You are on page 1of 12

e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.

4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PARTISIPASI


LANSIA DALAM PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS
PAUH KEMBAR KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2019

Eva Susanti 1, Nursal Asbiran 2, Nurhayati 3


1,2,3
Universitas Fort De Kock, Jalan Soekarno Hatta, Manggis Gantiang Village Madiangin District
Koto Selayan, Bukittinggi
Email : eva.susanti@gmail.com

Submitted: 20-01-2020, Reviewer: 20-01-2020, Accepted: 20-01-2020

ABSTRACT
Elderly Integrated Service Post is one of the efforts to improve the health status and quality of
health care for the elderly in the community, happy and efficient for the family and
communication between the elderly. This study aims to determine the factors that influence the
low participation of the elderly in the use of Posyandu Elderly in Pauh Kembar Health Center,
Padang Pariaman Regency in 2019. Research method used is a cross sectional approach. Study
was conducted at Pauh Kembar Health Center Regency from May to June, 2019. The analysis
was a significant relationship between work with a p value of 0,000 ;OR = 6.3. p value of
elderly motivation with p value 0.003;OR = 3.661, cadre role with p value 0.041; OR = 2,464,
distance of home from Posyandu with p value 0,000 ; OR = 7,837, and health condition p value
0.022 ;OR = 2,981 with participation elderly to Posyandu Elderly. It can be concluded that the
distance between home and Posyandu has the greatest risk among other variables. It is
suggested the need for holistic and integrated efforts to utilize the posyandu for the elderly in
order to improve the health status of the elderly.

Keywords : Distance, Cadre, Motivation, Posyandu, Participation, Work

ABSTRAK
Posyandu lansia merupakan salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan dan mutu
pelayanan kesehatan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi rendahnya partisipasi lansia dalam pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas
Pauh Kembar Kabupaten Padang Pariaman tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan
yaitu pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Pauh Kembar Kabupaten
Padang Pariaman pada bulan Mei - Juni 2019. Hasil analisis diketahui ada hubungan yang
signifikan antara pekerjaan dengan p value 0.000;OR = 6.3. p value motivasi lansia dengan
dengan p value 0.003;OR = 3,661, peran kader dengan p value 0.041;OR = 2.464, jarak rumah
dengan Posyandu dengan p value 0.000 ; OR = 7,837, kondisi kesehatan p value 0.022;OR =
2.981 dengan partisipasi lansia ke Posyandu Lansia. Disimpulkan bahwa jarak rumah dengan
Posyandu memiliki risiko paling besar diantara variabel lainnya. Perlunya upaya untuk
memanfaatkan posyandu lansia agar dapat meningkatkan derajat kesehatan Lansia

Kata Kunci : Jarak, Kader, Motivasi, Posyandu, Partisipasi, Pekerjaan

915
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

PENDAHULUAN Studi kualitatif dalam penelitian


Menurut Permenkes No 25 Luo pada tahun 2018 tentang
tahun 2016, lansia adalah seseorang faktor-faktor yang mempengaruhi
yang telah mencapai usia 60 (enam akses layanan kesehatan bagi imigran
puluh) tahun ke atas. Peningktan lama: dengan pengguna layanan dan
jumlah populasi lanjut usia saat ini pekerja sosial layanan kesehatan di
menjadi isu penting bagi dunia. Kota Kanada Tengah diketahui bahwa
Menurut World Health Organizatin status ekonomi, asuransi kesehatan,
(WHO), Pada tahun 2013 di kawasan wilayah, penilaian kesehatan sendiri,
Asia Tenggara populasi lansia sebesar dan jumlah kondisi kronis secara
8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada statistik berhubungan secara
tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia signifikan dengan penggunaan
mencapai 28.800.000 (11, 34%) dari layanan kesehatan. Disini dapat
total populasi. Proyeksi didapatkan disimpulkan bahwa responden atau
pada tahun 2050, 1 dari 5 orang akan lansia akan ikut serta dalam kegiatan
berusia 60 tahun bahkan lebih. Untuk jika memiliki motivasi baik dari dalam
itu terus diupayakan memaksimalkan di maupun dari luar (Luo, 2018)
kemampuan fungsional serta Provinsi Sumatera Barat
membangun kemitraan antar sektor memiliki jumlah penduduk yang
untuk memastikan strategi Decade of berusia 60 tahun ke atas mencapai
Health Ageing from 2020-2030 dapat 246.172 jiwa (8, 45%) dari seluruh
tercapai. (WHO, 2017). penduduk Sumatera Barat tahun 2017.
Menigkatnya angka harapan Cakupan pelayanan kesehatan usia
hidup (life ecpectancy) merupakan lanjut tertinggi dengan angka 87, 4%
salah satu indikator keberhasilan penduduk mendapat pelayanan
pembangunan suatu negara. Saat ini kesehatan. Cakupan pelayanan
struktur populasi dunia bergeser kesehatan usia lanjut terendah dengan
kepada penduduk berusia lanjut atau hanya 9% penduduk mendapat
periode lansia (ageing) (Masoro, pelayanan kesehatan. Secara rata-rata
2012). Hal ini menyebabkan Angka Harapan Hidup Provinsi
perubahan angka ketergantungan Sumatera Barat selama periode
penduduk oleh karena meningkatnya 2010-2015 memang masih berada
penduduk usia lanjut. Diatara taun dibawah angka rerata Indonesia
2010-2050 angka ketergantungan sebesar 70, 59 tahun, sedangkan di
penduduk di dunia diprediksi menjadi Sumatera Barat sebesar 68,66 tahun.
dua kalinya dari 349 juta menjadi 613 Namun usia harapan hidup Provinsi
juta jiwa. Peningkatan angka Sumatera Barat selama lima tahun
ketergantungan penduduk usia lanjut terakhir cenderung mengalami
ini lebih tinggi di negara dengan peningkatan, hal ini menggambarkan
pendapatan rendah dan menengah bahwa derajat kesehatan masyarakat
(Martin, 2013). terus mengalami perbaikan (Dinkes
Sumbar, 2017).

916
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

Hasil penjaringan di Posyandu tenaga kesehatan, kualitas pelayanan,


Lansia terkait masalah kesehatan yang jarak rumah dan dukungan keluarga
sering ditemui, persentase tertinggi (Kemenkes, 2017).
ialah kasus Hipertensi sebanyak Berdasarkan survey
46,8%, diabetes melitus 5,3%, pendahuluan yang dilakukan dengan
gangguan mental 2,9%, anemia 1,9% melakukan wawancara dengan 10
serta penyakit lainnya 24,1%. orang lanjut usia, 4 orang diataranya
Sedangkan untuk penilaian status gizi (40%) yang aktif dalam mengikuti
didapatkan Indeks Massa Tubuh Posyandu Lansia mengatakan bahwa
(IMT) Lebih sebesar 16,4% dan IMT Posyandu Lansia sangat bermanfaat
Kurang 9,6%. Angka statuistik ini bagi kesehatan khususnya dalam
diharapkan akan terus mengalami mengontrol kesehatan. Sebanyak 6
perubahan bahkan turun seiring orang lanjut usia lainnya (60%) yang
dengan semakin menigkatnya fasilitas kurang aktif dalam kegiatan
kesehatan dan program khusus untuk mengatakan bahwa tidakadanya
kesehatan lanjut usia (Posyandu kegiatan tambahan dan motivasi dari
Padang Pariaman, 2018) orang lain sehingga membosankan
Peraturan Pemerintah Republik bagi para lansia dan cendrung datang
Indonesia Nomor 43 Tahun 2004 pasal dalam kegiatan jika ada keluhan fisik
8 disebutkan bahwa pemerintah, saja. Didapatkan kesimpulan bahwa
masyarakat dan keluarga bertanggung penyebab rendahnya jumlah
jawab atas terwujudnya upaya kunjungan lansia ke Posyandu
peningkatan kesejahteraan sosial dikarenakan program kader yang
lansia. Selain itu berdasarkan UU No. kurang aktif dalam memberikan
36 tahun 2009 tentang kesehatan, informasi tentang jadwal Posyandu
dimana upaya pemeliharaan kesehatan lansia, sehingga lansia lebih memilih
bagi usia lanjut harus ditujukan untuk langsung berobat ke Puskesmas jika
menjaga agar lansia tetap hidup mengalami keluhan atau menderita
mandiri dan produktif. Perilaku aktif penyakit. Seringnya kontak pertemuan
dalam mengikuti kegiatan Posyandu antara kader dengan masyarakat atau
Lansia dapat meminimalkan lansia bisa memberikan pencerahan
permasalahan kesehatan lanjut usia mengenai kehidupan bermasyarakat
yang muncul akibat penuaan karena selain membahas masalah kesehatan.
penyakit dapat dideteksi secara dini. Membantu membina hubungan sosial
Lansia sebaiknya memanfaatkan diantara anggota keluarga, antar
adanya Posyandu lansia dengan baik, keluarga, dan dengan pemerintah.
agar kesehatannya dapat terpelihara Kader inilah yang menjadi agent of
dan terpantau secara optimal. Ada change dan menggerakkan lansia agar
beberapa faktor yang mempengaruhi mempunyai kesadaran untuk lebih
pemanfaatan Posyandu lansia antara menjaga kesehatannya dengan
lain umur, jenis kelamin, pendidikan, mengikuti kegiatan Posyandu.
pekerjaan, lama bekerja, pengetahuan, Berdasarkan wawancara yang
sikap, motivasi, peran kader, peran dilakukan dengan salah satu kader

917
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

diketahui bahwa kegiatan rutin untuk melakukan penelitian tentang


Posyandu Lansia yaitu pemeriksaan “Analisis Faktor yang Mempengaruhi
rutin tekanan darah, berat badan, serta Rendahnya Partisipasi Lansia dalam
mengadakan senam lansia. Selain itu Pemanfaatan Posyandu Lansia
juga terdapat kelompok penyantun Kabupaten Padang Pariaman Tahun
lansia, adanya kegiatan meningkatkan 2019”
keterampilan dalam anyaman lidi
sebagai tempat buah, keranjang, dan METODOLOGI PENELITIAN
piring serta anyaman tikar dari Penelitian ini dilakukan untuk
pandan. Setiap 2 bulan sekali menganalis partisipasi lansia dalam
diberikan pendidikan kesehatan. Hal pemanfaatan Posyandu lansia di
ini mendorong peneliti untuk mencari Kabupaten Padang Pariaman pada
tahu alasan lansia yang tidak hadir Tahun 2019. Metode penelitian dalam
dengan melakukan wawancara dengan penelitian ini adalah campuran /
beberapa lansia. Mereka mengatakan kombinasi (mixed methods) dengan
tidak mengikuti kegiatan Posyandu disain sequential exploratory design.
lansia karena mereka sibuk dengan Metode pengumpulan data kuantitatif
pekerjaan yang waktunya bersamaan menggunakan kuesioner, sedangkan
dengan kegiatan Posyandu. penelitian kualitatif dengan analisis
Kebanyakan teman juga tidak kualitatif dan menggunakan metode
mengikuti sehingga lansia tidak wawancara mendalam (indepth
terdorong untuk mengikuti kegiatan interview) agar ditemukan
Posyandu Lansia. Jarak rumah dengan permasalahan secara lebih terbuka
posyandu yang terlalu jauh juga serta melakukan observasi dan studi
menjadi alasan bagi Lansia untuk dokumen.
tidak mengikuti kegiatan Posyandu. Penelitian kuantitatif digunakan
Selain itu tidak adanya pihak keluarga untuk mengetahui variabel dependen
yang mendampingi serta kondisi fisik (partisipasi lansia dalam pemanfaatan
dari lansia yang tidak memungkinkan Posyandu lansia), variabel independen
untuk datang pada saat pelayanan (Pekerjaan, motivasi , peran kader,
Posyandu juga menjadi penyebab jarak rumah dengan posyandu, serta
rendahnya kunjungan lansia ke kondisi kesehatan). Rancangan
Posyandu. kuantitatif dalam penelitian ini
Meningkatnya populasi lansia menggunakan desain penelitian
akibat meningkatnya usia harapan survey analitik dengan pendekatan
hidup seiring dengan kecendrungan cross sectional, populasi penelitian ini
meningkatnya angka kesakitan lansia. adalah seluruh lansia yang memenuhi
Prevalensi yang besar dari populasi kriteria inklusi dan ekslusi peneliti.
lansia dan angka kesakitan pada lansia Tehnik pengambilan sampel
dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan menggunakan Purposive Sampling
yang disediakan. Berdasarkan latar yaitu penggambilan sampel sesuai
belakang tersebut maka penulis ingin dengan keinginan peneliti.
mempelajari lebih lanjut dan tertarik

918
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

Data di kumpulkan melalui dengan pendekatan grounded theory


pengisian kuesioner, kemudian diolah dan menggunakan metode wawancara
secara komputerisasi. Analisis data mendalam (indepth interview) agar
dilakukan melalui tiga tahap yaitu ditemukan masalah lebih terbuka.
analisis univariat, bivariat, dan Pelaksanaan penelitian dilakukan pada
multivariat dengan menggunakan uji bulan Mei sampai dengan bulan Juni
chi-square, jika p ≤ 0,05 maka ada di Kabupaten Padang Pariaman pada
pengaruh antara variabel independen tahun 2019.
dan dependen. Rancangan kualitatif
dalam penelitian ini adalah deskriptif

Tabel 1
Hubungan Pekerjaan dengan Partisipasi Lansia di Pauh Kembar Kabupaten
Padang Pariaman Tahun 2019
Variabel Partisipasi Lansia
Tidak Total P
Kategori Berpartisipasi OR CI 95
Berpartisipasi Value
n % n % n %
Pekerjaan Tidak Bekerja 28 53,8 24 46,2 24 100
6,300
Bekerja 10 15,6 54 84,4 54 100 0,000
(2,646-15,000)
Total 38 32,8 78 67,2 78 100
Motivasi Rendah 26 47,30 29 52,70 29 100
3,661
Tinggi 12 19,70 49 80,30 49 100 0,003
(1,606-8,344)
Total 38 32,80 78 67,20 78 100
Peran Tidak Aktif 24 42,90 32 57,10 32 100
2,464
Kader Aktif 14 23,30 46 76,70 46 100 0,041
(1,109-5,478)
Total 38 32,80 78 67,20 78 100
Akses Jauh 24 63,20 14 36,80 14 100
7,837
Dekat 14 17,90 64 82,10 64 100 0,000
(3,261-18,834)
Total 38 32,80 78 67,20 78 100
Kondisi Tidak Sehat 15 51,70 14 48,30 14 100
2,981
Kesehatan Sehat 23 26,40 64 73,60 64 100 0,022
(1,249-7,119)
Total 38 32,80 78 67,20 78 100
28 responden (53,8%) yang tidak
1. Hubungan Pekerjaan dengan bekerja. Dan dari 78 responden yang
Partisipasi Lansia memanfaatkan posyandu lansia terdapat
Berdasarkan hasil penelitian 54 responden (84,4%) yang bekerja.
diperoleh dari 38 responden yang tidak Hasil uji statistik diperoleh p value
memanfaatkan posyandu lansia terdapat 0,000 maka dapat disimpulkan ada
hubungan yang bermakna antara
pekerjaan dengan partisipasi lansia

919
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

dalam mengikuti posyandu lansia. Hasil 2. Hubungan Motivasi dengan


uji statistik didapatkan OR=6,300 yang Partisipasi Lansia
artinya responden dengan yang tidak Berdasarkan hasil penelitian
bekerja memiliki risiko 6,300 kali untuk diperoleh dari 38 responden yang tidak
berpartisipasi lansia dalam mengikuti memanfaatkan posyandu lansia terdapat
posyandu lansia dibandingkan dengan 26 responden (47,3%) dengan motivasi
yang bekerja. rendah. Dan dari 78 responden yang
Penelitian ini sejalan dengan memanfaatkan posyandu lansia terdapat
penelitian yang dilakukan oleh Ethisan 49 responden (80,3%) dengan motivasi
(2016) tentang faktor yang terkait tinggi. Hasil uji statistik diperoleh p
dengan aktivitas fisik penduduk Lansia value 0,003 maka dapat disimpulkan
di Thailand diketahui sampel 300 ada hubungan yang bermakna antara
lansia di 2 distrik pedesaan Provinsi motivasi dengan partisipasi lansia
Hranakornsiayutthaya di Thailand. dalam mengikuti posyandu lansia. Hasil
Prevalensi aktivitas fisik intensitas kuat uji statistik didapatkan OR=3,661 yang
dan sedang masing-masing 43,7% dan artinya responden dengan motivasi
48,7%. rendah memiliki risiko 3,661 kali untuk
Menurut asumsi peneliti, berpartisipasi lansia dalam mengikuti
kegiatan Posyandu lansia seharusnya posyandu lansia dibandingkan dengan
dilaksanakan lebih banyak pada waktu motivasi tinggi.
senggang Lansia supaya angka Penelitian ini sejalan dengan
cakupan pelayanannya tinggi. Namun penelitian yang dilakukan oleh Falaha,
berdasarkan informasi yang diperoleh Tesfaye, dkk 2016 tentang Perilaku
dari informan penelitian diketahui Mencari Perawatan Kesehatan oleh
bahwa lansia lebih memilih tidak Lansia di Bagian Pedesaan Zona
mengikuti Posyandu lansia di waktu Wolaita, Ethiopia Selatan yang
tidak sibuk bekerja dengan alasan pada diketahui bahwa ada hubungan yang
saat itulah mereka dapat berkumpul bermakna antara dukungan keluarga
bersama anak cucu di rumah. Lansia dengan partisipasi mengikuti Posyandu
lebih memilih untuk menjaga lansia. Responden dengan motivasi
kebersamaan dengan anak cucu di rendah berisiko 3,06 kali untuk tidak
rumah dibandingkan dengan mengikuti memanfaatkan posyandu lansia
Posyandu lansia. Dari hasil penelitian dibandingkan dengan responden
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dengan motivasi tinggi
disamping pekerjaan juga Menurut asumsi peneliti, ada
mempengaruhi. Dengan pengetahuan beberapa faktor yang mempengaruhi
tentang Posyandu lansia yang lebih motivasi lansia untuk datang ke
baik maka diharapkan dapat mengubah Posyandu. Berdasarkan wawancara
pemikiran dari lansia yang masih buruk yang dilakukan peneliti bersama
terhadap Posyandu lansia agar mereka informan penelitian diketahui bahwa
mengetahui betapa banyak manfaat pengetahuan yang rendah akan
yang didapatkan jika mengikuti mempengaruhi motivasi lansia untuk
kegiatan Posyandu lansia. hadir atau tidak hadir ke posyandu.

920
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

Pengetahuan tentang manfaat kesediaan untuk mengikuti kegiatan


berkunjung posyandu lansia dapat posyandu lansia. Dalam hal ini
diperoleh dari pengalaman pribadi diperlukan dukungan keluarga karena
dalam kehidupan sehari-harinya dengan keluarga merupakan salah satu
menghadiri kegiatan yang ada posyandu motivator yang kuat. Oleh karena itu
lansia, mereka akan mendapatkan keluarga harus selalu siap mengantar,
penyuluhan tentang bagaimana cara mengingatkan jadwal karena umumnya
hidup sehat dengan segala keterbatasan lansia hanya mengandalkan daya
atau masalah yang melekat pada diri ingatnya saja. Walaupun petugas telah
mereka. Dengan pengalaman inilah memberitahukan jadwal pasti posyandu
nantinya pengetahuan tersebut akan tetapi karena daya ingat yang sudah
semakin meningkat dan menjadi dasar mulai menurun maka tetap saja lupa dan
dalam pembentukan sikap sehingga juga keluarga hendaknya bisa
dapat mendorong minat atau motivasi memberikan motivasi yang kuat karena
untuk selalu mengikuti kegiatan dukungan keluarga ini sangatlah
posyandu lansia. Oleh karena itu perlu penting karena keluarga merupakan
adanya peningkatan pengetahuan agar bagian dari keluarga yang paling dekat.
mereka lebih mengetahui manfaat apa
saja yang diberikan apabila berkunjung 3. Hubungan Peran Kader dengan
ke posyandu lansia. Untuk itu Partisipasi Lansia
diperlukan konseling dan promosi Berdasarkan hasil penelitian
kesehatan melalui media yang menarik diperoleh dari 38 responden yang tidak
seperti ceramah, tanya jawab, leaflet. memanfaatkan posyandu lansia terdapat
Sehingga dengan kegiatan promosi 24 responden (42,9%) dengan peran
itulah nantinya Lansia yang kader tidak aktif. Dan dari 78 responden
berpengetahuan rendah tersebut akan yang memanfaatkan posyandu lansia
lebih mengetahui lagi apa itu posyandu terdapat 46 responden (76,7%) dengan
lansia, kegiatan apa saja yang ada peran kader aktif. Hasil uji statistik
didalamnya, manfaat apa yang diperoleh p value 0,041 maka dapat
diberikan, keuntungan apa yang didapat disimpulkan ada hubungan yang
sehingga mereka yang tidak berkunjung bermakna antara peran kader dengan
lebih termotivasi lagi untuk berkunjung partisipasi lansia dalam mengikuti
ke posyandu lansia. posyandu lansia. Hasil uji statistik
Berdasarkan informasi yang didapatkan OR=2,464 yang artinya
diperoleh dari wawancara dengan responden dengan peran kader tidak
informan diketahui bahwa dukungan aktif memiliki risiko 2,464 kali untuk
keluarga sangat berpengaruh terhadap berpartisipasi lansia dalam mengikuti
kunjungan Lansia ke posyandu lansia. posyandu lansia dibandingkan dengan
Keluarga yang kurang mendukung akan peran kader aktif.
mempengaruhi Lansia untuk tidak Menurut asumsi peneliti, kader
berkunjung ke posyandu lansia yang sangat berperan penting dalam
mana dukungan keluarga sangat mempengaruhi partisipasi lansia untuk
berperan dalam mendorong minat atau datang ke Posyandu. Bbila kader tidak

921
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

memberikan informasi kepada lansia diperoleh p value 0 maka dapat


maka lansia tidak akan berkunjung ke disimpulkan ada hubungan yang
posyandu lansia. Kader selain bermakna antara jarak rumah dengan
mempunyai tugas dan fungsi juga harus posyandu dengan partisipasi lansia
bisa berkomunikasi dengan baik dan dalam mengikuti posyandu lansia. Hasil
harus mampu mengajak dan uji statistik didapatkan OR=7,837 yang
memotivasi kelompok maupun artinya responden dengan jarak rumah
masyarakat. Kader juga harus dapat dengan posyandu jauh memiliki risiko
membina semua yang terkait dengan 7,837 kali untuk berpartisipasi lansia
pelaksanaan posyandu, dan memantau dalam mengikuti posyandu lansia
perkembangan lansia. Untuk dibandingkan dengan jarak rumah
meningkatkan citra diri kader maka dengan posyandu dekat
harus dapat memperhatikan dan Penelitian ini sejalan dengan
meningkatkan kualitas diri sebagai penelitian yang dilakukan oleh Falaha,
kader. Untuk itu disarankan agar Tesfaye, dkk 2016 tentang Perilaku
memvariasikan pemeriksaan kesehatan Mencari Perawatan Kesehatan oleh
yang ada diposyandu, tidak hanya Lansia di Bagian Pedesaan Zona
pengukuran tekanan darah saja tetapi Wolaita, Ethiopia Selatan yang
melakukan kunjungan rumah oleh diketahui bahwa ada hubungan yang
petugas bagi lansia yang tidak datang, bermakna antara temat tinggal dengan
pemberian makanan tambahan (PMT), partisipasi mengikuti Posyandu lansia.
mengaktifkan senam lansia dan gerak Dapat disimpulkan bahwa tinggal lebih
jalan santai untuk meningkatkan jauh ke unit perawatan kesehatan
kebugaran. Serta dengan menggerakkan primer berisiko 1.58 kali untuk tidak
Lansia untuk produktif seperti mrmbuat memanfaatkan posyandu lansia
kerajinan tangan, anyaman dan lain dibandingkan dengan tinggal lebih
sebagainya saat dilaksanakan dekat ke unit perawatan kesehatan
Posyandu. Dengan adanya kegiatan primer.
yang bervariasi inilah maka Lansia akan Menurut asumsi peneliti, akses
lebih tertarik untuk berkunjung. berhubungan dengan partisipasi lansia
ke Posyandu. Jauhnya lokasi atau jarak
4. Hubungan Jarak Rumah dengan ke posyandu dengan rumah akan
Posyandu dengan Partisipasi mempersulit jangkauan untuk datang ke
Lansia posyandu lansia. Dalam hal ini
Berdasarkan hasil penelitian diperlukan bagaimana caranya agar
diperoleh dari 38 responden yang tidak jangkauan ke posyandu lebih mudah
memanfaatkan posyandu lansia terdapat tanpa harus menyebabkan kelelahan
24 responden (63,2%) dengan jarak maupun penurunan daya fisik dari
rumah dengan posyandu jauh. Dan dari Lansia. Oleh karena itu diperlukan agar
78 responden yang memanfaatkan keluarga selalu mengantarkan ke
posyandu lansia terdapat 64 responden fasilitas pelayanan kesehatan yaitu
(82,1%) dengan jarak rumah dengan posyandu lansia. Karena dengan adanya
posyandu dekat. Hasil uji statistik keluarga yang mengantar maka jarak

922
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

tempuh akan mudah dijangkau. Karena memanfaatkan kelompok promosi


jarak tempuh dari rumah ke posyandu kesehatan diketahui bahwa usia
merupakan faktor pendukung rata-rata lansia adalah 71 tahun dan
(enabling) untuk terjadinya perubahan sebagian besar lansia menilai kualitas
perilaku kesehatan sehingga nantinya hidup mereka baik atau sangat baik (20;
menimbulkan minat seseorang untuk 76, 9%), tetapi hampir semuanya tidak
mengunjungi posyandu lansia. puas dengan kesehatannya (24; 92, 4%)
Menurut asumsi peneliti, status
5. Hubungan Kondisi Kesehatan kesehatan lansia masuk kategori baik
dengan Partisipasi Lansia dinili dari kemandiriannya dalam
Berdasarkan hasil penelitian melakukan aktivitas sehari-hari.
diperoleh dari 38 responden yang tidak Kondisi yang sehat dapat melakukan
memanfaatkan posyandu lansia terdapat aktivitas apa saja tanpa meminta
15 responden (51,7%) dengan kondisi bantuan orang lain, atau sesedikit
kesehatan tidak sehat. Dan dari 78 mungkin tergantung kepada orang lain.
responden yang memanfaatkan Sedangkan responden dengan kondisi
posyandu lansia terdapat 64 responden kesehatan tidak baik tidak dapat
(73,6%) dengan kondisi kesehatan melakukan aktifitas sendiri, harus
sehat. Hasil uji statistik diperoleh p dibantu bahkan sama sekali tidak
value 0,022 maka dapat disimpulkan mampu melakukan aktifitas sehari-hari.
ada hubungan yang bermakna antara Kondisi fisik yang sudah menurun
kondisi kesehatan dengan partisipasi karena proses penuaan, dan adanya
lansia dalam mengikuti posyandu penyakit yang diderita responden
lansia. Hasil uji statistik didapatkan menyebabkan responden memerlukan
OR=2,981 yang artinya responden bantuan orang lain dalam melakukan
dengan kondisi kesehatan tidak sehat aktivitas. Selain itu juga karena
memiliki risiko 2,981 kali untuk beberapa aktifitas yang sudah berbagi
berpartisipasi lansia dalam mengikuti dan bahkan diambil alih oleh
posyandu lansia dibandingkan dengan anak-anak dan keluarga responden
kondisi kesehatan sehat membuat responden tidak semangat
Penelitian ini sejalan dengan lagi dalam kegiatan sehari-hari.
penelitian yang dilakukan oleh Baral,
Rojina dkk 2018 tentang Perilaku KESIMPULAN
Mencari Kesehatan di antara Orang Terdapat hubungan yang signifikan
Lansia di Kota Bharatpur, Distrik antara pekerjaan dengan p value 0.000 dan
Chitwan, Nepal yang diketahui bahwa OR = 6.3. p value motivasi lansia dengan
perilaku pencarian kesehatan secara dengan p value 0.003 dan OR = 3,661,
statistik signifikan dengan masalah peran kader dengan p value 0.041 dan OR
kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan = 2.464, jarak rumah dengan Posyandu
nilai p = 0,002. Penelitian ini sejalan dengan p value 0.000 dan OR = 7,837, dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh kondisi kesehatan p value 0.022 dan OR =
Santos, Leidiene Ferreira, dkk, 2016 2.981 dengan partisipasi lansia ke
tentang kualitas hidup lansia yang Posyandu Lansia.

923
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

UCAPAN TERIMA KASIH Robert S. Chapman. 2017. Factors


Terima kasih banyak untuk kepala Related to Physical Activity
Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Among the Elderly Population in
Pariaman, dan Puskesmas yang telah Rural Thailand. Journal of
memberi data dan informasi untuk Primary Care & Community
mendukung penelitian ini. Kemudian Health 2017, Vol. 8(2) 71–76
ucapan terima kasih pada STIKes Fort De Falaha, Tesfaye, et al. 2016. Health Care
Kock dalam peneyelesaian penelitian ini. Seeking Behaviour of Elderly
People in Rural Part of Wolaita
REFERENSI Zone, Southern Ethiopia. Health
Science Journal ISSN 1791-809X
Anggraini, Dita, Zulpahiyana, Mulyanti School of Public Health, College
(2018) Faktor Dominan Lansia of Health Sciences and Medicine,
Aktif Mengikuti Kegiatan Wolaita Sodo University
Posyandu di Dusun Ngentak. Fu, Yuan yuan, et al. 2017 Factors
Jurnal Ners dan Kebidanan associated with older people’s
Indonesia. ISSN 2354-7642 longterm-care needs: a case study
adopting the expanded version of
Baral, Rojina. et al. 2018. Health Seeking
the Anderson Model in China.
Behaviour among Elderly People
Department of Social Security,
of Bharatpur Municipality of
School of Labor and Human
Chitwan District, Nepal. Journal of
Resources, Renmin University of
College of Medical
China, BMC Geriatrics (2017)
Sciences-Nepal, Vol-14, No 3,
17:38
Jul-Sep 2018 ISSN: 2091-0657
https://doi.org/10.1155/2018/4147509
(Print); 2091-0673 (Online)
Infodatin, 2016. Situasi Lanjut Usia
Buchner, David M. et al, 2009. Factors
(Lansia) di Indonesia ISSN
Associated with Participation in a
2578-0093
Community Senior Health
Kemenkes, 2015. Rencana Strategis
Promotion Program: A Pilot Study.
Kementrian Kesehatan Tahun
AJPH June 1989, Vol. 79, No. 6.
2015-2019
Public Health Briefs
Kemenkes, 2017. Profil Kesehatan
Dinkes Padang Pariaman, 2017. Data
Indonesia Tahun 2017
Kunjungan Pencatatan dan
Luo, Hai, et al, 2018. Factors Affecting
Pelaporan Kesehatan Lanjut Usia.
Healthcare Access for Older
Kabupaten Padang Pariaman
Immigrants: A Qualitative Study
Dinkes Sumbar, 2017. Profil Kesehatan
with Service Users and Healthcare
Provinsi Sumatera Barat Tahun
Social Workers in a Central
2017
Canadian City Faculty of Social
Dinkes Sumbar, 2017. RPJMD Provinsi
Work, University of Manitoba,
Sumatera Barat Tahun 2016-2021
USA
Ethisan, Plernta, Ratana Somrongthong,
Madyaningrum, Ema, et al, 2018. Factors
Jamil Ahmed, Ramesh Kumar, and
associated with the use of

924
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

outpatient services among the Nomor 43 Tahun 2004 tentang


elderly in Indonesia BMC Health Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Services Research (2018) 18:707 Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia
https://doi.org/10.1186/s12913-018 Pham, Thang et al, 2019 Gender
-3512-0 Differences in Quality of Life and
Mayoralas, Gloria Fernández, et al, 2015 Health Services Utilization among
Active ageing and quality of life: Elderly People in Rural Vietnam
factors associated with Int. J. Environ. Res. Public Health
participation in leisure activities 2019, 16, 69;
among institutionalized older doi:10.3390/ijerph16010069
adults, with and without dementia, Pusdatin, 2017. Analisis Lansia di
Aging & Mental Health, DOI: Indonesia
10.1080/13607863.2014.996734
Nasution, Mhd. Ikhsan. 2017. Faktor - Rosyada, Dina Fitriana, Savitri Citra Budi
faktor yang Berhubungan dengan (2018). Keikutsertaan Program
Utilisasi Posyandu Lansia di Kesehatan Lansia Ditinjau Dari
Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Biaya, Kepuasan Pelayanan Dan
Medan Denai Tahun 2017 Jurnal Harapan Pasien Di Puskesmas
Kedokteran STM Januari – Juni Nanggulan Kabupaten Kulon
2018 P –ISSN 2614 – 610X (Sains Progo. Jurnal Ilmu Kesehatan
dan Teknologi Medik) E – ISSN Masyarakat, Maret 2018,
2614 - 8218 9(1):11-20. p-ISSN 2086-6380
Nawagi, Faith, et al, 2018 e-ISSN 2548-7949 DOI:
Sociodemographic Characteristics https://doi.org/10.26553/jikm.2018
and Health Profile of the Elderly .9.1.11-20
Seeking Health Care in Kampala, Santos, Leidiene Ferreira, et al, 2016.
Uganda Hindawi Current Quality of life of elderly who
Gerontology and Geriatrics participate in group health
Research Volume 2018, Article ID promotion Enfermería Global.
4147509, 9 pages ISSN 1695-6141
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Ilmu Saryono, 2013. Metodelogi Penelitian
Kesehatan Masyarakat Kualitatif dan Kuantitatif dalam
Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: PT. Bidang Kesehatan. Yogyakarta:
Rineka Cipta Nuha Medika
Novianti, 2018. Faktor-faktor yang Sugiyono, 2009, Metode Penelitian
Mempengaruhi Perilaku Lansia Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
dalam Mengikuti Senam Lansia di Bandung: Alfabeta.
Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal Undang-undang No. 36 tahun 2009
Keperawatan Silampari (JKS) tentang Kesehatan
Volume 1, No 2, Januari-Juni 2018
Wahyuni, Indah Dwi, Asmaripa Ainy,
e-ISSN : 2581-1975 p-ISSN :
Anita Rahmiwati. (2016). Analisis
2597-7482
partisipasi lansia dalam kegiatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

925
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4(October, 2020): 915-926 Jurnal Human Care

pembinaan kesehatan lansia di WHO, 2017. Global strategy and action


wilayah kerja puskesmas sekar plan on ageing and health
jaya kabupaten ogan komering ulu.
Jurnal Ilmu Kesehatan WHO, 2017. World Population Prospects
Masyarakat, Juli 2016, Yusnita, 2016. Faktor-faktor yang
7(2):96-107. p-ISSN 2086-6380 Berhubungan dengan Keikutsertaan
e-ISSN 2548-7949. Available Lanjut Usia dalam Kegiatan
online at Posyandu. Prodi DIII Keperawatan
http://www.jikm.unsri.ac.id/index.p STIKes Muhammadiyah Pringsewu
hp/jikm Jurnal Ilmiah Kesehatan_Vol 5, No.9
Januari 2016

926

You might also like