You are on page 1of 7

PENGARUH DAUN ALPUKAT TERHADAP HIPERTENSI

Anas Tamsuri*, Rofik Windarti **


*) Dosen Akper Pamenang Pare Kediri
**) Perawat Magang di RSUD Pare Kediri

Hypertension is a condition which the level of blood pressure is exceed than 140/90 mm Hg,
which can be confirmed on different occasions. Hypertension may occur caused by heredity, gender,
age, obesity, lack of exercise behavior of smoking, alcohol consumption, salt intake and stress
berlabih. Impact of hypertension is that a may cause kidney disease, heart disease and death. The
objective of study is to determine the benefits of avocado leaves to hypertension.
The research method used was experimental studies with a saturated sampling technique. The a
population eight person with hypertension aged 40-60 years who are not currently undergoing
treatment at the hamlet village Sumbergambi Sonorejo Grogol Kediri Subdistrict. Data was collected
using observation sheets. Data analysis was done by calculating the mean, median, mode and standard
deviation manually.
From the research results showed that most respondents experienced a decrease from the which
the average of blood pressure in pretest was 162,5/98,12 and been 141,2/92,12 after administering of
avocado leaves. Median blood pressure decreased from 160/100 been 140/90; and the mode of blood
pressure was decreased from 160/100 been 140/90.
From the description above we can conclude that there is a decrease in blood pressure
respondents provided stew avocado leaves two times within a period of seven consecutive days. Means
avocado leaf can lower blood pressure in hypertensive patients.
Keywords : hypertension, avocado leaves.
Latar Belakang
Kehidupan
modern
menawarkan
banyak
kemudahan dan kenyamanan yang membuat kita
merasa semua baik-baik saja ditengah menjamurnya
makanan siap saji yang banyak mengandung lemak
dan perubahan gaya hidup sebagian masyarakat
perkotaan, maka penyakit-penyakit sebagai imbas dari
perubahan gaya hidup itu pun akan bermunculan
semakin banyak salah satu penyakit tersebut adalah
hipertensi atau tekanan darah tinggi (anonim, 2009).
Mungkin banyak dari kita yang kurang tahu apa yang
dimaksud dengan hipertensi. Hipertensi dapat
didefinisikan sebagai tekanan darah persisten diatas
140/90 mmHg(Brunner & suddarh, 2002).
Data Riskendas, 2007 menunjukkan prevalensi
hipertensi dan penyakit jantung di Indonesia meliputi
lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana stroke
menjadi kematian terbanyak 15,4 % kedua hipertensi

Jurnal AKP

6,8%, penyakit jantung iskemik 5,1 % dan penyakit


jantung 4,6 %. Data Riskendas 2007 menyebutkan
prevolensi hipertensi di Indonesia berkisar. 30% dengan
insiden komplikasi penyakit kardiovaskuler lebih
banyak perempuan (52%) dibasndingkan laki-laki
(40%). Di Indonesia stroke, hipertensi dan penyakit
jantung meliputi lebih dari sepertiga penyebab
kematian terbanyak 15,4% dan penyakit jantung 4,8%
(Dinkes, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan data dari jumlah hipertensi yang diperiksa di
Puskesmas Grogol dari bulan Januari sampai Oktober
adalah sebanyak 729 penderita dan setiap bulannya
selalu
ada
pasien
baru
yang
menderita
hipertensi.Berdasarkan pengambilan data pada tanggal
4-6 Mei 2010 di Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo,
terdapat 21 orang yang menderita hipertensi,13
diantarannya sedang menjalani penggobatan.

No. 6, 1 Juli 31 Desember 2012

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang


menetap. Salah satu penyebab hipertensi adalah
karena viskositas darah yang kental atau tinggi yang
membuat jantung bekerja lebih keras untuk
memompa, sehingga tekanan darah naik. Faktor
genetis sering kali merupakan penyebab tekanan
darah tinggi, faktor keturunan mengatakan peran
penting dari tingginya kejadian hipertensi esensial
yang menurun dalam keluarga. Namun tidak dapat
dipungkiri banyak pengaruh lingkungan yang dapat
menyebabkan dan mempercepat terjadinya hipertensi
yaitu kegemukan, makanan yang tinggi sodium, stres
psikologis yang berkepanjangan (Petter Wolf, 2006).
Tekanan darah tinggi yang terus menerus
menyebabkan jantung bekerja ekstra keras yang mana
kondisi ini mengakibatkan kerusakan pada pembuluh
darah, ginjal dan mata. Penyakit hipertensi juga
merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan
serangan jantung. Tekanan darah tinggi yang tidak
mendapatkan pengobatan secara teratur dan rutin
maka akan membawa si penderita ke dalam kasuskasus serius bahkan menyebabkan kematian (Dinkes,
2009).
Penyembuhan dan pengobatan secara medis
kedokteran tentu menjadi pilihan bagi masyarakat luas
namun sebagian orang juga berusaha mengobati
penyakit hipertensi dengan jalur alternatif (Kusuma,
2006). Satu diantarannya ialah pengobatan secara
herbal yaitu pengobatan menggunakan daun alpukat.
Tanaman alpukat tentu saja sudah dikenal baik oleh
masyarakat, hanya saja orang hanya mengenl
buahnya. Pemanfaatannyapun hanya sebatas untuk jus
atau campuran, minuman-minuman. Padahal selain
buah daun alpukatpun berguna bagi kesehatan. Daun
alpukat mengandung polifenol, quersetin, gula
alkohol persiit yang mana kandungan tersebut dapat
digunakan untuk pengobatan penyakit hipertensi
(Wijyakusuma, 2007)
Berdasarkan uraian data dan fakta di atas peneliti
ingin membuktikan kebenaran khasiat "Pengaruh
Daun Alpukat Terhadap Hipertensi di Dusun
Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol
Kabupaten Kediri Tahun 2010, dan diharapkan
masyarakat akan tahu khasiat dari daun alpukat
sehingga mau memanfaatkannya sebagai terapi pada
kasus hipertensi.

Apakah daun alpukat dapat mengurangi tekanan darah


tinggi?

Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh daun alpukat terhadap
hipertensi
2.Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tekanan darah pada penderita
hipertensi sebelum diberikan rebusan daun
alpukat
b. Mengidentifikasi tekanan darah pada penderita
hipertensi sesudah diberikan rebusan daun
alpukat
c. Menganalisis pengaruh daun alpukat terhadap
penurunan tekanan darah setelah diberikan
rebusan daun alpukat
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah desain pra eksperimental dengan rancangan
one group pretest postest design, dimana dalam
rancangan dilakukan observasi terhadap satu kelompok
sampel pada waktu sebelum dan sesudah perlakuan
(intervensi).
Dalam penelitian kali ini peneliti ingin melakukan
suatu perlakuan pada responden yang diambil yaitu
seluruh penderita hipertensi yang berumur 40-60 tahun
yang tidak sedang menjalani pengobatan yang ada di
Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol
yaitu berupa terapi pemberian rebusan daun alpukat
diambil pada responden yang telah diambil dan dipilih
oleh peneliti dengan perlakuan terapi sebanyak 2 kali
perlakuan dalam kurun waktu 7 hari dan dinilai
sebelum dan sesudah perlakuan pemberian terapi
rebusan daun alpukat.
O1
P
O2
Keterangan :
O1 : Pengukuran tekanan darah sebelum diintervensi
P
: Penderita hipertensi
O2 : Pengukuran tekanan darah sesudah diintervensi
Dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu :
1. Variabel Independent (bebas) : daun alpukat
2. Variabel Dependen (tergantung) : tekanan darah

Rumusan Masalah

Pengaruh Daun Alpukat terhadap Hipertensi

Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Mei sampai


bulan 16 Mei 2010 di Dusun Sumbergambi Desa
Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Pada
penelitian ini populasi berjumlah 16 orang penderita
hipertensi yang berumur 40-60 tahun yang tidak
menjalani pengobatan yang ada di Dusun
Sumbergambi. Sampel yang diambil pada penelitian
ini adalah seluruh penderita hipertensi yang berumur
40-60 tahun yang tidak menjalani pengobatan yang
ada di Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo
Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Tahun 2010,
dengan teknin sampling jenuh.
Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
menggunakan tensimeter (spigmomanometer) dan
lembar dokumentasi, dimana dilakukan pengukuran
tekanan darah pada pasien dalam kondisi istirahat,
sebelum intervensi dan setelah intervensi.
Analisis data dilakukan secara deskriptif
menggunakan tendensi sentral (mean, median dan
modus).

b. Karakteristik berdasarkan umur


25%

75%
<45 tahun

45-60 tahun

Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 16


responden yang di teliti usia kurang dari 45 tahun
sebesar 25% atau 4 responden,usia 45-60 tahun
sebesar 75% atau 12 responden.
c. Karakteristik
merokok

berdasarkan

merokok

atau

tidak

12,5%

Hasil Penelitian
Data Umum
a. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin
25%
87,5%

Ya

Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 8


responden lebih dari sebagian yaitu 87,5% atau 7
responden memiliki kebiasaan tidak merokok dan
12,5% atau 1 responden memiliki kebiasaan
merokok.

75%
Laki-laki

Perem puan

Diagram di atas menunjukkan bahwa dari


16 responden lebih dari sebagian yaitu 75% atau
12 responden berjenis kelamin permpuan dan
25% atau 4 responden berjenis kelamin laki-laki.

Tidak

d. Karakteristik responden
keturunan hipertensi

berdasarkan

25%

75%

Ada

Jurnal AKP

Tidak

No. 6, 1 Juli 31 Desember 2012

riwayat

Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 8


responden lebih dari sebagian 75% atau 6
responden memiliki riwayat keturunan hipertensi
dan 25% atau 2 responden tidak memiliki riwayat
keturunan hipertensi.
e. Karakteristik responden berdasar selera terhadap
garam/ rasa asin
37,5%

62,5%

Senang

Tidak senang

Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 8


responden lebih dari sebagian yaitu 62,5% atau 5
orang senang terhadap garam dan 37,5% atau 3
responden tidak senang terhadap garam.
Data khusus
a. Tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum
diberikan rebusan daun alpukat
Hasil menunjukkan bahwa dari 16 responden
didapatkan tekanan darah sebagai berikut:
Nilai
Mean
Median
Modus
Standar deviasi

Sistolik
162.5
160
160
13.89

Diastolik
98.125
100
100
3.72

b. Takanan darah pada penderita hipertensi sesudah


diberikan rebusan daun alpukat
Hasil menunjukkan bahwa dari 16 responden
didapatkan tekanan darah sebagai berikut:
Nilai
Sistolik
Diastolik
Mean
141.25
93.125
Median
140
90
Modus
140
90
Standar deviasi
6.41
4.58

Pengaruh Daun Alpukat terhadap Hipertensi

c. Pengaruh rebusan daun alpukat terhadap penurunan


tekanan darah setelah diberikan rebusan daun
alpukat
Berdasarkan
pengujian
hipotesis
yang
dilakukan dengan uji deskriptif dengan mencari
mean, median, modus dan standar deviasi
ditemukan hasil penurunan rata-rata atau mean
sistol antara sebelum dan sesudah diberikan terapi
rebusan daun alpukat yaitu dari 162,5 mmHg
menjadi 141,25 mmHg dan penurunan rata-rata
atau mean diastole sesudah diberikan terapi daun
alpukat yaitu dari
98,125 mmHg menjadi
93,125mmHg.
B. Pembahasan
1. Tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum
diberikan rebusan daun alpukat di Dusun
Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol
Kabupaten Kediri
Berdasarkan tabel didapatkan dari 16
responden penderita hipertensi, rata-rata tekanan
darah sistolik adalah 162,5 mmHg dengan standar
deviasi 13,89; sedangkan rata-rata tekanan darah
diastolik sebesar 98, 125 dengan standar deviasi
3,72. Hasil memperlihatkan bahwa variasi data
lebih besar pada tekanan darah sistolik
dibandingkan diastoliknya.
Tekanan darah adalah tekanan yang di gunakan
untuk mengedarkan darah dalam pembuluh darah
dalam tubuh kita, jantung yang berperan sebagai
pompa alat mensuplai tekanan darah tersebut dan
juga mengedarkan darah di seluruh tubuh.
Hipertensi adalah tingkat yang melebihi 140/90
mmHg yang dapat di konfirmasikan pada berbagai
kesempatan (Gardner,2007).
Hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis dalam
jangka waktu yang lama, penderita mempunyai
sekurang-kurangnya 3 bacaan tekanan darah yang
melebihi 140/90 mmHg, saat istirahat di perkirakan
mempunyai tekanan darah tinggi (wikipedia,2008).
Hasil tingkat tekanan darah rata-rata pritest
responden yang diukur dengan menggunakan
sphygmomanometer
menunjukkan
menderita
hipertensi derajat derajat 1 dengan batasan sistol
140-159 mmHg, dan tekanan diastole 90-99
mmHg. Hal tersebut diduga karena kebiasaan
beberapa responden yang hampir sama yaitu seperti
kebiasaan merokok maupun mengkonsumsi garam.

10

Faktor yang lain adalah usia, rata-rata usia


responden berkisar antara 40-60 tahun.
Sedangkan untuk wanita lebih cenderung terkena
hipertensi daripada laki-laki. Hal tersebut
dimungkinkan karena faktor hormonal.
2. Tekanan darah pada penderita hipertensi sesudah
di berikan rebusan daun alpukat di Dusun
Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol
Kabupaten Kediri.
Berdasarkan tabel didapatkan dari 16
responden penderita hipertensi, rata-rata tekanan
darah sistolik adalah 141,25 mmHg dengan
standar deviasi 6,41; sedangkan rata-rata tekanan
darah diastolik sebesar 93, 125 dengan standar
deviasi 584,. Hasil memperlihatkan bahwa variasi
data lebih besar pada tekanan darah sistolik
dibandingkan diastoliknya.
Tekanan darah dapat di pengaruhi oleh
factor-faktor yang tidak dapat di control dan
factor yang dapat di kontrol yaitu factor-faktor
yang tidak dapat di control meliputi keturunan,
jenis kelamin, umur sedangkan faktor yang dapat
di control meliputi kegemukan.olahraga,perilaku
merokok, konsumsi alkohol,konsumsi garam
berlebih dan strez (Petter Wolff , 2006).
Tanaman alpukat merupakan herba tahunan,
tumbuh liar di hutan-hutan banyak juga di tanam
dikebun dan pekarangan yang lapisan tanahnya
gembur dan serta tidak tergenang air. Tanaman
alpukat tentu saja sudah dikenal baik oleh
masyarakat, hanya saja orang hanya menggenal
buahnya saja, pemanfaatanya pun hanya sebatas
jus atau campuran minuman. Padahal selain buah
daun alpukat juga berguna bagi kesehatan. Daun
alpukat mengandung polifenol, quersetin, gula
alkohol persiit yang mana kandungan tersebut
dapat di gunakan untuk pengobatan penyakit
hipertensi (Wijayakusuma, 2007).
Tekanan darah pada responden terbukti
mengalami penurunan setelah diberikan terapi
rebusan daun alpokat 162,5/98,125 mmHg (pre
test) menjadi 141,25/93,125 mmHg (post test).
Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena
daun alpukat mengandung polifenol, quersetin
dan gula alkohol persiit yang dapat
menunurunkan viskositas darah, sehingga tekanan
darah menurun.

Jurnal AKP

3. Pengaruh pemanfaatan rebusan daun alpukat


terhadap penurunan tekanan darah setelah diberikan
rebusan daun alpukat
Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa dari
16 responden tekanan darah sistolik setelah
pemberian rebusan daun alpukat 130 mmHg
(12,5%) atau 2 responden, 140 mmHg (62,5%) atau
10 responden, 150 mmHg (25%) atau 4 responden
dan tekanan darah diastolik sesudah pemberian
daun alpukat 90 mmHg (62,5%) atau 10 responden,
95 mmhg (12,5%) atau 2 responden, 100mmHg
(25,0%) atau 4 responden.
Secara umum tujuan pemberian terapi
rebusan daun alpukat adalah mengurangi tekanan
darah tinggi yang mana daun alpukat mengandung
polifenol, quersetin dan gukla alcohol persiit.
Polifenol berperan sebagai anti oksidan yang dapat
mengurangi resiko penyakit jantung dan pembuluh
darah, quersetin berperan sebagai anti inflamasi
dengan menghambat aktifitas kedua pembuatan dan
pelepasan histamine alergi atau radang mediator,
gula alcohol persiit bersifat deuritika. Deuretik
menurunkan tekanan limbic mendeplesikan
simpanan natrium tubuh, deuretik menurunkan
tekanan darah dengan menurunkan volume darah
dan curah jantung,tahanan vaskuler dan veriver.
Deuresis akan menurunkan volume plasma dan
stroke volume yang akan menurunkan curah
jantung yang akhirnya menurunkan tekanan darah
(Wikipedia, 2008)
Hal ini menunjukkan bahwa tekanan darah
berkurang sesudah pemberian terapi alpukat.
Apalagi pemberianya di berikan secara rutin
hipertensi dapat di control dan di kendalikan namun
banyak factor yang dapat menyebabkan hipertensi
tidak terkontrol meskipun seseorang meminum
rebusan daun alpukat secara rutin. Misalnya
kegemukan, kurang olahraga, perilaku merokok,
konsumsi garam berlebih dan stres.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang
dilakukan dengan uji deskriptif dengan mencari
mean, median, modus dan standar deviasi
ditemukan hasil penurunan rata-rata atau mean
sistole antara sebelum dan sesudah diberikan terapi
rebusan daun alpukat yaitu dari 162,5 mmHg
menjadi 141,25 mmHg dan penurunan rata-rata
atau mean diastole sesudah diberikan terapi daun
alpukat yaitu dari
98,125 mmHg menjadi
93,125mmHg..

11

No. 6, 1 Juli 31 Desember 2012

Hal tersebut menunjukkan adanya


pengaruh atau manfaat terhadap penurunan
hipertensi dimana kemungkinan hal ini
disebabkan karena daun alpokat mengandung
polifenol, quersetin dan gula alkohol persiit. Jika
fiskositas darah meningkat maka beban jantung
untuk memompanya menjadi berat sehingga
tekanan darah pun akan meningkat. Dari
penelitian ini kandungan daun alpukat dapat
menurunkan tekanan darah dengan cara
menurunkan kekentalan darah sehingga tekanan
darah responden yang diberi terapi rebusan daun
alpukat mengalami penurunan tekan darah. Tetapi
terapi tersebut jika tidak sesuai dengan dosis yang
tepat kemungkinan besar efektifitasnya juga tidak
akan terbukti karena segala sesuatu jika tidak
tepat maka hasilnya juga tidak akan maksimal.
Kesimpulan
1. Tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum
diberikan rebusan daun alpukat di Dusun
Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol
Kabupaten Kediri
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata dan standar deviasi dari tekanan
darah penderita hipertensi adalah 162,5 dan 13,89
untuk sistolik dan 98,13 dan 3,72 untuk diastolik
2. Tekanan darah pada penderita hipertensi sesudah
di berikan rebusan daun alpukat di Dusun
Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol
Kabupaten Kediri.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata dan standar deviasi dari tekanan
darah penderita hipertensi adalah 141,25 dan 6,41
untuk sistolik dan 93,13 dan 4,58 untuk diastolik
3. Pengaruh rebusan daun alpukat terhadap
penurunan tekanan darah setelah diberikan
rebusan daun alpukat Berdasarkan pengujian
hipotesis yang dilakukan dengan uji deskriptif
dengan mencari mean, median, modus dan
standar deviasi ditemukan hasil penurunan ratarata atau mean sistol antara sebelum dan sesudah
diberikan terapi rebusan daun alpukat yaitu dari
162,5
mmHg menjadi 141,25 mmHg dan
penurunan rata-rata atau mean diastole sesudah
diberikan terapi daun alpukat yaitu dari 98,125
mmHg menjadi 93,125mmHg.

Pengaruh Daun Alpukat terhadap Hipertensi

Saran
1. Bagi Responden
Untuk menggunakan rebusan daun alpukat
untuk terapi pengobatan hipertensi
2. Bagi Masyarakat
Dapat memanfaatkan penggunaan rebusan daun
alpukat sebagai terapi hipertensi. Pembudidayaan
tanaman alpukat juga perlu dilakukan karena selain
mudah dan mendatangkan keuntungan ekonomis
dari buahnya, dapat menjadi tanaman herbal untuk
meningkatkan kesehatan, khususnya untuk
pengobatan hipertensi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Pengobatan herbal dapat dimasukkan ke dalam
kurikulum akademik agar mahasiswa bisa lebih
berkembang. Laboratorium lebih dilengkapi lagi,
khususnya dengan alat-alat yang mendukung untuk
mengadakan riset yang mengarah pada eksperimen
pengobatan herbal.
4. Bagi Peneliti
Untuk mencari inovasi terbaru dibidang
kesehatan khususnya serta mengembangkan hasil
penelitian ini melalui penelitian lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

(2009). Pengetahuan tentang Hipertensi.


http://www.wikipedia.com (Download : 04
Desember 2009)

Arikunto, Suharsini. (2002). Prosedur Penelitian. Ed. Revisi


5. Jakarta : Rineka Cipta
Brunner and Sudart. (2002). Keperawatan Medika Bedah.
Jakarta : EGC
Doengoes, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan.
Jakarta : EGC
Gardner, Samuel. F. (2007). Smart Treatment of High Blood
Pressure. Jakarta : Prestasi Pustaka
Mansjoer, Arif. Dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta : Media Aeskulapius
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika

12

_________. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi


Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Utaminingsih, Wahyu Rahayu. (2009). Mengenal dan


Mencegah Penyakit Diabetes, Hipertensi,
Jantung dan Stroke untuk HIdup Lebih
Berkualitas. Yogyakarta : Media Ilmu
W. F. Ganong. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed
22. Jakarta : EGC

__________,
Soekidjo. (2007).
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta :
Rineka Cipta

Wolff, Petter Hans. (2006). Hipertensi. Jakarta : PT Buana


Ilmu Populer

Puspitorini, Nira Myra. (2008). Hipertensi, Cara Mudah


Mengatasi Darah tinggi. Yogyakarta : Image
Press.

Wijayakusuma, Dali Marta. (2006). Ramuan Tradisional


untuk Pengobatan Darah Tinggi. Jakarta :
Penebar Swadaya

Tamsuri,

http://www.google.com/daunalpukat/dinkes (Download : 04
Desember 2009)

Anas (2008).
Panduan Praktis Riset
Keperawatan Bagi Pemula. Kediri : Diklat
Pembelajaran Riset Akademi Keperawatan
Pamenang

http://www.wikipedia.com/presentasi_penyakit_hipertensi/ht
ml (Download : 04 Desember 2009)

Tjoko Prawiro Askandar. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit


Dalam. Surabaya : Airlangga Universitas Pers

Jurnal AKP

13

No. 6, 1 Juli 31 Desember 2012

You might also like