You are on page 1of 15

KAJIAN KEBERADAAN POS KESEHATAN DESA (PKD) TERHADAP

PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN POSYANDU DI DESA


KEDUNGWULUH LOR KECAMATAN PATIKRAJA
KABUPATEN BANYUMAS

THE STUDY OF VILLAGE HEALTH POST (PKD) TOWARDS THE


RECORDING AND REPORTING OF HEALTH INTEGRATED POST
(POSYANDU) ACTIVITIES IN KADUNGWULUH LOR VILLAGE,
PATIKRAJA SUB DISTRICT BANYUMAS DISTRICT

Endo Dardjito dan Dyah Umiyarni Purnama Sari


Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu
Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman

ABSTRACT
Basic Health Services in Banyumas have been conducted since 2005 with the
midwifes as managing staff. The presence of PKD has caused several types of
services, previously conducted in the community health center (puskesmas) to be
moved to Village Health Posts (PKD). The mutation of some services from the
community health center to PKD is considered to take effect on the recording and
reporting activities which was previously done by the community health center.
This study is a survey research which aimed to determine wether or not the presence
of PKD affects the recording and reporting activities of the community health
center. The study population were all the villages in Patikraja District which
implements PKD. The samples were taken using the simple random sampling
method. Data was collected from interviews and data archives of PKD activities.
The results obtained showed that the coverage of MCH activities have reached
target, except for exclusive breastfeeding (asi eksklusif) and baby visits, 65% of
EFA/PUS joined family planning, immunization coverage has reached target,
number of visits for basic medical services in PKD are as many as 2523 people,
there are 1 mandiri and 4 purnama level posyandu with 28 active cadres, weighing
coverage has not reached the D / S target (68%) and N / D (46%), there are 3 types
of recording formats /registers in Posyandu. There is a need of simplification and
reduction of some data in the format / register.
Kata Kunci: PKD, pencatatan, pelaporan
Jurnal Kesmas indo. Volume 4(1) Januari 2011, hlm. 47-60

PENDAHULUAN kesehatan memiliki peranan sangat


Pembangunan bidang penting dalam rangka menciptakan
kesehatan bertujuan untuk masyarakat yang sehat dan
mewujudkan derajat kesehatan yang berkualitas, baik secara jasmani
optimal bagi seluruh masyarakat. maupun rohani. Pembangunan
Oleh karena itu pembangunan bidang kesehatan dirasakan sangat penting

47
48 Jurnal Kesmas indo. Volume 4, Nomor 1, Januari 2011, hlm. 47-60
peranannya, karena masih banyak menitik beratkan pada upaya promotif
dijumpai permasalahan kesehatan dan preventif. Jenis program atau
khususnya kesehatan bawah lima kegiatan posyandu meliputi 5 macam
tahun (Balita) yang memerlukan antara lain Kesehatan Ibu dan Anak
perhatian dan penanganan secara (KIA), Keluarga Berencana (KB),
serius, Depkes RI, 2000. Berdasarkan imunisasi, perbaikan gizi dan
data dari Dinas Kesehatan Kabupaten penanggulangan diare, (Depkes RI,
Banyumas, cakupan imunisasi, KIA, 1990.
KB sudah baik (>80%) dan keadaan Tingkat partisipasi masyarakat
gizi buruk 1,0 % dan gizi kurang 11,9 dalam kegiatan posyandu dipengaruhi
% dibawah angka rata-rata nasional oleh strata posyandu. Ada empat
(target nasional 13,0 % gizi kurang tingkatan/strata posyandu yaitu
dan 5,4 % gizi buruk (Depkes RI, pratama, madya, purnama dan
2008). mandiri. Beberapa indikator penentu
Meskipun cakupan beberapa strata posyandu adalah frekuensi
program telah melebihi target kegiatan penimbangan, cakupan KIA,
nasional, kegiatan pemeliharaan cakupan KB, cakupan imunisasi,
kesehatan ibu dan anak masih tetap jumlah kader dan ada tidaknya
diperlukan agar kesehatannya tetap kegiatan tambahan.
terjaga. Salah satu upaya yang harus Di kabupaten Banyumas telah
tetap dipertahankan adalah dilaksanakan Pos Kesehatan Desa
keikutsertaan secara aktif masyarakat (PKD) dengan bidan sebagai tenaga
dalam kegiatan posyandu. Program pelaksananya. Keberadaan PKD
posyandu merupakan suatu usaha menyebabkan beberapa jenis
untuk memecahkan permasalahan pelayanan yang tadinya dilaksanakan
kesehatan bagi masyarakat dan di posyandu sebagian kegiatan
berdampak terhadap penurunan angka berpindah ke PKD. Adapun kegiatan
kematian bayi, angka kelahiran, KB PKD sesuai dengan Depkes RI, 2007
dan kesehatan Ibu dan Anak. Upaya adalah promosi kesehatan,
yang dilakukan di posyandu pencegahan dan pelayanan
melibatkan masyarakat luas dengan pengobatan seperti penyuluhan,
Endo, Kajian Keberadaan PKD 49
imunisasi, pemasangan alat KB, PKD terhadap pencatatan dan
pengobatan, Berpindahnya sebagian pelaporan kegiatan posyandu
pelayanan dari posyandu ke PKD METODE PENELITIAN
diperkirakan berpengaruh terhadap Jenis Penelitian yang
pencatatan dan pelaporan yang digunakan adalah penelitian survai
selama ini dilakukan oleh posyandu. yang bersifat deskriptif yang
Pada tahap selanjutnya posyandu mempunyai maksud menguraikan
dapat kehilangan data-data cakupan, atau mendeskripsikan suatu keadaan
sehingga ikut berpengaruh terhadap di dalam suatu komunitas masyarakat.
pencatatan dan pelaporan kegiatan di Sasaran penelitian adalah PKD desa
posyandu yang dapat berpengaruh Kedungwulur Lor dengan kriteria
pada strata posyandu. desa yang melaksanakan PKD paling
Kecamatan Patikraja merupa- baik, posyandu berjalan dengan baik
kan salah satu kecamatan di dan kader posyandu aktif. Alat
kabupaten Banyumas yang telah pengumpul data menggunakan
melaksanakan PKD. Dari 13 desa instrumen berupa kuesioner untuk
yang ada, 11 desa diantaranya telah melihat profil PKD, pencatatan dan
melaksanakan PKD yang berjalan pelaporan PKD dan Posyandu.
cukup baik pada beberapa desa dan Sedangkan wawancara mendalam
sebagian desa lainnya belum berjalan digunakan untuk menggali informasi
baik. Baik buruknya pelayanan PKD yang berkaitan keberadaan PKD.
dilihat dari jenis dan cakupan Data yang telah terkumpul diolah dan
pelayanan serta cakupan masyarakat dianalisa secara deskriptif meliputi
yang menggunakannya. profil PKD, kegiatan PKD, cakupan
Melihat permasalahan tersebut, PKD, strata, jumlah kader aktif dan
peneliti tertarik untuk mengkaji cakupan Posyandu, pencatatan dan
apakah keberadaan PKD memberikan pelaporan PKD dan Posyandu
pengaruh terhadap pencatatan dan
pelaporan di posyandu. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk Desa Kedungwuluh Lor
mengetahui pengaruh keberadaan merupakan salah satu desa yang ada
50 Jurnal Kesmasindo. Volume 4, Nomor 1, Januari 2011, hlm. 47-60

di wilayah kerja puskesmas Patikraja. promotif, preventif dan kuratif yang


Sebelum tahun 1995, pelayanan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan.
kesehatan di desa Kedungwulur Lor PKD dikelola oleh seorang bidan dan
dilaksanakan 1 minggu sekali oleh dibantu oleh tenaga kader yang
tim Puskesmas yang terdiri dari membantu dalam kegiatan
Bidang, Perawat, tenaga obat dan administrasi.
administrasi. Seiring dengan Untuk mendukung kegiatan
bertambahnya tenaga kesehatan PKD telah dikembangkan dan
khususnya bidan dan adanya program diterapkan pencatatan dan pelaporan
penempatan Bidan di Desa (BDD) yang baru. Kegiatan pencatatan dan
desa Kedungwuluh Lor mendapatkan pelaporan dilaksanakan dengan
seorang bidan desa untuk melibatkan posyandu karena sebagian
memberikan pelayanan kesehatan dan data yang digunakan berasal dari
harus siap setiap waktu (24 jam) dan posyandu. Sesuai dengan hasil
harus tinggal di desa. Pelayanan yang penelitian ditemukan sebanyak 13
dilakukan diarahkan untuk format / register pencatatan hasil
memberikan palayanan pada ibu kegiatan. Format / register pertama
hamil. Sejak tahun tahun 2005 berisi tentang data balita, WUS dan
konsep Pos Kesehatan Desa (PKD) PUS, format / register kedua berisi
mulai dikenalkan dan diterapkan di tentang jenis-jenis data di posyandu,
desa Kedungwuluh Lor. PKD adalah format / register ketiga berisi data di
Upaya Kesehatan Bersumberdaya posyandu yang dikelola PKK yang
Masyarakat (UKBM) yang dibentuk dikenal dengan sistem informasi
di desa dalam rangka mendekatkan posyandu (SIP). Selain format /
/menyediakan pelayanan kesehatan register tersebut, terdapat format
dasar bagi masyarakat desa, serta pelaporan posyandu
sebagai sarana kesehatan yang Berdasarkan data hasil
merupakan pertemuan antara upaya penelitian dan sesuai petunjuk teknis
masyarakat dan dukungan pengembangan dan penyelenggaraan
pemerintah. Pelayanan yang Pos Kesehatan Desa (PKD) yang
dilakukan meliputi upaya-upaya diterbitkan oleh Depkes RI tahun
Endo, Kajian Keberadaan PKD 51
2007, kegiatan PKD di desa pelaporan yang ada. Jenis-jenis
Kedungwuluh Lor telah dilaksanakan kegiatan PKD di desa Kedungwuluih
dengan baik dan dilakukan secara Lor meliputi
menyeluruh terhadap kegiatan
1. Pelayanan kegiatan KIA
promotif, preventif dan kuratif yang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
Anak (KIA), ibu hamil, ibu
yaitu bidan dengan dibantu oleh
bersalin, ibu nifas, bayi dan balita,
seorang kader sukarela sebagai tenaga
Pelayanan Keluarga Berencana
administrasi.
(KB) bagi peserta baru maupun
Selain kegiatan di PKD, bidan
peserta KB aktif, Pelayanan Ibu
juga mempunyai tanggung jawab
hamil dan bayi, Pelayanan medis
terhadap pembinaan kegiatan
dasar / pengobatan bagi masya-
posyandu di wilayah kerjanya
rakat umum yang membutuhkan
termasuk sistem pencatatan dan
pengobatan.

Adapun hasil kegiatan PKD seperti terlihat pada tabel 1.


No Jenis pelayanan Jumlah Hasil Cakupan (%) Target (%)
sasaran
1 K1 75 77 102,7 95
2 K4 75 73 97,3 95
3 DDRT Nakes 75 21 28 20
4 DDRT Masy 75 8 13,3 12
5 Persalinan oleh 72 75 104,2 90
Nakes
6 Pencapaian neonatus 68 75 110.3 90
7 ASI eksklusif 68 38 56 80
8 Kunjungan bayi 68 57 84 95
9 BBLR 68 1 1,8 95

Berdasarkan tabel 1, dapat kegiatan pelayanan kesehatan Ibu dan


dilihat bahwa hampir seluruh cakupan Anak (K1, K4, DDRT nakes, DDRT
pelayanan KIA telah mencapai target maasyarakat, persalinan nakes,
yang ditentukan kecuali ASI eksklusif pencapaian neonatus, dan BBLR)
(56 %) dan kunjungan bayi (84 %). telah mencapai target yang
BBLR sebanyak 1 orang dan sudah ditentukan. Sudah tercapainya target
tertangani dengan baik.Cakupan pelayanan KIA disebabkan karena
52 Jurnal Kesmas Indonesia. Volume 4, Nomor 1, Januari 2011, hlm. 47-60
kegiatan PKD di desa kedungwuluh tidak menghasilkan ASI secara
Lor sudah cukup lama berjalan (6 optimal,
tahun). Bidan selaku pengelola PKD Sedangkan belum tercapainya
sudah dikenal dengan baik oleh kunjungan bayi oleh bidan
masyarakat dan bidan melakukan (kunjungan rumah) disebabkan
pelayanan dengan baik terhadap karena keibukan bidan melayani
masyarakat yang datang ke PKD. pasien di PKD. Sesuai dengan jadwa
Keadaan geografi yang mendukung yang ada, jam buka PKD adalah
(jarak terjauh dari PKD hanya 1 km) setiap hari (senin – saptu). Kunjungan
memungkinkan masyarakat untuk yang selama ini dilakukan biasanya
datang memeriksakan kesehatannya. bersamaan pada saat kegiatan
Tidak tersedianya angkutan umum posyandu dilakukan dan bidan
dari desa kedungwuluh Lor ke melakukan pembinaan di posyandu.
puskesmas merupakan faktor yang 2. Cakupan KB
ikut mendukung digunakannya PKD Jumlah Pasangan Usia Subur
dengan baik oleh masyarakat. di desa Kedungwuluh Lor sebanyak
Belum tercapainya target ASI 637 dan yang aktif mengikuti KB
eksklusif disebabkan karena karena sebanyak 413 pasangan. Jenis alat KB
adanya anggapan bahwa ASI tidak yang digunakan seluruhnya berupa
dapat mencukupi kebutuhan gizi alat KB hormonal yaitu KB suntik
sampai bayi berusia 6 bulan, ibu yang dan pil. Data selengkapnya dapat di
lihat pada tabel 2

Tabel 2. Cakupan Pelayanan KB di Desa Kedungwuluh Lor tahun 2009

No Jenis Jumlah Jumlah PUS


kontrasepsi peserta
1 Suntik 387 637
2 Pil 26

Di desa Kedungwuluh Lor, jumlah sebanyak 219. alat kontrasepsi yang


pasangan usia subur (PUS) yang ada banyak digunakan adalah alat
sebanyak 637 dan yang aktif kontrasepsi hormonal yaitu suntik
sebanyak 414 dan yang tidak aktif sebanyak 387 dan 26 menggunakan
Endo, Kajian Keberadaan PKD 53
pil. Rendahnya penggunaan alat yang ada di desa Kedungwuluh
kontrasepsi non hormonal terutama Lor. Jenis - jenis imunisasi yang
spiral dikarenakan adanya rasa takut diberikan yaitu Polio, HB, DPT
dan khawatir. dan campak. Data selengkapnya
dapat dilihat pada tabel 3
2. Kegiatan imunisasi
Kegiatan pelayanan imunisasi
dilakukan terhadap seluruh bayi

Tabel 3. Cakupan Hasil Kegiatan Imunisasi di Desa Kedungwuluh Lor Tahun 2009

No Jenis Jumlah Hasil Cakupan Target


Imunisasi sasaran (%) (%)
1 Polio 1 68 64 94 95
2 Polio 4 68 69 101 90
3 Hb 1 < 7 hr 68 61 89,7 90
4 Hb > 7 hr 68 1 1,5 10
5 BCG 68 74 108 95
6 DPT 1 68 66 97 95
7 DPT 2 68 69 101 90
8 Campak 68 62 91,2 90

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa secara bukan lagi kegiatan yang perlu
umum pelaksanaan pelayanan ditakuti. Masyarakat dengan
imunisasi telah mencapai target dengan sadar akan datang ke PKD
yang ditentukan. Keadaan ini dan meminta bayinya diimunisasi.
memberikan gambaran bahwa Beberapa cakupan imunisasi yang
kesadaran masyarakat untuk lebih dari 100 % dikarenakan ada
mengimunisasikan bayinya sudah bayi yang datang ke desa
sangat baik. Kegiatan Kedungwuluh Lor dan menginap
imunisasi pada bayi di desa cukup lama dan mereka minta
Kedungwuluh Lor telah mencapai diimunisasi
target yang ditentukan.
3. Strata Posyandu dan cakupan
Tercapainya target imunisasi
hasil kegiatan posyandu
karena telah sadarnya masyarakat
Kedungwuluh Lor memiliki 5
untuk memeriksakan kesehatan
posyandu yang aktif (4 strata
bayinya di PKD sekaligus
purnama dan 1 mandiri) dengan
melakukan imunisasi. Imunisasi
54 Jurnal Kesmasindo. Volume 4, Nomor 1, Januari 2011, hlm. 47-60
jumlah kader aktif sebanyak 28 kegiatan penimbangan dapat
orang. Adapun cakupan hasil dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Cakupan Hasil Kegiatan Penimbangan di Desa Kedungwuluh Lor Tahun 2009

No Nama Posyandu N/S D/S N/D Target N/S,


D/S, N/D (%)
1 Sadar 1 44,7 80,9 55,3 80
2 Sadar 2 30,2 57,3 52,7 80
3 Sadar 3 29,6 72,2 41 80
4 Sadar 4 33,3 89,7 37 80
5 Sadar 5 23,3 58,3 40 80
31,34 68 46 80

Dari tabel 4. terlihat bahwa datang di posyandu berimbas pada


cakupan hasil kegiatan digunakannya PKD secara optimal
penimbangan di desa Kedung oleh masyarakat. Untuk
wuluh Lor belum mencapai target mendukung terlaksananya kegiatan
yang ditentukan, kecuali cakupan posyandu, peran kader sangat
D/S pada posyandu Sadar 1 dan penting. Kader posyandu aktif di
Sadar 5. Pencapaian target desa Kedungwuluh Lor berjumlah
penimbangan yang tidak optimal 5 – 6 dan merupakan jumlah ideal
dikarenakan sasaran kegiatan untuk berjalannya sebuah
penimbangan sebagian besar posyandu dengan baik.
adalah anak dibawah tiga tahun, Sehubungan dengan pelaksanakan
sedangkan anak yang berusia lebih PKD, maka kegiatan posyandu
dari tiga tahun umumnya sudah yang ada hanya kegiatan
tidak mau ditimbang lagi. penimbangan bulanan saja yang
Posyandu yang ada di desa dilaksanakan oleh kader. Meskipun
Kedungwuluh Lor termasuk dalam hanya oleh kader, masyarakat yang
kategori baik, karena sebagian mempunyai anak balita (0-3 tahun)
besar berada pada strata purnama masih mau datang ke posyandu.
dan mandiri. Keadaan tersebut Sementara anak yang usia 4 – 5
menggambarkan bahwa tahun sudah tidak mau lagi / jarang
masyarakat di desa Kedungwuluh ditimbang. Selain kegiatan
Lor sudah sadar tentang arti penimbangan juga dilaksanakan
penting dari posyandu. Kesadaran kegiatan pemberian makanan
Endo, Kajian Keberaan PKD 55

tambahan yang umumnya berupa Keluarga Berencana (KB) bagi


bubur kacang hijau. peserta baru maupun peserta KB
Cakupan hasil kegiatan posyandu aktif, pelayanan Ibu hamil dan
di desa Kedungwuluh Lor belum bayi dan pelayanan medis dasar /
mencapai target yang ditentukan. pengobatan bagi masyarakat
Rata-rata cakupan D/S baru umum yang membutuhkan
mencapai 68 % dari target 80 % pengobatan. Selain kegiatan
dan cakupan N/D baru mencapai operasional pelayanan, maka
46 % dari target 80 %. Belum kegiatan pencatatan dan pelaporan
tercapainya target tersebut kegiatan PKD juga menjadi
dikarekan jumlah balita yang tanggung jawabnya. Dengan
ditimbang tidak optimal yaitu penerapan PKD, jenis-jenis
hanya yang bawah tiga tahun. kegiatan pelayanan yang tadinya
tercatat dan terlaporkan melalui
Pencatatan dan Pelaporan
posyandu secara otomatis juga
Sesuai dengan petunjuk teknis
menjadi tanggung jawab PKD dan
pengembangan dan
seharusnya sudah tidak tercatat
penyelenggaraan Pos Kesehatan
lagi di posyanadu. Setelah 5 tahun
Desa (PKD) yang diterbitkan oleh
kegiatan PKD berjalan di desa
Depkes RI tahun 2007, kegiatan
kedungwuluh Lor ternyata
PKD dilakukan secara menyeluruh
kegiatan pencatatan dan pelaporan
terhadap kegiatan promotif,
di posyandu dan PKD sama-sama
preventif dan kuratif yang
tetap berjalan dan belum ada
dilaksanakan oleh tenaga
modifikasi atau perbaikan.
kesehatan (khususnya bidan)
Keadaan tersebut menyebabkan
dengan melibatkan kader sukarela
terjadinya duplikasi pencatatan
lainnya. Sesuai dengan petunjuk
maupun pelaporan. Berdasarkan
teknis tersebut, kegiatan PKD di
hasil penelitian terdapat berbagai
desa Kedungwuluih Lor meliputi
pencatatan dan pelaporan yang
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
seharusnya sudah dipisahkan tetapi
(KIA), ibu hamil, ibu bersalin, ibu
masih dilaksanakan. Beberapa
nifas, bayi dan balita, pelayanan
56 Jurnal Kesmas indo. Volume 4, Nomor 1, Januari 2011, hlm. 47-60

jenis pencatatan dan pelaporan tersebut tidak diperlukan karena


yang terjadi antara lain : tidak dilakukan pelayanan apapun

a. Di Desa kedungwuluh Lor sampai e. Pada register Format / register 03


saat ini masih terdapat 3 buah sebagian data seperti BBLR,
formulir / register pencatatan yaitu jumlah ibu hamil, jumlah ibu hamil
register balita. WUS dan PUS, baru, jumlah ibu menyusui, jumlah
formulir / register data kegiatan ibu hamil KEK, jumlah ibu hamil
posyandu sebanyak 6 buah (01 s/d mendapat Fe dan jumlah ibu nifas
06) dikelola kader posyanadu dan mendapatkan vitamin A sudah
data kegiatan posyandu yang tidak perlu lagi pada format /
tercatat di sistem informasi register posyandu karena data-data
posyandu (SIP) dikelola PKK tersebut sudah tercatat di PKD.
sebanyak 5 macam dan format
f. Format / register 04 yang bersisi
pelaporan posyandu
data imunisasi tidak diperlukan
b. Dari ketiga jenis formulir / register lagi di pencatatan posyandu dan
yang ternyata terdapat beberapa SIP karena semua data tersebut
jenis pencatatan dan pelaporan sudah tercatat di kegiatan PKD
yang isinya sama seperti (PKD yang memberi pelayanan)
pencatatan WUS – PUS terdapat
g. Format / register posyandu (05)
pada register balita, WUS dan
yang berisi data jumlah balita
PUS, register 05, register 06 dan
sakit, jumlah WUS – PUS, jumlah
SIP WUS dan PUS.
pelayanan KB, tidak diperlukan
c. Pada register register balita, WUS karena data-data tersebut sudah
dan PUS posyandu terdapat LKA ada di PKD (pelayanan ada di
(lingkar kepala) yang sebenarnya PKD)
tidak perlu karena posyandu tidak
h. Format / register posyandu (06)
melakukan pengukuran
yang berisi data jumlah kematian,
d. Pada register 01 terdapat sasaran jumlah persalinan, jumlah rujukan,
anak usia 60 – 72 bulan. Data abortus, WUS dan PUS, ibu hamil,
ibu menyusui tidak diperlukan
Endo, Kajian Keberadaan PKD 57

karena sudah ada di PKD imunisasi TT, kapsul yodium, hasil


(pelayanan ada di PKD) penimbangan 12 bulan, resiko,
penolong persalinan, tidak
i. Format / register SIP lembar 1
diperlukan karena sudah ada di
yang berisi jumlah ibu hamil,
PKD
jumlah ibu hamil diperiksa dan
mendapat tablet Fe, jumlah yang l. format / register WUS – PUS yang
menyusui, jumlah yang berisi jumlah anak, LILA, kapsul
mendapatkan pelayanan ulang KB, yodium, imunisasi TT, KB dan
jumlah anak yang mendapat menyusui tidak diperlukan karena
imunisasi, balita yang menderita sudah ada di PKD
diare tidak diperlukan karena sudh
m. format pelaporan posyandu yang
ada di PKD
berisi data BBLR, jumlah ibu
j. Format / register SIP lembar 2 hamil di posyandu, jumlah ibu
yang berisi bayi yang mendapat hamil yang mendapat tablet Fe,
imunisasi tidak diperlukan karena jumlah ibu nifas yang mendapat
sudah ada di PKD vitamin A / Fe, jumlah bayi disusui
eksklusif, jumlah bayi diimunisasi
k. format / register SIP lembar 4 yang
tidak diperlukan karena datanya
berisi pemberian tablet Fe,
sudah ada di PKD

SIMPULAN DAN SARAN


2. Cakupan KB aktif di desa
A. Simpulan Kedungwuluh Lor sebanyak
414 PUS dari 637 PUSdengan
1. Cakupan kegiatan pelayanan
menggunakan KB hormunal
kesehatan Ibu dan Anak (K1,
suntik dan pilt
K4, DDRT nakes, DDRT
maasyarakat, persalinan nakes, 3. Imunisasi pada bayi di desa
pencapaian neonatus, dan Kedungwuluh Lor telah
BBLR) telah mencapai target mencapai target yang
yang ditentukan kecuali ASI ditentukan.
eksklusif dan kunjungan bayi
58 Jurnal Kesmas indo Volume 4, Nomor 1, Januari 2011, hlm. 47-60

4. Hasil kunjungan pelayanan 1. Pencapaian kegiatan PKD


medis dasar di PKD selama 1 yang sudah baik perlu tetap
tahun sebanyak 2523 orang dipertahankan, sedangkan
yang terdiri dari askin 1456, pencapaian kegiatan
umum 932 orang, askes 132 posyanadu masih perlu
orang dan pelayanan UKS 3 ditingkatkan melalui
orang. Rata-rata per bulan pembinaan dan ppenyuluhan
sebanyak 210 orang per bulan, secara rutin oleh bidan
8,4 orang per hari.
2. Format pencatatan perlu
5. Strata posyandu yang ada di disederhanakan (dijadikan
desa Kedungwuluh Lor satu) baik yang dikelola oleh
termasuk dalam kategori baik kader posyandu ataupun PKK
yaitu 1 mandiri dan 4 purnama
3. Jenis data seperti anak usia 60
dengan jumlah kader aktif
– 72 bulan dalam register 01
sebanyak 28 orang
dibuang
6. Cakupan kegiatan Posyandu
4. Data lingkar kepala pada
D/S (68%) dan N/D (46%)
register balita, WUS dan PUS
belum mencapai target yang
tidak perlu dan dicatat di
ditentukan sebanyak 80 %.
register PKD saja
7. Terdapat 3 buah format /
5. Data-data dalam format
register pencatatan di posyandu
pelaporan posyandu ke PKD
yaitu format / register balita,
sebaiknya hanya berisi data
WUS dan PUS, format / register
hasil kegiatan posyandu saja
posyandu dan format / register
6. Perlu dibuat format baru mana
SIP
data yang di posyandu dan
makna data yang ada di
B. Saran
PKDdata-data

DAFTAR PUSTAKA
Endo , Kajian Keberadaan PKD 59
Depkes RI, 1990. Penerapan Pemasaran
Sosial dalam kegiatan Promosi
Posyandu, Pusat PKM. Jakarta.

Depkes RI, 2000. Indokator Indonesia Sehat


2010, Jakarta.

Depkes, RI, 2001. ARRIF, Pedoman


Manajemen Peran Serta
Masyarakat. Jakarta

Depkes RI, 2007. Pelatihan Bidan Poskesdes


dalam Pengembangan Desa Siaga.
Jakarta.

Depkes RI, 2008. Gizi dalam Angka. Jakarta

Dinas Kesehatan kabupaten Banyumas,


2009. Laporan Tahunan Tahun 2009.

Djaiman, S.P.H. 2002. faktor-faktor yang


Mempengaruhi Balita Berkunjung
ke Posyandu. (on-line).
http://www.digilib.litbang.depkes.go
.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-
2002-sri-880-posyandu, diakses
tanggal 5 Mei 2010

Zulkifli, 2003). Zulkifli, 2003. Posyandu dan


kader Kesehatan. (on-line). FKM
USU.
http://library.USU.ac.id/download/fk
m/fkm zulkifli1.pdf diakses tanggal
5Mei 2010

Sembiring, N. 2004. Posyandu sebagai Peran


Serta Masyarakat dalam usaha
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
(On-line).
http://library.usu.ac.id/download/fk
m/biostatisik-nasap.pdf. Diakses 5
Mei 2010.

http://bohkasim.wordpress.com/2008/12/03/p
edoman-umum-revitalisasi-posyandu/

You might also like