Professional Documents
Culture Documents
Abstract : Hypertension is a health problem that interferes with the cardiovascular system and can cause death.
In the elderly the management of hypertension can be done with healthy heart exercise series I. The purpose of
this study was to determine the effect of prolanis exercise on reducing blood pressure in productive elderly (45-
59 years) in Kaweng Village, the work area of Bangka Kenda Public Health Center. The research method is
quantitative pre-experimental designs in the form of one-group pre-post test design. The research location is in
Kaweng Village, the work area of Bangka Kenda Public Health Center. The sampling technique is purposive
with a total of 30 respondents. Data analysis using Wilcoxon test. The results showed that after exercise for 6
times there was a change in blood pressure from the results of pre and post comparisons with a statistical test
value of p value 0.000 <0.05 so it can be concluded that there is an effect of healthy heart exercise series I on
reducing blood pressure in productive elderly in Kaweng Village, the work Area of Bangka Kenda Public
Health Center. Healthy heart exercise therapy series I is expected to be used as a non-pharmacological therapy in
lowering blood pressure in productive elderly.
Keywords : Hypertension, elderly, prolanis exercise.
Abstrak : Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang mengganggu sistem kardiovaskuler dan
dapat menyebabkan kematian. Pada lansia penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan senam jantung
sehat seri I. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh senam prolanis terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia produktif (45-59 tahun) di Dusun Kaweng wilayah kerja Puskesmas Bangka Kenda.
Metode penelitian yakni metode kuantitatif pra-eksperimental designs bentuk one-group pre-post test design.
Lokasi penelitian di Dusun Kaweng wilayah kerja Puskesmas Bangka Kenda. Teknik sampling yakni purposive
dengan total responden sebanyak 30 orang. Analisa data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa setelah latihan selama 6 kali terjadi perubahan tekanan darah hasil perbandingan pre dan
post dengan nilai uji statistik p value 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh senam
jantung sehat seri I terhadap penurunan tekanan darah pada lansia produktif di Dusun Kaweng Wilayah Kerja
Puskesmas Bangka Kenda. Terapi senam jantung sehat seri I diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu terapi
non farmakologis dalam menurunkan tekanan darah pada lansia produktif.
Kata kunci : Hipertensi, lansia, senam prolanis.
10
JWK: Vol 7, No 1, Thn 2022 (ISSN: 2548-4702)
11 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 7, Nomor 1, Juni 2022 (ISSN: 2548-4702)
oleh beberapa faktor risiko yakni riwayat Senam prolanis adalah bentuk latihan
keluarga, usia, jenis kelamin, merokok, senam aerobik program dari pemerintah
kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, yang dijalankan oleh Badan Penyelenggara
kebiasaan minum kopi, kebiasaan konsumsi Jaminan Sosial (BPJS). Program prolanis
makanan yang banyak mengandung garam, diberikan untuk pra lansia dan lansia kisaran
kebiasaan konsumsi makanan lemak, dan usia 45-60 tahun (BPJS Kesehatan, 2014).
stres) (Aulia, 2017). Senam yang termasuk dalam aktivitas
Menurut data Riskesdas 2018, pada prolanis yaitu senam jantung sehat, senam
penduduk usia 15 tahun keatas didapatkan bugar lansia, senam osteoporosis dan senam
faktor risiko untuk proporsi masyarakat yang aerobic low impact. Senam prolanis terbukti
kurang aktivitas fisik sebanyak 35,5%. berpengaruh dalam menurunkan tekanan
Aktivitas fisik pada lansia sangat darah sistol dan diastol pada lansia yang
berpengaruh pada tekanan darah, dimana menderita hipertensi yang dilakukan selama
semakin kurang lansia melakukan aktivitas tiga minggu (Inriani et al., 2021) dan sampel
fisik maka tekanan darah akan meningkat dalam penelitian tersebut adalah usia pra
sehingga dapat dikatakan bahwa kurangnya lansia (45-59 tahun) dan usia lansia (60-69
aktivitas fisik membuat organ tubuh dan tahun), sedangkan pada penelitian ini sampel
pasokan darah maupun oksigen menjadi yang akan mengikuti senam jantung sehat
tersendat sehingga meningkatkan tekanan adalah lansia produktif (45-59 tahun) dan
darah (Makawekes et al., 2020). Aktivitas akan dilakukan 2 kali seminggu selama 3
fisik mampu menunjukkan pengurangan minggu dengan durasi 20 menit dan lansia
risiko kematian sebanyak 29% hingga 67% hipertensi yang mengikuti senam adalah
pada pasien dengan aktivitas fisik tinggi, dan lansia dengan derajat hipertensi ringan.
sebanyak 12% sehingga 35% pada pasien Puskesmas Bangka Kenda merupakan
dengan aktivitas fisik sedang (Sidiq, 2019). salah satu Puskesmas dengan kejadian
Tekanan darah yang terus menerus hipertensi yang meningkat dari tahun ke
tinggi dalam jangka waktu lama pada lansia tahun dengan kenaikan data dari tahun 2019
dapat menimbulkan komplikasi. Komplikasi sebanyak 533 orang dengan rentang usia 45-
yang dapat ditimbulkan antara lain penyakit 59 tahun untuk laki-laki sebanyak 118 orang
stroke, gagal ginjal, penyakit jantung dan perempuan sebanyak 236 orang,
koroner, dan bahkan bisa menyebabkan sedangkan usia 60 tahun keatas sebanyak
kematian (Nuraini, 2015). Oleh karena itu, 179 orang, kemudian meningkat menjadi
pemerintah Indonesia melalui puskesmas 641 orang di tahun 2020 dengan rentang usia
melakukan penanganan hipertensi dengan 45-59 tahun untuk laki-laki sebanyak 166
Program Indonesia Sehat dengan orang dan perempuan sebanyak 260 orang,
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan senam sedangkan usia 60 tahun keatas sebanyak
Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit 215 orang.
Kronis). Senam prolanis diterapkan di
Puskesmas Bangka Kenda dengan 16 titik
13 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 7, Nomor 1, Juni 2022 (ISSN: 2548-4702)
posbindu. Namun, sejak 2020 kegiatan responden. Kegiatan penelitian ini dilakukan
prolanis dilakukan di satu titik posbindu di rumah Kader Dusun Kaweng. Latihan
yang terletak di Dusun Kaweng karena selama 3 minggu dengan rincian 2 kali
lansia dengan hipertensi paling banyak latihan setiap minggu. Durasi setiap latihan
berada di Dusun Kaweng sebanyak 63 selama 20 menit. Di awal latihan peneliti
orang. Kegiatan senam di Dusun Kaweng melakukan skrining pada sampel yang sesuai
dilakukan hanya 1 kali dalam sebulan, dan dengan kriteria dan mendapatkan
belum dikontrol sejauh mana tingkat persetujuan terlebih dahulu dari responden
keberhasilannya selama ini. Selain itu, melalui pengisian informed consent. Pada
keikutsertaan warga Dusun Kaweng latihan pertama peneliti membagikan leaflet
tergolong cukup aktif dalam mengikuti serta menjelaskan secara singkat isi leaflet
senam karena kebanyakan warga tidak kepada responden. Sebelum melakukan
mengetahui efektifitas dari senam yang senam jantung sehat seri I, peneliti
dilakukan. Sejak awal bulan Januari 2021, melakukan pengukuran tekanan darah
program prolanis di Dusun Kaweng sudah menggunakan tensimeter air raksa dan
tidak terlaksana karena semakin kurangnya mencatat hasil pengukuran. Setelah
warga yang mengikuti senam. dilakukan pengukuran, peneliti
Berdasarkan konsep dan permasalahan mewawancarai responden tentang obat yang
diatas penulis tertarik melakukan penelitian dikonsumsi, waktu terakhir minum obat,
untuk mengetahui pengaruh senam prolanis aktivitas atau kebiasaan yang sering
(senam jantung sehat) terhadap penurunan dilakukan. Kemudian peneliti bersama
tekanan darah pada lansia produktif (45-59 responden melakukan simulasi senam
tahun) di Dusun Kaweng wilayah kerja jantung sehat seri I di luar rumah selama 20
Puskesmas Bangka Kenda. menit. Gerakan senam terdiri dari gerakan
pemanasan, gerakan inti, dan gerakan
METODE pendinginan. Setelah melakukan senam,
Jenis penelitian yang digunakan adalah responden diberi waktu untuk beristirahat
kuantitatif dengan desain penelitian pra- selama 15 menit. Latihan ini dilakukan
eksperimental designs bentuk one-group selama 3 minggu berturut-turut dengan total
pre-post test design. Populasi dalam jumlah latihan sebanyak 6 kali.
penelitian ini adalah lansia produktif yang Data observasi dan data hasil
ada di Dusun Kaweng sebanyak 33 pengukuran diolah dan dianalisis
responden. Jumlah sampel sebanyak 30 menggunakan SPSS 22. Teknik analisis data
responden dengan teknik pengambilan berupa analisis univariat untuk menjelaskan
sampel purposive sampling dan memenuhi karakteristik responden dan analisis bivariat
beberapa kriteria inklusi yaitu mampu untuk mengetahui apakah ada pengaruh
melakukan aktivitas olahraga/tidak senam terhadap penurunan tekanan darah
mengalami cacat fisik dan kategori pre-test dan post-test pelatihan pada
hipertensi ringan serta bersedia menjadi kelompok eksperimen. Uji statistik
Hadia, Mariati & Nggarang, Pengaruh Senam Prolanis Terhadap Penurunan.... 14
Negatif 33 73,6
HASIL PENELITIAN
Positif 16 26,4
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Total 49 100.0
Pendidikan Sumber data primer 2021
Pendidikan n %
Berdasarkan tabel 3. sikap responden
SMA 40 86,1
yang bersifat negatif terdapat 33 orang (73,
Sarjana 9 18,4 6 %) dan bersifat positif ada 16 orang
(26,4%).
Total 49 100,0
Berdasarkan tabel 6. frekuensi lansia hipertensi adalah usia yang dikaitkan dengan
dengan hipertensi pada minggu ke-1 paling kesehatan mental yaitu fungsi kognitif.
banyak mengkonsumsi obat amlodipin yakni Berkurangnya fungsi kognitif berhubungan
16 orang dengan persentase 53,3%, dan dengan pengobatan yang buruk. Pasien
sebanyak 14 orang dengan persentase 46,7% dengan lanjut usia memiliki kecenderungan
tidak mengkonsumsi obat antihipertensi, kepatuhan minum obat yang rendah
selain itu paling banyak lansia tidak rutin dibandingkan dengan usia lainnya seperti
mengkonsumsi obat yakni 14 orang dengan usia muda. Berkurangnya kemampuan
persentase 46,7% dan paling sedikit rutin mengingat pada lansia menjadi salah satu
mengkonsumsi obat yakni 2 orang dengan alasan untuk tidak minum obat hipertensi
persentase 6,7%. Pada minggu ke-2, paling karena sering lupa, tidak membawa obat saat
banyak lansia tidak mengkonsumsi obat bepergian dan tidak menghabiskan obat
antihipertensi yakni 28 orang dengan yang diresepkan mengakibatkan tekanan
persentase 93,3%, paling sedikit darah tidak terkontrol. Lamanya pengobatan,
mengkonsumsi obat amlodipin yakni 2 jumlah dosis obat yang diminum penderita
orang dengan persentase 6,7% selain itu hipertensi mempengaruhi kepatuhan.
persentase yang sama juga untuk lansia yang Manafe, (2021) menyatakan bahwa semakin
tidak rutin mengkonsumsi obat lama pasien menderita hipertensi maka
antihipertensi. Pada minggu ke-3 rata-rata semakin tidak patuh terhadap pengobatan.
seluruh lansia tidak mengkonsumsi obat Lansia yang mengkonsumsi obat hipertensi
antihipertensi. Penelitian yang dilakukan terus menerus menimbulkan rasa jenuh, dan
oleh Syahrida et al., (2018) bahwa obat hanya mengkonsumsi obat bila muncul
antihipertensi yang diresepkan dan diberikan gejala seperti sakit kepala, pusing, badan
secara tunggal atau monoterapi di RSUD. rasa lemah dll. Pada minggu ke-3 semua
Mas Amsyar Kasongan tahun 2018 adalah responden tidak mengkonsumsi obat apapun,
jenis obat diuretik golongan CCB (Calcium hal ini terjadi karena responden mengatakan
Channel Blockers) yaitu amlodipin dengan mereka hanya bisa mendapatkan obat jika
persentase 72%. Amlodipin bersifat ada kegiatan posbindu. Namun, kegiatan
vaskuloselektif,memiliki bioavailabilitas posbindu pada bulan itu tidak ada. Sehingga
oral yang relatif rendah, memiliki waktu responden tidak mengkonsumsi obat
paruh yang panjang, dan absorpsi yang antihipertensi.
lambat sehingga mencegah tekanan darah Tabel 7. Distribusi rata-rata tekanan
turun secara mendadak. Walaupun pada darah sebelum dan sesudah senam
minggu ke-1 lansia banyak mengkonsumsi jantung sehat seri I (N=30)
obat tetapi sebagian besar lansia tidak rutin Pre-test Post-test
Waktu Mean Mean Mean Mean
mengkonsumsi obat tersebut yakni sebesar
pengukuran sistolik diastolik sistolik diastolik
50%. Harmili (2019), mengemukakan Latihan ke-2 148,87 93,90 148,23 93,30
bahwa salah satu faktor penyebab Latihan ke-4 147,33 91,03 145,07 89,50
ketidakpatuhan lansia dalam minum obat Latihan ke-6 136,30 86,73 132,47 85,57
Sumber: Data Primer 2022
17 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 7, Nomor 1, Juni 2022 (ISSN: 2548-4702)
Tabel 8. Distribusi frekuensi responden berdasarkan obat yang dikonsumsi dan waktu
terakhir minum obat di Dusun Kaweng wilayah kerja Puskesmas Bangka Kenda
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3