Professional Documents
Culture Documents
Hipertensi merupakan masalah yang saat ini tidak menutup kemungkinan diderita
besar dan serius di seluruh dunia, karena oleh orang usia muda, sebagian besar
prevalensinya yang tinggi dan terus meningkat hipertensi primer terjadi pada usia 25-45 tahun
dari tahun ke tahun, hipertensi juga dan hanya pada 20% terjadi dibawah usia 20
merupakan penyebab utama timbulnya penyakit tahun dan diatas 50 tahun. Hal ini disebabkan
kardiovaskuler seperti serangan jantung, gagal karena orang pada usia produktif jarang
jantung, dan stroke. Hipertensi sering diabaikan memperhatikan kesehatan, seperti pola makan
karena tidak menunjukkan gejala yang dapat dan pola hidup yang kurang sehat seperti
dilihat dari luar sehingga disebut the silent killer merokok (Dhianningtyas, dkk, 2006).
(Jannah, dkk, 2013). Peningkatan intensitas pelaksanaan Pos
Pada umumnya penderita hipertensi adalah Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang merupakan
orang-orang berusia diatas 40 tahun, namun salah satu program dari Pusat Kesehatan
51
52 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 51-56
Masyarakat (Puskesmas) membuat perhatian penyakit terbanyak pada tahun 2013 yaitu
terhadap kalangan usia dewasa tua dan usia lanjut sebanyak 33.187 kasus. Berdasarkan penelitian
menjadi meningkat pula. Penderita hipertensi Dietary Approaches to Stop Hypertension
diberi terapi obat anti-hipertensi dengan dosis (DASH) dikatakan untuk menurunkan tekanan
sesuai dengan tingkatan penyakitnya. Jika dosis darah sangat dianjurkan mengonsumsi makanan
yang diberikan telah sampai batas maksimal yang tinggi kalium dan serat (Chaturvedi,
namun tekanan darah belum menurun, maka 2009).
dilakukan kombinasi terapi dengan beberapa Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
jenis obat. Hal tersebut yang dapat menyebabkan Kabupaten Kerinci, didapatkan data kasus
penderita hipertensi enggan untuk mengonsumsi penyakit hipertensi menempati peringkat ketiga
obat hipertensi. Oleh karena itu, perlu ada food dari 10 penyakit terbanyak tahun 2015 yaitu
based therapy (terapi berbasis pangan) yang sebanyak 4.651 kasus. Data penderita hipertensi
dapat menjadi salah satu alternatif untuk di Puskesmas Siulak Gedang didapatkan penyakit
meredakan gejala, bahkan menyembuhkan pertama tertinggi pada tahun 2013 yaitu sebanyak
penyakit. Salah satu tanaman yang banyak 756 kasus, sedangkan di tahun 2015 kasus
digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam hipertensi terjadi peningkatan sebanyak 852
mengatasi penyakit adalah Belimbing Manis kasus. Desa Pasar Siulak Gedang pada tahun
(Averrhoa carambola). 2015 kasus hipertensi sebanyak 115 kasus.
Data dari World Health Organization Hasil penelitian Kuntoro, dkk (2007)
(WHO) menyebutkan hampir 1 miliar orang diperoleh dalam penelitian tentang Pengaruh
atau sekitar seperempat dari seluruh populasi Pemberian Jus Buah Belimbing dan Mentimun
orang dewasa di dunia menyandang tekanan Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan
darah tinggi dan jumlah ini cenderung Diastolik Penderita Hipertensi, dari 28 responden
meningkat tiap tahunnya. Lebih dari 50 juta menunjukkan bahwa adanya pengaruh pemberian
orang di Amerika Serikat mengalami hipertensi jus belimbing ditambah mentimun tehadap
Beberapa negara lain di Asia, pada tahun 2000 penurunan tekanan darah sistolik sebelum
tercatat 38,4 juta orang penderita dan pada perlakuan yaitu 179,57 mmHg sedangkan
tahun 2025 diperkirakan menjadi 67,4 juta tekanan darah diastolik sebelum perlakuan yaitu
orang (Wahyuni, 2008). 111,43 mmHg, setelah dilakukan pemberian jus
Masalah hipertensi di Indonesia belimbing dan mentimun 200 ml selama 14 hari
merupakan masalah yang serius. Angka ternyata terjadi penurunan tekanan darah sistolik
prevalensinya cukup tinggi, sekitar 6-15%, yaitu 165,36 mmHg sedangkan tekanan darah
bahkan pada usia 50 tahun keatas angka tersebut diastolik 100,07 mmHg. Belimbing mengandung
mencapai 20% dan prevalensinya semakin hari kadar kalium yang tinggi dan natrium rendah,
semakin meningkat. Dari penduduk Indonesia sehingga dapat dikonsumsi oleh penderita
dewasa, setiap 1000 orang terdapat 74 orang hipertensi sebagai salah satu obat untuk
perempuan dan 94 orang laki-laki menderita penurunan tekanan darah. Adapun yang
hipertensi menyebutkan prevalensi pada wanita membedakan penelitian ini dengan penelitian
berumur antara 50-59 tahun sebesar 29% dan usia Nistiandani (2010) dan Dwipayanti (2011) yaitu
di atas 60 tahun sebesar 64,9% (Fathonah, lama pemberian jus yaitu selama 7 hari.
dkk, 2012). Berdasarkan fenomena yang dijelaskan
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar dalam latar belakang dan disertai oleh data-data
(Riskesdas) menyebutkan bahwa prevalensi terkait maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih
hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 adalah lanjut tentang “Pengaruh Pemberian Jus
sebesar 25,8%. Terjadi peningkatan prevalensi Belimbing Manis (Averrhoa carambola) terhadap
hipertensi berdasarkan wawancara (apakah Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Penderita
pernah didiagnosis nakes dan minum obat Hipertensi di Desa Pasar Siulak Gedang
hipertensi) dari 7,6% tahun 2007 menjadi 9,5% Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci Tahun
tahun 2013. Prevalensi hipertensi meningkat 2016.
dengan bertambahnya umur, pada umur 35-44
tahun adalah sebesar 24,8%, umur 45-54 tahun
meningkat menjadi sebesar 35,6%, dan METODE
meningkat lebih besar pada umur 55-64 tahun
sebesar 45,9%. Desain penelitian ini adalah Quasi
Berdasarkan data dari dinas kesehatan Eksperiment dengan rancangan One Group
Provinsi Jambi, didapatkan data kasus penyakit Pretest-Posttest yaitu dengan melakukan
hipertensi menempati peringkat kedua dari 10
Arza, Pengaruh Pemberian Jus Averrhoa carambola terhadap Penurunan Tekanan Darah … 53
pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah diblender yang telah tersedia, jus belimbing siap
pemberian jus belimbing manis. diminum.
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Sebagai penunjang keberhasilan penelitian
Februari sampai bulan Juni 2016, dengan ini, pengukuran tekanan darah di lakukan oleh
mengunjungi rumah-rumah sampel yang seorang perawat profesional yang bersedia
menderita hipertensi maupun yang ada di Desa memeriksa tekanan darah sampel selama
Pasar Siulak Gedang Kecamatan Siulak penelitian dengan menggunakan
Kabupaten Kerinci. Subjek dalam penelitian ini Sphygmomanometer dan Stetoskop.
adalah lansia penderita hipertensi yang ada di Data tekanan darah dilihat dari hasil
Desa Pasar Siulak Gedang Kecamatan Siulak perubahan yang terjadi pada tekanan
Kabupaten Kerinci. Teknik pengambilan sampel darahsebelum dan sesudah perlakuan yang
penelitian dilakukan secara purposive sampling ditampilkan dalam bentuk tabel. Adapun
yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan pengukuran tekanan darah responden dilakukan
tertentu yang sesuai dengan kriteria inklusi setiap hari. Setelah 30 menit di berikan jus
menderita hipertensi selama minimal enam bulan, belimbing manis, tekanan darah sampel di ukur
tidak dan belum menerima intervensi yang serupa kembali oleh perawat untuk melihat tekanan
sebelumnya, tidak menderita penyakit lainnya darah akhir sampel.
(penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus), Data yang diperoleh untuk melihat
tidak sedang mengonsumsi obat hipertensi, serta pengaruh pemberian jus belimbing manis
bersedia secara sukarela mengikuti jalannya terhadap tekanan darah pada lansia penderita
penelitian dengan menandatangani informed hipertensi, dilakukan analisis statistik uji T-test
consent sehingga diperoleh jumah sampel beda dua rata-rata (paired sample t-test).
sebanyak 10 orang.
Data primer adalah data yang diperoleh
langsung oleh peneliti berupa hasil tekanan darah HASIL
awal dan tekanan darah akhir pada lansia
penderita hipertensi sebelum dan sesudah Karakteristik Responden
perlakuan yang akan diukur dengan
menggunakan Sphygmomanometer dan Stetoskop Gambaran karakteristik responden
yang akan dibantu oleh perawat profesional yang berdasarkan tabel 1 di bawah ini, dapat dilihat
ada di Puskesmas Silulak Gedang. Dengan bahwa lebih dari setengah responden berumur
jumlah sampel yang didapat dijadikan data awal 45-55 tahun (70%), yang rata-rata berjenis
sebelum perlakuan, setelah data awal didapatkan kelamin perempuan yaitu sebanyak 10 orang
maka diberikan perlakuan dengan memberikan (100%) dengan bekerja sebagai petani yaitu
jus belimbing manis, sebanyak 200ml selama 7 sebanyak 4 orang (40%) dan wiraswasta yaitu
hari kepada lansia penderita hipertensi. sebanyak 4 orang (40%).
Pemberian jus belimbing manis diberikan 1 kali
sehari. Sedangkan untuk mengetahui apakah Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik
sampel menghabiskan jus belimbing manis yang Responden
diberikan sesuai permintaan peneliti atau tidak, Karakteristik n %
maka dari itu peneliti langsung menanyakan ke Responden
rumah-rumah sampel. Umur
Data sekunder adalah data yang diperoleh 45-55 Tahun 7 70
peneliti sebagai data penunjang dalam penelitian. 56-65 Tahun 3 30
Jenis Kelamin
Data sekunder diperoleh peneliti dari laporan
Perempuan 10 100
medical record pasien mengenai jumlah data
Pekerjaan
pasien hipertensi, nama, jenis kelamin, umur, IRT 2 20
pekerjaan, dan tekanan darah. Petani 4 40
Cara membuat jus belimbing manis 200 ml Wiraswasta 4 40
yaitu disiapkan alat-alat dan bahan, cuci buah
belimbing hingga bersih, Potong belimbing Konsumsi Jus Belimbing Manis
beberapa bagian dan buang bagian atas belimbing
dan isinya, timbang belimbing yang telah Pada saat penelitian dilaksanakan,
dipotong sebanyak 150 gram, masukkan pemberian jus belimbing manis diberikan setiap
belimbing yang telah dipotong kedalam blender, hari setelah makan pagi dengan berat bersih
masukkan madu 10 gram dan air 50 ml, tunggu sebanyak 200ml yang terbuat dari 150gr
beberapa menit, masukkan belimbing yang telah belimbing manis, 50ml air, dan 10gr madu. Pada
54 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 51-56
hari pertama penelitian sebelum perlakuan diukur Tabel 4. Pengaruh Pemberian Jus Belimbing
tekanan darah awal sampel. Setelah 30 menit di ManisTerhadap Tekanan Darah
berikan jus belimbing manis, tekanan darah Pengukuran n Mean ± Stdev p-value
sampel diukur kembali oleh perawat untuk Sistolik 10 175±11.785 0,000
melihat tekanan darah akhir sampel. Selama 10 135.00±8.498
penelitian semua sampel dapat menghabiskan jus Diastolik 10 92±6.325 0,001
belimbing manis yang diberikan peneliti. 10 79.00±3.162
keluar dan kalium masuk ke dalam sel T-test beda dua rata-rata diperoleh p=0.000
(Julianti dalam Artalesi dkk, 2012). (sistolik). p=0.001 (diastolik). Berarti ada
Hasil penelitian Artalesi, dkk, (2012) perbedaan penurunan tekanan darah sampel
didapatkan sebagian besar responden pada sebelum dan setelah pemberian jus belimbing
penelitian ini menyatakan bahwa mereka manis.
mendapat ketenangan setelah mendapat terapi jus Hal ini disebabkan oleh Kalium dalam jus
buah belimbing manis dan ada yang belimbing manis dapat menurunkan tekanan
menyatakan tubuh lebih terasa segar serta darah dengan menimbulkan vasodilitasi sehingga
sakit kepala dan ketegangan otot pada tengkuk menyebabkan penurunan retensi perifer total dan
yang mereka alami berkurang bahkan hilang, meningkatkan output jantung. Konsumsi kalium
hal ini menunjukkan bahwa kandungan jus buah yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya
belimbing manis yang dikonsumsi dapat di dalam intraseluler sehingga cenderung menarik
mengurangi risiko terkena hipertensi dengan cairan dari bagian eksraseluler dan menurunkan
membantu mengurangi ketegangan otot dan tekanan darah (Kusnul, 2012).
emosional responden. Hasil penelitian ini Natrium dan kalium merupakan mineral
menunjukkan bahwa mengonsumsi jus buah makro yang mempunyai hubungan erat
belimbing manis berpengaruh atau memiliki dalam berbagai jaringan tubuh. Dari penelitian
efek yang positif terhadap tekanan darah. Hasil yang dilakukan oleh beberapa ahli gizi
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi didapatkan bahwa peningkatan jumlah
jus buah belimbing manis terbukti penderita hipertensi ternyata ada hubungannya
mempengaruhi beban kerja jantung, pompa dengan perubahan rasio natrium dan kalium
kalium-natrium dan meningkatkan produksi dalam makanan yang dikonsumsi (Jannah, dkk,
urin serta mendatangkan ketenangan yang pada 2013).
akhirnya berpengaruh terhadap tekanan darah.
Terapi jus buah belimbing manis efektif untuk
menurunkan tekanan darah atau mengontrol SIMPULAN
tekanan darah agar tetap stabil pada pasien
dengan hipertensi primer. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat
Nistiandani (2010) menyatakan bahwa pengaruh disimpulkan sebelum dilakukan pemberian jus
signifikan pemberian jus belimbing terhadap belimbing rata-rata sistolik tekanan darah lansia
penurunan tekanan darah pada klien hipertensi 175mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik
di wilayah kerja Puskesmas Paleran 92. Setelah diberikan pemberian jus belimbing
Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember. Pada terjadi penurunan tekanan darah lansia menjadi
penelitian yang dilakukan oleh Dwipayanti rata-rata sistolik 135mmHg dan rata-rata tekanan
(2011) menyatakan bahwa adanya penurunan darah diastolik 79mmHg. Dari hasil penelitian
nilai rata-rata MAP post test penderita hipertensi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
(responden) telah sesuai dengan teori yang pemberian jus belimbing terhadap perubahan
menyatakan bahwa buah belimbing dapat tekanan darah pada lansia yang mengalami
dimanfaatkan untuk menurunkan tekanan hipertensi (diperoleh p=0.000 (sistolik), p=0.000
darah tinggi. Sehingga terjadinya penurunan (diastolik) jika p<α, dengan tingkat kepercayaan
rata-rata sistolik dan distolik ini terjadi oleh sebesar 95%.
karena responden telah diberikan terapi buah
belimbing, dan keadaan ini menunjukkan
bahwa pemberian terapi buah belimbing efektif SARAN
untuk menurunkan tekanan darah responden yang
menderita hipertensi. Berdasarkan tabel 4 diatas Hasil penelitian ini diharapkan memberi
dapat diketahui uji statistik yang dikatakan manfaat bagi masyarakat dan merupakan salah
bermakna jika p<α, dengan tingkat kepercayaan satu solusi bagi perawatan penderita hipertensi.
sebesar 5% (0.05). dari hasil analisa statistik uji
DAFTAR PUSTAKA
Artalesi. 2012. Efektifitas terapi jus buah [Skripsi]. Program Studi Ilmu
belimbing manis (Averrhoe Carambola Keperawatan Universitas Riau.
Linn) terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien dengan hipertensi primer.
56 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 51-56
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset pada penderita hipertensi dan normotensi
Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: masyarakat etnik Minangkabau di Kota
Balitbang Kemenkes RI Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(3),
Chaturvedi, 2009. Diet DASH. 132-136.
http://health.detik.com/read/2013/02/28/13 Kusnul, Z., & Munir, Z. 2012. Efek pemberian
5036/2182174/1413/diet-dash jus mentimun terhadap penurunan tekanan
Dhianningtyas, Y., & Hendrati, L. Y. 2006. darah. Prosiding Seminas, 1(2).
Risiko Obesitas, kebiasaan merokok, dan Kuntoro, K., Wirjatmadi, B., & Muniroh, L.
konsumsi garam terhadap kejadian 2007. Pengaruh Pemberian Jus Buah
hipertensi pada usia produktif. The Belimbing dan Mentimun terhadap
Indonesian Journal of Public Health, 2(3), Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan
105-109. Diastolik Penderita Hipertensi. Indonesian
Dwipayanti, P. I. 2011. Efektivitas Buah Journal of Public Health, 4(1).
Belimbing Terhadap Penurunan Tekanan Nistiandani, Ana, 2010. Pengaruh pemberian jus
Darah Pada Penderita Hipertensi di belimbing manis (averrhoa carambola linn)
Sumolepen Kelurahan Balongsari Kota terhadap penurunan tekanan darah klien
Mojokerto. Jurnal Keperawatan, 1, 1-12. hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Fathonah, S., & Hernawilly, H. 2012. Perilaku Paleran Kecamatan Umbulsari Kabupaten
pemilihan obat tradisional untuk Jember. Jurnal Skripsi. Vol 1 No 1 hal
menurunkan tekanan darah pada lansia di 110-117. Ilmu keperawatan, Universitas
Kota Bandar lampung. Jurnal Jember.
Keperawatan. Jurnal Keperawatan, 8(1), Wahyuni, T. 2008. Hipertensi Tak Terkontrol
1-9. Merusak Organ Tubuh. www.suarakarya-
Jannah, M., Sulastri, D., & Lestari, Y. (2013). online.com. (Diakses pada 10 Desember
Perbedaan asupan natrium dan kalium 2015).