Professional Documents
Culture Documents
Kerangka Teeori ADL
Kerangka Teeori ADL
By
FELICYA ROSARI HS
Elderly is a healthy adult who experienced the process of change of being weak and vunerable.
The existence of elderly often perceived negatively, regarded as a burden in families and
community also considered as individuals who are not independent. Independence of the elderly
valued by their ability to perform activities of daily living. This study aimed to determine the
correlation between nutritional status and hypertension with independence of elderly in elderly
community health care in Kedaton Health Center. This study was observational analytic cross
sectional design, involving 76 subjects with stratified random sampling methods. Research was
conducted in elderly community health care in Kedaton Health Center. In this study, we found,
there are correlation between nutritional status and independence of elderly with p value=0,039
(p<0,05). There are correlation between hypertension and independence with p value=0,002
(p<0,05) and Odd Ratio 4,69. Based on research, can be concluded there are significant correlation
between nutritional status and hypertension with independence of elderly in elderly community
Oleh
FELICYA ROSARI HS
Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan menjadi seorang yang lemah dan
rentan. Keberadaan lansia seringkali dipersepsikan secara negatif, dianggap sebagai beban keluarga dan
masyarakat sekitarnya serta dianggap sebagai individu yang tidak mandiri. Kemandirian pada lansia dinilai dari
kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status
gizi dan hipertensi terhadap tingkat kemandirian lansia di posyandu lansia Puskesmas Kedaton. Desain penelitian
ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi berjumlah 202 orang dan jumlah sampel
sebanyak 76 orang. Teknik pengambil sampel dengan menggunakan metode stratified random sampling.
Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara status gizi dengan tingkat kemandirian dengan nilai p=0,039 (p<0,05). Terdapat hubungan
anatara hipertensi dengan tingkat kemandirian dengan nilai p=0,002 (p<0,05) dan dengan Odd Rasio 4,69.
Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dan
Oleh
FELICYA ROSARI HASIANNA SIRAIT
1118011043
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultasa Kedokteran Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PENYAKIT HIPERTENSI DENGAN
TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS
KEDATON
(skripsi)
Oleh
Felicya Rosari Hasianna Sirait
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
DAFTAR GAMBAR
halaman
halaman
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
G. Hipotesis ............................................................................................................... 25
A. Hasil ...................................................................................................................... 42
B. Pembahasan ............................................................................................................ 51
C. Keterbatasan ........................................................................................................... 57
IV. SIMPULAN ................................................................................................................ 56
A. Simpulan ................................................................................................................ 56
B. Saran ....................................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
halaman
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 17 Februari 1994, anak kelima dari enam bersaudara
Sekolah Dasar (SD) Fransiskus Asisi Rawa Laut Bandarlampung pada tahun 2005. Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di SMP Xaverius Pahoman Bandar Lampung pada tahun 2008.
Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Xaverius Pahoman Bandar Lampung pada tahun
2011. Pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Segala puji dan syukur penulis haturkan pada Tuhan Yesus Kristus karena melimpahkan berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi berjudul
“Hubungan Status Gizi dan Hipertensi Terhadap Kemandirian Lansia di Posyandu Lansia
Puskesmas Kedaton” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis haturkan kepada semua pihak
yang telah berperan atas dorongan, bantuan, saran, kritik dan bimbingan sehingga skripsi ini
1. Papa (Drs. Rufinus Sirait, SH), Mama (Rugun Pasaribu), Resnawaty Sondang Sirait,
SH, Mkn, Yohannes Marajohan Sirait ST, Marettha Hotasi Sirait SE, Lauratia Hot Uli
Sirait SH dan Victoria Agatha Sirait yang selalu memberikan semangat dan doa serta
kehangatan keluarga.
2. Prof. Dr. Ir. Hi. Sugeng P. Harianto, M.S., selaku Rektor Universitas Lampung.
4. dr. Fitria Saftarina, M.Sc selaku pembimbing pertama atas semua bantuan, saran,
5. dr. Reni Zuraida, M.Si selaku pembimbing kedua atas semua bantuan, saran, bimbingan
6. dr. M. Yusran, M.Sc, Sp.M selaku pembahas yang telah memberikan banyak masukan
9. Ririn Rahayu MS, Diah Anis Naomi dan Aryati Pratama Putri terima kasih atas
10. Ririn, Rifka, Dila, Yolanda, Ferina, Sakinah, Naomi, Lian, Oni, Bela, Desta, Bajie,
Robby Kotak, Filla, Wayan, Gede yang tergabung dalam GENG CUPS , terimakasih
atas keakraban, persahabatan, dan persaudaraan yang telah kalian berikan selama ini.
KEDOKTERAN SATU!!!
12. Seluruh Civitas Akademika Program Studi Pendidikan Dokter FK UNILA yang tidak
Penulis berdoa semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang
A. Latar Belakang
Menurut data dari Biro Pusat Statistik (2012), di Indonesia jumlah penduduk
keadaan kesehatan cukup sebesar 43% dan dengan keadaan kesehatan kurang
sebesar 18%.
yang dialami oleh lansia. Lansia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih
Suardana dan Ariesta pada tahun 2012 tentang karakteristik lansia dengan
pada kelompok umur ≥60 terdapat sebesar 57,6% penduduk yang berusia
Kondisi kesehatan seorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara
tidak langsung dipengaruhi oleh hal lain seperti status gizi. Masalah gizi
kesehatan dan mortalitas. Gizi kurang maupun gizi lebih pada masa dewasa
2012). Status gizi buruk atau kurang akan menyebabkan lansia sulit dalam
antara status gizi dengan tingkat kemandirian lansia serta hubungan antara
B. Rumusan Masalah
beberapa hal yaitu : usia, tingkat pendidikan, status perkawinan serta kondisi
yang diderita lansia adalah hipertensi. Kondisi kesehatan seorang lansia selain
dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh hal
lain seperti status gizi. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian :
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kemandirian lansia.
2. Tujuan Khusus
Kedaton.
Puskesmas Kedaton.
D. Manfaat Penelitian
a. Peneliti
b. Masyarakat
hari.
c. Puskesmas
d. Peneliti lain
E. Kerangka Teori
kebutuhan hidup dengan tidak tergantung pada orang lain. Selain itu
serta oleh kemampuan fungsi kognitif lansia yang sudah menurun (Heryanti,
2011).
Usia lanjut merupakan salah satu kelompok rentan gizi karena perubahan
psikis dan fisik tubuh lansia berlangsung selama proses penuaan yang dapat
lansia adalah kekurangan dan kelebihan gizi. Gizi kurang terjadi karena
Gizi berlebih adalah kelebihan energi dalam bentuk kelebihan berat badan
penurunan fungsional orang dewasa yang lebih tua terutama pada sistem
6
Penurunan Tingkat
F. Kerangka Konsep
Kerangka konsep pada penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yang akan
Ketergantunga
Faktor-faktor potensial
perancu:
1. Umur
2. Fungsi kognitif
3. Fungsi sosial
4. Status mental
Keterangan :
Kedaton
8
G. Hipotesa
1. Pengertian Lansia
umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada
ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada
Batasan umur pada usia lanjut dari waktu ke waktu berbeda. Menurut
B. Gizi lansia
jumlah asupan kalori diet dapat memperpanjang usia hidup atau penyakit
radikal beba. Diet juga dapat menurunkan penyakit kronis. Bila adanya
11
peningkatan asupan protein dan lemak maka insiden kanker (tumor ganas)
kelompok yaitu:
a. Malnutrisi Umum
berbagai keadaan.
12
c. Obesitas
usia muda.
atau secara klinis dan riwayat kebiasaan makanan. (Moore, 2009) The
Mini Nutritional Assessment (MNA) adalah alat penilaian gizi lain yang
(Ebersole, 2009).
seseorang saat itu dan kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi. The
masalah gizi seseorang. Selain itu pengkajian status gizi juga dapat
dalam tabel 2.
C. Penyakit Hipertensi
1. Pengertian hipertensi
meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja
pembuluh darah yang keras dan tidak elastis. Hal ini bisa dipengaruhi
oleh faktor umur. Pada lanjut usia terjadi perubahan struktur dan fungsi
merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII, yaitu hasil pengukuran tekanan
darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg.
Kriteria JNC VII berlaku untuk umur ≥18 tahun. Adapun klasifikasi JNC
2. Patogenesis hipertensi
a. Faktor resiko seperti diet asupan garam, stress, ras, obesitas, merokok,
genetis
3. Patofisiologi
sampai umur 50-60 tahun dan kemudian cenderung menetap atau sedikit
hipertensi pada lanjut usia belum sepenuhnya jelas. Efek utama dari
(Kuswardhani, 2006).
4. Diagnosis
kardiovaskuler.
Anamnesis meliputi:
(Yogiantoro, 2009)
kognitif).
terdiri dari:
a. Menghentikan merokok
d. Latihan fisik
dan target tekanan darah dicapai secara progresif dalam beberapa minggu.
sehari. Pilihan apakah memulai terapi dengan satu jenis obat hipertensi
atau dengan kombinasi tergantung pada tekanan darah awal dan ada
tidaknya komplikasi. Jika terapi dimulai dengan satu jenis obat dan dalam
dosis rendah, dan kemudian tekanan darah belum mencapai target, maka
maupun kombinasi.
harus diinum bertambah. Kombinasi obat yang telah terbukti efektif dan
b. CCB dan BB
21
1. Pengertian Kemandirian
kebutuhan hidup dengan tidak bergantung pada orang lain. Selain itu
Menurut Graf (2008) penyakit akut atau kondisi kronis yang memburuk
kegiatan penting untuk hidup mandiri. Lansia berusia 60-74 tahun masih
namun semakin tua maka lansia akan membutuhkan bantuan orang lain
pribadi yang masih aktif. Seorang lansia yang menolak untuk melakukan
terhadap aktivitas yang dilakukan rutin oleh manusia setiap hari. Aktivitas
transportasi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Agung pada tahun 2006 tentang uji
instrumen ukur yang andal dan sahih serta dapat digunakan untuk
b. Kesehatan fisiologis
daily living.
c. Fungsi kognitif
d. Fungsi psikososial
sesuatu hal yang lalu dan menampilkan informasi pada suatu cara
e. Tingkat stress
f. Ritme biologi
living.
g. Status mental
h. Pelayanan kesehatan
A. Rancangan Penelitian
tingkat kemandirian lansia tidak terbatas harus tepat pada satu waktu
dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi serta bersedia menjadi
1. Populasi
2. Sampel
√ + √ +
n=( )
−
Keterangan:
Q2 = 1 – P2
peneliti = 0,72
Q1 = 1 – P1
P = proporsi total = ( P1 + P2 ) / 2
Q =1–P
28
, √ , , + , √ , , + , ,
n=( )
,
, + ,
n=
,
n = 75,69 = 76
29
Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah tiap strata sampel pada penelitian
ini adalah:
1. Aster 2 10 � 4
= ,
2. Aster 3 10 � 4
= ,
3. Aster 4 7 � 3
= ,
4. Aster 6 6 � 2
= ,
5. Kartini 1 15 � 6
= ,
6. Kartini 5 17 � 6
= ,
7. Kartini 6 11 � 4
=
8. Anggrek 1 6 � 2
= ,
9. Anggrek 2 17 � 6
= ,
10. Anggrek 3 5 � 2
= ,
11. Cahaya 13 � 5
= ,
Kartini 2
12. Cahaya 17 � 6
= ,
Kartini 3
13. Cahaya 11 � 4
=
Kartini 4
14. Ayu 1 20 � 8
= ,
15. Ayu 2 5 � 2
= ,
16. Ayu 3 8 � 3
= ,
17. Ayu 4 6 � 2
= ,
18. Ayu 5 8 � 3
= ,
19 Ayu 6 10 � 4
= ,
Total sampel 76
30
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
Kronis.
D. Instrumen Penelitian
rambut, sikat gigi), penggunaan toilet, makan, berpindah tempat dari tidur
E. Prosedur Penelitian
rata
tergantung bebas
peneliti.
32
dibelakang koma
melakukan penimbangan
ke depan)
- Catat hasil
33
dengan rumus :
� � ��
IMT = 2
�� ���
mengenai alat ukur yang dipakai dan kegunaan dari alat ukur
daily living
F. Alur Penelitian
Populasi
Informed Consent
Sampel
G. Definisi Operasional
independen, alat ukur, cara ukur, hasil ukur dan skala ukur pada penelitian
ini.
tekanan
darah
diastolik
<90 mmHg
H. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi atau
2. Data Sekunder
I. Analisa Data
riwayat penyakit hipertensi lansia serta skor activity of daily living lansia.
lansia
jenis data. Pada penelitian ini menggunakan uji statistik chi square karena
Data yang telah terkumpul akan diolah dengan proses pengolahan data
sebagai berikut :
1. Editing
kekurangan bisa segera dilengkapi atau jika ada data yang salah, maka
2. Coding
J. Ethical Clearance
Penelitian ini telah dikaji dan dinyatakan memenuhi kaidah etik penelitian,
Desember 2014.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Jumlah lansia yang memiliki status gizi kurang sebanyak 15,8%, jumlah
lansia yang memiliki status gizi normal sebanyak 67,1% dan jumlah
2. Lansia yang menderita hipertensi adalah 57,9% dan lansia yang tidak
dengan OR 4,69.
B. Saran
aktivitas sehari-hari
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Agung I. 2006. Uji Keandalan dan Kesahihan Indeks Activity of Daily Living
untuk Mengukur Status Fungsional Dasar pada Usia Lanjut di RSCM.
Tesis. Jakarta: Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Beck ME. 2011. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan Penyakit-Penyakit
untuk Perawat dan Dokter. Yogyakarta: Yayasan Essentia Media.
BPS. 2012. Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: Biro Pusat Statistik.
Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al.
2003. The Seventh Report of The Joint National Comitee on Prevetion,
Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure: The JNC 7
Report. JAMA
Dahlan S. 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Edisi ke–3.
Jakarta: Salemba Medika.
Darmojo. 2004. Proses Menua Sehat dalam Geriatri. Jakarta : Grafiti Medika
Pers
Depkes. 2006. Pedoman Tatalaksana Gizi Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Ghoer FS. 2012. Pembinaan Kemandirian Lansia Melalui Terapi Modalitas Salah
Satu Konteks Pendidikan Non Formal di Panti Sosial Tresna Werdha.
Tersedia dari www.upi.edu. Diakses pada tanggal 12 Desember 2014
Graf C. 2008. The Lawton Instrumental Activities of Daily Living Scale. San
Fransisco: University of California.
Heryanti, IP. 2011. Hubungan Kemandirian dan Dukungan Sosial dengan Tingkat
Stress Lansia. Bogor : Jurusan Ekologi Manusia Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor. Tersedia dari http://www.repository.ipb.ac.id/ .
Diakses tanggal 14 September 2014.
Maryam RS. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba.
Meiner SE & Annette GL. 2006. Gerontological Nursing. Edisi ke–3. St. Louis:
Mosby Inc.
Moore MC. 2009. Procjet Guide to Nutritional Assessment and Care. Edisi ke–6.
St. Louis: Mosby Inc.
Oktariyano. 2012. Gambaran Status Gizi pada Lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha Jakarta Timur. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.
Potter PA & Perry AG. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
proses dan praktek. Edisi ke–4. Jakarta : EGC
Rahmawati Y, Artaria MD, Setianingsih H. 2012. Body Mass Index (BMI), Berat
Badan, Tinggi Badan dan Fat Skinfold Perempuan >60 tahun di Panti dan
Perkumpulan Lanjut Usia di Surabaya. Surabaya: Universitas Hang Tuah.
Riskesdas. 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.
Setiani. 2011. Hubungan Antara Status Gizi dan Stress dengan Kemampuan
Activity Daily of Living Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Posyandu
Lansia Puskesmas Sumbersari. Skripsi. Jember: Program Studi Gizi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jember.
Setiati S, Harimurti K, Govinda A. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi
ke–5. Jakarta : Balai Penerbit FK UI Jakarta.
Yogiantoro M. 2006. Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid I Edisi IV. Jakarta: FK UI.