You are on page 1of 5

Jurnal Media Laboran, Volume 9, Nomor 2, November 2019

GAMBARAN KADAR ALBUMIN DARAH PADA USIA LANJUT YANG TINGGAL


DI JALAN BUNG LORONG 10 KECAMATAN TAMALANREA MAKASSAR

Andi Indrawati1, Jurnal Syarif2, Marselina3


1
Prodi D-III AnalisKesehatanUniversitas Indonesia Timur
Jl. Abdul Kadir No.70 Makassar
e-mail: andiindrawatiuit@gmail.com
2
Prodi D-III AnalisKesehatanUniversitas Indonesia Timur
Jl. Abdul Kadir No.70 Makassar
e-mail: jurnalsyarifonline@gmail.com
3
Prodi D-III AnalisKesehatanUniversitas Indonesia Timur
Jl. Abdul Kadir No.70 Makassar
e-mail: marselinaseliuit@gmail.com

ABSTRAK

Albumin is the highest plasma protein in the amount of around 60% and has various
functions that are very important for health, namely the formation of new cell tissue,
accelerating the recovery of damaged body tissue and maintaining fluid balance in blood
vessels with fluid in the interstitial cavity within the limits normal. At an advanced age,
albumin levels do not increase if there is an increase in the patient's history, and also
heredity. This type of research is a descriptive laboratory observation, which is to determine
the description of blood albumin levels in the elderly. The purpose of this study was to
determine the description of blood albumin levels in old age. Based on statistical analysis
and the average value known to the results of examination of blood albumin levels in old age
using a 5010 photometer an average value of 4.15 g / dl. This value indicates that the
average patient over 60 years has normal albumin levels. It can be concluded that blood
albumin levels in the elderly as many as 20 samples obtained results in 100% normal
albumin levels. The suggestions from this study provide knowledge to the public about
albumin examination, and further research is carried out with a larger sample quantity to get
a more accurate examination of albumin levels.

keywords: albumin, BCG method, old age

PENDAHULUAN jalannya pemeriksaan, pemeriksaan


Kesehatan yang optimal laboratorium yaitu pemeriksaan
merupakan syarat untuk menjalankan specimen atau sampel yang di ambil
tugas dalam pembangunan. Menurut dari pasien (Hardjoeno, 2007).
paradigma sehat, diharapkan orang Dalam pengklasifikasian protein,
yang tetap sehat akan lebih sehat, albumin merupakan protein globular
sedangkan yang berpenyakit akan di protein ini umumnya berbentuk bulat
sembuhkan agar sehat,untuk segera elips dan terdiri atas rantai polipeptida
dapat di sembuhkan, perlu di tentukan yang berlipat pada umumnya gugus R
penyakit apakah berat, ringan, atau polar terletak di sebelah luar rantai
fatal. polipeptida, sedangkan gugus R yang
Dalam menentukan penyakit atau hidrofob terletak di sebelah dalam
diagnosa mengendalikan penyakit dan molekul protein. Protein pada
memonitor pengobatan atau bantuan umumnya mempunyai sifat dapat larut
jalannya penyakit, dokter melakukan dalam air, dalam larutan asam atau

44
Jurnal Media Laboran, Volume 9, Nomor 2, November 2019

basa dan dalam etanol. Albumin adalah jauh dari sintesis albumin. Tinggi
protein yang dapat larut dalam air ataupun rendahnya kadar albumin
dapat di endapkan dengan dalam darah sangat mempengaruhi
penambahan amonium sulfat hingga kesehatan kita, oleh karena itu sangat
jenuh. dibutuhkan pemeriksaan albumin
Protein merupakan zat gizi yang dalam darah untuk mengetahui tingkat
sangat penting, karena yang paling erat kesehatan kita yang dipengaruhi kadar
dengan hubungan dengan proses- albumin dalam darah.
proses kehidupan. Namun protein Serum Albumin merupakan enzim
berasal dari bahasa yunani, proteus transaminase yang di hasilkan
yang berarti “yang pertama” atau “yang terutama oleh sel-sel hati. Bila sel-sel
terpenting”. Seorang ahli kimia belanda liver rusak, misalnya pada kasus
yang bernama mulder, mengisolasi hepatitis atau sirosis, biasanya enzim
susunan tubuh yang mengandung ini meningkat makanya, lewat hasil tes
nitrogen dan menamakannya protein, laboratorium keduanya dianggap
terdiri dari satuan dasarnya yaitu asam memberi gambaran adanya gangguan
amino (biasanya disebut juga unit hati. Karena hati memiliki multi fungsi
pembangunan protein). yang berkaitan dengan metabolisme,
Dalam proses pencernaan, maka pemeriksaan fungsi hati meliputi
protein akan dipecah menjadi satuan- berbagai pemeriksaan antara lain kimia
satuan dasar kimia. Protein terbentuk klinik (Hardjoeno, 2007).
dari unsur-unsur organik yang hampir Setelah memasuki masa tua
sama dengan karbohidrat dan lemak kebanyakan dari mereka sudah tak lagi
yang terdiri dari unsur karbon (C), menjalankan aktifitas seharian dengan
hidrogen (H), dan oksigen (O), akan optimal karena pengaruh organ dalam
tetapi ditambah dengan unsur lain yaitu tubuh yang tak lagi berfungsi dengan
unsur nitrogen (N). Molekul protein baik sehingga banyak yang membatasi
mengandung pula fosfor, belerang, dan mereka dalam menjalankan
ada jenis protein yang mengandung aktifitasnya. Memasuki masa tua
unsur logam seperti besi dan tembaga. merupakan proses alamiah dalam
Albumin berperan penting dalam rentang perkembangan kehidupan
kesehatan dan penyakit, albumin manusia, kondisi fisik yang menurun
merupakan penyumbang utama sering sakit-sakitan menjadi acuan
Oncotic Kaloid Tekanan (COP) yang untuk tetap menjaga keadaan kondisi
mengikat molekul endogen dan tubuh.
eksogen, koagulasi menengahi dan Ketika memasuki masa usia
membantu untuk mempertahankan lanjut, banyak penurunan yang terjadi
permeabilitas mikrovaskular normal baik secara fisik maupun secara
dibidang kesehatan, tingkat sintesis di biologis hal ini di sebabkan karena
pengaruhi secara dominan oleh COP. terjadinya perubahan dalam struktur
ketika COP menurun, meningkatkan dan fungsi sel, jaringan, serta sistem
sintesis albumin (memang koreksi hipo organ.
albuminemia oleh sintesis infus kaloid Ketika memasuki usia lanjut hati
secara signifkan dapat menekan akan mengalami penurunan kerja
sintesis albumin) peradangan melemahnya hati dalam mentoleransi
berkurang albumin. obat, makanan (berlemak, kolestrol
Sintesis sebanyak 90% sitokin tinggi, berpengawet, penyedap
inflamasi asam amino untuk makanan, zat warna, dan lain-lain)
meningkatkan sintesis akut protein fase akan berpengaruh pada aktifitas enzim
penting dalam proses inflamasi, dan

45
Jurnal Media Laboran, Volume 9, Nomor 2, November 2019

khususnya albumin yang banyak 9 I 73 > 60 4,1


terdapat pada sel-sel hati. 10 J 77 > 60 4,1
Berdasarkan latar belakang di 11 K 78 > 60 4,4
atas, maka rumusan masalah dalam 12 L 81 > 60 4,1
penelitian ini adalah Bagaimanakah 13 M 76 > 60 4,5
Gambaran Kadar Albumin Darah Pada 14 N 81 > 60 4,7
Usia Lanjut ? 15 O 64 > 60 3,9
Adapun tujuan dari penelitian ini 16 P 62 > 60 4,3
adalah untuk 1) mengetahui kadar 17 Q 77 > 60 4,0
albumin darah pada usia lanjut. 2) 18 R 82 > 60 4,3
menentukan kadar albumin darah pada 19 S 73 > 60 3,9
usia lanjut.
20 T 77 > 60 4,1
Sumber Data Primer : Juli 2016
METODE
Penelitian ini adalah penelitian Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh
observasi laboratorik yang bersifat 20 sampel darah pada usia lanjut dan
deskriptif yang bertujuan untuk dilakukan pemeriksaan kadar Albumin
mengetahui Gambaran Kadar Albumin darah menggunakan BCG (Brom
Darah Pada Usia Lanjut Cresol Green) dan diperiksa kadar
Penelitian ini direncanakan Albumin. Hasil Pemeriksaan Kadar
dilaboratorium program D III Analis Albumin diatas didapatkan semuanya
Kesehatan Universitas Indonesia Normal.
Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada Analisa data dilakukan dengan
tanggal 30 juli 2016. menghitung presentase penelitian pada
tabel hasil pemeriksaan gambaran
HASIL DAN DISKUSI kadar Albumin darah pada usia lanjut
Berdasarkan penelitiaan yang diLaboratorium DIII Analis Kesehatan
dilaksanakan di Laboratorium D-3 Universitas Indonesia Timur Makassar.
Analis Kesehatan Universitas Indonesia Analisa Data pada tabel diatas dihitung
Timur mengenai Gambaran Kadar menggunakan distribusi persen dimana
Albumin Darah Pada Usia Lanjut
sebagai berikut : % = × 100%
% = × 100%
Tabel 1 : Hasil Pemeriksaan Kadar % = 0 × 100%
Albumin Darah Pada Usia = 0%
Lanjut Yang Tinggal Di Jalan Bung
Lorong 10 Kecamatan Tamalanrea Berdasarkan hasil penelitian
Makassar diatas maka dapat ditetapkan kadar
Albumin yang normal sebanyak 20
KODE UM USIA
NO
SAMPEL UR LANJUT
HASIL sampel dengan presentase 0%.
Control 3,5 g/dl
1 A 72 > 60 4,3
2 B 74 > 60 4,1
3 C 65 > 60 5,0
4 D 70 > 60 4,1
5 E 78 > 60 3,5
6 F 61 > 60 4,0
7 G 62 > 60 3,9
8 H 63 > 60 3,7

46
Jurnal Media Laboran, Volume 9, Nomor 2, November 2019

Tabel 2 Distribusi Hasil Analisa Data Adapun faktor-faktor yang


Pemeriksaan Kadar Albumin Darah mempengaruhi hasil pemeriksaan
Pada Usia Lanjut yang Tinggal di laboratorium (tahap analitik) yaitu
Jalan Bung Lorong 10 Kecamatan instrument (alat), metode, regen, dan
Tamalanrea Makassar juga pasien tersebut memiliki riwayat.
Dari hasil penelitian yang di
Kriteria Frekuensi Persen peroleh hasil 100% kadar albumin
Normal 20 100 % normal. Kadar albumin normal adalah
3,5 - 5,1 g/dl. Kadar albumin normal
Rendah 0 0% memiliki fungsi yang sangat penting
dalam tubuh yaitu Mempertahankan
Tinggi 0 0%
tekanan onkotik plasma, Membantu
Jumlah 20 100 % metabolisme dan transportasi berbagai
Sumber Data Primer : Juli 2016 obat-obatan dan senyawa endogen
dalam tubuh, anti-inflamasi, Membantu
Pemeriksaan kadar albumin keseimbangan asam basa dan lain
merupakan salah satu pemeriksaan sebagainya.
kimia klinik yang dilakukan
dilaboratorium untuk mengetahui kadar KESIMPULAN
albumin dalam darah (g/dl).
Albumin merupakan protein Berdasarkan hasil penelitian yang
plasma yang paling tinggi jumlahnya dilakukan bahwa kadar albumin darah
sekitar 60% dan memiliki berbagai pada usia lanjut sebanyak 20 sampel.
fungsi yang sangat penting bagi Hasil penelitian kadar albumin dapat
kesehatan yaitu pembentukan jaringan disimpulkan bahwa semua hasil
sel baru, mempercepat pemulihan penelitian diperoleh hasil 100% kadar
jaringan sel tubuh yang rusak serta albumin normal.
memelihara keseimbangan cairan di
dalam pembuluh darah dengan cairan DAFTAR PUSTAKA
di rongga interstitial dalam batas-batas
normal, kadar albumin dalam darah Bakri U. 2015. Penuntun Praktikum
3,5-5,1 g/dl. Klinik Laboratorium Kesehatan
Dari tabel hasil pemeriksaan Program Diploma Kesehatan
kadar albumin didapatkan hasil normal Teknologi Laboratorium Medik
pada semua kode sampel dengan (TLM). Makassar.
jumlah sampel sebanyak 20 sampel
Bachyar Bakri 2001. Penilaian Status
dengan presentase 100% normal, oleh
Gizi. Penerbit Buku Kedokteran.
karena itu pada hasil penelitian ini
ECG
terbukti bahwa kadar albumin darah
pada usia lanjut di dapatkan hasil yang Gandasoebrata R. 2006. Penuntun
normal. Laboratorium klinik. Jakarta: Dian
Berdasarkan penelitian yang Rakyat.
dilakukan mengenai gambaran kadar
albumin darah pada usia lanjut, maka Harjoeno 2007, Interprestasi Hasil Tes
didapatkan hasil kadar albumin Laboratorium Diagnostik.
darahnya normal (0%). Dengan jumlah Makassar: Hasanuddin University
pasien sebanyak 20 orang diatas 60 prees (Lephas).
tahun. Hal ini berarti tidak semua
pasien yang umur 60 tahun keatas
dikatakan bahwa albuminnya tinggi.

47
Jurnal Media Laboran, Volume 9, Nomor 2, November 2019

Hurlock H. B 1990. Psikiologi Edisi 9. Jakarta: Penerbit Buku


Perkembangan. Edisi 5. Jakarta: Kedokteran EGC.
Erlangga.

Irfan. 2014. Profil Protein Total Albumin


dan Globulin. Fakultas kedokteran
IPB

Jubaedi Ahmad. 2008. Mengenal Usia


Lanjut dan Perawatannya.
Salemba Medika.

Kresno Agus. 2009. Dasar-dasar Ilmu


Gizi. Malang: Universitas
Muhamadya Malang Press.

Kurunsina Angkotasan. 2009. Karya


Tulis Ilmiah. Universitas Indonesia
Timur

Lefever Joyce. 2011. Pemeriksaan


Laboratorium dan Diagnostik
.Penerbitan Buku Kedokteran
EGC.

Medicinus. 2008. Tinjauan Klinis Hasil


Pemeriksaan Laboratorium.
Jakarta: EGC

Rusli dkk. 2011. Pemeriksaan Terapi


Albumin. Jakarta: Pt Gramedia
Pustaka Utama.

Suardiman. 2011. Psikologi Usia


Lanjut. Jogya: Gajahmada.

Sutedjo. 2009. Pemeriksaan


Laboratorium. Penerbit Buku
Kedoteran ECG.

Sandywinoto dan Setiabudi. 1999.


Menjaga Keseimbangan Kualitas
Hidup para Usia Lanjut: Jakarta.
PT Gramedia Pustaka Utama.

Widman Fk. 1995. Tinjauan Klinis Atas


Hasil Pemeriksaan Laboratorium,

48

You might also like