You are on page 1of 11

JOURNAL OF Public Health Concerns, Volume 1, No.

3, October 2021: 151-161

INFORMASI ARTIKEL
Received: October, 05, 2021
Revised: October, 06, 2021
Available online: October, 07 2021
at : https://e-jurnal.iphorr.com/index.php/phc

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive
muscle relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

M Arifki Zainaro, Eka Yudha Chrisanto, Aria winara*

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati


Korespondensi Penulis: Aria Winara *Email: ariawinara16@gmail.com

Abstract

Background : The global epidemiological transition has resulted in changes in disease patterns from
infectious diseases to non-communicable diseases (NCDs) which include degenerative diseases. Non-
communicable diseases such as cardiovascular disease, cancer, diabetes, hypertension and chronic lung
disease have replaced infectious diseases as the leading cause of death worldwide. Hypertension is a
silent killer where symptoms can vary in each individual and are almost the same as symptoms of other
diseases. The symptoms are headache/heaviness in the neck, dizziness (vertigo), heart palpitations,
fatigue, blurred vision, ringing in the ears (tinnitus), and nosebleeds. The prevalence of hypertension in
Lampung province based on the results of blood pressure measurements is 24.7%. While the prevalence
of hypertension in Lampung province based on the diagnosis of health workers was 7.4%, plus cases
taking hypertension medication, the prevalence of hypertension based on interviews slightly increased to
7.6%. Of the top 10 most diseases in Lampung province, in 2016 hypertension was in seventh place with
5.29% and increased to fifth in 2017 with 7.05% and in 2018 hypertension increased again to third with
11.01%.
Purpose: To know the effectiveness of foot massage on reducing blood pressure in patients with
hypertension in the Kotabumi area, North Lampung regency in 2021.
Method: this nursing care method is to describe in the form of a case review that analyzes a nursing care
problem in patients with hypertension. The research location was conducted in Kotabumi, North Lampung.
Results: the results of a case review on a client found the main complaint of headache. In establishing the
diagnosis, the risk of decreased cardiac output is related to the presence of vasoconstriction. The
evaluation of the diagnostic case is that the problem is partially resolved.
Conclusion: Based on the evaluation of the problem can be partially resolved. We recommend that foot
massage therapy (foot massage) and Progressive Muscle Relaxation (PMR) are carried out regularly 2x a
day for 5 days, so that high blood pressure can fall stably and can reduce the risk of decreased cardiac
output in clients with hypertension.
Keywords : Hypertension; Foot Massage; Blood Pressure;Effectiveness.

Abstrak

Pendahuluan : Transisi epidemiologi global telah mengakibatkan perubahan pola penyakit dari penyakit
menular ke penyakit tidak menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif. Penyakit tidak menular
seperti penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes, hipertensi dan penyakit paru kronis telah menggantikan
penyakit infeksi sebagai penyebab terbanyak kematian di seluruh dunia. Hipertensi merupakan silent killer
dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hamper sama dengan gejala penyakit

151
JOURNAL OF Public Health Concerns, Volume 1, No.3, October 2021: 151-161

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive muscle relaxation
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa berat di tengkuk, pusing (vertigo), jantung berdebar-
debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan. Prevalensi hipertensi di
provinsi Lampung berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah yaitu 24,7%. Sedangkan prevalensi
hipertensi provinsi Lampung berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 7,4%, ditambah kasus yang
minum obat hipertensi prevalensi hipertensi berdasarkan wawancara sedikit bertambah menjadi 7,6%.
Dari 10 besar penyakit terbanyak di provinsi Lampung, pada tahun 2016 hipertensi menduduki urutan
ketujuh dengan jumlah 5.29%dan meningkat menjadi urutan kelima pada tahun 2017 dengan jumlah
7.05% dan pada tahun 2018 hipertensi meningkat lagi menjadi urutan ketiga dengan jumlah 11,01%
Tujuan : Diketahui Efektivitas Foot Massage Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Di Wilayah Kotabumi Kabupaten Lampung Utara Tahun 2021.
Metode : metode asuhan keperawatan ini adalah mendeskripsikan dalam bentuk review kasus yang
mengananalisis suatu masalah asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami hipertensi. Lokasi
penelitian dilakukan di Kotabumi Lampung Utara.
Hasil: hasil review kasus terhadap klien ditemukan keluhan utama nyeri kepala. Pada penegakkan
diagnosis yaitu Resiko Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan adanya vasokonstriksi. Evaluasi
kasus diagnosa tersebut yaitu masalah teratasi sebagian.
Simpulan: Berdasarkan evaluasi masalah dapat teratasi sebagian. Sebaiknya terapi foot massage (pijat
kaki) dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) dilakukan secara teratur 2x sehari selama 5 hari, agar
tekanan darah yang tinggi dapat turun secara stabil dan dapat menurunkan resiko penurunan curah
jantung pada klien dengan hipertensi
Kata Kunci : Hipertensi; Foot Massage; Tekanan Darah; Efektifitas.

M Arifki Zainaro, Eka Yudha Chrisanto, Aria winara*

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati


Korespondensi Penulis: Aria Winara *Email: ariawinara16@gmail.com

152
JOURNAL OF Public Health Concerns, Volume 1, No.3, October 2021: 151-161

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive muscle
relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

PENDAHULUAN hipertensi meningkat lagi menjadi urutan


pada tahun 2015, penderita hipertensi di ketiga dengan jumlah 11,01% (Kementrian
dunia yaitu sekitar 1,13 miliar orang. Hal ini Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
menunjukkan bahwa 36,8% yang minum Studi pendahuluan yang dilakukan di
obat diantara 1 dari 3 orang di dunia yang Puskesmas Kotabumi Kabupaten Lampung
terdiagnosis penyakit hipertensi. Utara terhadap 7 orang pasien didapatkan
Diperhitungkan pada tahun 2025, jumlah hasil bahwa 2 orang dengan tekanan darah
orang yang mengalami hipertensi di dunia 140/90 mmHg, 1 orang 150/90 mmHg, 2
akan terjadi peningkatan secara terus- orang 150/100 mmHg, 1 orang 160/100
menerus setiap tahunnya yaitu akan ada mmHg, dan 1 orang dengan 180/100
penderita hipertensi sejumlah 1,5 miliar mmHg.
orang. Orang-orang yang meninggal akibat Ada beberapa terapi non farmakologis
hipertensi dan komplikasi diperkirakan juga yang telah direkomendasikan oleh JNC
ada 9,4 juta setiap tahun. (World Health untuk merawat pasien hipertensi pada
Organization,2015) tingkat borderline.Terapi non farmakologis
Berdasarkan data dari Riskesdas tahun yang dimaksud seperti slow deep
2018 menyimpulkan bahwa pada tahun breathing,back massage, foot massage,
2013 prevalensi hipertensi di Indonesia dan progressive muscle relaxation (PMR)
adalah 25,8% dan pada tahun 2018 yang memberikan efek relaksasi dan dapat
jumlahnya meningkat menjadi 34,1%. meningkatkan, memulihkan serta
Prevalensi berdasarkan diagnosis dokter memelihara kesehatan fisik, mental
paling tinggi terdapat di Provinsi Sulawesi emosional dan spiritual (Putri & Amalia,
Utara yaitu 13,5% dan paling rendah di 2019).
Provinsi Papua yaitu 4,7%. Prevalensi Salah satu terapi non farmakologis yang
berdasarkan hasil pengukuran tekanan ditawarkan untuk menurunkan hipertensi
darah oleh petugas kesehatan paling tinggi yaitu terapi foot massage (pijat kaki) dan
terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan Progressive Muscle Relaxation (PMR).
yaitu 44,1% dan paling rendah terdapat di Teknik pemijatan dapat menghilangkan
Provinsi Papua yaitu 22,2% (Riset sumbatan dalam aliran darah sehingga
Kesehatan Dasar, 2018). aliran darah dan energi di dalam tubuh
Prevalensi hipertensi di provinsi kembali lancar (Fitriani, 2015).
Lampung berdasarkan hasil pengukuran Berdasarkan uraian tersebut diatas,
tekanan darah yaitu 24,7%. Sedangkan maka peneliti tertarik melakukan penelitian
prevalensi hipertensi provinsi Lampung dengan judul: “Efektivitas Foot Massage
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan Progressive Muscle Relaxation (PMR)
adalah 7,4%, ditambah kasus yang minum Terhadap Penurunan Tekanan darah
obat hipertensi prevalensi hipertensi Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah
berdasarkan wawancara sedikit bertambah Kotabumi Kabupaten Lampung Utara Tahun
menjadi 7,6%. Dari 10 besar penyakit 2021”.
terbanyak di provinsi Lampung, pada tahun
2016 hipertensi menduduki urutan ketujuh MASALAH
dengan jumlah 5.29% dan meningkat Berdasarkan Profil Kesehatan
menjadi urutan kelima pada tahun 2017 Kabupaten Lampung Utara dari 27
dengan jumlah 7.05% dan pada tahun 2018 Puskesmas di Lampung Utara diketahui

M Arifki Zainaro, Eka Yudha Chrisanto, Aria winara*

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati


Korespondensi Penulis: Aria Winara *Email: ariawinara16@gmail.com

153
JOURNAL OF Public Health Concerns, Volume 1, No.3, October 2021: 151-161

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive muscle
relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

bahwa angka kejadian hipertensi terbanyak orang dari 41.878 jumlah penduduk dengan
terdapat di Puskesmas Ketapang dengan kenaikan dari tahun 2018 sampai tahun
jumlah sebanyak 1.473 orang dari 32.074 2019 sebanyak 7% (Dinas Kesehatan
jumlah penduduk dan mengalami Lampung Utara,2019). Dari data tersebut
penurunan dari tahun 2018 ke tahun 2019 masalah yang menjadi dasar dilakukannya
sebanyak 9%. penelitian ini adalah “Apakah ada Efektifitas
Urutan kedua adalah Puskesmas Foot Massage dan Progressive Muscle
Kotabumi II dengan jumlah sebanyak 1.286 Relaxation (PMR) Terhadap Penurunan
orang dari 47.721 jumlah penduduk dengan Tekanan Pada Penderita Hipertensi Di
kenaikan dari tahun 2018 sampai tahun Wilayah Kotabumi Kabupaten Lampung
2019 sebanyak 28%. Urutan ketiga yaitu Utara Tahun 20201”?.
Puskesmas Bukit Kemuning dengan jumlah
sebanyak 982 orang dari 23.802 jumlah
penduduk dengan kenaikan dari tahun 2018
sampai tahun 2019 sebanyak 21%. Urutan
keempat adalah Puskesmas Tulang
Bawang Baru dengan jumlah sebanyak 952

Gambar 2.1 Peta Lokasi Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

METODE

Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan


Tahap persiapan dari kegiatan adalah Kegiatan ini dilakukan selama 4 hari
pembuatan pre planning, persiapan dimulai pada tanggal 1 Juli 2021 sampai
penyajian praktik, tempat, dan alat-alat dengan 4 Juli 2021 dengan mendatangi
lainnya disiapkan oleh perawat dan dibawa rumah target pemberian terapi satu persatu
ke setiap rumah warga yang menjadi target secara bertahap, kemudian dilakukan
kegiatan. Pada tanggal 30 Juni 2021 dengan tindakan serta pelatihan singkat
dilakukan pembelian perlengkapan alat-alat tentang terapi pijatan kaki dan relaksasi otot
tindakan terapi serta dilakukan pengecekan progresif.
ulang persiapan lainnya.

M Arifki Zainaro, Eka Yudha Chrisanto, Aria winara*

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati


Korespondensi Penulis: Aria Winara *Email: ariawinara16@gmail.com

154
JOURNAL OF Public Health Concerns, Volume 1, No.3, October 2021: 151-161

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive muscle
relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

Evaluasi ke puskesmas, klien tidak menyadari jika


Struktur Peserta yang mengikuti tekanan darahnya tinggi, klien tidak
sebanyak 2 orang di rumah masing-masing. mengetahui penyakit yang dideritanya, klien
Semua sudah sesuai rencana yang dibuat mengatakan suka mengkonsumsi makanan
dan perlengkapan yang digunakan untuk yang pedas, daging-dagingan yang
tindakan pelatihan sudah tersedia dan berlemak. Klien mengatakan tidak memiliki
sudah digunakan sebagaimana mestinya. alergi makanan dan klien tidak memiliki
Penggunaan bahasa yang digunakan sudah pantangan makanan. Tekanan darah
komunikatif dalam penyampaiannya, meningkat, TD: 200/100 mmHg. Klien
peserta dapat memahami materi yang mengalami fungsi intelektual kerusakan
sudah disampaikan dan dipraktekkan oleh sedang dan tidak ada gangguan kognitif.
perawat. Diagnosa keperawatan yang
Proses Pelaksanaan kegiatan dimulai setiap kemungkinan muncul pada penderita
pukul 08.00 s/d selesai selama 4 hari, hipertensi adalah sebagai berikut:
sesuai dengan jadwal yang telah a. Risiko tinggi terhadap
direncanakan. penurunan curah jantung
berhubungan dengan
HASIL peningkatan afterload,
Pada Klien pertama data yang diperoleh vasokonstriksi, iskemia
dari hasil pengkajian didapatkan bahwa miokard, hipertropi ventricular
klien tinggal satu rumah dengan anak, b. Nyeri (sakit kepala)
menantu dan cucunya, riwayat penyakit berhubungan dengan
keluarga ayah klien memiliki riwayat sakit peningkatan tekanan vaskuler
hipertensi. Klien mengeluh kepala terasa serebral
berat, klien sering memegangi lehernya dan c. Potensial perubahan perfusi
tidak mau berobat ke puskesmas, klien jaringan: serebral, ginjal,
tidak menyadari tekanannya darah tinggi, jantung berhubungan dengan
klien tidak mengetahui penyakit yang gangguan sirkulasi
dideritanya, klien mengatakan suka d. Kurangnya pengetahuan
mengkonsumsi makanan yang asin. Klien berhubungan dengan
tidak memiliki alergi makanan dan klien kurangnya informasi tentang
tidak memiliki pantangan makanan. proses penyakit dan
Tekanan darah meningkat, TD: 210/100 perawatan diri
mmHg. Klien mengalami fungsi intelektual (Wijaya & Putri, 2013; Saiful
kerusakan sedang dan tidak ada gangguan Nurhidayat, 2016)
kognitif.
Pada Klien Kedua data yang diperoleh
dari hasil pengkajian didapatkan bahwa Pada klien pertama setelah dilakukan
klien tinggal satu rumah dengan anak, tindakan keperawatan 4 x 24 jam diperoleh
menantu dan cucunya, riwayat penyakit dari hasil data subjektif : Klien mengatakan
keluarga ayah klien memiliki riwayat sakit kepala kadang-kadang terasa berat, klien
hipertensi dan stroke. Kepala terasa berat, hanya beraktivitas menyapu, klien
nyeri kepala selalu dirasakan, klien sering mengatakan nyaman bila dipijat leher dan
memegangi lehernya dan tidak mau berobat punggung, klien mengatakan melakukan

M Arifki Zainaro, Eka Yudha Chrisanto, Aria winara*

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati


Korespondensi Penulis: Aria Winara *Email: ariawinara16@gmail.com

155
JOURNAL OF Public Health Concerns, Volume 1, No.3, October 2021: 151-161

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive muscle
relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

teknik nafas dalam, dan klien mulai menyapu, sedangkan klien kedua hanya
mengurangi makanan asin, Klien diam menonton tv saja.
mengatakan melakukan Progressive Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
Muscle Relaxation (PMR) dan Foot yang menyatakan bahwa progressive
Massage 2-3x sehari (pagi, siang dan sore) muscle relaxation(PMR) adalah salah satu
ditemani oleh keluarga. Data objektif : metode untuk membantu menurunkan
tampak memegangi leher, tekanan darah tegangan sehingga otot tubuh menjadi
menurun, TD: 180/90 mmHg, suhu kulit rileks. Progressive muscle relaxation
hangat, klien tampak rileks. bertujuan untuk menurunkan kecemasan,
Klien kedua mengatakan kepala terasa stres, otot tegang dan insomnia. Pada saat
berat berkurang, klien mengatakan hanya orang mengalami ketegangan dan
menonton tv, klien mengatakan nyaman bila kecemasan yang bekerja adalah sistem
dipijat leher dan punggung, klien saraf simpatis sehingga denyut jantung,
mengatakan melakukan teknik nafas dalam, tekanan darah, pernafasan dan aliran darah
klien mulai mengurangi makanan asin, Klien ke otot sering meningkat. Pada kondisi
mengatakan melakukan Progressive Muscle stress yang terus menerus mungkin muncul
Relaxation (PMR) dan Foot Massage 2-3x efek negatif terhadap kesehatan seperti
sehari (pagi, siang dan sore) ditemani oleh tekanan darah meningkat, kolesterol
keluarga. Data objektif : tampak memegangi meningkat, distress gastrointestinal dan
leher, tekanan darah menurun, TD: 170/90 gangguan imunitas (Setyaningrum et al.,
mmHg, suhu kulit hangat, klien tampak 2018;Purwanto, 2013)
rileks Dari hasil penelitian ini juga sesuai
Pemberian terapi komplementer dengan teori yang menyebutkan bahwa
Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan salah satu terapi non farmakologis untuk
Foot Massage 2-3x sehari selama 4 hari menurunkan tekanan darah yaitu terapi pijat
memberikan efek pada tekanan darah yang (massage). Apabila terapi ini dilakukan
tinggi pada kedua klien. Tekanan darah secara teratur dapat menurunkan tekanan
pada klien pertama sebelum melakukan darah, menurunkan kadar hormon kortisol,
terapi Progressive Muscle Relaxation dan menurunkan kecemasan sehingga
(PMR) dan Foot Massage adalah 210/110 akan berdampak pada perbaikan fungsi
mmHg dan tekanan darah setelah tubuh. Hasil penelitian ini sejalan dengan
melakukan Progressive Muscle Relaxation teori yang menyebutkan bahwa terapi pijat
(PMR) dan Foot Massage menjadi 180/90 dapat merangsang jaringan otot,
mmHg, serta tekanan darah pada klien menghilangkan toksin, merilekskan
kedua sebelum melakukan terapi persendian, meningkatkan aliran oksigen,
Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan menghilangkan ketegangan otot sehingga
Foot Massage adalah 200/100 mmHg dan berdampak terhadap penurunan tekanan
setelah melakukan Progressive Muscle darah dan kecemasan (Maulana, 2016;
Relaxation (PMR) dan Foot Massage Yuliana 2018)
menjadi 170/90 mmHg. Terjadi perbedaan
penurunan tekanan pada kedua klien, hal ini Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
disebabkan karena klien pertama tidak ada perbedaan efektifitas yang
melakukan aktivitas ringan seperti signifikan antara terapi foot massage dan
terapi progressive muscle relaxation. Hal ini

M Arifki Zainaro, Eka Yudha Chrisanto, Aria winara*

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati


Korespondensi Penulis: Aria Winara *Email: ariawinara16@gmail.com

156
JOURNAL OF Public Health Concerns, Volume 1, No.3, October 2021: 151-161

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive muscle
relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

dapat disebabkan oleh berbagai faktor darah. Pada saat melakukan massage pada
diantaranya seperti usia. Faktor lainnya otot kaki maka tingkatan tekanan ke otot ini
seperti responden yang memiliki genetik secara bertahap untuk mengendurkan
hipertensi, dapat mempengaruhi hasil dari ketegangan sehingga membantu
efektifitas terapi yang memperlancar aliran darah ke jantung dan
dilakukan.(Artiyaningrum, 2016) tekanan darah menjadi turun (Yanti et al.,
Gerakan massage dapat menurunkan 2019).
tekanan darah. Gerakan mengusap Pada terapi progressive muscle
(Effleurage) adalah gerakan berirama yang relaxation akan menghasilkan relaksasi
khususnya dipakai untuk menurunkan pada tubuh sehingga dapat menghambat
pengeluaran hormon kortisol sehingga peningkatan saraf simpatik yang diharapkan
pengurangan stres dapat terjadi karena agar hormon penyebab disregulasi tubuh
adanya respon rileks. Selain itu, gerakan dapat dikurangi jumlahnya. Sistem saraf
melingkar (friction) dengan penekanan lebih parasimpatik adalah sistem saraf yang
menggunakan ibu jari bertujuan untuk mendominasi pada keadaan tenang dan
penyembuhan ketegangan otot dan akibat santai serta memiliki fungsi yang
asam laktat yang berlebih. Apabila berlawanan dengan saraf simpatik sehingga
dilakukan gerakan ini asam laktat akan akan memperlambat kerja alat-alat internal
berkurang, sehingga peredaran darah tubuh seperti penurunan detak jantung,
dalam pembuluh darah menjadi lebih lancar penurunan irama pernafasan, penurunan
(Wahyuni & Priyanto, 2017). Prinsipnya, tekanan darah dan metabolisme tubuh
pijat yang dilakukan pada penderita (Rahmawati et al., 2018). Terapi
hipertensi adalah untuk memperlancar progressive muscle relaxation dapat
aliran energi di dalam tubuh sehingga meningkatkan relaksasi dengan
gangguan penyakit hipertensi dan menurunkan aktivitas saraf simpatik dan
komplikasinya dapat diminimalisir. Ketika meningkatkan aktivitas saraf parasimpatik
semua jalur energi terbuka dan aliran energi sehingga terjadi vasodilatasi diameter
tidak terhalang lagi oleh ketegangan otot arteriol. Sistem saraf parasimpatik
dan hambatan lain maka risiko hipertensi melepaskan neurotransmitter asetilkolin
dapat ditekan (Umamah & Paraswati, untuk menghambat aktivitas saraf simpatik
2019). dengan menurunkan kontraktilitas otot
Dalam semua organ dan jaringan tubuh jantung, vasodilatasi arteriol dan vena
manusia terdapat sekitar 4 milyar kapiler kemudian menurunkan tekanan darah
(pembuluh darah). Di dalam kapiler terjadi (Medika, 2017; Tyani & Hasneli, 2015).
pertukaran darah dalam jaringan dan
sekitarnya, pelepasan zat asam dan zat Hal ini sejalan dengan penelitian yang
makanan, serta pengambilan zat asam dilakukan oleh (Rahmawati, Musviro &
arang dan sisa-sisa pembakaran oleh Deviantony, 2018). Dalam penelitiannya
darah. Dengan cara melakukan penekanan- terhadap 24 orang pasien hipertensi
penekanan atau massage yang dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan
pada kaki, akan memberikan efek untuk tekanan darah baik sistole maupun diastole
melancarkan peredaran darah dalam pada pasien hipertensi setelah diberikan
pembuluh kapiler. Massage pada otot-otot terapi progressive muscle relaxation dengan
besar kaki dapat memperlancar sirkulasi p value masing-masing sistole dan diastole

M Arifki Zainaro, Eka Yudha Chrisanto, Aria winara*

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati


Korespondensi Penulis: Aria Winara *Email: ariawinara16@gmail.com

157
JOURNAL OF Public Health Concerns, Volume 1, No.3, October 2021: 151-161

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive muscle
relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

0,000 dan 0,000. Hal ini menunjukkan


bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
pada terapi progressive muscle relaxation
dan terapi foot massage terhadap
penurunan nilai diastole pada pasien
hipertensi di Kotabumi Kabupaten Lampung
Utara tahun2021.

M Arifki Zainaro, Eka Yudha Chrisanto, Aria winara*

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati


Korespondensi Penulis: Aria Winara *Email: ariawinara16@gmail.com

158
JOURNAL OF Public Health Concerns, Volume 1, No.3, October 2021: 151-161

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive muscle
relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

Gambar 4.1 Foto Kegiatan PKM Gambar 4.4 Foto Kegiatan PKM

Gambar 4.2 Foto Kegiatan PKM Gambar 4.5 Foto Kegiatan PKM

Gambar 4.3 Foto Kegiatan PKM Gambar 4.6 Foto Kegiatan PKM

M Arifki Zainaro, Eka Yudha Chrisanto, Aria winara*

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati


Korespondensi Penulis: Aria Winara *Email: ariawinara16@gmail.com

159
JOURNAL OF Public Health Concerns, Volume 1, No.3, October 2021: 151-161

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive muscle
relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

SIMPULAN Penderita Yang Melakukan


Setelah dilakukan pengkajian pada klien Pemeriksaan Rutin Di Puskesmas
dengan masalah resiko penurunan curah Kedungmundu Kota Semarang Tahun
jantung, memiliki ciri khas tersendiri berupa 2014
mengeluh kepala terasa berat dan tekanan available from :
darah yang tinggi. http://lib.unnes.ac.id/20420/1/64114100
Diagnosa keperawatan yang muncul 92-S.pdf
pada kasus nyata berdasarkan kondisi dan
respon . Adapun diagnosa keperawatan Dinas Kesehatan Lampung Utara (2019).
yang muncul sebagai berikut: resiko Profil Dinas Kesehatan Lampung Utara:
penurunan curah jantung berhubungan Kotabumi
dengan adanya vasokonstriksi, nyeri akut
berhubungan dengan penyumbatan Fitriani, F. (2015). Pengaruh Masase Kaki
pembuluh darah, dan kurang pengetahuan Terhadap Penurunan Tekanan Darah
berhubungan dengan kurang informasi. pada Penderita Hipertensi di Wilayah
Pelaksanaan pada pengelolaan kasus Kerja Puskesmas Bontomarannu
resiko penurunan curah jantung pada lansia Kabupaten Gowa (Doctoral dissertation,
harus selalu disesuaikan dengan kondisi Universitas Islam Negeri Alauddin
dan keluhan , dan lingkungan, serta Makassar).
kemampuan, dengan melibatkan peran Kementerian Kesehatan Republik
perawat sehingga tujuan dapat tercapai Indonesia. (2018). Riskesdas: angka
dengan baik. kejadian 10 penyakit di indonesia.
Evaluasi pada klien dengan masalah Retrieved from :
resiko penurunan curah jantung harus https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uplo
dilakukan setiap hari pada akhir tindakan ad/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-
keperawatan, digunakan sebagai hasil riskesdas-2018_1274.pdf
tindakan keperawatan dan digunakan
sebagai tindak lanjut rencana keperawatan. Maulana, F. H. (2016). Pengaruh Masase
Dokumentasi keperawatan dilakukan Ekstremitas Bawah Dengan Minyak
dengan mendokumentasikan semua Esensial Lavender Terhadap Penurunan
kegiatan dan hasilnya, mulai dari Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
pengkajian sampai dengan ke dalam Hipertensi Di Uptd Griya Werdha
catatan perawat yang ada dalam status Surabaya Penelitian Pre Eksperimental
klien sebagai bukti tanggung jawab dan (Doctoral Dissertation, Universitas
tanggung gugat dikemudian hari. Airlangga).

DAFTAR PUSTAKA Medika, T. B. (2017). Berdamai Dengan


Hipertensi. Jakarta: Bumi Medika.
Artiyaningrum, B. (2015). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Hipertensi Tidak Terkendali Pada

M Arifki Zainaro, Eka Yudha Chrisanto, Aria winara*

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati


Korespondensi Penulis: Aria Winara *Email: ariawinara16@gmail.com

160
JOURNAL OF Public Health Concerns, Volume 1, No.3, October 2021: 151-161

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive muscle
relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Umamah, F., & Paraswati, S. (2019).
Aplikasi Asuhan Keperawatan Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki
Berdasarkan Diagnosa Medis & Dengan Metode Manual Terhadap
NANDA. Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Di Wilayah Karangrejo Timur
Nurhidayat, S. (2016). Asuhan Keperawatan Wonokromo Surabaya. Jurnal Ilmu
Pada Pasien Hipertensi Dengan Kesehatan Vol, 7(2).
Pendekatan Riset.
Wahyuni, W., Suhariyanti, E., & Priyanto, S.
Purwanto, B. (2013). Herbal dan (2017). Efektivitas relaksasi otot
keperawatan Komplementer. progresif dan massage kaki dengan
Yogyakarta: Nuha Medika, 108-109. pemberian essential oil kenanga dalam
menurunkan tekanan darah tinggi pada
Putri, D. M. P., & Amalia, R. N. (2019). lansia. URECOL, 335-344.
Terapi Komplementer Konsep dan
Aplikasi Dalam keperawatan. World Health Organization. (2015). Raised
Rahmawati, P. M., Musviro, M., & blood pressure. Diakses dari:
Deviantony, F. (2018). Efektifitas https://www.who.int/health-
Progressive Muscle Relaxation (Pmr) topics/hypertension#tab=tab_1
Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi. The Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2013). KMB;
Indonesian Journal Of Health Science, Keperawatan Medikal Bedah
188-193. (Keperawatan Dewasa).
Riset kesehatandas. (2018). Hasil Utama Yanti, E., Rahayuningrum, D. C., & Arman,
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). E. (2019). Efektifitas Massase
Journal of Physics A: Mathematical and Punggung Dan Kaki Terhadap Tekanan
Theoretical, 44(8), 1-200. Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal
Kesehatan Medika Saintika, 10(1), 18-
Setyaningrum, N., Permana, I., & Yuniarti, 31.
F. A. (2018). Progressive Muscle
Relaxation dan Slow Deep Breathing Yuliana, V. (2018). Asuhan Keperawatan
pada Penderita Hipertensi. Jurnal Pada Lansia Hipertensi Dengan
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Penerapan Massage Punggung Di
(JPPNI), 2(1), 33-43. Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Pucang Gading Semarang (Doctoral
Tyani, E. S., & Hasneli, N. (2015). Efektifitas dissertation, Universitas Muhammadiyah
relaksasi otot progresif terhadap Semarang).
tekanan darah pada penderita hipertensi
esensial (Doctoral dissertation, Riau
University).

M Arifki Zainaro, Eka Yudha Chrisanto, Aria winara*

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati


Korespondensi Penulis: Aria Winara *Email: ariawinara16@gmail.com

161

You might also like