Professional Documents
Culture Documents
2 – Juli 2023
Ekstrak Etanol Daun Mangga (Mangifera indica L.) pada Uji Efektivitas
Analgetik Mencit (Mus musculus)
DOI: https://doi.org/10.55181/ijms.v10i2.430
Abstract : Mango leaves contain chemical compounds such as alkoloids, flavonoids, steroids, tannins,
phenolic acids, flavonols, phenolic esters and mangiferin (C-glucoxanthones). The leaves have
properties as a pain reliever. Mangiferin is a substance contained in mango leaves (Mangifera indica L.)
which can provide a pain reliever effect. The aim of this study was to examine the ethanol extract of
mango leaves (Mangifera indica L.) to test the power of pain relief and determine the levels of extracts
that have analgesic effectiveness. The hypothesis that the ethanol extract of mango leaves has the best
analgesic effectiveness in mice (Mus musculus). Types of experimental research. The ethanol extract
of mango leaves was made in several doses, including 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, the
positive control for the analgesic drug was Acetosal 65 mg and the negative control for cooking oil. The
results of the observations included the organoleptic test of the extract, the number of stretches that
occurred in the test animals after being induced by acetic acid and the percentage of analgesic power.
The data analysis technique uses the ANOVA method with the support of the SPSS program. Statistical
data from the study showed that the ethanol extract of mango leaves was significantly different from the
positive control, namely p value < 0.05. The ethanol extract of mango leaves at doses of 25 mg/kgBB,
50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB provided analgetic power of 22.14%, respectively. 22.46%, and 25.31%.
Keywords: Mangifera indica L., analgesic effect, ethanol extract
Abstrak : Daun mangga mengandung senyawa kimia seperti alkoloid, flavonoid, steroid, tanin, acid
fenolik, flavonol, ester fenolik serta mangiferin (C-glucoxanthones). Daun tersebut mempunyai khasiat
sebagai pereda nyeri. Mangiferin merupakan zat yang dikandung dalam daun mangga (Mangifera
indica L.) yang dapat memberikan efek Pereda sakit. Tujuan penelitian ekstrak etanol daun mangga
(Mangifera indica L.) untuk menguji daya pereda rasa nyeri dan menentukan kadar ekstrak yang
mempunyai efektivitas analgetik. Hipotesis ekstrak etanol daun mangga memiliki efektivitas analgetik
pada mencit (Mus musculus) paling baik. Jenis penelitian eksperimental. Ekstrak etanol daun mangga
dibuat beberapa dosis antara lain 25mg/kgBB,50mg/kgBB,100mg/kgBB, kontrol positif obat analgetik
digunakan Asetosal 65 mg dan kontrol negatif minyak goreng. Hasil pengamatan meliputi uji
organoleptis ekstrak, banyaknya jumlah geliat yang terjadi pada hewan uji setelah diinduksi asam asetat
dan persen daya analgetik. Teknik analisa data menggunakan metode ANOVA ddengan dukungan
program SPSS. Data statistik penelitian menunjukkan bila ekstrak etanol daun mangga berbeda nyata
terhadap kontrol positif yaitu nilai p < 0,05.Ekstrak etanol daun mangga dosis 25 mg/kgBB, 50mg/kgBB,
100mg/kgBB memberikan daya analgetik masing-masing 22,14%, 22,46%, dan 25,31%.
Kata kunci : Mangifera indica L., efek analgetik, ekstrak etanol
PENDAHULUAN
Daun mangga dan manga (Mangifera obat pereda sakit nyeri, dapat mengurangi atau
indica L.) adalah tanaman buah yang memiliki mencegah rasa nyeri, tetapi kesadaran pasien
kandungan steroid, alkoloid, flavonoid, flavonol, tidak hilang. (Tjay & Rahardja, 2007). Nyeri
tanin fenolik acid, fenolik ester dan mangiferin adalah rasa sakit, tidak merasa nyaman, terkait
(c-gluc xanthones). Zat aktif simplisia berfungsi dengan kerusakan jaringan. Psikologis
sebagai analgetik yaitu mangiferin, sudah seseorang juga dapat memperkuat rasa sakit,
diteliti oleh lebih dari satu peneliti. Zat aktif ini atau mencegah rasa sakit (Tjay & Rahardja,
mempunyai khasiat sebagai, antiinflamasi, 2007).
antidiabetes, antioksidan, analgetic, antitumor, Obat kimiawi di era modern saat ini relatif
immunodulator dan antipiretik (Jutiviboonsuk & mahal untuk masyarakat menengah ke bawah
Sardsaengjun, 2010). dan memiliki efek samping lebih kuat dibanding
Mangiferin memiliki salah satu manfaat obat tradisional, Obat kimia memberikan efek
sebagai analgetik. Analgetik dikenal sebagai samping terhadap tubuh bila di konsumsi pada
kurun waktu yang pendek maupun lama. Data variabel bebas adalah dosis ekstrak
Khasiat obat sudah diteliti dan dibuktikan etanol daun mangga, variabel tergantung
secara ilmiah, jadi apabila dikonsumsi bisa adalah banyaknya frekuensi geliat dan % daya
lebih aman. Pada penelitian sebelumnya analgetik Mus musculus.
Mifthaquljanah (2015), menggunakan metode Alat praktikum pada penelitian
infusa daun mangga sebagai analgetik. Proses menggunakan blender, bangan analitik, kain
ekstraksi memakai metode maserasi, sebab fanel, Oven, waterbath, kertas saring, spuit
zat aktif daun mangga larut dengan dalam peroral 1ml, gelas ukur 100 ml, beker gelas 500
etanol dan bisa di pakai lebih dari satu hari, ml, cawan poselin 300 ml, dan peralatan glass
perbandingan pada metode infusa hanya lainnya. Bahan habis pakai penelitian uang
mampu bertahan dalam satu hari. disiapkan adalah : daun mangga simplisia 300
g, acetosal, asam asetat, etanol 70 %, etanol
METODE PENELITIAN 96%, Minyak Goreng, Mencit.
Sampel daun mangga diambil dari daerah Analisis data statistik memakai uji ANOVA
Sukoharjo, Jawa Tengah yaitu daun Mangga dibantu dengan SPSS programe (Sarwono.J,
manalagi di petik dari daun ke tujuh sampai 2015). Pengujian data sampel dengan One-
habis, warna daun hijau ketuaan. Uji dosis Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Uji
menggunakan hewan mencit galur Swiss homogenitas dengan Test of Homogenity of
jantan, berumur 3 bulan, secara fisik tidak Variances, dan perlakuan pada sampel
cacat dan syarat berat badan 17-20 gram. menggunakan Uji Post Hoc Tests (LSD).
Pengambilan sampel menggunakan Simple
Random Sampling.
Ditambah Ditambah
minyak minyak
sampai sampai
tanda batas tanda batas
Dipipet 25 ml Dipipet 25 ml
P1 P2 P3
Keterangan :
P1= Dosis 100 mg/kgBB
P2= Dosis 50 mg/kg/BB
P3= Dosis 25 mg/kgBB
9 Negatif
8 (Minyak
goreng)
7 Positif
(Acetosal)
6
geliat mencit
5 Dosis 100
mg
4
3 Dosis 50 mg
2
1 Dosis 25 mg
0
5` 10` 15` 20` 25` 30` 35` 40` 45` 50` 55` 60`
waktu
Rata-Rata Geliat
70
60
63.2
50
40 47.2 49 49.2
30 37
20
10
0
Negatif (Minyak Positif Dosis 100 mg Dosis 50 mg Dosis 25 mg
Goreng) (Acetosal)
Grafik geliat rata-ratat mencit,terlihat daun mangga, maka semakin kecil rata-rata
pada gambar 3. minyak memliki jumlah geliat geliat yang ditimbulkan, karena ekstrak tersebut
rata rata paling besar, karena minyak tidak memiliki daya analgetik. Hal tersebut
memiliki aktivitas analgetik, acetosal memliki disebabkan, efek ekstrak etanol dosis 100
rata rata jumlah geliat paling sedikit sebab mg/kg/BB dapat terabsorbsi didalam saluran
acetosal mempunyai daya analgetik kuat. pencernaan lebih banyak dari pada dosis 25
Semakin tinggi kadar atau dosis ektrak etanol mg/kgBB dan 50 mg/kgBB.
45
40
35
30
RAta%DA
25
20
15
10
5
0
Positf Dosis 100
Dosis 50 mg Dosis25 mg
(Acetosal) mg
Series 1 40.65 25.31 22.46 22.16
Hasil rata-rata % daya analgetik ekstrak nilai signifikansi 0,291 > 0,05, terlihat bahwa
daun mangga dapat dilihat pada gambar 4. data terdistribusi normal. Pada uji Test of
Pada dosis 100 mg/kgBB menghasilkan persen Homogenity of variances dengan nilai
daya analgetik 25,31%, mendekati kontrol signifikansi 0,783 > 0,05, artinya menunjukkan
positf (acetosal) 40,65%, dari pada dosis 25 bahwa varian adalah homogen. Selanjutnya
mg/kgBB (22,14%) dan 50 mg/kgBB (22,46%). dilakukan uji Anova hasil nilai probabilitas
Hal ini menunjukkan bahwan dosis 100 mg diperoleh 0,000 < 0,05
memliki efek analgetik yang lebih dibandingkan Acetosal sebagai kontrol positif, sediaan
25 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB, sebab pada uji ekstrak etanol daun mangga ada empat
dosis 100 mg/kgBB memiliki kandungan zat dosis (a) 65 mg/kgBB, (b) 25mg/kgBB, (c)
aktif lebih banyak dibandingkan dengan dosis 50mg/k BB, (d) 100mg/kgBB. Hasil uji Post Hoc
lainnya. Tests (LSD) menunjukkan ada beda antar
Uji One-sample Kolmogorov-Smirnov perlakuan, ab, ac, dan ad. Antara perlakuan, bc,
digunakan untuk menguji data, dengan hasil bd, dan cd, menunjukkan tidak ada perbedaan
yang signifikan antar perlakuan.hasil uji. dalam etanol. Maserasi dilakukan tanpa
Terdapat geliat mencit antar kelompok uji pemanasan langsung untuk menghindari
acetosal dengan semua perlakuan dosis kerusakan pada komponen ruas daun mangga
ekstrak dilihat dari signifikansi (p) 0,000 < 0,05. yang tidak tahan panas. Berdasarkan penelitian
PEMBAHASAN ( Islam et al, 2010 ), ekstrak etanolik daun
Simplisia bahan uji penelitian daun manga terbukti berpotensi efek analgesik,
mangga (Mangifera indica L.), dibuat sediaan antiinflamasi, antibakteri dan antijamur. Hal ini
ekstrak etanol, sebagai pengujian analgetik. relevan dengan penelitian (Mohanvelu et al,
Simplisia ini memiliki kandungan mangirefin (C- 2015), bila ekstrak daun mangga yang
glucoxanthones), tanin, alkaloid, asam fenolik, dimaserasi menggunakan air juga terdapat efek
flavonoid, steroid, ester fenolik dan flavonol. analgesik ketika diujikan pada tikus albino.
(Jutiviboonsuk & Sardsaengjun, 2010). Pada penelitian (Khafida, R & Endrawati,
Metode maserasi dilakukan selama 48 jam S, 2020) flavonoid dan alkaloida yang
agar tercapai keseimbangan antara bahan terkandung pada daun sirsak juga mempunyai
yang diekstraksi pada bagian dalam sel dengan efek analgetik, pengujian menggunakan mencit
bahan yang masuk ke dalam cairan, sehingga Daun sirsak mempunyai kandungan zat aktif
diharapkan zat yang diekstraksi sempurna. alkaloida, steroid, kumarin, terpenoid,
Maserasi dilakukan dengan perendaman flavonoid, dan tanin. Senyawa golongan
tertutup, terlindung dari cahaya langsung untuk flavonoid dan alkaloida ini yang bertanggung
mencegah reaksi dikatalis cahaya atau jawab memberikan efek analgetik yang
perubahan warna. menghambat biosintesis prostaglandin
Maserasi dilakukan dengan pencampuran (Wulandari, S.A & Aznam, N, 2018). Perbedaan
berulang, sehingga permukaan pelarut penelitiannya, pada uji daun sirsak dibuat
menutupi seluruh permukaan serbuk simplisia, sediaan dekokta dengan menggunakan
dan pencampuran juga berfungsi untuk konsentrasi 1%, 2% dan 4%, sediaan dekokta
menyeimbangkan konsentrasi larutan di luar paling efektif sebagai daya analgetik pada
serbuk simplisia, sehingga perbedaan kadar 4% sebesar 38,07% ± 1,07%, masih
konsentrasi larutan di dalam dan di luar sel dibawah daya analgetik kontrol positif
diupayakan bisa sekecil mungkin. (asetozal).
Pencampuran yang dilakukan, akan Keunggulan mencit sebagai hewan
menyeimbangkan konsentrasi bahan ekstraksi penelitian adalah, umur mencit relative singkat,
lebih cepat dalam cairan. Hasil maserasi jumlah keturunan banya, mudah dalam
kemudian diangin-anginkan dalam cawan penanganan, karakteristik reproduksi mirip
sampai cairan penyari menguap. Ekstrak kental dengan hewan mamalia lain, struktur anatomi,
akan diperoleh dengan memanaskan secara fisiologi dan genetic hamper sama dengan
perlahan diatas waterbath. manusia (Fianti, 2017). Hewan uji penelitian ini
Maserasi dilakukan dengan cara mencit putih jantan (Mus musculus) jenis
merendam potongan kering simplisia daun kelamin jantan, berat badan 17-20 gram, umur
mangga 300 yang direndam dengan pelarut 3 bulan, ditempatkan didalam wadah kandang,
etanol 96% 1500 ml, kemudian diperoleh tiap kandang diberi makanan yaitu pellet.
ekstrak kental 42,13 g, hasil rendemen 14,04 Hewan uji dipuasakan lebih dulu selama 18 jam
%b/b, dan organoleptis yang dihasilkan adalah namun tetap diberi minum ad libitum, agar
bau aromatik, bentuk ekstrak kental. Rasa pahit kondisi mencit sama, juga untuk mengurangi
dan warna hitam kehijauan. Hasil rendemen pengaruh makanan yang dikonsumsi dan
14,04 %b/b, dan organoleptis yang dihasilkan mengurangi stress. Hewan uji diadaptasikan
adalah bau aromatik, bentuk ekstrak kental. dengan kondisi laboratorium selama 7 hari.
Rasa pahit dan warna hitam kehijauan. Data Penelitian (Olorunfemi et al, 2012) juga
menunjukkan bila ekstrak etanol daun mangga meneliti daun mangga sebagai analgesic,
memiliki perbedaan signifikansi dengan kontrol bedanya menggunkan metode maserasi dingin
positif dari nilai p < 0,05. Ekstrak etanol daun pada dosis 100mg/kg BB, Penelitian
mangga pada dosis 25 mg/kgBB *22,14%), 50 (Mohanvelu et al, 2015), pada penelitian daun
mg/kgBB 22,46%, dan 100 mg/kgBB (25,31%). manga digunakan sebagai analgetik dengan
Pemilihan proses ekstraksi untuk isolasi metode esktrak aqueous pada dosis 400 mg/kg
zat sangat menentukan hasil isolat yang BB dan (Garrido et al, 2001), menggunakan
dihasilkan. Maserasi merupakan salah satu metode dekokta dengan pelarut polar pada
metode ekstraksi yang keunggulannya terletak dosis 50-1000 mg/ lg BB,
pada metode pengolahannya, peralatan yang
dipakai sederhana dan mudah didapat. Metode SIMPULAN
ekstraksi dipilih karena zat aktif yang Ekstrak etanol daun mangga memiliki
terkandung dalam daun mangga dapat larut daya analgetik terhadap hewan uji mencit.