You are on page 1of 7

Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol . 9, No.

1, Maret 2020
Doi : 10.36565/jab.v9i1.183
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

Pengalaman Lansia dalam Melakukan Personal Hygiene


di Lingkungan Banjar Lebih Duur Kaje Gianyar
I Komang Ranandika 1, Ni Komang Sukraandini2, Ni Luh Gede Puspita Yanti3
1-3
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali
Email: Ranandika19@gmail.com

Submitted : 06/02/2020 Accepted: 13/02/2020 Published: 14/03/2020

Abstract
Health problems in the elderly were commonly caused by their gradual physiological changes.
These physiological changes decrease their ability in doing their activity in daily living, one of
them is personal hygiene. This study aimed to know the elderlies' experience in conducting
personal hygiene in Banjar Duur Kaje Gianyar. This was a qualitative study using a descriptive
phenomenology approach done in 2019. Four elderlies who met the inclusion criteria involved in
this study. Interview and field notes were used to obtain the data. The data analysis using Colaizzi
Method showed that there were four main themes on this study: (1) personal hygiene done by
maintaining a healthy and clean body, (2) personal hygiene technique to keep the body clean:
bathing, teeth brushing and using clean clothes, (3) hindrances in conducting personal hygiene,
namely physiological factor and family support, and (4) overcoming those hindrances by doing
personal hygiene according to the individual ability. We suggest the health care facilities and
participant's families providing adequate physiological and psychological support for the elderly
in conducting personal hygiene.
Keywords: personal hygiene, elderly, experience

Abstrak
Permasalahan yang timbul pada lansia disebabkan oleh perubahan fisiologis secara bertahap.
Perubahan fisik yang terjadi pada lansia tentunya akan mempengaruhi kemandirian lansia terutama
kemandirian dalam melakukan personal hygiene. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran
pengalaman lansia dalam melakukan personal hygienedi Lingkungan Banjar Duur Kaje Gianyar.
Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriftif.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2019 dengan jumlah sampel 4 orang partisipan. Pengambilan
dilakukan dengan metode wawancara dan mengunakan catatan lapangan dan dilakukan analisis
menggunakan metode colaizzi. Penelitian ini menghasilkan 4 tema yaitu (1) Pemahaman partisipan
tentang melakukan personal hygiene dengan menjaga tubuh tetap sehat dan bersih, (2) Cara
melakukan personal hygienedengan menjaga tubuh tetap bersih seperti mandi, menggosok gigi,
dan memakai pakian bersih, (3) Hambatannya partisipan dalam melakukan personal hygiene yaitu
faktor fisik dan support keluarga, (4) Mengatasi hambatan dalam personal hygiene dengan
membersihkan diri sesuai kenyamanan dalam melakukan personal hygiene. Berdasarkan hasil
tersebut disarankan agar ada dukungan fisik ataupun psikis terhadap lansia dalam melakukan
personal hygiene.
Kata kunci : Lansia, Pengalaman, Personal hygiene

PENDAHULUAN mengindikasikan jumlah penduduk lanjut


Peningkatan jumlah penduduk lansia usia (lansia) dari tahun ke tahun semakin
(lanjut usia) pada dasarnya merupakan meningkat sehingga membawa pengaruh
dampak positif dari derajat kesehatan besar dalam pengelolaan masalah
masyarakat. Peningkatan kesejahteraan kesehatannya (Koswara, 2015).
baik fisik maupun psikis akan Jumlah lansia di dunia pada tahun
meningkatkan usia harapan hidup lansia. 2013-2050, akan menduduki peringkat
Peningkatan usia harapan hidup teratas dibandingkan dari golongan usia di

115
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol . 9, No. 1, Maret 2020
Doi : 10.36565/jab.v9i1.183
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

bawahnya yaitu 13,4% pada tahun 2015 bertindak, tidak tergantung pada orang lain,
dan 25,3% pada tahun 2016(World Health tidak terpengaruh pada orang lain dan
Organization, 2015). Pertambahan bebas mengatur diri sendiri atau aktivitas
penduduk lansia di Indonesia menunjukan seseorang baik individu maupun kelompok
adanya kecenderungan peningkatan jumlah dari berbagai kesehatan atau penyakit.
lansia, pada tahun 2016 pertambahan lansia Kemandirian pada lansia sangat penting
sebanyak 21,4% (Kemenkes RI, 2016). untuk merawat dirinya sendiri dalam
Penduduk lansia terbanyak di Indonesia memenuhi kebutuhan dasar manusia
yaitu provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Rohaedi, Putri and Karimah, 2016).
13,04%, sedangkan di posisi kedua yaitu Kemandirian dalam mengurus diri sendiri
Jawa Timur 10,4%, Jawa Tengah 10,34% pada lansia dapat dinilai dari
dan Bali berada di posisi keempat yaitu kemampuannya dalam melakukan aktivitas
sebanyak 9,78% (BPS, 2017). Jumlah sehari-hari seperti mandi, berpakaian rapi,
penduduk lanjut usia di Provinsi Bali tahun pergi ke toilet, dan melakukan kerbersihan
2016 sebanyak 462.822 jiwa. Jumlah diri (Lopes, Mudayati and Candrawati,
penduduk lanjut usia tertinggi pertama 2018).
berada di Kabupaten Gianyar sebesar Kebersihan diri sangat menentukan
86.061 jiwa, dilanjutkan oleh Kabupaten status kesehatan, dimana individu secara
Badung dengan jumlah lansia sebesar sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga
78.170 jiwa, dan Kabupaten Tabanan kesehatan dan mencegah terjadinya
sebesar 73.778 jiwa, 32.197 jiwa dan penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan
Kabupaten Bangli sebesar 22.777 jiwa, bagi individu karena lebih hemat biaya,
serta Kota Madya Denpasar sebesar 14.845 tenaga, dan waktu dalam mewujudkan
jiwa (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2018). kesejahteraan dan kesehatan. Solusi yang
Berdasarkan data Dinas Kesehatan bisa dilakukan agar lansia mampu menjaga
Kabupaten Gianyar (2018) jumlah kebersihan diri salah satunya dengan
penduduk lansia di Kabupaten Gianyar memberikan motivasi pada lansia agar
sebanyak 86.061 lansia. Kabupaten Gianyar lansia yang kurang memiliki kemauan
mempunyai 13 puskesmas, dimana dari 13 dalam melakukan kebersihan diri menjadi
puskesmas jumlah lansia terbanyak ada di berkenan melakukan kebersihan diri
wilayah UPT Kesmas Gianyar 1 dengan dengan cara mengajak lansia untuk aktif
jumlah 5.435 lansia. dalam merawat dirinya yang meliputi
Permasalahan yang timbul pada kebersihan badan seperti mandi, mencuci
lansia disebabkan oleh perubahan fisiologis rambut, dan menggosok gigi bagi lansia
secara bertahap. Masalah kesehatan yang (Tarwoto. and Wartonah., 2010).
sering terjadi pada lansia sering disebut Permasalahan yang bisa timbul bila
dengan istilah 14 I, yaitu immobility, kurangnya kebersihan diri yaitu rentan
instability, incontinence, intellectual terhadap penyakit karena kuman-kuman
impairment, infection, impairment of vision menumpuk di badan yang merupakan
and hearing, taste,smell, communication, sumber penyakit dan kurang percaya diri
convalescence, skin integrity, impaction, akibat timbul bau badan yang menyengat
isolation, inanition, impecunity, dari metabolisme kuman (Muhith and
iatrogenesi, Insomnia, immunedeficiency, Siyoto, 2016).
impotence(Siburian, 2016). Berdasarkan studi pendahuluan
Perubahan fisik yang terjadi pada yang dilakukan pada tanggal 6 Agustus
lansia tentunya akan mempengaruhi 2019 di UPT Kesmas Gianyar 1 didapat
kemandirian lansia. Menurut Atut (2013) data yaitu wilayah kerja UPT Kesmas
Kemandirian adalah kebebasan untuk Gianyar 1 mempunyai 10 wilayah kerja

116
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol . 9, No. 1, Maret 2020
Doi : 10.36565/jab.v9i1.183
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

yaitu Desa Gianyar, Desa Samplangan, penjelasan terlebih dahulu tentang


Desa Sidan, Desa Tulikup, Desa Temesi, penelitian, prosedur penelitian dan hak-hak
Desa Beng, Desa Tegal Tugul, Desa partisipan dengan menandatangani inform
Abianbase, Desa Serongga, dan Desa consent. Analisa data dilakukan dengan
Lebih. Menurut data di UPT Kesmas Collaizi 7 step proses.
Gianyar 1 terdapat desa dengan personal
hygiene yang kurang yaitu Desa Lebih HASIL DAN PEMBAHASAN
Banjar Lebih Duur Kaje dengan 182 lansia. 1. Hasil
Berdasarkan hasil wawancara secara Berdasarkan hasil wawancara yang
singkat dengan dua lansia mengenai dilakukan dari 4 partisipan didapatkan 4
personal hygienedi wilayah kerja UPT tema beserta sub tema yang menunjukan
Kesmas Gianyar 1 yaitu yang pengalaman lansia dalam melakukan
pertama,dengan inisial Ny. G mengatakan personal hygiene di Lingkungan Banjar
biasa mandi 1 kali sehari karena cuacanya Lebih Duur Kaje Gianyar sebagai berikut.
dingin takut keram jika mandi 2 kali sehari, 1) Pemahaman partisipan tentang personal
dan menyikat gigi sekali. Yang kedua, hygiene
dengan inisial Tn. S mengatakan hanya Pemahaman lansia tentang
mandi satu kali sehari dan bisa tidak mandi melakukan personal hygiene adalah upaya
hanya lap basah saja karena cuaca dingin, memelihara kebersihan diri untuk menjaga
jarang sikat gigi karena sering lupa dan tubuh tetap sehat dan bersih. Dari
ganti baju jika terlihat kotor saja. pemaparan diatas terdapat 2 sub-tema dari
Berdasarkan uraian diatas, maka dari pemahaman lansia dalam melakukan
itu peneliti sangat tertarik untuk melakukan personal hygiene sebagai berikut.
penelitian tentang “pengalaman lansia a) Partisipan menggambarkan pemahaman
dalam melakukan Personal Hygienedi tentang melakukan personal hygiene
lingkungan Banjar Lebih Duur Kaje yaitu sehat. Laporan hasil penelitian
Gianyar”. seperti dijelaskan berikut.
“Kita harus menjaga kebersihan
METODE PENELITIAN diri, supaya kita sehat terhindar
Metode penelitian ini adalah dari penyakit dengan caramandi,
penelitian kualitatif dengan pendekatan seperti saya bilang tadi memotong
fenomenologi deskriftif, dengan fokus kuku, sebelum makan mencuci
penelitian adalah lansia dalam melakukan tangan, sikat gigi setelah makan
personal hygiene. Empat partisipan dipilih atau pada saat mandi, mengganti
berdasarkan metode purposive sampling pakaian jika baju kotor”
dengan kriteria Lansia yang mempunyai (P3 L13-L19)
lingkungan yang sama, Lansia yang b) Partisipan menggambarkan pemahaman
mempunyai kategori old yaitu dari umur tentang melakukan personal hygiene
75-90 tahun, Lansia mampu berkomunikasi yaitu bersih. Laporan hasil penelitian
secara kooperatif dalam mengungkapkan seperti dijelaskan berikut.
pengalamannya, Lansia yang bersedia “Kebersihan itu ya kita
menjadi partisipan. Penelitian ini dilakukan memeliharakebersihan diri seperti
di Lingkungan Banjar Lebih Duur Kaje mandi, keramas, ganti pakian dan
Gianyar. Pengumpulan data yang biar tidak bau saja gus, ya biar
digunakan pada penelitian ini adalah tidak baukan terpenting gus
wawancara mendalam, dan catatan (tersenyum)”.
lapangan (field note). Pada penelitian ini (P1 L16-L20)
semua partisipan sudah mendapatkan 2) Cara melakukan personal hygiene

117
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol . 9, No. 1, Maret 2020
Doi : 10.36565/jab.v9i1.183
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

Cara lansia tentang melakukan (P3 L27-31)


personal hygiene adalah dengan menjaga 4) Cara mengatasi hambatan dalam
tubuh tetap bersih seperti mandi, personal hygiene
menggosok gigi dan menganti pakaian. Partisipan menjelaskan cara
Dari pemaparan diatas terdapat 1 sub-tema mengatasi hambatannya yaitu mebersihkan
dari pemahaman lansia dalam melakukan diri sesuai kenyamanandalam melakukan
personal hygiene sebagai berikut personal hygiene .Dari pemaparan diatas
a) Partisipan menggambarkancara lansia terdapat 1 sub-tema dari pemahaman lansia
tentang melakukan personal hygiene dalam melakukan personal hygiene sebagai
adalah dengan menjaga tubuh tetap berikut.
bersih. Laporan hasil penelitian seperti a) Partisipan menggambarkancara
dijelaskan berikut. mengatasi hambatannya yaitu
“Menjaga kebersihan seperti mandi, membersihkan diri sesuai
gantai pakaian sikat gigi seperti itu kenyamanandalam melakukan personal
dan saya melakukannya sendiri hygiene. Laporan hasil penelitian seperti
gus” dijelaskan berikut.
( L23-30) “Pernah dulu, saya mintak dibuatin
3) Hambatannya partisipan dalam air hangat pada anak saya untuk
melakukan personal hygiene mengatasi kedinginan saat mandi,
Partisipan menjelaskan karena terlalu sering,saya merasa
hambatannya dalam melakukan personal tidak enak untuk dibuatin air
hygieneyaitu fisik, dan support keluarga. hangat. Makanya saya mandi di
Dari pemaparan diatas terdapat 2 sub-tema siang hari biar tidak merasa
dari pemahaman lansia dalam melakukan kedingininan saat mandi”
personal hygiene sebagai berikut (L45-52)
a) Partisipan 2. Pembahasan
menggambarkanhambatannya dalam Hasil penelitian ini sejalan dengan
melakukan personal hygieneyaitu faktor hasil penelitian sebelumnya yang
fisik. Laporan hasil penelitian seperti menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
dijelaskan berikut. pengetahuan lansia dalam melakukan
“Kamar mandi saya kan di belakang personal hygine, maka akan semakin baik
rumah, kadang cuaca dingin jika pemenuhan personal hygine pada lansia
saya masak air hangat saya susah tersebut, begitu pula sebaliknya. Dengan
mengangkatnya agak licin takut demikian, dibutuhkan tingkat pengetahuan
jatuh, kalau terus minta bantuan ya yang tinggi agar lansia dalam berperilaku
saya juga sungkan” menerapkan personal hygine dapat
(P1 L45-50) dilakukan secara baik dan benar(Safitri,
b) Partisipan Marjulita and Andika, 2016).
menggambarkanhambatannya dalam Hasil penelitian ini sejalan dengan
melakukan personal hygieneyaitu penelitian sebelumnya yang
support keluarga. Laporan hasil mengungkapkan bahwa perilaku lansia
penelitian seperti dijelaskan berikut. dalam pemenuhan personal hygiene yang
“..Saya orangnya rapi, kalau baik, menunjukkan lansia dapatmelakukan
rambut saya sudah terlihat panjang aktivitas sehari-hari seperti perawatan kuku
saya ingin ke tukang cukur tapi kaki dan tangan, perawatankulit kepala dan
kendala saya tidak ada yang rambut, perawatan mata, hidung dan
mengantar karna cukup jauh jarak telinga, perawatan gigi, dan genetalia
dari rumah”

118
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol . 9, No. 1, Maret 2020
Doi : 10.36565/jab.v9i1.183
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

(Yulaikhah, Arisdiani and Widiastuti, karena motivasi merupakan kunci penting


2017). dalam pelaksanaan hygiene tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Permasalahan yang sering terjadi adalah
penelitian sebelumnya yang menyatakan ketiadaan motivasi karena kurangnya
bahwa dukungan keluarga dengan kategori pengetahuan(Muhith and Siyoto, 2016).
baik maka perawatan diri lansia yang Menurut Maryam (2008) keluarga
dilakukan hasilnya akan lebih baik merupakan Support System utama bagi
dibandingkan dengan orang yang tidak lanjut usia dalam mempertahankan
mempunyai dukungan keluarga agar dapat kesehatannya, peranan keluarga dalam
meningkatkan kesehatan lansia perawatan lanjut usia diantaranya merawat
(Alfiaturrohmah, Anggraeni and Jati, 2018). dan menjaga lanjut usia, mempertahankan
Hasil penelitian ini sejalan dengan dan meningkatkan status mental,
hasil penelitian sebelumnya yang mengantisipasi perubahan social ekonomi
menyatakan bahwa faktor yang serta memberikan motivasi dan
mempengaruhi personal hygiene lansia memfasilitasi kebutuhan lanjut usia
yaitu faktor fisik dan faktor (Alfiaturrohmah, Anggraeni and Jati, 2018)
lingkungan(Hardono et al, 2019). Menurut Hidayat (2010) menjaga
Hasil penelitian ini sejalan dengan kebersihan diri atau Personal
penelitian sebelumnya yang menyatakan hygienedilaksanakan dengan menjaga
bahwa pemeliharaan personal hygine pada kebersihan tubuh, yang dapat dilakukan
lansia sangat diperlukan untuk dengan mandi, mengosok gigi, mencuci
kenyamanan, keamanan dan kesehatan tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
lansia tersebut. Lansia yang sehat mampu Kebersihan dengan cara mandi maka dapat
memenuhi kebutuhan perawatan personal menghilangkan bau, debu, dan sel-sel kulit
hygine sendiri, namun sebaliknya apabila yang sudah mati. Mandi bermanfaat untuk
lansia tersebut mengalami gangguan memelihara kesehatan, menjaga kebersihan,
kondisi fisik dikarenakan oleh penyakit serta menjaga penampilan agar tetap
tertentu maka diperlukan bantuan untuk rapi.Sedangkan mencuci tangan dengan
melakukan perawatan personal hygine sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya
secara rutin (Safitri, Marjulita and Andika, untuk mencegah penyakit. Hal ini
2016). dilakukan karena tangan seringkali menjadi
Personal hygiene adalah suatu agen yang membawa kuman dan
tindakan untuk memelihara kebersihan dan menyebabkan pathogen berpindah dari satu
kesehatan seseorang untuk kesejaterahan orang ke orang lain, baik kontak langsung
fisik dan psikis(Muhith and Siyoto, 2016). maupun tidak langsung (Hardono et al,
Menurut Depkes (2000) perawatan diri 2019).
adalah salah satu kemampuan dasar Menurut asumsi peneliti dari hasil
manusia dalam memenuhi kebutuhan guna wawancara dimana partisipan
mempertahankan kehidupannya, kesehatan, mengungkapkan kerbersihan diri yaitu
kesejaterahan, sesuai dengan kondisi menjaga tubuh bersih dan terhindar dari
kesehatan. Klien dinyatakan terganggu penyakit. Pemahaman partisipan tentang
keperawatan dirinya jika tidak dapat personal hygiene cukup baik, dimana
melakukan perawatan diri (Muhith and partisipan mengerti pentingnya menjaga
Siyoto, 2016). kebersihan agar terhindar dari penyakit.
Menurut Depkes (2015) Berdasarkan asumsi peneliti
menyatakan bahwa pengetahuan tentang menjaga kebersihan diri atau Personal
higiene akan memengaruhí praktik higiene hygienedilaksanakan dengan menjaga
seseorang. Namun, hal ini saja tidak cukup, kebersihan tubuh, yang dapat dilakukan

119
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol . 9, No. 1, Maret 2020
Doi : 10.36565/jab.v9i1.183
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

dengan mandi, mengosok gigi dan memakai cuaca dingin dalam melakukan pemenuhan
pakaian yang bersih. Kebersihan dengan personal hygiene.
cara mandi, menggosok gigi dan mengganti Berdasarkan asumsi peneliti
pakaian yng bersih dapat menghilangkan pemeliharaan personal hygine pada lansia
bau, debu, dan sel-sel kulit yang sudah sangat diperlukan untuk kenyamanan,
mati. Dengan menjaga kebersihan diri keamanan dan kesehatan lansia tersebut.
bermanfaat untuk memelihara kesehatan, Lansia yang sehat mampu memenuhi
menjaga kebersihan, serta menjaga kebutuhan perawatan personal hygine
penampilan agar tetap rapi. sendiri, namun sebaliknya apabila lansia
Menurut Depkes (2015) beberapa tersebut mengalami gangguan kondisi fisik
faktor yang mempengaruhi kebutuhan dikarenakan oleh penyakit tertentu maka
personal hygiene lansia diantaranya yaitu diperlukan bantuan untuk melakukan
kebiasaan seseorang, dan kondisi fisik dan perawatan personal hygine secara rutin.
psikis.Perubahan pada faktor fisik yang
terjadi pada lansia tentunya akan SIMPULAN
mempengaruhi kemandirian lansia. Berdasarkan hasil penelitian yang
Kemandirian adalah kebebasan untuk telah dilakukan didapatkan fenomenologi
bertindak, tidak tergantung pada orang lain, pengalaman pengelompokan tema dan
tidak terpengaruh pada orang lain dan bebas formulasi makna serta pernyataan
mengatur diri sendiri atau aktivitas sighnifikasi pengalaman lansia dalam
seseorang baik individu maupun kelompok melakukan personal hygiene di lingkungan
dari berbagai kesehatan atau penyakit. Banjar Lebih Duur Kaja Gianyar sebagai
Kemandirian pada lansia sangat penting berikut : Pemahaman partisipan tentang
untuk merawat dirinya sendiri dalam melakukan personal hygiene dengan sub
memenuhi kebutuhan dasar tema yaitu sehat dan bersih, Cara
manusia(Rohaedi, Putri and Karimah, melakukan personal hygiene dengan sub
2016). Sedangkan faktor psikis dimana tema yaitu menjaga tubuh tetap bersih
lansia membutuhkan bantuan dalam seperti mandi, menggosok gigi, dan
melakukan personal hygiene. memakai pakian bersih, Hambatan
Menurut Maryam (2008) keluarga partisipan dalam melakukan personal
merupakan Support System utama bagi hygiene dengan sub tema yaitu faktor fisik
lanjut usia dalam mempertahankan dan support keluarga, Cara mengatasi
kesehatannya, peranan keluarga dalam hambatan dalam personal hygiene dengan
perawatan lanjut usia diantaranya merawat sub tema yaitu membersihkan diri sesuai
dan menjaga lanjut usia, mempertahankan kenyamanan dengan personal hygiene.
dan meningkatkan status mental, Bagi perawat gerontik diharapkan
mengantisipasi perubahan social ekonomi dapat memberikan asuhan keperawatan
serta memberikan motivasi dan terkait pemenuhan personal hygiene pada
memfasilitasi kebutuhan lanjut usia lansia perawat gerontik dapat menggunakan
(Alfiaturrohmah, Anggraeni and Jati, 2018) pengalaman lansia sebagai acuan dalam
Menurut peneliti, perubahan pada memberikan asuhan keperawatan pada
lansia dapat mempengaruhi dalam lansia. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
pemenuhan personal hygiene, terutama dapat melakukan penelitian lebih lanjut
pada perubahan fisik. Dimana pada saat tentang pengalaman lansia dalam
kedinginan partisipan enggan melakukan melakukan personal hygiene.
pemenuhan personal hygiene. Namun tidak
semua partisipan merasa terganggu dengan DAFTAR PUSTAKA
Alfiaturrohmah, S. N., Anggraeni, R. and

120
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Vol . 9, No. 1, Maret 2020
Doi : 10.36565/jab.v9i1.183
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

Jati, R. P. (2018) ‘Hubungan Peran Hygiene’, Journal of Healthcare


Family Caregiver Terhadap Technology and Medicine, 2(2), pp.
Pemenuhan Personal Hygiene 162–170.
Lansia’, Jurnal Keperawatan, 10(2), Siburian, P. (2016) ‘Bagaimana
pp. 147–152. memberdayakan kemampuan fisik
BPS (2017) ‘Profil Statistik Kesehatan lansia?(serial online)’, Dari: URL:
2016’, Profil Statistik Kesehatan. http://www. waspada. co. id/html.
Hardono et al (2019) ‘Faktor-faktor yang Diakses, 24.
mempengaruhi pemenuhan personal Tarwoto. and Wartonah. (2010) Kebutuhan
hygiene pada lansia’, Issn, Dasar Manusia dan proses
1(February), pp. 29–40. keperawatan. jakarta\: salemba
Kemenkes RI (2016) Buletin Gambaran medika.
Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia, World Health Organization (2015) WHO
data dan informasi kesehatan. jakarta. Global Report on Falls Prevention in
Available at: older Age. perancis: WHO.
www.depkes.go,id/download/buletinl Yulaikhah, D., Arisdiani, T. and Widiastuti,
ansiapdf. Y. P. (2017) ‘Perilaku Personal
Koswara (2015) ‘psikologi usia’. Available Hygiene Lanjut Usia’, Jurnal
at: http://www.e- Keperawatan, 9(2), pp. 44–51.
psikologi/usia/2.html.
Lopes, O. R. D. F., Mudayati, S. and
Candrawati, E. (2018) ‘Hubungan
Pengetahuan Tentang Kebersihan Diri
Dengan Tingkat Kemandirian
Melakukan Aktivitas Personal
Hygiene Lansia’, Nursing News:
Jurnal Ilmiah Keperawatan, 3(1).
Muhith, A. and Siyoto, S. (2016)
Pendidikan Keperwatan Gerontik.
yogyakarta: CV Andi Offset.
Rohaedi, S., Putri, S. T. and Karimah, A. D.
(2016) ‘Tingkat Kemandirian Lansia
Dalam Activities Daily’, Pendidikan
Keperawatan Indonesia.
Safitri, F., Marjulita, A. and Andika, F.
(2016) ‘Hubungan pengetahuan ,
Dukungan Keluarga dan Kondisi
Fisik dengan Personal Hygine pada
Lansia Di UPTD Rumoh Sejahtera
Geunaseh Sayang Ulee Kareng Kota
Banda Aceh Relationship between
Knowledge , Family Support and
Physical Condition with Personal

121

You might also like