You are on page 1of 5

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN


TARGET CDR OLEH KADER TB ‘AISYIYAH DALAM PENEMUAN
KASUS TB DI KOTA SEMARANG

Madania Shalsabila S, Kusyogo Cahyo, Ratih Indraswari


Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro

E-mail:

madaniashalsa@gmail.com

Tuberculosis (TB) is one of the infectious infections that need cross-sectoral


cooperation and community organization in its eradication efforts. The ‘Aisyiyah
organization took the role of forming the cadres of TB Care' ‘Aisyiyah Community
who are expected to actively tackle the spread of TB. This study aims to
determine several factors that influence the achievement of CDR target by TB
‘Aisyiyah Cadres within TB case finding in Semarang City. This research was a
quantitative research with a cross-sectional approach by using total sampling
technique which was obtained 58 TB cadres as the sample of ‘Aisyiyah
Semarang Organization. Data collection was conducted through an interview with
the questionnaire. Data analysis was conducted using univariate and bivariate.
The result of the research found that there were 36 (62,4%) active cadres in TB
case discovery and 22 (37,6%) cadres were less active in TB case discovery.
Most of the respondents were belong in the productive age category that was
vulnerable between 20-60 years (96.5%) and last educated of high
school/equivalent (69%).The results showed that dependent variable related to
Knowledge (p = 0,007), Training (p = 0,025), Attitude (p = 0,005), Motivation (p =
0,005), Personality (p = 0,003), Perception (p = 0,012), Decision Making (p =
0,018), Performance (p = 0,006), Work Design (p = 0,032), and Emotion (p =
0,041).This study concludes that the achievement of CDR target by TB ‘Aisyiyah
cadres within TB case discovery has already well. However, there still found less
active cadres within TB case discovery. Therefore, the role of the organization
and the government in the empowerment of cadres is needed in order to make
case discovery goes according to the specified target.
Keywords: achievement of CDR target, case discovery, tuberculosis, cader

PENDAHULUAN tubuh lainnya.2 Hal ini ditularkan dari


Tuberkulosis (TB) masih orang ke orang melalui droplet yang
merupakan masalah kesehatan, berasal dari paru-paru dari penderita
termasuk Indonesia. TB merupakan TB dan tenggorokan.1 Dua sampai
penyakit infeksi yang menyerang tiga juta orang meninggal setiap
golongan penduduk dengan sosial tahunnya akibat TB dan sepertiga
ekonomi rendah dan juga usia populasi dunia terinfeksi TB.
produktif. 1 bakteri TB ini menyerang Berdasarkan laporan WHO,
paru-paru dan menyerang organ pada tahun 2014 terdapat hampir 10
lainnya seperti kelenjar limfoid, juta kasus TB paru didunia. 58%
tulang, lapisan meningen dan organ kasus TB berada di Asia Tenggara

582
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dan kawasan Pasifik Barat serta keterampilan dalam menghadapi


28% kasus berada di Afrika. 5 juta tantangan sebagai kader. Melalui
orang didunia meninggal karena TB pelatihan khusus inilah kader dapat
ditahun 2014. Indonesia adalah mencapai tujuan tersebut. Pelatihan
negara yang mempunyai jumlah khusus ini diselenggarakan di
kasus TB terbanyak di dunia setelah masing-masing kabupaten untuk
India yang berada di Asia Tenggara. para kader-kader disetiap
2
Diketahui, jumlah seluruh kasus TB kecamatan. Keaktifan Kader terus
dan jumlah kasus baru TB BTA dimonitor melalui pertemuan
positif TB tertinggi pertama berada monitoring dan evaluasi yang
diwilayah Kota Semarang. Pada dilakukan setiap 2 kali dalam 1
tahun 2016 jumlah angka penemuan kuartal paska pelatihan. Jumlah
kasus TB paru di Kota Semarang kader komunitas berhasil dilatih
sebesar 65% dengan target 85%, hingga akhir 2014 mencapai 8000
sedangkan untuk angka lebih. Dari tangan seorang kader
keberhasilan pengobatan TB inilah sebanyak lebih dari 88.000
(success Rate) sebesar 83% dari lebih orang yang diduga penderita
besaran target sebesar 90%.3 TB dapat dirujuk kerumah sakit. Dari
CDR (Case Detection Rate) jumlah itu, sekitar kurang lebih
adalah proporsi jumlah pasien baru 11.000 positif menderita TB. Selain
TB BTA positif yang ditemukan juga itu, kader Aisyiyah juga bertugas
diobati terhadap jumlah pasien baru mendorong seluruh pasien TB untuk
TB BTA postif yang diperkirakan juga melakukan test HIV dan sampai
dalam satu wilayah tersebut. Target pertengahan 2015 telah dilakukan
program Nasional dalam tercapainya test HIV pada 1418 penderita TB.5
penemuan pasien baru TB BTA Berdasarkan hasil wawancara
positif minimal adalah 70%. CDR TB dengan anggota pengurus Aisyiyah
paru dunia pada tahun 2012 sebesar kota semarang, kader TB di
66%. Dalam hal ini mengalami Semarang yang dinaungi Aisyiyah
penurunan jika dibandingkan berjumlah 58 kader namun hanya 29
dengan tahun 2011, yaitu 70%. 4 kader TB yang aktif, dikatakan aktif
Dalam rangka meningkatkan yaitu apabila kader aktif
kesehatan masyarakat, peran kader mengadakan pertemuan, menyusun
perlu diperkuat khususnya untuk program, mengikuti kegiatan rutin,
lebih dapat menemukan kasus TB di pendamingan pasien TB, dan aktif
masyarakat. Seorang kader adalah dalam penyuluhan, juga dalam
suatu inti penggerak dari kegiatan penemuan kasus aktif. Kader TB
Community TB Care ‘Aisyiyah. Aisyiyah ini tersebar di bagian
Kader TB ‘Aisyiyah berada di Semarang Utara, Semarang Timur,
tengah-tengah masyarakat yan dan Genuk. Setiap bulannya kader
berguna mengidentifikasi dan TB ini mengadakan monitoring dan
menemukan orang yang diduga evaluasi. Semua kader diberi target
menderita TB, mendiagnosa para penemuan kasus TB agar maksimal
suspek yang diduga TB secara dalam menjalankan tugasnya.
mikroskopis di Fasilitas Kesehatan Melihat data tersebut, penulis
seperti Puskesmas atau Rumah tertarik untuk meneliti Beberapa
Sakit dan mendampingi pasien Faktor yang Mempengaruhi
dalam masa pengobatan hingga Pencapaian Target CDR Oleh Kader
sembuh.5 Calon kader harus dibekali TB ‘Aisyiyah dalam Penemuan
pengetahuan tentang TB dan Kasus TB di Kota Semarang.

583
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

.
METODE PENELITIAN Semarang, dan bersedia menjadi
Penelitian ini adalah penelitian responden
deskriptif analitik dengan desain Penelitian ini menggunakan teori
cross sectional study. Populasi Perilaku Organisasi dengan
penelitian ini adalah seluruh kader melibatkan komponen Individu
TB organisasi ‘Aisyiyah. Subjek Perilaku Organisasi yang kemudian
berjumlah 58 mahasiswi diambil dijadikan variabel yaitu Kepribadian
secara Total Sampling. Kriteria responden, dan sikap responden
inklusi dari penelitian ini yaitu yang Mempengaruhi Pencapaian
Tercatat sebagai bagian dari kader Target CDR Oleh Kader TB
‘Aisyiyah Kota Semarang yang ‘Aisyiyah dalam Penemuan Kasus
menjadi kader pendamping TB, TB di Kota Semarang.
Berdomisili di Wilayah Kerja Kota

HASIL DAN PEMBAHASAN dalam peemuan kasus kurang jelas,


PENELITIAN misalnya kader A adalah kader
Hasil penelitian menunjukan diwilayah kerja X namun ia masih
bahwa mayoritas kader TB ‘Aisyiyah menjarin suspek diwilayah kerja Y
memiliki sikap yang baik (63,8%). yang seharusnya wilayah kerja itu
Hasil penelitian ini sejalan dengan adalah wilayah kerja kader B. oleh
penelitian yang telah dilakukan oleh karena itu, kerjasama antar kader
Yayun Maryun6 dengan nilai p = dalam penemuan kasus kurang baik.
0,006 kasus, dikarenakan sikap 41,37% responden masih
individu merupakan salah satu yang memperoleh kategori kurang baik
mempengaruhi kinerja. Tingkat dalam hal penemuan penderita
kinerja individu semakin tinggi dengan cara mendatangi keluarga
apabila sikap individu baik terhadap kontak, hal ini dikarenakan faktor
objek tertentu, atau peristiwa lain yaitu ketidaksediaan keluarga
tertentu. kontak untuk didatangi kader TB
Pada penelitian ini masih karena merasa takut dan malu untuk
terdapat beberapa responden yang memeriksakan TB pada seorang
memiliki sikap yang buruk dalam kader TB. 41,37% responden
pencapaian Target CDR Oleh Kader masuk dalam kategori kurang baik
‘Aisyiyah dalam Penemuan Kasus dalam memenuhi target yang
TB di Kota Semarang (36,2%). ditetapkan dan dalam penemuan
dikarenakan sikap adalah salah satu kasus dan merasa tidak perlu
faktor yang mempengaruhi kinerja melakukan pelacakan pada
individu. Semakin tinggi tingkat penderita TB baru, hal ini mungkin
kinerja individu maka akan semakin dikarenakan faktor lain yaitu
baik sikap individu terhadap objek dikarenakan upah yang diberikan
tertentu, atau peristiwa tertentu. dalam setiap suspek yang
Berdasarkan pertanyaan ditemukan di organisasi tempat
yang telah diajukan, 44,83% mereka bekerja tidak memuaskan
responden masih kurang baik dalam atau bisa dibilang rendah.
bekerja sama dengan baik dalam Berdasarkan hasil uji Chi-
penemuan kasus TB. Hal ini square diketahui bahwa ada
mungkin dikarenakan faktor lain hubungan antara sikap responden
misalnya pembagian wilayah kader dengan pencapaian target CDR

584
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dalam penemuan kasus TB penelitian ini sebagian besar


(p=0,005). Hasil penelitian ini responden sudah dalam kategori
menunjukkan bahwa semakin baik baik dalam hal mengerjakan setiap
sikap responden terkait TB maka tugas sesuai prosedural yang
semakin baik pencapaian target berlaku di organisasi ‘Aisyiyah,
CDR dalam penemuan kasus TB, sangat teliti dalam menjalankan
begitu pun sebaliknya semakin tugas untuk mencapai target yang
buruk sikap responden terkait TB ditentukan,
maka semakin buruk pula Namun, sebanyak 55,17%
pencapaian target CDR dalam responden masih kurang baik dalam
penemuan kasus TB. Dalam keyakinan dengan keberlangsungan
penelitian ini sebagian besar tugas dalam jangka panjang, hal ini
responden sudah dalam kategori mungkin dikarenakan faktor lain
baik dalam hal meningkatkan seperti usia responden yang rata-rata
pengetahuannya terkait TB. sudah sudah tidak muda lagi atau sudah
yakin dalam hal ketelitian dalam lanjut usia, yang menjadikan mereka
anamnesis pada pemeriksaan tidak yakin dengan
suspek TB diperlukan, responden keberlangsungannya di organisasi
juga sudah mengerjakan tugas karena ingin beristirahat dihari tua.
pribadi tanpa bantuan dari orang Sebanyak 53,44% responden masih
lain, responden juga tidak merasa kurang baik dalam keaktifan mencari
terbebani sebagai kader TB dalam informasi yang sesuai dengan tugas
melaksanakan tugas terutama tugas yang dijalani, hal ini mungkin
di lapangan. dikarenakan faktor lain seperti
Pada penelitian ini diketahui informasi-informasi terbaru saat ini
bahwa mayoritas responden banyak bersumber dari internet
memiliki kepribadian yang baik sedangkan responden kebanyakan
(56,9%). Hanya (43,1%) responden tidak mengerti cara mengakses
memiliki kepribadian yang buruk. internet untuk menggali informasi.
Berdasarkan hasil uji Chi-square Lalu, sebanyak 52,73% responden
diketahui bahwa ada hubungan mendapatkan hasil kurang baik
antara kepribadian responden dalam hal kemandirian dalam
dengan pencapaian target CDR menjalani tugas sebagai kader. Hal
dalam penemuan kasus TB ini mungkin dikarenakan faktor lain
(p=0,003). Hasil penelitian ini seperti kebanyakan kader adalah
menunjukkan bahwa semakin baik wanita yang memiliki tugas lain dalam
kepribadian responden terkait TB keluarganya.
maka semakin baik pencapaian Hasil analisis bivariat pun
target CDR dalam penemuan kasus menunjukkan bahwa responden
TB, begitu pun sebaliknya semakin dengan pencapaian target CDR
buruk kepribadian responden terkait dalam penemuan kasus TB dengan
TB maka semakin buruk pula kategori baik adalah responden yang
pencapaian target CDR dalam memiliki kepribadian dengan kategori
penemuan kasus TB. artinya kader baik (78,8%). sedangkan responden
kesehatan yang memiliki dengan pencapaian target CDR
kepribadian baik akan lebih aktif dalam penemuan kasus TB dengan
dalam menemukan tersangka kasus kategori buruk adalah responden
tuberkulosis paru dibandingkan dengan kepribadian yang kurang baik
dengan kader kesehatan yang (40%). Hasil penelitian ini sejalan
memiliki kepribadian kurang. Dalam dengan hasil penelitian yang berjudul

585
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

The Big Five Personality Traits and dalam Penemuan Kasus TB


Individual Job Performance Growth di Kota Semarang.
Trajectories in Maintenance and a. Sikap (p=0,005)
Transitional Job Stages oleh Carl b. Kepribadian (p=0,012)
J.Thoresen, et.al, kepribadian
memiliki pengaruh positif secara SARAN
signifikan terhadap kinerja. Diperlukan adanya
kerjasama antara pihak pemerintah
KESIMPULAN dan organisasi dalam Pencapaian
1. Variabel yang Target CDR oleh kaderdalam
berhubungan dengan Penemuan Kasus TB di Kota
dengan Pencapaian Target Semarang.
CDR Oleh Kader ‘Aisyiyah
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan. Kesehatan
2014. Profil Kesehatan Dan Penanggulangan TB.
Indonesia. Jakarta : Menkes Community TB Care
RI 2015. ‘Aisyiyah: Berita
2. World Health Organization. Komunitas Peduli TB Edisi
Global tuberculosis report. XIV, Juni 2015.
Geneva: WHO; 2015. 6. Maryun, Yayun. 2007.
3. Dinas Kesehatan Provinsi Beberapa Faktor yang
Jawa Tengah. Profil Berhubungan dengan Kinerja
Kesehatan Jawa Tengah Petugas Program TB Paru
2015. Semarang : Dinkes Terhadap Cakupan
Jateng; 2016. Penemuan Kasus Baru BTA
4. Kementerian Kesehatan. (+) di Kota Tasikmalaya
2012. Petunjuk Teknis Tata Tahun 2006. Tesis
Laksana Klinis KO-Infeksi Universitas Diponegoro.
TB-HIV. Direktorat Jendral Diakses pada
Pengendalian Penyakit Dan eprints.undip.ac.id/17492/
Penyehatan Linkungan. tanggal 13 maret 2018.
Jakarta : Kementrian 7. Robbins dan Judge. 2013.
Kesehatan RI 2012. Prilaku orga- nisasi. Edisi 21,
5. Atikah, MZ. 2015. Kiprah Salemba Empat, Jakarta.
‘Aisyiyah Di Bidang

586

You might also like