You are on page 1of 8

IJPST - SUPP1(1), 2019; 16 - 23

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology


Journal Homepage : http://jurnal.unpad.ac.id/ijpst/
UNPAD
Sedative Effect of Citronella (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) Towards
Male Mice (Mus musculus)

Yulianita Yulianita*, E. M. Effendi, Ekas M. Firdayani

Department of Pharmacy and Biology, Faculty of MIPA, Pakuan University, Bogor, Indonesia

Submitted 21 Oktober 2018; Revised 20 Desember 2018; Accepted 23 Januari 2019; Published 31 Maret 2019
*Corresponding autor: yulianita.farmasi@unpak.ac.id

Abstract
Hypnotics are substances which in certain dose is meant for escalating psychological desire to sleep
and reduse and causing sleep. The research was aimed to determining the influence and the effective
dose of citronella grass as sedative substance applied on male mice. Animals used on the test were
amounted to 25 male mice which were divided into 5 groups, each of them consisted of 5 mice. Whose
given the citronella grass extract were Dose Group I (12mg/20gBW), Dose Group II (24mg/20gBW),
and Dose Group III (48mg/20gBW), by means of Negative Control Group (-) 0,5mL of distilled water,
and Positive Group Control (+) in terms of 0.013mL/20gBW Diazepam. The results of the research
show that the conferral of citronella grass essence is positively potential as a sedative substance on the
mice. Thus, Dose III (48mg/20gBW) becomes the most effective dose with the mice onset of falling
recorded 46.7 seconds. The conferral duration of citronella grass essence towards sedative effect on
male mice with the dose (III) of 48mg/20gBW is the most effective dose due to the relative similarity
with diazepam as postive control, observed from the average duration being close to diazepam as
positive control within the average onset amounted to 4.46 seconds, while diazepam itself is amounted
to 1.38 seconds.

Key words: Citronella Grass, Sedativum, Rotarod

Efektivitas Sedatif Sereh Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle)


terhadap Mencit Jantan (Mus musculus)
Abstrak
Hipnotik adalah zat yang dalam dosis tertentu dimaksudkan untuk meningkatkan keinginan psikologis
untuk tidur dan menyebabkan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis
efektif serai wangi sebagai zat penenang yang dilakukan pada mencit jantan. Hewan yang digunakan
pada pengujian berjumlah 25 ekor tikus jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri
dari 5 ekor tikus. Perlakuan percobaan ekstrak rumput serai wangi terdiri dari Kelompok Dosis I (12mg
/ 20gBB), Kelompok Dosis II (24mg / 20gBB), dan Kelompok Dosis III (48mg / 20gBB), Kelompok
Kontrol Negatif (-) dengan 0,5mL air , dan Kelompok Kontrol Positif (+) dengan Diazepam 0,013mL
/ 20gBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak serai wangi berpotensi sebagai zat penenang
pada mencit. Dosis III (48mg / 20gBW) menjadi dosis paling efektif dengan onset pada 46,7 detik.
Dosis III (48mg / 20 gBB) adalah dosis yang paling efektif dengan waktu jatuh pada rotarod adalah
selama 46,7 detik. Dosis (III) 48mg / 20 gBB memiliki efektifitas yang relatif sama dengan diazepam
sebagai kontrol positif, dilihat dari durasi rata-rata diazepam sebagai kontrol positif dengan panjang
mata rata-rata 4,46 detik sedangkan diazepam selama 1,38 detik.

Kata kunci: Sereh wangi, sedatif, rotarod

16
IJPST - SUPP1(1), 2019; 16 -23
1. Pendahuluan kesehatan, membangkitkan semangat,
Depresan adalah senyawa yang menyegarkan serta menenangkan jiwa dan
dapat mendepres atau menekan sistem raga serta merangsang proses penyembuhan5.
tubuh. Depresan Sistem Syaraf Pusat (SSP) Komponen aroma dari minyak atsiri
adalah senyawa yang dapat mendepres cepat berinteraksi saat dihirup, senyawa
atau menurunkan aktivitas fungsional dari tersebut berinteraksi dengan sistem syaraf
sistem syaraf pusat (SSP). Akibat dari pusat dan langsung merangsang pada
penurunan aktivitas fungsional sistem syaraf sistem olfactory, kemudian sistem ini akan
pusat adalah menurunnya fungsi beberapa menstimulasi syaraf-syaraf pada otak dibawah
organ tubuh. Depresan sistem syaraf pusat kesetimbangan korteks serebral6. Senyawa-
Depresansia terbagi atas golongan sedatif, senyawa berbau harum atau fragrance dari
hipnotika, anastetik umum. Depresansia minyak atsiri suatu bahan tumbuhan telah
golongan sedative menyebabkan respon terbukti pula dapat mempengaruhi aktivitas
fisik dan mental dari hewan menghilang, lokomotor7.
tetapi tidak mempengaruhi kesadaran atau Penggunaan obat-obat penenang
dengan kata lain hanya menimbulkan efek pada saat ini termasuk suatu hal yang
sedasi. Depresansia golongan hipnotika wajar, mengingat obat-obat golongan ini
menimbulkan efek hipnotik pada hewan, merupakan golongan obat yang memiliki efek
sehingga rasa kantuk pada hewan. farmakologis yang cukup cepat tercapai setelah
Depresansia golongan sedatif dan hipnotika dikonsumsi. Karena hal tersebutlah obat-obat
ini apabila diberikan pada dosis tinggi dapat penenang tersebut banyak diresepkan dan
menyebabkan efek anaesthesi. Depresansia banyak ditemukan pada praktek keseharian
golongan anastetik umum adalah senyawa khususnya bagi para tenaga medis terutama
yang dapat menimbulkan efek anaeshtesi, dokter. Hal tersebut bagi pasien yang paham
sehingga kesadaran, rasa nyeri dari hewan tentu memberi manfaat yang berpengaruh
menjadi hilang, dan muscle relaxan1. besar, namun lain halnya bagi pasien yang
Serai wangi (Cymbopogon nardus justru sebaliknya, dengan memanfaatkan
(L.) Rendle) merupakan salah satu tanaman kelebihan golongan obat penenang tersebut,
yang berkhasiat dan dapat digunakan untuk pasien yang nakal justru menyalah gunakan
mengobati berbagai macam penyakit. penggunaan obat-obat penenang ini. Hal
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tersebut melatarbelakangi saya untuk
bahwa tanaman serai wangi mengandung melakukan penelitian mengenai depresan
flavonoid, polifenol, saponin dan minyak ini dengan menggunakan daun serai wangi
atsiri2. Dijelaskan pula bahwa daun serai yang kandungan minyak atsirinya digunakan
wangi mengandung saponin, flavonoid, sebagai aromaterapi. Selain kandungan
polifenol3, alkaloid dan minyak atsiri4. minyak atsirinya tersebut tentu ada kandungan
Penelitian sebelumnya telah dilakukan lain dalam daun serai wangi ini yang dapat
dan didapatkan kandungan Citronella bermanfaat sebagai penenang atau depresan,
yang tinggi pada daun serai wangi adalah maka dari itu dilakukan penelitian uji aktivitas
saat kondisi daun segar sebesar 67,36 % daun serai wangi sebagai depresan ini dengan
dan pada batang saat kondisi batang layu harapan memberi kesadaran pada masyarakat
sebesar 85,73 %. Minyak atsiri pada minyak untuk lebih memangkas kebutuhan untuk
serai wangi dapat dimanfaatkan sebagai mengkonsumsi obat-obatan sintetis dan
penenang, mengingat minyak atsiri umumnya beralih pada tanaman obat.
banyak digunakan sebagai bahan pokok
di sediaan aromaterapi. Seperti yang telah 2. Metode
dijelaskan oleh Yanti Mulyana, (2011) bahwa Penelitian ini telah dilaksanakan selama
aromaterapi adalah terapi yang menggunakan 2 (dua) bulan terhitung dari bulan April sampai
minyak esensial atau sari minyak murni bulan Juni 2018 di Laboratorium Farmasi
untuk membantu memperbaiki atau menjaga Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

17
IJPST - SUPP1(1), 2019; 16 -23
Alam Universitas Pakuan, Bogor. 2.4. Pembuatan Larutan
2.4.1 Larutan Kontrol Negatif (K-)
2.1. Alat dan Bahan Dosis aquades ditentukan yakni
Alat-alat yang digunakan berupa: sebanyak 0,5 mL sebagai kontrol negatif.
Neraca analitik (And®, cawan uap, oven Dosis 0,5 ml tersebut disesuaikan dengan
(Menmert®), krus, timbangan, tanur, blender, kapasitas lambung mencit9.
botol coklat, kain batis sebagai alat ekstraksi,
kandang mencit, pengayak (mesh 30), tanur 2.4.2 Larutan Uji Kontrol Positif (K+)
(Ney®), tempat makan dan minum mencit, Dosis dewasa penenang diazepam
rotarod, sonde lambung, stopwatch dan dalam sediaan oral adalah 2-10 mg per hari,
peralatan gelas laboratorium lainnya seperti dari literatur tersebut digunakan dosis sedang
labu ukur, erlen meyer, corong, cawan petri, (pertengahan) yakni sebesar 5 mg per hari.
pipet tetes, batang pengaduk. Adapun konversi dosis pada manusia dengan
Bahan-bahan yang digunakan terdiri berat 70 kg ke mencit 20 g adalah 0,002610,
dari daun serai wangi segar, hewan uji sehingga kisaran dosis diazepam untuk mencit
yang digunakan adalah mencit jantan galur adalah 5 mg x 0,0026 = 0,013 mg/20gBB.
BALB/c yang berumur 2-3 bulan dengan %. Dosis yang diberikan pada kelompok
berat badan 20-25 g. Pelarut untuk ekstraksi perlakuan akan diencerkan hingga 0,5 mL
yakni etanol 70%, silica gel, aquades (air), sesuai dengan kapasitas lambung mencit9.
makanan mencit (pelet), serbuk kayu, obat
sedatifum (larutan injeksi diazepam dalam 2.4.3 Larutan Uji
ampul), asam klorida 2N, FeCl3, kloroform Pada penelitian ini dosis depresan yang
1%, HCl 2N, pereaksi Mayer, Dragendorf, digunakan mengacu pada dosis depresan
Bouchardart, gelatin, NaCl 10%, serbuk Mg dari daun kratom sebanyak 15 g9, kemudian
dan serbuk Zn. dikonversikan ke dosis mencit dengan
faktor konversi mencit (20 g) ke manusia
2.2. Ekstraksi adalah 0,002620 g sehingga diperoleh dosis
Serai Wangi (Cymbopogon nardus (L) pemberian untuk mencit. Dosis tersebut dibagi
Rendle) yang digunakan diperoleh dari Desa setengahnya, hingga 2 kali kelipatannya
Girimukti Kecamatan Ciemas Kabupaten dengan persen rendemen 8,17%. Dosis yang
Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Serai diberikan pada kelompok perlakuan akan
wangi dibuat simplisia dan dihaluskan untu diencerkan hingga 0,5 mL sesuai dengan
kemudian diayak dengan ayakan mesh 30. kapasitas lambung mencit9.
Metode ekstraksi yang digunakan
yaitu maserasi. Simplisia daun serai wangi 2.5 Persiapan Hewan Coba
sebanyak 200 g dimaserasi menggunakan Persiapan hewan coba sebanyak 25 ekor
pelarut etanol 70% dengan penggantian yang digunakan pada penelitian ini terlebih
pelarut setiap 1x24 jam yaitu hari pertama dahulu hewan coba ditimbang bobot badan
sebanyak 50% dari pelarut yang digunakan lalu dibagi untuk 5 kelompok perlakuan
(sampai serbuk terendam seluruhnya), hari sebagai ulangan kemudian diadaptasikan
kedua 25% dan ketiga 25% dan dilakukan selama 7 hari dalam kandang, diberi makan
pengadukan selama 5 menit. Maserat etanol dan minum standar (ad libitum), ditimbang
70% dikumpulkan dan dipekatkan dengan dan dikelompokkan secara acak untuk
menggunakan waterbath sehingga diperoleh mendapatkan perlakuan. Agar data yang
ekstrak kental8. diperoleh akurat, hewan coba diusahakan
relatif homogen berdasarkan bobot badan
2.3. Uji Fitokimia Ekstrak yaitu dengan menghitung koefisien variasi
Skrining fitokimia dari ekstrak daun (CV), dinyatakan homogen bila nilai CV
serai wangi terdiri dari pengujian senyawa berkisar 10 – 15%.
alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin.

18
IJPST - SUPP1(1), 2019; 16 -23
2.6 Tahap Perlakuan itu sendiri yakni diazepam dimana
a. Setelah diaklimatisasi mencit masa paruh eliminasi diazepam sekitar
diadaptasi terhadap alat rotarod untuk 21 sampai 37 jam12.
penyesuaian.
b. Mencit dipuasakan selama 60 menit 2.7 Jenis dan Rancangan Penelitian
untuk pengosongan lambung, hal ini Jenis penelitian ini adalah true
bertujuan untuk mempercepat waktu experimental dengan post test only with
penyerapan obat. control group design. Perlakuan yang
c. Setelah dipuasakan, masing-masing diberikan dengan pemberian ekstrak Daun
kelompok diberi perlakuan diantaranya Serai Wangi bertingkat, sedangkan luaran
Kelompok dengan pemberian ekstrak (outcome) adalah menilai aktivitas motorik
serai wangi yaitu Kelompok Dosis I mencit dengan metode rotarod manual.
(12 mg/20 gBB), Kelompok Dosis II
(24 mg/20 gBB), dan Kelompok Dosis 2.8 Parameter yang Diamati
III (48 mg/20 gBB), dengan Kelompok Lamanya waktu mencit dapat bertahan
Kontrol Negatif (-) aquadest 0,5mL, tetap berlari pada roda berputar atau rotarod
dam Kelompok Kontrol Positif (+) dengan menggunakan stopwatch. Parameter
berupa Diazepam 0,013 mg/20gBB. penunjang pada penelitian ini yakni berat
Banyaknya dosis yang diberikan adalah badan mencit.
sebesar 0.5 mL disesuaikan dengan
kapasitas lambung mencit9 2.9 Analisis Data
d. Setelah diberikan perlakuan, mencit Untuk mendapatkan suatu kesimpulan,
diistirahatkan selama 30 menit, untuk maka data yang diperoleh dianalisis dengan
selanjutnya diuji dengan menggunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
alat rotarod dimana mencit ditempatkan (RAL) untuk 5 tingkatan perlakuan dan lima
pada roda putar yang tergantung di atas ulangan.
lantai kandang yang cukup rendah
untuk tidak melukai hewan itu. 3. Hasil dan Pembahasan
e. Dicatat waktu yang diperlukan mencit Daun serai wangi yang digunakan
mempertahankan posisi pada rotarod. sebanyak 4 kg. Diperoleh serbuk simplisia
Lamanya waktu mencit dapat bertahan sebanyak 400 g yang kemudian dilakukan
tetap berlari pada roda berputar atau metode ekstraksi yakni secara maserasi,
rotarod ini menjadi ukuran dari aktivitas dikentalkan dengan bantuan waterbath dan
motorik, keseimbangan dan kondisi diperoleh bobot ekstrak kental sebesar 42 g,
fisik. Mencit normal mempertahankan sehingga diperoleh rendemen ekstrak daun
posisi pada rotarod dalam waktu yang serai wangi sebesar 21%. Hasil pemeriksaaan
lama. Adanya gangguan neurologi parameter organoleptik menunjukkan bahwa
minimum (misalnya ataksia, sedasi simplisia daun serai wangi memiliki bentuk
dan hipereksitabilitas) ditunjukkan serbuk yang halus, berserat, berwarna hijau,
oleh ketidak mampuan mencit bau aromatik kuat dan memiliki rasa pahit.
mempertahankan posisinya dan jatuh
lebih cepat. Tiap eksperimen diulang Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia Simplisia dan
Ekstrak Serai Wangi
hingga tiga kali pengulangan11.
f. Setelah semua perlakuan dilakukan Sampel
Senyawa
pada semua kelompok, dilakukan Simplisia Ekstrak
pengujian durasi mencit berputar pada Flavonoid + +
rotarod kembali selama rentang waktu Alkaloid + +
8 jam dengan pengujian rotarod per Saponin + +
satu jam sekali untuk membandingkan Tanin + +
dengan waktu paruh dari kontrol positif Keterangan : + = Hasil Positif

19
IJPST - SUPP1(1), 2019; 16 -23
Sedangkan ekstrak kental daun serai wangi wangi yang sifatnya depresan. Rata – rata
memiliki bentuk ekstrak yang lengket, waktu lama mencit bertahan pada sebelum
berwarna coklat kehitaman, bau khas aromatik perlakuan yakni 114.82 detik, sedangkan
dan memiliki rasa pahit. setelah perlakuan menunjukkan angka 58.58
detik yang berarti bahwa pada saat setelah
3.1. Hasil Uji Fitokimia diberikan perlakuan dengan pencekokan
Simplisia serbuk daun serai wangi daun serai wangi memberikan efek depresan
terdapat senyawa flavonoid, tanin dan sehingga mencit pada kelompok perlakuan
alkaloid namun tidak mengandung saponin tidak bertahan lama berlari pada rotarod atau
karena timbul busa yang tidak stabil setelah bisa disimpulkan bahwa daun serai wangi
pengocokan. Sedangkan kandungan senyawa benar memberikan efek depresan pada tiap
metabolit sekunder dalam ekstrak kental daun tiap kelompok perlakuannya. Histogram rata-
serai wangi terekstraksi seluruhnya dengan rata data pengamatan lama waktu mencit
baik dengan penggunaan pelarut etanol 70% bertahan pada waktu setelah perlakuan dapat
tersebut. dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 1.
Efek depresan pada penelitian ini dapat
3.2. H
asil Perlakuan Terhadap Efek dilihat dari waktu setelah perlakuan, mencit
Depresan Mencit terjatuh dari rotarod. Setelah pemberian
Perlakuan pemberian dosis daun perlakuan, yang paling memiliki efek depresan
serai wangi terhadap mencit jantan terdiri adalah kelompok kontrol (+) dan ekstrak daun
atas daun serai wangi 12mg/20gBB (Dosis serai wangi pada dosis ke III yakni sebesar
I), 24mg/20gBB (Dosis II), 48mg/20gBB 80mg/gBB. Data yang diperoleh kemudian
(Dosis III), kontrol positif dengan obat dianalisis secara statistika menggunakan
diazepam 0,013mg/20gBB dan kontrol SPSS 17 untuk melihat uji Anova dan uji lanjut
negatif dengan aquadest 0,5mL. Pengujian Duncan untuk diketahui adanya pengaruh
perlakuan ini menggunakan metode rotarod pada setiap perlakuan.
manual, merupakan skrining farmakologi Setelah dilakukan uji lanjut Duncan
yang dilakukan untuk mengetahui efek obat dapat dinyatakan bahwa pemberian perlakuan
yang bekerja pada koordinasi gerak, terutama sangat berpengaruh dibandingkan dengan
penurunan kontrol syaraf pusat, dengan cara kontrol negatif yakni aquadest sebanyak 0,5
hewan coba dilarikan pada alat rotarod dan mL. Pemberian ekstrak daun serai wangi
dihitung lamanya dengan stopwatch11. 12mg/20gBB (Dosis I), 24mg/20gBB (Dosis
Dari hasil pengamatan rata-rata tersebut II), 48mg/20gBB (Dosis III) memperlihatkan
dapat disimpulkan bahwa pengamatan lama pengaruh yang relatif sama terhadap efek
waktu mencit bertahan sebelum perlakuan depresan pada mencit jantan antar dosis
lebih lama bertahan pada rotarod, hal satu dengan yang lainnya (P > 0.05). Obat
tersebut karena pada kelompok perlakuan diazepam 0,013mg/20gBB sebagai kontrol
belum dilakuan pemberian dosis daun serai positif (+) dibandingkan dengan perlakuan
Tabel 2. Hasil Rata-rata Data Pengamatan Lama Waktu Mencit Bertahan Sebelum dan Setelah
Perlakuan
Hasil Rata-rata Hasil Rata-rata Persentase
Kelompok Berat Badan
Pengamatan Sebelum Pengamatan Setelah Penurunan
Perlakuan Rata - rata
Perlakuan (detik) Perlakuan (detik) (%)
(D1) 12mg/20gBB 30.4 114.8 52.9b 61.9
(D2) 24mg/20gBB 30 130.4 48.6b 81.8
(D3) 48mg/20gBB 37.2 105.4 46.7b 58.7
(K+) Diazepam 41.4 76.9 11.2c 65.7
(K-) Aquadest 29.6 146.0 133.5a 12.5
Rata - rata 114.82 58.58

20
IJPST - SUPP1(1), 2019; 16 -23

Gambar 1. Histogram Rata-rata Data Pengamatan Lama Waktu Mencit Bertahan Pada Waktu Setelah
Perlakuan

yang lain memberikan pengaruh yang sangat kecepatan mencit berlari sampai jam ke 6
nyata sebagai depresan pada mencit jantan. adalah 18.24 detik, namun pada dosis ke
Dari hasil Uji Lanjut Duncan, dapat dilihat III rata – rata lamanya durasi mencit berlari
bahwa pemberian dosis III yakni 48mg/20gBB menurun drastis yakni sekitar 4.46 detik
mencit, merupakan dosis yang paling efektif sampai jam ke 6. Untuk kontrol positif yakni
terhadap efek depresan. diazepam dari jam ke 1 setelah perlakuan
Dari hasil tersebut dapat diketahui awal sampai jam ke 6 sama sekali tidak ada
bahwa dengan meningkatnya dosis ekstrak pergerakan dari hewan uji (mencit) sehingga
daun serai wangi menunjukkan peningkatan hasil nilai rata rata durasinya yakni 1.38
efek depresan pada hewan uji, sehingga detik. Untuk kontrol negatif berupa aquadest,
dapat dinyatakan bahwa perlakuan dosis mencit dari jam ke 0 sampai jam ke 6 relatif
48mg/20gBB (Dosis III) merupakan dosis normal, dengan nilai lamanya durasi yakni
yang efektif sebagai depresan dengan lama 56.18 detik. Sebagai kontrol negatif tidak
waktu yakni 4.46 detik dan yang paling menimbulkan efek apapun, atau efeknya
singkat waktu bertahannya mencit pada netral terhadap hewan uji.
rotarod yakni pada pemberian obat diazepam Dari grafik di atas terlihat bahwa efek
0.013mg/20gBB (k+). Efek depresan dapat depresan, dengan dilihat dari lamanya durasi
terlihat pada Tabel 3 di bawah ini. mencit terjatuh dari rotarod. Pada setiap jam
Dari data di atas terlihat bahwa efek nya selama 7 jam dilakukan pengamatan
depresan, dengan dilihat dari lamanya durasi dengan dilarikan pada rotarod untuk setiap
mencit terjatuh dari rotarod. Pada setiap jam kelompok perlakuan, mulai dari dosis ke I
nya selama 6 jam dilakukan pengamatan dilihat dari rata - ratanya sampai jam ke 7
dengan dilarikan pada rotarod untuk setiap mencit masih mampu untuk berlari dengan
kelompok perlakuan, mulai dari dosis ke I rata – rata sampai 22.8 detik sampai jam
dilihat dari rata - ratanya sampai jam ke 6 ke 7, begitupun pada dosis ke II rata – rata
mencit masih mampu untuk berlari dengan kecepatan mencit berlari sampai jam ke 7
rata – rata sampai 22.8 detik sampai jam adalah 18.24 detik, namun pada dosis ke
ke 6, begitupun pada dosis ke II rata – rata III rata – rata lamanya durasi mencit berlari

21
IJPST - SUPP1(1), 2019; 16 -23
menurun drastis yakni sekitar 4.46 detik aktivitas fisik yang baik dan ketika dilakukan
sampai jam ke 7. Untuk kontrol positif yakni pengamatan dengan rotarod hewan uji masih
diazepam dari jam ke 1 setelah perlakuan bisa melakukan aktivitas secara normal.
awal sampai jam ke 7 sama sekali tidak ada Untuk kontrol positif dan dosis ke III
pergerakan dari hewan uji (mencit) sehingga 48mg/20gBB menunjukkan pengaruh yang
hasil nilai rata rata durasinya yakni 1.38 relatif sama, dimana hewan uji atau mencit
detik. Untuk kontrol negatif berupa aquadest, dari jam ke 1 sampai akhir atau jam ke 7
mencit dari jam ke 1 sampai jam ke 7 relatif tidak menunjukkan aktivitas apapun atau
normal, dengan nilai lamanya durasi yakni tertidur sehingga ketika dijumlahkan dan di
56.18 detik. Sebagai kontrol negatif tidak rata – rata kan hasilnya lebih kecil dibanding
menimbulkan efek apapun, atau efeknya kelompok perlakuan yang lain. Kontrol positif
netral terhadap hewan uji.Setelah diuji secara (diazepam) merupakan obat sintetis untuk
statistik, dapat dinyatakan bahwa pemberian penenang atau depresan dan yang paling
ekstrak serai wangi berpengaruh sangat nyata mendekati kontrol positif dalam penelitian
terhadap aktivitas depresan pada mencit ini adalah pemberian 48mg/20gBB (Dosis ke
jantan (P < 0.01), dengan pengujian lamanya III) maka dapat dinyatakan bahwa dosis ke III
durasi yang semakin cepat. Untuk melihat ini memiliki efek depresan yang mendekati
perbedaan antar kelompok, dilakukan uji kontrol positif, yakni diazepam.
lanjut Duncan.
Setelah dilakukan uji lanjut Duncan 4. Kesimpulan
dapat dinyatakan bahwa lamanya durasi pada 4.1. Kesimpulan
pemberian perlakuan ekstrak daun serai wangi Berdasarkan penelitian yang telah
terhadap efek depresan pada mencit jantan dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
dengan dosis 12mg/20gBB (Dosis I) dan dosis 1. Pemberian ekstrak daun serai wangi
24mg/20gBB (Dosis II) memperlihatkan (Cymbopogon nardus (L.) Rendle)
pengaruh yang relatif sama atau tidak berpotensi sebagai zat depresan pada
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap mencit jantan.
lamanya durasi efek depresan, sedangkan 2. Dosis efektif ekstrak daun serai wangi
kontrol negatif yakni aquadest sebanyak 0.5 (Cymbopogon nardus (L.) Rendle)
mL berbeda nyata dengan semua kelompok sebagai depresan pada mencit jantan
perlakuan dan kontrol positif artinya pada yakni sebesar 48mg/20gBB.
kelompok perlakuan ini hewan uji (mencit)
dari jam ke 1 sampai jam ke 7 menunjukkan

Gambar 2. Grafik Lamanya Durasi Efek Depresan Terhadap Mencit

22
IJPST - SUPP1(1), 2019; 16 -23
Tabel 3. Hasil Pengujian Durasi Efek Depresan Terhadap Mencit
Berat Badan Hasil Rata-rata
Kelompok Perlakuan
Rata - rata Pengamatan (detik)
1 Dosis I 12 mg/20gBB 30.4 22.8b
2 Dosis II 24 mg/20gBB 30 18.24b
3 Dosis III 48 mg/20gBB 37.2 4.46a
4 Kontrol Positif (Diazepam) 41.4 1.38a
5 Kontrol Negatif 29.6 56.18c
Keterangan : angka rata – rata yang ditandai dengan huruf yang sama pada layar yang sama menunjukkan pengaruh yang
tidak nyata (P > 0.05) sebagai depresan.

4.2. Saran Steven Foster (Consultant, Medicinal


1. Dapat dilakukan pengujian dengan and Aromatic Plants). John Wiley &
metode lain seperti Traction Test dan Sons, New York, NY. 1996. xxxviii+ 649
Fireplace Test terutama Muscle Relaxant pp. 17.5× 25 cm. $150.00. ISBN 0-532-
untuk memastikan efek depresan pada 42154-5. 1996.
ekstrak daun serai wangi. 5. Mulyana Y, Warya S, Fika I. Efek aroma
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terapi minyak esensial mawar (Rosa
untuk mengetahui zat-zat aktif yang Domacena Mill) terhadap jumlah bakteri
terkandung di dalam ekstrak daun udara ruangan berpendingin. J Med
serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Planta. 2011.
Rendle), khususnya yang mempunyai 6. Buckle J. Use of aromatherapy as a
efek sebagai depresan. complementary treatment for chronic pain.
3. Sebaiknya dilakukan penelitian uji Altern Ther Health Med. 1999;5(5):42.
toksisitas dari ekstrak daun serai wangi 7. Buchbauer G, Jäger W, Jirovetz L,
(Cymbopogon nardus (L.) Rendle), Ilmberger J, Dietrich H. Therapeutic
baik toksisitas akut, sub kronis maupun properties of essential oils and fragrances.
kronis dengan berbagai dosis. In: ACS Publications; 1993.
8. Hidayati A. Uji Efek Sedatif Ekstrak
Daftar Pustaka N-Heksan Dari Daun Kratom (Mitragyna
speciosa Korth.) Pada Mencit Jantan
1. Kirtishanti A, Dini K. 2012, Identifikasi Galur Balb/c. J Mhs Farm Fak Kedokt
Efek Depresan SSP (Susunan Saraf UNTAN. 2013;3(1).
Pusat), Antikejang dan Neurotoksisitas 9. Novindriana D. Uji Efek Sedatif Ekstrak
Senyawa 4-Klorobenzoiltiourea Pada Etanolik Daun Kratom (Mitragyna
Mencit Putih Jantan. Fakultas Farmasi Speciosa Korth.) Pada Mencit Jantan
Universitas Surabaya. Jurnal Teknosains. Galur Balb/c. J Mhs Farm Fak Kedokt
Vol 2 No. 1,Halaman 1-70. 22. Surabaya . UNTAN. 3(1).
2. Dalimartha S, Soedibyo M. Awet Muda 10. Laurence DR, Bacharach AL. Evaluation
Dengan Tumbuhan Obat Dan Diet of Drug Activities: Pharmacometrics. Vol
Supplemen. Trubus Agriwidya; 1999. 900. ASPET; 1964.
3. Syamsuhidayat SS, Hutapea JR. 11. Amalia R. Pengaruh ekstrak pegagan
Inventaris tanaman obat Indonesia. Dep (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap
Kesehat RI, Jakarta. 1991;1:286-287. efek sedasi pada mencit balb/C. 2009.
4. Tyler VE. Encyclopedia of Common 12. Riss J, Cloyd J, Gates J, Collins
Natural Ingredients Used in Food, Drugs, S. Benzodiazepines in epilepsy:
and Cosmetics, By Albert Y. Leung pharmacology and pharmacokinetics.
(Consultant, Natural Products) and Acta Neurol Scand. 2008;118(2):69-86.

23

You might also like