You are on page 1of 4

ARTIKEL ASLI

MEDICINA 2019, Volume 50, Number 2: 396-399


P-ISSN.2540-8313, E-ISSN.2540-8321

Korelasi albumin serum dan interleukin-6 (IL-6)


serum pada pasien geriatri di RSUP Sanglah
Denpasar Bali Indonesia

Ni Made Darma Patni Sri Rejeki,* R.A. Tuty Kuswardhani CrossMark

ABSTRACT

Introduction: Albumin is a protein in the blood that is necessary for (≥60 years) admitted to RSUP Sanglah Denpasar, Bali, Indonesia,
wound healing and if the lack of protein can inhibit wound healing. between November 2014-February 2015 (n=72). Albumin serum
Protein requirements increase during injury, for inflammatory processes, level was examined in the laboratory using bromcresol green method
immunity and granulation tissue formation. During inflammation, an andIL-6 serum assessed using Human Interleukin 6 Immunoassay
increase in the number of cytokines especially IL-6 is responsible for the (Quantikine) kit. Statistical test using nonparametric spearmen’s
acute phase. This resulted in increased cytokine, drawn albumin from the test.
intravascular to the liver and circulates until the inflammatory process is Result: There was significant negative correlation between albumin
completed. The objective of this study was to study the correlation of serum and IL-6 serum (r=-0.305; P=0.009).
albumin serum andIL-6 serum among elderly patients. Conclusion: If the IL-6 serum is increasing, it will make the albumin
Method: Cross-sectional design using the analytical observational serum decreasing.
was conducted with consecutive sampling. Subject is elderly patients

Keywords: albumin, IL-6, elderly patients


Cite This Article: Rejeki, N.M.D.P.S., Kuswardhani, R.A.T. 2019. Korelasi albumin serum dan interleukin-6 (IL-6) serum pada pasien geriatri di
RSUP Sanglah Denpasar Bali Indonesia. Medicina 50(2): 396-399. DOI:10.15562/Medicina.v50i2.301

ABSTRAK

Pendahuluan: Albumin adalah suatu protein yang penting dengan cara konsekutif. Subjek adalah pasien geriatri (usia ≥60
dalam proses penyembuhan luka dan apabila kehilangan protein tahun) yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia
akan menghambat proses penyembuhan luka. Kebutuhan protein antara November 2014-Pebruari 2015 (n=71). Kadar albumin serum
meningkat saat terjadi cedera, untuk proses inflamasi, imunitas dan diukur di laboratorium RSUP Sanglah menggunakan bromcresol green
pembentukan jaringan granulasi. Saat inflamasi, terjadi peningkatan method dan kadar IL-6 serum menggunakan Human Interleukin 6
jumlah sitokin khususnya IL-6 yang bertanggung-jawab pada fase Immunoassay (Quantikine)kit. Uji statistik menggunakan uji non-
akut. Peningkatan sitokin ini menyebabkan terjadinya penarikan parametrik Spearman.
albumin dari intravaskuler ke dalam hati dan sirkulasi hingga proses Hasil: Adapun hasil penelitian ini yaitu terdapat korelasi negatif
inflamasi selesai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan signifikan antara albumin serum dan IL-6 serum (r=-0,305;
albumin serum dan IL-6 serum pada pasien geriatri. P=0,009).
Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan studi observasional Kesimpulan: Semakin tinggi kadar IL-6 serum maka semakin rendah
dengan rancangan potong lintang analitik, pengambilan sampel kadar albumin serum.

Kata kunci: albumin, IL-6, pasien geriatri


Bagian/SMF Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Cite Pasal Ini: Rejeki, N.M.D.P.S., Kuswardhani, R.A.T. 2019. Korelasi albumin serum dan interleukin-6 (IL-6) serum pada pasien geriatri di RSUP
Udayana/Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar Bali Indonesia. Medicina 50(2): 396-399. DOI:10.15562/Medicina.v50i2.301
Pusat Sanglah Denpasar

PENDAHULUAN
*
Correspondence to: Albumin adalah bagian dari protein globular, larut obat-obatan. Fungsi utamanya adalah mengatur
Ni Made Darma Patni Sri Rejeki, dalam air dan mengalami denaturasi pada suhu tekanan onkotik darah. Albumin serum merupa-
Bagian/SMF Penyakit Dalam panas. Albumin serum merupakan protein utama kan sebagian besar dari protein plasma darah dan
Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat
dalam plasma darah manusia. Albumin berika- dihasilkan di dalam hati, membentuk proporsi
Sanglah Denpasar tan dengan air, kation (seperti Ca2+, Na+ dan K+), terbesar protein plasma. Albumin serum berperan
darmapatni7@gmail.com asam lemak, hormon, bilirubin, tiroksin (T4) dan penting dalam regulasi volume darah melalui

396
ARTIKEL ASLI

tekanan onkotik (dikenal dengan tekanan osmotik November 2014 sampai dengan bulan Februari
koloid) komponen darah.1 2015. Sampel pada penelitian ini adalah semua
Kadar albumin serum merupakan indikator pasien geriatri (lansia dengan multipatologi) di
prognosis yang penting. Rendahnya kadar albumin ruang perawatan RSUP Sanglah yang memenuhi
serum sering dihubungkan dengan peningka- kriteria inklusi dan eksklusi. Adapun kriteria
tan angka morbiditas maupun angka mortalitas. inklusi penelitian ini adalah: pasien Geriatri
Adapun presentasi klinis, hasil pemeriksaan fisik, yang dirawat di RSUP Sanglah, baik pria maupun
dan hasil laboratorium terkait hipoalbuminemia wanita, bersedia ikut serta dalam penelitian dengan
tergantung pada penyakit dasar.2 menandatangani informed consent. Sedangkan
Kondisi katabolik yang dapat meningkatkan kriteria eksklusi meliputi: pasien dengan penyakit
destruksi albumin menyebabkan hipoalbumin- keganasan, pasien yang menjalani pembedahan,
emia yang dipicu oleh stres. Cedera dan stres dapat pasien yang menggunakan obat-obatan psikoak-
menyebabkan trauma akut yang menurunkan tif. Cara pengambilan sampel adalah konsekutif.
sintesis albumin begitu pula menstimulasi Sejumlah 72 sampel dilibatkan dalam peneli-
produksi protein fase akut seperti, globulin, tian ini. Pengukuran albumin serum dikerjakan
fibrinogen dan haptoglobulin. Sebagai tambahan, di laboratorium RSUP Sanglah menggunakan
peningkatan kebutuhan akan protein diperlukan bromcresol green method. Sedangkan pengukuran
untuk proses inflamasi, imunitas, perkemban- IL-6 serum dilakukan di klinik Prodia Denpasar
gan jaringan granulasi. Selama proses inflamasi menggunakan Human Interleukin 6 Immunoassay
terjadi peningkatan produksi sitokin-sitokin pro (Quantikine) kit. Analisis data penelitian ini
inflamasi seperti interleukin 6 (IL-6).3 Adapun menggunakan SPSS versi 16.penelitian ini sudah
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mendapatkan Kelaikan Etik dari RSUP Sanglah
korelasi antara albumin serum dan IL-6 serum Denpasar. Uji normalitas data dilakukan terha-
pada pasien geriatri di RSUP Sanglah, Denpasar, dap semua data dengan uji statistik Kolmogorov-
Bali, Indonesia. Smirnov. Sedangkan untuk mengetahui korelasi
antara albumin serum dan IL-6 serum menggu-
nakan uji korelasi Pearson (bila x dan y normal)
BAHAN DAN METODE
atau Spearman (bila x dan y tidak normal). Nilai
Penelitian ini merupakan studi observasional p dianggap bermakna apabila P < 0,05 dengan
dengan rancangan potong-lintang analitik, interval kepercayaan 95%.
dilakukan pada populasi pasien geriatri (usia ≥ 60
tahun) yang dirawat di RSUP Sanglah pada bulan
HASIL
Tabel 1  Karakteristik Subyek Penelitian (N=72) Data karakteristik dasar sampel penelitian disa-
Rerata ±(SD) atau jikan pada tabel 1. Variabel penelitian yang terd-
Karakteristik Median (Minimum-Maksimum) istribusi normal disajikan dalam bentuk nilai
rerata [mean ± simpang baku (SB)], dan bila tidak
Demografi
terdistribusi normal disajikan dalam median dan
– Umur 68,38 ± 6.96 nilai minimum-maksimum. Subjek pada pene-
–  Jenis Kelamin litian ini sebanyak 72 orang, dengan rerata usia
Lelaki (%) 38 (52,8) 68,38 ± 6,96,  dimana 38 orang lelaki (52,8%) dan
Perempuan (%) 34 (47,2) 34  perempuan (47,2%). Adapun jenis komorbid
yang mendasari pasien rawat inap terbesar adalah
Komorbid
sepsis (63,9%) diikuti oleh gangguan ginjal (51,4%).
–  Diabetes Melitus 24 (33,3%) Prevalensi hipoalbuminemia (albumin <  3,5 g/dl)
– Kardiovaskular 24 (33,3%) sebesar 75%. Rerata kadar albumin serum sebesar
– Sepsis 46 (63,9%) 2,99±0,72% g/dl. Median kadar IL-6 63,68 pg/ml
–  Penyakit ginjal 37 (51,4%) dengan nilai minimum 1,03 pg/ml dan nilai maksi-
mum 376,89 pg/ml.
–  Penyakit hati 6 (8,3%)
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov, didapa-
Albumin serum (g/dl) tkan distribusi variabel albumin serum dan IL-6
–  Hipoalbuminemia ( albumin <3,5) 54 (75%) serum terdistribusi tidak normal. Adapun analisis
–  Normal ( albumin ≥3,5) 18 (25%) bivariat dengan uji korelasi Spearman didapatkan
IL-6 serum (pg/ml) 63,68 (1,03-376,89)
hasil terdapat korelasi negatif signifikan antara
albumin serum dengan IL-6 serum pada pasien

Medicina 2019; 50(2): 396-399 | doi: 10.15562/Medicina.v50i2.301 397


ARTIKEL ASLI

Tabel 2  H
 asil Analisis Korelasi Antara Albumin Serum dengan IL-6 albumin dari intravaskuler ke dalam sel hati dan
Serum akan kembali ke sirkulasi jika proses inflamasi
selesai.4 Pada manusia, IL-6 dikoding oleh gen IL6.
Albumin serum
Interleukin disekresi oleh sel T dan makrofag untuk
R P merangsang respons imun, seperti selama infeksi
IL-6 -0,305 0,009 dan setelah trauma, terutama luka bakar atau
jaringan yang rusak yang menyebabkan terjadinya
geriatri yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, proses inflamasi. IL-6 adalah mediator yang penting
Bali, Indonesia. Hubungan korelasi kedua variabel pada demam dan respons fase akut. Kapasitasnya
disajikan dalam tabel 2. dalam melewati sawar darah otak dan menginisiasi
sintesis prostaglandin E2 (PGE2) dalam hipotala-
DISKUSI mus, sehingga dapat mengubah temperatur tubuh.
Pada otot dan jaringan lemak, IL-6 merangsang
Hipoalbuminemia sangat sering dialami oleh mobilisasi energi yang menyebabkan peningkatan
pasien rawat inap baik pada kondisi akut maupun suhu tubuh.3,5
kronis. Kadar albumin serum merupakan Saat terjadi kondisi stres, tubuh manusia
indikator prognosis yang penting. Rendahnya menghasilkan hormon seperti kortisol yang
kadar albumin serum sering dihubungkan mampu memicu keluarnya IL-6 ke dalam sirku-
dengan peningkatan angka morbiditas maupun lasi. IL-6 memiliki peran penting dalam mengatur
angka mortalitas. Kadar normal albumin serum proses stres akut maupun kronis (depresi, gangguan
pada usia > 3 tahun adalah 3,5 sampai dengan cemas) yang dapat menekan sistem imun tubuh.
5 g/dL. Untuk anak usia < 3 tahun maka kadar Peningkatan kadar IL-6 pada beberapa kondisi
albumin serum adalah 2,9 sampai dengan inflamasi sering berhubungan dengan mening-
5,5 g/dL. Sintesis albumin hanya terjadi di dalam katnya kondisi stres fisiologis.7 Ekspresi IL-6 yang
sel-sel hati dengan kisaran kurang lebih 15 g/ berlebihan secara umum bersifat merusak. Adanya
hari pada orang sehat, tapi jumlahnya bervariasi peningkatan produksi sitokin menyebabkan
tergantung ada tidaknya stres fisiologis. Waktu penarikan albumin dari intravaskuler ke dalam
paruh albumin kurang lebih 21 hari, dan degra- sel hati dan akan kembali ke sirkulasi jika proses
dasi yang terjadi mencapai 4% per hari. Kadar inflamasi selesai.8,9,10 Pada penelitian ini didapatkan
albumin yang rendah (hipoalbuminemia) bisa median IL-6 serum sebesar 63,68 pg/ml. Penelitian
disebabkan oleh gangguan fungsi hati, sindrom ini mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh
nefrotik, luka bakar, enteropati, malabsorpsi, Arie dkk., dimana median IL-6 serum sebesar
malnutrisi, variasi genetik dan keganasan.1,2 65,67 pg/ml.11
Pada penelitian ini didapatkan rerata kadar Penelitian ini mendapatkan hubungan nega-
albumin serum sampel sebesar 2,99±0,72 g/dl, tif signifikan antara albumin serum dengan IL-6
dengan hipoalbuminemia sebesar 75%. Hasil ini serum pada pasien geriatri yang dirawat di RSUP
hampir mirip dengan penelitian yang dilakukan Sanglah Denpasar, Bali, Indonesia. Hasil ini sesuai
oleh Brock dkk., pada 200 subjek geriatri yang dengan penelitian yang dilakukan oleh Utariani
dirawat inap, didapatkan rerata kadar albumin dkk., mendapatkan hasil albumin serum berko-
serum sebesar 2,9±0,5 g/dl, adapun subjek yang relasi negatif dengan IL-6 serum pada pasien
mengalami hipoalbuminemia sebesar 87%.2,4 sepsis.10 Arie melakukan studi observasi pada
Komorbid adalah adanya satu atau lebih gang- tikus yang mengalami kondisi hipoalbuminemia,
guan atau penyakit di samping penyakit primer atau ditemukan peningkatan tumor necrosis factor alpha
gangguan primer, atau efek dari gangguan tamba- (TNF-α) dan IL-6 serum.11 Brown dkk.12 menya-
han atau penyakit. Pada penelitian ini didapatkan takan bahwa adanya defisiensi terhadap micronu-
beberapa komorbid diantaranya; Diabetes melitus, trient berkontribusi terhadap peningkatan sitokin
kardiovaskular, sepsis, penyakit ginjal, dan penya- pro-inflamasi dan anti inflamasi pada penderita
kit hati. Penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh tuberkulosis.
Gutrie dkk.4 yang mendapatkan pasien hipoalbu-
minemia dengan kondisi kritis disertai komorbid
sepsis, kardiovaskuler, penyakit ginjal dan hati.4,5,6
SIMPULAN
IL-6 adalah suatu interleukin yang bertindak Berdasarkan kajian yang sudah dilakukan, disim-
sebagai sitokin pro-inflamasi dan suatu miokin pulkan bahwa terdapat korelasi negatif signifikan
anti inflamasi. Ekspresi IL-6 yang berlebihan antara kadar albumin serum dengan IL-6 serum
secara umum bersifat merusak. Adanya pening- pada pasien geriatri yang dirawat di RSUP Sanglah,
katan produksi sitokin menyebabkan penarikan Denpasar, Bali, Indonesia. Semakin tinggi kadar IL-6

398 Medicina 2019; 50(2): 396-399 | doi: 10.15562/Medicina.v50i2.301


ARTIKEL ASLI

serum maka semakin rendah kadar albumin serum. 8. Short MA. Linking the sepsis triad of inflamation, coag-
ulation and suppresed fibrinolysis to infants. Adv Neonat
Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan dengan Care 2004;5:258-73.
sampel yang lebih besar dan rancangan kohort untuk 9. Brock F, Betinelli L, Dobner T, Stobbe J, Pommati G,
memperoleh hubungan sebab akibat yang lebih baik. Telles C. Prevalence of hypoalbuminemia and nutritional
issues in hospitalized elders. Rev Lat Am Enfermagem.
2016;24:1-8.
10. Utariani A, Prasetyo B, dan Nugraha J. Correlation between
DAFTAR PUSTAKA the use of albumin infusion and concentrations ofserum
1. Soemantri AG, Setiati ET. Manifestasi Klinis Kegawatan albumin, proinflammatory cytokines (tnf-α, IL-6) and sofa
Anak. Jilid 2. Pelita Insani. Semarang.2009. score inseptic patients. Folia Med Ind. 2016;52(4):310-315.
2.  Ballmer PE. Causes and mechanisms of hypoalbumin- 11. Arie U, 2011. Disertasi: Pengaruh infus albumin padape-
emia. Clinical Nutrition. 2001;20(3):271-3. rubahan kadar albumin serum, sitokinproinflamasi(T-
3. Scheller J, Chalaris A, Schmidt-Arras D, Rose-John S. NF-α, IL1, IL6), CRP, MMP8 dan ekspresiEGFR, ERK1,
The pro and anti inflammatory properties of the cyto- ERK2, TGF-β, kolagen, MMP8 jaringanterhadap percepa-
kine interleukine-6 biochemicia et biophysica acta tan penyembuhan luka.
2011;1813:878-888. 12. Brown P. Malnutrition leading cause of deathin post war
4. Guthrie RD Jr, Hines C Jr. Use of intravenous albumin in the Angola. Bull World Health Organ. 2003;81:849-50.
critically ill patient. Am J Gastroenterol. 1991;86:255-63.
5.  Nicholson JP, Wolmarans MR, Park GR. The role of albu-
min in critical illness. Br J Anaesth 2000; 85:599-601.
6. Peralta R et al. Hypoalbuminemia clinical presentation. Di
akses dari www.emedicine.medscape.com. (tanggal akses :
2 Juli 2016). This work is licensed under a Creative Commons Attribution
7. Goldwasser P, Fielman J. Association of serum albumin
and mortality risk. J ClinEpidemiol. 1997;50(6):693-703.

Medicina 2019; 50(2): 396-399 | doi: 10.15562/Medicina.v50i2.301 399

You might also like