Professional Documents
Culture Documents
Fera Sriyunianti
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang
Abstract
This research aims to examine the effect of free cash flow and debt policy on the
investment decision. This study also examines the expected free cash flow agency
problem on investment decision.In so doing, this study conducted112 observations
from 2008 to 2011. The manufacturing firms which were listed in Bursa Efek Jakarta
since 2000wereselected as samples. Meanwhile, firms which did not have complete
financial statementwere excluded from sample selection. Similarly, firms which were
dealing with company takeover, acquisition and merger, were also excluded due to the
fact that these firms have different characteristics in their investment modes. Data
were obtained from yearlyIDX (Indonesia Stock Exchange) Fact Book.Further, the
hypotheses wereexamined through regression models and Chow Test.The results
show that there area positive insignifficant effect of last periodfree cash flow on
investment decision and negative insignifficant effect of current free cash flow on
investment decision. The results were also provide evidences to support the negative
signifficant effect of debt policy on investment decision but cannot provide evidence to
support the negative effect of debt policy on the use of free cash flow on investment
decision. However, the results show a positive signifficant effect of last free cash flow
on investment decision and a negative effect of debt policy on the use of free cash
flow on investment decision for the low investment opportunity firms.Therefore, this
study concludesthat there is no free cash flow agency problem on investment decision
for all firms.
Keywords: Investment decision, free cash flow, debt policy and the agency
problem of free cash flow
dari sisi pemegang saham. Oleh karena kriteria ini dapat mempengaruhi
itu, perbedaan kepentingan ini keberhasilan suatu keputusan
menyebabkan masalah keagenan an- investasi. Sebagai contoh, penelitian
tara manajer dan pemegang saham. Freund, Pre-zas dan Vasudevan (2003)
Menurut Jensen (1986), masalah dan Chen (2006) telah membuktikan
keagenan aliran kas bebas adalah rendahnya kinerja pada
masa-lah bagaimana memotivasi perusahaandiversifikasian daripada
manajer agar menggunakan kas pada perusahaanyang memiliki satu jenis
hal-hal selain menginvestasikannya usaha dan penurunan kinerja pada
pada proyek-proyek yang memiliki NPV perusahaanyang memiliki set kesem-
negatif atau kegiatan-kegiatan yang patan investasi yang rendah. Hasil pe-
tidak efisien. Penginvestasian pada nelitian ini membuktikan perlunya suatu
proyek-proyek yang memiliki NPV perhatian terhadap kriteria keputusan
negatif dapat mening-katkan kekayaan in-vestasi.
perusahaan namun me-ngurangi nilai Istilah aliran kas bebas pertama
perusahaan. Walaupun de-mikian, kali diperkenalkan oleh Jensen (1986).
pembayaran kas untuk peme-gang Jensen (1986) mendefinisikan aliran
saham mengurangi sumber kas bebas sebagai:
danamanajer dalam melaksanakan
berbagai kebijakannya. Oleh karena itu, …cash flow in excess of that
manajer cenderung untuk required to fund all projects that
menginvestasikan kem-bali aliran kas have positive net present values
bebas daripada memba-yarkannya when discounted at the relevant
cost of capital. Such free cash flow
kepada pemegang saham. must be paid out to shareholders if
Masalah keagenan aliran kas the firm is to be efficient and to
bebas dapat dikurangi dengan cara maximize value for shareholders.
melakukan mekanisme pengendalian
tertentu. Jen-sen (1986, 1987) Definisi ini mengindikasikan bahwa
mengajukan suatu teori aliran kas aliran kas bebas tidak akan digunakan
bebas yang memprediksikan mengenai untuk kegiatan lainnya kecuali
penggunaan aliran kas bebas, dibagikan kepa-da pemegang saham.
pengaruhnya serta mekanisme pengen- Walaupun demi-kian, pemegang saham
dalian untuk mengurangi biaya berkemungkinan besar menginginkan
keagenan aliran kas bebas. aliran kas bebas ter-sebut untuk
diinvestasikan kembali agar dapat
Keputusan Investasi, Aliran Kas meningkatkan kinerja atau nilai pa-sar
Bebas dan Kebijakan Utang perusahaan.
Investasi merupakan pengeluaran yang Penginvestasian kembali aliran
diharapkan dapat menghasilkan kas bebas bertentangan dengan
manfaat di masa datang (Seitz dan pendapat Modigliani dan Miller (1958).
Ellison 1999). Perusahaan dapat Menurut mereka, keputusan investasi
berinvestasi dalam bentuk perusahaan tidak akan tergantung pada
asetfinansial, berwujud maupun tidak kondisi ke-uangannya. Perusahaan
berwujud. Literatur keuangan men- melakukan in-vestasi apabila nilai
definisikan asetberwujud dan tidak ber- sekarang aliran kas yang akan diterima
wujud sebagai aktiva riil. Keputusan un- melebihi pembe-lanjaan modalnya.
tuk berinvestasi pada asetriil disebut Walaupun demikian, dalam suatu pasar
sebagai keputusan investasi (Myers et yang tidak sempurna (imperfect
al. 2001). market)(Hubbard 1998), kon-disi
Suatu keputusan investasi yang keuangan dapat relevan dengan ke-
baik memerlukan perencanaan yang putusan investasi. Asimetri informasi
baik. Ke-putusan investasi memerlukan an-tara manajer dan pemegang saham
beberapa kriteria, antara lain kriteria mengenai kualitas suatu proyek dan
pembuatan keputusan, waktu prospek perusahaan akan mempenga-
pelaksanaan, keputus-an penggantian ruhi kebijakan-kebijakan pendanaan
investasi, pilihan inves-tasi jangka ma-najer. Manajer berkemungkinan
pendek atau jangka panjang(Myers et besar cenderung untuk menggunakan
al. 2001). Perhatian pada kriteria-
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 8 No. 2 Desember 2013 ISSN 1858-3687 hal 77-87 79
Pengaruh aliran kas bebas dan kebijkan utang terhadap keputusan investasi
aliran kas bebas daripada sumber bahwa pengaruh ne-gatif tersebut bisa
pendanaan eksternal. jadi disebabkan masa resesi yang
Beberapa peneliti telah membuk- dihadapi Inggris selama tahun 1988-
tikan pengaruh aliran kas bebas 1993.
terhadap keputusan investasi. Fazzari, Dechow, Richardson dan Sloan
Hubbard dan Petersen (1988) telah (2007) menguji pengaruh komponen
membuktikan pengaruh positif aliran kas dari aliran kas bebas sekarang
kas bebas ter-hadap keputusan terhadap investasi masa datang.
investasi. Pengaruh positif ini lebih Mereka menduga bahwa jika
besar terjadi pada pe-rusahaan yang perusahaan akan berinvestasi di masa
memiliki tekanan secara keuangan datang, maka perusahaan akan
1
(financially constraint firm) . Cleary meningkatkan kasnya di masa
(1999) merespon penelitian Fazzari, sekarang. Hasil pengujian mereka telah
Hubbard dan Petersen (1988) dengan membuk-tikan pengaruh positif
cara membagi perusahaan menurut komponen kas ter-sebut terhadap
indeks tekanan secara ke-uangannya investasi masa datang.
(ZFC). Penelitiannya membe-rikan hasil Hasil penelitian-penelitian tersebut
yang berbeda dengan hasil penelitian memberikan beberapa dugaan.
Fazzari, Hubbard dan Petersen Pertama, berdasarkan hasil penelitian
(1988).Cleary menemukan Dechow, Richardson dan Sloan (2007),
pengaruhpositif aliran kas terhadap aliran kas bebas tahun lalu memiliki
keputusan investasi lebih besar terjadi hubungan posi-tif dengan keputusan
pada perusahaan yang tidak investasi tahun se-karang. Artinya,
mengalami tekanan secara keuangan. apabila terdapat masa-lah keagenan,
Hasil pene-litiannya juga perusahaan yang meng-hasilkan aliran
mengindikasikan tidak adanya kas bebas besar saat ini akan
pengaruh tekanan keuangan terhadap menginvestasikan kembali aliran kas
keputusan investasi. bebas tersebut di masa datang.
Pawlina dan Renneboog (2005)
menguji pengaruh aliran kas terhadap H1 a: Aliran kas bebas tahun
keputusan investasi tanpa membagi lalu memiliki pengaruh
sampel penelitiannya menurut tekanan positif terhadap
keuangannya. Mereka membuktikan keputusan inves-tasi
hasil yang sama dengan penelitian sekarang
Fazzari, Hubbard dan Petersen (1988)
dan Cleary (1999). Pawlina dan Kedua, berdasarkan penelitian Richard-
Renneboog memberikan bukti secara son (2006), perusahaan yang memiliki
statistik mengenai pengaruh positif aliran kas bebas terbukti melakukan
aliran kas terhadap keputusan investasi overinvestment, yaitu investasi secara
perusahaan-perusahaan di Inggris. berlebihan setelah melakukan investasi
Walaupun demikian, hasil penelitian sebelumnya. Hal ini membuktikan ada-
me-reka tidak sama dengan hasil nya masalah keagenan dalam
penelitian Goergen dan Renneboog pengguna-an aliran kas bebas. Manajer
(2001). Goergen dan Renneboog melaksana-kan proyek tidak hanya
(2001) me-nemukan bahwa aliran kas disebabkan ke-inginan untuk
bebas tahun lalu memiliki pengaruh mempegaruhi nilai pasar perusahaan
negatif terhadap keputusan investasi (McConnel dan Muscarella 1985 dan
sekarang. Mereka berpendapat bahwa Chen 2006) atau dorongan kompensasi
pengaruh negatif tersebut manajer (Larcker 1983 dan Rajgopal
mengindikasikan tidak adanya dan Shevlin 2002) tetapi juga
overinvestment ketika perusahaan disebabkan adanya aliran kas bebas
meng-hasilkan aliran kas yang tinggi perusahaan (Jensen 1986).Apabila in-
atau un-derinvestment ketika vestasi yang dilakukan didasari dengan
perusahaan meng-hasilkan aliran kas masalah keagenan aliran kas, maka se-
yang rendah. Peneliti juga berpendapat harusnya ada hubungan positif antara
keputusan investasi tahun sekarang de-
1 ngan aliran kas bebas tahun sekarang.
Tekanan secara keuangan diukur dengan
menggunakan proksi penurunan dividen
80 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 8 No. 2 Desember 2013 ISSN 1858-3687 hal 77-87
Pengaruh aliran kas bebas dan kebijkan utang terhadap keputusan investasi
Tabel 1
Descriptive Statistics
Tabel 2
Std.
N Mean
Deviation Uji Regresi Seluruh Data
1. Seluruh perusahaan
Investasi 112 0.239 0.125
Debt t 112 0.922 0.708
AKB t 112 0.437 0.266
AKB t-1 112 0.434 0.268
Q t-1 112 -0.555 1.193
Growth t-1 112 1.075 0.133
AKB t * Debt 112 -1.156 1.712
AKB t-1 * Debt 112 -1.250 1.904
Tabel 3
Uji Regresi
Kesempatan Investasi Tinggi
84 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 8 No. 2 Desember 2013 ISSN 1858-3687 hal 77-87
Pengaruh aliran kas bebas dan kebijkan utang terhadap keputusan investasi
Tabel 5
Hasil Chow Test Referensi
Fitrijanti, T., dan Hartono, J.(2002). Set Jensen, M. C. (1986). Agency costs of
Kesempatan Investasi: Konstruksi free cash flow, corporate finance,
Proksi dan Analisis Hubungannya and takeovers.American Economic
dengan Kebijakan Pendanaan dan Review,76(2).
Dividen. Jurnal Riset Akuntansi In-
donesia, 5(1). Jensen, M. C. (1987). The free cash
flow theory of takeovers: A
Freund,S.,Prezas,A.P.,dan Vasudevan, financial perspective on mergers
G.K. (2003).Operating and acqui-sitions and the
performance and free cash flow of economy. Pro-ceedings of a
asset buyers.Financial Conference spon-sored by Federal
Management, 32(4), 87-106 Reserve Bank of Boston, 102-143.
Myers, S. C., Brealey, R. A.,dan Tarjo. (2005). Analisa free cash flow
Marcus, A. J. (2001). Fundamental dan kepemilikan manajerial
of corporate finance.McGraw-Hill terhadap kebijakan utang pada
Irwin.Third Edition. perusahaan publik di Indonesia.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Pawlina, G., and Renneboog, L. 8(1).
(2005).Is investment-cash flow
sensitivity caused by the agency Utami, S. R., dan Inanga, E. L. (2011).
coasts or asymmetric information? Agency costs of free cash flow,
Evidence from the UK. Discussion dividend policy, and leverage of
Paper.Tilburg University, Januari. firms in Indonesia. European
Journal of Economics, Finance
Rajgopal, S., dan Shevlin, T. and Adminstrative Sciences, 33, 7-
(2002).Empirical evidence on the 24.
relation between stock option
compensation and risk Wahidahwati. (2002). Pengaruh kepe-
taking.Journal of Accounting and milikan manajerial dan kepemilikan
Economics, 33(2), 145-171. institusional pada kebijakan hutang
perusahaan: Sebuah perspektif
Richardson, S. (2006). Over-investment theory agency.Jurnal Riset
of free cash flow.Review Akuntansi Indonesia,5(1).
Accounting Studies, 11, 159-189.