You are on page 1of 12

TUGAS AKHIR

FISIKA DASAR

“HUKUM KIRCHOFF DAN SUSUNAN HAMBATAN”

KELOMPOK 2 (DUA)

NAMA : JERRIFEL RATA RESA

NIM : 19033031

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA B

DOSEN : Drs. HUFRI M.Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN FISIKA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
A. DATA PENGAMATAN

Nama /nim : Jerrifel Rata Resa Tangga : 10 februari 2020


l

partner : Kurnia sinaga


(kelompok 4)

Tabel 1. Susunan Hambatan Seri

n Tegangan baterai I AD V AB V BC V CD RS
o

1 1,5 V 0,.2mA 0,6 V O,6 V O,4 V 800 ohm

2 3V 0,4 mA 1,2 V 1,2 V 0,8 V 800 ohm

3 4,5 V 0,6 mA 1,8 V 1,8 V 0,8 V 730 ohm

4 6V 0,8mA 2,4 V 2,4 V 1,2 V 750 ohm

Tabel 2. Susunan Hambatan Paralel

n Tegangan V AB I I1 I2 I3 II RP
o baterai

1 1.5 V 1,4 V 3mA 0,5m 1,1mA 1,1mA 3 mA 510 ohm


A

2 3V 3V 6 mA 1mA 2,5mA 2,5mA 6mA 510 ohm

3 4,5 V 4,4 V 8,5m 1,5m 3,5mA 3,5mA 8,5mA 510 ohm


A A

4 6V 6V 11mA 2,5m 4,5mA 4,5mA 11mA 510 ohm


A
B. Analisis Data
Tabel 1 Susunan Hambatan Seri
R1=3000 Ω R2=3000 Ω R3=1500 Ω
1. Tegangan baterai 1,5 V

F AD=0,2 mA=2 x 10−4 A

 V AB=0,6 V
V AB 0.6 V 4 3
R1 H= = =0,3 x 10 Ω=3 x 10 Ω
I AD 2 x 10 −4

 V BC =0,6 V
V BC 0.6 V
R2 H= = =0,3 x 104 Ω=3 x 10 3 Ω.
I AD 2 x 10 −4

 V CD =0,4 V
V CD 0.4 V 4 3
R3 H= = =0,2 x 10 Ω=2 x 10 Ω
I AD 2 x 10−4
R S=R1 + R2 + R3

¿ 3 x 103 Ω+3 x 103 Ω+2 x 103 Ω


¿ 8 x 103 Ω=8000Ω
R4 =7500 Ω
R 4 −R S
⁒ KSR = x 100⁒
RS
7500−8000
= x 100⁒ = 6,25 ⁒
8000
2. Tegangan baterai

I AD=0,4 mA=4 x 10−4 A

 V AB=1,2 V
V AB 1,2V 4 3
R 1= = =0,3 x 10 Ω=3 x 10 Ω
I AD 4 x 10−4
 V BC =1,2V
V BC 1,2 V
R 2= = −4
=0,3 x 104 Ω=3 x 103 Ω.
I AD 4 x 10
 V CD =0,4 V
V CD 0.8 V 4 3
R 3= = =0,2 x 10 Ω=2 x 10 Ω
I AD 4 x 10 −4

R S=R1 + R2 + R3

¿ 3 x 103 Ω+3 x 103 Ω+2 x 103 Ω


¿ 8 x 103 Ω=8000Ω
R4 =7500 Ω
R 4 −R S
⁒ KSR = x 100⁒
RS
7500−8000
= x 100⁒ = 6,25 ⁒
8000
3. Tegangan baterai = 4,5 V

I AD=0,6 mA =6 x 10−4 A

 V AB=1,8 V
V AB 1,8 V
R 1= = =0,3 x 104 Ω=3 x 103 Ω
I AD 6 x 10 −4

 V BC =1,8V
V BC 1,8V 4 3
R 2= = =0,3 x 10 Ω=3 x 10 Ω.
I AD 6 x 10−4

 V CD =0,8 V
V CD 0.8 V
R 3= = =0,13 x 104 Ω=1,3 x 103 Ω
I AD 6 x 10−4
R S=R1 + R2 + R3
¿ 3 x 103 Ω+3 x 103 Ω+1,3 x 103 Ω
R4 =7.300 Ω
R 4 −R S
⁒ KSR = x 100⁒
RS
7500−7.300
= x 100⁒ = 2,73 ⁒
7.300
4. Tegangan baterai = 6V

I AD=0,8 mA =8 x 10−4 A

 V AB=2,4 V
V AB 2,4 V 4 3
R 1= = =0,3 x 10 Ω=3 x 10 Ω
I AD 8 x 10 −4

 V BC =2,4 V
V BC 2,4 V
R 2= = =0,3 x 10 4 Ω=3 x 103 Ω.
I AD 8 x 10 −4

 V CD =1,2 V
V CD 1,2 V 3
R 3= = =1,5 x 10 Ω
I AD 8 x 10−4
R S=R1 + R2 + R3

¿ 3 x 103 Ω+3 x 103 Ω+1,5 x 103 Ω


R4 =7.500 Ω
R 4 −R S
⁒ KSR = x 100⁒
RS
7500−7500
= x 100⁒ = 0 ⁒
7500

Tabel 2 Susunan Hambatan Paralel


R1=2700 Ω R2=1200 Ω R3=1200 Ω
1. Tegangan baterai = 1,5 V
V AB=1,4 V

 I 1=0,55 mA=5,5 x 10−4 A


V AB 1,4 V
R 1= = =2,5 x 103 Ω
I 1 5,5 x 10−4
 I 2=1,1 mA=1,1 x 10−3 A
V AB 1,4 V 3
R 1= = =1.27 x 10 Ω
I 1 1,1 x 10−4

 I 3=1,1 mA=1,1 x 10−3 A


V AB 1,4 V
R 1= = =1.27 x 103 Ω
I 1 1,1 x 10−4
1 1 1 1
= + +
R P R1 R2 R3
1 1 1
¿ + +
2,5 x 10 1,27 x 10 1.27 x 103
3 3

1,27 x 103 +2,5 X 103 +2,5 x 103


=
3,175 x 103
6,27 x 103
= 3,175 x 103

3,175 x 103
R P= =510 Ω
6,27 x 103
1 1 1 1
= + +
R 4 2700 1200 1200
1200+2700+2700
=
3.240 .000
1 6.600
=
R P 3.240 .000
R P=490Ω
R 4 −R h
⁒ KSR = x 100⁒
Rh
490−510
= x 100 ⁒ = 3,7⁒
510

2. Tegangan baterai = 3V
V AB=3 V

 I 1=1 mA=10−3 A
V AB 3V 3
R 1= = =3 x 10 Ω
I 1 2,5 x 10−4

 I 2=2,5 mA=2,5 x 10−3 A


V AB 3V
R 2= = =1.2 x 103 Ω
I 2 2,5 x 10−3

 I 3=2,5 mA=2,5 x 10−3 A


V AB 3V 3
R 3= = =1.2 x 10 Ω
I 3 2,5 x 10−3
1 1 1 1
= + +
R P R1 R2 R3
1 1 1
¿ + +
3 x 10 1,2 x 10 1.2 x 103
3 3

1,2 x 10 3+ 3 X 10 3+3 x 103


=
3,6 x 103
7,2 x 103
= 3,6 x 103
R P=500 Ω
1 1 1 1
= + +
R 4 2700 1200 1200
1200+2700+2700
=
3.240 .000
1 6.600
=
R P 3.240 .000
R P=490Ω
R 4 −R h
⁒ KSR = x 100⁒
Rh
490−500
= x 100 ⁒ = 2⁒
500

3. Tegangan baterai 4,5 V


V AB=4,4 V

 I 1=1,5 mA=1,5 x 10−3 A


V AB 3V
R 1= = =3 x 103 Ω
I 1 2,5 x 10−4

 I 2=3,5 mA=3,5 x 10−3 A


V AB 4,4 V 3
R 2= = =1.26 x 10 Ω
I 2 3,5 x 10−3

 I 3=3,5 mA=3,5 x 10−3 A


V AB 4,4 V
R 3= = =1,26 x 103 Ω
I 3 3 , ,5 x 10 −3

1 1 1 1
= + +
R P R1 R2 R3
1 1 1
¿ + +
2,93 x 10 1,26 x 10 1.26 x 103
3 3

1,26 x 103 +2,93 X 103 +2,93 x 103


=
3,691 x 103
7,12 x 103
= 3,69 x 103
R P=520 Ω
1 1 1 1
= + +
R 4 2700 1200 1200
1200+2700+2700
=
3.240 .000
1 6.600
=
R P 3.240 .000
R P=490Ω
R 4 −R h
⁒ KSR = x 100⁒
Rh
490−520
= x 100 ⁒ = 5,76⁒
520
4. Tegangan baterai 6V
V AB=6V

 I 1=2,5 mA=2,5 x 10−3 A


V AB 6V
R 1= = =2,4 x 103 Ω
I 1 2,5 x 10−4

 I 2=4,5 mA =4,5 x 10−3 A


V AB 6V 3
R 2= = =1.3 x 10 Ω
I 2 4,5 x 10−3

 I 3=4,5 mA =4,5 x 10−3 A


V AB 6V
R 3= = =1,3 x 103 Ω
I 3 4,5 x 10 −3

1 1 1 1
= + +
R P R1 R2 R3
1 1 1
¿ + +
2,4 x 10 1,3 x 10 1.3 x 103
3 3

1,3 x 103 +2,4 X 103 +2,4 x 103


=
3,12 x 103
6,1 x 103
= 3,12 x 10 3
R P=510 Ω
1 1 1 1
= + +
R 4 2700 1200 1200
1200+2700+2700
=
3.240 .000
1 6.600
=
R P 3.240 .000
R P=490Ω
R 4 −R h
⁒ KSR = x 100⁒
Rh
490−510
= x 100 ⁒ = 3.9⁒
510

C. Pembahasan
Pada pratikum hukum kirchoff dan susunan hambatan , yang dilakukan pada 10
februari 2020, kami melakukan dua percobaan yaitu susunan dengan hambatan seri dan
susunan dengan hambatan paralel .
Pada percobaan pertama, kami merakit rangkaian seri dengan mengggunakan tiga
buah hambatan (resistor), dengan memvariasikan tegangan sumber mulai dari 3,5V, 3V,
4,5 V dan 6V . Pada percobaan ini kami mengukur kuat arus, pada rangkaian seri dengan
multimeter dan mengukur tegangan pada setiap kaki – kaki resistor dari ketiga resistor
tersebut jumlah tegangan dari ketiga resistor akan sama dengan sumber tegangan karena
sesuai dengan hukum ohm , data yang didapat pada persentase kesalahan dalam
percobaan ini adalah 10 persen
Pada percobaan yang kedua, kami merakit rangkaian paralel dengan
menggunakan tiga buah hambatan (resistor). Pada percobaan kedua sama dengan
percobaan pertama dengan memvariasikan sumber tegangan dari 1.5V, 3V, 4.5V, 6V.
Pada percobaan ini yang diukur adalah teganngan pada kaki resistor dan akan sama
dengan tegangan sumber .kami mengukur arus yang masuk pada resistor dan hasilnya
arus yang masuk pada setiap resistor akan sama hasilnya dengan arus yang keluar pada
setiap resisstor. Jumlah arus pada setiap resistor hasilnya akan mendekati sama dengan
jumlah arus yang masuk meerupakan jumlah arus yang keluar pada setiap resistor .
Hasil perhitungan hambatan pada rangkaian seri dengan jumlah ketiga resistor
akan mendekati sama kami mendapatkan persentase kesalahan kurang dari 10 persen.
Pada percobaan yang kedua ini kami mengalami kesalahan dan kesulitan dalam merakit
rangkain tetapi kami mencoba dan terus mencoba dan akhitrnya bisa dan di dapat hasil
perhitungan hambatan pada rangkaian paralel dengan jumlah ketiga resistor akan
mendekati , kami mendapatkan persentase sebesar kurang dari 6 persen

D. Kesimpulan
1. Pada rangkaian seri dan rangkaian paralel nilai hambatannya berbeda, pada rangkaian
seri nilai hambatan pengganti lebih besar daripada nilai hambatan penggaanti
rangkaian paralel
2. Nilai hambatan pada rangkaian seri itu jumlah dari setiap nilai resistor dan pada
rangkaian paralel nilai hambatannya di ubah atau dengan menjumlahkan satu pernilai
hambatan atau resistornya
3. Pada hukum ohm nilai arus berbanding lurusdengan tegangan dan berbanding terbalik
pada hambatan, pada hukum 1 terhadap jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah
arus yang keluar pada cabang

E. Referensi
Ramli,2020.Penuntun pratikum fisika dasar. Padang:UNP

You might also like