You are on page 1of 5

PEMBERDAYAAN PADA IBU PKK RT. 03 RW.

01 DESA PAMOLOKAN TENTANG


PENTINGNYA IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA ANAK BALITA

Zakiyah Yasin, S. Kep., Ns., M. Kep, Program Studi Ilmu Keperawatan Unija Sumenep NIDN:
0720108501Email; zakiyahyasin@yahoo.co.id
Nailiy Huzaimah, S. Kep., Ns., M. Kep, Program Studi Ilmu Keperawatan Unija Sumenep
NIDN: 0727069003, Email; nailiy.huzaimah@wiraraja.ac.id
Iva Gamar Dian Pratiwi, S.ST, M.Kes, Program Studi DIII Kebidanan Unija Sumenep
NIDN: 0715058704, Email; Kura_15587@yahoo.com

ABSTRACT
Tunggak Jati Hamlet is one of the hamlets in Pamolokan Village located in the
district.Sumenep City, a hamlet that has a fairly dense population. Communities who in fact have
secondary education certainly need better knowledge of Basic Immunization, through the Village
PKK provided Posyandu with the hope that the children in Tunggak Jati hamlet will get Complete
Basic Immunization, but over time, many Tunggak Jati Hamlet communities do not know the
importance and benefits of Complete Basic Immunization, in addition to the lack of the closest form
of Posyandu socialization to the public about the importance of complete basic immunization in
children under five is also a problem in the provision of Complete Basic Immunization.
With the counseling about the Importance of Providing Complete Basic Immunization in
Toddlers, it is expected that posyandu participants can do a healthy lifestyle and other precautions
that will occur to provide complete basic immunization to their toddlers.
Through this counseling it is expected:
1. Realization of public knowledge about the importance of providing complete basic
immunization in toddlers at the Posyandu in Pamolokan village, Sumenep City District..
2. The creation of a healthy environment in Pamolokan Village, Sumenep City District..
3. The active role of community leaders and family members in participating in improving
public health in their environment, especially regarding the Importance of Complete
Basic Immunization in Toddlers at the Posyandu in Pamolokan Village, Kota
Subdistrict.

Keywords: Complete basic immunization, toddlers, Posyandu

PENDAHULUAN penyakit yang sesungguhnya masih dapat


Kegiatan imunisasi merupakan salah dicegah dengan imunisasi, hal ini dikarenakan
satu kegiatan yang menjadi prioritas kurangnya dukungan keluarga terhadap
kementrian kesehatan, sebagai salah satu praktik pemberian imunisasi. Anak-anak usia
bentuk nyata komitmen pemerintah untuk muda yang bersekolah dan orang dewasa
mencapai Milenium Development Goals sama-sama memiliki resiko tinggi terserang
(MDGs) khususnya untu menurunkan angka penyakit menular yang mematikan seperti
kematian pada anak (Kemenkes, 2010). difteri, tetanus, hepatitis B, influenza, thypoid,
Program imunisasi dasar, Lima Imunisasi radang selaput otak, radang paru-paru, dan
Dasar Lengkap (LIDL), yang dicanangkan masih banyak lagi (Kemenkes RI, 2010).
oleh pemerintah pada bayi meliputi 1 dosis WHO (2012) menyatakan bahwa
BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis upaya imunisasi sampai tahun 2011 telah
Hepatitis B, dan 1 dosis campak (Depkes, mampu melindungi hingga dua sampai tiga
2007). juta kematian pada semua kelompok umur
Setiap tahun diseluruh dunia, lebih dari penyakit menular seperti difteri, tetanus,
dari 1,4 juta anak meninggal karena berbagai pertusis, dan campak. Pada kenyataannya,
1
jumlah balita yang belum mendapatkan sangatlah penting untuk meningkatkan
imunisasi masih tergolong sangat banyak, cakupan imunisasi desa di Indonesia.
dimana sebanyak 22,4 juta jiwa balita belum
mendapatkan imunisasi dasar lengkap pada KERANGKA PENYELESAIAN
tahun 2011 jika dibandingkan dengan MASALAH
pencapaian pada tahun 2010 yakni sebesar
21,1 jiwa balita. Rangkaian kegiatan yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi direncanakan untuk Program Pemberdayaan
cakupan imunisasi pada suatu daerah baik itu sebagai berikut:
dari masyarakat maupun petugas kesehatan 1. Sosialisasi
yang memberikan pelayanan imunisasi Sosialisasi dilakukan setelah adanya
misalnyatingkat pendidikan ibu, pekerjaan kepastian dari LPPM Universitas
ibu, tingkat pengetahuan ibu, pendapatan atau Wiraraja Sumenep tentang kegiatan ini
penghasilan, pelayanan petugas kesehatan, dan dimaksudkan untuk melihat kesiapan
jarak pelayanan kesehatan, sarana dan lokasi dan sasaran atau mitra sebagai
prasarana kesehatan, kepercayaan, usia ibu, potret awal daerah kegiatan.
sikap, dan dukungan keluarga (Suparyanto, 2. Penyusunan Materi
2011). Berkembangnya isu tentang efek Materi penyuluhan di buat dalam dua
samping imunisasi yang menyebabkan bentuk yang pertama yaitu dalam bentul
demam, kejang, bengkak disekitar area liflet dan yang kedua dalam bentuk power
suntikan, hingga autis menyebabkan banyak point.
ibu enggan mengimunisasikan bayinya. 3. Penyiapan sarana dan prasarana
Padahal, dengan imunisasi bayi akan terbebas Penyuluhan
dari beberapa penyakit mematikan seperti Sarana dan prasarana yang pelu
pneumonia, diare, dan tetanus (Antara, 2008). dipersiapkan pada kegiatan ini meliputi;
Hal tersebut menyebabkan kurangnya (1) perlengkapan dan bahan Penyuluhan;
dukungan keluarga pada praktik pemberian (2) Tata ruang/ lay out tempat
imunisasi. penyuluhan.
Dusun Tunggak Jati Desa Pamolokan 4. Pelaksanaan Penyuluhan
memiliki PKK yang salah satunya bergerak Pada tahap ini peserta penyuluhan akan
dibidang POSYANDU Balita. Di dusun ini diberikan pengetahuan tentang
banyak masyarakat yang belum mengetahui Pentingnya imunisasi bagi balita. Peserta
pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap yang terlibat pada kegiatan ini adalah
sehingga banyak balita di dusun Tunggak Jati masyarakat sekitar Desa Pamolokan
Desa Pamolokan ini yang tidak mendapatkan Sumenep.
Imunisasi Dasar Lengkap. Dukungan keluarga 5. Pelaporan Akhir
yang kurang dalam pemberian Imunisasi Laporan akhir merupakan laporan dari
Dasar masih perlu disosialisasikan lebih lanjut seluruh rangkaian kegiatan sebagai wujud
dengan harapan masyarakat di dusun Tunggak pertanggungjawaban secara administratif
Jati Desa Pamolokan sadar akan pentingnya dari tim pelaksana kepada LPPM
Imunisasi Dasar Lengkap. Cakupan imunisasi Universitas Wiraraja Sumenep. Kegiatan
yang belum mencapai target dapat membutuhkan waktu selama enam bulan.
menyebabkan angka morbiditas dan
mortalitas bayi dan balita tetap tinggi. Resiko HASIL KEGIATAN
untuk terserang penyakit menular seperti Hasil kegiatan penyuluhan di Desa
difteri, tetanus, hepatitis B, influenza, thypoid, Pamolokan diikuti oleh seluruh masyarakat
radang selaput otak, radang paru-paru, juga sebanyak 18 orang dimana berdasarkan
akan tetap tinggi. Upaya yang perlu dilakukan kegiatan yang telah dilakukan dalam bentuk
untuk mengatasi masalah tersebut adalah ceramah terdapat beberapa hasil evaluasi
dengan memberikan edukasi kesehatan kegiatan diantaranya:
tentang manfaat imunisasi kepada ibu dan
juga keluarganya, karena peran dari keduanya
2
1. Evaluasi Struktur Faktor Pendorong
a. Ketua PKK Rt. 003 Rw. 001 Desa Dalam pengabdian ini, terdapat faktor
Pamolokan dapat bekerja sama pendorong atau pendukung dalam kegiatan
dengan baik dan kooperatif dibuktikan pengabdian ini, diantaranya:
dengan dalam persiapan kegiatan a. Peran serta mitra dalam kegiatan
dengan ikut serta menyiapkan atau Pengabdian Kepada Masyarakat cukup
membuat setting tempat penyuluhan. aktif di buktikan sejak awal sosialisasi,
b. Ketua PKK Rt. 003 Rw. 001 Desa Ketua PKK Desa Pamolokan
Pamolokan Kecamatan Kota tampak Kecamatan Kota mendukung kegiatan
antusias menerima kunjungan dari tim tersebut, dan kegiatan PKM dapat
PKM yaitu dosen Prodi S1 berjalan dengan lancar. Kegiatan PKM
Keperawatan Universitas Wiraraja di tempatkan di Posyandu Dusun
Sumenep. Tunggak Jati Desa Pamolokan
2. Evaluasi Proses Kecamatan Kota dengan persiapan
a. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan fasilitas kegiatan dapat di support
terlihat aktif diikuti masyarakat langsung dengan dilakukan secara
dilingkungan Desa Pamolokan gotong royong.
Kecamatan Kota yang mayoritas b. Dalam Pelaksanaan PKM peran mitra
diikuti oleh masyarakat di Dusun sangat mendukung dimana mitra
Tunggak Jati Desa Pamolokan kegiatan adalah Ketua PKK Desa
Kecamatan Kota, dimana peserta Pamolokan Kecamatan Kota
terlihat aktif dalam berdiskusi serta sehingga dalam kegiatan tersebut
mengikuti pelayanan kesehatan mitra kegiatan berpengaruh langsung
dengan konsultasi masalah kesehatan terhadap masyarakat sehingga acara
bagi dirinya dan dan keluarga. tersebut berjalan dengan lancar.
b. Peserta kegiatan dapat mengerti
tentang Pentingnya Pemberian Faktor Penghambat
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Selain faktor pendukung atau
Balita dibuktikan dengan para peserta pendorang, terdapat pula faktor penghambat
dapat menjelaskan tentang Pentingnya dalam kegiatan pengabdian ini, diantaranya
Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap adalah:
Pada Anak Balita. a. Masyarakat masih belum paham betul
3. Evaluasi Hasil begitu pentingnya waktu, sehingga
a. Peserta kegiatan dapat mengerti dan dari sebagian peserta masih ada yang
memahami tentang Pentingnya terlambat datang pada saat sosialisasi.
Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap b. Masih ada masyarakat yang Acuh Tak
Pada Anak Balita acuh ketika sosialisasi. Namun panitia
4. Keberlanjutan langsung menegur dengan sopan
Bagi Masyarakat dilingkungan Desa peserta sehingga bisa di atasi.
Pamolokan Kecamatan Kota perlunya
meningkatkan tingkat pengetahuan Catatan Pembahasan
masyarakat sehingga dapat meningkatkan Berdasarkan hasil kegiatan penyuluhan
pengetahuan masyarakat pada umumnya, dan tentang “Pentingnya Pemberian Imunisasi
dapat memberikan informasi khusus tentang Dasar Lengkap Pada Anak Balita Di
Pentingnya Pemberian Imunisasi Dasar Posyandu Desa Pamolokan Kecamatan Kota
Lengkap Pada Anak Balita, sehingga dapat Sumenep” berdampak baik khusunya bagi
memberikan manfaat kesehatan masyarakat masyarakat yang memiliki bayi, dimana
secara konprehensif. Imunisasi memiliki tujuan untuk terhindar
dari penyakit-penyakit yang menyerang bayi.

3
No Kegiatan Respon Wa Lengkap Pada Anak Balita Di Rt. 03 Rw. 01
Penyuluh Peserta ktu Desa Pamolokan Kecamatan Kota Sumenep
1 Pendahuluan 10 berjalan dengan baik, sehingga berdasarkan
 Memberi  Menjaw mnt hasil evaluasi masyarakat sangat antusias
salam dan ab mengikuti penyuluhan tersebut dan sangat
Berdoa salam bermanfaat bagi masyarakat khususnya ibu
 Memberi  Membe yang yang memiliki balita.
pertanyaan ri salam Kegiatan Penyuluhan kesehatan tersebut
apersepsi  Menyi berdampak positif bagi masyarakan di
 Mengkom mak Lingkungan Desa Pamolokan Kecamatan
unikasikan  Menyi Kota Sumenep sehingga dapat mewujudkan
pokok mak peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
bahasan Pentingnya Pemberian Imunisasi Dasar
 Menjelask Lengkap Pada Anak Balita Desa Pamolokan
an tujuan Kecamatan Kota Sumenep, dan dapat
2 Kegiatan Inti 25 menciptakan lingkungan sehat di Desa
 Memberik  Menyi mnt Pamolokan Kecamatan Kota Sumenep.
an mak
penjelasan  Bertany SARAN
tentang a 1. Petugas kesehatan Puskesmas agar selalu
pentingnya memberikan informasi pada ibu yang
imunisasi  Mempe memiliki balita tentang Pentingnya
dasar rhatikan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap
lengkap Pada Anak Balita serta memberi
 Memberik informasi kepada keluarga untuk
an mendukung menemani untuk selalu
kesempata melakukan kontrol secara rutin pada
n warga masyarakat, serta tingkatkan komunikasi
untuk terapeutik kepada masyarakat.
bertanya 2. Dapat menjadi tambahan informasi
 Menjawab mengenai pentingnya upaya promotif,
pertanyaan preventif, kuratif Pentingnya Pemberian
warga Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak
3 Penutup 5 Balita serta selalu melakukan kontrol
 Menyimpu  Mempe mnt kesehatan di pelayanan kesehatan.
lkan materi rhatikan
penyuluha  menjaw DAFTAR PUSTAKA
n bersama ab 1. Alan R. Tumbelaka, Sri Rezeki S
keluarga Hadinegoro. (2008). Difteria, Tetanus,
 Memberik Pertusis. Dalam IGN Ranuh, Hariyono
an evaluasi Suyitno, Sri Rezeki S Hadinegoro, Cissy
secara B. Kartasasmita, Ismoedijanto,
lisan Soedjatmiko : Pedoman Imunisasi di
 Memberik Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta : Ikatan
an salam Dokter Anak Indonesia.
penutup 2. Atikah, Proverawati. (2009). Buku Ajar
Jumlah 40 Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta :
mnt Nuha Medika
3. Depkes, RI. (2007). Profil Kesehatan
KESIMPULAN Indonesia. Jakarta : Departemen
Penyuluhan Kesehatan tentang Kesehatan RI
Pentingnya Pemberian Imunisasi Dasar
4
4. Dinkes, Sumenep. (2014). Profil
Kesehatan Kabupaten Sumenep Tahun
2014. Sumenep : Dinkes Sumenep
5. Dinkes, Sumenep. (2015). Cakupan
Imunisasi di Kabupaten Sumenep.
Sumenep : Dinkes Sumenep.
6. Friedman, M. Marylin. (1998).
Keperawatan Keluarga : Teori dan
Praktek. Jakarta : EGC
7. Friedman, M. Marylin. (2010). Buku Ajar
Keperawatan Keluarga : Riset, Teori,
dan Praktek. Jakarta : EGC
8. Green LW. & Kreuter MW. (1991).
Health Promotion Planning. An
Educational and Environmental
Approach. 2nd. Ed. Mountain View :
Mayfield Publishing Co.
9. Hariyono, Suyitno. (2008). Poliomielitis.
Dalam IGN Ranuh, Hariyono Suyitno,
Sri Rezeki S Hadinegoro, Cissy B.
Kartasasmita, Ismoedijanto, Soedjatmiko
: Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi
Ketiga. Jakarta : Ikatan Dokter Anak
Indonesia.
10. Hidayat, Alimul Aziz. (2005). Pengantar
Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta :
Salemba Medika
11. Hidayat, Alimul Aziz. (2008). Ilmu
Kesehatan Anak Untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
12. Kemenkes, RI. (2012). Pusat Data dan
Informasi Profil Kesehatan Indonesia
2012. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI
Lampiran 17

You might also like