You are on page 1of 14

Volume

Jurnal 6, Nomor Khusus,


Kesehatan Manarang Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …
Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020, pp. 27 – 40
ISSN 2528-5602 (Online), ISSN 2443-3861 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m

STUDI LITERATUR: KECEMASAN SAAT PANDEMI COVID-19

Hardiyati1, Efri Widianti2, Taty Hernawaty3


1
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju
2,3
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Bandung

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article history The coronavirus affects peoples' lives around the world. Social restriction policy can
affect the psychosocial environment. Therefore restrictions and lockdown policies can
Submitted : 2020-08-25 increase a person's level of anxiety. This literature study identifies predisposing factors
Revised : 2020-10-20 and reinforcing factors for anxiety feelings during the COVID-19 pandemic. The
Accepted : 2020-10-25 method used in writing this literature study is by searching the internet from the
CINAHL database, EBSCOHost, Proquest, Pubmed, Google Scholar, and nursing
Keywords: books from 2010-2020 with the keyword anxiety facing Covid-19. Anxiety feeling
during a pandemic can occur in a person due to predisposing factors including due to
Anxiety the COVID-19 pandemic, spending> 9 hours at home, excessive search for information
Pandemic online, more common in women, economy, having babies, married status, student
Covid-19 status, learning environment, and internet network. Some actions that can reduce
anxiety classified as reinforcing factors, namely emotional regulation, resilience,
supportive intervention, religious coping, family support, limiting exposure to
information media, and physical activity for sports. It can be explained that some factors
that influence the occurrence of anxiety feelings are predisposing factors as well as
preventive actions or those that can reduce anxiety during the COVID-19 pandemic
classified as the reinforcing factor. Investigating influencing factors can help to
understand the development and maintenance of anxiety feelings and to develop
possible preventive measures and therapeutic interventions.
Kata Kunci: Virus Corona atau Covid-19 sangat mempengaruhi kehidupan di seluruh dunia.
Pembatasan sosial berpengaruh terhadap lingkungan psikososial di negara-negara yang
Kecemasan terkena dampak. Pembatasan dan kebijakan Lockdown dapat meningkatkan tingkat
Pandemi kecemasan seseorang. Studi literatur ini mengidentifikasi predisposing factors dan
Covid-19 reinforcing factor kecemasan pada masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan
dalam penulisan studi literatur ini dengan penelusuran internet dari database CINAHL,
EBSCOHost, Proquest, Pubmed, Google Scholar dan buku-buku keperawatan dari
tahun 2010-2020 dengan kata kunci anxiety facing Covid-19. Kecemasan saat pandemi
dapat terjadi pada seseorang disebabkan oleh faktor predisposisi/predisposing factors
meliputi karena pandemi COVID-19, menghabiskan >9 jam di rumah, pencarian
informasi online yang berlebihan, lebih banyak terjadi pada wanita, ekonomi, memiliki
bayi, status menikah, status mahasiswa, lingkungan belajar dan jaringan internet.
Beberapa tindakan yang dapat mengurangi kecemasan tergolong dalam faktor
penguat/reinforcing factor adalah regulasi emosi, resiliensi, intervensi suportif, coping
agama, dukungan keluarga, membatasi paparan media informasi dan aktivitas fisik atau
olahraga. Dapat diuraikan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya
kecemasan adalah predisposisi/predisposing factors serta tindakan pencegahan atau
yang dapat mengurangi kecemasan saat pandemi COVID-19 tergolong dalam faktor
penguat/reinforcing factor. Investigasi faktor-faktor yang mempengaruhi dapat
membantu untuk lebih memahami perkembangan dan pemeliharaan kecemasan serta
untuk mengembangkan tindakan pencegahan dan intervensi terapeutik yang
memungkinkan.
 Corresponding Author:

Hardiyati
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju
Telp. 085242278240
Email: hardiyati.umar@yahoo.co.id

PENDAHULUAN 2019 di Wuhan (Cina), dengan cepat menyebar


Wabah Penyakit Virus Corona-19 ke luar China sehingga Komite Darurat
(COVID) yang muncul pada bulan Desember Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

27 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

mendeklarasikan Darurat Kesehatan ramai atau bepergian ke daerah endemis, sangat


Masyarakat dari Kepedulian Internasional tidak dianjurkan. Terlepas dari upaya ini,
(PHEIC) pada 30 Januari 2020. Spesies baru beberapa negara yang sudah terjangkit
virus korona diidentifikasi sebagai penyebab menerapkan sistem lockdown, demi menjaga
pneumonia mematikan pada Desember 2019 di keamanan dan kesehatan masyarakatnya. Di
Cina. Virus ini berkembang pesat di seluruh Jepang, Yuriko Koike, gubernur Tokyo, telah
dunia. Menanggapi situasi yang memburuk ini, berulang kali meminta penduduk untuk
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghindari keluar pada malam hari kerja dan
menyatakan negara pandemi pada 11 Maret pada akhir pekan sejak 25 Maret 2020,
2020. Warga di banyak negara masih (Carmassi, C., Foghi, C., DellOste, et al 2020).
menghadapi risiko penyakit serius yang Demikian pun di Indonesia, berbagai upaya
disebabkan oleh virus corona (COVID-19) dilakukan dalam penanganan penyebaran
(Carmassi, C., Foghi, C., DellOste, et al 2020; COVID-19.
Jungmann, M. S., & Witthöft, M. 2020). Pencegahan terhadap penyebaran virus
Virus Corona atau dikenal dengan nama COVID-19 merupakan hal yang menjadi
Covid-19 sangat mempengaruhi kehidupan di tantangan bagi siapa saja, hal ini disebabkan
seluruh dunia. Isolasi, pembatasan sosial dan oleh kemampuan transmisi virus yang tinggi
memberlakukan perubahan lengkap terhadap serta belum adanya vaksin dan penanganan
lingkungan psikososial di negara-negara yang pengobatan yang jelas untuk menyembuhkan,
terkena dampak. Virus Corona atau dikenal (WHO, 2020). Dengan demikian penyakit
dengan nama Covid-19 telah mengancam Dunia coronavirus 2019 (COVID-19) dapat dianggap
dengan kematian yang semakin hari semakin sebagai 'badai sempurna' untuk meningkatkan
bertambah. Covid-19 telah menyebar pada 212 tekanan emosional seseorang, (Shanahan, L.,
negara per tanggal 4 Mei 2020 dengan jumlah Steinhoff, A., Bechtiger, L.,et al 2020). Dalam
kasus seluruh Dunia mencapai 3.581.475 kasus waktu yang begitu singkat semua mengalami
secara keseluruhan, 248.536 jumlah kasus perubahan dimana hampir seluruh wilayah di
meninggal dunia dan 1.159.422 dinyatakan Indonesia terkena dampak mewabahnya Covid-
sembuh. Di Indonesia sendiri virus corona 19 ini, Pemerintah kemudian melakukan
mulai di deteksi setelah Presiden Joko Widodo tindakan tegas dengan membatasi ruang gerak
mengumumkan ada dua warga negara yang masyarakat khususnya di lingkungan
telah positif corona pada tanggal 2 Maret 2020 pendidikan. Penutupan semua instansi yang
(Jokowi Umumkan Dua WNI Positif Corona Di sebelumnya dilakukan secara tatap muka segera
Indonesia). Saat ini jumlah kasus corona di diubah menjadi pertemuan daring/Online,
Indonesia semakin meningkat, per tanggal 4 (Saputra, T. A. 2020). Kebijakan pemerintah
Mei 2020 berjumlah 11.587 orang, meninggal dalam menginstruksikan pembatasan dan
864 dan sembuh 1.954 kasus seluruh Indonesia kebijakan Lockdown membuat sebagian
(Saputra, T. A. 2020). masyarakat resah dan cemas. Hal ini dapat
Menurut WHO (2020), virus COVID- menjadi risiko kesehatan mental masa pandemi
19 ditularkan selama kontak dekat melalui COVID-19 pada masyarakat. Kecemasan,
pernapasan (seperti batuk) dan muntah. Oleh kurangnya kontak sosial dan berkurangnya
karena itu, untuk membatasi penularan virus, kesempatan untuk penanganan stres merupakan
WHO (2020) terus merekomendasikan untuk perhatian utama. Ancaman utama lainnya
sering melakukan kebersihan tangan, adalah peningkatan risiko penyakit jiwa orang
menggunakan perlindungan pernafasan, secara tua, kekerasan dalam rumah tangga dan
teratur membersihkan dan mendisinfeksi malpengobatan anak (Fegert, J., Vitiello, B.,
permukaan, menjaga jarak fisik, dan Plener, P. L., & Clemens, V. 2020).
menghindari orang dengan demam atau gejala Beberapa hal yang dapat meningkatkan
pernapasan. Pihak berwenang telah meminta risiko terpaparnya COVID-19 sehingga
warga untuk terlibat dalam beberapa strategi pandemi coronavirus COVID-19 saat ini
sebagai berikut, Di tingkat individu, sering- menyebabkan tekanan psikologis dan fisik yang
seringlah mencuci tangan. Perlindungan wajah cukup besar dan tingkat morbiditas dan
atau masker bedah dan penggunaan desinfektan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia sejak
(mis., berbasis alkohol) juga disarankan. Selain wabahnya pada Desember 2019 (Jungmann, M.
itu, perilaku berisiko, seperti pergi ke tempat S., & Witthöft, M. 2020). Menghadapi situasi

28 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

yang tidak pasti dapat meningkatkan tingkat atau tidak menguntungkan. Beberapa penelitian
kecemasan seseorang, terutama ketika ada telah mulai menyelidiki kecemasan dan gejala
potensi risiko kematian. Ini dapat menyebabkan emosional lainnya selama pandemi COVID-19
individu yang sehat dan rentan terlibat dalam saat ini (Jungmann, M. S., & Witthöft, M.
perilaku pelindung (Wenning, F., Wang, C., (2020); Troyer ,A. E., Jordan N., Kohn,N. et al
Zou, L., Yingying, G., Zuxun, L., Shijiao, Y., & (2020); Elbay, Y. R., Kurtulmus, A., et al
Jing, M. (2020). Penelitian Croll, L., Kurzweil, (2020).; Cameron, E. E., Joyce, et al (2020);
A., Hasanaj, L., Serrano, L., Balcer. J. L., & Croll, L., Kurzweil, A., Hasanaj, L., et al
Galetta, S. L (2020) menyatakan bahwa (2020); Temsah, H. M., AL, F., Alamro, et al
responden mengalami peningkatan ketakutan (2020).
(79%), kecemasan (83%) dan depresi (38) %) Respons kecemasan seseorang terhadap
selama pandemi COVID-19. Sementara, disisi epidemi/pandemi dapat bervariasi dari satu
lain ketakutan terhadap COVID-19 akan orang ke orang lain (Ahmad, A. R., & Murad,
memiliki dampak besar pada kesehatan mental H. R. (2020). Dalam tulisan ini akan menggali
masyarakat (Cortés-Álvarez, N. Y., Piñeiro- beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
Lamas, R., & Vuelvas-Olmos, C. (2020). perilaku kesehatan yaitu predisposing factors,
Shiina, A., Niitsu, T., et al, .(2020) melaporkan dan reinforcing factor. Investigasi faktor-faktor
bahwa keterlibatan dalam perilaku yang mempengaruhi dapat membantu untuk
perlindungan bervariasi dari orang ke orang, lebih memahami perkembangan dan
dan mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor pemeliharaan kecemasan serta untuk
Kecemasan. mengembangkan tindakan pencegahan dan
Kecemasan adalah kekhawatiran akibat intervensi terapeutik yang memungkinkan (Liu,
ancaman yang dirasakan terhadap kesehatan, K., Chen, Y., Wu, D., Lin, R., Wang, Z., & Pan,
(Jungmann, M. S., & Witthöft, M. (2020); L. (2020).; Ran, L., Wang, W., Ai, M., Kong,
Troyer ,A. E., Jordan N., Kohn,N. et al (2020); Y., Chen, J., & Kuang, L. (2020). Tujuan studi
Elbay, Y. R., Kurtulmus, A., et al (2020). literatur ini untuk mengidentifikasi secara dini
Kekhawatiran kesehatan dan kecemasan yang predisposing factors, dan reinforcing factor
terkait dengan epidemi atau pandemi dapat kecemasan pada masa pandemi COVID-19.
memiliki dampak psikologis yang signifikan
(misalnya, stres, pikiran negatif yang METODE
mengganggu, penghindaran), dapat dikaitkan Deskripsi artikel yang dimasukkan dalam
dengan perilaku preventif yang tidak efektif reviu
Hasil temuan diidentifikasi melalui Hasil temuan yang diidentifikasi
Identifikasi pencarian berdasarkan database (n=160) melalui tambahan sumber lain
(n=3)
Skrining
Hasil temuan setelah reduksi terhadap
duplikasi temuan (n=160)
Kelayakan

Inklusi

Hasil temuan setelah skrining


melalui pencarian berdasarkan Eksklusi (n=100)
database (n=60)

Artikel Full text dilakukan


pengkajian terhadap Artikel full text dieksklusikan (n=15)
kelayakan(n=40)

Artikel yang dimasukkan dalam


revew (n=25)

Gambar 1. PRISMA Flow Diagram of Trial Selection Process for the Literatur Review

29 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

Metode yang digunakan dalam reviu. Sebanyak 15 artikel dieksklusikan karena


penulisan studi literatur ini dengan penelusuran tidak memenuhi kriteria yang ditentukan;
internet dari database CINAHL, EBSCOHost, partisipan bukan dengan indikasi kecemasan
Pubmed, Science Direct, Springer Link, karena pandemi COVID-19. Setelah skrining
Proquest, Google Scholar dan buku-buku lebih lanjut sesuai dan keterkaitan Merujuk
keperawatan dari tahun 2010 – 2020 dengan Teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo,
kata kunci anxiety facing covid-19. (2010) terpilih 25 artikel.
Total hasil penelusuran artikel dengan
kata kunci yang telah ditentukan adalah 220 HASIL PENELITIAN
artikel, dengan rincian ScienceDirect sejumlah Pada studi literatur ini penulis
40 artikel, ProQuest sejumlah 140 artikel, mengambil 25 sampel penelitian yang terkait
SpringerLink sejumlah 44 artikel, dan dengan predisposing factors, dan reinforcing
CINAHL, EBSCOHost, Pubmed, Google factor terjadinya kecemasan selama COVID-19.
Scholar sejumlah 211 artikel, dan sumber lain Sampel tersebut mencakup penelitian yang
sebanyak 12 artikel. Didapatkan 160 artikel dilakukan baik di luar negeri maupun di dalam
melalui pemilihan judul dan menjadi 60 artikel negeri. Selanjutnya hasil penelitian akan
melalui screening kesesuaian dengan tujuan dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 1. Karakteristik Predisposing Factor Kecemasan pada Masa Pandemi COVID-19

No Peneliti Wabah Jenis penelitian Sampel Hasil


Gyberchondria Pandemic (yaitu
pencarian informasi online yang
Jungmann, M. S., & virus corona berlebihan) menunjukkan korelasi
1 survei online 1615
Witthöft, M. (2020) (COVID-19) positif dengan kecemasan akan
adanya virus covid 19 saat ini (r =
0,9 –4,8)
Tingkat kecemasan dari COVID-
Temsah, H. M., AL, 19 secara signifikan lebih tinggi
F., Alamro, N., El kuesioner survei daripada yang dari MERS-CoV
Eyadhy, A., Al Generalized atau influenza musiman: 41,1%
Hasan, K., Jamal, virus corona Anxiety
A., Al Maglout, I., (COVID-19) lebih khawatir tentang COVID- 19,
2 Disorder (GAD- 811
Al Jamaan, F., Al (MERS-CoV) 7) Anxiety 41,4% juga khawatir tentang
Amri, M., Barry, M., Severity alat MERS-CoV dan COVID-19,
Al Subae, S., & skrining. Kecemasan paling sering terjadi
Somily, M. A., pada masa pandemi ini adalah
(2020). cemas jika menularkan infeksi
kepada keluarga dan teman-teman.
Croll, L., Kurzweil, Responden mengalami
A., Hasanaj, L., survei elektronik peningkatan ketakutan (79%),
Serrano, L., Balcer. virus corona
3 dengan 130 kecemasan (83%) dan depresi (38)
J. L., & Galetta, S. L (COVID-19)
uji eksak Fisher %) disebabkan oleh pandemi
(2020).
COVID-19.
Cameron, E. E., Pandemi covid 19 menyebabkan
Joyce, K. M., Kecemasan yang relevan secara
Delaquis, P. C., survei
virus corona klinis diindikasikan pada 33,16%,
4 Reynolds, K., onlinecross- 641
(COVID-19) 42,55%, dan 43,37% pada ibu
Protudjer, P. L J., & sectional
Roos, E. L., (2020). yang memiliki anak-anak usia 0-18
bulan
Elbay, Y. R., 224 (51,6%) kecemasan, 182
Kurtulmus, A., virus corona (41,2%) stres cemas karena
5 Arpacıoğlu, S., survei online 442
(COVID-19) meningkatnya jumlah pasien covid
Karadere, E, (2020).
19.
Shechter, A., Diaz, 57% untuk stres akut, 48% untuk
F., Moise, N., K, virus corona survei web
6 657 depresi, dan 33% gejala kecemasan
Anstey, E. D., Ye, (COVID-19) cross-sectional
S., Agarwal, S., disebabkan oleh pandemi covid.

30 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

No Peneliti Wabah Jenis penelitian Sampel Hasil


Birk, L. J., Brodie,
D., Cannone, E, D.,
Chang, B., Classen,
J., Cornelius,T.,
Derby, L., Dong,
M., Givens, C. R.,
Hochman, B.,
Homma, S.,
Kronish, M. I., Lee,
J.A.S., Manzano,
W., Mayer, S. E. L.,
McMurry, L. C.,
Moitra, V., Pham,
P., Rabbani, L.,
Rivera, R. R.,
Schwartz, A.,
Schwartz ,E.J.,
Shapiro, A. P.,
Shaw, K., Sullivan,
M. A., Vose, C.,
Wasson, L.,
Edmondson, D&
Abdallah, M.
(2020).
70% responden menghadapi
Kapasia, N., Paul,
P., Roy, A., Saha, J., berbagai masalah yang berkaitan
Zaveri, A., Mallick, virus corona dengan kecemasan, depresi, karena
7 Survei online 232
R., Barman, B., Das, (COVID-19) konektivitas internet yang buruk
P., Chouhan, P., dan lingkungan belajar yang tidak
(2020). menguntungkan di rumah.
kerugian ekonomi secara
Fernández, G. L., signifikan terkait dengan tekanan
Ferreiro, R. V., teknik snowball emosi yang lebih tinggi pada orang
virus corona
8 Roldán, L. D. P., 1639
(COVID-19) sampling tua dibandingkan dengan
Padilla, S., Jimenez,
R. R, (2020). kelompok yang lebih muda pada
masa pandemi covid.
karena pandemi virus corona
Wang, S., Wen, X., (COVID-19) 70% masyarakat
virus corona Survei online
9 Dong, Y., Liu, B., 2144
(COVID-19) umum melakukan panggilan ke
Cui, M., (2020).
hotline psikologis.
27,5% mengalami kecemasan,
Wenning, F., Wang, 29,3% mengalami depresi, 30,0%
C., Zou, L., Model regresi mengalami gangguan tidur.
Yingying, G., virus corona logistik Perempuan memiliki faktor risiko
10 1242
Zuxun, L., Shijiao, (COVID-19)
Y., & Jing, M. multivariat kecemasan (OR = 1,62) status
(2020). menikah dikaitkan dengan
kecemasan (OR = 1,75).
Hampir 85% melaporkan khawatir
Consolo, U., Bellini, tertular infeksi. Mayoritas dari
P., Bencivenni, D., virus corona Survei dikirim
11 874 mereka (89,6%) melaporkan
Iani, C., & Checchi, (COVID-19) melalui email
V. (2020). kekhawatiran tentang masa depan
profesional.
Prevalensi gejala kecemasan dan
Ying, Y., Ruan, L., depresi masing-masing 33,73%
Kong, F., Zhu, B., virus corona kuesioner (95% CI: 30,53 – 36,92%).Faktor
12 845
Ji, Y., & Lou, Z. (COVID-19) mandiri online risiko untuk gejala kecemasan
(2020) termasuk lebih banyak waktu (jam)
dihabiskan untuk memikirkan

31 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

No Peneliti Wabah Jenis penelitian Sampel Hasil


COVID-19, dan apakah anggota
keluarga memiliki kontak langsung
dengan pasien COVID-19 yang
dikonfirmasi atau dicurigai.
Regresi logistik multivariable
menunjukkan kecemasan terkait
Xiao, H., Shu, W., dengan status mahasiswa
Li, M., Li, Z., Tao, virus corona Survei cross- pascasarjana (odds ratio (aOR) =
13 933
F., Wu, X., . . . Hu, (COVID-19) sectional 2,0; 95% interval kepercayaan
Y. (2020). (CI): 1,2-3,5). Depresi dikaitkan
dengan siswa perempuan (Aor =
2,0; 95% CI: 1,2-3,3)
pengetahuan yang dirasakan akurat
Germani, A., tentang COVID-19. Pada saat yang
Buratta, L., sama, mereka menunjukkan
virus corona
14 Delvecchio, E., & survei online 1183
(COVID-19) kekhawatiran dan kekhawatiran
Mazzeschi, C.
(2020). yang lebih tinggi tentang COVID-
19 untuk keluarga mereka.
Perasaan cemas dan ketidakpastian
Tysiąc-Miśta, M., & virus corona Survei cross-
umum mengenai situasi COVID-
15 875
Dziedzic, A. (2020). (COVID-19) sectional
19.
Sebanyak 50,3% responden
menilai tekanan psikologis cukup
berat; 15,7% melaporkan gejala
depresi berat sedang; 22,6%
Cortés-Álvarez, N. melaporkan gejala kecemasan
Y., Piñeiro-Lamas, virus corona Sampel di sedang berat; dan 19,8%
16 Survei online
R., & Vuelvas- (COVID-19 Meksiko melaporkan tingkat stres sedang
Olmos, C. (2020). berat. Menghabiskan>9 jam di
rumah dikaitkan lebih besar
menyebabkan tekanan psikologis,
tingkat stres, kecemasan, dan
depresi yang lebih tinggi.
Stanton, R., To, Q.
G., Khalesi, S.,
Williams, S. L., Skor yang jauh lebih tinggi dalam
virus corona Survei kesusahan psikologis ditemukan
17 Alley, S. J., Thwaite, 1491
(COVID-19
T. L., . . . pada wanita.
Vandelanotte, C.
(2020).
Yang, S., Kwak, S. 12 (18,5%) terapis fisik
G., Ko, E. J., & virus corona melaporkan memiliki gejala
18 Survei kuesioner 65
Chang, M. C. (COVID-19 kecemasan dan depresi karena
(2020). memiliki bayi.
Tingkat keparahan wabah COVID-
Zhang, Y., Zhang, survei 19 memiliki efek pada emosi
virus corona
19 H., Ma, X., & Qian, 66
(COVID-19 longitudinal negatif yaitu dapat menyebabkan
D. (2020).
gangguan tidur.
Responden mencatat peningkatan
Termorshuizen, J.
D., Watson, H. J., kecemasan sejak 2019 dan
Thornton, L. M., melaporkan kekhawatiran yang
virus corona survei online lebih besar tentang dampak
20 Borg, S., Flatt, R. E., 1021
(COVID-19
MacDermod, C. M., COVID-19 terhadap kesehatan
. . . Bulik, C. M. mental mereka daripada kesehatan
(2020). fisik.

32 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

No Peneliti Wabah Jenis penelitian Sampel Hasil


Hasil penelitian kami
menunjukkan bahwa mayoritas
pemuda berusia 18 – 35 tahun
Ahmad, A. R., & menghadapi gejala Psikologis
virus corona kuesioner online Kecemasan. Media sosial memiliki
21. Murad, H. R. 516
(COVID-19
(2020). dampak yang signifikan pada
penyebaran ketakutan dan
kepanikan yang berhubungan
dengan COVID-19.

Tabel 2. Karakteristik Reinforcing Factor Kecemasan pada Masa Pandemi COVID-19

No Peneliti Wabah Jenis penelitian Sampel Hasil


Regulasi emosi adaptif merupakan
Jungmann, M. S., & virus corona
1 Survei online 1615 faktor penghambat kecemasan
Witthöft, M. (2020) (COVID-19)
selama pandemi virus.
Relaksasi otot progresif sebagai
Liu, K., Chen, Y., metode tambahan dapat
Penelitian ini mengurangi kecemasan skor
Wu, D., Lin, R., virus corona
2 adalah uji klinis 51
Wang, Z., & Pan, L. (COVID-19) kecemasan rata-rata setelah
terkontrol acak
(2020). intervensi secara statistik
signifikan (P <0,001).
Survei online
dengan Analisis
dilakukan
melalui Connor-
Davidson
Resilience Scale Resiliensi psikologis berkorelasi
(CD-RISC), negatif dengan depresi (standar B
Patient Health = -0,490, P <0,001), kecemasan
Ran, L., Wang, W.,
Questionnaire-9 (standar B = -0,443, P <0,001).
Ai, M., Kong, Y., virus corona
3 (PHQ-9), 1.770
Chen, J., & Kuang, L. (COVID-19) Resiliensi psikologis merupakan
Generalized
(2020). target penting untuk intervensi
Anxiety
Disorder-7 psikologis dalam keadaan darurat
(GAD-7) skala, kesehatan masyarakat.
dan Patient
Health
Questionnaire-
15 ( PHQ-15)
skala
Shechter, A., Diaz, F.,
Moise, N., K, Anstey,
E. D., Ye, S.,
Agarwal, S., Birk, L.
J., Brodie, D.,
Cannone, E, D.,
Chang, B., Classen, J.,
Cornelius,T., Derby,
L., Dong, M., Givens, Aktivitas fisik/olahraga adalah
virus corona Survei web
4 C. R., Hochman, B., 657 perilaku koping yang paling umum
(COVID-19) cross-sectional
Homma, S., Kronish, (59%) menurunkan kecemasan.
M. I., Lee, J.A.S.,
Manzano, W., Mayer,
S. E. L., McMurry, L.
C., Moitra, V., Pham,
P., Rabbani, L.,
Rivera, R. R.,
Schwartz, A.,
Schwartz ,E.J.,

33 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

No Peneliti Wabah Jenis penelitian Sampel Hasil


Shapiro, A. P., Shaw,
K., Sullivan, M. A.,
Vose, C., Wasson, L.,
Edmondson, D&
Abdallah, M. (2020).
Carmassi, C., Foghi, Artikel yang Dukungan keluarga dan sosial
C., DellOste, V., diindeks dalam yang kuat dapa melindungi
Cordone, A., virus corona database terhadap stres akut pada masa
5 263
Bartelloni. A. B., Bui, (COVID-19) elektronik pandemi ini. Intervensi suportif,
E.,& DellOsso, L PubMed hingga strategi koping positif dilaporkan
(2020). 20 April 2020. juga sebagai faktor pelindung.
Berbagai strategi untuk mengatasi
stres dan kecemasan yang muncul
Munawar, K. & Pendekatan
virus corona dari masa pandemi COVID-19
6 Choudhry, R. F analisis tematik 15
(COVID-19) yaitu dengan cara membatasi
(2020) kerangka kerja
paparan media dan meningkatkan
coping Agama.
8,1 persen warga merasa kurang
Shiina, A., Niitsu, T., Studi cross- cemas tentang status kesehatan
virus corona
7 et al, .(2020) sectional 4.000 selama pandemi karena cenderung
(COVID-19)
berbasis web lebih jarang mengakses sumber
berita tentang covid.

PEMBAHASAN pandemi COVID-19. Sementara, menurut


Pada bagian ini penulis Elbay, Y. R., Kurtulmus, A., Arpacıoğlu, S.,
mengklasifikasikan hasil ke dua puluh lima Karadere, E., (2020) bahwa sebanyak 224
penelitian yang dijadikan sebagai sumber data (51,6%) responden mengalami kecemasan
terkait dengan faktor yang berpengaruh sedangkan 182 (41,2%) stres, karena terjadinya
terhadap perilaku kesehatan merujuk pada Teori peningkatan jumlah pasien covid 19 serta
Lawrence Green dalam Notoatmodjo, (2010) lockdown juga menyebabkan tingkat kecemasan
yaitu predisposing factors, dan reinforcing meningkat (Zheng, L., Miao, M., Lim, J., Li,
factor. Investigasi faktor-faktor yang M., Nie, S., & Zhang, X, 2020).
mempengaruhi dapat membantu untuk lebih Tingkat keparahan wabah COVID-19
memahami perkembangan dan pemeliharaan memiliki efek pada emosi negatif yaitu dapat
kecemasan serta untuk mengembangkan menyebabkan gangguan tidur, (Zhang, Y.,
tindakan pencegahan dan intervensi terapeutik Zhang, H., Ma, X., & Qian, D. 2020) serta
yang memungkinkan (Liu, K., Chen, Y., Wu, situasi pandemi COVID-19 menyebabkan
D., Lin, R., Wang, Z., & Pan, L. (2020); Ran, perasaan cemas dan ketidakpastian(Tysiąc-
L., Wang, W., Ai, M., Kong, Y., Chen, J., & Miśta, M., & Dziedzic, A. 2020), karena
Kuang, L. (2020). pandemi virus corona (COVID-19) 70%
masyarakat umum melakukan panggilan ke
Faktor Predisposisi (Predisposing Factor) hotline psikologis (Wang, S., Wen, X., Dong,
Beberapa faktor predisposisi atau faktor Y., Liu, B., Cui, M., 2020). Prevalensi gejala
yang mempermudah terjadinya kecemasan kecemasan dan depresi masing-masing 33,73%
yaitu menurut hasil penelitian Temsah, H. M., (95% CI: 30,53 – 36,92%). Faktor risiko untuk
AL, F., Alamro, N., El Eyadhy, A., et al (2020); gejala kecemasan termasuk lebih banyak waktu
Shechter, A., Diaz, F.,et al (2020), bahwa (jam) dihabiskan untuk memikirkan COVID-
tingkat kecemasan dari pandemi COVID-19 19, dan apakah anggota keluarga memiliki
secara signifikan lebih tinggi daripada pandemi kontak langsung dengan pasien COVID-19
MERS-CoV atau influenza musiman: 41,1% yang dikonfirmasi atau dicurigai, (Ying, Y.,
lebih khawatir tentang COVID- 19. Demikian Ruan, L., Kong, F., Zhu, B., Ji, Y., & Lou, Z.
juga hasil penelitian Croll, L., Kurzweil, A., et 2020).
al (2020); Shechter, A., Diaz, F.,et al Responden mencatat peningkatan
(2020),Responden mengalami peningkatan kecemasan sejak 2019 dan melaporkan
ketakutan (79%), kecemasan (83%), (57%) kekhawatiran yang lebih besar tentang dampak
stres akut dan depresi (38%) disebabkan oleh COVID-19 terhadap kesehatan mental mereka

34 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

daripada kesehatan fisik, (Termorshuizen, J. D., diindikasikan pada 33,16%, 42,55%, dan
Watson, H. J., Thornton, L. M., Borg, S., Flatt, 43,37% pada ibu yang memiliki anak-anak usia
R. E., MacDermod, C. M., Bulik, C. M, 2020). 0-18 bulan (Cameron, E. E., Joyce, K. M.,
Sebanyak 50,3% responden menilai tekanan Delaquis, P. C., Reynolds, K., Protudjer, P. L J.,
psikologis cukup berat; 15,7% melaporkan & Roos, E. L., (2020), demikian juga dalam
gejala depresi berat sedang; 22,6% melaporkan penelitianYang, S., Kwak, S. G., Ko, E. J., &
gejala kecemasan sedang berat; dan 19,8% Chang, M. C. (2020) menyatakan bahwa 12
melaporkan tingkat stres sedang berat. (18,5%) gejala kecemasan dan depresi pada
Menghabiskan >9 jam di rumah dikaitkan lebih masa pandemi ini karena memiliki anak bayi.
besar menyebabkan tekanan psikologis, tingkat Sementara, penelitian lain
stres, kecemasan, dan depresi yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa mayoritas pemuda berusia
(Cortés-Álvarez, N. Y., Piñeiro-Lamas, R., & 18 – 35 tahun menghadapi kecemasan.70%
Vuelvas-Olmos, C, 2020). Hampir 85% responden menghadapi berbagai masalah yang
melaporkan khawatir tertular infeksi. Mayoritas berkaitan dengan kecemasan, depresi, karena
dari mereka (89,6%) melaporkan kekhawatiran konektivitas internet yang buruk dan
tentang masa depan profesional (Consolo, U., lingkungan belajar yang tidak menguntungkan
Bellini, P., Bencivenni, D., Iani, C., & Checchi, di rumah, (Kapasia, N., Paul, P., Roy, A., Saha,
V. 2020). J., Zaveri, A., Mallick, R., et al2020). Kerugian
Faktor lain yang mempermudah ekonomi secara signifikan terkait dengan
terjadinya kecemasan menurut penelitian tekanan emosi yang lebih tinggi pada orang tua
Jungmann, M. S., & Witthoft, M. (2020), dibandingkan dengan kelompok yang lebih
bahwa Gyberchondria Pandemic (yaitu muda pada masa pandemi covid, (Fernández, G.
pencarian informasi online yang berlebihan) L., Ferreiro, R. V., Roldán, L. D. P., et al2020).
menunjukkan korelasi positif dengan Disisi lain, (odds ratio (aOR) = 2,0; 95%
kecemasan akan adanya virus covid 19 saat ini interval kepercayaan (CI): 1,2-3,5), regresi
(r = 0,9 – 4,8), sejalan dengan yang dipaparkan logistik multivariabel menunjukkan bahwa
oleh Ahmad, A. R., & Murad, H. R. (2020) status mahasiswa yang sangat berpengaruh pada
bahwa media sosial memiliki dampak yang terjadinya kecemasan (Xiao, H., Shu, W., Li,
signifikan pada penyebaran ketakutan dan M., Li, Z., et al,2020).
kepanikan yang berhubungan dengan COVID-
19. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa Faktor Penguat (Reinforcing Factor)
semakin tinggi pengetahuan yang dirasakan Beberapa faktor penguat atau faktor
akurat oleh seseorang tentang COVID-19, maka yang dapat mengurangi terjadinya kecemasan
pada saat yang sama, mereka menunjukkan pada masa pandemi COVID 19, dalam
kekhawatiran yang lebih tinggi tentang menghadapi situasi yang tidak pasti dapat
COVID-19 untuk keluarga mereka (Germani, meningkatkan tingkat kecemasan seseorang,
A., Buratta, L., Delvecchio, E., & Mazzeschi, terutama ketika ada potensi risiko kematian. Ini
C. 2020). dapat menyebabkan individu yang sehat dan
Selanjutnya, dalam penelitian Stanton, rentan terlibat dalam perilaku perlindungan diri
R., To, Q. G., Khalesi, S., Williams, S. L., et al, yang berlebihan, sehingga beberapa orang
(2020) menyatakan bahwa skor yang jauh lebih menunjukkan setidaknya kecemasan ringan
tinggi dalam kecemasan lebih banyak karena wabah COVID-19 dan ketakutan
ditemukan pada wanita. Depresi juga dikaitkan terhadap COVID-19 yang akan memiliki
dengan siswa perempuan (Aor = 2,0; 95% CI: dampak besar pada kesehatan mental
1,2-3,3)(Xiao, H., Shu, W., Li, M., Li, Z., et masyarakat. Menurut Jungmann, M. S., &
al,2020). 27,5% mengalami kecemasan 29,3% Witthöft, M, (2020) bahwa regulasi emosi
mengalami depresi, 30,0% mengalami adaptif dapat dilakukan dalam masa pandemi
gangguan tidur, Perempuan memiliki faktor karena hal ini, dapat menjadi penghambat
risiko kecemasan (OR = 1,62) status menikah kecemasan selama pandemi COVID-19.
dikaitkan dengan kecemasan (OR = 1,75), Sementara, menurut Liu, K., Chen, Y., Wu, D.,
(Wenning, F., Wang, C., Zou, L., Yingying, G., Lin, R., Wang, Z., & Pan, L. (2020) bahwa
Zuxun, L., Shijiao, Y., & Jing, M, relaksasi otot progresif sebagai metode
2020).Pandemi covid 19 menyebabkan tambahan dapat mengurangi kecemasan, skor
kecemasan yang relevan secara klinis kecemasan rata-rata setelah intervensi secara

35 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

statistik signifikan (P <0,001). Adapun hasil sebagai faktor pelindung, (Carmassi, C., Foghi,
penelitian Shechter, A., Diaz, F., Moise, N., K, C., DellOste, V., Cordone, A., Bartelloni. A. B.,
et al, (2020), menyatakan bahwa aktivitas fisik Bui, E.,& DellOsso, L 2020). Membatasi
atau olahraga adalah perilaku koping yang paparan media dan meningkatkan coping agama
paling umum (59%) dapat menurunkan juga merupakan faktor yang dapat mengurangi
kecemasan. kecemasan yang muncul dari masa pandemi
Selanjutnya, faktor penguat yang lain COVID-19 (Munawar, K. & Choudhry, R. F,
adalah resiliensi, dimana resiliensi ini 2020). Hal ini dibenarkan oleh penelitian
merupakan kompetensi yang paling tepat dalam Shiina, A., Niitsu, T., et al, (2020) bahwa 8,1
menyikapi beratnya tantangan hidup (Olson dan persen warga merasa kurang cemas tentang
DefRain, 2003). Resiliensi adalah proses tetap status kesehatan selama pandemi karena
berjuang saat berhadapan dengan kesulitan, cenderung lebih jarang mengakses sumber
masalah, atau penderitaan (Wolin & Wolin, berita tentang COVID-19.
1993). Menurut Reivich and Shatte (2002)
resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi KESIMPULAN DAN SARAN
dan tetap teguh dalam situasi sulit. Sementara, Dapat diuraikan bahwa terjadinya
Banaag (2002), menyatakan bahwa resiliensi kecemasan pada masa pandemi COVID 19
adalah suatu proses interaksi antara faktor dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
individual dengan faktor lingkungan. Faktor faktor predisposisi/predisposing factors
individual ini berfungsi menahan perusakan diri meliputi karena pandemi COVID 19,
sendiri dan melakukan konstruksi diri secara Menghabiskan >9 jam di rumah, pencarian
positif, sedangkan faktor lingkungan berfungsi informasi online yang berlebihan, lebih banyak
untuk melindungi individu dan “melunakkan” terjadi pada wanita, status ekonomi, memiliki
kesulitan hidup individu. bayi, status menikah, status mahasiswa,
Individu yang memiliki resiliensi lingkungan belajar dan jaringan internet. Faktor
mampu menghadapi tekanan dan perbedaan yang dapat mencegah atau mengurangi
dalam lingkungan. Individu yang resilien kecemasan dalam literatur ini merupakan faktor
merupakan individu yang mempunyai penguat/reinforcing factor adalah regulasi
intelegensi yang baik, mudah beradaptasi, emosi, resiliensi, intervensi suportif , coping
social temperament, dan berkepribadian yang agama, dukungan keluarga, membatasi paparan
menarik, yang pada akhirnya memberikan media informasi dan aktivitas fisik atau
kontribusi secara konsisten pada penghargaan olahraga.
diri sendiri, kompetensi, dan perasaan bahwa ia Kecemasan pada masa pandemi
beruntung (Banaag, 2002). Maka remaja yang COVID-19 dapat disebabkan oleh beberapa
resilien memiliki kecenderungan untuk lebih faktor. Dari hasil investigasi ini dapat
kuat dan tidak mudah jatuh sakit dan cemas. membantu untuk lebih memahami
Pragholapati, A. (2020). Dibuktikan dalam perkembangan dan pemeliharaan kecemasan
penelitian Song, L., Wang, Y., Li, Z., Yang, Y., serta untuk mengembangkan tindakan
& Li, H (2020), bahwa faktor protektif untuk pencegahan dan intervensi terapeutik yang
kecemasan dalam masa pandemi ini adalah memungkinkan.
resiliensi (OR, 0,52; 95% CI, 0,35-0,75; p =
0,001) dan optimisme (OR, 0,27; 95% CI, 0,15- DAFTAR PUSTAKA
0,47; p <0,01). Resiliensi psikologis berkorelasi Ahmad, A. R., & Murad, H. R. (2020). The
negatif dengan depresi (standar B = -0,490, P Impact of Social Media on Panic During
<0,001), kecemasan (standar B = -0,443, P the COVID-19 Pandemic in Iraqi
<0,001), Resiliensi psikologis merupakan target Kurdistan: Online Questionnaire Study.
penting untuk intervensi psikologis dalam Journal of Medical Internet Research, 22
keadaan darurat kesehatan masyarakat (Ran, L., (5), N.PAG. https://e-resources.
Wang, W., Ai, M., Kong, Y., Chen, J., & perpusnas.go.id:2111/10.2196/19556.
Kuang, L, 2020). Banaag, C. G. 2002. Reiliency, street Children,
Di sisi lain, Dukungan keluarga dan and substance abuse prevention.
sosial yang kuat dapat melindungi terhadap Prevention Preventif, Nov. 2002, Vol3.
stres akut pada masa pandemi ini, intervensi Cameron, E. E., Joyce, K. M., Delaquis, P. C.,
suportif, strategi koping positif dilaporkan juga Reynolds, K., Protudjer, P. L J., & Roos,

36 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

E. L., (2020). Maternal psychological coronavirus outbreaks: What can we


distress & mental health service use expect after the COVID-19 pandemic,
during the COVID-19 pandemic,Journal Psychiatry Research, Volume 292, 2020,
of Affective Disorders,Volume 113312, ISSN 0165-1781, https://
276,2020Pages 765-774,ISSN 01650327, doi.org/10.1016/j.psychres.2020.113312.
https://doi.org/10.1016/j.jad.2020.07.081. (http://www. sciencedirect. com/
(http://www.sciencedirect.com/science/ar science/article/pii/S016517812031204X).
ticle/pii/S016503272032526X). Elbay, Y. R., Kurtulmus, A., Arpacıoğlu, S.,
Consolo, U., Bellini, P., Bencivenni, D., Iani, Karadere, E, (2020). , ,Depression,
C., & Checchi, V. (2020). anxiety, stress levels of physicians and
Epidemiological aspects and associated factors in Covid-19
psychological reactions to COVID-19 of pandemics, Psyc hiatry Research,
dental practitioners in the northern italy Volume 290, 2020, 113130, ISSN 0165-
districts of modena and reggio emilia. 1781, https://doi.org/10.1016/j.psychres.
International Journal of Environmental 2020.113130.(http://www.sciencedirect.c
Research and Public Health, 17(10), om/science/article/pii/S01651781203120
3459. doi:http://e-resources.perpusnas. 38).
go.id:2158/10.3390/ijerph17103459. Fernández, G. L., Ferreiro, R. V., Roldán, L. D.
Croll, L., Kurzweil, A., Hasanaj, L., Serrano, P., Padilla, S., Jimenez, R. R, (2020).
L., Balcer. J. L., & Galetta, S. L (2020). Mental Health in Elderly Spanish People
The psychosocial implications of in Times of COVID-19 Outbreak,The
COVID-19 for a neurology program in a American Journal of Geriatric Psychiatry,
pandemic epicenter,Journal of the 2020, ISSN 10647481, https://doi.
Neurological Sciences, Volume 416, org/10.1016/j.jagp. 2020. 06.027.
2020, 117034, ISSN 0022- (http://www.sciencedirect.com/science/ar
510X,https://doi.org/10.1016/j.jns.2020.1 ticle/pii/S1064748120304061).
17034. (http://www. sciencedirect. Germani, A., Buratta, L., Delvecchio, E., &
com/science/article/pii/S0022510X20303 Mazzeschi, C. (2020). Emerging adults
713. and COVID-19: The role of
Cao, W., Fang, Z., Hou,G., Han, M., Xu, X., individualism-collectivism on perceived
Dong, J., Zheng, J., (2020). The risks and psychological maladjustment.
psychological impact of the COVID-19 International Journal of Environmental
epidemic on college students in China, Research and Public Health, 17(10),
Psychiatry Research,Volume 287, 2020, 3497. doi:http://e-resources. perpusnas.
112934, ISSN 0165-1781, go.id:2158/10.3390/ijerph17103497.
https://doi.org/10.1016/j.psychres.2020.1 Guessoum, B. S., Lachal, J., Radjack, R.,
12934. (http://www. sciencedirect. Carretier, E., Minassian, S., Benoit, L.,
com/science/article/pii/S0165178120305 Moro, R. M., (2020).Adolescent
400). psychiatric disorders during the COVID-
Cortés-Álvarez, N. Y., Piñeiro-Lamas, R., & 19 pandemic and lockdown, Psychiatry
Vuelvas-Olmos, C. (2020). Research, Volume 291, 2020, 113264,
Psychological effects and associated ISSN 0165-1781, https://doi.org/
factors of COVID-19 in a mexican 10.1016/j.psychres. 2020. 113264.
sample. Cambridge: Cambridge (http://www.sciencedirect.com/science/ar
University Press. doi:http://e-resources. ticle/pii/S0165178120318382).
perpusnas.go.id:2158/10.1017/dmp.2020. Huckins, J. F., daSilva, A. W., Wang, W.,
215 Retrieved from Coronavirus Hedlund, E., Rogers, C., Nepal, S. K.,
Research Database Retrieved from Wu, J., Obuchi, M., Murphy, E. I.,
https://e-resources.perpusnas.go.id:2084/ Meyer, M. L., Wagner, D. D.,
docview/2427 311248?accountid=25704. Holtzheimer, P. E., & Campbell, A. T.
Carmassi, C., Foghi, C., DellOste, V., Cordone, (2020). Mental Health and Behavior of
A., Bartelloni. A. B., Bui, E., & College Students During the Early
DellOsso, L (2020). , PTSD symptoms in Phases of the COVID-19 Pandemic:
healthcare workers facing the three Longitudinal Smartphone and Ecological

37 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

Momentary Assessment Study. Journal resources.perpusnas.go.id:2158/10.20944


of Medical Internet Research, 22(6), /preprints202007.0616.v1.
N.PAG. https://e-resources. perpusnas. Shiina, A., Niitsu, T., Kobori, O., Idemoto, K.,
go.id:2111/10.2196/20185. Hashimoto,T., Sasaki, T., Igarashi, Y.,
Jungmann, M. S., & Witthöft, M. (2020). Shimizu, E., Nakazato, M., Hashimoto,
Health anxiety, cyberchondria, and K., Iyo, M.,(2020). Relationship between
coping in the current COVID-19 perception and anxiety about COVID-19
pandemic: Which factors are related to infection and risk behaviors for spreading
coronavirus anxiety?. Journal of Anxiety infection: A national survey in
Disorders Volume 73, 2020, 102239, Japan,Brain, Behavior, & Immunity -
ISSN 0887-6185, https://doi.org/10.1016/ Health, Volume 6, 2020, 100101, ISSN
j.janxdis.2020.102239. Retrieved from 2666-3546, https://doi.org/ 10.1016/j.
(http://www.sciencedirect. com/science/ bbih.2020.100101.(http://www.sciencedir
article/pii/S0887618520300530). ect.com/science/article/pii/S2666354620
Liu, K., Chen, Y., Wu, D., Lin, R., Wang, Z., & 300661).
Pan, L. (2020). Effects of progressive Tysiąc-Miśta, M., & Dziedzic, A. (2020). The
muscle relaxation on anxiety and sleep attitudes and professional approaches of
quality in patients with COVID-19,. dental practitioners during the COVID-
Complementary Therapies in Clinical 19 outbreak in poland: A cross-sectional
Practice Volume 39, 2020, 101132, ISSN survey. International Journal of
1744-3881, https://doi.org/ 10.1016/j. Environmental Research and Public
ctcp. 2020. 101132. (http://www. Health, 17(13), 4703. doi:http://e-
sciencedirect.com/science/article/pii/S17 resources.perpusnas.go.id:2158/10.3390/i
44388120302784). jerph17134703.
Kapasia, N., Paul, P., Roy, A., Saha, J., Zaveri, Termorshuizen, J. D., Watson, H. J., Thornton,
A., Mallick, R., Barman, B., Das, P., L. M., Borg, S., Flatt, R. E., MacDermod,
Chouhan, P., (2020). Impact of lockdown C. M., . . . Bulik, C. M. (2020). Early
on learning status of undergraduate and impact of COVID‐19 on individuals with
postgraduate students during COVID-19 self‐reported eating disorders: A survey
pandemic in West Bengal, India,Children of ~1,000 individuals in the united states
and Youth Services Review, Volume and the netherlands. International
116, 2020, 105194, ISSN 0190-7409, Journal of Eating Disorders, doi:http://e-
https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2020 resources.perpusnas.go.id:2158/10.1002/
.105194.(http://www.sciencedirect.com/s eat.23353.
cience/article/pii/S0190740920310604). Ran, L., Wang, W., Ai, M., Kong, Y., Chen, J.,
Munawar, K. & Choudhry, R. F (2020) & Kuang, L. (2020). Psychological
Exploring Stress Coping Strategies of resilience, depression, anxiety, and
Frontline Emergency Health Workers somatization symptoms in response to
dealing Covid-19 in Pakistan: A COVID-19: A study of the general
Qualitative Inquiry,American Journal of population in China at the peak of its
Infection Control,2020,,ISSN 0196- epidemic,. Social Science & Medicine
6553,https://doi.org/10.1016/j.ajic.2020.0 Volume 113261, ISSN 0277-9536,
6.214.(http://www.sciencedirect.com/scie https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2020.
nce/article/pii/S0196655320306386). 113261. (http://www. sciencedirect.
Pragholapati, A. (2020). Resiliensi Perawat com/science/article/pii/S0277953620304
Yang Bekerja Di Unit Gawat Darurat 809).
(Ugd) Rumah Sakit Al Islam (Rsai) Stanton, R., To, Q. G., Khalesi, S., Williams, S.
Bandung. L., Alley, S. J., Thwaite, T. L., . . .
Sabina Sankhiand Nirmal, R. M. (2020). Impact Vandelanotte, C. (2020). Depression,
of COVID-19 pandemic on mental health anxiety and stress during COVID-19:
of the general population, students, and Associations with changes in physical
health care workers: A review. Basel: activity, sleep, tobacco and alcohol use in
MDPI AG. doi: http://e- australian adults. International Journal of
Environmental Research and Public

38 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

Health, 17(11), 4065. doi:http://e- M., Al Subae, S., &Somily, M. A.,


resources.perpusnas.go.id:2158/10.3390/i (2020). The psychological impact of
jerph17114065. COVID-19 pandemic on health care
Shanahan, L., Steinhoff, A., Bechtiger, L., workers in a MERS-CoV endemic
Murray, A. L., Nivette, A., Hepp, U., . . . country, Journal of Infection and Public
Eisner, M. (2020). Emotional distress in Health,. Journal of Infection and Public
young adults during the COVID-19 Health, Volume 13, Issue 6, 2020, Pages
pandemic: Evidence of risk and 877-882, ISSN 1876-0341.
resilience from a longitudinal cohort https://doi.org/10.1016/j.jiph.2020.05.02
study. Cambridge: Cambridge University 1.(http://www.sciencedirect.com/science/
Press. doi:http://e-resources. perpusnas. article/pii/S1876034120304871).
go.id:2158/10.1017/S00332917200024 X Troyer, A. E., Jordan N., Kohn, N. J., Hong, S.,
Retrieved from Coronavirus Research (2020) Are we facing a crashing wave of
Database Retrieved from https://e- neuropsychiatric sequelae of COVID-19?
resources.perpusnas.go.id:2084/docview/ Neuropsychiatric symptoms and potential
2420134179?accountid=25704. immunologic mechanisms, Brain,
Song, L., Wang, Y., Li, Z., Yang, Y., & Li, H. Behavior, and Immunity, Volume 87,
(2020). Mental health and work attitudes 2020, Pages 34-39, ISSN 08891591,
among people resuming work during the https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020.04.02.
COVID-19 pandemic: A cross-sectional (http://www.sciencedirect.com/science/ar
study in china. International Journal of ticle/pii/S088915912030489X).
Environmental Research and Public Wenning, F., Wang, C., Zou, L., Yingying, G.,
Health, 17 (14), 5059. doi:http://e- Zuxun, L., Shijiao, Y., & Jing, M.
resources.perpusnas.go.id:2158/10.3390/i (2020). Psychological health, sleep
jerph17145059. quality, and coping styles to stress facing
Saputra, T. A. (2020). Bentuk Kecemasan Dan the COVID-19 in wuhan, china.
Resiliensi Mahasiswa Pascasarjana Aceh- Translational Psychiatry, 10 (1) doi:
Yogyakarta Dalam Menghadapi Pandemi http://e-resources. perpusnas. go.
Covid-19. Jurnal Bimbingan Dan id:2158/10.1038/s41398-020-00913-3.
Konseling Ar-Rahman, 6(1), 55-61. Wang, S., Wen, X., Dong, Y., Liu, B., Cui, M.,
Shechter, A., Diaz, F., Moise, N., K, Anstey, E. (2020). Psychological Influence of
D., Ye, S., Agarwal, S., Birk, L. J., Coronovirus Disease 2019 (COVID-19)
Brodie, D., Cannone, E, D., Chang, B., Pandemic on the General Public, Medical
Classen, J., Cornelius,T., Derby, L., Workers, and Patients With Mental
Dong, M., Givens, C. R., Hochman, B., Disorders and its Countermeasures,
Homma, S., Kronish, M. I., Lee, J.A.S., Psychosomatics, 2020, ISSN 0033-3182,
Manzano, W., Mayer, S. E. L., McMurry, https://doi.org/10.1016/j.psym.2020.05.0
L. C., Moitra, V., Pham, P., Rabbani, L., 05.(http://www.sciencedirect.com/scienc
Rivera, R. R., Schwartz, A., Schwartz e/article/pii/S0033318220301432).
,E.J., Shapiro, A. P., Shaw, K., Sullivan, Xiao, H., Shu, W., Li, M., Li, Z., Tao, F., Wu,
M. A., Vose, C., Wasson, L., X., . . . Hu, Y. (2020). Social distancing
Edmondson, D& Abdallah, M. (2020). among medical students during the 2019
Psychological distress, coping behaviors, coronavirus disease pandemic in china:
and preferences for support among New Disease awareness, anxiety disorder,
York healthcare workers during the depression, and behavioral activities.
COVID-19 pandemic,General Hospital International Journal of Environmental
Psychiatry, Volume 66, 2020, Pages1-8, Research and Public Health, 17(14),
ISSN 01638343, https://doi.org/ 5047. doi:http://e-resources. perpusnas.
10.1016/j.genhosppsych. 2020.06.007. go.id:2158/10.3390/ijerph17145047.
(http://www.sciencedirect.com/science/ar Ying, Y., Ruan, L., Kong, F., Zhu, B., Ji, Y., &
ticle/pii/S0163834320300839). Lou, Z. (2020). Mental health status
Temsah, H. M., AL, F., Alamro, N., El Eyadhy, among family members of health care
A., Al Hasan, K., Jamal, A., Al Maglout, workers in ningbo, china, during the
I., Al Jamaan, F., Al Amri, M., Barry, coronavirus disease 2019 (COVID-19)

39 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor Khusus, Oktober 2020 Studi Literatur: Kecemasan Saat Pandemi Covid-19 …

outbreak: A cross-sectional study. BMC mitigation effects of exercise: A


Psychiatry, 20, 1-10. doi:http://e- longitudinal study of college students in
resources.perpusnas.go.id:2158/10.1186/ china. International Journal of
s12888-020-02784-w Environmental Research and Public
Yang, S., Kwak, S. G., Ko, E. J., & Chang, M. Health, 17(10), 3722. doi:http://e-
C. (2020). The mental health burden of resources.perpusnas.go.id:2158/10.3390/i
the COVID-19 pandemic on physical jerph17103722.
therapists. International Journal of Zheng, L., Miao, M., Lim, J., Li, M., Nie, S., &
Environmental Research and Public Zhang, X. (2020). Is lockdown bad for
Health, 17(10), 3723. doi:http://e- social anxiety in COVID-19 regions?: A
resources.perpusnas.go.id:2158/10.3390/i national study in the SOR perspective.
jerph17103723 International Journal of Environmental
Zhang, Y., Zhang, H., Ma, X., & Qian, D. Research and Public Health, 17(12),
(2020). Mental health problems during 4561. doi:http://e-resources. perpusnas.
the COVID-19 pandemics and the go.id:2158/10.3390/ijerph17124561.

40 Jurnal Kesehatan Manarang

You might also like