Jurnal ProNers, Volume No, No.

1, month year

EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS MENTIMUN UNTUK MENURUNKAN TEKANAN ARAH

PADA PASIEN HIPERTENSI: LITERATURE REVIEW

Dona Barirotul Fauziyah1*, Djoko Priyono2

1*Mahasiswa, Program Studi Keperawatan Fakultas KedokteraneUniversitas Tanjungpura
2Dosen, Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
email address : fauziyachdonna@gmail.com

ABSTRACT
Backgroundi: Hypertension is aneincrease in blood pressureuabove 140/90 mmHg if not handled properly
can lead to death. Intake of nutrients containing magnesium and potassium is needed in people with
hypertension, because it can significantly lower blood pressure. One type of nutrient that contains a lot of
magnesium and potassium is cucumber juice. Objective:uTo analyze theueffectiveness ofugiving
cucumber juice to reduce bloodupressure in hypertensive patients. Methods: This type of literature review
uses content analysis data analysis techniques , the databases used are GoogleuScholar, PubMED,
neliti.com, GarudauPortal and ResearchuGate. Meanwhile, to analyze the search results using the prism
method (PreferreduReporting ItemsuSystematicuand Meta-analyses) with the stages of identification,
screening, eligibility and included. Results: 7 articles showed that giving cucumber juice made from 200cc
of water with 100 grams of cucumber or the equivalent of 1 glass of cucumberujuice, then givenufor a week
twice a day, in theumorning anduevening, showed that thereiwas a decreaseiin blood pressure in patients
withihypertension. This is because the content of magnesium and potassium in cucumbers. Conclusion:
Cucumber juice is very effective in loweringiblood pressure in hypertensive patients. Besides being cheap
and affordable, cucumbers are also very easy to find. In giving cucumber juice does not cause side effects.
Keywords: Cucumber Juice Effectiveness, Hypertension, Cucumber Juice Effectiveness, hypertension.

ABSTRAKi
Lataribelakang: Hipertensiimerupakan peningkatanitekanan darahidiatas 140/90immHg jika tidak
ditanggani dengan tepat dapat mengakibatkan kematian. Asupan nutrisi yang mengandung magnesium
dan kalium sangat dibutuhkan pada penderita hipertensi, dikarenakan dapatimenurunkan tekananidarah
secara signifikan. Salahisatu jenis nutrisi banyak mengandung magnesium dan kalium adalah jus
mentimun. Tujuan: Menganalisis efektivitas pemberian jusimentimun untukimenurunkan tekananidarah
padaipasien hipertensi. Metode: Jenisipenelitian literatureireview menggunakan teknikianalisis data
contentianalyis, idatabase yang digunakan GoogleiScholar, iPubMED, neliti.com, Portal Garudaidan
ResearchiGate. Sedangkan untuk menganalisis hasil penelusuran menggunakanimetode prismai
(PreferrediReporting ItemsiSystematic andiMeta-analyes) dengan tahapaniidentification, screening,
elgibility dan included. Hasil: didapatkan 7 artikel menunjukan bahwa pemberian jus mentimun yang dibuat
dari 200cc air dengan 100 gram mentimun atau setara dengan 1 gelas jus mentimun, kemudian diberikan
selama seminggu sebanyakidua kaliidalam sehari yaituidi pagi danisore hari menunjukan bahwa terdapat
penurunan tekananidarah padaipenderita hipertensi. Hal ini dikarenakan kandunganimagnesium dan
kalium dalam mentimun. Kesimpulan: Pemberian jus mentimun sangat efektif untukimenurunkan
tekananiidarah pada penderitaibhipertensi. Selain murah dan terjangkau, mentimun juga sangat mudah kita
jumpai. Dalam pemberian jus mentimun tidak menimbulkan efek samping.
Kata Kunci: Efektifitas jus mentimun, Hipertensi, Effectiveness of cucumber juice, hypertension.

1

PENDAHULUAN
Penyakit darahyitinggi atau hipertensi
adalahyi suatu masalah degenerative.
Tercatat masih tingginya kasus baik di
tingkat nasional maupun internasional.
Penderita hipertensi biasanya banyak
yang meremehkan gejala dari penyakit
ini. Hipertensi dapat menyebabkan
kematian pada penderitanya, penyakit ini
bisa datang secara tiba-tiba tanpa
menunjukan gejala sebelumnya, oleh
karena itu penyakit hipertensi sering
disebut penyakit yang bisa membunuh
secara diam-diam atau the silent killer
(Hidayah et al., 2018).
Hipertensi menduduki urutan ke-satu
sebagai penyakit yang dapat
mengakibatkan kematian di dunia.
Hipertensi menyerang sekitar 1,13 miliar
masyarakat dunia (WHO, 2015). Tahun
2020 terjadi peningkatan kasus sekitar
1,56 miliar penduduk di dunia menderita
penyakit hipertensi. Lubis et al., (2019)
menyebutkan bahwa di Indonesia
penyakit hiperetensi menempati urutan
ke-5 sebagai penyakit yang dapat
menyebabkan kematian berdasarkan
data Survey Sample Registration.
Sasaran dari penyakit hipertensi ini tidak
hanya pada usia lanjut saja namun
menurut data Americany iHeart
Associationyi (AHA) pendudukyiyang
usianya 20yitahun keatas dengan
riwayat penyakit hipertensi telah
mencapai 74,5 juta. Pada tahunyi2018
jumlahyikasus terjadinya penyakit
hipertensiyidiIndonesia masih cukup
tinggiyiyaitu 34,1% merurut data Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
Masih rendahnya tingkat kepedulian
penderita hipertensi akan penyakit ini,
halyiini terbukti dariyihasil penelitian
tekananyidarah padayiusia lebih dari 18
tahun, dengan angka kejadiannya
sebanyak 34,1 %. Hanya terdapat 8,8%
penduduk yang paham akan penyakit
Jurnal ProNers, Volume No, No. 1, month year
mereka. Terdapat sekitar 14,5%
penduduk yang patuh dalam
mengkonsumsi obat antihipertensi
(Kementrian Kesehatan, 2018). Angka
kejadian penyakit hipertensi berdasarkan
hasilyipengukuran penduduk umuryi≥ 18
tahunyidi Provinsi Kalimantan Barat
sekitar 36,99% , untuk wilayah Kota
Pontianak dengan prevalensi 32,82%
dan di wilayah Kubu Raya sekitar
35,63% (RISKESDAS, 2018).
Peningkatan tekanan darah dapat
terjadi karena kebiasaan-kebiasaan yang
buruk seperti: merokok, jarang
berolahraga, mengkonsumsi alkohol
secara berlebihan dan jarang makan
sayur dan buah. Jika penyakit hipertensi
tidak ditangani secara tepat maka dapat
menimbulkan berbagai masalah
kesehatan serta juga dapat menimbulkan
berbagai penyakit, seperti:yipenyakit
stroke, kerusakan ginjaly idan
aterosklerosis (Maisyaroh et al., 2016).
Menurut (Karamat et al., 2016)
mengatakan bahwa di seluruh dunia
54% dari stroke dan 47% dari penyakit
jantung disebabkan karena hipertensi.
Biasanya pada tekanan darah sekitar
115/75 mmHg beresiko terjadinya
komplikasi terendah sedangkan jika
tekanan darah ≥115/75 mmHg, pada
setiapyipeningkatanyi20 mmHg tekanan
darahyisistolikyi10 mmHg tekananydarah
diastolik, akan beresiko terjadinya
gangguanyikardiovaskular serta stroke
(Weber iet al., 2014).
Cara untuk menghindari terjadinya
komplikasi akibat penyakit hipertensi
maka dibutuhkan suatu pengobatan.
Dimana pengobatan itu sendiri terdapat
2 jenis yaitu secara farmakologi dan non
farmakologi. Penatalaksanan secara
farmakologi merupakan bentuk
pengobatan medis, sedangkan pada
penatalaksanaan non farmakologi
merupakan bentuk pengobatan tanpa
2

menggunakan bahan kimia. Untuk
mengontrol tekanan darah telah terbukti
efektif dengan menggunakan obat anti
hipertensi, akan tetapi Sumber Daya
Alam (SDA) dari tumbuhan juga dapat
digunakan untuk mengontrol tekanan
darah dan memiliki peranaan yang
penting. Buah serta sayuryikaya akan
kandunganyivitamin serta mineral (kaya
akan kandungan air) seperti mentimun
dapat digunakan sebagai pengobatan
non farmakologi dengan pemanfaatan
sumber daya alam untuk mengontrol
tekanan darah (Wulandari, 2011).
Cucumis sativus atau mentimun
termasuk dalam kategori sayuran yang
bergizi. Kandungan kalium dalam
mentimun dapat mengobati penyakit
tekanan darah tinggi. Pada setiap 100
gram mentimun mengandung 147 mg
kalium, dan kandungan 24 mg fosfor
(Artjatmo, 2001). Kandungan kalium
dalam mentimun bisa menurunkan
tekanan sistolik maupun diastolik pada
darah dengan cara kerjanya
menghambat pelepasan renin maka
ekskresisinatrium serta air meningkat. Di
dalamsidarah renin bereaksi cara
mengkatalisasi penguraiansiangiotensin
menjadisiangiotensin I, setelah itu
angiotensinsiI berubahsimenjadi bentuk
aktifnyasiyaitu angiotensinslII oleh
bantuanslangiotensin converting enzyme
(ACE).slDengan adanyaslkalium maka
retensislnatrium serta air akan
berkurang, maka dari itu akan terjadi
penurunanslvolume plasma, slcurah
jantung, tekanansldarah serta tekanan
perifer (Arief, 2001). Kalium juga
termasuk dalam penghasil elektrolit yang
baik untuk organ hati, membantu
menurunkan tekanan darah yang tinggi
serta mengatur iraman detak jantung
melawan efek buruk natrium, sehingga
kandungan kalium pada timun sangat
efektif untuk mengobati hipertensi
Jurnal ProNers, Volume No, No. 1, month year
(Triyanto, 2014).
METODE
Metode yang digunakan oleh peneliti
adalah literature review dengan
menggunakan kerangka kerja PICOT
(Patient, Intervention, Comparison,
Outcome, Time). Pencarian artikel
menggunakan databasesGooglelScholar
dan Pubmed,kNeliti.com, Research Gate
dan Portalsl Garuda. Peneliti dengan
katasikunci “ Efektifitas JussoMentimun”,
“TekanansgDarah”, “Hipertensi”,
“effectivenesssgof cucumbersgjuice”,
“bloodgpressure”, “hypertension”.
Adapun kriteriasginklusi penelitiansgini
yaitu artikelspenelitian dengangjangka
waktu 7 tahun terakhir (2014-2020),
membahas efektivitas jusssmentimun
untuk menurunkansctekanan darahpada
penyakit tekanansbdarah tinggi,
berbahasa Indonesia dan Inggris,
diakses secara full-text.
HASIL
Pencarian artikel menggunakan kata
kuncisg“Efektifitas Juss gMentimun”,
“TekanansgpDarah”, “Hipertensi”,
“effectivenesssgof cucumbersgjuice”,
“bloodsgpressure”, “hypertension” dan
didapatkan 633.171 artikel. Kemudian
dilakukan identifikasi sesuai dengan
kriteri inklusi didapatkan sebanyak 178
artikel, setelah dilakukan skrining
diperkecil lagi dengan menyesuaikan
eligibility dan didapatkan 7 artikel yang
memenuhi kriteria inklusi.
PEMBAHASAN
Hipertensi atau yang akrab kita sebut
dengan penyakit tekanan darahsgitinggi
adalah kondisi meningkatnya secara
abnormal pada tekanansgidarah, baik
pada tekanansgidarah sistolik ataupun
diastolik. Individu dengan riwayat
penyakit hipertensi biasanya beresiko
3

mengalami penyakit stroke dan penyakit
jantung (Hartono, 2018).
Penyakit hipertensi dapat ditanggani
dengan menggunakan terapi
nonfarmakologi seperti pemanfaatan
sumber daya alam disekitar kita misalnya
Cucumis sativus atau mentimun yang
dapat dijadikan menurunkansgitekanan
darah penderitasgihipertensi. Kandungan
kalium dalam mentimun dapat mengobati
penyakityutekanan darahyutinggi. Pada
setiap 100 gram mentimun mengandung
147 mg kalium dan kandungan 24 mg
fosfor (Artjatmo, 2001). Kalium juga
termasuk dalam penghasil elektrolit yang
baik untuk organ hati, membantu
menurunkan tekanan darah yang tinggi
serta mengatur iraman detak jantung
melawan efek buruk natrium, sehingga
kandungan kalium pada timun sangat
efektif untuk mengobati hipertensi
(Triyanto, 2014).
Berdasarkan hasil temuan pada
beberapa artikel penelitian terdahulu
terdapat perbedaan tekananyudarah
sebelum serta sesudah dilakukan
pemberianyjus mentimun pada penderita
hipertensi, halyuini terbukti dari hasil
penelitian Elya et al (2015) menyatakan
bahwa bahwayupada penderita
hipertensi yangyusebelum diberikan jus
mentimunyu(Cucumis sativus) divbUPTD
panti sosialiolanjut usia Tresna Werdha
KecamatanioNatar Kabupaten Lampung
Selatan Tahun 2015 mempunyaiionilai
rata-rata tekanan darah 163,33
sedangkanvbsesudah diberikan jus
mentimun (Cucumisvbsativus) vbturun
menjadiv139,79 mmHg.
Pada penelitian yangvbdilakukan oleh
Winara et al., (2020) vbdidapatkan hasil
tekananvbdarah sebelum dilakukan
intervensi pemberian jus mentimun
sebesar 149,13vbmmHg dengan standar
deviasivb9,002.vbSedangkan rata-rata
tekanan darahvsistolik setelahvintervensi
Jurnal ProNers, Volume No, No. 1, month year
adalah 136,09bmmHg dengan standar
deviasivb11,962. Sementara dalam
penelitian yang dilakukan oleh Yanti et al
(2017) tekanan darah penderita
hipertensi sebelum dan sesudah
sesudah pemberian jus mentimun pada
kelompok eksperimen yaitu sistolik
169,5/ 149,5 mmHg dan diastolik 100 /
86,5 mmHg. Tekanan darahvbpenderita
hipertensivvsebelum serta sesudah pada
kelompokvvkontrol yaituvvsistolik 171/
163 mmHg serta diastolik 100/ 91,5
mmH.
Hasil penelitian Negara et al (2017)
bahwa terdapat penurunan tekan darah
setelah dilakukan intervensi, dari
tekanan darah sistolik awal sebesar
149,68 mmHg menjadi 136,65vvmmHg
serta tekanan darahvvdiastolik yang
awalnya 95 99 mmHg menjadi 80,09
mmHg. Sedangkan hasil dari penelitian
Ahmad et al, (2019) pemberian jus
mentimun tanpa biji bisa menurunkan
tekananvvdarah
sistolikvvsebesarvv18,524 mmHg serta
tekananuidarah diastolik sebesar 8,905
mmHg. Pemberiuanuijus mentimun
dengan bijiuimenurunkan tekanan darah
sistolikuisebesar 15,952 mmHguidan
tekanan darahuidiastolik sebesar 7,571
mmHg. Dalam hal ini tidak terdapat
perbedaanuipenurunan tekanan darah
sistolik maupun tekanan darahuidiastolik
antara pemberianuijus mentimun tanpa
biji atau jusuimentimun dengan biji.
Penelitianuiyang dilakukan oleh
Ponggohong (2015) uijuga
mengungkapkanu ibahwa terjadi
penurunan tekananuuidarah setelah
dilakukanuiIntervensi.
Berdasarkan fakta diatas terdapat
teori penelitian terdahulu yang
menyatakan bahwa mentimun memiliki
kandungan yang membantu menurunkan
tekananoiudarah. Kandunganoiuyang
terdapat dalamoimentimun yaitu: Protein,
4

kalsium, lemak, fosfor,ubesi, belerang,
vitaminiA, B1 serta C. Kandungan
mineral kalium, magnesiaum serta serat
didalamnya sangat berguna untuk
menurunkan tensi darah. Sehingga bagi
individu yang memiliki riwayat tekanan
darah tinggi sangat disarankan untuk
mengkonsumsi mentimun. Dimana
dalam mentimun terdapat mineral
magnesiumbiayang berfungsi untuk
melancarkanciaaliran darah serta
menetralkanasaraf, selain itu mentimun
memiliki sifat diuretik akibat kandungan
air yang banyak berfungsi menurunkan
tekanan darah (Olivia, 2013).
Pemberian jus mentimun dalam
jangkaawaktu satu pekan padabipagi
dan sore haribisebanyak 1 gelas (200cc)
hingga habis dapat menurunkan tekanan
darahoppada penderitaophipertensi. Hal
iniopsejalan denganripenelitianr iyang
dilakukanrioleh (Pertami et al., 2017)
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
pada penurunanritekanan darahrilansia
di wilayah kerjar iPuskesmas Abele.
Penelitian ini dilakukan dengan
pemberian jus mentimun yang terdiri dari
campuran satu mentimun segar 100
gram serta 200ccriiair. Jus mentimun
dikonsumsi selama 1 minggu selama
duarikali sehari pagi dan sore dengan
masing-masing responden memiliki dosis
yang sama. Dalam pengkonsumsian jus
mentimun ini sangat efektif untuk
pengobatan penyakit hipertensi karena
harganya yang terjangkau dan tidak
memiliki efek samping.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkanriohasil analisis artikel
yangriptelah peneliti temukan terkait
efektivitas jusrihmentimun untuk
menurunkanriptekanan darahrikpada
penderitaribhipertensi, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pemberian jus
mentimun sangat efektif untuk dijadikan
Jurnal ProNers, Volume No, No. 1, month year
sebagai pengobatan nonfarmakologi
penyakit hipertensi, hal ini terbukti dari
hasil penelitian terdahulu yang
menyatakan bahwa terdapatriipenurunan
tekananridarah yangricsignifikan setelah
diberikannya intervensi. Intervensi
dilakukanriydengan memberikan jus
mentimun sebanyak 200cc air yang
dicampur dengan 100 gram mentimun
atau setara dengan 1 gelas jus
mentimun, kemudian diberikan selama
seminggu sebanyakriddua kaliriadalam
seharirixyaitu di pagi serta sorerihhari.
Intervensi ini aman tidak memiliki efek
samping, mudah dan terjangkau.
Kandungan kalium dan mineral
magnesium dalam mentimun berperan
penting dalam menurunkan tekanan
darah.
REFERENSI
Ahmad, J. (2018). Desain Penelitian isi
(content analysis).
Arief Mansjoer, ridkk. (2001). Kapita
SelektaribKedokteran Jilidr il1.
Jakarta: riMediarinAesculapius.
Artjatmo Tjokronegoro, Hendra. (2001).
BukuriAjar PenyakitripDalam.
Jakarta: riBalairiPenerbitriFKUI.
Elya, Rahma, dkk,. (2015).
Pengaruh0Jus Mentimun
(Cucumis Sativus) terhadap
Penurunan01Tekanan Darah pada
Penderita0Hipertensi di UPTD
Panti01Sosial Lanjut Usia Tresna
Werdha Kecamatan01Natar
Kabupaten Lampung Selatan.
Jurnal01Kesehatan Holistik01Vol
10, No 1, Januari 20160: 27-31.
Hartono. 1(2018). HipertensiiaThe Silent
Killer. PerhimpunaniaHipertensi
Indonesia. iaJakarta.
Haryani, Ira Suprapto. (2014). Menu
Ampuhi aAtasi Hipertensi.
Yogyakarta: iaNotebook.
5

Hidayah, aNurul, Utomo, A. S.,
&iaDenys. (2018). Pengaruh Jus
Tomat TerhadapiaPenurunan
TekananiaDarah PadaiaHipertensi,
(Februari 2021).
Kementrian Kesehatan. (2018). Hasil
Utama RISKESDAS 2018.
Lubis, R.ooM., Suliani, N. W., &
Anestiya, A.oi(2019). Penerapan
Jus Tomat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Padai Penderita
Hipertensi Di Rt 0017Rw 007
KelurahanoiPapanggo Jakarta
Utara Tahun8-2019.
Maisyaroh,eK, D. C. A., &ePrihatiningsih,
D. (2016). ePengaruh JuseTomat
TerhadapeTekananeDarah Lansia
Di Dusune Niten Nogotirto
GampingeSlemaneYogyakarta.
Negara, Candra Kusuma, dkk,. (2017).
TheeEffect of CucumbereJuice
(Cucumis Sativus) eToward
Hypertensioneof Elderly at Tresna
WerdhaeBudi SejahteraeSocial
Institutioneof BanjarbarueSouth
Borneo. eOnline ISSNe DOI :
http://journal.umy.ac.id/index.php/ij
np : 2548 4249 (Print) : 2548 592X
(Online) : 10.18196/ijnp.2174:
IndonesianeJournal ofe Nursing
Practices.
Olivia, eFemi. e (2013). AweteMuda Ala
Korea. eJakarta: PT. Elex Media
Komputido.
Pertami, Sumirah Budi, et al,. (2017).
EffecteOf Cucumbere (Cucumis
Sativus) eJuice OneLowering
Blood Pressure In Elderly. ePublic
Healtheof Indonesia. 2017
March;3(1):30-36. ISSN: e2477-
1570. DOI: 10.36685/phi.v3i1.93.
Ponggohong, Cerry Elfind, et al. (2015).
Pengaruhe Pemberian Jus
Jurnal ProNers, Volume No, No. 1, month year
Mentimune Terhadapetekanan
Darahe Pada Penderita
Hipertensidie Desa Tolombukan
Kec. Pasane Kab. Minahasa
Tenggara. eejournal Keperawatan
(e-Kp) eVolume 3 Nomore2, Mei
2015.
RISKESDAS. (2018). Laporan Provinsi
Kalimantan Barat:
KEMENKESeRI.
Triyanto, E. (2014). ePelayanan
KeperawataneBagi Penderita
Hipertensi. eYogyakarta: eGraha
Ilmu.
Webber, eM.A, dkk,. (2014). Practice
Guidelinesefor the Management of
Hypertension in theeCommunity: A
Statemente by the American
Society ofeHypertension andethe
International Society of
Hypertension. eJournal of Clinical
Hypertensione (Greenwich, Conn).
Winata, Nova Pandu, et al. (2020). The
Effecteof CucumbereJuice on the
Elderly Hypertension in Citalahab
Village, ePandeglang. Journaleof
Global Researchein PubliceHealth
ISSN: e2528-066X (Print), 2599-
2880 (Online) Vol. e5, No. e2,
December, e2020, pp. e177-182.
Yanti, eEtri, dkk. (2017). ePengaruh
Pemberiane Jus Mentimun
(CucumiseSativus L) Terhadap
TekananeDarah padaePenderita
Hupertensi. eJurnaleKesehatan
Saintikae Meditory Volumee2
Nomore1, e-ISSN :2655-5840
ISSN : 2655-9641
https://jurnal.syedzasaintika.ac.id.