You are on page 1of 11

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN BAWANG PUTIH

TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN


HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS RAWANG
TAHUN 2020

Sinta Herdianti
Ns. Elfira Husna, M.Kep

Program Studi Sarjana Keperawatan (S.Kep)


Institut Kesehatan Prima Nusatara Bukit Tinggi

ABSTRACT

The incidence of hypertension in Indonesia increases with age, in adults aged 18-39 years (7.5%),
among those aged 40-59 years (33.2%), and those aged 60 years and over (63.1 %). Factors
causing hypertension are the use of hormonal contraceptives (estrogen), renal parenchymal and
vascular disease, endocrine disorders, neurogenic, pregnancy, increased intravascular volume,
smoking. One of the solutions for hypertension with non-pharmacological therapy is steeping
garlic water. This study aims to determine the effect of infused garlic water on blood pressure in
hypertensive patients in the Rawang Community Health Center in 2020. This study used a Quasi-
experimental design with OneGroupPretest Posttest Design with univariate and bivariate analysis.
The population in this study were 20 people with hypertension in the Rawang Public Health
Center in February 2021, with a sample of 20 people using accidental sampling technique, namely
the sampling technique based on chance. All samples were given garlic brewing water for 7
consecutive days. Based on the results of the study, it was obtained that the average blood
pressure of the respondents before being given the steeping garlic water was systole, namely
145.50 mmHg and diastole, namely 88.60 mmHg (hypertension stage 1), then the average blood
pressure of the respondents after being given steeping garlic water was systole is 143.90 mmHg
and diastole is 88.25 mmHg (not hypertension). The analytical test used was the independent T-
test with the result p-value = 0.000. With the results of this study, it is hoped that the provision of
steeping garlic water can be used as a recommendation for patients with hypertension.

Keywords: Garlic Brewing Water, Hypertension

PENDAHULUAN
Hipertensi terutama menyerang pada berjalan sebagaimana mestinya. Hipertensi
usia dewasa tengah dan lansia. Peningkatan berkaitan dengan kenaikan tekanan sistolik
tekanan darah sistolik terkait usia adalah atau diastolik atau keduanya (Oktaviani,
faktor utama penyebab tingginya insidensi 2019). Hipertensi pada lansia didefinisikan
hipertensi. Tidak seperti tekanan darah sebagai tekanan darah sistolik lebih dari 160
diastolik yang cenderung naik, kemudian MmHg dan diastolik lebih dari 90 MmHg,
turun dan tekanan darah sistolik akan terus berdasarkan dua kali pengukuran atau lebih.
naik seiring dengan penuaan (Priscilia, Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk
2017). Keadaan terjadi peningkatan tekanan penyakit kardiovaskular aterosklerotik, gagal
darah secara abnormal dan terus menerus jantung, stroke, dan gagal ginjal. Hipertensi
dialami oleh semua umur yang disebabkan juga menimbulkan resiko mordibitas atau
oleh beberapa faktor resiko yang tidak mortilitas dini,tekanan darah tinggi dapat
disebabkan oleh beberapa faktor resiko yaitu akan menibulkan dampak seperti stroke.
riwayat keluarga, usia, ras, gaya hidup, Pada tahun 2018 angka kejadian sebanyak
obesitas, konsumsi alkohol yang berlebihan, 178 kasus, pada tahun 2019 meningkat
dan tingkat stres. (Brunner & Suddart, sebanyak 184kasus dan pada tahun 2020 dari
2013). bulan Januari- November penderita
Data National Centers For Disease hipertensi pada lansia sebanyak 208 kasus.
Control (NCHS, 2017), pravalensi hipertensi Angka penderita hipertensi di Puskesmas
meningkat dengan usia, pada orang dewasa Rawang terus meningkat, hal ini disebabkan
berusia 18-39 tahun (7,5%), diantara mereka oleh kurangnya pemahaman tentang
yang berusia 40-59 tahun (33,2%), dan pengobatan dan pencegahan hipertensi.
mereka yang berusia 60 tahun ke atas Padahal banyak sekali terapi-terapi non
(63,1%). Menurut World Health farmakologi yang relatif mudah dan tidak
Organization (WHO) pada tahun 2015 menimbulkan efek samping yang bisa
menunjukkan 1,3 milyar penduduk didunia dilakukan dalam penangan kasus hipertensi.
menderita hipertensi. Artinya 1 dari 3 orang Umumnya, seseorang dikatakan
didunia terdiagnosis hipertensi, hanya 36,8% mengalami hipertensi jika tekanan darah
diantaranya yang minum obat pravalensi berada diatas 140/90 mmHg (Dharmeizar,
hipertensi diprediksi akan terus meningkat 2012). Adapun beberapa faktor resiko yang
disetiap tahunnya. umumnya kejadian dapat menyebabkan hipertensi diantaranya
hipertensi banyak terjadi pada penduduk riwayat keluarga, individu dengan riwayat
berusia lanjut namun tidak menutup keluarga hipertensi mempunyai resiko dua
kemungkinan penduduk usia remaja hingga kali lebih besar untuk menderita hipertensi
dewasa juga dapat mengalami penyakit dari pada orang yang tidak mempunyai
hipertensi (Kemenkes RI, 2016). keluarga dengan riwayat hipertensi.
Menurut Riset Kesehatan Dasar Obesitas, hal ini disebabkan lemak dapat
(RISKESDAS) Tahun 2018, prevelensi menimbulkan sumbatan pada pembuluh
hipertensi berdasarkan hasil pengukuran darah sehingga dapat meningkatkan tekanan
pada penduduk umur > 18 tahun menurut darah. Stres, atau situasi yang menimbulkan
Provinsi di Indonesia, Provinsi Jambi sendiri distress dan menciptakan tuntutan fisik dan
masuk urutan ke 25 dari 34 provinsi di psikis pada seseorang (Madrigal, 2011).
Indonesia yang mengalami hipertensi, pada Satu upaya pengobatan yang termasuk
tahun 2013 penderita hipertensi sebanyak dalam terapi non farmakologi yaitu terapi
25,2% sedangkan pada tahun 2018 penderita komplementer (pelengkap) yang bisa
hipertensi sebanyak 28,8% (Riskesdas, mempercepat proses penyembuhan,yang
2018). termasuk terapi komplementer merupakan
Menurut data dari (DINKES) Dinas pengobatan holistic dengan terapi tradisional
Kesehatan Kabupaten Kerinci tahun 2019, yang digabungkan dalam pengobatan
Menurut Dinas Kesehatan Kota Sungai modern (Rajin, 2020). Terapi komplementer
Penuh data Hipertensi dari lima Puskesmas yang murah dan mudah serta dapat
yang berada di wilayah kerja Kota Sungai menurunkan tekanan darah terutama pada
Penuh di tahun 2016 sebanyak 2.171 kasus, penderita hipertensi, antara lain terapi
di tahun 2017 sebanyak 1.960 kasusdan di tertawa, teknik relaksasi otot progresif,
tahun 2018 sebanyak 1.595 kasus. Dengan aromaterapi, dan terapi musik klasik
kasus terbanyakdari tahun 2016 sampai (Widyastuti dkk, 2015). Selain dari terapi
tahun 2018 yaitu terdapat pada Puskesmas komplementer tersebut ada lagi penggunaan
Kumun, dengan jumlah 1.825 kasus. obat-obatan herbal yang banyak digunakan
Kemudian diikuti oleh puskesmas Sungai masyarakat, yang diharapkan dapat
Bungkal dengan jumlah 1.275 kasus dan membantu dalam penanganan penyakit
puskesmas Sungai Liuk dengan jumlah hipertensi secara efektif dan efisien. Obat
1.268 kasus. (Dinas Kesehatan Kota Sungai tradisional adalah obat yang berasal dari
Penuh, 2019). tumbuhan, hewan, mineral, atau campuran
Berdasarkan survey data di Puskesmas dari bahan-bahan tersebut yang telah diolah
Rawang bahwa hipertensi berada pada secara sederhana dan dapat digunakan
peringkat ke 5 dalam 10 penyakit terbanyak, sebagai obat tradisional. Salah satunya
dan apabila tidak ditangani dengan cepat adalah bawang putih (allium sativum) telah
banyak digunakan oleh masyarakat sebagai Berdasarkan uraian diatas, peneliti
obat tradisional sejak lama, bawang putih tertarik melakukan penelitian mengenai
dikenal dan digunakan sebagai tanaman “Pengaruh Pemberian Air Seduhan Bawang
yang berkhasiat untuk menyembuhkan Putih Terhadap Tekanan Darah pada Pasien
beberapa penyakit yang terkait dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
kardiovaskuler (Braunwaid, 2010). Rawag Tahun 2020.
Bawang putih merupakan anggota
bawang-bawangan yang paling populer METODOLOGI
didunia, jenis umbi yang memiliki nama Penelitian ini menggunakan desain
ilmiah allium sativum lian ini merupakan Quasi eksperimen design dengan rancangan
keturunan bawang liar allium longicurpis OneGroup Posttest Design yang dilakukan
regel, yang tumbuh di Asia Tengah yang pada kelompok (intervensi) kemudian
beriklim sub tropis. Pada tahun 1921, De dilakukan pengamatan sebelum dan sesudah
Bray dan Loeper telah membuktikan khasiat diberika air seduhan bawang putih terhadap
bawang putih untuk pengobatan hipertensi tekanan darah dengan hipertensi di Wilayah
(Astawan, 2016). Senyawa alisin dalam Kerja Puskesmas Rawang Tahun 2020.
bawang putih berkhasiat menghancurkan
pembentukkan pembekuan darah dalam ANALISIS DATA
arteri, mengurangi gejala diabetes dan a. Analisis Univariat
mengurangi tekanan darah (Andereto, 2015). Analisis univariat adalah analisa
Penelitian yang dilakukan oleh (Izzati yang dilakukan terhadap masing-
& Luthfiani, 2017) Yang berjudul “Pengaruh masing variabel dari peneliti. Pada
Pemberian Air Rebusan Bawang Putih penelitian ini analisis hanya
terhadap Tekanan Darah pada Pasien menghasilkan distribusi dari tiap
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas variabel meliputi nilai, rata-rata,
Tigo Baleh Kota Bukit Tinggi Tahun 2017”. median, modus, minimal, maksimal
Didapatkan hasil rata-rata nilai tekanan dan standar deviasi (Notoatmodjo,
darah (P=0,000) berbeda bermakna antara 2012).
sebelum dan sesudah intervensi. Rata-rata b. Analisis Bivariat
nilai tekanan darah (P=0,000) setelah Analisis bivariat dilakukan untuk
intervensi bermakna secara signifikan. melihat adanya pengaruh pemberian air
Pada studi awal yang dilakukan seduhan bawang putih terhadap
terhadap 8 responden, laki-laki sebanyak 4 tekanan darah pada pasien hipertensi
orang dan perempuan 4 orang pada tanggal sesudah pemberian air seduhan bawang
05-07 Desember 2020 di Puskesmas rawang. putih dan melihat apakah ada
Mengenani upaya apa saja yang telah perbedaan penurunan tekanan darah.
dilakukan untuk menurunkan tekanan darah, Data yang didapatkan diolah dengan uji
ditemukan 4 dari 8 lansia mengatakan bila normalitas untuk melihat distribusi data
tekanan darahnya naik, tindakan utama yang dengan melihat hasil uji Shapiro-Wilk.
mereka lakukan adalah biasanya minum obat data yang didapatkan terdistribusi
penurun tekanan darah dan jika tekanan normal maka mengunakan uji
darahnya tidak turun-turun mereka akan ke parametric yaitu uji T test Independent
pusat pelayanan kesehatan terdekat, 2 orang dengan tingkat kepercayaan 95%
mengatakan melakukan tindakan berupa (α=0,05) dengan p ≤ 0,05 berarti ada
makan mentimun, 1 orang mengatakan pengaruh pemberian air seduhan
makan buah labu siam yang sudah di rebus, bawang putih terhadap tekanan darah
dan 1 orang mengatakan minum perasan pada pasien hipertensi. Pengambilan
labu siam. Namun saat ditanya tentang keputusan terhadap penggunaan uji
pemberian air seduhan bawang putih untuk analisis bivariat, menggunakan
menurunkan tekanan darah mereka tidak pertimbangan syarat uji T, yaitu data
pernah menggunakan air seduhan bawang wajib berdistribusi normal (Sopiyudin,
putih untuk menurunkan tekanan darah 2016).
bahkan ada yang belum mengetahui jika air
seduhan bawang putih dapat menurunkan
tekanan darah.
HASIL PENELITIAN Tabel 2 di atas tentang rata-rata
Karakteristik Responden tekanan darah sebelum dilakukan intervensi
Penelitian tentang Pengaruh pemberian pengaruh pemberian air seduhan bawang
air seduhan bawang putih terhadap tekanan putih terhadap tekanan darah pada pasien
darah pada pasien hipertensi telah dilakukan hipertensi di wilayah kerja puskesmas
terhadap 20 orang responden dengan rawang tahun 2021. menunjukkan bahwa
karakteristik sebagai berikut : rata-rata tekanan darah sistole pasien dengan
hipertensi sebelum dilakukan intervensi
Tabel 1 pengaruh pemberian air seduhan bawang
putih adalah 145,50 mmHg. Dengan standar
Gambaran Umum Karakteristik deviasi 3,859 mmHg. Nilai minimal sebelum
Responden Diwilayah Kerja Puskesmas 140 mmHg dan nilai maksimal sebelum 151
Rawang Tahun 2021 mmHg. Kemudian Rata-rata tekanan darah
diastole pasien dengan hipertensi sebelum di
berikan air seduhan bawang putih adalah
No Karakteristik f % 88,60 mmHg. Dengan standar deviasi 4,581
1. Umur mmHg. Nilai minimal sebelum 76 mmHg
a. 40-47 Tahun 10 50 dan nilai maksimal sebelum 95 mmHg.
b. 48-60 Tahun 10 50 Rata-rata tekanan darah responden
2. Jenis Kelamin sesudah sebelum intervensi pemberian air
a. Laki-Laki 5 25 seduhan bawang putih.
b. Perempuan 15 75 Tabel 3

3. Pekerjaan Rata-Rata Tekanan Darah Sesudah


a. Petani 15 75% Dilakukan pemberian air seduhan
b. Tidak Bekerja 5 25% bawang putih terhadap tekanan darah
pada pasien hipertensi di wilayah kerja
puskesmas rawang
Hasil penelitian pada tabel 5.1 Tahun 2021
menunjukkan bahwa dari sebagian (50%)
responden adalah pasien hipertensi dengan Tekanan n Mean SD Min-
rentang usia antara 40-47 tahun. Kemudian darah Max
dari segi jenis kelamin ditemukan sebagian - Sistole 143.90 3.597 139-
20 150
besar (75%) responden adalah pasien - Diastole 88.25 3.275 82-93
hipertensi perempuan. Sedangkan dari segi
pekerjaan ditemukan sebagian besar (75%) Tabel 3 di atas tentang rata-rata
responden adalah pasien hipertensi bekerja tekanan darah sesudah dilakukan intervensi
sebagai petani. pengaruh pemberian air seduhan bawang
Analisa Univariat putih terhadap tekanan darah pada pasien
Rata-rata tekanan darah responden hipertensi di wilayah kerja puskesmas
sebelum intervensi pemberian air rawang tahun 2021. menunjukkan bahwa
seduhan bawang putih. rata-rata tekanan darah sistole pasien dengan
Tabel 2 hipertensi sesudah diberikan air seduhan
bawang putih adalah 143,90 mmHg.
Rata-Rata Tekanan Darah Sebelum Dengan standar deviasi 3,597 mmHg. Nilai
Dilakukan pemberian air seduhan minimal sesudah 139 mmHg dan nilai
bawang putih terhadap tekanan darah maksimal sesudah 150 mmHg. Kemudian
pada pasien hipertensi di wilayah kerja rata-rata tekanan darah sistole pasien dengan
puskesmas rawang tahun 2021 hipertensi sesudah diberikan air seduhan
Tekanan darah n Mean SD Min-
Max bawang putih adalah 88,25 mmHg. Dengan
standar deviasi 3,275 mmHg. Nilai minimal
- Sistole 145.50 3.859 140- sesudah 82 mmHg dan nilai maksimal
20 151
- Diastole 88.60 4.581 76-95 sesudah 93 mmHg.
Pengaruh Terapi pemberian air seduhan
Analisa Bivariat bawang putih Terhadap Tekanan Darah
Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah
Responden Sebelum Dan Sesudah Tabel 5
Intervensi pemberian air seduhan bawang Pengaruh pemberian air seduhan bawang
putih. putih terhadap tekanan darah pada
Tabel 4 pasien hipertensi di wilayah kerja
Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah puskesmas rawang tahun 2021
Responden Sebelum Dan Sesudah
pemberian air seduhan bawang putih Tekanan darah n Mean SD p-value
terhadap tekanan darah pada pasien Systole
hipertensi di wilayah kerja puskesmas - Pre-test
145.50 3.859
rawang tahun 2021 - Post-test
143.90 3.597
0,000
Tekanan darah n Mean SD Beda mean
Diastole
Systole 4.581
- Pre-test
- Pre-test 1 45.50 3.859 1,6 20 88.60
- Post-test - Post-test 3.275
1 43.90 3.597 88.25
0,000

20
Diastole Berdasarkan tabel 5 didapatkan data
- Pre-test 88.60 0,35 bahwa rata-rata tekanan darah systole
- Post-test 88.25 4.581 sebelum diberikan air seduhan bawang putih
3.275 adalah 145,50 mmHg dengan standar deviasi
3,859 mmHg. Rata-rata tekanan darah
systole setelah diberikan air seduhan bawang
Berdasarkan tabel 4 didapatkan data putih adalah 143,90 mmHg dengan standar
bahwa rata-rata tekanan darah systole deviasi 3,597 mmHg. Hasil uji statistic
sebelum diberikan air seduhan bawang putih didapatkan nilai p=0,000 (p < 0,05) artinya
adalah 145,50 mmHg dengan standar deviasi ada pengaruh yang signifikan antara tekanan
3,859 mmHg. Rata-rata tekanan darah darah systole sebelum dan sesudah diberikan
systole setelah diberikan air seduhan bawang air seduhan bawang putih pada pasien
putih adalah 143,90 mmHg dengan standar hipertensi diwilayah kerja puskesmas
deviasi 3,597 mmHg. Kemudian perbedaan Rawang Kota Sungai penuh tahun 2021.
rata-rata tekanan darah systole sebelum dan Rata-rata tekanan darah diastole sebelum
sesudah diberikan air seduhan bawang diberikan air seduhan bawang putih adalah
adalah 1,6 mmHg. Kemudian Rata-rata 88,60 mmHg dengan standar deviasi 4,581
tekanan darah diastole sebelum diberikan air mmHg.
seduhan bawang putih adalah 88,60 mmHg
dengan standar deviasi 4,581 mmHg. Rata-
rata tekanan darah diastole setelah diberikan PEMBAHASAN
air seduhan bawang adalah 88,25 mmHg Analisa univariat
dengan standar deviasi 3,275 mmHg.
Kemudian perbedaan rata-rata tekanan darah Rata-Rata Tekanan Darah Sebelum
diastole sebelum dan sesudah diberikan air Dilakukan pengaruh pemberian air
seduhan bawang putih adalah 0,35 mmHg. seduhan bawang putih terhadap tekanan
darah pada pasien hipertensi di wilayah
kerja puskesmas rawang tahun 2021.
Hipertensi merupakan suatu keadaan
tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal
tinggi didalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung,
dan kerusakan ginjal. Hipertensi adalah
penyakit yang bisa menyerang siapa saja, dirasakannya adalah sering gelisah, sakit
baik muda maupun tua (Utaminingsih, kepala, pusing, kaku kuduk, penglihatan
2015). Peninggian tekanan darah kadang buram, mudah marah, sesak nafas, mata
merupakan satu-satunya gejala. Bila berkunang-kunang, dan sulit tidur.
demikian, gejala baru muncul setelah terjadi Hasil penelitian ini didapatkan bahwa
komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau gambaran umum responden Diwilayah kerja
jantung. Gejala lain yang baru ditemukan puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh
adalah sakit kepala, epitaksis, marah, telinga umur responden yang mengalami hipertensi
berdengung, rasa berat ditengkuk, sukar yaitu 40-47 tahun sebanyak 10 orang (50%)
tidur, mata berkunang-kunang dan pusing dan umur 48-60 tahun sebanyak 10 orang
(Ode, 2012). (50%). Kemudian jenis kelamin responden
Penelitian ini sejalan dengan laki-laki sebanyak 5 orang (25%) dan
penelitian yang dilakukan oleh Setyani perempuan sebanyak 15 orang (75%).
(2019) yang menunjukkan hasil Ada Kemudian pekerjaan responden yaitu Petani
pengaruh (p-value ≤ 0,05) pemberian air sebanyak 15 orang (75%) dan responden
seduhan bawang putih terhadap penurunan yang tidak bekerja yaitu sebanyak 5 orang
tekanan darah pada penderita hipertensi di (25%). Menurut pendapat peneliti
Dusun Krajan Desa Leban Boja Kendal berdasarkan penjelasan diatas bahwa umur,
dengan p-value = 0,000 untuk tekanan darah jenis kelamin dan pekerjaan dapat
setelah diberikan intervensi. mempengaruhi terjadinya hipertensi.
Didukung oleh penelitian Fitrina &
Wiryanti (2017) yang menunjukkan Hasil uji Rata-Rata Tekanan Darah Sesudah
statistik didapatkan nilai p value = 0,002 Dilakukan pengaruh pemberian air
dengan α 0,05. Jadi dapat disimpulkan seduhan bawang putih terhadap tekanan
bahwa pemberian seduhan bawang putih darah pada pasien hipertensi di wilayah
berpengaruh terhadap penurunan tekanan kerja puskesmas rawang tahun 2021.
darah pada pasien hipertensi. Sama dengan
penelitian Oktaviani & Nur (2019) Hasil Hipertensi atau tekanan darah tinggi
penelitian didapatkanpenurunan tekanan adalah suatu peningkatan abnormal tekanan
darah fluktuatif responden 1 dari 160/100 darah dalam pembuluh darah arteri secara
mmHg menjadi 140/90 mmHg, dan terus menerus lebih dari sutu periode. Hal ini
responden 2 dari 170/110 menjadi 150/90 terjadi bila arteriole-arteriole konstriksi.
mmHg. Hal ini menunjukkan bahwa Kontriksi arteriole membuat darah sulit
penerapan pemberian air seduhan bawang mengalir dan meningkatkan tekanan
putih efektif untuk menurunkan tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi
darah pada lansia penderita hipertensi. menambah beberapa kerja jantung dan arteri
Kemudian diperkuat dengan penelitian yang bila berlanjut dapat menimbulkan
Sumarliyah (2018) Hasil penelitian kerusakan jantung dan pembuluh darah
didapatkan Rata-rata penurunan tekanan (Udjianti, 2010).
darah pada responden dengan hipertensi Penelitian ini sejalan dengan penelitian
adalah 14 mmhg. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan oleh Poernomo (2015)
statistik Wilcoxon didapatkan α = 0,025. Jika Dengan Hasil air seduhan bawang putih
dilihat hasil α < 0,05 maka dapat diartikan berpotensi menurunkan tekanan darah
bahwa pemberian seduhan bawang putih sistolik dengan penurunan 14 mmHg dan
signifikan dalam menurunkan tekanan darah menurunkan tekanan darah diastolik dengan
di Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang penurunan 5,9 mmHg pada lansia dengan
Sidoarjo. hipertensi di RW II Kelurahan Bangsal
Menurut asumsi peneliti level dari Kediri.
hipertensi ini yaitu hipertensi stadium I Adapun penelitian yang dilakukan oleh
dengan tekanan darah sistolik 140-159 Suriatun (2018) Hasil menunjukkan
mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 Pengujian hasil signifikan hubungan usia
mmHg. Saat dilakukan pengukuran tekanan dengan kejadian hipertensi menggunakan uji
darah banyak pasien yang mengalami statistik Kendall tau didapatkan p-value
peningkatan tekanan darah. Sebagian besar 0.032 dengan taraf signifikan 5% maka p
dari pasien mengatakan gejala yang (0,032) < 0,05 yang artinya terdapat
hubungan antara usia dengan kejadian dilakukan intervensi pemberian air seduhan
hipertensi di Posyandu Dusun Pundung bawang putih. Yang pertama yaitu kelompok
Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta. lansia umur 40-47 tahun setelah dilakukan
Kemudian penelitian yang dilakukan intervensi penurunan tekanan darah hingga
oleh Kusumawaty (2016) Hasil penelitian menjadi normal rata-rata terjadi pada hari
menunjukan terdapat hubungan yang ke-6, dan pada kelompok dengan umur 48-
signifikan antara jenis kelamin dengan 60 tahun setelah dilakukan intervensi
kejadian hipertensi di Wilayah Kerja penurunan tekanan darah hingga menjadi
Puskesmas Lakbok Kabupaten Ciamis normal rata-rata terjadi pada hari ke-7.
karena nilai X2 hitung > X2 tabel Dapat dilihat bahwa semakin tua usia
(11,445>7,185) dan nilai > value (0,05 > responden maka semakin lama terjadinya
0,01). Penelitian yang dilakukan oleh Arifin penurunan tekanan darah hal tersebut dapat
(2016) Berdasarkan hasil uji statistik dipengaruhi karena penambahan usia yang
menggunakan chi-square didapatkan nilai p menyebabkan terjadinya perubahan
< 0,05), artinya terdapat hubungan yang hormonal, elastisitas pembuluh darah arteri
bermakna antara tingkat stress dengan juga semakin berkurang lalu menjadi kaku.
kejadian hipertensi. Klien yang mengalami Keadaan ini dapat menyebabkan arteri tidak
stress mempunyai risiko untuk menderita dapat mengembang saat jantung memompa
hipertensi 2,043 kali lebih besar darah sehingga darah yang mengalir menjadi
dibandingkan dengan klien yang tidak tidak lancar dapat mengakibatkan terjadinya
mengalami stress. hipertensi. Dan Sejalan dengan penjelasan
Menurut asumsi peneliti terdapat jurnal diatas bahwa terdapat hubungan
Penurunan tekanan darah setelah diberikan antara usia dengan kejadian hipertensi pada
air seduhan bawang putih dibandingkan lansia.
sebelum diberikan air seduhan bawang Kemudian yang ke-2 berdasarkan jenis
putih. Dibuktikan dengan rata-rata tekanan kelamin, pada kelompok lansia dengan jenis
darah sistole pasien hipertensi sesudah kelamin perempuan setelah dilakukan
diberikan air seduhan bawang putih adalah intervensi pemberian air seduhan bawang
143,90 mmHg dengan nilai minimal 139 putih penurunan tekanan darah hingga
mmHg dan nilai maksimal 150 mmHg. menjadi normal rata-rata terjadi pada hari
Kemudian Rata-rata tekanan darah diastole ke-7, dan pada lansia dengan jenis kelamin
pasien hipertensi sesudah diberikan air laki-laki setelah dilakukan intervensi
seduhan bawang putih adalah 88,25 mmHg penurunan tekanan darah hingga menjadi
dengan nilai minimal 82 mmHg dan nilai normal rata-rata terjadi pada hari ke-4.
maksimal 93 mmHg. Dimana angka tekanan Dapat dilihat bahwa laki-laki mengalami
darah tersebut termasuk dalam kategori perubahan tekanan darah yang lebih cepat
bukan hipertensi. dibandingkan dengan perempuan. Menurut
Hasil wawancara yang peneliti lakukan peneliti hal ini terjadi karena dipengaruhi
pada saat penelitian bahwa sebagian besar oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak
responden mengatakan senang dengan teratur pada responden dengan jenis kelamin
pemberian air seduhan bawang putih ini perempuan. Seperti sering mengkonsumsi
kepadanya karena setelah pemberian air makanan berlemak, makanan asin dan sukar
seduhan bawang putih tersebut responden untuk melakukan olahraga yang menjadi
mengatakan kondisi kesehatan dari hari pemicu utama perempuan mengalami
kehari semakin membaik, keluhan-keluhan penurunan lebih lama dibandingkan dengan
yang dirasakan seperti sering gelisah, sakit laki-laki. Sejalan dengan penjelasan jurnal
kepala, pusing, kaku kuduk, penglihatan diatas bahwa menunjukan terdapat hubungan
buram, mudah marah, sesak nafas, mata yang signifikan antara jenis kelamin dengan
berkunang-kunang, dan sulit tidur semakin kejadian hipertensi.
berkurang dan bahkan ada yang mengatakan Kemudian yang ke-3 berdasarkan
sudah tidak merasakan gejala apapun. Pekerjaan, pada kelompok yang bekerja
Berdasarkan gambaran umum setelah dilakukan intervensi pemberian air
responden dalam penelitian ini dapat dilihat seduhan bawang putih penurunan tekanan
bahwa ada Tiga factor pemicu terjadinya darah hingga menjadi normal rata-rata
hipertensi yang peneliti kelompokkan untuk terjadi pada hari ke-7, dan pada orang yang
tidak bekerja setelah dilakukan intervensi pemberian air seduhan bawang putih
penurunan tekanan darah hingga menjadi terpimpin pada pasien hipertensi diwilayah
normal rata-rata terjadi pada hari ke-4. Hal kerja puskesmas Krobokan Semarang.
ini dapat dilihat bahwa pada kelompok Sama dengan penelitian
responden yang tidak bekerja lebih cepat Sutrisno (2015) Hasil penelitian
mengalami penurunan tekanan tekanan menunjukkan Terdapat perbedaaan yang
darah dibandingkan dengan responden yang signifikan pada TD sistole dan diastole
bekerja. Menurut peneliti hal ini terjadi pretest dan posttest kelompok perlakuan (p
karena responden yang bekerja memiliki value=0.000). Ada perbedaaan signifikan
tingkat stress yang lebih tinggi karena pada TD sistole dan diastole pretest dan
memikirkan pekerjaan yang belum selesai posttest kelompok kontrol (p value=0.000).
atau ada masalah dengan pekerjaan. Stress Terdapat perbedaan yang signifikan pada
akan meningkatkan resistensi pembuluh TD sistole maupun diastole antara kelompok
darah perifer dan curah jantung sehingga perlakuan dengan kelompok kontrol (p
akan menstimulasi aktivitas saraf simpatik value=0.000). Dapat pemberian seduhan
dan menyebabkan peningkatan tekanan pada bawang putih terpimpin efektif terhadap
pembuluh darah. Hal ini sejalan dengan penurunan tekanan darah pada klien dengan
penjelasan jurnal diatas menunjukan bahwa hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
orang yang mengalami stress mempunyai Purwodadi I Grobogan.
risiko untuk menderita hipertensi 2 kali lebih Kemudian diperkuat dengan penelitian
besar dibandingkan dengan orang yang tidak Nata (2018) Hasil penelitian menunjukan
mengalami stress. bahwa rata-rata tekanan arteri (MAP) pretest
adalah 118,8235 dan nilai MAP post test
Analisa Bivariat adalah 112,4118 dengan demikian terdapat
penurunan tekanan darah yang bermakna
Pengaruh pemberian air seduhan bawang secara statistik (p) value = 0,004 atau < 0,05,
putih terhadap tekanan darah pada setelah terapi imajinasi terbimbing.
pasien hipertensi di wilayah kerja Menurut asumsi peneliti, Pada
puskesmas rawang tahun 2021. penelitian ini peneliti melakukan pretest dan
Tekanan darah manusia secara posttest pengukuran tekanan darah
alami berfluktasi sepanjang hari. Tekanan responden setiap harinya dan melakukan
darah tinggi atau hipertensi menjadi masalah intervensi terapi relaksasi guided imagery
hanya bila tekanan darah tersebut persisten. selama 15 menit 1 kali dalam sehari selama
Tekanan darah tersebut membuat system 7 hari berturut-turut yaitu pada pagi hari.
sirkulasi dan organ yang mendapat suplai Menurut peneliti relaksasi merupakan
darah (termasuk jantung dan otak) menjadi intervensi wajib yang harus dilakukan pada
tegang (Manuntung, 2018). Penelitian ini setiap terapi anti hipertensi terutama
sejalan dengan penelitian Aswad (2019) relaksasi guided imagery. Intervensi terapi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa relaksasi Guided imagery dapat memberikan
Berdasarkan analisis statistik Uji Wilcoxon manfaat yang baik bagi pasien dengan
nilai p < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha hipertensi yaitu dapat menurunkan angka
diterima, sehingga dari hasil tersebut dapat tekanan darah baik systolik maupun
disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh diastolik dilihat dari hasil p value yaitu
pemberian bawang putih Terbimbing 0,0005. Dan karena efek dari terapi
Terhadap Tekanan Darah pada Pendierita relaksasi Guided Imagery itu sendiri yang
Hipertensi di Panti Wirda Ilomata Kota sangat bermanfaat untuk menurunkan
Gorontalo. Didukung oleh penelitian Fuad tekanan darah responden yang mana terapi
(2015) Hasil penelitian, penelitian ini ini dapat menimbulkan relaksasi dan
menggunakan uji normalitas shafiro-wilk imajinasi positif kemudian Tubuh akan
yang menunjukkan p value <0,05 maka data mengeluarkan hormone endorphin kemudian
berdistribusi tidak normal. Selanjutnya Hormone endorphin menurunkan
dilakukan uji beda menggunakan wilcoxon neurotransmitter berupa katekolamin,
signed rank test dengan nilai p < 0,05 yang Katekolamin dalam pembuluh darah dapat
berarti ada perbedaan yang signifikan antara mengakibatkan Denyut jantung menurun dan
tekanan darah sebelum dan sesudah tekanan darah menjadi menurun.
putih adalah systole yaitu 143,90
Keterbatasan Penelitian mmHg dan diastole yaitu 88,25 mmHg
Dalam tahap mencari atau menseleksi (tidak hipertensi).
responden selama proses penelitian Peneliti 3. Rata-rata tekanan darah systole pretest
sedikit kesulitan dalam mendapatkan dan posttest adalah 1,6 mmHg dan beda
persetujuan responden untuk berpartisipasi rata-rata tekanan darah diastole pretest
dalam penelitian terkait dengan masa dan posttest adalah 0,35 mmHg. Artinya
pandemic Covid-19. banyak calon-calon terdapat pengaruh pemberian air seduhan
responden yang peneliti tidak ikut sertakan bawang putih terhadap tekanan darah
sebagai responden penelitian karena masalah pada pasien dengan hipertensi diwilayah
sulitnya mendapatkan persetujuan kerja puskesmas rawang Kota Sungai
penandatanganan informant consent, Penuh. Tekanan darah systole, Hasil uji
sebagian besar dari calon responden tersebut statistic didapatkan nilai p=0,000 (p
mengatakan bahwa dia tidak ingin ikut <0,05). Kemudian tekanan darah diastole
berpartisipasi dalam kegiatan apapun selama Hasil uji statistic didapatkan nili p=0,000
masa pandemic Covid-19 ini masih (p < 0,05).
berlangsung terutama dalam hal menyangkut Saran
pemeriksaan kesehatan termasuk Tempat penelitian
pengukuran tekanan darah yang akan Hasil penelitian ini dapat memberikan
dilakukan padanya. manfaat bagi puskesmas yaitu menjadi
Waktu yang tersedia untuk mengontrol asuhan keperawatan dalam penanganan
responden terbatas. Jumlah responden dalam hipertensi yang berfokus pada tindakan
penelitian ini adalah sebanyak 20 orang kuratif khususnya terhadap pengobatan
(cukup banyak) dalam penelitian ini peneliti hipertensi secara non farmakologis.
dibantu oleh dua orang rekan peneliti, jadi Bagi peneliti selanjutnya
penelitian ini dilakukan oleh tiga orang. Hasil penelitian ini dapat dilanjutkan
Peneliti sendiri melakukan intervensi oleh peneliti selanjutnya dengan judul yang
penelitian kepada 13 responden, kemudian sama hanya saja pelaksanaan tindakannya
Rekan satu melakukan penelitian kepada 12 dapat dilakukan secara serentak dengan cara
responden, sedangkan Rekan dua melakukan mengumpulkan responden ditempat yang
penelitian kepada 12 responden lagi. sama untuk mempermudah melakukan
Walapun demikian jumlah responden masih tindakan dan untuk mendapatkan hasil
dikatakan cukup banyak mengingat waktu penelitian yang lebih baik lagi.
melakukan tindakan dilakukan pada pagi Bagi Institusi Pendidikan
hari semuanya dan dilakukan selama 14 hari Hasil penelitian dapat dimanfaatkan
dan setiap 1 responden menghabiskan waktu sebagai bahan pratikum perkuliahan dan
lebih kurang 25 menit oleh karena itu menjadi dasar atau data pendukung untuk
peneliti dan kedua rekan peneliti merasa penelitian selanjutnya terutama yang
kalau waktu untuk mengontrol keseluruhan berkaitan dengan pengaruh pemberian air
responden secara penuh itu terbatas. seduhan bawang putih terhadap tenakan
darah.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan DAFTAR RUJUKAN
pembahasan tentang Pengaruh pemberian air Akmal, M. 2016. Ensiklopedia Kesehatan
seduhan bawang putih Terhadap Tekanan untuk Umum. Jogjakarta : Ar-
Darah Dengan Hipertensi Diwilayah Kerja Ruzz Media.
Puskesmas Rawang Tahun 2021 dapat Ananim. 2014. Peraturan Kepala Badan
disimpulkan bahwa : Pengawas Obat dan Makanan
1. Rata-rata tekanan darah responden Rupublik Indonesia Nomor 12
sebelum diberikan air seduhan bawang Tahun 2014 Tentang
putih adalah systole yaitu 145,50 Persyaratan Mutu Obat
mmHg dan diastole yaitu 88,60 mmHg Tradisional. Jakarta.
(hipertensi stadium 1) Andereto, o. 2015. Apotik Herbal di Sekitar
2. Rata-rata tekanan darah responden Anda Solusi Pengobatan 1001
sesudah diberikan air seduhan bawang Penyakit Secara Alami dan
Sehat Tanpa Efek Samping. dan Informasi Kementrian
Jakarta : Pustaka Ilmu Kesehatan RI.
Sementara. Madrigal, L. Brady, J. & Blell, M. 2011.
Astawan, M. 2016. Sehat dengan Rempah Obesity, Hypertension, and
dan Bumbu Dapur. Jakarta : Migration : A Meta-Analysis
Kompas Media Nusantara. of Populations of The South
Bell K, Twigss J, Orlin BR. 2015. Asian Diaspora. Human
Hypertension:The Silent Biologi, Vol. 83, No. 1, hlm
Killer. Updated JNC 8 71-86.
Recommendation. Continuing Magase H, dkk. 2011. Intake of Garlic and
Study. Auburn University : Its Bioactive Componens. New
Alabama York : American Society of
Brunner & Suddartth. 2013. Text Book of Nutrition.
Medical Surgical Nursing Majid, 2015. Pendekatan Ilmiah dalam
12th ed. P. B. Kedokteran, ed. Implementasi Kurikulum
Jakarta; EGC. 2013. Bandung : PT Remaja
Dharmeizar. 2012. Hipertensi. Medicinus : Rosdakarya.
Scientific Journal of Manurung 2018. Hubungan Pengetahuan
Pharmaceutical Development dan Sikap Lansia dengan
and Medical Application, Vol. Pencegahan Hipertensi di
25, No. 1, hlm 3-8. Desa Gotting Sidodadi
Dinkes Kabupaten Kerinci. 2020. Kabupaten Asahan. Jakarta :
ESH/ESC. 2013). Guidelines for the Tim.
management of arterial Mulyani, dkk. 2016. Tumbuhan Herbal
hypertension: The Task Force Sebagai Jamu
for the management of arterial PengobatanTradisional
hypertension of the European terhadap Penyakit Dalam
Society of Hypertension (ESH) Serat Primbon Jampi Jawi.
and the European Society of Jilid 1. J. Penelitian. Hum. 21
Cardiology (ESC). Journal of (2), 73-79.
Hypertension, 31, 1281-1357. Notoatmodjo. (2012). metodologi penelitian
Herliana, E. 2013. Penyakit Asam Urat notoatmodjo, 2012.pdf.
Kandas Berkat Herbal. Jakarta
: Fmedia. Oxorn, H & Forte. 2010. Ilmu Kebidanan :
Hidayat. (2013). metodologi penelitian 2 Patologi dan Fisiologi
hidayat, 20013.pdf. Persalinan. Yogyakarta : C. V
Ismail, I. 2017. Faktor yang Mempengaruhi Andi Office.
Keputusan Masyarakat Oktaviani, M. (2019). Pemberian Relaksasi
Memilih Obat Tradisionaldi Imajinasi Terbimbing Untuk
Gampong Lam Ujong. Idea Penurunan Tekanan Darah
Nurs. J. (6). Hlm 7-14. Pada Lansia Penderita
Ismiyana, F dkk. 2013. Gambaran Hipertensi di Wilayah
Penggunaan Obat Tradisional Puskesmas Jepang Kecamatan
untuk Pengobatan Sendiri Mejobo Kabupaten Kudus. In
pada Masyarakat di Desa JPK Jurnal Profesi
Jimus Polanharjo Klaten. Keperawatan Akademi
Surakarta : Universitas Keperawatan Krida Husada
MuhammadiyahSurakarta. P-ISSN (Vol. 6).
Jurnaedi, E. Dkk. 2013. Hipertensi Kandas Padila. 2017. Asuhan Keperawatan Penyakit
Berkat Herbal. Jakarta : Dalam. Yogyakarta : Nuha
Fmedia. Medika.
Kemenkes RI. 2016. Hipertensi. Infodation Pranata, Andi Eka, dkk. 2017. Keperawatan
Pusat Data dan Informasi Medikal Bedah. Yogyakarta :
Kementrian Kesehatan RI. Nuha Medika.
,2019. Hipertensi. Infodation Pusat Data Rahayuda, I. G. S. 2016. Identifikasi Jenis
Obat Berdasarkan Gambar
Logo pada Kemasan
Menggunakan Metode Naice
Bayes. Oajis 6 (1), 17-32.
Saputra, S. A. 2015. Identifikasi Bahan
Kimia Obat Dalam Jamu
Pegel Linu Seduh dan
Kemasan yang di Jual di
Pasar Bandar. J. Wiyata 2.
(2). Hlm 188-192.
Sari, R. L. O. K. 2012. Pemanfaatan Obat
Tradisional dengan
Pertimbangan Manfaat dan
Keamanannya. Pharm. Sci.
Res. PSR 3.
Satria, D. 2013. Complementary And
Alternative Medicine (CAM):
Fakta atau Janji?. Idea Nurs.
J. Lv (3), 82-90.
Setianti, N. S & Fitria, N. C. 2018. Manfaat
Air Seduhan Bawang Putih.
Surakarta : PKU
Muhammadiyah.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Pendidikan, pendekatan
kuantitatif, kualitatif, dan
R&D (1st ed.). Bandung:
Alfabeta.
Udjianti, W. 2010. Keperawatan
Kardiovaskuler. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
Waldron, N. H dkk. 2012. Impact Of
Periporative Dexamethasone
OnPostoperative
AnalgesiaAnd Sideeffects :
Systematic Review and
Metaanalysis. Br. J. Anaesth.
110 (2). Hlm 387-398.
Werner, D dkk. 2010. Apa yang Anda
Kerjakan Apabila Tidak Ada
Dokter. Yogyakarta : Yayasan
Essentia Medica.
Widyastuti, I. 2015. Pengaruh Terapi
Murottal Surat Ar-Rahman
terhadap Tekanan Darah pda
Lanjut Usia (Lansia)
Penderita Hipertensi di
Posyandu Lansia Konanga
Wilayah Kerja UPK
Puskesmas Siantan Hulu
Kecamatan Pontianak Utara.
Pontianak: Universitas
Tanjungpura.

You might also like