Professional Documents
Culture Documents
SISTEM ENDOKRIN
NS. YULIANA R. R. KROWA, M.KEP
DIABETES MELITUS
Patients with diabetes may be admitted to critical care because of poor glucose control, which may be caused by:
o diabetic ketoacidosis
o hyperglycaemic hyperosmolar states
o hypoglycaemia
TIPE DM
Type 1 diabetes—thought to be related to autoimmune destruction of the beta cells in the pancreas. It
commonly occurs in childhood or young adulthood, and patients require insulin replacement therapy.
Type 2 diabetes—the most common form of diabetes. the World Health Organization predicts that
there will be a doubling in the number of people with type 2 diabetes by 2030. It normally occurs as a
result of the development of insulin resistance and a reduction in the ability of the pancreas to
produce sufficient insulin. It may be controlled by dietary modification, oral hypoglycaemic
medication, or insulin, depending on the severity of the disease. The increasing number of patients
with type 2 diabetes in developed countries is thought to be due to lifestyle factors such as poor diet
and obesity.
Gestational diabetes—this can occur as a result of pregnancy, and the patient’s health status may
return to normal after delivery, or gestational diabetes may precede the development of type 2
diabetes.
KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
Hipoglikemi
Hipokalemia & hiperkalemia Dikaitkan dengan aritmia jantung, injuri otak akut,
Mengancam jiwa manajemen pada keadaan akut kematian.
Pemantauan ketat kadar glukosa
Kaji tanda – tanda hipoglikemi
Pulmonary oedema
Jarang terjadi.
Cerebral oedema
Jika terjadi, kaitannya krn kelebihan cairan.
Jarang terjadi pada orang dewasa dengan DKA, lebih
sering terjadi pada anak penanganan berbeda pada Penanganan tepat pada pasien dengan riwayat atau
manajemen DKA anak permasalahan pada jantung, ginjal, penyakit bawaan
lainnya)
HYPERGLYCAEMIC HYPEROSMOLAR STATE (HHS)
The Joint British Diabetes societies Inpatient Care Group recommends that care bundles are divided
into four time zones in the first 24-h period:
• hour 1—immediate management
• 1–6 h
• 6–12 h
• 12–24 h
The goals of treatment are to: stabilize the patient, normalize serum osmolality, restore circulating
volume, normalize blood glucose levels, restore electrolyte balance.
STABILIZATION
Pasien masuk dengan defisit cairan ekstrim, diperkirakan 100 – 220 mL/kg
Pemantauan serum osmolalitas harus dilakukan secara tepat dan dilakukan setiap jam
(dapat dihitung menggunakan rumus 2Na+ + glukosa + urea)
Perubahan yang cepat akan berbahaya penggantian cairan harus dilakukan dengan
hati-hati untuk memberikan penurunan osmolalitas serum secara bertahap
RESTORATION OF CIRCULATING VOLUME
Penggantian cairan dilakukan dengan hati – hati & perlahan, rekomendasi cairan
adalah NS 0.9%
Jika osmolalitas pasien tidak turun meskipun penggantian cairan, larutan
hipotonik seperti natrium klorida 0,45% dapat digunakan
tujuan pengobatan adalah untuk mengganti sekitar 50% volume yang hilang
dalam 12 jam pertama, dan sisanya dalam 12 jam berikutnya.
cairan yang disarankan adalah 1 L natrium klorida 0,9% pada jam pertama,
diikuti oleh 0,5-1 L/jam dalam 6 jam berikutnya. targetnya adalah untuk
mencapai keseimbangan positif 2-3 L dalam waktu 6 jam.
Perhatian harus diberikan pada kelompok rentan (yaitu pasien dengan gangguan
jantung atau ginjal, dan mereka yang memiliki penyakit penyerta)
NORMALIZATION OF BLOOD GLUCOSE LEVELS
Penggantian cairan saja akan mengurangi kadar glukosa darah karena osmolalitas serum menurun
selama tahap awal.
Perhatian harus diberikan untuk memastikan bahwa terapi insulin dimulai setelah resusitasi cairan
awal, untuk menghindari perpindahan cairan ke ruang intraseluler.
Insulin mungkin diperlukan lebih awal dalam pengelolaan pasien jika mereka: mengalami
ketonemia yang signifikan.
Jika insulin diperlukan, infus insulin IV kecepatan tetap harus dimulai pada 0,05 unit/kg/jam
(misalnya 4 unit pada pasien 80 kg).
Tujuannya adalah untuk menurunkan kadar glukosa darah secara perlahan, pada tingkat 5
mmol/l/jam.
Dosis insulin yang lebih tinggi mungkin diperlukan jika dosis awal insulin dan cairan tidak
menurunkan kadar glukosa darah.
RESTORATION OF ELECTROLYTE BALANCE
Hipoglikemia adalah efek samping paling umum dari obat insulin dan sulfonilurea.
Perawatan lain untuk diabetes cenderung menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia
dapat didefinisikan sebagai konsentrasi glukosa darah di bawah 4 mmol/l.
Faktor risiko untuk pasien sakit kritis yang mengalami hipoglikemia meliputi: •
kontrol glikemik yang ketat • gagal hati berat • terapi penggantian ginjal •
pengurangan asupan makanan atau karbohidrat • hipo dan hipertiroidisme • salah
membaca resep pasien, atau kesalahan pengobatan • pemantauan glukosa darah
yang tidak memadai.
SIGNS OF HYPOGLYCAEMIA
Pasien mungkin memerlukan oksigen aliran tinggi atau oksigen meningkat selama episode
hipoglikemik.
Manajemen meliputi hal-hal berikut:
penghentian segera insulin IV sampai pasien stabil
meningkatkan kadar glukosa darah
penilaian ulang dan pemantauan ketat kadar glukosa darah setelah episode hipoglikemik
memeriksa kadar glukosa darah lebih teratur setelah hipoglikemik episode
menentukan apakah ada alasan mengapa hipoglikemia terjadi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Deficient fluid volume related to active fluid loss (increased urine output)
Imbalanced nutrition less than body requirements related to inability to utilize glucose
Ineffective tissue perfusion related to hypovolemia and interruption in peripheral blood flow
Lack of knowledge related to the management of diabetes during periods of stress and illness
Risk for ineffective management of the therapeutic regimen related to complexity of the
medical regimen
Risk for injury related to abnormal blood glucose
Risk for infection related to abnormal blood glucose and interruption in peripheral blood
flow
INTERVENSI KEPERAWATAN
Basic knowledge about diabetes
Monitoring blood glucose
Recognition and treatment of hypoglycaemia and hyperglycaemia
Diet, including adjustments during high and low blood sugars
Exercise, including adjustments during high and low blood sugars
Awareness of all aspects of medications used to treat diabetes
Proficiency in insulin administration
Insight in to diabetes complication and how to prevent them
Knowledge of how to manage diabetes during illnesses
Awareness of the specific precipitating factor that caused the present DKA or HHNS episode and a plan to prevent
future occurrences
TERIMA KASIH
TUGAS
TUGAS KELOMPOK
BUATLAH ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA KASUS/MASALAH: (1) Askep Kritis sistem
perkemihan: Gagal Ginjal, (2) Askep kritis pada sistem integument: Luka Bakar, (3) Askep kritis pada
pasien keracunan obat atau overdosis, & (4) Askep kritis pada kelompok khusus: pediatrik, lansia, (5)
Askep kritis kelompok khusus: Ibu hamil & menyusui, pasien pasca bedah.
Pengkajian – diagnosa – perencanaan – evaluasi – dokumentasi. Fokuskan pada aspek penting perawatan
kritis.
Sumber buku – buku keperawatan, SDKI,SLKI, & SIKI.
Tugas diketik, kertas A4, dikumpulkan Kamis, 25 November via email prokepganjil2021@gmail.com
maksimal pukul 12.00 WITA oleh PJMK format rar/zip.