Professional Documents
Culture Documents
Raden
Patah NO 100, Kedunglongsir, Ledug, Kembaran, Banyumas, 53182, Indonesia
b Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan , Universitas Harapan Bangsa, Jl.Raden
Patah NO 100, Kedunglongsir, Ledug, Kembaran, Banyumas, 53182, Indonesia
1
sulistianto1975@gmail.com*; 2 ikitwirakhmi@gmail.com; 3 aminsusanto@uhb.ac.id
ABSTRACT
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Desain penelitiannya one group pre test post test design, untuk mengetahui
perubahan tekanan darah setelah pemberian tindakan senam hipertensi. Sampel
dalam penelitian ini adalah lansia yang mengikuti Posyandu Lansia di Desa
Panerusan Kulon sebanyak 37 lansia dengan teknik total sampling. Kemudian
instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner dengan analisis data
menggunakan wilcoxon.
Adapun langkah-langkah dalam pengambilan data Pre test adalah sebagai
berikut :
a. Penulis menemui Kepala Desa Panerusan Kulon, Penulis mengutarakan
maksud dan tujuan yaitu ingin mengadakan penelitian tentang Pengaruh
Senam Hipertensi terhadap Penurunan tekanan Darah di Desa Panerusan
Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Susukan 2 Kabupaten Banjarnegara.
Penulis menunjukkan surat ijin penelitian yang telah diterbitkan oleh
Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara.
b. Penulis menemui pengurus Posyandu Lansia Desa Panerusan Kulon.
Penulis menyampaikan maksud dan tujuan, yaitu ingin melakukan penelitian
tentang Pengaruh Senam Hipertensi terhadap Penurunan tekanan Darah di
Desa Panerusan Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Susukan 2 Kabupaten
Banjarnegara.
c. Setelah Penulis mendapatkan data peserta Posyandu Lansia, maka Penulis
dengan dibantu oleh seorang kader kesehatan ( Pengurus Posyandu Lansia)
mendatangi calon responden dari rumah ke rumah.
d. Penulis menjelaskan kepada calon responden tentang maksud dan tujuan
kedatangan. Penulis menanyakan biodata calon responden meliputi nama,
umur, tingkat pendidikan dan alamat. Penulis melakukan anamnesa kepada
calon responden tentang riwayat penyakit jantung, stroke, gagal ginjal atau
penyakit yang lain. Penulis juga menanyakan tentang riwayat pengobatan,
apakah calon responden sedang minum obat anti hipertensi.
e. Setelah Penulis menilai bahwa calon responden memenuhi kriteria eklsklusi
dan inklusi, Penulis menjelaskan kepada calon responden dan keluarga
tentang inform consent, manfaat dan resiko, prosedur senam hipertensi, hal-
hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan sebelum senam hipertensi.
f. Setelah calon responden dan keluarga memahami penjelasan yang
disampaikan Penulis maka Penulis melakukan konfirmasi apakah calon
responden bersedia menjadi responden. Jika calon responden menyatakan
bersedia, maka Penulis memohon calon responden untuk menandatangani
Tabel 1.1 Karakteristik Responden Senam Hipertensi Desa Panerusan Kulon Tahun 2021 Wilayah
Kerja Puskesmas Susukan 2 Tahun 2021
NO Karakteristik %
b.75-90
2.
c. ≥91 7 19
30 81
Jenis Kelamin
3. a. Laki-laki 34 92
3 8
b. Perempuan 0 0
Tingkat Pendidikan
a.Dasar
b.Menengah
c.Tinggi
Tabel 1.1 menunjukkan sebagian besar responden berusia 60-74 tahun (73%), sebagian
besar responden berjenis kelamin perempuan (81%) dan sebagian besar responden hanya
lulus tingkat pendidikan dasar (92%).
2. Analisis Univariat
Gambaran tekanan darah sebelum dan sesudah dilaksanakan senam
hipertensi seperti dalam Tabel 4.2 berikut :
Tabel 1.2 Distribusi Tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah senam hipertensi
Sebelum Senam hipertensi
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik sebelum senam hipertensi pada
Lansia hipertensi di Desa Panerusan Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Susukan 2 rata-rata
174.32 dengan standar deviasi 22.674. Tekanan darah sistolik responden sebelum
Tabel 1.3 Distribusi Tekanan Darah diastolik sebelum dan sesudah senam hipertensi
Sebelum Senam hipertensi
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa tekanan darah diastolik sebelum senam hipertensi pada
Lansia hipertensi di Desa Panerusan Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Susukan 2 rata-rata
94.59 dengan standar deviasi 8.365. Tekanan darah diastolik responden sebelum
dilaksanakan senam hipertensi paling rendah 90 mmHg dan paling tinggi 130 mmHg.
Rata-rata tekanan darah diastolik sesudah dilaksanakan senam hipertensi adalah 83.78
mmHg, dengan standar deviasi 5.940. Tekanan darah diastolik responden sesudah
dilaksanakan senam hipertensi paling rendah 80 mmHg dan paling tinggi 100 mmHg.
3. Analisis Bivariat
Uji normalitas data pada penelitian ini didapatkan hasil data tidak normal
sehingga menggunakan analisa non parametrik Wilcoxon untuk mengetahui
tekanan darah sebelum dan sesudah dilaksanakan senam hipertensi.
Tabel 1.4 Perbedaan Tekanan Darah responden sistole sebelum dan sesudah senam hipertensi di
Desa Panerusan Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Susukan Kabupaten Banjarnegara tahun 2021
Variabel N Mean P value
0.000
Tabel 1.5 Perbedaan Tekanan Darah responden diastole sebelum dan sesudah senam hipertensi
di Desa Panerusan Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Susukan Kabupaten Banjarnegara tahun
2021
0.000
Tabel 1.5 menunjukkan bahwa hasil uji Wilcoxon p value 0.000 sehingga ada
pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah di Desa
Panerusan Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Susukan 2 (sig.< 0.05)
Tabel 1.6 Kategori tekanan darah (sistole) responden sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
senam hipertensi
Tekanan darah
% %
1 Normal 0 0 5 14
. Normal Tinggi 0 0 3 8
2 Hipertensi 6 16 1 46
. ringan 17 46 7 24
3 Hipertensi 10 27 9 8
. sedang 4 11 3 0
4 Hipertensi 0
. berat
5 Hipertensi
. maligna
6
.
A. Pembahasan
1. Karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin dan tingkat
pendidikan di Desa Panerusan Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Susukan 2
Kab.Banjarnegara Tahun 2021
a. Usia
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa responden terbesar berumur antara 60-74 tahun yaitu
sejumlah 27 responden atau 73%. Responden yang berumur antara 75-90 tahun
berjumlah 10 atau 27 %, dan tidak ada responden yang berusia ≥ 91 tahun. Hal ini
sesuai dengan penelitian Hernawan dan Rosyid (2017) tentang Pengaruh Senam
Hipertensi Lansia terhadap Penurunan tekanan darah Lansia dengan hipertensi di Panti
Wreda Dharma Bakti Kelurahan Pajang Surakarta. Penelitian tersebut menunjukkan
bahwa responden terbesar dalam kategori masa lanjut usia (elderly) berusia 60-74
tahun sejumlah 19 orang (64%).
Faktor-faktor yang berperan untuk terjadinya hipertensi pada lanjut usia
adalah meningkatnya kekakuan arteri (khususnya pada arteri besar),
neurohormonal dan disregulasi autonom, disfungsi endotel, proses menuanya
ginjal (menurunnya kemampuan untuk mengeluarkan sodium, rendahnya plasma
renin) dan resistensi insulin. Meningkatnya umur berhubungan dengan
perubahan pada struktur dinding pembuluh darah. Perubahan ini mengakibatkan
hilangnya compliance pembuluh darah dan menyebabkan bentuk dan isi dar
arteri yang akan menyebabkan terjadinya hipertensi (Pikir, 2015).
Pada usia lanjut terjadi perubahan struktural dan fungsional pada sistem
pembuluh perifer yang bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah.
Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat
dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.
Konsekuensinya aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam
mengakomodasi volume yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup)
mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer
(Padila, 2013).
Kekakuan pembuluh darah arteri adalah determinan yang sangat
penting untuk terjadinya hipertensi sistolik terisolasi pada lansia.
Distenstabilitas arteri dan pulse wave velocity merefleksikan elastisitas dari
arteri. Aorta dan cabang utamanya berfungsi seperti tabung elastis yang dapat
mengalirkan darah dengan denyutannya dari jantung ke pembuluh darah
perifer. Dengan bertambahnya umur ada jaringan viskoelastis yang hilang
secara progresif pada sambungan pembuluh darah, meningkatnya penyakit
ateroskerosis arterial, hipertropi dan sklerosis dari pembuluh darah dan otot
arteri dan arteriol (Pikir, 2015).
b. Ginjal
Pada sel-sel ginjal, berkurangnya sel-sel nefron yang masih utuh
menyebabkan kemampuan ginjal untuk menyaring zat-zat yang melewatinya
akan berkurang sehingga kemampuan ginjal untuk mengeluarkan natrium
yang berlebihan di dalam tubuh telah berkurang yang merupakan salah satu
faktor yang berkontribusi untuk terjadi hipertensi
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat peneliti simpulkan bahwa sebagian
besar usia subyek penelitian adalah termasuk dalam kategori masa lanjut usia
(elderly) yaitu usia 60-74 tahun (73%), sebagian besar jenis kelamin subyek
penelitian adalah berjenis kelamin perempuan(81%), sebagian besar tingkat
pendidikan subyek penelitian adalah tingkat pendidikan dasar (92%), rata-rata
tekanan darah sistolik subyek penelitian sebelum senam hipertensi 174.32
mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik subyek penelitian sebelum senam
hipertensi 94.59 mmHg, rata-rata tekanan darah sistolik subyek penelitian
sesudah senam hipertensi adalah 148.38, rata-rata tekanan darah diastolik
subyek penelitian sesudah senam hipertensi 83.75 mmHg, ada pengaruh
senam hipertensi dengan penurunan tekanan darah di desa Panerusan Kulon
Wilayah Kerja Puskesmas Susukan 2 Tahun 2021.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abata. (2014). Ilmu Penyakit Dalam. Madiun: Penerbit Yayasan PP Al
Furqon.
Anggara. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan tekanan darah di
Puskesmas Telaga Murni Cikarang barat tahun 2012. Jakarta:
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat MM Thamrin, Jurnal Ilmiah
Kesehatan 5(I) 20-25.
Arisandi. (2020). Upaya Pengendalian hipertensi melalui Pendidikan dan
Pemeriksaan Kesehatan Warga Masyarakat Metro Utara Kota
Metro. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat (Andasih),
Universitas Mitra Indonesia, 1(2):15-25.
Asikin. (2016). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Kardiovaskuler.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Banjarnegara, T. P. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara.
Banjarnegara: Dinkes Banjarnegara.
Bersaui. (2019). The effect of exercise training on blood pressure in African
and population LA sytemic review and meta-analysis of randomized
controlled trials. Europen Journal of Preventive Cardiology 5 (27) :
457-472.
Herlambang. (2013). Hipertensi dan Diabetes. Jakarta: Tugu Publisher.
Hernawan. (2016). Pengaruh Senam Hipertensi Lansia terhadap
penurunan Tekanan Darah Lansia dengan hipertensi di Panti Wreda