Management Anda
Strategi Operasi Terhadap Kinerja Business Policy. Ninth Edition.
Perusahaan (Studi pada Industri Pearson Prentice Hall, Inc.
manufaktur di Sulawesi Selatan). Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi
Disertasi Fakultas Ekonomi Pasca Penelitian Wilayah Kontemporer.
Sarjana. Universitas Brawijaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Malang. Wikipedia. 2019.
Porter, Michael E. Competitive https://id.wikipedia.org/wiki/Goro
Advantage. 1993. Tim Binarupa ntalo (Diakses Tahun 2019)
Aksara (penterjemah).1996.
Straetgi Bersaing, Strategi
Menganalisis Industri dan Pesaing.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Pramiyanti, Alila. 2008. Studi Kelayakan
Bisnis Untuk UKM. Medpress.
Yogyakarta.
Rangkuti Freddy, 1997, Teknik
Membedah Kasus Bisnis,cetakan
keempat belas 2006, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT
Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Rangkuti Freddy, 2009, Strategi Promosi
Yang Kreatif, edisi pertama, cet.
1th, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Suseno, Djoko. 2009. Pengaruh Strategi
Keunggulan Bersaing, Sumber
Daya Perusahaan dan
Implementasi Strategi Generik
Terhadap Kinerja Usaha Dengan
Lingkungan Operasi Sebagai
Variabel Moderating. Disertasi
Fakultas Ekonomi Pasca Sarjana.
Universitas Brawijaya. Malang.
Tripomo, Tedjo dan Udan. 2005.
Management Strategic. Rekayasa
sains. Bandung.
Umar, Husein. 2008. Strategic
Management In Action. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

14

 Jurnal Oikos-Nomos/Volume 13, Nomor 1/Juni 2020

You might also like