You are on page 1of 7

Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi,e-ISSN: 2655-0849

Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019


https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 18 April 2019 :: Accepted: 27 April 2019 ::Published:29 April 2019

ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKAMBUHAN PASIEN


GANGGUAN JIWA DENGAN MODEL STRES ADAPTASI STUART
DI RUMAH SAKIT JIWA DAN KETERGANTUNGAN
OBAT SEMBADA MEDAN

M.Dasril Samura¹ TellenMarlinaSihotang²

Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua


Jl. besar no.77 Delitua Kabupaten Deli Serdang
e-mail : coknasamura@gmail.com

Abstract

Mental disorders are very dangerous even it does directly cause death, but will
cause deep suffering for the individual and a heavy burden on the family. The
factors that cause mental disorders vary depending on the type of mental
disorder experienced. This Research aims to determine the factors that affect
relapse of mental disorder patients in the Sembada Medan Mental Hospital and
Drug Dependency 2019. This research is quantitative with a cross sectional
approach and sampling with a purposive sample technique. This research was
conducted on 28 respondents with research variables are factors of compliance,
family support, and social support. From the research that has been done, it
was found that the majority of respondents aged between 31 - 46 years
(64.3%), based on the sex of the respondents, the majority were male (60.7%),
based on the environmental characteristics of the majority urban respondents
(64.3%) , based on the family support of the respondents, the majority were
good (57.1%), based on the respondents' compliance, the majority was not
good (60.7%), based on environmental support the majority were not good
(67.9%) ) The results of the Chi-square test show a significance value of p
(0.008) α <(0.05) which means that there are significant factors between
adherence, family support, and social support for recurrence in the Mental
disorders Hospital and Drug Dependency Medan in 2019. It is recommended
for psychiatric patients to be more obedient in taking drugs as recommended
by doctors in the Mental sicknes Hospital and Drug Dependency Medan in 2019.

Keywords: Compliance, family support, social support

1. Pendahuluan (bizzare). Gangguan ini dijumpai rata-


Gangguan Jiwa Merupakan rata 1 sampai 2% dari jumlah seluruh
gangguan dalam fungsi alam pikiran penduduk di suatu wilayah pada setiap
berupa disorganisasi (kekacauan) dalam waktu dan terbanyak mulai timbul
isi pikiran yang ditandaioleh gejala (onset) pada usia 15-35 tahun.(
gangguan pemahaman (waham) Puspitasari, 2009).
gangguan persepsi berupa halusinasi Hasil Survei Kesehatan Mental
atau ilusi bahkan dijumpai daya nilai Rumah Tangga (SKMRT) di Indonesia
realitas terganggu yang ditunjukkan menyatakan bahwa 264 orang dari 1000
dengan perilaku-perilaku aneh penduduk mengalami gangguan jiwa,

63
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi,e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 18 April 2019 :: Accepted: 27 April 2019 ::Published:29 April 2019

itu artinya dari satu kepala keluarga 2. Metode Penelitian


terdapat satu anggota keluarga yang Jenis penelitian ini mengggunakan
mengalami gangguan jiwa dan jenis kuantitatif dengan desain
diperkirakan sejak awal tahun 2009 penelitian deskriptif analitik melalui
jumlah penduduk yang mengalami pendekatan cross sectional (belah
gangguan jiwa sebesar 25% dari melintang) yaitu melakukan cross tab
populasi penduduk di Indonesia (Iyus antara variabel dependen
Yosep, 2009). (kekambuhan) dengan variabel
(Depkes RI, 2008) Mengemukakan independen (kepatuhan klien, dukungan
Hal lain yang mempengaruhi keluarga dan dukungan lingkungan
keterlambatan penanganan adalah sekitar). Desain ini dipilih karena tidak
adanya stigma dan diskriminasi ada dilakukan intervensi apapun.
terhadap gangguan jiwa. Seperti yang Pengukuran dilakukan secara
banyak ditemukan pasien gangguan bersamaan kemudian dianalisa kolerasi
jiwa mengalami pemasungan. Jumlah dari kedua variabel tersebut.
pemasungan pasien gangguan jiwa di Populasi target pada penelitian ini
Indonesia adalah sekitar 18.800 kasus. adalah klien gangguan jiwa yang
Alasan peneliti mengambil penelitian mengalami kekambuhan yang dirawat di
ini dan memilih kekambuhan sebagai Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan
target populasi dalam penelitian ini Obat Sembada Medan.
didasarkan pada fakta bahwa semakin Sampel dalam penelitian ini adalah
tingginya angka kejadian gangguan bagian dari populasi di ruang rawat inap
jiwa.Mengingat gangguan jiwa sulit Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan
disembuhkan maka potensi pasien yang Obat Sembada Medan.yang memenuhi
mengalami kekambuhan akan semakin kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel
besar jika tidak ada dukungan yang baik dipilih dengan metode Purposive
dari pihak rumah sakit, keluarga sampling, yaitu pengambilan sampel
maupun masyarakat. Berdasarkan hal berdasarkan kriteria inklusi(Nursalam
tersebut, peneliti merasa perlu dan 2008), adapun jumlah sampel pada
tertarik melakukan penelitian untuk penelitian ini sebanyak 28 orang dari 56
mengetahuifaktor apa saja orang jumlah populasi.
yangmempengaruhi kekambuhan pada
pasien gangguan jiwa. Penelititertarik 3. Hasil dan Pembahasan
untuk melakukan penggalian lebih Berdasarkan hasil pengumpulan
dalam terkait dengan apa yang data dan pengolahan data yang
menyebabkan pasien tersebut dilakukan peneliti terhadap Analisa
mengalami kekambuhan bahkan setelah Faktor Yang Mempengaruhi
pasien mendapat perawatan medis Kekambuhan Pasien Gangguan Jiwa di
maupun psikologis. Peneliti juga Rumah Sakit Jiwa Dan ketergantungan
berharap bahwa penelitian ini dapat Obat Sembada Medan, data
digunakan untuk meminimalkan angka menggunakan kuesioner yang dibagikan
kejadian kekambuhan sehingga dapat kepada responden yang termasuk
menurunkan angka rehospitalisasi pada dalam kriteria inklusi yang berada di
pasien gangguan jiwa. Rumah Sakit Jiwa Dan ketergantugan
Obat Sembada Medan, yang terdiri dari
28 orang responden yang dijadikan
sebagai sampel. Analisis pengolahan
data menggunakan Program
Komputerisasi.

64
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi,e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 18 April 2019 :: Accepted: 27 April 2019 ::Published:29 April 2019

minoritas berjenis kelamin perempuan


sebanyak 11 orang.

Analisis Univariat Tabel 3. Distribusi Frekuensi data


Tabel 1. Distribusi Frekuensi data responden berdasarkan
responden berdasarkan umur di karakteristik lingkungan di Rumah
Rumah Sakit Jiwa dan Sakit Jiwa dan Ketergantungan
Ketergantungan Obat Sembada Obat Sembada Medan
Medan
Usia Frekuensi Persentase Lingkunga Frekuen Persentas
(%) n si e (%)
15 – 2 7.1 % Perkotaan 18 64.3%
30 Perdesaa 10 35.7%
31 – 18 64.3 % n
46 Total 28 100
46 – 7 25.0% Berdasarkan Tabel 4 dapat
61 diketahui bahwa dari 28 pasien yang
62 – 1 3.6% ada di Rumah Sakit Jiwa dan
77 Ketergantungan Obat Sembada Medan
Total 28 100 tahun 2019,disimpulkan bahwa
Berdasarkan Tabel 1 dapat mayoritas responden yang memiliki
diketahui bahwa dari 28 pasien yang dukungan keluarga baik sebanyak 16
ada di Rumah Sakit Jiwa dan orang dan minoritas yang memiliki
Ketergantungan Obat Sembada Medan dukungan keluarga tidak baik sebanyak
tahun 2019,disimpulkan bahwa 12 orang
mayoritas responden berada pada umur Tabel 5. Distribusi Frekuensi data
31 - 46 tahun dan minoritas umur 62 - responden berdasarkan kepatuhan
71 tahun. klien berobat di Rumah Sakit Jiwa
dan Ketergantungan Obat Sembada
Tabel 2. Distribusi Frekuensi data Medan
responden berdasarkan jenis
Kepatuha Frekuen Persentas
kelamin di Rumah Sakit Jiwa dan
n si e (%)
Ketergantungan Obat Sembada
Patuh 11 39.3%
Medan
Tidak 17 60.7%
Jenis Frekuen Persentas
Patuh
kelamin si e (%)
Total 28 100
Laki – laki 17 60.7%
Berdasarkan Tabel 5 dapat
Perempua 11 39.3%
diketahui bahwa dari 28 pasien yang
n
ada di Rumah Sakit Jiwa dan
Total 28 100
Ketergantungan Obat Sembada Medan
Berdasarkan Tabel 2 dapat
tahun 2019,disimpulkan bahwa
diketahui bahwa dari 28 pasien yang
mayoritas responden yang kepatuhan
ada di Rumah Sakit Jiwa dan
kurang baik sebanyak 17 orang dan
Ketergantungan Obat Sembada Medan
minoritas yang kepatuhan baik
tahun 2019,disimpulkan bahwa
sebanyak 11 orang
mayoritas responden berjenis kelamin
laki - laki sebanyak 17 orang dan
Tabel 6. Distribusi Frekuensi data
responden berdasarkan dukungan

65
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi,e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 18 April 2019 :: Accepted: 27 April 2019 ::Published:29 April 2019

tahun 2019 kekambuhan sering


Kekambuuhan
Dukung sebanyak 15 orang ( 53,6% ) dan
an sosial Sering jarang total p.val kekambuhan jarang sebanyak 13 orang
ue (46,4%)
F % F % F %
Baik 1 3,6 8 28 9 32,1% Analisis Bivariat
Kurang 1 % 5 .6 1 67.9% Tabel 8. Faktor dukungan
baik 4 50. % 9 0,003 lingkungan sosial terhadap
0% 17 kekambuhan pasien gangguan jiwa
.9 100,0 di Rumah Sakit Jiwa
% % danKetergantungan Obat Sembada
Medan
TOTAL 1 53. 13 46 2
5 6% .4 8 Dari hasil penelitian faktor
% dukungan sosial terhadap kekambuhan
lingkungan sosial di Rumah Sakit pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit
Jiwa dan Ketergantungan Obat Jiwa dan Ketergantungan Obat
Sembada Medan Sembada Medan 2019 diperoleh hasil
Dukunga Frekuens Persentas bahwa responden yang memiliki
n social i e (%) dukungan sosial baik sering kambuh
Baik 9 32.1% sebanyak 1 orang ( 3,6% ) dan yang
Kurang 19 67.9% jarang kambuh sebanyak 8 orang (
baik 28,6% ), responden yang memiliki
Total 28 100 dukungan sosial kurang baik sering
Berdasarkan Tabel 6 dapat kambuh sebanyak 14 orang ( 50,0% )
diketahui bahwa dari 28 pasien yang dan yang jarang kambuh sebanyak 5
ada di Rumah Sakit Jiwa dan orang ( 17,9% ). Berdasarkan hasil
Ketergantungan Obat Sembada Medan statistik dengan menggunakan Uji Chi-
tahun 2019, disimpulkan bahwa Square, dari hasil perhitungan diperoleh
mayoritas responden dukungan nilai Pearson Chi-Square diperoleh nilai
keluarga kurang baik sebanyak 19 p
orang dan minoritas kepatuhan baik (0,008)<α (0,05), maka hipotesa Ha
sebanyak 9 orang diterima. Artinya terdapat pengaruh
yang signifikan antara dukungan sosial
Tabel 7. Distribusi Frekuensi data terhadap terjadinya kekambuhan pasien
responden berdasarkan frekuensi gangguan jiwa.
kekambuhan di Rumah Sakit Jiwa
dan Ketergantungan Obat Sembada Tabel 9. Faktor Dukungan Keluarga
Medan terhadap kekambuhan pasien
gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa
Kekambuh Frekuen Persenta dan Ketergantungan Obat Sembada
an si se (%) Medan
Sering 15 53.6%
Jarang 13 46.4%
Total 28 100
Berdasarkan Tabel 7 dapat
diketahui bahwa dari 28 pasien yang
ada di Rumah Sakit Jiwa dan
Ketergantungan Obat Sembada Medan

66
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi,e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 18 April 2019 :: Accepted: 27 April 2019 ::Published:29 April 2019

Dukung Kekambuhan
Dari hasil penelitian faktor an
dukungan keluarga terhadap keluarg Sering Jarang total P
kekambuhanpasien gangguan jiwa di a valu
e
Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan
F % F % F %
Obat Sembada Medan 2019 diperoleh
hasil bahwa responden yang memiliki Baik 4 14. 1 42 1 57.1
dukungan keluarga baik sering kambuh Kurang 1 3 2 .9 6 %
baik 1 % 1 % 1 42.9
sebanyak 4 orang ( 14.3% ) dan yang
39. 3. 2 %
jarang kambuh sebanyak 12 orang ( 3 6 0,001
42.9% ),responden yang memiliki % %
dukungan keluarga kurang baik sering
kambuh sebanyak 11 orang ( 53,6% ) TOTAL 1 53. 1 46 2 100,0
dan yang jarang kambuh sebanyak 1 5 6 3 .4 8 %
orang ( 3,65% ). Berdasarkan hasil % %
statistik dengan menggunakan Uji Chi-
Faktor Dukungan Lingkungan Sosial
Square, dari hasil perhitungan diperoleh terhadap kekambuhan pasien
nilai Pearson Chi-Square diperoleh nilai gangguan jiwa
p ( 0,008 ) <α ( 0,05 ) ,maka hipotesa Dari hasil penelitian Analisa Faktor
Ha diterima.Artinya terdapat pengaruh yang mempengaruhi kekambuhan
yang signifikan antara dukungan pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit
keluarga terhadap terjadinya Jiwa dan Ketergantungan Obat
Sembada Medan 2019 diperoleh hasil
kekambuhan pasien gangguan jiwa
bahwa responden yang memiliki
dukungan sosial baik sering kambuh
Tabel 10. Faktor Kepatuhan Minum sebanyak 1 orang ( 3,6% ) dan yang
Obat terhadap kekambuhan pasien jarang kambuh sebanyak 8 orang (
gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa 28,6% ), responden yang memiliki
dan Ketergantungan Obat Sembada dukungan sosial kurang baik sering
kambuh sebanyak 14 orang ( 50,0% )
Medan
dan yang jarang kambuh sebanyak 5
Dari hasil penelitian faktor orang ( 17,9% ). Berdasarkan hasil
kepatuhan minum obat terhadap statistik dengan menggunakan Uji Chi-
kekambuhan pasien gangguan jiwa di Square, dari hasil perhitungan diperoleh
Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan nilai Pearson Chi-Square diperoleh nilai
Obat Sembada Medan 2019 diperoleh p ( 0,008 ) <α ( 0,05 ), maka hipotesa
hasil bahwa responden yang memiliki Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh
kepatuhan baik sering kambuh yang signifikan antara dukungan sosial
sebanyak 2 orang ( 7,1% ) dan yang Kekambuhan
jarang kambuh sebanyak 9 orang ( Kepa sering Jarang total P
32,19% ), responden yang memiliki tuha va
kepatuhan kurang baik sering kambuh n F % F % F %
lu
sebanyak 13 orang ( 46,4% ) dan yang e
jarang kambuh sebanyak 4 orang ( Patuh 2 7.1 9 32. 1 39.3
14,3% ). Berdasarkan hasil statistik Tidak 13 % 4 1% 1 %
dengan menggunakan Uji Chi-Square, Patuh 46. 14. 1 60.7
dari hasil perhitungan diperoleh nilai 4% 3% 7 %
Pearson Chi-Square diperoleh nilai p ( 0,006
0,008 ) <α ( 0,05 ) ,maka hipotesa Ha TOTA 15 53. 1 46. 2
diterima. Artinya terdapat pengaruh L 6 3 4% 8
yang signifikan antara kepatuhan % 100,0
terhadap terjadinya kekambuhan pasien %
gangguan jiwa.

67
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi,e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 18 April 2019 :: Accepted: 27 April 2019 ::Published:29 April 2019

terhadap terjadinya kekambuhan pasien gangguan jiwa dengan nilai p = 0,015


gangguan jiwa. value (p<0,05)
Dari hasil penelitian Distribusi
frekuensi berdasarkan karakteristik Faktor kepatuhan klien minum obat
lingkungan pasien gangguan jiwa di terhadap kekambuhan pasien
Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan gangguan jiwa
Obat Sembada Medan 2019 diperoleh Dari hasil penelitian Analisa
hasil bahwa responden yang tinggal di Faktor yang mempengaruhi
perkotaan sebanyak 18 orang ( 64,3% kekambuhan pasien gangguan jiwa di
). Dan yang tinggal di lingkungan Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan
pedesaan sebanyak 10 orang ( 35,7% ). Obat Sembada Medan 2019 diperoleh
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil bahwa responden yang memiliki
mayoritas responden yang tinggal di kepatuhan baik sering kambuh
perkotaan sebanyak 18 orang sebanyak 2 orang ( 7,1% ) dan yang
Faktor dukungan keluarga terhadap jarang kambuh sebanyak 9 orang (
kekambuhan pasien gangguan jiwa 32,19% ), responden yang memiliki
Dari hasil penelitian Analisa kepatuhan kurang baik sering kambuh
Faktor yang mempengaruhi sebanyak 13 orang ( 46,4% ) dan yang
kekambuhan pasien gangguan jiwa di jarang kambuh sebanyak 4 orang (
Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan 14,3% ). Berdasarkan hasil statistik
Obat Sembada Medan 2019 diperoleh dengan menggunakan Uji Chi-Square,
hasil bahwa responden yang memiliki dari hasil perhitungan diperoleh nilai
dukungan keluarga baik sering kambuh Pearson Chi-Square diperoleh nilai p (
sebanyak 4 orang ( 14.3% ) dan yang 0,008 ) <α ( 0,05 ) , maka hipotesa Ha
jarang kambuh sebanyak 12 orang ( diterima. Artinya terdapat pengaruh
42.9% ), responden yang memiliki yang signifikan antara kepatuhan
dukungan keluarga kurang baik sering terhadap terjadinya kekambuhan pasien
kambuh sebanyak 11 orang ( 53,6% ) gangguan jiwa.
dan yang jarang kambuh sebanyak 1 Menurut Kurnia Kusuma (2009),
orang ( 3,65% ). Berdasarkan hasil Minum obat yang teratur dapat
statistik dengan menggunakan Uji Chi- mengurangi kekambuhan, namun
Square, dari hasil perhitungan diperoleh penggunaan obat neuroleptik dalam
nilai Pearson Chi-Square diperoleh nilai jangka panjang dapat menimbulkan
p ( 0,008 ) <α ( 0,05 ) , maka hipotesa efek samping yang dapaat menganggu
Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh hubungan sosial seperti gerakan yang
yang signifikan antara dukungan tidak terkontrol.
keluarga terhadap terjadinya Hal penelitian ini sejalan dengan
kekambuhan pasien gangguan jiwa. Simatupang (2014), Yang menjelaskan
Menurut Kurnia Kusuma (2009), bahwa yang paling banyak
Dukungan keluarga merupakan salah menyebabkan kekambuhan pada pasien
satu sumber penanganan gangguan jiwa gangguan jiwa adalah karena faktor
yang penting dan mempunyai pengaruh ketidak patuhan minum
terhadap kondisi kesehatan seseorang obat.Pitoyo(2010) dari hasil uji statistik
.Hal ini sejalan dengan penelitian diketahui bahwa ada pengaruh yang
Saputrs Nanda(2010), Dalam signifikan antara ketaatan minum obat
penelitiannya yang menjelaskan bahwa pasien gangguan jiwa terhadap
adanya pengaruh antara dukungan kekambuhan pada pasien gangguan
keluarga terhadap kekambuhan pasien jiwa.

68
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi,e-ISSN: 2655-0849
Vol. 1 No.2 Edisi November 2018-April 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 18 April 2019 :: Accepted: 27 April 2019 ::Published:29 April 2019

Skizofrenia Di Rsup Dr Sardjito


4. Kesimpulan Yogyakarta. [acc essed 15 Oktober
Penelitianfaktor yang 2018]
Keliat, Budi. 2009. Peran Serta
mempengaruhi kekambuhan pasien
Keluarga Dalam Perawatan Klien
gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Dan Gangguan Jiwa. Jakarta : EGC
ketergantungan Obat Sembada Maslim.R2002.Gejala Depresi,
Medan.Hasil ini dapat di simpulkan Diagnosa Gangguan Jiwa Rujukan
sebagai berikut : Ringkas DariPPDGJ-III.Jakarta :
1).Terdapat pengaruh dukungan Bagian IlmuKedokteran Jiwa FK-
keluarga terhadap kekambuhan pasien Unika Atmajaya.
Muhlisin abi 2018. Keperawatan
gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Dan
Keluarga, Yogyakarta : Gosyen
ketergantungan Obat Sembada Medan Publishing
2019. disimpulkan bahwa mayoritas Rasmun, 2001. Keperawatan Kesehatan
responden yang memiliki dukungan Mental Psikatri terintegrasi Dengan
keluarga baik sebanyak 16 orang ( Keluarga . Edisi I. Jakarta : CV.
57,1% ). Sagung Seto Siahaan, C. 2012.
2).Terdapat pengaruh kepatuhan klien SkripsiFaktor-Faktor
YangMempengaruhi
berobat terhadap kekambuhan pasien
KetidakpatuhanMinum Obat Pasien
gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Dan Skizofrenia Yang Mengalami.
ketergantungan Obat Sembada Medan Keperawatan USU. [acc essed 15
2019. Disimpulkan bahwa mayoritas Oktober 2018]
responden yang kepatuhan kurang baik Sirait& Mustika. 2009. Faktor-Faktor
sebanyak 17 orang ( 60.7% ). Penyebab Ketidakpatuhan Pasien
Skizofrenia Menjalani Pengobatan
3). Terdapat pengaruh dukungan
Dirumah Sakit Jiwa Daerah
lingkungan sekitar terhadap Propinsi Sumatera Utara Medan.
kekambuhan pasien gangguan jiwa di [acc essed 20 Oktober 2018]
Rumah Sakit Jiwa Dan ketergantungan Sugiono, 2009. Metode Penelitian
Obat Sembada Medan. Dapat Kuantitatif , Kualitatif dan R&G .
disimpulkan bahwa mayoritas Bandung : CV Alvabeta
responden dukungan keluarga kurang Suliswati.(2005). Konsep Dasar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
baik sebanyak 19 orang ( 67.9%).
Suprajitno, 2018. Asuhan Keperawatan
Keluarga. Jakarta : Buku kedokteran
DAFTAR PUSTAKA
EGC
Adi.2012. Gambaran Karakterestik Survei Kesehatan Rumah Tangga
Klien Yang Di Rawat Di Rumah (SKRT), 2007. Kesehatan Indonesia.
Sakit Khusus DaerahProvinsi Jakarta.
Sulawesi Sutejo 2017. Keperawatan Kesehatan
Selatan.http://www.4skripsi.com. Jiwa.Yogyakarta : pustaka baru press
html.[acc essed 20 Oktober 2018] Videbeck, Sheila L. 2008. Buku Ajar
Agus, Dwi 2014. Faktor-faktor Yang Keperawatan JiwaJakarta : EGC.
Mempengaruhi Kekambuhan Pada Yosep, I. 2007.Keperawatan Jiwa.
Pasien Skizofrenia di RSJD dr. AMINO Bandung : Refika Aditama.
GONDOHUTOMO SEMARANG [acc Yosep, Iyus. (2008).Faktor Penyebab
essed 13 Oktober 2018] dan Proses terjadinya Gangguan
Depkes RI. (2008). Riset Kesehatan Jiwa http://resources.unpad.ac.id/
Dasar 2007. Jakarta: Badan [acc essed 22 Oktober 2018]
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
Dewi & Marchira. 2009. Riwayat
Gangguan Jiwa Pada Keluarga
Dengan Kekambuhan Pasien

69

You might also like