You are on page 1of 9

STRATEGI INTERVENSI KESEHATAN LANSIA DI POSYANDU

The Strategies Intervention HelthyofEldrlyinPosyandu

Yoktan Samb Metkono1, Arwyn W. Nusawakan1, Treesia Sujana1


Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Kartini 11A Salatiga
Email : 462013019@student.uksw.edu

Abstract

The number of elderly in Indonesia keeps increasing from 7.69% in 2011 be 8.1% in 2013.
With the increasing number of elderly than so much heath problems that happened in
elderly. The efforts are being mad by the government to cope the problems in elderly is
holding Posyandu of elderly. The Posyandu of elderly is Integrated Service pos held to elderly
so their can monitor the condition his health every month. to describe intervention strategies
healthy of elderly to increases their status in Posyandu in the Puskesmas Getasan. The
research is qualitative descriptive. The data collected use in depth interview by interview
guidelines. The research done in the area of PuskesmasGetasan , Semarang, Central Java. In
January to March 2017. The participants numbered 8 people obtained by using purposive
sampling techniques. The research use data analysis from Miles and Humberman. Posyandu
elderly held every month through five tables of activities that is driven by health workforce
from Puskesmas and cadre in tre select from community. However there are still barriers is
lock of awareness from elderly to make a visit so extension done by health workforce to
elderly and their family through organization’s in community. The evaluation to monitor the
visit and health condition from elderly done once a month. Conclusion: Posyandu elderly
who in invented already well underway because already participating from health workforce
and community is good. Howeverhealth workforce should be more plays again, so can
increase knowledge from elderly about Posyandu benefits so the visit from elderly more on
the rise.

Keyword keys : Strategies, Elderly, Posyandu.

Abstrak

Jumlah lansia di Indonesia terus meningkat dari 7,69% pada tahun 2011 menjadi 8,1%
pada tahun 2013. Dengan bertambahnya jumlah lansia maka begitu banyak masalah
kesehatan yang terjadi pada lansia. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi
maslah kesehatan pada lansia adalah diadakannya pos pelayanan terpadu untuk lansia
(Posyandu lansia) sehingga lansia dapat memantau kondisi kesehatannya setiap bulan.
Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan strategi intervensi kesehatan lansia dalam
meningkatkan status kesehatan lansia di Posyandu yang ada di Puskesmas Getasan.
Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan
wawancara mendalam (in-depth interview) menggunakan pedoman wawancara. Penelitian
ini dilakukan di daerah Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah
1 Yoktan Samb Metkono, Arwyn W. Nusawakan dan Treesia Sujanaadalah Bagian Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana

59

52
60 Jurnal IKESMA Volume 13 Nomor 1 Maret 2017

pada bulan Januari sampai bulan Maret tahun 2017. Partisipan dalam penelitian ini
berjumlah 8 orang yang didapat dengan menggunakan tehnik purposive sampling.
Penelitian ini menggunakan analisa data Miles dan Humberman. Hasil penelitian ini
didapatkan bahwaPosyandu lansia diadakan setiap bulan melalui lima meja kegiatan yang
digerakkan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas dan kader yang dipilih dari masyarakat.
Namun masih terdapat hambatan yaitu kurangnya kesadaran lansia untuk melakukan
kunjungan sehingga upaya penyuluhan dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada lansia
dan keluarga lansia melalui organisasi – organisasi masyarakat. Evaluasi untuk memantau
kunjungan dan kondisi kesehatan lansia di Posyandu dilakukan sebulan sekali.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Posyandu lansia yang diadakan untuk memantau
sudah berjalan dengan baik karena tenaga kesehatan dan masyarakat sudah ikut
berpartisipasi. Namun tenaga kesehatan harus labih berperan lagi sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan lansia tentang manfaat Posyandu sehingga kunjungan lansia
lebih meningkat.

Kata kunci: Strategi, Lansia, Posyandu.

PENDAHULUAN tahun 2013 jumlah lansia 8,1 % dari total


penduduk Indonesia.[5] Pada tahun 2000
Proses penuaan adalah suatu lansia di Indonesia berjumlah 15, 1 juta
proses yang terjadi pada seseorang yang jiwa dan pada tahun 2006 meningkat
berumur 60 tahun keatas yang mana menjadi 19 juta orang.[6]
proses tersebut merupakan tahapan akhir Dengan bertambahnya jumlah
dari fase kehidupannya.[1]Menurut World lansia maka begitu banyak masalah yang
Health Organization (WHO) lanjut usia terjadi pada lansia. Masalah – masalah
adalah seseorang yang berusia 60 tahun yang dialami lansia diantaranya
keatas.[2] Batasan umur lansia dapat berkurangnya sistem pendengaran,
dibagi menjadi : usia pertengahan penglihatan, kekuatan fisik dan
(middle age) yaitu kelompok usia 45 – 59 kesehatan, penyesuaian diri dengan peran
tahun, lanjut usia (elderly) yaitu kelompok social yang baru dan memiliki tugas dan
usia 60 - 74 tahun, lanjut usia tua (old) perkembangan yang berbeda dengan
yaitu kelompok usia 75 – 90 tahun, sangat sebelumnya, merasakan/sadar akan
tua (very old) yaitu kelompok usia diatas kematian, berpikir dan betindak, dengan
90 tahun.[3] Hal ini juga ditegaskan dalam cara memberikan contoh cara menghargai
Undang-Undang No.13 Tahun 1998 keadilan. Hal ini terjadi karena penurunan
mengenai kesejahteraan usia lanjut pada fungsi tubuh, psikososial dan spiritual.[7]
BAB I Pasal 1 ayat 2 yang menyebutkan Karena begitu banyak masalah yang
bahwa seseorang dapat dikatakan lansia dialami lansia maka berbagai upaya
jika sudah berumur 60 tahun keatas.[4] dilakukan pemerintah untuk mengurangi
Jumlah lansia di Indonesia dari masalah – masalah tersebut. Salah satu
tahun ke tahun mengalami peningkatan. upaya yang dilakukan pemerintah adalah
Hal ini dibuktikan dengan data WHO pada pembinaan kelompok lansia melalui
tahun 2009 jumlah penduduk lansia puskesmas dengan didirikannya
sebanyak 7,49% dari total penduduk Posyandu lansia.[8] Posyandu lansia
Indonesia seluruhnya. Tahun 2011 merupakan pos pelayanan terpadu
meningkat menjadi 7,69 % , dan pada masyarakat lanjut usia yang ada di suatu
Yoktan Samb Metkono: Strategi Intervensi Kesehatan..... 61

wilayah yang digerakan oleh masyarakat penelitian yang dilakukan oleh Anggraini
tersebut untuk mendapatkan layanan tahun 2015 juga mengatakan hal yang
kesehatan.[9] serupa yaitu dukungan keluarga,
Namun program tersebut tidak pelayanan kader dan pelayanan petugas
dimanfaatkan dengan baik oleh lansia. kesehatan sangat mempengaruhi
Minat / perilaku lansia untuk periksa ke keaktifan lansia untuk mengikuti kegiatan
Posyandu masih sangat minim atau Posyandu.[10]
kurang. Hal ini terlihat dari penelitian Dari pembahasan diatas diketahui
yang dilakukan oleh Anggraini, Fadli, dan bahwa pengawasan terhadap lansia di
Wahonoyang mengatakan bahwa Puskesmas sebagai pusat layanan
kesadaran atau minat lansia untuk pergi kesehatan primer di Indonesia belum
ke Posyandu masih sangat minim.[10 - maksimal sehingga penting
12] bagipenelitiuntuk meneliti mengenai
Menurut data yang diperolah dari strategi intervensi kesehatan lansia dalam
koordinator program usia lanjut. Lansia meningkatkan kesehatan lansia melalui
yang terdaftar dalam wilayah binaan program Posyandu lansia.
Puskesmas Getasan secara umum L : Tujuan dari penelitian ini adalah
4.488 dan P : 4.701 yang terdiri dari Pra untuk mendeskripsikan strategi
Lansia, Lansia dan Lansia Risti. Lansia intervensi kesehatan lansia dalam
yang melakukan kunjungan ke Posyandu meningkatkan status kesehatan lansia,
L : 288 dan P : 677. Peneliti berasumsi secara spesifik untuk mendeskripsikan
hal ini menunjukan adanya penurunan intervensi layanan kesehatan yang
pada jumlah lansia yang mengikuti diberikan di Posyandu lansia dan
posyandu. Hal ini menunjukkan bagaimana intervensi layanan kesehatan
bagaimana berjalannya dan penerimaan lansia diimplementasikan di Posyandu
layanan kesehatan lansia di masyarakat. lansia.
Hasil RisKesDas 2013dan penelitian usia
lanjut FKUImenunjukan bahwa terdapat
berbagai permasalahan kesehatanlansia METODE PENELITIAN
di masyarakat yang menunjukan bahwa
pengawasan kesehatan lansia sangat Penelitian ini dilakukan pada bulan
penting.[13 – 14] Januari – Maret 2017 di Puskesmas
Sumber lain mengatakan bahwa Getasan Kabupaten Semarang Provinsi
terdapat empat faktor yang menjadi Jawa Tengah .Metode yang digunakan
kendala dalam pelaksanaan posyandu dalam penelitian ini adalah kualitatif
lansia yaitu : faktor yang pertama deskriptif dengan teknik pengumpulan
yaituLansia masih kurang menyadari data mengggunakan wawancara
akan pentingnya posyandu, faktor yang mendalam (in depth interview).[15]
kedua : Kurangnya dukungan keluarga Partisipan dalam penelitian ini didapat
untuk mengantar maupun mengingatkan dengan menggunakan teknik purposive
lansia untuk datang ke posyandu lansia, sampling yaitu tenaga kesehatan yang
faktor ketiga : Jarak rumah dengan lokasi ada di Puskesmas dengan kriteria :
Posyandu lansia yang jauh/ sulit untuk berlatar belakang pendidikan kesehatan,
dijangkau, dan faktor yang keempat bekerja di Puskesmas dan bertugas
adalah kader posyandu yang tidak mengelola layanan kesehatan
mampu berkomunikasi dengan baik dan lansia.[16]Analisa data dalam penelitian
efektif dengan para lansia.[8]Sedangkan ini menggunakan metode Miles and
62 Jurnal IKESMA Volume 13 Nomor 1 Maret 2017

Hubberman yaitu dimulai dari tahap lakukan wawancara kepada lansia


reduksi data dengan mengumpulkan data keluhan – keluhannya apa, meja ketiga
dan diberi kode dan dibuat kata kunci, kita lakukan pemeriksaan : pengukuran
dari kata kunci yang sudah ada dibuat tinggi badan, berat badan dan lingkar
matrix kejenuhan kata kunci sehingga lengan, meja keempat yang dilakukan di
dapat data jenuh dan dapat dikategorikan meja keempat yaitu pemeriksaan tekanan
untuk dianalisis menjadi sub tema dan darah, kolestrol, gula darah, tapi kalau
menghasilkan tema.[17] Etika dalam kolestrol dan gula darah terus yang
penelitian ini dilakukan dengan : berkaitan dengan pemeriksaan
Pengajuan surat Ijin penelitian dari laboratorium dilakukan tiga bulan sekali
Kesbangpol dan DepKes, memastikan meja yang ke lima biasanya kitaberikan
partisipan bersetuju dan menandatangani edukasi kepada lansia. Setelah kegiatan 5
informed consent, menjagakerahasiaan meja kegiatan selesai kita juga
identitas partisipan dan setiap informasi memberikan penyuluhan terus ada terapi
yang diperoleh dari partisipan. – terapi seperti terapi senyum dan kita
bagikan makanan tambahan dan obat –
obatan sesuai dengan keluhan….” (P1).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil 2. Posyandu digerakan oleh tenaga
kesehatan dan kader.
Berdasarkan hasil wawancara dan analisa Penelitian ini mengungkapakan bahwa
data yang dilakukan dalam penelitian ini Posyandu dibantu oleh petugas medis
ditemukan lima tema berdasarkan dari Puskesmas dan petugas non-medis
strategi intervensi kesehatan lansia di yang diutus dari masysrakat yaitu kader.
posyandu. Yakni sebagai berikut : Berikut adalah ungkapan partisipan :
“…dari lansia ada yang baru tiga (kader),
1. Posyandu lansia diadakan sebulan ada yang baru dua tapi udah jalan, ada
sekali melalui lima meja kegiatan. yang full 5 cuman satu dusun to, tapi
Penelitian ini menemukan bahwa biasanya juga dibantu petugas dari
Posyandu lansia diadakan sebulan sekali Puskesmas…” (P3).
untuk memantau kondisi kesehatan lansia
melalui lima meja kegiatan. Berikut “…kalau untuk khusus lansia itu ada yang
merupakan ungkapan dari partisipan : membantu dari Puskesmas juga dan
“…maksud saya ya kalau ga ada kegiatan kader - kadernya ada lima orang…” (P6).
ya setiap bulannya, kan satu bulan sekali
Posyandu lansia itu pada saat selesai 3. Penyuluhan kepada lansia dan
posyandu balita,..” . “…itu kegiatannya keluarga untuk meningkatkan
tensi, timbang, terus ukur tinggi badan kesadaran lansia ke Posyandu.
sama pengobatan, kalau selanjutnya sih Penelitian mengungkapkan bahwa salah
untuk pengobatan – pengobatan lainnya satu upaya yang dilakukan untuk
belum, kalau untuk cek laborat langsung meningkatkan kunjungan lansia ke
ke Puskesmas…” (P4). Posyandu adalah penyuluhan (motivasi)
kepada lansia dan keluarga lansia. Berikut
“… sebulan sekali..”. “… di posyandu adalah pernyataan partisipan :
sendiri biasa kita lakukan 5 meja “…Kalau untuk kesadarannya biasanya
kegiatan. meja yang pertama itu ada kita penyuluhan motivasi ke keluarga
pendaftaran, meja yang kedua kita lansia dan juga lansianya..” (P7).
Yoktan Samb Metkono: Strategi Intervensi Kesehatan..... 63

“…penyuluhan tidak ada henti – hentinya “…hambatan – hambatan karena jam 10


dan mengajak, mengajak juga jangan iki pagi hari ya. Kalau untuk masyarakat
menyuruh tapi kita menggandeng “ ayo ke sini kan kebanyakan masih beraktivitas di
posyandu lansia, ayo” itu kita ajak itu kita ladang jadi biasanya yang datang cuma
lewat keluarganya. Keluarganya saya sedikit karena masih di ladang. Jadi angka
motivasi lewat PKK, lewat dasawisma dan kesadarannya masih kurang…” (P7).
lain – lain…” (P8).
Pembahasan
4. Evaluasi sebulan sekali untuk
memantau kunjungan dan kondisi 1. Posyandu lansia diadakan sebulan
kesehatan lansia di Posyandu. sekali melalui lima meja kegiatan.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa Lansia dapat memeriksakan dirinya ke
untuk memantau kunjungan dan kondisi Posyandu secara rutin setiap bulan
kesehatan lansia di Posyandu, dilakukan melalui lima meja kegiatan. Hal ini sesuai
evaluasi sebulan sekali. Berikut dengan penelitian yang dilakukan oleh
pernyataan partisipan : Tamsuri, Maulida dan Induniasih pada
”…evaluasinya kan sebulan sekali, yang tahun 2014, 2013 dan 2016 yang
biasa yang biasa di evaluasi ya keaktifan mengatakan bahwa lima meja kegiatan
dari lansia itu ada penambahan atau yang diadakan di Posyandu lansia secara
pengurangan terus kondisinya banyak rutin setiap bulannya dapat
maksudnya kan penyakit – penyakit bisa mengidentifikasi masalah – masalah
dicegah seperti tensi dan lain – lain itu kesehatan yang di alami oleh lansia.[18-
bisa dilihat meningkat atau ga kondisinya 20]
gimana…” (P4).
2. Posyandu digerakkan oleh tenaga
“…evaluasinya satu bulan sekali, yang kesehatan dan kader
biasanya dievaluasi itu yang palingan Untuk menjalankan pelayanan di
kondisi kesehatan lansia penyakit apa Posyandu kepada lansia, posyandu
yang tertinggi contohnya seperti tensi digerakan oleh petugas kesehatan dari
atau mungkin kolestrol dan kunjungan Puskesmas dan peran serta masyarakat
lansianya apakah meningkat atau tidak…” yaitu kader yang diambil dari masyarakat.
(P8). Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Barida dan Adianti pada
5. Kesadaran lansia masih minim tahun 2011 dan 2013 yang mengatakan
untuk melakukan kunjungan ke bahwa Posyandu merupakan sarana
Posyandu. kesehatan yang berbasis masyarakat dan
Penelitian mengungkapkan bahwa lansia dimanfaatkan oleh masyarakat terutama
antusias terhadap kegiatan Posyandu ibu-ibu yang mempunyai balita.
namun masih terdapat hambatan Pelaksanaan Posyandu digerakkan oleh
kesadaran pada lansia masih minim. masyarakat yaitu kader dan petugas
Berikut pernyataan partisipan : kesehatan seperti Bidan, Perawat, Ahli
”hambatan – hambatan ya itu keaktifan Gizi, Petugas Lab, dan Dokter untuk
itu keaktifan, para lansia kadang kalau memberikan penyuluhan dan pelayanan
ada acara, ada kesibukan itu jarang kesehatan.[21-22]
datang jadinya kan cakupannya Pelayanan yang diberikan oleh petugas
menurun…” (P4). kesehatan dan kader juga dapat
mempengaruhi lansia untuk melakukan
64 Jurnal IKESMA Volume 13 Nomor 1 Maret 2017

kunjungan ulang ke Posyandu. Penelitian buku register yang ada di Posyandu. Hal
yang dilakukan oleh Lestari pada tahun ini sesuai dengan penelitian yang
2011 juga mengatakan bahwa pelayanan dilakukan oleh Wa Oda Asma tahun 2014
petugas kesehatan dan kader dapat dan Ismail tahun 2016 yang mengatakan
mempengaruhi lansia untuk melakukan bahwa pemantauan kunjungan dan
kunjungan ulang ke Posyandu.[23] pertumbuhan balita dilakukan melalui
Pelatihan untuk para kader perlu buku register yang disediakan di
dilakukan sehingga kader dapat Posyandu dan Kartu Menuju Sehat (KMS)
menjalankan tugas dan tanggung yang diisi setiap bulan saat melakukan
jawabnya dengan baik untuk kunjungan ke Posyandu.[28-29]
meningkatkan kunjungan lansia ke Ketersediaan akan buku register dan KMS
Posyandu. Hal ini sesuai dengan (Kartu Menuju Sehat) dapat
penelitian yang dilakukan oleh Fatmah mempengaruhi lansia untuk mengakses
pada tahun 2012 yang mengatakan layanan Posyandu. Penelitian yang
bahwa pelatihan kader meningkatkan dilakukan oleh Wahyuni pada tahun 2014
pengetahuan dan kinerja kader.[24] juga mengatakan bahwa ketersediaan
fasilitas kesehatan juga dapat
3. Penyuluhan kepada lansia dan mempengaruhi pertimbangan seseorang
keluarga untuk meningkatkan untuk mengakses layanan kesehatan.
kesadaran lansia ke Posyandu. Sarana penunjang yang diperlukan di
Sosialisasi akan pentingnya kegiatan Posyandu lansia antara lain : tempat
Posyandu dapat meningkatkan kegiatan (gedung, ruangan atau tempat
pengetahuan lansia dan keluarga lansia. terbuka ), meja dan kursi, alat tulis, buku
Hal ini sesuai dengan penelitian yang pencatatan kegiatan (buku register
dilakukan oleh Herlina pada tahun 2009 bantu), kit lanjut usia yang berisi :
yang mengatakan bahwa sosialisasi timbangan dewasa, meteran, pengukuran
Posyandu lansia dapat membuka jendela tinggi badan, stetoskop, tensi meter, KMS
pengetahuan tentang Posyandu (Kartu Menuju Sehat), Buku Pedoman
lansia.[25] Pemeliharaan Kesehatan (BPPK), dan
Pengetahuan lansia dan dukungan praktek Dokter Swasta.[30]
anggota keluaga kepada lansia dapat
meningkatkan kesadaran lansia untuk 5. Kesadaran lansia masih minim
melakukan kunjungan ke Posyandu. untuk melakukan kunjungan ke
Penelitian yang dilakukan oleh Handayani Posyandu.
dan Vicktoria pada tahun 2013 dan 2015 Lansia masih kurang sadar untuk
juga mengatakan bahwa ada hubungan memanfaatkan Posyandu yang sudah ada.
positif yang signifikan antara tingkat Penelitian yang dilakukan oleh Siti tahun
pengetahuan lansia dan dukungan 2015 dan Sulaiman tahun 2016 juga
keluarga dengan kehadiran lansia di mengatakan bahwa kesadaran lansia
Posyandu.[26-27] untuk memanfaatkan Posyandu masih
kurang.[31-32]
4. Evaluasi sebulan sekali untuk Faktor – faktor yang mempengaruhi
memantau kunjungan dan kondisi kurangnya kesadaran lansia adalah
kesehatan lansia di Posyandu. pengetahuan, jarak rumah, dukungan
Untuk memantau kunjungan dan keluarga, dan pelayanan kesehatan. Hal
prevalensi penyakit yang diderita maka ini sesuai dengan penelitian yang
diadakan evaluasi setiap bulan melalui dilakukan oleh Noviana pada tahun 2012
Yoktan Samb Metkono: Strategi Intervensi Kesehatan..... 65

yang mengatakan bahwa ada hubungan http://www.who.int/healthinfo/su


yang signifikan antara pengetahuan, jarak rvey/ageingdefnolder/en/.
rumah, dukungan keluarga dan pelayanan [3] World Health Organization.
kesehatan dengan minat lansia terhadap Definition ( Diakses pada 11 januari
pelayanan posyandu lansia.[33] 2017). Dari
:http://www.referensibebas.com/2
016/03/pengertian-lansia-dan-
SIMPULAN DAN SARAN batasan-lanjut.html
Simpulan [4] Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 1998 Tentang
Posyandu lansia yang diadakan untuk Kesejahteraan Lanjut
memantau sudah berjalan dengan baik Usia.[Internet]. Diakses pada 14
karena tenaga kesehatan dan masyarakat Januari 2017. Available from :
sudah ikut berpartisipasi. Namun tenaga www.bpkp.go.id/uu/filedownload/
kesehatan harus labih berperan lagi 2/45/438.bpkp
sehingga dapat meningkatkan [5] Fakultas kedokteran Universitas
pengetahuan lansia tentang manfaat Andalas
Posyandu sehingga kunjungan lansia http://scholar.unand.ac.id/3724/2
lebih meningkat. /BAB%201%20upload.pdf diakses
pada tanggal 29 November 2016
Saran [6] Riset Kesehatan Dasar 2013
(diakses pada 16 Januari 2017) dari
Perhatian mengenai lansia di Indonesia :
harus lebih ditingkatkan karena lansia http://repository.upi.edu/18392/3
merupakan invidu yang mengalami /D3_PER_1205850_chapter1.pdf
gangguan kesehatan yang disebabkan [7] Proses Menua (Aging Proses).Jurnal
oleh berkurangnya fungsi fisiologis tubuh. Mahasiswa Program Studi Ilmu
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin Keperawatan, Fakultas Kedokteran,
meneliti tentang strategi intervensi Universitas Sumatera Utara
kesehatan lansi di Posyandu untuk [8] Hubungan Dukungan Keluarga
pengambilan data tidak hanya melakukan Dengan Kepatuhan Lansia Dalam
wawancara saja tetapi bisa ikut serta Mengikuti Posyandu Lansia Di Di
dalam kegiatan Posyandu. Wilayah Togaten Mangunsari
Sidomukti Salatiga. Skripsi
Mahasiswa Fakultas Ilmu
DAFTAR RUJUKAN Kesehatan, UKSW
[9] Pelayanan Kesehatan Lansia Melalui
[1] World Health Organization (Diakses Posyandu Lansia. Makalah
pada 14 januari 2017). Dari : Mahasiswa Sekolah Pasca
http://digilib.unila.ac.id/6613/15/ Sarjana.Fakultas Kedokteran
BAB%20II.pdf Hewan. Institut Pertanian Bogor
[2] World Health Organization. 2010.
Definition Of An Older Or Elderly [10] Factor Dominan Lansia Aktif
Person [internet].Geneva: World Mengikuti Kegiatan Posyandu Di
Health Organization. (Diakses pada Dusun Ngentak. Jurnal Ners Dan
11 Januari 2017). Dari: Kebidanan Indonesia Sekolah
66 Jurnal IKESMA Volume 13 Nomor 1 Maret 2017

Tinggi Ilmu Kesehatan Alma [20] With C, Implementation T, Post IC.


AtaYogyakarta. Komunikasi Dan Koordinasi Kader
[11] Faktor Yang Mempengaruhi Minat Dengan Pelaksanaan Posbindu
Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia.kelompok negara
Lansia Di Wilayah Puskesmas Buko berstruktur tua ( ageing pada peran
Kabupaten Bolaang Mongondow kader , kader-kader pos. 2013;
Utara. Jurnal Mahasiswa dan Dosen [21] Handajanp A, Muzakkiroh U.
Universitas Negeri Gorontalo. MENJADI POSYANDU MANDIRI (
[12] Analisis Faktor – Faktor Yang Studi Kasus di Kecamatan
Mempengaruhi Pemanfaatan Rogotrunan , Labruk Kidul , Senduro
Posyandu Lansia Di Gantungan Kabupaten Lumajang ).
MakamHaji. Skripsi Fakultas Ilmu 2004;(1986):21–33.
Kesehatan Universitas [22] Tabanan K, Barida I, Putro G. Peran
Muhammadiyah Surakarta. Kader dan Klian Adat Dalam Upaya
[13] Riset Kesehatan Dasar 2013 Meningkatkan Kemandirian
(diakses pada 25 Januari 2017 ) Posyandu di Provinsi Bali ( Studi
dari : Kasus di Kabupaten Badung ,
http://www.depkes.go.id/resource Gianyar ,. 2008;
s/download/general/Hasil%20Risk [23] Lestari P, Hadisaputro S, Pranarka
esdas%202013.pdf K. Beberapa Faktor yang Berperan
[14] Penelitian Usia Lanjut Fakultas Terhadap Keaktifan Kunjungan
Kedokteran Universitas Indonesia Lansia ke Posyandu Studi Kasus di
(diakses pada 25 Januari 2017) dari Desa Tamantirto Kecamatan
: http://cas.ui.ac.id/wp- Kasihan Kabupaten Bantul Propinsi
content/uploads/seminar- DIY. Media Med Indones.
27052015/Penelitian-Usia-Lanjut- 2011;45(2):74–82.
FKUI.pdf [24] Fatmah, Nasution Y. Peningkatan
[15] Saryono. 2010. Metodologi Pengetahuan dan Keterampilan
Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kader Posbindu dalamPengukuran
Kesehatan. Yogyakarta: Nuhe Tinggi Badan Prediksi Lansia,
Medika. Penyuluhan Gizi Seimbang dan
[16] Miles, B.B, dan A.M. Humberman. Hipertensi Studi di Kecamatan
1992. Analisa Data Kualitatif. UI Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Press Jakarta. Media Med Indones. 2012;46:61–8.
[17] Moleong , lexy. J. 2004. Metode [25] Sukmawati Herllina.Tingkat
penelitian kualitatif.remaja Pengetahuan Ibu – Ibu Rumah
rosdakarya. Bandung. Tangga Di Surabaya Tentang
[18] Maulida. Komunikasi Dan Sosialisasi Posyandu Lansia.
Koordinasi Kader Dengan 2009;1(1):1–8
Pelaksanaan Posbindu [26] Handayani D, Wahyuni . Hubungan
Lansia2014;5(2):39–47. Dukungan Keluarga Dengan
[19] Induniasih. Posyandu PTM-DM Kepatuhan Lansia Dalam Mengikuti
Terhadap Terkendalinya DM Pada Posyandu Lansia Di Posyandu Lansia
Penyandang DM Tipe Dua Di Jetis Desa Krajan Kecamatan Weru
Wilayah Puskesmas Gamping Dua, Kabupaten
Sleman. :1–8. Sukoharjo.2013;9(1):49–58.
Yoktan Samb Metkono: Strategi Intervensi Kesehatan..... 67

[27] Vicktoria V, Kandou MGD.


Pemanfaatan Posyandu Lansia di
Wilayah Kerja Puskesmas Teling
Atas Kota Manado. 2015;479–90.
[28] Indonesia MK, Buruk G. Evaluasi
Pelaksanaan Revitalisasi Posyandu
dalam Penurunan Prevalensi Balita
Gizi Buruk di Kota Baubau Provinsi
Sulawesi Tenggara. 2014;2(3):232–
41.
[29] Widiastuti WP, Purwanti E,
Yogyakarta SAY. Ada hubungan
antara pengetahuan tentang
hipertensi dengan frekuensi
pemanfaatan pelayanan kesehatan
pada lansia. 2014;3(2):131–40.
[30] Centers H, Barat P. Analisis
Implementasi Program
Penanggulangan Gizi Buruk Di
Puskesmas Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kota Sorong Provinsi
Papua Barat. 2016;4(1).
[31] Mukaromah Siti. Faktor – Faktor
Yang Berhubungan Dengan
Pemanfaatan Posyandu Lansia Di
Desa Brambang Kecamatan
Karangawen Kabupaten Demak.
[32] TSS. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pemanfaatan
Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja
Desa Sukaraya Kecamatan Pancur
Batu. 2016;2(2).
[33] Noviana E. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kunjungan
lansia ke posyandu lansia di desa
ngempon kecamatan bergas
kabupaten semarang. 2012;1–12.

You might also like