You are on page 1of 7

Gizido Volume 12 No 2 November 2020 Pemberian Puding Tomat Dinda Syafitri, dkk

PEMBERIAN PUDING TOMAT DAN WORTEL DALAM


MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PASIEN
HIPERKOLESTEROLEMIA
1Dinda Syavitri, 1Eliza, 1Sartono, 2Sumarman
1JurusanGizi, Poltekkes Kemenkes Palembang, Indonesia
2Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
email korespondensi: eliza_limar@yahoo.co.id

ABSTRACT

One non-pharmacological therapy that can help reduce cholesterol levels is the provision of
tomato and carrots pudding. Tomatoes and carrots are plants that contain antioxidants including
carotenoids, vitamin C, vitamin E and lycopene and fiber which are good for reducing total
cholesterol in the blood. This study aimed to determine the effect of giving tomato and carrot
pudding in reducing total cholesterol levels in outpatient hypercholesterolemia patients at Siti
Khadijah Hospital, Palembang City. The method used in this study was a quasi-experimental
study with a pre-test and post-test with control group design. The sample in this study was taken
by purposive sampling with a total sample of treatment and control groups of 30 people each.
Provision of tomato and carrot pudding was done for 7 days. Data analysis used paired sample
t-test and independent sample t-test. The Results of research showed an average difference in
total cholesterol levels in the treatment group of 40,9 mg / dl (p-value = 0,000) and in the control
group of 21,36 mg / dl (p-value = 0,000). Statistical test results (independent t-test) obtained p
value <0,05 (0,001). The Conclusion from this study was tomato and carrot pudding have a
significant effect in reducing total cholesterol levels in hypercholesterolemia patients.

Keywords: Hypercholesterolemia; pudding, tomatoes; carrots; total cholesterol

ABSTRAk
Pemberian puding tomat dan wortel dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif dalam
membantu menurunkan kadar kolesterol. Tomat dan wortel merupakan tanaman yang memiliki
kandungan antioksidan diantaranya vitamin E, vitamin C, karotenoid dan likopen serta serat yang
baik untuk menurunkan kadar kolesterol total darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian puding tomat dan wortel dalam menurunkan kadar kolesterol total pada
pasien hiperkolesterolemia rawat jalan di Rumah Sakit Siti Khadijah Kota Palembang.
Metode penelitian adalah penelitian quasi exsperiment dengan menggunakan rancangan pre-test
and post-test with control group. Sampel pada penelitian ini diambil secara purposive sampling
dengan jumlah sampel kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing 30 orang. Pemberian
perlakuan dilakukan selama 7 hari. Analisis data menggunakan paired sample t-test dan
independent sample t-test Hasil penelitian menunjukkan adanya rata-rata selisih kadar kolesterol
total pada kelompok perlakuan sebesar 40,9 mg/dl (p-value = 0,000) dan pada kelompok kontrol
sebesar 21,36 mg/dl (p-value = 0,000). Hasil uji statistik menunjukan terdapat perbedaan rata-
rata kadar kolesterol total pada kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan p value 0,001
(p<0,05). Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa puding tomat dan wortel memberikan
pengaruh yang bermakna dalam menurunkan kadar kolesterol total pada pasien
hiperkolesterolemia.

Kata kunci : Hiperkolestrolemia; puding, tomat; wortel ; total kolesterol

Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, penduduk yang berusia > 15 tahun memiliki
kadar kolesterol total di atas nilai normal yaitu sebanyak 35,9%. Prevalensi kejadian
penyakit jantung koroner di Indonesia sebanyak 0,5 % dan prevalensi kejadian di Sumatera
Selatan sebanyak 0.4% (Kemenkes RI, 2013). Hasil laporan untuk penyakit tidak menular
pada tahun 2009 dalam profil kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2010, diketahui

80
Gizido Volume 12 No 2 November 2020 Pemberian Puding Tomat Dinda Syafitri, dkk

bahwa prevalensi penyakit jantung sebesar 30,55 % (Profil Dinkes Sumatera Selatan,
2010).
Menurut data rekam medis Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Kota Palembang
bagian rawat jalan pada tahun 2017 terdapat pasien yang mengalami Hypertensive Heart
Desease (HHD) berjumlah 8602 pasien. Pasien hipertensi pada tahun 2017 sebanyak
1521 pasien.Terdapat juga pasien stroke pada tahun 2017 sebanyak 1941 pasien. Ketiga
penyakit tersebut dapat disebabkan karena terjadinya peningkatan kadar kolesterol dalam
darah (hiperkolesterolemia).
Pengobatan yang menggunakan bahan alami secara tradisional pada umumnya
tidak menimbulkan efek samping. Bahan nabati yang memiliki kandungan serat dan
antioksidan yang tinggi dapat menurunkan kadar kolesterol (Latief, 2012). Menurut
Dwijayanthi (2011), tomat dan wortel merupakan tanaman yang mengandung anti oksidan
(vitamin dan mineral) serta kandungan serat yang cukup tinggi. Tomat merupakan jenis
sayuran yang banyak mengandung likopen yang berperan sebagai senyawa antioksidan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sumardiono (2007) bahwa likopen adalah
karotenoid yang sangat diperlukan oleh tubuh karena memiliki kemampuan dalam
mengendalikan radikal bebas sebesar 100 kali dibandingkan dengan vitamin E. Selain itu
buah tomat juga kaya serat yaitu pektin yang banyak terdapat dibagian kulitnya sehingga
dapat mengganggu penyerapan lemak berasal dari makanan (Anggraini, 2015).
Wortel memiliki kandungan pektin, glutation, mineral (kalsium, fosfor, besi, kalium,
natrium, magnesium, kromium), vitamin (beta karoten, B1, dan C) serta asparagine. Serat
dalam wortel juga dapat menurunkan kolesterol total 10,7%, dan meningkatkan High
Density Lipoprotein (HDL) sebesar 3,2% (Indrawani, 2009 dalam Orviyanti, 2012).
Mengacu pada latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan analisis
tentang pengaruh pemberian puding tomat dan wortel terhadap kadar kolesterol pasien
hiperkolesterolemia Rawat Jalan di RSI Siti Khadijah Kota Palembang.

METODE
Penelitian ini bersifat quasi eksperiment dengan rancangan pretest and post test
with control group. Variabel dependen dalam penelitian ini ialah kadar kolesterol total.
Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini ialah puding tomat dan wortel yang
terbuat dari 100 g tomat dan 100 g wortel. Subjek penelitian adalah pasien
hiperkolesterolemia di RSI Siti Khadijah Kota Palembang Pelaksanaan penelitian ini pada
bulan Desember 2019 sampai Januari 2020. Adapun kriteria inklusi yang digunakan dalam
penelitian ini ialah pasien berusia > 20 tahun dengan kadar kolesterol total > 200 mg/dl,
mengkonsumsi obat penurun kolesterol berdomisili di Kota Palembang, dan bersedia
mengkonsumsi puding tomat dan wortel.
Penentuan jumlah responden dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling. Jumlah responden sebanyak 60 orang yaitu 30 kelompok perlakuan dan 30
kelompok kontrol. Kelompok perlakuan mendapatkan puding tomat dan wortel dengan
frekuensi pemberian satu kali/hari selama 7 hari berturut-turut dan mengkonsumsi obat
penurun kolesterol. Sedangkan kelompok kontrol hanya mengkonsumsi obat penurun
kolesterol.
Pengukuran kadar kolesterol total sebelum dilakukan intervensi menggunakan alat
pengukur kolesterol total (Easy-Touch) kemudian diukur kembali setelah diberikan
intervensi selama 7 hari. Data status gizi didapatkan menggunakan pengukuran
antropometri dan data asupan didapatkan menggunakan form recall, sedangkan data
karakteristik responden didapatkan menggunakan formulir identitas responden dengan
wawancara langsung.
Uji statistik menggunakan program aplikasi komputer. Karakteristik responden dan
asupan responden dianalisis menggunakan analisis deskriptif sedangkan untuk melihat
perbedaan kadar kolesterol total sebelum dan sesudah intervensi kedua kelompok diuji
dengan paired sample t-test. Kemudian untuk melihat adanya pengaruh dilakukan uji
independent sample t-test. Keputusan statistik diambil dengan melihat nilai p pada tingkat

81
Gizido Volume 12 No 2 November 2020 Pemberian Puding Tomat Dinda Syafitri, dkk

kepercayaan 95% sebagai berikut bila p > 0,05 (α) dinyatakan tidak ada perbedaan
sedangkan bila p ≤ 0,05 (α) dinyatakan ada perbedaan.

HASIL
Karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan yang
disajikan dalam tabel 1. Karakteristik responden dalam penelitian ini paling banyak
berusia 60-69 tahun dengan jenis kelamin perempuan, berpendidikan tinggi, bekerja
sebagai IRT dan pensiunan, dan status gizi overweight.

Tabel 1. Karakteristik Responden


Kelompok Responden
Karakteristik Responden Perlakuan Kontrol
n % n %
Usia
< 59 tahun 14 46,7 12 40,0
60-69 tahun 15 50,0 16 53,3
> 70 tahun 1 3,3 2 6,7
Jenis Kelamin
Laki-laki 13 43,3 12 40,0
Perempuan 17 56,7 18 60,0
Pendidikan
Pendidikan Dasar 1 3.3 1 3,3
Pendidikan Menengah 9 30,0 12 40,0
Pendidikan Tinggi 20 66,7 17 56,7
Pekerjaan
IRT 9 30,0 13 43,3
Pensiunan 10 33,3 7 23,3
PNS 6 20,0 5 16,7
Wiraswasta 5 16,7 5 16,7
Status Gizi
Normal 13 43,3 11 36,7
Overweight 15 50,0 18 60,0
Obesitas 2 6,7 1 3,3

Rata-rata asupan responden asupan energi, dan lemak pada tiap kelompok berada pada
kategori lebih disajikan dalam tabel 2.

Tabel 2. Asupan Responden


Kelompok Responden
Asupan Perlakuan Kontrol
n % n %
Energi
Baik 13 43,3 12 40,0
Lebih 17 56,7 18 60,0
Lemak
Baik 11 36,7 8 26,7
Lebih 19 63,3 22 73,3
Serat
Kurang 5 16,7 20 66,7
Baik 25 83,3 10 33,3

82
Gizido Volume 12 No 2 November 2020 Pemberian Puding Tomat Dinda Syafitri, dkk

Rata – rata kadar kolesterol total sebelum dan sesudah intervensi disajikan dalam tabel
3.
Tabel 3. Perbedaan Rata-rata Kolesterol Total Sebelum dan Sesudah Intervensi

Kelompok Mean awal + SD Mean Akhir + SD p-value t

Perlakuan 249,76 + 26,35 208,86 + 31,40 0,000* 12,750


Kontrol 243,30 + 29,16 221,93 + 27,57 0,000* 4,643
Keterangan : *) uji t dependen pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Pengaruh pemberian puding tomat dan wortel disajikan dalam tabel 4.


Tabel 4. Pengaruh Pemberian Puding Tomat dan Wortel

Kelompok n Δ Mean p
Perlakuan 30 40,90
0,001*
Kontrol 30 2,36
eterangan : *) uji t independen pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

PEMBAHASAN
Penelitian membuktikan bahwa usia dapat mempengaruhi kadar kolesterol total
seseorang. Hal ini dikarenakan seiring dengan bertambahnya usia, maka aktifitas sel
reseptor LDL juga berkurang. Jika sel reseptor LDL ini terganggu, dapat menyebabkan
peningkatan kadar kolesterol dalam peredaran darah (Heslet L, 1997 dalam Listiana, 2006).
Usia juga mempengaruhi aktivitas fisik dan sistem metabolisme seseorang. Semakin tua
seseorang, fungsi organ-organ tubuh juga mengalami penurunan sehingga aktivitas akan
berkurang disertai dengan laju metabolisme yang secara alami juga melambat (Listiana,
2006).
Perempuan mempunyai risiko menderita hiperkolesterolemia lebih besar
dibandingkan dengan laki–laki. Hal ini disebabkan karena menurunnya produksi hormon
estrogen dan progesteron yang dikenal sebagai pelindung alami. Hormon esterogen memiliki
peranan penting yakni dapat membantu mengontrol kadar kolesterol, dan mencegah proses
oksidasi LDL sehingga kemampuan LDL untuk menembus plak di dalam nadi pembuluh
darah akan berkurang. Hormon ini juga berfungsi untuk memperlambat terjadinya
pembekuan darah. Namun, hormon esterogen akan mengalami penuruan saat menjelang
wanita memasuki masa menopause, akibatnya distribusi lemak dalam tubuh pun mulai
terganggu (Kustiyah, 2013).
Berdasarkan tabel 2 asupan energi, dan lemak pada tiap kelompok berada pada
kategori lebih. Asupan energi dan lemak yang berlebihan bisa mengakibatkan peningkatan
kolesterol dalam darah (Davison dan Kaplan, 2012). Semakin tinggi asupan energi
seseorang maka kadar kolesterol total juga semakin tinggi. Konsumsi asupan energi yang
berlebihan dapat menyebakan kegemukan dimana asupan energi akan disimpan sebagai
cadangan didalam tubuh dengan bentuk sel-sel lemak sehingga terjadi peningkatan kadar
kolesterol total (Kristatanti dkk, 2019).
Semakin banyak lemak yang disimpan di hati akan mengakibatkan sintesis
kolesterol akan meningkat (Murray, 2003). Asupan makanan yang mengandung asam lemak
jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol darah, kenaikan 25 mg kolesterol diet dapat
meningkatkan kolesterol darah 1 mg/dl (Ayuandira, 2012). Anjuran konsumsi serat untuk
penderita hiperkolesterolemia > 25 g dari energi total (Almatsier, 2010). Pada penelitian ini
menunjukkan bahwa kelompok perlakuan sebanyak 5 orang (16,7%) memiliki asupan serat
kurang dan 25 orang (83,3%) memiliki asupan serat baik. Sedangkan pada kelompok kontrol
sebanyak 20 orang (66,7%) memiliki asupan serat kurang dan 10 orang (33,3%) memiliki
asupan serat baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Komang (2016) yang

83
Gizido Volume 12 No 2 November 2020 Pemberian Puding Tomat Dinda Syafitri, dkk

menunjukkan bahwa sampel dengan asupan serat rendah memiliki kadar kolesterol tinggi
dengan diperoleh nilai p=0,000 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara asupan
serat yang kurang dengan peningkatan kadar kolesterol. Penelitian lain yang sejalan yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Gulati (2017) pada penduduk di India, menunjukan bahwa
mengkonsumsi 3 gram serat mampu menurunkan kadar total kolesterol dan LDL kolesterol.
Peningkatan konsumsi serat larut hingga 5 - 10 gram perhari dapat mengakibatkan
penurunan LDL sekitar 5% (National Heart, Lung, and Blood, 2012). Serat larut air dapat
menurunkan kadar kolesterol darah sebagai penyebab penyakit jantung koroner (Dewi,
2015).
Berdasarkan hasil uji statistik (Uji t-Independen) pada kelompok perlakuan dan
kontrol diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05) artinya ada perbedaan selisih rata-rata penurunan
kolesterol total kelompok perlakuan dan kontrol. Jika dilihat dari rata-rata penurunan
kolesterol total pada kelompok perlakuan adalah 40,90 mg/dL, sedangkan pada kelompok
kontrol adalah 21,36 mg/dL. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata penurunan kolesterol
total kelompok perlakuan lebih banyak daripada rata-rata penurunan kolesterol total
kelompok kontrol. Hal ini membuktikan bahwa puding tomat dan wortel memberikan
pengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total yang signifikan. Berpengaruhnya
intervensi tersebut dikarenakan kandungan yang terdapat di dalam tomat dan wortel.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2015) menunjukkan bahwa
dengan pemberian obat simvastatin tunggal kepada tikus percobaan yang diberi pakan tinggi
lemak terdapat penurunan kolesterol yang bermakna. Golongan statin memiliki mekanisme
kerja dalam menghambat CoEnzim-A-Reduktase yang berkhasiat untuk menurunkan
kolesterol total, LDL, VLDL dan trigliserida (Tan dan Rahadrja, 2010).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nofia (2018)
menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata kadar kolesterol yang mengkonsumsi jus
tomat, jus wortel, gabungan jus tomat wortel, dan obat farmakologi dengan diperoleh nilai p
= 0,000 < 0,05. Didapatkan rerata kadar kolesterol pada responden yang diberikan gabungan
jus tomat dan wortel paling rendah yaitu 165 mg/dl daripada yang lain dan diperoleh nilai
p=0,000 berarti terlihat ada pengaruh yang signifikan pemberian perlakuan terhadap rerata
kadar kolesterol penderita hiperkolesterolemia (Nofia, 2018). Penelitian Nur dan Chandra
(2014) mengenai pengaruh pemberian jus tomat terhadap penurunan kadar kolesterol LDL.
Jus tersebut berisi 150 g tomat dengan penambahan air 50 cc dan gula 2 g. Hasil uji statistik
menunjukkan ada perbedaan bermakna kadar kolesterol LDL sebelum dan sesudah
perlakuan (p<0,05) dengan rerata penurunan sebesar 18,54 mg/dl.
Konsumsi rata-rata yang disarankan adalah 1,86 mg likopen/hari. Tomat
mengandung likopen yang cukup tinggi. Buah tomat mengandung likopen 30 - 200 mg/kg
(Myong et al.2013). Kadar likopen pada tomat yang dimasak lebih tinggi daripada tomat
mentah (Hasri, 2016). Penelitian di India memberikan informasi bahwa pada bagian kulit dan
daging tomat mengandung kadar likopen yang berbeda. Kandungan likopen hasil dari tomat
utuh 83,9 u/g, daging tomat 47 u/g dan pada biji tomat tidak mengandung likopen. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kulit tomat memiliki konsentrasi karotenoid total tertinggi.
Karotenoid total diperkirakan mengandung likopen sebanyak 60-64% (Ranveer, 2013 dalam
Nur 2014).
Cara kerja buah tomat dalam menurunkan kadar koleserol darah yaitu kandungan
likopennya yang dapat meningkatkan pengambilan LDL oleh makrophag, dapat mencegah
aktifitas enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA reductase (HMGKoA reduktase) yang
merupakan enzim kunci pada sintesis kolesterol di hati. Likopen dapat menekan sintesis
kolesterol seluler sebanyak 40% sehingga dapat menghambat kerja enzim HMG-KoA.
Likopen juga dapat meningkatkan pengaturan reseptor LDL sehingga kadar LDL dalam
darah dapat berkurang (Preddy dan Waston, 2008). Selain itu, tomat juga mengandung serat
larut air dan kandungan pektin terutama di bagian kulitnya sehingga dapat mengurangi
penyerapan lemak yang dapat berasal dari makanan (Anggraini, 2015).
Wortel mengandung pektin, glutanion, mineral dan vitamin (beta karoten, B1) serta
asparagine. Beta karotennya mempunyai manfaat sebagai antioksidan untuk menjaga
kesehatan dan menghambat proses penuaan. Antioksidan dapat memberikan perlindungan

84
Gizido Volume 12 No 2 November 2020 Pemberian Puding Tomat Dinda Syafitri, dkk

pada tubuh terhadap pengaruh buruk dari radikal bebas yang dapat merusak sel melalui
proses oksidasi. Terjadinya proses oksidasi akibat dari pembentukan busa, pembentukan
plak pada jaringan, penyempitan pembuluh darah dan lesi majemuk yang dikenal dengan
aterosklerosis (Burner, 2003 dalam Nofia 2018).
Kebutuhan serat makanan adalah 25 hingga 35 g/hari. Kandungan serat
mempunyai peranan penting terhadap penurunan kadar kolesterol darah, hal ini terjadi
karena diikatnya kolesterol oleh serat yang terjadi di perut dan usus. Serat ini membentuk
gelatin dan melewati pencernaan mengikat asam empedu dan mengikat kolesterol
selanjutnya dikeluarkan melalui tinja. Dengan menarik kolesterol keluar dari pencernaan,
kadar kolesterol yang masuk ke dalam darah menurun. Penurunan kadar kolesterol dapat
mengurangi penyumbatan kembali pada pembuluh darah arteri. Mengonsumsi serat secara
teratur dapat menurunkan kadar kolesterol sampai 15-19 persen (Yuliantini dkk, 2015).
Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan rata-rata selisih penurunan kadar koleserol total
pada kelompok perlakuan sebesar 40,90 mg/dL. Hasil uji statistik (Uji t-independent)
didapatkan p-value < 0,05 (0,001), bahwa ada pengaruh puding tomat dan wortel terhadap
kadar kolesterol total pada pasien hiperkolesterolemia rawat jalan di RSI Siti Khadijah Kota
Palembang.

KESIMPULAN DAN SARAN


Pemberian puding tomat dan wortel selama 7 hari menunjukkan ada pengaruh
bermakna terhadap kadar kolesterol total pada pasien hiperkolesterolemia rawat jalan di RSI
Siti Khadijah Kota Palembang. Bagi Peneliti selanjutnya, diharapkan lebih mampu
mengembangkan dan menyempurnakan penelitian terdahulu dengan cara melakukan
penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama agar rata-rata frekuensi yang didapatkan
lebih menggambarkan efek dari puding tomat dan wortel.

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Anggraini, I. Prasetiyo. 2015. Pengaruh Pemberian
Jus Tomat Terhadap Kadar Kolesterol Dalam Darah Pada Pasien Hiperkoleterolemia
Di Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Semarang. Available at:
http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/4216.docx
Ayuandira, A. 2012. Hubungan pola konsumsi makan, status gizi, stress kerja dan faktor lain
dengan hiperkolesterolemia pada kariawan PT semen Padang. (E-Skripsi). Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia. Available at:
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355052-S-Aulia%20Ayuandira.pdf
Davison KM, dan Kaplan BJ. Food Intake and Blood Cholesterol Levels Of Community-
Based Adult with Mood Disorders. BMC Psychiatry.2012:12:10
Dewi, Selly. 2015. Hubungan Asupan Serat Dengan Kadar Kolesterol Pada Penderita
Penyakit Jantung Koroner Rawat Jalan Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Available at:
http://eprints.ums.ac.id/37871/
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. 2010. Profil Kesehatan Sumatera Selatan.
Pusat Data dan Informasi Kesehatan. Palembang: 2010
Dwijayanthi, L. 2011. Edisi 2 Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. Jakarta: EGC
Gulati, Semma., Misra, Anoop., Pandey, Ravindra. 2017. Effects of 3 g of soluble fiber from
oats on lipid levels of Asian Indians - a randomized controlled, parallel arm study.
Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5381086/
Hasri, 2016. Kandungan Likopen Buah Tomat (lycopersicum esculentum l.) terhadap Waktu
dan Suhu Pemanasan. Universitas Negeri
Makassar. Available at: https://docplayer.info/72814532-Kandungan-likopen-buah-
tomatlycopersicum-esculentum-l-terhadap-waktu-dan-suhu-pemanasan.html
Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta. Riskesdas
2013.

85
Gizido Volume 12 No 2 November 2020 Pemberian Puding Tomat Dinda Syafitri, dkk

Kustiyah, et.al. 2013. Hubungan Asupan Serat Dengan Status Gizi Dan Profil Lipid Darah
Pada Orang Dewasa Dislipidemia. Bogor:Institut Pertanian Bogor. (E-Journal).
Available at: http://journal.ipd. ac.id/./index. php.
Kristanti, T, dkk. 2019 Hubungan IMT, Lingkar Pinggang, Konsumsi Lemak Dengan Kadar
LDL Pasien Penyakit Jantung Di RSUD Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. (E-Journal). Available at: http://ejournal.unida.gontor.ac.id
Latief, 2012. Pengobatan tradisional dari tumbuhan. Jakarta: EGC.
Listiana, Lina., Purbosari, Tri. 2006. Kadar Kolesterol Total Pada Usia 25-60 Tahun.
Available at:http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Health/article/view/7
Murray, R.K. dkk. 2003. Biokimia Klinik. Edisi 4. Jakarta: EGC
Myong Roh, dkk., 2013, A Simple Method For The Isolation of Lycopene from
Lycopersicon Esculentum, Botanical Sciences, 91 (2), 187-192.
National Cancer Institute, 2010. General Information About Cervical Cancer. Available at:
https://academic.oup.com/jnci/issue/111/5
National Heart, Lung, and Blood. 2012.What Causes High Blood Cholesterol?. Available at:
http://www.nhlbi.nih.gov/health/healthtopics/topics/hcb/causes.html
Nofia, V., Sari, R. 2018. Pengaruh Pemberian Jus Tomat dan Wortel Terhadap Penurunan
Kadar Kolestrol pada Pasien Hiperkolesterolemia. (E-Jurnal). Jurnal Vol.1, No. 1.
Available at: http://jurnalensiklopediaku.org
Nur, D., dan Chandra, A. 2014. Pengaruh Pemberian Jus Tomat Berkulit dan Tanpa Kulit
Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol LDL pada Lanjut Usia Hiperkolesterolemia. (E-
Jurnal). Dalam: Journal of Nutrition College, vol.3 no.1. Available at: http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jnc
Ni Komang, dkk. 2016. Hubungan Asupan Lemak dan Serat dengan Kadar Kolesterol pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Poltekkes Kemenkes Denpasar (E-Journal)
Available at:
http://ejournal.poltekkes-enpasar.ac.id/index.php/JIG/article/view/jig07201
Orviyanti, G. 2012. Perbedaan pengaruh yoghurt susu, jus kacang merah dan yoghurt
kacang merah terhadap kadar kolesterol HDL serum pada tikus dislipidemia.
Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. (E- skripsi). Available at:
eprints.undip.ac.id/.
Preedy, Victor R&Waston, Ronald R. 2008. Tomatoes And tomatoes product nutritional
medical and therapeutic properties. Post Office Box 699 Enfield New Hampishire
03748 United States Of America. Available at : http://www.googlebook.com//
Sumardiono S., Sihombing R. 2007. Anasilis sifat-sifat psiko-kimiabuah tomat (Lycopersicon
esculentum) jenis tomat apel, guna peningkatan nilaifungsi buah tomat sebagai
komoditi pangan lokal. Universitas Diponegoro. Available at:
http://eprints.undip.ac.id/3297/
Tan, H.T., dan Rahardja, K. 2010. Obat – Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek –
Efek Sampingnya. Edisi keenam. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Tisnadjaja, D. 2006. Bebas kolesterol dan Demam Berdarah dengan Angkak. Jakarta : Niaga
Swadaya
Wulandari, R.L., Susilawati, S., dan Asih M., 2015., Pengaruh Kombinasi Eksrak Etanol
Daun Sirsak (Annona Muricata L) Dan Simvastatin Terhadap Kadar Kolesterol Total
Dan LDL Tikus Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak, Universitas Wahid Hasyim,
Semarang Jurnal Ilmu Farmasi Dan Klinik Volume 12 No.2 Desember 2015
Yuliantini, dkk 2015. Hubungan Asupan Energi, Lemak Dan Serat Dengan Rasio Kadar
Kolesterol Total-HDLE- Jurnal) .Availabl at:
https://media.neliti.com/media/publications/223576-hubungan-asupan-energi-lemak-
dan-serat-d.pdf

86

You might also like