You are on page 1of 7

Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat (Pengmaskesmas)

Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 25-31


DOI: doi.org/10.31849/pengmaskesmas.v1i1/5511

Pengetahuan, Pendidikan, dan Sikap Ibu terhadap Imunisasi Dasar


Lengkap di Kabupaten Bogor

Anggun Nanda Kharin*, Amellia, Christabel Fidelia T.P., Dhia Fairuz Auza, Elmarizha Sekar Utami,
Farhan Aulia Rahman, Fitri Annisa Ahlul J., Fitroh Nurbayani H., Joyceline Esther, Lila Andari H.,
Revonita Priandini, Emma Hermawati
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
*e-mail: anggunnanda@gmail.com

Abstract
Background: According to the World Health Organization (2019), immunization or vaccination is a simple,
safe, and effective way to protect a person from dangerous diseases, before coming into contact with disease-
causing agents. Over the past 10 years, an estimated 1 billion children have been immunized and immunization
has prevented 2-3 million deaths annually.
Objective: To increase the knowledge of mothers in Cipambuan Village about the importance of providing
complete basic immunization to infants.
Methods: Conducting situation analysis, prioritizing problems, developing instruments, and surveying the
determinants of the causes of mothers not giving complete basic immunizations. The intervention was carried out
for mothers in Cipambuan Village, by providing screenshots of immunization materials and posters via
WhatsApp and then displaying educational videos. Then an assessment was carried out through a post-test to
measure the level of community knowledge after the intervention.
Results: Mothers who did not provide complete basic immunization were caused by a lack of knowledge,
education level and attitude towards the importance of complete basic immunization. After the intervention
activity was carried out, an assessment was given through a post-test to determine the outcome of the
intervention.
Conclusion: Based on the post-test assessment of 68 respondents after the intervention, it was found that there
was an increase in the knowledge score and mother's attitude towards the provision of complete basic
immunization.

Keywords: immunization, vaccine, virus, poster, educational video

Abstrak
Latar Belakang: Menurut World Health Organization (2019), imunisasi atau vaksinasi adalah cara sederhana,
aman, dan efektif untuk melindungi seseorang dari penyakit berbahaya, sebelum bersentuhan dengan agen
penyebab penyakit. Selama 10 tahun terakhir, diperkirakan 1 miliar anak telah diimunisasi dan imunisasi telah
mencegah 2-3 juta kematian setiap tahunnya.
Tujuan: Meningkatkan pengetahuan ibu di Desa Cipambuan tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar
lengkap kepada bayi.
Metode: Melakukan analisis situasi, prioritas masalah, pengembangan instrumen, dan survei determinan
penyebab ibu tidak memberikan imunisasi dasar lengkap. Pelaksanaan intervensi dilakukan kepada ibu di Desa
Cipambuan, dengan pemberian screenshot materi imunisasi dan poster melalui WhatsApp kemudian
menampilkan video edukasi. Kemudian dilakukan penilaian melalui post-test untuk mengukur tingkat
pengetahuan masyarakat setelah dilakukan intervensi.
Hasil: Ibu yang tidak memberikan imunisasi dasar lengkap disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, tingkat
pendidikan dan sikap terhadap pentingnya imunisasi dasar lengkap. Setelah dilakukan kegiatan intervensi,
diberikan penilaian melalui post-test untuk mengetahui hasil intervensi.
Simpulan: Berdasarkan penilaian melalui post-test kepada 68 responden setelah kegiatan intervensi, diperoleh
peningkatan skor pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap.

Kata kunci: imunisasi, vaksin, virus, poster, video edukasi

1. PENDAHULUAN
Menurut World Health Organization (2019), imunisasi atau vaksinasi adalah cara sederhana,
aman, dan efektif untuk melindungi seseorang dari penyakit berbahaya, sebelum bersentuhan dengan
agen penyebab penyakit. Sedangkan, menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Imunisasi, imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan

P-ISSN : 2809-6428| E-ISSN : 2809-5251 25


Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat (Pengmaskesmas) Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 25-31
DOI: doi.org/10.31849/pengmaskesmas.v1i1/5511

kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Vaksin mengandung virus atau
bakteri yang dimatikan atau dilemahkan, dan tidak menyebabkan penyakit atau membuat seseorang
berisiko mengalami komplikasi. Kebanyakan vaksin diberikan melalui suntikan, tetapi beberapa
diberikan secara oral (melalui mulut) atau disemprotkan ke hidung (World Health Organization,
2019).
Selama 10 tahun terakhir, diperkirakan 1 miliar anak telah diimunisasi dan imunisasi telah
mencegah 2-3 juta kematian setiap tahunnya. Di Indonesia, imunisasi dibagi berdasarkan jenis
penyelenggaraannya. Namun, imunisasi yang wajib diberikan kepada anak balita, yaitu imunisasi
dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar rutin diberikan pada anak mulai dari saat lahir hingga
usia 9 bulan, sedangkan imunisasi lanjutan diberikan pada anak pada saat usia 18 bulan dan 24 bulan
(Kementerian Kesehatan RI, 2015).
Cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi di Jawa Barat menurut Profil Kesehatan Indonesia
tahun 2018 sebesar 96,9%. Di Kota Bogor, cakupan imunisasi DPT-HB1 (98,52%) pada bayi
mengalami penurunan pada tahun 2018 tetapi cakupan imunisasi BCG (99,79%), DPT-HB3 (97%),
Polio 4 (97,88%) dan Campak (96,82%) mengalami peningkatan (Dinas Kesehatan Kota Bogor,
2020).
Tingkat pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap cakupan imunisasi dasar lengkap.
Ibu bayi dengan pendidikan tinggi memiliki kemungkinan lebih besar untuk memberikan imunisasi
dasar lengkap dibandingkan ibu berpendidikan rendah (Wulansari dan Nadjib, 2019). Sikap Ibu
terhadap pemberian imunisasi juga berpengaruh secara signifikan terhadap cakupan imunisasi dasar
lengkap. Ibu yang memiliki sikap negatif tentang imunisasi lebih besar kemungkinannya tidak
memberikan imunisasi lengkap pada bayinya dari pada ibu yang memiliki sikap positif (Nelly, 2019).
Peran ibu dalam program imunisasi sangat penting, sehingga pemahaman yang tepat tentang
imunisasi sangat diperlukan (Handayani, 2016; 2018). Kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan
menyebabkan masalah rendahnya pemahaman dan kepatuhan ibu dalam menjalankan program
imunisasi. Dikarenakan hal tersebut, diperlukan suatu intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, tingkat pendidikan dan sikap ibu terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi
di Desa Cipambuan, Kabupaten Bogor.

2. METODE
Metode yang digunakan mulai dari melakukan analisis situasi dan menentukan prioritas
masalah, kemudian melakukan pengembangan instrumen melalui kuesioner, dan survei determinan
penyebab ibu tidak memberikan imunisasi dasar lengkap, sehingga sampai pada tahap pelaksanaan
intervensi dan penilaian atau evaluasi. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat Desa
Cipambuan, terutama para ibu yang memiliki baduta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ibu dengan baduta di Desa Cipambuan tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar
lengkap, sehingga dapat menjadi salah satu upaya pencegahan terhadap suatu penyakit yang
diakibatkan oleh virus. Media yang digunakan berupa poster mitos dan fakta imunisasi dan
penyampaian slide power point tentang pentingnya memberikan imunisasi dasar lengkap. Setelah
kegiatan intervensi dilakukan, diberikan penilaian melalui post-test kepada sasaran untuk mengetahui
hasil yang diperoleh.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Desa Cipambuan adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Babakan Madang,
Kabupaten Bogor. Berdasarkan data dari website Desa Cipambuan, desa ini belum memiliki
kelembagaan masyarakat yang terkait dengan Kesehatan. Di desa ini hanya terdapat fasilitas kesehatan
seperti delapan Posyandu dan satu Pos KB Desa saja. (Cipambuan, 2020)

P-ISSN : 2809-6428| E-ISSN : 2809-5251 26


Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat (Pengmaskesmas) Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 25-31
DOI: doi.org/10.31849/pengmaskesmas.v1i1/5511

Berdasarkan hasil analisis data PIS-PK Desa Cipambuan dan wawancara kepada stakeholder
setempat, ditemukan tiga variabel yang masih menjadi masalah kesehatan utama di Desa Cipambuan,
yaitu diantaranya rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif, rendahnya pemantauan gizi balita,
serta rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap. Metode USG (Urgency, Seriousness & Growth)
dipilih untuk menentukan satu masalah kesehatan utama yang nantinya akan digunakan untuk
menentukan kegiatan intervensi, seperti pada tabel 1.

Tabel 1 Prioritas masalah

Masalah Kesehatan
No. Kriteria
ASI Gizi Imunisasi
Eksklusif Balita

1 Tingkat Urgensi (U) 4 4 4


.
2 Tingkat Keseriusan (S) 3 4 4
.
3 Tingkat Perkembangan 3 3 5
. (G)
U+S+G 10 11 13

Setelah menemukan ketiga masalah di atas menggunakan metode USG, dipilih masalah terkait
rendahnya cakupan imunisasi sebagai topik kegiatan intervensi yang akan dilakukan.
Pengembangan instrumen pada kegiatan intervensi ini dilakukan dengan pemberian kuesioner
terhadap 68 responden. Kuesioner terdiri dari beberapa pertanyaan mengenai identitas responden,
analisis situasi, pengetahuan, sikap, dan kelengkapan imunisasi dasar. Identitas responden terdiri dari
12 pertanyaan yang memuat data diri responden. Analisis situasi terdiri dari 4 pertanyaan yang
berkaitan dengan situsi di lingkungan sekitar yang mendukung imunisasi. Pengetahuan responden
terdiri dari 8 pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang
pemberian imunisasi. Kuesioner sikap terdiri dari 10 pertanyaan yang berkaitan dengan sikap
responden terhadap pemberian imunisasi. Kelengkapan imunisasi dasar terdiri dari 22 pertanyaan.
Setelah dilakukan survei kepada 68 responden tentang imunisasi, diperoleh beberapa
determinan terhadap pemberian imunisasi di Desa Cipambuan, diantaranya adalah pengetahuan, sikap,
tingkat pendidikan, dan kelengkapan imunisasi. Pengetahuan masyarakat di Desa Cipambuan dibagi
kedalam tiga kategori, dari 68 responden sebesar 66,2% baik, 22,1% cukup, dan 11,8% kurang.
Pengetahuan ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan kelengkapan imunisasi dasar anak. Hasil
ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuda dan Nurmala (2018), dimana hasil uji statistik
menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan
kepatuhan imunisasi di RW 15 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Kota Surabaya. Hasil
ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dkk (2016) yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan
kelengkapan imunisasi bayi di wilayah kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan, dimana semakin
baik tingkat pengetahuan seorang ibu tentang imunisasi dasar maka ibu akan memberikan imunisasi
secara lengkap pada bayinya. Perlu diketahui bahwa pengetahuan Ibu dipengaruhi oleh banyaknya
informasi yang diterima, serta didukung pula oleh kemampuan ibu dalam memahami informasi yang
diberikan (Mulyani, Shafira, dan Haris, 2018). Sehingga, pengetahuan yang lengkap dan benar tentang
14 imunisasi merupakan faktor yang dapat menentukan sikap positif Ibu terhadap imunisasi (Šeškutė,
Tamulevičienė, & Levinienė, 2018).

P-ISSN : 2809-6428| E-ISSN : 2809-5251 27


Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat (Pengmaskesmas) Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 25-31
DOI: doi.org/10.31849/pengmaskesmas.v1i1/5511

Gambaran sikap masyarakat sebesar 92,6% memiliki sikap yang positif bahwa imunisasi dasar
lengkap itu penting sedangkan 7,4% lainnya memiliki sifat negatif. Sikap ini merupakan suatu reaksi
atau respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau objek yang sudah melibatkan faktor
pendapat dan emosi yang bersangkutan seperti senang - tidak senang, setuju - tidak setuju, baik - tidak
baik (Notoatmodjo, 2010). Menurut Azwar dalam Amperaningsih & Aprilia (2018), sikap merupakan
respon evaluasi terhadap pengalaman kognisi, reaksi, afeksi, kehendak, dan perilaku masa lalu. Sikap
ibu dapat berkaitan dengan pengetahuan ibu mengenai pentingnya imunisasi dasar. Jika ibu memiliki
pengetahuan yang masih kurang, ibu akan cenderung menganggap pemberian imunisasi dasar bagi
anak merupakan hal yang kurang penting sehingga berakibat pada tidak lengkapnya imunisasi dasar
anak (Amperaningsih & Aprilia, 2018). Beberapa contoh sikap negatif dari ibu mengenai imunisasi
antara lain ketakutan Ibu terhadap bahan yang digunakan untuk membuat vaksinasi dan efek samping
yang ditimbulkan setelah anak diimunisasi (Verulava, Jaiani, Lordkipanidze, Jorbenadze, &
Dangadze, 2019).
Untuk variabel tingkat pendidikan ibu, sebesar 1,5% tidak tamat SD/MI atau sederajat, 36,8%
tamat SD/MI atau sederajat, 30,9% tamat SMP/MTS atau sederajat, 27,9% tamat SMA/SMK/MA atau
sederajat, serta 2,9% tamat sarjana. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada ibu dengan anak
berumur 12 – 23 bulan di 33 provinsi di Indonesia, terdapat perbedaan yang signifikan di antara anak
dengan imunisasi yang lengkap dan tidak lengkap dalam beberapa faktor diantaranya tingkat
pendidikan orang tua (Efendi et al., 2020). Secara umum, pendidikan mencakup seluruh proses
kehidupan dan segala bentuk interaksi individu dengan lingkungan baik secara formal maupun
informal. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh pada daya serap, pemahaman, dan
kemampuan merespon pengetahuan yang diperoleh (Hikmayati, Rahman, & Rahayu, 2014).
Sedangkan pada variabel kelengkapan imunisasi, distribusi status kelengkapan imunisasi terbagi rata,
50% lengkap dan 50% tidak lengkap.
Kegiatan intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap Ibu yang
memiliki anak usia 0-2 tahun di Desa Cipambuan mengenai pentingnya pemberian imunisasi dasar
lengkap. Intervensi dilakukan dengan dengan melampirkan tangkapan layar atau screenshot dari
powerpoint atau poster yang telah dibuat agar menarik dilihat dan bisa disimpan sewaktu-waktu oleh
warga Desa Cipambuan melalui WhatsApp group. Kemudian diberikan sesi tanya jawab untuk ibu
yang ingin bertanya mengenai imunisasi serta penampilan video edukasi tentang imunisasi.
Untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap sasaran tentang ASI eksklusif sebelum dan
setelah dilakukan intervensi, diberikan sebuah pre-post test. Jumlah peserta intervensi berjumlah 68
orang. Perbandingan hasil pre-test dan post-test sebelum dan sesudah dilakukan intervensi seperti pada
tabel 2.

Tabel 2 Perbedaan hasil pre-test dan post-test

Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi

Masih banyak peserta yang belum Setelah dilakukan intervensi, peserta


mengetahui cara pemberian vaksin mengetahui cara-cara pemberian
yang benar vaksin yang benar yakni dengan
disuntikkan, melalui oral atau mulut,
dan disemprotkan ke hidung

P-ISSN : 2809-6428| E-ISSN : 2809-5251 28


Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat (Pengmaskesmas) Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 25-31
DOI: doi.org/10.31849/pengmaskesmas.v1i1/5511

Masih banyak peserta yang belum Setelah dilakukan intervensi,


mengetahui tentang jadwal imunisasi masyarakat tahu kapan saja jadwal
pada anak dan kapan saja anak dapat anak diimunisasi, yakni 0-7 hari
menunda imunisasi (hepatitis B), 1 bulan (BCG-Polio 1),
2 bulan (DPT-HB1 dan Polio 2), 3
bulan (DPT-HB2 dan Polio 3), 4
bulan (DPT- HB2 dan Polio 3), 9
bulan (Campak) dan dapat menunda
jadwal jikalau anaksedang sakit yang
cukup berat

Masih banyak peserta yang belum Setelah dilakukan intervensi,


memahami tentang normalnya efek masyarakat paham akan efek
samping imunisasi dan cara samping yang ditimbulkan pasca
penanganannya pemberian imunisasi adalah normal
seperti bengkak, merah, demam,
mual, dsb. Masyarakat paham
menangani hal tersebut dengan
memberi asupan ASI eksklusif yang
cukup, kompres si anak, dan
memakaikan pakaian yang nyaman
untuk anak.

Masih banyak peserta yang belum Setelah dilakukan intervensi,


memahami tentang mitos dan fakta masyarakat mampu membedakan
yang beredar di masyarakat tentang yang mana mitos dan fakta terkait
imunisasi informasi yang beredar tentang
imunisasi di masyarakat sehingga
masyarakat mampu bijak dalam
menerima informasi dan mengetahui
manfaat dankebenarannya..

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa intervensi yang dilakukan
berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat Desa Karang Tengah.

P-ISSN : 2809-6428| E-ISSN : 2809-5251 29


Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat (Pengmaskesmas) Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 25-31
DOI: doi.org/10.31849/pengmaskesmas.v1i1/5511

4. SIMPULAN
Desa Cipambuan adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Babakan Madang,
Kabupaten Bogor. Berdasarkan data dari website Desa Cipambuan, desa ini belum memiliki
kelembagaan masyarakat yang terkait dengan Kesehatan. Di desa ini hanya terdapat fasilitas kesehatan
seperti delapan Posyandu dan satu Pos KB Desa saja. Berdasarkan hasil analisis data PIS-PK Desa
Cipambuan dan wawancara kepada stakeholder setempat, ditemukan tiga variabel yang masih menjadi
masalah kesehatan utama di Desa Cipambuan, yaitu diantaranya rendahnya cakupan pemberian ASI
eksklusif, rendahnya pemantauan gizi balita, serta rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap.
Berdasarkan analisis USG, diperoleh pemberian imunisasi dasar lengkap sebagai prioritas masalah.
Pengembangan instrumen pada kegiatan intervensi ini dilakukan dengan pemberian kuesioner
terhadap 68 responden. Kuesioner terdiri dari beberapa pertanyaan mengenai identitas responden,
analisis situasi, pengetahuan, sikap, dan kelengkapan imunisasi dasar. Determinan terhadap pemberian
imunisasi di Desa Cipambuan, diantaranya adalah pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan, dan
kelengkapan imunisasi. Kegiatan intervensi dilakukan dengan dengan melampirkan tangkapan layar
atau screenshot dari powerpoint atau poster yang telah dibuat agar menarik dilihat dan bisa disimpan
sewaktu-waktu oleh warga Desa Cipambuan melalui WhatsApp group. Kemudian diberikan sesi tanya
jawab untuk ibu yang ingin bertanya mengenai imunisasi serta penampilan video edukasi tentang
imunisasi. Setelah dilakukan intervensi, diberikan post-test yang menunjukkan peningkatan
pengetahuan tentang imunisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Amperaningsih, Y., & Aprilia, Y. A. (2018). Hubungan Sikap Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi
Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Sekincau Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Ilmiah Keperawatan
Sai Betik, 14(2), 205–210

Cipambuan. 2020. Profil Desa. [online] Available at: [Accessed 22 September 2020]

Cipambuan. 2020. Wilayah Desa. [online] Available at: [Accessed 20 September 2020].

Dinas Kesehatan Kota Bogor. (2019). Profil Kesehatan 2018. [online] Available at:
http://www.dinkes.kotabogor.go.id/asset/images/web/files/profil-dinkes-2019.pdf [Accessed 23
September 2020].

Efendi, F., Pradiptasiwi, D. R., Krisnana, I., Kusumaningrum, T., Kurniati, A., Sampurna, M. T. A., &
Berliana, S. M. (2020). Factors associated with 47 complete immunizations coverage among
Indonesian children aged 12–23 months. Children and Youth Services Review, 108(November 2019),
104651. https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2019.104651

Handayani, O. W. K., Raharjo, B. B., Nugroho, E., & Hermawati, B. (2016). Nutrition Program
Planning Based on Local Resources in Urban Fringe Areas of a Developing Country. International
Journal of Social, Behavioral, Educational, Economic, Business and Industrial Engineering, 10(12),
3889-3894.

Handayani, O. W. K., Rahayu, S. R., Nugroho, E., Hermawati, B., Vu, N. T., & Loc, N. H. (2018).
Effectiveness Leadership and Optimalization of Local Potential in Nutrition Status Improvement
Effort. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(3), 423-429.

Hikmayati, D. M., Rahman, F., & Rahayu, A. (2014). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu
dengan Kelengkapan Status Imunisasi Dasar Pada Balita di Desa Melayu Ilir.

Kecamatan Babakan Madang. 2020. Kecamatan Babakan Madang. [online] Available at: [Accessed 20
September 2020].

P-ISSN : 2809-6428| E-ISSN : 2809-5251 30


Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat (Pengmaskesmas) Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 25-31
DOI: doi.org/10.31849/pengmaskesmas.v1i1/5511

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Buku Ajar Imunisasi. [online] Available at:
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/10/03Buku-Ajar-Imunisasi-06-10-
2015-small.pdf [Accessed on 6 Sept. 2020]

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta:
Kemenkes RI

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. [online] Available at:
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018_1.pdf [Accessed 23 September 2020]

Mulyani, S., Shafira, N. N. A., & Haris, A. (2018). Pengetahuan Ibu Tentang Kelengkapan Imunisasi
Dasar Pada Bayi. JAMBI MEDICAL JOURNAL 48 “Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan,” 6(1), 45–
55. https://doi.org/10.22437/jmj.v6i1.4820

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

Sari, D. N. I., Basuki, S. W., & Triastuti, N. J. (2016). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi
Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten
Magetan. Biomedika, 8(2). https://doi.org/10.23917/biomedika.v8i2.2910

Šeškutė, M., Tamulevičienė, E., & Levinienė, G. (2018). Knowledge and attitudes of postpartum
mothers towards immunization of their children in a Lithuanian tertiary teaching hospital. Medicina
(Lithuania), 54(1). https://doi.org/10.3390/medicina54010002

Verulava, T., Jaiani, M., Lordkipanidze, A., Jorbenadze, R., & Dangadze, B. (2019). Mothers’
Knowledge and Attitudes Towards Child Immunization in Georgia. The Open Public Health Journal,
12(1), 232–237. https://doi.org/10.2174/1874944501912010232

World Health Organization. (2019). Immunization Coverage. [online] Available at:


https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/immunization-coverage [Accessed on 6 Sept.
2020].

World Health Organization. (2019). Q&A on Vaccines. [online] Available at:


https://www.who.int/vaccines/questions-and-answers/q-a-on-vaccines [Accessed on 2 Sept. 2020].

Wulansari & Nadjib, M. (2019). Determinan Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Penerima
Program Keluarga Harapan. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia. 4(1).

Yuda, A. D., & Nurmala, I. (2018). The Relationship of Characteristics, Knowledge, Attitudes, and
Mother’s Action on Immunization Compliance. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6(1), 86.
https://doi.org/10.20473/jbe.v6i12018.86-94

P-ISSN : 2809-6428| E-ISSN : 2809-5251 31

You might also like