Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
TB case finding is one of the indicators of evaluating efforts in tackling TB in a
community, that can be carried out both actively and passively. The active case finding is
done by cadres of Posyandu in the community. This activity is influenced by knowledge
and attitude about the additional task of cadre in tackling TB in the community. The
aimed of this study was to analyze the correlation of knowledge and attitude of health
cadre about additional task of health volunteers with the case finding of TB in Puskesmas
Lite. This research was used descriptive analytic design, with cross sectional approach.
The population of this study was all health cadres in Puskesmas Lite consisted of 165
people. The sample were 65 people, recruited was used simple random sampling.
Independent variables were health volunteers knowledge and attitude. While dependent
variable was pulmonary TB case finding. The data were collected using questionnaires
and analyzed using Spearman rank test with α≤0.05. The results showed that there was a
very strong correlation between knowledge and attitude with health volunteers action in
the case finding of TB (p=0.000; r=1.000). It can be concluded that the level of
knowledge and attitude of health volunteers affecting their action in case finding of TB in
the community. Nurses should provide information to the health volunteers more
frequently, to improve their knowlegde and attitude.
PENDAHULUAN
kader dalam penemuan kasus TB,
Penemuan kasus TB merupakan langkah namun hingga saat ini tugas
pertama kegiatan penanggulangan TB. pengembangan ini tidak dilakukan
Penemuan dan penyembuhan pasien TB karena masih adanya kecenderungan
menular, secara bermakna dapat kader yang hanya melakukan tugas
menurunkan angka kesakitan dan utamanya dalam pelayanan Kesehatan
kematian akibat TB. Upaya penemuan Ibu dan Anak (KIA) dan lansia dan
kasus TB perlu melibatkan banyak enggan untuk melakukan tugas
sektor, baik sektor kesehatan seperti tambahan dalam menemukan kasus TB
Puskesmas, maupun sektor lain seperti di masyarakat.
kader kesehatan (Depkes 2009). Hasil
wawancara terstruktur peneliti dengan 5 Data tambahan yang didapatkan peneliti
orang kader Posyandu di Dusun Tada melalui wawancara terstruktur dengan
pada bulan Agustus 2013 diperoleh data pengelola program TB di Puskesmas
bahwa pada tahun 2008 semua kader di Lite pada bulan Agustus 2013
Puskesmas Lite sudah diberikan disebutkan bahwa selama tahun 2011
pelatihan tentang tugas pengembangan tidak ditemukan kasus TB, tahun 2012
51
melakukan pelatihan kader lebih banyak 165 orang. Jumlah sampel sebanyak 65
dibandingkan dengan Puskesmas yang orang, diambil menggunakan simple
tidak melakukan pelatihan kader. random sampling dengan kriteria aktif
Pendidikan dan pelatihan kader tentang bekerja sebagai kader Posyandu
tugas pengembangan kader dalam minimal 3 bulan terakhir dan kader dari
penemuan kasus TB sudah dilakukan di Posyandu purnama. Kader yang Tidak
Puskesmas Lite pada tahun 2008, namun hadir pada waktu kegiatan
hingga saat ini kader Posyandu belum penelitian/waktu
mampu melakukan tugas pengembangan pengukuran/pengumpulan data
ini secara maksimal. Penjaringan kasus dieksklusikan.
TB selama ini hanya dilakukan secara Variabel independen adalah
pasif oleh pihak Puskesmas saja, peran pengetahuan dan sikap kader Posyandu
aktif kader dalam penemuan kasus TB di tentang tugas pengembangan kader
masyarakat tidak dilakukan. Penelitian dalam penemuan kasus TB. Variabel
tentang hubungan pengetahuan dan dependen adalah tindakan penemuan
sikap kader Posyandu dengan tindakan kasus TB oleh kader Posyandu.
penemuan kasus TB di Puskesmas Lite Instrumen yang digunakan untuk
belum pernah dilakukan. Penelitian ini mengukur pengetahuan dan sikap adalah
bertujuan untuk menjelaskan apakah ada kuesioner yang dimodifikasi dari Zahra
hubungan antara pengetahuan dan sikap (2011). Sementara kuesioner untuk
kader Posyandu tentang tugas mengukur tindakan kader menggunakan
pengembangan kader terhadap tindakan kuesioner terstruktur yang dimodifikasi
penemuan kasus TB di Puskesmas Lite. dari Depkes (2009). Data pada variabel
tindakan didukung oleh data pada buku
BAHAN DAN METODE register pengobatan TB di Puskesmas
Lite. Data yang diperoleh akan di
Penelitian ini berdesain deskriptif analisis dengan uji Spearman Rho
analitik dengan pendekatan cross Correlation dengan taraf signifikasi
sectional. Populasi adalah semua kader α≤0.05.
Posyandu di Puskesmas Lite berjumlah
HASIL
Tabel 1 Hubungan pengetahuan dan tindakan kader kesehatan dalam penemuan kasus TB
Tindakan
Total
Pengetahuan Cukup Kurang
n % n % N %
Cukup 58 89 0 0 58 89
Kurang 0 0 7 11 7 11
Total 58 89 7 11 65 10
Spearman,s rho p=0,000 r=1,000
Tabel 2 Hubungan sikap dan tindakan kader kesehatan dalam penemuan kasus TB
Tindakan
Total
Sikap Cukup Kurang
n % n % N %
Baik 28 43 0 0 28 43
Cukup 30 46 7 11 37 57
Total 58 89 7 11 65 100
Spearman,s rho p=0,014 r=1,000
53
Oktober 2013,
KESIMPULAN DAN SARAN <http://depkes.go.id>
Depkes 2011, Profil kesehatan Indonesia
Ada hubungan yang signifikan dan 2010, Jakarta, dilihat 1 Oktober
sangat kuat antara pengetahuan dan 2013, <http://depkes.go.id>
sikap kader Posyandu tentang tugas Depkes 2012, Profil kesehatan Indonesia
pengembangan kader dengan tindakan 2011, Jakarta, dilihat 1 Oktober
penemuan kasus TB di Puskesmas Lite. 2013, <http://depkes.go.id>
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan Depkes 2013, Profil kesehatan Indonesia
pihak Puskesmas melakukan pelatihan 2012, Jakarta, dilihat 14
dan refresing kader Posyandu tentang November 2013,
tugas pengembangan kader dalam <http://depkes.go.id>
penemuan kasus TB di masyarakat Dody, Ayuning, I, Mastoroh, L, dan
secara berkala dalam rencana kerja Piriani, E 2008, Faktor-faktor
tahunannya, dan melakukan evaluasi yang berkaitan dengan penemuan
secara berkala terkait pengetahuan, kasus tersangka tuberkulosis yang
sikap dan pelaksanaan tugas baru di kelurahan Krian,
pengembangan kader dalam penemuan kecamatan Krian, kabupaten
kasus TB di masyarakat, serta Sidoarjo, Surabaya, dilihat 3
mempertimbangkan kemungkinan untuk November 2013,
pembentukan kelompok kader yang <http://elib.fk.uwks.ac.id>
khusus bertugas menangani masalah TB Firdaufan, Murti, B, Santoso, Hartono,
di masyarakat, terlepas dari kelompok R, Sumardiyono, Henratno, dan
kader KIA dan Lansia. Penelitian Sutisna, E 2009, Evaluasi
selanjutnya dapat menganalisis faktor- program pengendalian
faktor yang mempengaruhi rendahnya tuberkulosis dengan strategi
keterlibatan kader dalam penemuan DOTS di eks karesidenan
kasus di masyarakat. surakarta, Solo, dilihat 2
November 2013,
KEPUSTAKAAN <http://fk.uns.ac.id>
Kemenkes 2008, Petunjuk teknik
Arifin, F 2013, Buku saku harrison standar pelayanan minimal
pulmonologi, edisi 1, KARISMA bidang kesehatandi
Publishing Group, Tangerang kabupaten/kota, Jakarta, dilihat 4
Selatan Oktober 2013,
Azwar, S 2003, Sikap manusia : teori <http://dinkeskabdemak.files.wor
dan pelaksanaannya, edisi 2, dpress>
Pustaka Pelajar, Yogyakarta Kemenkes 2009, Pedoman
Depkes 2006, Pedoman umum penanggulangan tuberkulosis
pengelolaan Posyandu, Jakarta, (TB), Jakarta, dilihat 4 Oktober
dilihat 4 Oktober 2013, 2013,
<http://depkes.go.id> <http://hukor.depkes.go.id>
Depkes 2006, Pedoman nasional Kemenkes 2012, Kurikulum dan modul
penanggulangan TB, Jakarta, pelatihan kader Posyandu,
dilihat 4 Oktober 2013, Jakarta, dilihat 9 November 2013,
<http://www.tbindonesia.or.id> <http://www.promkes.depkes.go.i
Depkes 2009, Buku saku kader program d>
penanggulangan TB, Jakarta, Made, I 2013, Hubungan pengetahuan,
dilihat 4 Oktober 2013, sikap, dan motivasi kader
<http://www.tbindonesia.or.id> kesehatan dengan aktivitasnya
Depkes 2010,. Profil kesehatan dalam pengendalian kasus
Indonesia 2009, Jakarta, dilihat 1 tuberkulosis di kabupaten
56