Professional Documents
Culture Documents
113 ArticleText 702 1 10 20200929
113 ArticleText 702 1 10 20200929
net/publication/345082912
CITATIONS READS
0 121
2 authors, including:
Arik Aranta
University of Mataram
3 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Utilization of Hexadecimal Numbers In Optimization of Balinese Transliteration String Replacement Method View project
All content following this page was uploaded by Arik Aranta on 31 October 2020.
Abstract
Rice (Oryza sativa) is one of the main commodities in Indonesia. One of the inhibitors of rice crop production is disease.
Rice plant diseases can be caused by pathogens, host plants or bad environment. The process of diagnosing rice
diseases requires expertise, knowledge and experience. This study aims to build an expert system that can diagnose 13
types of rice plant diseases from 43 symptoms based on the knowledge of 3 experts with forward chaining reasoning
methods and mobile-based dempster shafer calculation methods. The testing technique used is black box testing,
theoretical calculation testing, system accuracy testing and MOS (Mean Opinion Score) testing. The black box test
results state that the expert system has 100% compatibility in terms of functionality based on the test scenario being
carried out. The theoretical calculation test results state that the expert system calculations are in accordance with the
results of manual calculations. System accuracy testing results from 30 test cases get an accuracy of 81.11%. The
results of MOS testing conducted on 30 respondents produced MOS of 4.2 from a scale of 5 categorized into a good
system.
Keywords: Expert system, Rice plant disease, Forward Chaining, Dempster Shafer¸ Mobile
*Penulis Korespondensi
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 248
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
menggunakannya dimana dan kapan saja tanpa harus Penelitian tentang sistem pakar menggunakan
khawatir dengan keberadaan jaringan internet. forward chaining dan dempster shafer yang telah
Untuk dapat mendiagnosis penyakit tanaman dilakukan sebelumnya [7][8]. Penelitian menggunakan
padi di Indonesia, penulis mengajukan sebuah dengan metode forward chaining dan dempster
penelitian untuk membangun sebuah sistem pakar shafer menghasilkan akurasi sebesar 90% dari 20 data
diagnosis penyakit tanaman padi menggunakan uji [7]. Penelitian menggunakan metode forward
forward chaining dan dempster shafer berbasis chaining dan dempster shafer memiliki akurasi
mobile. sebesar 88.333% dari 60 kasus yang diuji [8].
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 249
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
∑ 𝑚𝑙(𝑋)𝑚2(𝑌) (3)
𝑋∩𝑌=𝑍
𝑚1 ⊕ 𝑚2(Z) = LINGKUNGAN KONSULTASI LINGKUNGAN PENGEMBANG
1−𝑘
Dimana, k merupakan jumlah besarnya k dapat
dituliskan pada persamaan (4). Pengguna (petani) Pakar
(4)
𝑘 = ∑ 𝑚𝑙(𝑋)𝑚2(𝑌)
𝑋∩𝑌=𝜃 Antarmuka sistem
Gejala-gejala penyakit
Sehingga apabila persamaan (3) disubsitusikan pakar diagnosis
penyakit tanaman padi
tanaman padi
Pengetahuan pakar
Dimana:
Gambar 2 Desain arsitektur sistem pakar diagnosis
m1⊕m2(Z) = mass function dari evidence (Z)
penyakit tanaman padi[15]
m1(X) = mass function dari evidence (X)
Berikut merupakan penjelasan dari desain
m2(Y) = mass function dari evidence (Y)
arsitektur pada Gambar 1.
3. METODE PENELITIAN a. Pengguna (petani) merupakan para petani
yang nantinya akan melakukan diagnosis
3.1. Proses Penelitian
langsung terhadap tanaman padinya.
Proses penelitian sistem pakar ini dimulai dengan
b. Pakar, pada sistem ini digunakan sebanyak
melakukan studi literatur, pengumpulan data,
perancangan sistem, implementasi, pengujian sistem, tiga orang pakar yang mana dua orang berasal
dan penarikan kesimpulan [15]. dari UPTD BPT Pertanian Provinsi NTB yaitu
Irwan Hidayat, SP., dan Ir. INg Mandra, MSi.,
3.1.1. Studi literatur serta satu orang berasal dari UPTD Pertanian
Studi literatur, dilakukan dengan mengumpulkan, Kecamatan Labuapi yaitu Jaswandi, S.P.
membaca serta menganalisis berbagai jurnal yang c. Antarmuka, merupakan sarana komunikasi
berkaitan dengan sistem pakar, penyakit tanaman
antara pengguna dan sistem.
padi, metode penelitian forward chaining dan
d. Gejala-gejala penyakit, akan dimanfaatkan
dempster shafer. Hal tersebut dilakukan untuk
menambah wawasan serta mengetahui kelebihan dan untuk melakukan diagnosis penyakit tanaman
kelemahan dari penelitian sebelumnya. padi..
e. Pengetahuan pakar, digunakan untuk
3.1.2. Pengumpulan Data menentukan aturan-aturan untuk
Pada tahap ini, diawali dengan melakukan mendiagnosis penyakit tanaman padi.
wawancara dengan pakar terkait. Pertama, f. Fasilitas penjelas, merupakan penjelasan
wawancara dengan pakar di UPTD BPT Pertanian
mengenai bagaimana tindakan yang akan
Provinsi NTB yaitu Irwan Hidayat, S.P., untuk
mendapatkan data penyakit tanaman padi beserta dilakukan dalam menangani penyakit
gejala dan cara penanggulangannya. Kedua, tanaman padi hasil diagnosis yang dilakukan.
wawancara dilakukan untuk mendapatkan bobot g. Hasil diagnosis, merupakan menyajikan
kepercayaan dari gejala-gejala yang terdapat pada kesimpulan penyakit yang diderita oleh
setiap penyakit kepada pakar di UPTD BPT Pertanian tanaman yang telah didiagnosis.
Provinsi NTB yaitu Irwan Hidayat, SP., dan Ir. INg h. Mesin inferensi, digunakan mesin inferensi
Mandra, MSi., serta pakar di UPTD Pertanian
forward chaining sebagai penalaran dengan
Kecamatan Labuapi yaitu Jaswandi, S.P.
masukan beberapa gejala penyakit tanaman
3.1.3. Perancangan Sistem padi untuk mendapatkan kesimpulan. Selain
Desain arsitektur untuk sistem pakar diagnosis itu, diguanakan juga metode dempster shafer
penyakit tanaman padi dapat dilihat pada Gambar 2. dalam proses perhitungannya.
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 250
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
3.1.4. Implementasi
Implementasi sistem pakar menggunakan Flutter
sehingga dapat berjalan pada dua sistem operasi yaitu
Android dan IOS. Implementasi sistem pakar untuk
menu diagnosis penyakit terdapat pada Gambar 3
untuk tempat pemilihan gejala penyakit tanaman padi
yang diobservasi dan Gambar 4 merupakan hasil yang
ditampilkan berdasarkan proses diagnosis sistem
pakar, menu pupuk padi terdapat pada Gambar 5,
deskripsi penyakit terdapat pada Gambar 6 yang
merupakan halaman pilih penyakit yang akan dilihat
deskripsinya dan Gambar 7 merupakan detail
Gambar 7 Antarmuka Gambar 8 Antarmuka
deskkripsi penyakit yang dipilih sebelumnya, serta
detail penyakit panduan pengguna
untuk menu panduan pengguna terdapat pada
Gambar 8. 3.1.5. Pengujian Sistem
Pengujian sitem dilakukan untuk menguji
kelayakan sistem. Pengujian ini meliputi pengujian
menggunakan black box, “perhitungan teoritis”,
akurasi sistem dan MOS. Apabila dalam pengujian
sistem tidak bekerja sesuai dengan fungsinya dan
tidak dapat mendiagnosis lebih dari 50% kasus
penyakit tanaman padi, maka akan dilakukan analisa
kembali mulai ke tahap perancangan sistem
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 251
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 252
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 253
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 254
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
Responden dalam pengujian ini yaitu 30 orang TABEL IX. HASIL PENGUJIAN MOS OLEH MAHASISWA
(terdiri dari 10 mahasiswa teknik informatika, 10 PERTANIAN
mahasiswa pertanian dan 10 orang petani padi). N Pertanyaan SS S TT TS STS Tot Mean
o (5) (4) (3) (2) (1) al pi
Setiap kelompok responden diberikan pertanyaan 1 Pertanyaan 1 - 7 2 1 - 10 3.6
yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat 2 Pertanyaan 2 4 5 1 - - 10 4.3
pemahamannya. Responden mahasiswa teknik 3 Pertanyaan 3 - 6 4 - - 10 3.6
4 Pertanyaan 4 2 7 - 1 - 10 4
informatika memahami tentang sistem, responden 5 Pertanyaan 5 1 4 5 - - 10 4.8
mahasiswa pertanian memahami tentang informasi Sub Total 7 29 12 2 - 50 20.3
MOS (Mean Opinion Score) 4.06
yang disajikan pada sistem yang dibangun serta
responden petani padi merupakan pengguna sistem Berikut isi kuisioner untuk responden mahasiswa
pakar biasa. Pengujian MOS dilakukan di kediaman Pertanian:
mahasiswa teknik informatika, fakultas pertanian dan a. Informasi yang ditampilkan (berupa gejala,
kediaman petani padi. penyakit dan solusi) sesuai/tidak
Pertama adalah pengujian MOS oleh 10 bertentangan dengan apa yang dipelajari di
mahasiswa teknik informatika, hasilnya dapat bangku perkuliahan.
diketahui pada Tabel VIII. b. Dengan adanya aplikasi ini dapat memberikan
informasi penanganan penyakit tanaman padi
TABEL VIII. HASIL PENGUJIAN MOS OLEH MAHASISWA
TEKNIK INFORMATIKA yang akurat.
No Pertanyaan SS S TT TS STS Tot Mean
c. Informasi yang ditampilkan aplikasi lengkap.
(5) (4) (3) (2) (1) al pi d. Pemilihan gambar pendukung sesuai dengan
1 Pertanyaan 1 4 4 2 - - 10 4.2
2 Pertanyaan 2 7 3 - - - 10 4.7 informasi yang ditampilkan.
3 Pertanyaan 3 6 2 2 - - 10 4.4
4 Pertanyaan 4 6 2 2 - - 10 4.4
e. Aplikasi akan tetap digunakan untuk
5 Pertanyaan 5 7 3 - - - 10 4.7 melakukan diagnosis penyakit tanaman padi.
Sub Total 30 14 6 - - 50 22.4
MOS (Mean Opinion Score) 4.48
Berikut isi kuisioner untuk responden mahasiswa Berdasarkan hasil pengujian MOS oleh mahasiswa
Teknik Informatika: pertanian pada Tabel IX diperoleh kesimpulan hasil
a. Penggunaan sistem pakar tidak membutuhkan perhitungan MOS sebesar 4.06. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa informasi yang ditampilkan
jeda waktu yang lama.
sistem pakar yang dibangun sudah baik.
b. Pemilihan dan penempatan icon-icon/gambar- Terakhir adalah pengujian MOS oleh 10 petani
gambar pada sistem pakar sudah sesuai padi, hasilnya dapat diketahui Tabel X.
dengan tema diagnosis penyakit tanaman
padi. TABEL X. HASIL PENGUJIAN MOS OLEH PETANI PADI
c. Penggunaan warna tampilan dan jenis huruf N Pertanyaan SS S TT TS STS Tot Mean
o (5) (4) (3) (2) (1) al pi
pada sistem pakar ini sudah sesuai dan serasi 1 Pertanyaan 1 - 4 5 1 - 10 3.3
2 Pertanyaan 2 2 5 3 - - 10 3.9
dengan tema diagnosis penyakit tanaman 3 Pertanyaan 3 2 7 1 - - 10 4.1
padi. 4 Pertanyaan 4 5 5 - - - 10 5
5 Pertanyaan 5 3 4 3 - - 10 4
d. Sudah baik dalam penempatan berbagai fitur Sub Total 12 25 12 1 - 50 20.3
MOS (Mean Opinion Score) 4.06
(seperti menu, button dll).
Berikut isi kuisioner untuk responden petani padi:
e. Tampilan yang diberikan menarik.
a. Aplikasi mudah dipahami dan digunakan.
Berdasarkan hasil pengujian MOS oleh mahasiswa b. Aplikasi ini dapat memudahkan petani dalam
teknik informatika pada Tabel VIII diperoleh untuk mengetahui penyakit tanaman padinya.
kesimpulan hasil perhitungan MOS sebesar 4.48. Nilai c. Aplikasi ini dibutuhkan oleh petani padi untuk
tersebut menunjukkan bahwa kualitas sistem pakar mengecek penyakit tanaman padinya sendiri.
yang dibangun sudah baik. d. Aplikasi ini dapat menambah pengetahuan
Kedua adalah pengujian MOS oleh 10 mahasiswa
petani mengenai informasi gejala dan
pertanian, hasilnya dapat diketahui pada Tabel IX.
penyakit tanaman padi beserta solusinya.
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 255
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
e. Aplikasi ini akan tetap digunakan untuk b. Sistem pakar ini diharapkan diberikan
melakukan proses mencaritahu penyakit penambahan fitur update basis pengetahuan.
tanaman padi milik petani.
UCAPAN TERIMA KASIH
Berdasarkan hasil pengujian MOS oleh petani padi Terimakasih diucapkan untuk semua yang terlibat
pada Tabel X diperoleh kesimpulan hasil perhitungan dalam penelitian ini, kepada para pakar yang sudah
MOS sebesar 4.06. Nilai tersebut menunjukkan bahwa menyempatkan waktu dan tenaga untuk membantu
sistem pakar yang dibangun mudah digunakan. penelitian ini tetap berjalan.
Setelah dilakukan perhitungan MOS terhadap 10
mahasiswa teknik informatika, 10 mahasiswa DAFTAR PUSTAKA
pertanian dan 10 petani, didapatkan MOS rata- [1] Kementrian Pertanian Republik Indonesia,
ratanya sebesar 4.2. Pertanyaan hasil kualitas sistem “Pencarian data dengan keluaran berdasarkan
ini berdasarkan pada Tabel VII dimana pada tabel Komoditas.” [Online]. Available:
tersebut diketahui bahwa sistem pakar berada pada https://aplikasi2.pertanian.go.id/bdsp/id/komod
rentang nilai MOS 4 sampai 5 yang dikelompokkan itas. [Accessed: 15-Sep-2019].
dalam kategori sistem good (baik). [2] Y. Mahmud and S. S. Purnomo, “Keragaman
Agronomis Beberapa Varietas Unggul Baru
5. KESIMPULAN DAN SARAN Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Pada Model
5.1. Kesimpulan Pengelolaan Tanaman Terpadu,” Ilm. Solusi, vol.
1, no. 1, pp. 1–10, 2014.
Berdasarkan pengujian dan analisis yang [3] Databoks, “Inilah Proyeksi Produksi Beras
dilakukan pada sistem pakar yang dibangun, diperoleh Nasional.” [Online]. Available:
kesimpulan sebagai berikut. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/201
a. Sistem pakar yang dibangun mampu 8/01/12/inilah-proyeksi-produksi-beras-nasional.
melakukan diagnosis terhadap 13 penyakit [Accessed: 15-Sep-2019].
tanaman padi berdasarkan pengetahuan tiga [4] T. Tumanggor, “Padi Terserang Cekek Leher,
orang pakar dan mampu memberikan hasil Petani Aekbolon Balige Terancam Gagal Panen,”
Medan Bisnis Daily, Toba Samosir, 11-Feb-2019.
yang sesuai dengan perhitungan manual. [5] Y. Nur, “Perancangan Sistem Pakar Penyuluh
b. Sistem pakar yang dibangun memiliki nilai Diagnosa Hama Padi dengan Metode Forward
akurasi sebesar 81.11% berdasarkan Chaining,” J. Tek. Elektro, vol. 7, no. 1, pp. 30–36,
pengujian akurasi kepada tiga orang pakar 2015.
[6] I. Akil, “Analisa Efektifitas Metode Forward
dengan menggunakan 30 kasus yang berbeda.
Chaining Dan Backward Chaining Pada Sistem
c. Sistem pakar yang dibangun memiliki nilai Pakar,” J. Pilar Nusa Mandiri, vol. 13, no. 1, pp.
MOS (Mean Opinion Score) sebesar 4.48 35–42, 2017.
untuk responden mahasiswa teknik [7] E. H. Wijaya and N. Hidayat, “Diagnosis Penyakit
informatika, 4.06 untuk responden mahasiswa Cabai Dengan Menggunakan Metode Forward
Chaining – Dempster-Shafer,” J. Pengemb.
pertanian dan 4.06 untuk responden petani
Teknol. Inf. dan ilmu Komput., vol. 2, no. 12, pp.
padi serta 4.2 untuk nilai rata-ratanya yang 7202–7208, 2018.
menunjukkan bahwa sistem layak digunakan [8] A. I. Friska, T. Rismawan, S. Bahri, and J. S.
dan dikategorikan ke dalam sistem yang baik. Komputer, “Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit pada Anak dengan Inference Forward
5.2. Saran Menerapkan Metode Dempster Shafer Berbasis
Saran dalam pengembangan sistem pakar ini agar Web,” Coding J. Komput. dan Apl. Untan, vol. 06,
no. 02, pp. 25–35, 2018.
menjadi lebih baik adalah sebagai berikut.
[9] J. L. A. Matheus, “Aplikasi Sistem Pakar
a. Sistem pakar ini diharapkan mampu
Identifikasi Penyakit Tanaman Padi Dengan
diterapkan dengan metode perhitungan yang Metode Forward Chaining Berbasis Android,”
berbeda lainnya untuk mendapatkan hasil Universitas Lampung, 2017.
diagnosis yang terbaik. [10] E. Agustina, “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa
Hama Penyakit Tanaman Padi Menggunakan
Metode Forward Chaining Dan Certainty Factor,”
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 256
JTIKA, Vol. 2, No. 1, Maret 2020 ISSN:2657-0327
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2017. Hama Penyakit Tanaman Tebu dengan Metode
[11] B. F. Yanto, I. Werdiningsih, and E. Purwanti, Dempster-Shafer,” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan
“Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Ilmu Komput. Univ. Brawijaya, vol. 2, no. 3, pp.
Anak Bawah Lima Tahun Menggunakan Metode 1187–1193, 2018.
Forward Chaining,” J. Inf. Syst. Eng. Bus. Intell., [15] D. Hastari and F. Bimantoro, “Sistem Pakar untuk
vol. 3, no. 1, p. 61, 2017. Mendiagnosis Gangguan Mental Anak
[12] M. Ihsan, F. Agus, and D. M. Khairina, Menggunakan Metode Dempster Shafer,” J-
“Penerapan Metode Dempster Shafer Untuk Cosine, vol. 2, no. 2, pp. 71–79, 2018.
Sistem Deteksi Penyakit Tanaman Padi,” Pros. [16] A. Rosana, “Sistem pakar diagnosa penyakit kulit
Semin. Ilmu Komput. dan Teknol. Inf., vol. 2, no. pada manusia dengan metode dempster shafer,”
1, pp. 128–135, 2017. Universitas Mataram, 2019.
[13] E. R. Rusmin Saragih, Denny Jean Cross [17] K. A. Adinata and K. Hastuti, “Monitoring
Sihombing, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pengendalian Kualitas Rokok dengan
Kelapa Sawit Menggunakan Metode Dempster Menggunakan Algoritma Linear Regression,” E-
Shafer Berbasis Web,” J. Inf. Technol. Account., JURNAL JUSITI J. Sist. Inf. dan Teknol. Inf., vol. 6,
vol. 1, no. 1, p. 8, 2018. no. 2, pp. 52–60, 2018.
[14] Y. Nurcahyo, N. Hidayat, and R. S. Perdana,
“Pemodelan Sistem Pakar untuk Identifikasi
http://jtika.if.unram.ac.id/index.php/JTIKA/ 257