Professional Documents
Culture Documents
3 Tahun 2014
R. Adisetiawan1
Abstract
Object of this study were all students of the Economics Faculty of University Batanghari. They are the
students of study management and IESP with active status following the lecture in the second semester of
2013/2014. Leave status and pass the final exam, excluding the population. The sampling technique used
in this research were randomly. The results showed that student performance dimensions when viewed
from the Faculty of Economics student attendance rates, student turns women tend to be more diligent
students attend college than men. But when viewed according to the study program students tend to be
more diligent management courses than courses IESP. Overall the students of the Faculty of Economics
can be said to be classified as a diligent student who attended the lecture. In addition, they are more
motivated to attend college also tend classified as a diligent student. When viewed from the dimensions
GPA students of the Faculty of Economics, women tend to be better students than male students. Then
when viewed according to the study program, tend to be better than the management courses courses
IESP. In addition, students of the Faculty of Economics are much more motivated to attend college tend to
have good value.
Keywords: cumulative grade point
PENDAHULUAN Seperti penyediaan jalur khusus dan jalur
Menghadapi masa depan yang penuh prestasi untuk seluruh lulusan SMU swasta
tantangan, laju perubahan yang cepat, tuntutan maupun negeri yang mampu menduduki
masyarakat yang lebih maju, perkembangan ranking di sekolahnya.
ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin Pengembangan sarana dan prasarana yang
canggih serta globalisasi pada umumnya, maka secara langsung dapat mendorong tumbuhnya
tuntutan akan sumber daya manusia harus lebih kualitas dan tradisi ilmiah harus diprioritaskan.
kompeten dan pengembangan pendidikan tinggi Dimana peningkatan kualifikasi dasar ini adalah
harus memperhatikan keadaan internal dan mutlak, sehingga harus ada upaya, kemudahan
eksternal, yang harus direncanakan dengan dan kesempatan bagi dosen melanjutkan studi
pandangan ke depan, jangkauan jangka panjang lanjut S2 dan S3, melakukan penelitian,
serta tujuan yang jelas. Terutama pada era mengikuti training, seminar dan lokakarya
kompetisi ini dimana banyak perguruan tinggi ilmiah. Sebab kesejahteraan yang
terutama swasta (di Indonesia) berlomba-lomba menumbuhkan kenyamanan kerja adalah
memperbaiki, meningkatkan dan melengkapi penting, sedangkan gaji yang tak mencukupi
sarana dan prasarana belajar, terutama yang kebutuhan adalah kendala bagi dosen untuk
bersifat fisik atau kemasannya. Ini terlihat pada berkembang, karena harus bekerja di berbagai
beberapa perguruan tinggi yang membangun tempat. Maka dari itu yang harus diperhatikan
gedung baru, memperbaiki laboratorium, lagi adalah sarana perpustakaan yang perlu
melengkapi perpustakaan, melengkapi kelas ditingkatkan kualitasnya bukan gedungnya, tapi
dengan AC sehingga mahasiswa menjadi isi dan layanannya. Jadi layanan terhadap
nyaman, menggalang kerjasama dengan mahasiswa haruslah mendapat perhatian khusus
perguruan tinggi di luar negeri, bahkan ada yang dan perguruan tinggi tidak boleh berorientasi
berupaya memberikan gratis atau bebas uang pada keuntungan, sedang layanannya rendah.
kuliah jika berprestasi di bidang olah raga. Ini Tanpa upaya yang serius terhadap peningkatan
akan menarik minat mereka untuk masuk ke perguruan tinggi, kekhawatiran akan ancaman
universitas yang bersangkutan (Soehendro, perguruan tinggi asing terhadap keberadaan
1996:3). perguruan tinggi kita akan benar-benar terjadi.
Universitas hendaknya menyesuaikan diri Tapi lepas dari ada tidaknya ancaman itu,
dengan pasaran tenaga kerja dan bukan hanya memang sudah seharusnya bila peningkatan
meningkatkan kemampuan. Tentunya harus ada kualitas perguruan tinggi kita itu dilakukan
peningkatan kualitas perguruan tinggi sekaligus secara serius dan terus menerus. Bukankah
juga kesempatan pada masyarakat untuk kualitas sumber daya manusia akan banyak
mengenyam pendidikan tinggi yang bermutu. tergantung pada kualitas perguruan tinggi.
Di sisi lain, fleksibilitas kurikulum makin
diperlukan dalam era yang sarat perubahan saat
1
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas ini. Fleksibilitas kurikulum dapat ditingkatkan
Batanghari
dengan memperbanyak matakuliah yang dapat yang sedang berada diambang negara industri,
ditawarkan, selain dengan memberikan lebih memberikan perhatian besar pada pendidikan
banyak pilihan kepada peserta didik juga sumber daya manusia yang menguasai iptek dan
memberi keleluasaan kepada staf pengajar partisipasi pihak swasta juga diperlukan untuk
untuk berkembang. Suatu mata kuliah peningkatan sumber daya manusia, dan
seharusnya boleh diberikan pada waktu tertentu disarankan agar sekolah-sekolah yang dibangun
dan ditiadakan untuk sementara atau diganti swasta tidak lupa memasukkan wawasan
dengan yang lain. Dimana kurikulum keunggulan, sehingga para lulusan dapat
pendidikan tinggi harus diberikan tepat pada diterima masyarakat.
waktunya, disempurnakan dan diperbaiki terus. Di tambah lagi tuntutan akan Indeks Prestasi
la mengusulkan agar kurikulum pendidikan mahasiswa yang makin tinggi kian dirasakan
tinggi berlaku empat tahun sesuai program dalam dunia kerja. Dimana perusahaan-
pendidikan tinggi yang berlaku dan masa studi perusahaan menuntut tenaga kerja yang handal,
mahasiswa. siap pakai dan dapat dikembangkan. Hal ini
Kurikulum pendidikan tinggi yang ada kini tidak lain untuk meningkatkan kualitas,
cukup fleksibel, dengan tersedianya 40 sampai produktifitas dan efisiensi perusahaan. Contoh:
60 SKS untuk melengkapi kurikulum masing- perusahaan menuntut Indeks Prestasi minimal
masing program studi, memungkinkan setiap 2,75 seperti pada grup perusahaan manufaktur
perguruan tinggi memberikan kemampuan komponen otomotif yang membutuhkan tenaga
khusus pada mahasiswanya. Dengan bentuk kerja pada posisi legal assistant, finance,
kurikulum semacam itu semua keahlian dan management trainee, staff HRD dengan Indeks
kompetensi yang semula ada tetap dapat Prestasi minimal 2,75. Juga pada posisi
diwujudkan bahkan dapat dikembangkan marketing dan credit officer, account officer,
dengan lebih fleksibel. Dimana peran masing- treasury department head dan internal auditor
masing perguruan tinggi yang semula hanya department pada National bank yang menuntut
sebagai pelaksana kurikulum menjadi Indeks Prestasi 2,75 padahal kenyataannya
pengembang kurikulum. mahasiswa yang bisa mencapai IP sama dengan
Peran perguruan tinggi bukan hanya 2,75 relatif lebih sedikit.
meningkatkan kemampuan tetapi juga Ini disebabkan keinginan-keinginan swasta
menyesuaikan diri dengan pasaran tenaga kerja. maupun pemerintah untuk bisa merekrut tenaga-
Mengingat masalah pendidikan menyangkut tenaga yang handal, bahkan ada sebuah Bank
pembangunan utama bangsa Indonesia dan Umum Swasta Nasional Devisa yang
kualitas sumber daya manusia merupakan salah memberikan kesempatan berkarier untuk
satu fokus pembangunan Nasional di samping jabatan sistem analis, programmer, staff
pembangunan ekonomi. Artinya, manusia Litbang, kredit analis, staf Akunting, staf
Indonesia dituntut untuk memiliki pendidikan Administrasi, Corporate dan MM/Forex
yang tinggi untuk meningkatkan kualitas Dealer, sekretaris dengan persyaratan IP
mereka, agar mampu bersaing dengan bangsa- Kumulatif minimal 3,00.
bangsa lain di dalam perkembangan dunia Hal serupa juga berlaku pada perusahaan
modern. Tiga hal yang perlu dipertimbangkan terkemuka yang bergerak di bidang elektronika,
untuk keberhasilan perubahan kurikulum yaitu: yang membutuhkan tenaga programmer analyst
(l) Asumsi dasar (menyangkut sistem dengan syarat IP minimal 3,00. Berarti jumlah
pendidikan), masyarakat, budaya, kinerjanya; mahasiswa yang bisa diterima makin sedikit.
(2) Tujuan pengembangan sumber daya Oleh karena itu masih ada persoalan rendahnya
manusia; dan (3) Kenyataan beragamnya IP mahasiswa atau sebagian besar IP lebih kecil
masyarakat. atau sama dengan 2,75. Sehingga perguruan
Masyarakat menginginkan lulusan sekolah tinggi harus mengembangkan dan meningkatkan
menjadi ‘superman‘, yang begitu lulus langsung kualitasnya. Semuanya ini bertujuan agar
dapat dimanfaatkan. Hal ini wajar, dimana sumber daya manusia yang dihasilkan melalui-
mutu lulusan bergantung pada lokasi, sarana perguruan tinggi betul-betul dapat berperan
dan prasarana sekolah, serta kualitas dalam pembangunan.
pengajamya. la mengingatkan pentingnya Memperhatikan tuntutan akan kualitas
kemitraan pihak swasta dan pemerintah guna mahasiswa dan tuntutan perusahaan dalam
menyelenggarakan sekolah-sekolah bermutu dunia kerja terhadap lulusan yang ber-IP tinggi,
untuk menghasilkan lulusan yang berani maka Universitas Batanghari terpacu untuk
bersaing dan dapat dimanfaatkan. Indonesia, meningkatkan performance mahasiswanya.
Upaya yang telah dilakukan antara lain dengan harus mengetahui segala sesuatu tentang
melengkapi berbagai fasilitas, sarana dan motif mereka (Hagemann, 1993:30).
prasarana, pendidikan dan pengajaran, Sedangkan menurut Content Theory
pengabdian masyarakat maupun menjalin ditekankan pada arti pentingnya
kerjasama dengan perguruan tinggi di luar pemahaman faktor-faktor yang ada di
negeri. Universitas Batanghari resmi berdiri di dalam individu yang menyebabkan
Kota Jambi pada tanggal 01 November 1985, mereka bertingkah-laku tertentu. Dalam
semakin mantap dan senantiasa pandangan ini setiap individu
mengembangkan kualitasnya di bidang mempunyai kebutuhan yang ada di
pendidikan. Seluruh kegiatan akademik dalam (Inner Needs) yang menyebabkan
dipusatkan di jalan Slamet Riyadi – Broni Kota mereka didorong, ditekan atau
Jambi dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dimotivisir untuk menentukan tindakan
yang menunjang aktivitas civitas akademika yang mereka lakukan, dimana para
seperti sarana laboratorium, perpustakaan, dan individu akan bertindak untuk
pusat komputer. Berdasarkan evaluasi aktif memuaskan kebutuhan mereka (Husnan,
Kopertis Wilayah X tahun akademis 1983-1984, 1994:198). Selain itu motivasi sebagai
Universitas Batanghari termasuk unit Perguruan hal-hal yang timbul dari dalam diri atau
Tinggi swasta kategori I. Dengan predikat yang rangsangan dari luar yang mendorong,
disandangnya, Universitas Batanghari kini menggerakkan dan mengarahkan
semakin mantap melaju dan melayani aktivitas, tindakan, perilaku dan
masyarakat dengan Tri Dharma Perguruan perbuatan seseorang (Hamalik,
Tingginya, yaitu: Pendidikan, Penelitian dan 1990:140).
Pengabdian Masyarakat. Prestasi akademis yang jelek di SMA
Saat ini Universitas Batanghari mempunyai sering menyebabkan kemampuan studi
sekitar 5.000 mahasiswa yang berasal dari yang jelek di Universitas dimana
berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya mahasiswa yang mengalami
1.200 mahasiswa yang berasal dari luar Jawa permasalahan akademik di Universitas
Timur, sebagian berasal dari Kawasan Timur tampaknya kekurangan tujuan yang jelas
Indonesia. Selain itu pada tahun 1994, dan memiliki konsep diri yang jelek, dan
Universitas Batanghari juga tercatat sebagai sering disertai oleh sikap bahwa
salah satu Perguruan Tinggi di Kopertis kegagalan lebih banyak merupakan
Wilayah X yang mempunyai perbandingan ketidakberuntungan dari pada usaha
jumlah dosen dan mahasiswa yang terbaik, mereka. Sering murid ini menyimpulkan
yaitu: 1:21. Di samping itu rasio dosen bahwa lebih baik gagal karena tidak
berjenjang S2 (Master) dan S3 (Doktor) telah mencoba daripada membuat usaha yang
mencapai 33% dari jumlah tenaga pengajar tidak berhasil. Ada tiga model
Universitas Batanghari (Katalog Universitas motivasional yang mewakili kehadiran
Batanghari, 1996:3). mahasiswa di kelas, yaitu:
LANDASAN TEORI a. Utilitas, diwakili oleh mahasiswa
Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi yang menghadiri kuliah untuk urusan
Kerangka pengembangan pendidikan tinggi non akademis;
jangka panjang 1996-2005 adalah suatu rencana b. Belajar, dikarakteristikkan oleh
strategis pengembangan jangka panjang yang mahasiswa yang benar-benar
bertujuan menempatkan sistem pendidikan bertujuan untuk perkembangan
tinggi nasional dengan segala keterbatasan yang intelektual dan;
ada, pada kedudukan paling baik di masa depan c. Prestasi, gambaran dari mahasiswa
agar mampu menanggapi tantangan yang yang menempatkan prioritas pada
dihadapi secara efektif. (Soehendro, 1996:3). tingkat yang lebih tinggi dan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar & mengaturnya dalam urutan.
Performance Maka dari itu mahasiswa diharapkan
1) Belajar: mengembangkan sikap positif, yang
a. Faktor Internal: memiliki dampak yang sangat kuat pada
Ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu: keberhasilan belajar. Sehingga penting
(1) Motivasi bagi mahasiswa untuk memiliki rasa
Merupakan suatu kekuatan penggerak, percaya pada kemampuan diri sendiri
jika anda ingin memotivasi orang, anda untuk meraih sukses akademis dan
perlunya menghindari pemikiran negatif mereka pada tempat itu. Selain itu
dengan menghubungkan sukses dan juga tidak melaksanakan aktivitas
gagal pada keberuntungan atau membuat lain di tempat yang ditentukan itu.
alasan untuk tidak melakukan apa yang b. Meminimalkan atau menghilangkan
mereka tahu dapat menghasilkan sukses gangguan-gangguan seperti kawan
akademis. sebaya atau musik. Dengan kata lain
(2) Dava Ingat dan Perhatian mahasiswa belajar di tempat di mana
Ada tiga asumsi mengenai daya ingat gangguan visual dan suara minimal.
dan perhatian, yaitu: Di samping itu juga menyingkirkan
a. Variabel-variabel seperti gambar-gambar dan benda-benda
mengasumsikan tanggung jawab diri serta tidak melakukan aktivitas lain.
sendiri, mengembangkan konsep diri c. Menentukan tingkat kenyamanan
yang positif, memantapkan sasaran yang optimal untuk belajar. Tingkat
pribadi untuk belajar dan kenyamanan merupakan poin yang
mempertahankan perhatian dan daya paling penting. Disarankan
ingat. mahasiswa memilih kursi yang
b.Daya ingat dan perhatian merupakan nyaman dan menyenangkan. Tetapi
interaktif dan mengaktifkan mereka belajar di tempat tidur di larang dan
dengan sukses bergantung pada lampu kamar hams sesuai dan jangan
strategi-strategi belajar yang sama. terlalu remang-remang hingga
c. Strategi untuk membantu daya ingat menyebabkan ketiduran
dan perhatian (proses belajar) adalah d. Dan siaplah untuk belajar.
sering sama sebagaimana yang Mahasiswa dalam hal ini hendaknya
ditujukan untuk memperbaiki memiliki buku-buku, peralatan dan
tatabahasa dari pembelajaran. bahan lainnya untuk belajar sehingga
(Flippo, 1991:237). mereka tidak perlu membuang-buang
b. Faktor Eksternal: waktu dengan secara terus menerus
Ada tiga faktor eksternal yang meninggalkan tempat belajar untuk
mempengaruhi belajar, yaitu: mencari bahan tambahan.
(1) Manajemen Waktu (3) Penggunaan Perpustakaan
Sering merupakan area yang paling sulit Perpustakaan adalah sumber utama dan
bagi mahasiswa, konsep bagaimana agen pelayanan bagi mahasiswa dan
waktu memenuhi kebutuhan seseorang fakultas. Mereka yang menggunakan
sering tidak bisa dimengerti dan perpustakaan secara bijaksana
keluhannya "Saya membutuhkan waktu menemukan bahwa perpustakaan
yang lebih banyak untuk belajar" sering menawarkan dasar-dasar pengetahuan
di pakai untuk menjelaskan kinerja studi yang berbeda yang dapat memperluas
yang buruk. Ada lima faktor yang pengalaman belajar. Selain itu
mempengaruhi tingkat belajar perpustakaan berguna untuk memberi
mahasiswa, yaitu : kecerdasan, akses informasi secara cepat dan efisien
kemampuan untuk memahami, (Flippo, 1991:195).
memanfaatkan waktu untuk tugas, 2) Performance
tuntutan waktu yang dialokasikan dan Performance is action composed of many
kualitas dari pengajar. component, not a result that happens at one
(2) Lingkungan Belajar point in time (Baird, 1986:3). Di samping itu
Seperti manajemen waktu, lingkungan pengertian kinerja oleh Baird diperjelas lagi
belajar adalah sebuah area dimana oleh Schermerhorn, dengan definisi sebagai
mahasiswa perlu untuk melatih beberapa berikut, Performance is determined by
kontrol. Ada empat kategori untuk individual attributes such as ability and
menyiasati di mana dan dalam situasi apa experience, organizational support such as
mahasiswa harus belajar, yaitu: resources and technology and work effect –
a. Membangun tempat untuk belajar. the point at which and individual's level of
Dalam hal ini mahasiswa hendaknya motivation cores directly to bear
memilih tempat yang ditentukan (Schermerhoro, 1997:101).
untuk belajar, seperti ruang baca atau
perpustakaan dan menyatakan belajar
1) Analisis dan pembahasan tingkat kehadiran (a) Motivasi Mahasiswa dalam mengikuti
dan motivasi mahasiswa Fakultas Ekonomi perkuliahan.
menurut jenis kelamin, program studi. (b) IPS Semester Lalu.
Kemudian tingkat kehadiran menurut IPS (c) Yang termasuk syarat kehadiran pada
Semester Lalu, syarat kehadiran pada matakuliah yang disukai (Dhadir11).
matakuliah yang di sukai dan tidak di sukai, (d) Yang termasuk syarat kehadiran pada
nilai akhir matakuliah yang tidak di sukai matakuliah yang tidak disukai
dan di sukai, matakuliah tingkat yunior dan (Dhadir21).
senior. Selain itu juga analisis dan (e) Yang termasuk matakuliah tingkat senior
pembahasan Indeks Prestasi Kumulatif (Dmkseni).
mahasiswa Fakultas Ekonomi menurut jenis (f) Yang termasuk matakuliah tingkat
kelamin, program studi, motivasi dalam yunior (Dmkyuni).
mengikuti kuliah, IPS Semester Lalu, jam Sedangkan variabel independen yang diduga
kerja, waktu belajar dan tingkat kehadiran. berpengaruh terhadap Indeks Prestasi Kumulatif
Dilanjutkan dengan deskripsi mean dari mahasiswa Fakultas Ekonomi adalah Tingkat
DPK dan IPS menurut jenis kelamin, kehadiran mahasiswa; Motivasi mahasiswa
program studi. dalam mengikuti perkuliahan; IPS Semester
2) Estimasi model Regresi Berganda dengan Lalu; Jam kerja mahasiswa per minggu; dan
memakai metode Enter, yang sudah Waktu belajar mahasiswa per hari.
disediakan oleh program komputer dengan HASIL
regresor sebagai berikut: Motivasi Estimasi Model Regresi Berganda Untuk
mahasiswa; IPS Semester Lalu; Syarat Tingkat Kehadiran Mahasiswa Fakultas
kehadiran pada mata kuliah yang tidak Ekonomi
disukai; Syarat kehadiran pada mata kuliah Hasil analisis Regresi Berganda pada Tabel
yang disukai; Matakuliah tingkat senior; 1, ternyata tidak bisa dibuat model estimasinya
Matakuliah tingkat yunior; Tingkat karena persyaratan kehadiran minimal yang
kehadiran; Jam kerja mahasiswa per diberlakukan Universitas Batanghari sebesar
minggu; dan Waktu belajar. 75,00% sudah menjadi peraturan yang baku dan
Dalam membuat estimasi model Regresi sudah berjalan bertahun-tahun. Untuk itu yang
Berganda ini terdapat dua macam variabel yang harus diperketat adalah implementasinya, selain
digunakan, yaitu: itu yang harus ditegakkan adalah bila
a. Variabel Dependen. mahasiswa tidak memenuhi persyaratan
Variabel dependen atau variabel bergantung minimal kehadiran hendaknya tidak diberikan
yang digunakan dalam estimasi model dispensasi untuk mengikuti ujian. Dengan
regresi berganda ada dua variabel, yaitu: demikian dapaf dikatakan bahwa model
(a) Tingkat Kehadiran Mahasiswa Fakultas penetapan tersebut sudah baik terhadap angka
Ekonomi. minimum persyaratan kehadiran untuk
(b) Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa mengikuti ujian, dimana limit kuliah bagi
Fakultas Ekonomi. mereka yang tidak memenuhi persyaratan
b. Variabel Independen. minimal kehadiran juga masih berlaku di
Variabel independen atau variabel bebas Universitas Batanghari.
yang digunakan dalam estimasi model Adapun kemampuan menjelaskan dari
regresi berganda ada yang berbentuk variabel-variabel yang diduga berpengaruh
kualitatif dan ada yang berbentuk kuantitatif. terhadap tingkat kehadiran mahasiswa Fakultas
Pada variabel yang berbentuk kualitatif ini Ekonomi ternyata kecil sekali, hanya sebesar
digunakan bantuan Dummy Variabel 8,53%. Koefisien determinasi yang kecil ini
(variabel boneka). Variabel independen yang disebabkan karena sebagian besar sudah
diduga berpengaruh terhadap tingkat dijelaskan oleh konstantanya yaitu sebesar
kehadiran mahasiswa Fakultas Ekonomi 76,60% kehadiran dengan tingkat signifikansi
adalah sebagai berikut: 0,000 (yang berarti sangat signifikan).
Tabel 1 Variabel-Variabel Yang Diduga Berpengaruh Terhadap Tingkat Kehadiran Mahasiswa
Fakultas Ekonomi
Dependent Variable
Regresor
Tingkat Kehadiran Mahasiswa
Constant 76.5968
(0.0000)
Waktu belajar -
R2 0.7679
Catatan: * adalah tingkat kesalahan 5%.
** adalah tingkat kesalahan 10%
Hasil analisis regresi berganda seperti pada tidak ada motivasi, IPS Semester lalu dan jam
Tabel 2, dapat dirumuskan estimasi model kerja, maka IPK Seluruhnya dari mahasiswa
sebagai berikut: Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari sudah
IPK = 0,3893 + 0,1128(MOTIVASI) + bisa mencapai 0,3893 satuan IPK, dengan
0,5008(TPSLA) – 0,0129(JAMKERJA) tingkat signifikansi 0,0305. Dimana mahasiswa
Pada estimasi model regresi berganda untuk yang mau meningkatkan motivasinya dalam
Indeks Prestasi Kumulatif terlihat bahwa bila mengikuti perkuliahan akan meningkatkan IPK
Seluruhnya sebesar 0,1128 satuan IPK. daripada mahasiswa pria. Tetapi bila dilihat
Sementara bila ada kenaikan satu satuan IPS menurut program studi cenderung lebih rajin
Semester Lalu akan meningkatkan IPK mahasiswa prodi manajemen daripada prodi
Seluruhnya sebesar 0,5008 satuan IPK. IESP. Secara keseluruhan mahasiswa
Sedangkan mahasiswa yang mau Fakultas Ekonomi bisa dikatakan tergolong
mengurangi jam kerjanya per minggu akan sebagai mahasiswa yang rajin menghadiri
meningkatkan IPK Seluruhnya sebesar 0,0129 kuliah. Selain itu mereka yang lebih banyak
satuan IPK. Sehingga dapat dikatakan bahwa termotivasi untuk mengikuti kuliah ini juga
yang paling mampu meningkatkan IPK cenderung tergolong sebagai mahasiswa
Seluruhnya mahasiswa Fakultas Ekonomi, yang rajin. Sehingga terlihat bahwa
hanya IPS Semester Lalu. Ternyata kemampuan mahasiswa Fakultas Ekonomi berusaha
menjelaskan dari variabel-variabel yang diduga untuk memenuhi persyaratan kehadiran
berpengaruh terhadap IPK Seluruhnya minimal yang berlaku di Universitas
mahasiswa Fakultas Ekonomi cukup besar yaitu Batanghari dan mereka juga berusaha untuk
sebesar 76,79%, sehingga model estimasi untuk menghindari limit kuliah, karena sudah ada
Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa Fakultas ketentuan bahwa 75% kehadiran mahasiswa
Ekonomi ini dapat digunakan. Kemampuan mutlak dipenuhi sebagai syarat untuk
menjelaskan ini tidak jauh berbeda dengan mengikuti ujian dan ketentuan persyaratan
penelitian Devadoss, dimana Indeks Prestasi kehadiran 75% ini adalah baik dan bisa
Kumulatif memberikan penjelasan sebesar memacu kehadiran mahasiswa.
71,00% (1996:504). b. Dilihat dari dimensi Indeks Prestasi
Penelitian ini tidak meneliti kursus-kursus Kumulatif mahasiswa Fakultas Ekonomi,
yang berkaitan secara langsung dengan cenderung lebih baik mahasiswa wanita
matakuliah di program studi Manajemen dan daripada mahasiswa pria. Kemudian dilihat
program studi Ekonomi Pembangunan yang menurut program studi, cenderung lebih
sulit ditemukan/sebagian terbesar mahasiswa baik prodi manajemen daripada prodi IESP.
tidak mengikuti dan orientasi perkuliahan di Selain itu mahasiswa Fakultas Ekonomi
kelas dianggap sama juga tidak diteliti. Begitu yang lebih banyak termotivasi untuk
pula textbook yang belum tersedia secara mengikuti kuliah ini cenderung memiliki
lengkap di Perpustakaan juga tidak diteliti oleh nilai yang baik.
penulis. c. Jika dilihat dari estimasi model regresi
Pada tingkat kesalahan 5%, terdapat tiga berganda untuk tingkat kehadiran
variabel yang menunjukkan hasil yang mahasiswa Fakultas Ekonomi, ternyata tidak
signifikan yaitu motivasi mahasiswa dalam dapat dibuat model estimasinya karena
mengikuti perkuliahan, yang memberikan persyaratan kehadiran minimal 75% yang
pengaruh sebesar 0,1128 tingkatan motivasi diberlakukan di Universitas Batanghari
dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan sudah menjadi peraturan yang baku dan
IPS Semester Lalu memberikan pengaruh sudah berjalan bertahun-tahun. Selain itu
sebesar 0,5008 satuan IPS dengan tingkat model ketentuan persyaratan kehadiran
signifikansi 0,000. Akan tetapi jam kerja minimal ini adalah penentu kehadiran
mahasiswa per minggu memberikan pengaruh mahasiswa dalam kuliah.
dalam arti penurunan sebesar 0,0129 jam d. Selanjutnya jika dilihat dari estimasi model
dengan tingkat signifikansi 0,0031. Sedangkan regresi berganda untuk Indeks Prestasi
pada tingkat kesalahan 10% hanya tingkat Kumulatif Seluruhnya mahasiswa Fakultas
kehadiran yang menunjukkan hasil yang Ekonomi, ternyata dapat dibuat estimasi
signifikan, yang memberikan pengaruh sebesar modelnya. Selain itu yang mampu
0,0040% kehadiran dengan tingkat signifikansi memberikan kontribusi terbesar untuk
0,0570. Sementara waktu belajar yang diduga meningkatkan Indeks Prestasi Kumulatif
berpengaruh terayata tidak memberikan mahasiswa Fakultas Ekonomi adalah IPS
pengaruh terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Semester lalu sebesar 0,50 satuan IPK.
mahasiswa Fakultas Ekonomi. DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN Baird, Lloyd, 1986, Managing Performance,
a. Performance mahasiswa dilihat dari dimensi Canada: John Wiley & Sons.
tingkat kehadiran mahasiswa Fakultas Soehendro, Bambang, 1996, Kerangka
Ekonomi, ternyata mahasiswa wanita Pengembangan Pendidikan Tinggi
cenderung lebih rajin menghadiri kuliah Jangka Panjang 1996-2005, Cetakan