You are on page 1of 14

Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No.

2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542


DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PENGOBATAN


PENDERITA HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI DESA
KARANGSONO KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN

Dara Aprilia Aurilita Mawanti, Avicena Sakufa Marsanti, Hanifah Ardiani 1


1
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Jl. Taman Praja
No.25 Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, 63139
E-mail: daraaprilia34@gmail.com

FACTORS AFFECTING THE MEDICATION COMPLIANCE OF


HYPERTENSION PATIENTS AT PRODUCTIVE AGE IN
KARANGSONO VILLAGE, BARAT SUB-DISTRICT
MAGETAN DISTRICT

Abstract
Background : In 2018, Karangsono Village is village with the highest number of
medication incompliance by hypertension patients at productive age reaching
70,7% compared to other 8 villages in Tebon Health Center working area.
Objective : This research for to analyze factors affecting the medication
compliance of hypertension patients at productive age and factor which affects
the medication compliance the most. Method : This research was done through
case control design with the research samples included 58 chosen using simple
random sampling. The data was then analyzed using chi-square statistical test
and logistic regression statistic.Results : Through the analysis using logistic
regression test, it shows that the factors affecting the medication compliance by
the hypertension patients at productive age in Karangsono Village, Barat Sub-
District were working status (p=0.000), family support (p=0.001), and the length
of time of the hypertension suffering (p=0.016).Conclusion : Among those
factors, working status is the factor which affects the medication compliance the
most (p=0.000; Exp(B)=9.9; 95%CI=2.379-36.505).Suggestion : The
hypertension medication compliance therapy needs to be improved by providing
drug hypertension card independently, while for the patients who can visit the
public health center, they were suggested to join the posbindu.
Keyword : Hypertension, Hypertension Medication Compliance, Hypertension
Patients at Productive Age

Abstrak

Latar Belakang : Desa Karangsono merupakan desa yang memiliki presentase


ketidakpatuhan paling tinggi terhadap pengobatan hipertensi dari 8 desa lainnya di
wilayah kerja Puskesmas Tebon. Angka ketidakpatuhan pengobatan hipertensi usia
produktif tahun 2018 di Desa Karangsono mencapai 70,7%.Tujuan : Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis faktor yang berpengaruh dan faktor yang paling
berpengaruh terhadap kepatuhan berobat pasien hipertensi usia produktif di Desa
Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten Magetan.Metode : Jenis penelitian ini

92
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

menggunakan pendekatan case control. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 58
dengan teknik simple random sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis chi-
square dan analisis multivariat uji statistik regresi logistik.Hasil : Hasil uji regresi
logistik menunjukkan ada pengaruh status pekerjaan (p=0,000), dukungan keluarga
(p=0,001), dan lama menderita hipertensi (p=0,016) terhadap kepatuhan pengobatan
penderita hipertensi usia produktif di Desa Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten
Magetan. Kesimpulan : Status pekerjaan adalah faktor yang paling berpengaruh
(p=0,000; Exp(B)=9,9;95%CI=2,379-36,505). Saran : Peneliti memberikan saran yaitu
untuk meningkatkan terapi kepatuhan pengobatan hipertensi perlunya kartu mandiri obat
bagi pasien hipertensi serta kepada pasien hipertensi yang tidak dapat berobat ke
puskesmas dapat mengikuti posbindu.

Kata Kunci : Hipertensi, Kepatuhan Pengobatan Hipertensi, Pasien Hipertensi Usia


Produktif

PENDAHULUAN
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah masyarakat yang belum muncul5. Menurut
penyakit yang tidak bisa menular dalam arti American Heart Association (AHA),
diderita oleh individu yang sakit dan tidak penduduk Amerika yang berusia diatas 20
bisa berpindah ke orang lain1. Dalam kajian tahun menderita hipertensi telah mencapai
internasional, 68% kematian disebabkan oleh angka 74,5 juta jiwa. Alasan penderita
PTM yaitu sekitar 38 juta kematian2. Secara hipertensi tidak minum obat berdasarkan
nasional pada tahun 2018 Riset Kesehatan diagnosis dokter tahun 2018 di Indonesia
Dasar (Riskesdas) menunjukkan PTM yaitu merasa sehat dengan presentase
meningkat pada usia remaja dan dewasa (59,8%), tidak rutin ke fasyankes (31,3%),
muda3. Hal tersebutlah yang mendasari setiap minum obat tradisional (14,5%), sering lupa
warga negara usia 15 sampai 59 tahun harus (11,5%), tidak mampu beli obat (8,1%), tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai tahan efek samping (4,5%), obat tidak ada di
standar terutama skrining faktor risiko pada fasilitas pelayanan kesehatan (2,0%), dan
usia produktif 4. lainnya sebesar 12,5%6.
Hipertensi merupakan salah satu faktor Hasil Riskesdas Provinsi Jawa Timur
risiko penyakit kardiovaskular, jantung, memiliki kasus hipertensi dengan angka
gagal ginjal, dan stroke sehingga menjadi prevelensi hipertensi sebesar 36,3% pada
masalah utama dan secara umum diderita tahun 2018, jika dibandingkan dengan
masyarakat. Hipertensi menjadi penyakit hasil Riskesdas tahun 2013 sebesar 26,2%
yang paling banyak diidap masyarakat karena menunjukkan peningkatan angka prevalensi
kurangnya deteksi dini dan kesadaran hipertensi6.

93
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

Hasil pengukuran tekanan darah ditemukan Wilayah Kerja Puskesmas Tebon yaitu dari
kasus hipertensi di Kabupaten Magetan 205 pasien, 145 (70,7%) pasien tidak patuh
sebanyak 33,12% dan masuk 9 terbesar dan pada pengobatan hipertensi8.
tertinggi dari 38 kota atau kabupaten di
Provinsi Jawa Timur (Dinas Kesehatan METODE
Provinsi Jawa Timur, 2017)7. Selama 3 tahun Metode penelitian ini menggunakan desain
berturut-turut yaitu dari tahun 2016-2018 penelitian survey dengan pendekatan case
penemuan kasus hipertensi di Puskesmas control, yaitu studi observasional untuk
Tebon belum mencapai target 100%. Pada membandingkan hasil antara kelompok kasus
tahun 2018 prevalensi hipertensi di dan kontrol dengan meneliti hubungan
Puskesmas Tebon yaitu mencapai 41,97% paparan-penyakit dari sekelompok orang-
dari target 100%. Berdasarkan data orang yang berpenyakit (kasus) dan orang-
pelayanan penderita hipertensi usia 15-59 orang yang tidak berpenyakit (kontrol) yang
tahun menunjukkan prevalensi hipertensi di telah ditentukan10.
Puskesmas Tebon mencapai 1781 orang Populasi penelitian ini adalah seluruh
(41,97%) dengan prevalensi hipertensi di pasien hipertensi yang berusia 15-59 tahun
Desa Karangsono yaitu 38,60%8. berjumlah 205 pasien di Desa Karangsono,
Pasien atau penderita hipertensi tidak disiplin Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan. Besar
selama pengobatan, maka hal tersebut sampel diambil dengan rumus S. Lemeshow
merupakan ketidakpatuhan. Ketidakpatuhan sehingga diperoleh sampel sebesar 58 yaitu
akan berdampak pada keadaan pasien yang 58 kasus dan 58 kontrol sesuai kriteria
semakin memburuk dan menimbulkan inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi sampel
komplikasi9. Presentase tingkat kepatuhan kelompok kasus dan kontrol yaitu bersedia
pasien usia 15-59 tahun (usia produktif) menjadi responden. Kriteria eksklusi
berdasarkan data kunjungan pasien kelompok kasus yaitu pasien hipertensi usia
hipertensi, presentase ketidakpatuhan produktif yang mengalami komplikasi
pengobatan hipertensi di Puskesmas Tebon dengan keadaan fisik sangat lemah.
adalah 64,2%. Desa Karangsono merupakan Sedangkan kriteria eksklusi kelompok
desa yang memiliki presentase kontrol yaitu pasien hipertensi usia produktif
ketidakpatuhan paling tinggi terhadap yang pindah kapitasi ke faskes lain.
pengobatan hipertensi dari 8 desa lainnya di

94
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

Teknik pengambilan sampel menggunakan HASIL


simple random sampling yaitu setiap anggota Berdasarkan tabel 1 terdapat 4 variabel
atau unit dari populasi memiliki kesempatan bebas yang signifikan sekaligus menjadi
yang sama untuk diseleksi sebagai sampel11. kandidat dalam analisis multivariat regresi
Metode pengumpul data dilakukan melalui logistik. Sedangkan terdapat 2 variabel bebas
wawancara menggunakan kuesioner yang yang tidak signifikan namun menjadi
telah diuji validitas dan reliabilitas alpha kandidat dalam analisis multivariat regresi
cronbach sebesar 0,60-0,70 pada bulan logistik. Dapat diketahui bahwa hanya 3
Februari 2020 terhadap 20 pasien hipertensi variabel bebas yaitu status pekerjaan, lama
berdasarkan kasus kontrol di Desa Banjarejo menderita hipertensi, dan dukungan keluarga
karena memiliki karakteristik yang hampir yang berpengaruh karena nilai p-value <
sama dengan pasien hipertensi di Desa 0,05. Sedangkan variabel bebas yang paling
Karangsono. berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu
Tahap analisis univariat untuk menjelaskan status pekerjaan karena nilai Exp(B) semakin
karakteristik tiap variabel penelitian dan menjauhi angka nol dan memiliki nilai p-
analisis bivariat dengan uji statistik chi- value <0,05 maka variabel tersebut
square untuk dua variabel yang diduga merupakan variabel dominan.
berhubungan. Tahap analisis akhir yaitu Berikut adalah hasil analisis bivariat yang
dengan analisis multivariat menggunakan uji menyajikan pengujian hipotesis tersaji pada
statistik regresi logistik untuk mengetahui tabel 1 dibawah ini.
hubungan antara satu variabel dependen
dengan banyak variabel independen12.

95
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

Tabel 1 Hasil Analisis Bivariat


Variabel Kepatuhan Nilai P
Kasus Kontrol
N % N %
Tingkat Kurang 35 60,3 22 37,9 0,026*
Pengetahuan Baik 23 39,7 36 62,1
Dukungan Kurang 38 65,5 11 19,0 0,000*
Keluarga Baik 20 34,5 47 81,0

Status Bekerja 54 93,1 28 48,3 0,000*


Pekerjaan Tidak bekerja 4 6,9 30 51,7
Peran Petugas Kurang 12 20,7 7 12,1 0,316
Kesehatan Baik 46 79,3 51 48,5
Akses ke Kurang 15 25,9 0 0 0,000*
Pelayanan Baik 43 74,1 58 100,
Kesehatan 0
Riwayat Ada 36 62,1 32 55,2 0,572
Hipertensi Tidak ada 22 37,9 26 44,8
Dalam
Keluarga
Lama ≥ 5 tahun 28 48,3 17 29,3 0,057**
Menderita < 5 tahun 30 51,7 41 70,7
Hipertensi
Riwayat >2 tahun 18 31,0 25 43,1 0,249**
Pengobatan ≤2 tahun 40 69,0 33 56,9
Hipertensi
Keterangan : *Signifikan (p value <0,05 sekaligus p value <0,25, **tidak signifikan (p value >0,05 namun
p value <0,25)

Tabel 2 Hasil Analisis Multivariat


No Variabel Nilai B Exp(B) 95%CI P-Value
1 Status pekerjaan 2,302 9,999 2,739-36,505 0,000
2 Lama menderita hipertensi 1,896 6,656 1,429-30,994 0,016
3 Dukungan keluarga 1,749 5,751 1,979-16,710 0,001
Konstantsa -2,878 0,056 0,000

keluarga. Faktor yang tidak terbukti sebagai


Berdasarkan analisis multivariat, variabel
faktor risiko adalah tingkat pengetahuan
yang terbukti merupakan faktor risiko
tentang hipertensi, keterjangkauan akses ke
kepatuhan pengobatan penderita hipertensi
pelayanan kesehatan, peran petugas
usia produktif adalah status pekerjaan, lama
kesehatan, riwayat hipertensi dalam
menderita hipertensi, dan dukungan

96
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

keluarga, dan riwayat pengobatan individu dengan percaya diri adalah tahapan
hipertensi. bagaimana individu tersebut dapat
melakukan perilaku yang dapat menunjang
PEMBAHASAN kesehatannya secara berkelanjutan15.
Status Pekerjaan Berdasarkan pengamatan di lapangan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar responden yang
menggunakan uji regresi logistik dimana memiliki pekerjaan cenderung tidak patuh
diperoleh hasil p-value (0,000) < (0,05) terhadap pengobatan hipertensi. Hal
yang menunjukkan ada pengaruh status tersebut disebabkan oleh faktor internal
pekerjaan terhadap kepatuhan pengobatan sikap responden itu sendiri yaitu penilaian
penderita hipertensi usia produktif di Desa responden yang lebih mengutamakan
Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten pekerjaan dibandingkan harus menuju
Magetan. Status pekerjaan menjadi variabel pelayanan kesehatan untuk kontrol dan
yang paling berpengaruh terhadap minum obat tepat waktu.
kepatuhan pengobatan penderita hipertensi Penderita hipertensi usia produktif yang
usia produktif di Desa Karangsono bekerja seperti PNS, pedagang, dan
Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Hal wiraswasta harus memulai pekerjaan setiap
tersebut diketahui dari hasil nilai Exp(B) hari sehingga tidak memiliki kesempatan
yang paling menjauhi angka nol diantara 2 untuk periksa ulang tekanan darah dan
variabel lainnya pada hasil regresi logistik waktu untuk minum obat sesuai jadwal
yaitu 9,999. dikarenakan kesibukan bekerja sehingga
Hasil penelitian ini diperkuat oleh teori lupa pada jadwal minum obat. Seorang
Alan Reed, et al. (2016) yang menyatakan wiraswasta sudah memiliki karyawan atau
bahwa kebiasaan seseorang lupa untuk staf, memiliki beberapa jaringan bisnis dan
minum obat sebagai akibat dari kesibukan sejumlah usaha yang dilakukan serta
karena pekerjaan terkait 13. Sejalan dengan pendapatan dari berbagai sumber usaha16.
penelitian Rano K. Sinuraya (2018) yang Pedagang adalah orang yang berdagang,
menunjukkan status pekerjaan berpengaruh namun tidak memiliki karyawan sendiri17
terhadap kepatuhan dalam menjalani Sedangkan untuk responden yang bekerja,
pengobatan hipertensi (p=0,002)14. Sesuai namun masih tetap patuh dalam menjalani
teori Romdlon dan Khairu (2018) bahwa pengobatan hipertensi meskipun memiliki

97
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

kesibukan, karena perkerjaan tersebut tidak petugas kesehatan cenderung lebih mudah
terikat oleh durasi jam kerja seperti diikuti20. Harmoko (2012) memaparkan
buruh/tani dan industri genteng. Industri bahwa pasien hipertensi membutuhkan
genteng merupakan industri kecil yaitu dukungan dari orang-orang terdekatnya
sebuah industri yang berdiri sendiri dan yaitu keluarga21.
tidak mempunyai kaitan dengan industri Berdasarkan pengamatan di lapangan
lain serta mempunyai tenaga kerja yang bahwa responden dengan dukungan
berjumlah 5 (lima) yang terdiri dari pekerja keluarga baik cenderung patuh pada
pemilik dan keluarga yang tidak dibayar18. pengobatan hipertensi karena keluarga
Responden yang cenderung patuh terhadap selalu memberikan perhatian serta
pengobatan hipertensi merupakan menunjukkan kepeduliannya seperti
responden yang sebagian besar tidak mengingatkan responden untuk periksa
memiliki pekerjaan. tekanan darah ke puskesmas dan minum
obat sesuai jadwal, mengantar responden
Dukungan Keluarga jika tidak dapat memeriksakan
Berdasarkan hasil penelitian kesehatannya sendiri ke puskesmas ataupun
menggunakan uji regresi logistik dimana untuk pengambilan resep obat jika habis.
diperoleh hasil p-value 0,001 < 0,05 yang Responden yang mempunyai dukungan
menunjukkan ada pengaruh dukungan keluarga kurang dengan keputusan patuh
keluarga terhadap kepatuhan pengobatan terhadap pengobatan hipertensi dikarenakan
penderita hipertensi usia produktif di Desa responden telah jelas dalam mengetahui
Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten bahaya jika tidak minum obat secara teratur
Magetan. Sejalan dengan hasil penelitian karena responden mendapat penyuluhan
Exa Puspita (2016) bahwa ada hubungan dari petugas kesehatan sehingga
antara dukungan keluarga terhadap mengetahui dampak atau bahaya jika tidak
kepatuhan responden dalam menjalani mematuhi pengobatan yang dijalaninya.
pengobatan (p=0,000)19.
Menurut Harnilawati (2013) dukungan Lama Menderita Hipertensi
keluarga mampu membantu seseorang Berdasarkan hasil penelitian
dalam menjalankan program kesehatan menggunakan uji regresi logistik dimana
sehingga nasihat dari tenaga medis atau diperoleh hasil p-value 0,016 < 0,05 yang

98
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

menunjukkan ada pengaruh lama menderita Tingkat Pengetahuan Tentang


hipertensi terhadap kepatuhan pengobatan Hipertensi
penderita hipertensi usia produktif di Desa Berdasarkan hasil penelitian menyatakan
Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten bahwa tingkat pengetahuan tentang
Magetan. Sejalan dengan penelitian Exa hipertensi bukan merupakan faktor risiko
Puspita (2016) bahwa ada hubungan lama kepatuhan pengobatan penderita hipertensi
menderita hipertensi terhadap kepatuhan usia produktif di Desa Karangsono
hipertensi (p=0,005)19. Kecamatan Barat Kabupaten Magetan
Menurut Thomas & Malcolm (2012) karena nilai p-value 0,622 > 0,05 yang
bahwa selain banyak pasien yang taat menunjukkan tidak ada pengaruh tingkat
sesuai kontruksi dari tenaga kesehatan, pengetahuan tentang hipertensi terhadap
namun ketidakpatuhan adalah sifat hakiki kepatuhan pengobatan hipertensi. Sejalan
dari manusia sehingga mereka memutuskan dengan hasil penelitian I Nyoman (2019)
pemakaian obat tanpa konsultasi dengan yang menunjukkan tidak ada pengaruh
dokter atau petugas kesehatan karena bagi antara pengetahuan terhadap kepatuhan
mereka efek samping lebih merugikan pengobatan hipertensi (p=0,789)23.
dibandingkan kondisi mereka yang sedang Tidak adanya pengaruh pengetahuan
dalam proses diobati22. tentang hipertensi terhadap kepatuhan
Berdasarkan pengamatan di lapangan pengobatan penderita hipertensi usia
bahwa responden dengan lama durasi sakit produktif di Desa Karangsono Kecamatan
≥ 5 tahun cenderung tidak patuh dan taat Barat Kabupaten Magetan karena
dalam mengonsumsi obat dikarenakan takut responden sebagian besar menganggap
akan efek samping atau ketergantungan bahwa hipertensi merupakan penyakit yang
obat dan merasa jenuh dan putus asa karena bisa disembuhkan.
tidak ada perubahan kondisi. Sedangkan Berdasarkan pengamatan di lapangan
penderita hipertensi yang menderita adapun responden menganggap bahwa
hipertensi < 5 tahun lebih patuh dalam dengan patuh pada pengobatan hipertensi
pengobatan dibandingkan penderita yang maka hipertensi tersebut akan sembuh,
telah menderita hipertensi ≥ 5 tahun, hal ini sebaliknya responden yang tidak patuh pada
dikarenakan responden memiliki kesadaran pengobatan hipertensi menganggap bahwa
dan harapan untuk sembuh. tidak masalah jika tidak rutin berobat atau

99
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

kontrol dikarenakan hipertensi merupakan karena seluruh responden yang patuh pada
penyakit yang bisa disembuhkan dan tidak pengobatan hipertensi memiliki
berbahaya. keterjangkauan akses yang baik ke
pelayanan kesehatan.
Keterjangkauan Akses ke Pelayanan Berdasarkan pengamatan di lapangan
Kesehatan walaupun segala faktor eksternal / luar dari
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan individu telah memiliki peranan yang baik,
keterjangkauan akses bukan merupakan namun responden tetap tidak patuh terhadap
faktor risiko kepatuhan pengobatan pengobatan hipertensi. Hal tersebut
penderita hipertensi usia produktif di Desa dikarenakan dipengaruhi oleh faktor
Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten internal dari dalam individu itu sendiri.
Magetan karena nilai p-value 0,998 > 0,05 Adapun faktor yang paling berpengaruh
yang menunjukkan tidak ada pengaruh yaitu status pekerjaan.
keterjangkauan akses ke pelayanan
kesehatan terhadap kepatuhan pengobatan Peran Petugas Kesehatan
hipertensi. Sejalan dengan penelitian Exa Berdasarkan hasil penelitian menyatakan
Puspita (2016) bahwa tidak ada hubungan bahwa peran petugas kesehatan bukan
antara akses ke pelayanan kesehatan dengan merupakan faktor risiko kepatuhan
kepatuhan pengobatan hipertensi pengobatan penderita hipertensi usia
(p=0,104)19. produktif di Desa Karangsono Kecamatan
Sesuai teori Bety dan Retno (2018) bahwa Barat Kabupaten Magetan karena diperoleh
seiring perubahan pola hidup, maka terjadi hasil p-value 0,316 > 0,05 yang
perubahan dan kemajuan teknologi. Namun menunjukkan tidak ada pengaruh peran
hal tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik petugas kesehatan terhadap kepatuhan
oleh masyarakat sehingga menyebabkan pengobatan hipertensi. Sejalan dengan
perilaku yang tidak positif 24. penelitian I Nyoman (2019) tidak ada
Tidak adanya pengaruh keterjangkauan pengaruh peran petugas kesehatan dengan
akses ke pelayanan kesehatan terhadap kepatuhan berobat penderita hipertensi
kepatuhan pengobatan penderita hipertensi (p=0,251)23.
usia produktif di Desa Karangsono Menurut teori Sahat Saragi (2013) yang
Kecamatan Barat Kabupaten Magetan menyatakan bahwa untuk mencapai suatu

100
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

kemitraan antara pasien dan petugas value 0,572 > 0,05 yang menunjukkan tidak
kesehatan dibutuhkan pengetahuan yang ada pengaruh riwayat hipertensi dalam
cukup dari pasien itu sendiri untuk keluarga terhadap kepatuhan pengobatan
berpartisipasi dalam menentukan hipertensi. Sejalan dengan penelitian Iche
penggunaan obat25. A. Liberty (2017) yang menyatakan tidak
Tidak adanya pengaruh karena responden ada pengaruh riwayat hipertensi dalam
beranggapan bahwa ketidakpahaman keluarga terhadap kepatuhan berobat pasien
tersebut merupakan bagian dari peran hipertensi (p=0,44)26.
petugas kesehatan yang masih kurang, Menurut Martha & Shelley (2011) bahwa
dimana sebenarnya petugas kesehatan telah penderita hipertensi dari keluarga yang
menyampaikan hal-hal tersebut. memiliki riwayat hipertensi akan memiliki
Berdasarkan pengamatan di lapangan motivasi lebih tinggi untuk mengontrol
sebagian besar responden menyatakan tekanan darah sehingga meningkatkan
bahwa peran dari petugas kesehatan kepatuhan terhadap konsumsi obat
memiliki peranan baik, namun responden antihipertensi27.
tetap tidak patuh pada pengobatan Tidak ada pengaruh dikarenakan tingkat
hipertensi. Hal tersebut dikarenakan kepatuhan penderita hipertensi lebih
responden memutuskan untuk berhenti dipengaruhi oleh kepekaan sosial.
minum obat dan merasa takut dengan Responden tidak patuh pada pengobatan
dampak jangka panjang dari minum obat hipertensi meskipun salah satu anggota
secara rutin, sehingga beralih pada keluarganya memiliki keturunan hipertensi,
aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan karena keluarganya tidak ada yang
setiap hari seperti bekerja. mengingatkan untuk kontrol tekanan darah
ataupun mengingatkan jadwal minum obat
Riwayat Hipertensi Dalam Keluarga karena memiliki kesibukan masing-masing
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan sehingga lupa untuk kontrol sesuai jadwal.
bahwa riwayat hipertensi dalam keluarga Berdasarkan pengamatan di lapangan
bukan merupakan faktor risiko kepatuhan responden yang memiliki riwayat hipertensi
pengobatan penderita hipertensi usia dalam keluarganya patuh pada pengobatan
produktif di Desa Karangsono Kecamatan hipertensi dikarenakan sebagian besar
Barat Kabupaten Magetan karena nilai p- responden tidak bekerja dan keluarga

101
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

memberikan informasi serta mengingatkan lama, pasien akan cenderung tidak patuh
responden untuk kontrol tekanan darah. Hal karena pasien menjadi putus asa dengan
tersebut menunjukkan bahwa responden terapi lama, kompleks, dan tidak
memiliki kepekaan sosial terhadap menghasilkan kesembuhan28.
tanggung jawabnya dalam menjalani Berdasarkan pengamatan di lapangan
pengobatan hipertensi. bahwa responden semakin lama penderita
hipertensi menjalani terapi pengobatan
hipertensi, maka penderita hipertensi
Riwayat Pengobatan Hipertensi cenderung patuh. Dapat dilihat bahwa
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan riwayat pengobatan hipertensi tidak
bahwa riwayat pengobatan hipertensi bukan berkaitan dengan lama menderita hipertensi
merupakan faktor risiko kepatuhan yang artinya responden tidak merasa jenuh
pengobatan penderita hipertensi usia atau putus asa terhadap terapi yang
produktif di Desa Karangsono Kecamatan dijalaninya, akan tetapi merasa putus asa
Barat Kabupaten Magetan karena diperoleh terhadap penyakit hipertensi yang telah
hasil p-value 0,095 > 0,05 yang berlangsung lama.
menunjukkan tidak ada pengaruh riwayat
pengobatan hipertensi terhadap kepatuhan KESIMPULAN
pengobatan hipertensi. Hipertensi adalah penyakit tidak menular
Tidak adanya pengaruh pengobatan yang membutuhkan pengobatan hipertensi
penderita hipertensi usia produktif di Desa sepanjang hidupnya. Oleh karena itu
Karangsono Kecamatan Barat Kabupaten membutuhkan kepatuhan dalam menjalani
Magetan dikarenakan responden yang telah pengobatan hipertensi. Status pekerjaan
menjalani pengobatan hipertensi baik adalah faktor yang paling mempengaruhi
selama > 2 tahun atau ≤ 2 tahun merasakan kepatuhan pengobatan penderita hipertensi
kekhawatiran terhadap kondisi tubuhnya usia produktif di Desa Karangsono
akibat penyakit hipertensi yang dideritanya. Kecamatan Barat Kabupaten Magetan
Nur Aini (2018) yang menyatakan bahwa (Exp(B)=9,99). Sebaiknya bagi Institusi
semakin lama seseorang mengidap suatu Kesehatan dapat memberlakukan kartu
penyakit, maka akan menjalani terapi mandiri obat bagi penderita hipertensi,
pengobatan dalam jangka panjang atau meningkatkan penyuluhan, melakukan

102
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

kunjungan rumah agar dapat meningkatkan


DAFTAR RUJUKAN
kepatuhan pengobatan hipertensi sehingga
1. Irwan. Epidemiologi Penyakit Tidak
mengurangi penderita hipertensi yang Menular. Yogyakarta: CV. Budi
memutuskan penghentian terapi pengobatan Utama; 2016.
2. World Health Organization.
hipertensi.
Noncommunicable Disease [Internet].
2018. Available from:
UCAPAN TERIMAKASIH http://www.whi.int/mediacentre/factshe
ets/fs355/en/
Dalam menyelesaikan penelitian ini,
3. Kementerian Kesehatan Republik
peneliti menghadapi banyak hambatan dan Indonesia. Pemuda Rumuskan
kesulitan, namun berkat arahan dan Keterlibatan Bermakna dalam
bimbingan dari berbagai pihak naskah ini Pembangunan Kesehatan. Biro
Komunikasi dan Pelayanan
dapat diselesaikan, untuk itu penulis
Masyarakat. 2019.
menyampaikan ucapan terima kasih kepada 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
: Indonesia. Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
1. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.K.M.,
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
M.Kes, selaku Ketua Program Studi S1 Kementerian Kesehatan Republik
Kesehatan Masyarakat dan selaku Dosen Indonesia. 2019.
5. Kementerian Kesehatan Republik
Pembimbing I STIKES Bhakti Husada
Indonesia. Hipertensi Penyakit Paling
Mulia Madiun yang telah memberikan Banyak Diidap Masyarakat. Biro
bimbingan serta pengarahan dalam Komunikasi dan Pelayanan
penyusunan penelitian ini. Masyarakat. 2019.
6. Kementerian Kesehatan Republik
2. Ibu Hanifah Ardiani, S.K.M., M.K.M, Indonesia. Hasil Utama Riset
selaku Dosen Pembimbing II STIKES Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan
Bhakti Husada Mulia Madiun yang telah Pengembangan Kesehatan. 2018.
7. Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan.
memberikan bimbingan serta pengarahan
Profil Kesehatan Kabupaten Magetan.
dalam penyusunan penelitian ini Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan.
Ibu Sukarti Amd. Keb. Selaku tenaga 2018.
8. Puskesmas Tebon. Data Pelayanan
kesehatan di Puskesmas Tebon yang telah
Kesehatan Penderita Hipertensi Usia
banyak membantu, membimbing, dan 15-59 Tahun. Kecamatan Barat; 2018.
mengarahkan dalam pelaksanaan penelitian 9. Manuntung A. Terapi Perilaku Kognitif
Pada Pasien Hipertensi. Malang:
ini.

103
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

Wineka Media; 2018. Pengobatan. Universitas Negeri


10. Murti B. Prinsip dan Metode Riset Semarang. 2016.
Epidemiologi. 4th ed. Semarang: 20. Harnilawati. Konsep dan Proses
Universitas Sebelas Maret; 2018. Keperawatan Keluarga. Sulawesi
11. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Selatan: Pustaka As Salam; 2013.
Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta; 21. Harmoko. Asuhan Keperawatan
2018. Keluarga. Jogjakarta: Pustaka Pelajar;
12. Riwidikdo H. Statistik Penelitian 2012.
Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka 22. Tozer TN, Rowland M.
Rihama; 2013. Farmakokinetika & Farmakodinamika.
13. Alan Reed, Michael Bohlander, Nicola In Jakarta: EGC; 2012.
Wake ES. \[internet. General Defences 23. Purnawan IN. Kepatuhan Berobat
in Criminal Law : Domestic and Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja
Comparative Perspectives. London: Puskesmas Payangan Kabupaten
Routledge; 2016. Gianyar. J Kesehat Terpadu [Internet].
14. Sinuraya RK, Destiani DP, Puspitasari 2019;3(1):15–21. Available from:
IM, Diantini A. Medication Adherence https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.ph
among Hypertensive Patients in p/kesehatan/article/view/709/631
Primary Healthcare in Bandung City. 24. Lakhsmi BS, Mardhiati R. Faktor
Indones J Clin Pharm [Internet]. Risiko Penyakit Hipertensi pada Usia
2018;7(2):124–33. Available from: Produktif [Internet]. Vol. 2, ARKAVI
http://jurnal.unpad.ac.id/ijcp/article/do [Arsip Kardiovaskular Indonesia).
wnload/16375/pdf 2017. p. 105. Available from:
15. Romdlon F, Nishaa K. Apoteker Hebat, https://journal.uhamka.ac.id/index.php/
Terapi Taat, Pasien Sehat Panduan arkavi/article/view/2444
Simpel Mengelola Kepatuhan Terapi. 25. Saragi S. Panduan Penggunaan Obat.
Jogja: Stiletto Indie Book; 2018. Jakarta: Rosemata Publisher; 2013.
16. Putra A. Jadi Kaya Hanya dengan 26. Liberty IA, Pariyana, Roflin E, Waris
Modal 10 Juta : Ragam Inspirasi Bisnis L. Determinan Kepatuhan Berobat
dengan Modal 10 Juta. Yogyakarta: Pasien Hipertensi pada Fasilitas
Genesis; 2018. Kesehatan Tingkat I Berdasarkan
17. Permadi G. Pedagang Kaki Lima. 1st anjuran Joint National. J Penelit dan
ed. Jakarta: Yudhistira; 2017. Pengemb Pelayanan Kesehat [Internet].
18. Kimbal RW. Modal Sosial dan 2017;1(1):58–65. Available from:
Ekonomi Industri Kecil Sebuah Studi https://pdfs.semanticscholar.org/5882/c
Kualitatif. 1st ed. Yogyakarta: 27d1e3daafd980a4b371e917efb22233b
Deepublish; 2015. 4e.pdf?_ga=2.174795938.1821426305.
19. Puspita E. Faktor-Faktor Yang 1576769971-1087247513.1576769971
Berhubungan Dengan Kepatuhan 27. Martha Craft-Rosenberg S-RP
Penderita Hipertensi Dalam Menjalani [internet]. Family Health [Internet].

104
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6, No. 2, 2020 p-ISSN: 2442-8884 / e-ISSN: 2541-4542
DOI: http://dx.doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2

United States of America: SAGE Malang: Universitas Muhammadiyah


Publications, Inc; 2011. Available Malang (UMM) Press; 2018.
from:
https://books.google.co.id/books?id=D
cLZvQIzTakC&pg=PR4&dq=Martha+
Craft-Rosenberg,+Shelley-
Rae+Pehler.+2011.+Family+Health.+U
nited+States+of+America+:+SAGE+P
ublications,+Inc&hl=en&sa=X&ved=0
ahUKEwj3qa3OzIvqAhXKbX0KHbV
bCkwQ6AEIKDAA
28. Aini N. Teori Model Keperawatan.

105

You might also like