You are on page 1of 14

JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT


DEPRESI PADA PASIEN KANKER YANG DIRAWAT DI RSUD
ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU

Rizki Suwistianisa1, Nurul Huda2, Juniar Ernawaty3

Program Studi Ilmu


Keperawatan Universitas Riau
Email: rizkisuwistianisa@yahoo.com

Abstract

Depression is long sadness and anxiety that enclosed by worthless feeling and dominated by uncomfortable feeling and
long strong intensity. The purpose of the research was to determine the factors that influenced the level of depression in
cancer patient that being treated at RSUD Arifin Achmad Riau Province with descriptive correlation research design
and cross sectional study. Sample of this research was 60 respondents based on inclusion criteria by using purposive
sampling technique. Measuring tools of this research are questionnaire for family support, the level of knowledge and
level of depression. The univariate analysis used to showed the frequency distribution and bivariate analysis using Chi
Square test for family support variable and alternative Kolmogorov-Smirnov test for age, gender, and level of
knowledge. The results of univariate analysis showed that most cancer patients was 41-60 years (60.0%), female
(81.7%), has been married (100%), the last of educational was senior high school (38.3%), most medical diagnosis was
breast cancer (80.0%), family support system was high (55.0%), level of knowledge was low (73.3%), level of
depression was moderate (38.3%). The results of bivariate analysis showed that there is a correlation between family
support system (p value 0.002) with the level of depression and there are no relationship between age (p value 0.949),
gender (p value 0.917), the level of knowledge (p value 0.645) with the rate of depression. Recommended for health
workers, family and social environment can reduce the rate of depression by providing information support,
appreciation, emotional and instrumental.

Keywords: Cancer, family support system, level of depression, level of knowledge

PENDAHULUAN 100.000 penduduk, artinya ada sekitar


Kanker adalah pertumbuhan sel
abnormal yang cenderung menyerang
jaringan di sekitarnya dan menyebar ke organ
tubuh lain yang terjadi karena proliferasi sel
yang tidak terkontrol (Corwin, 2009).
Menurut Amalia (2009), kanker adalah
segolongan penyakit yang ditandai dengan
pembelahan sel yang tidak terkendali dan
kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang
jaringan lainnya, baik dengan pertumbuhan
langsung di jaringan yang bersebelahan
(invasi) atau dengan migrasi sel ketempat
yang jauh (metastasis).
World Health Organization (WHO)
dan Union for International Cancer Control
(UICC) menyebutkan bahwa diperkirakan
angka kejadian kanker di dunia meningkat
sebesar 300 persen di seluruh dunia pada
2030. Dari jumlah tersebut 70 persen berada
di negara berkembang seperti Indonesia
(Kartika, 2013). Indonesia tiap tahunnya
diperkirakan terdapat 100 penderita baru per
1
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
237.000 penderita setiap tahunnya dari 237 lebih penduduk Indonesia (Siswono, 2005).
juta penduduk Indonesia (Yayasan Kanker Penderita akan mengalami perubahan
Indonesia, 2012). Prevalensi kanker di psikis yang nyata ketika penderita mengetahui
Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk bahwa dirinya menderita kanker. Bagi
atau sekitar 330 orang. Kanker tertinggi di penderita keadaan ini merupakan suatu
Indonesia pada perempuan adalah kanker stressor atau trauma psikis yang cukup berat,
payudara dan kanker leher rahim, karena pada pikiran penderita akan timbul
sedangkan pada laki-laki adalah kanker bayangan yang mengerikan tentang penyakit
paru-paru dan kanker kolorektal (Riskesdas, yang tidak akan sembuh dan kematian yang
2013). Kanker menjadi ancaman serius di sudah mendekat (Sukadja, 2000). Pandangan-
Indonesia dengan jumlah pasien kanker di pandangan negatif tersebut dapat
Indonesia mencapai 6 persen dari 200 juta menyebabkan depresi. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Sembiring (2013), atau masalah fisik dan sosial yang dialami
terdapat hubungan yang signifikan antara sebagai akibat dari kanker dan terapinya. Pada
tingkat pengetahuan dengan tingkat depresi penatalaksanaan medis yang dijalani akan
pada pasien kanker yaitu tinggi rendahnya menimbulkan efek perubahan pada fisik seperti
pengetahuan seseorang terhadap penyakit kerontokan rambut atau alopesia hingga
yang dideritanya dapat mempengaruhi tingkat kehilangan salah satu bagian dari tubuh
depresi yang dialami. misalnya operasi pengangkatan payudara pada
Menurut Konginan (2008, dalam pasien kanker payudara. Menurut Sigmund
Herien, 2010), faktor resiko terjadinya depresi Freud (dalam Bertens, 2006), kehilangan objek
pada penderita kanker diantaranya stadium yang dicintai dapat menimbulkan depresi. Pada
kanker dan tindakan pengobatan. pasien kanker
Penatalaksanaan medis kanker dapat
menimbulkan berbagai respon fisiologis,
psikologis dan sosial. Miller (2008, dalam
Herien, 2010) mengungkapkan faktor resiko
terjadinya depresi juga diantaranya adalah
usia yang masih muda serta tidak mendapat
dukungan keluarga atau dukungan sosial.
Depresi disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal yang
berperan yaitu genetik, pengalaman buruk
masa lalu dan tipe kepribadian, sedangkan
faktor eksternal yang berpengaruh berupa
stresor kehidupan, obat terlarang dan alkohol,
melahirkan, menopause, penyakit medis
dan/atau pengobatan (Maramis, 2003). Salah
satu penyakit medis yang berhubungan
dengan kejadian depresi adalah kanker
payudara. Depresi bisa terjadi karena
munculnya rasa kehilangan, misalnya merasa
bahwa dirinya akan kehilangan bentuk
tubuhnya (Herien, 2010).
American Cancer Society (2007) telah
mengidentifikasi empat faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup pasien-pasien
dengan kanker dan keluarganya, yaitu faktor
sosial, psikologis, fisik dan spiritual. Masalah
psikologis utama yang dialami oleh penderita
kanker stadium lanjut adalah distress
psikologis berkaitan dengan diagnosis kanker
2
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
payudara yang mengalami depresi menerima diagnosa yang ditetapkan oleh
disebabkan karena munculnya rasa pihak medis (Mhaidat, Alzoubi, Al-Sweedan
kehilangan, misalnya merasa bahwa dirinya & Alhusein, 2009). Derogates (dalam
akan kehilangan bentuk tubuh yang dapat Aldiansyah, 2008) memperkirakan sekitar
mempengaruhi penampilan fisik. Pasien 50% pasien kanker mempunyai gejala
dengan depresi akan merasakan penurunan psikiatris, 85% mempunyai gejala depresi
harga diri, perasaan bersalah dan perbuatan dan/atau kecemasan. Hawari (2011)
mencela diri sendiri (Kaplan, 2010). menyatakan bahwa pasien yang tidak dapat
Kesulitan pada pasien untuk melalui tahap menyesuaikan diri dengan penyakitnya akan
sampai dengan menerima keadaan sakitnya mengalami kecemasan dan depresi yang akan
akan menyebabkan distress psikologis yang menyebabkan penurunan kekebalan tubuh dan
berkepanjangan sehingga menyebabkan memperparah penyakitnya. Resiko tinggi
depresi dan tidak kooperatif, baik dalam terjadinya depresi disebabkan oleh penyakit
pengobatan maupun menjaga kesehatan yang tidak kunjung sembuh, penyakit dengan
tubuh (Potter & Perry, 2005). stadium lanjut, riwayat gangguan mood atau
Martire (dalam Aldiansyah, 2008) dengan proses pengobatan yang menyebabkan
mengatakan depresi bukan hanya dapat gejala depresi. Sekitar 25% pasien kanker
menyebabkan gangguan emosional, tetapi yang rawat inap, mempunyai gejala depresi
juga dapat memperlambat kepulihan pasien, yang memenuhi kriteria depresi mayor atau
proses pengobatan yang jelek dan akhirnya gangguan berupa mood depresi.
mengurangi angka ketahanan hidup. Peneliti melakukan studi pendahuluan
Dukungan, perhatian dan kesabaran anggota pada 12 pasien kanker yang rawat inap di
keluarga dapat membantu penderita RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau bulan
bersama- sama melewati masa-masa November 2014. Pada 12 pasien tersebut, 10
sulitnya. Depresi terlihat saat ketika pasien pasien mengatakan bahwa ia merasa kurang
tidak mau mengakui penyakitnya dan tidak mempunyai semangat hidup karena penyakit
yang dideritanya, perasaan itu muncul saat ia pada setiap pasien kanker tidak selalu sama.
mengetahui diagnosa penyakit yang Diperlukan pemahaman yang benar dan
dideritanya serta kelanjutan hidup dengan diagnosis yang tepat agar pemilihan terapi
pengobatan yang akan dijalani. 7 pasien cukup adekuat memperbaiki kualitas hidup
merasa rendah diri karena ia selalu pasien (Mintian & Yi, 2008).
memikirkan masa depannya dengan bentuk Pasien kanker akan mengalami banyak
tubuh yang kurang sempurna. 5 pasien merasa masalah, baik masalah fisik maupun masalah
kurang mendapatkan perhatian karena jarang psikologis. Masalah fisik dapat timbul akibat
didampingi oleh orang terdekat seperti efek samping penatalaksanaan medis seperti
keluarga dan sahabat terdekat. 7 pasien alopesia hingga kehilangan salah satu bagian
mendapatkan dukungan sosial seperti dari tubuh misalnya operasi pengangkatan
perhatian, kepedulian dan kasih sayang. 4 payudara pada pasien kanker payudara.
pasien mengatakan bahwa ia kurang Masalah psikologis yang sering timbul adalah
mengetahui tentang penyakit yang dideritanya depresi. Depresi dapat timbul dari efek samping
meliputi perjalanan penyakit, pengobatan dan penatalaksanaan medis yang dijalani pasien.
efek pengobatan, serta perawatan pada Depresi dapat ditunjukkan dengan adanya
penyakit. penurunan harga diri, perasaan bersalah dan
Depresi pada pasien kanker timbul perbuatan mencela diri sendiri. Depresi yang
seiring dengan progresifitas penyakit. Depresi dialami pasien kanker dapat disebabkan oleh
pada pasien kanker dapat muncul saat pasien faktor yang berbeda-beda, yaitu faktor internal
mengetahui diagnosis, stadium kanker dan dan faktor eksternal. Faktor internal dapat
terapi yang diperoleh. Mao (2007, dalam berupa genetik, pengalaman buruk masa lalu
Aldiansyah, 2008) mengenai lamanya depresi dan tipe kepribadian, sedangkan faktor
sejak diagnosi ditegakkan menyatakan bahwa eksternal dapat berupa stresor kehidupan,
stress psikologi bersifat menetap pada pasien penyakit medis
kanker. Oleh sebab itu penanganan depresi
3
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
dan/atau pengobatan. Berdasarkan latar RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dengan
belakang tersebut, peneliti tertarik jumlah sampel sebanyak 60 responden.
melakukan sebuah penelitian terkait faktor- Pengambilan sampel menggunakan purposive
faktor apa saja yang dapat mengakibatkan sampling sesuai dengan kriteria inklusi, yaitu
depresi pada pasien kanker pasien kanker, berusia 18-75 tahun, memiliki
tingkat depresi ringan hingga berat dan
TUJUAN PENELITIAN bersedia menjadi responden.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Instrumen yang digunakan dalam
mengidentifikasi faktor-faktor yang penelitian ini adalah kuesioner data demografi
mempengaruhi tingkat depresi pada pasien yang meliputi umur, jenis kelamin, status
kanker yang dirawat di RSUD Arifin perkawinan, pendidikan terakhir dan diagnosa
Achmad Provinsi Riau. medis, kuesioner dukungan keluarga yang
terdiri dari 16 pernyataan, kuesioner tingkat
MANFAAT PENELITIAN pengetahuan yang terdiri dari 18 pernyataan,
Hasil penelitian diharapkan menjadi dan kuesioner DASS untuk mengukur tingkat
sumber informasi dalam pengembangan dan depresi yang terdiri dari 14 pernyataan.
sumber ilmu pengetahuan terutama tentang Variabel bebas dalam penelitian ini
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adalah usia, jenis kelamin, dukungan keluarga
depresi pada pasien kanker dalam bidang dan tingkat pengetahuan sedangkan variabel
keperawatan medikal bedah. terikat dalam penelitian ini adalah tingkat
depresi pasien. Analisa univariat
METODOLOGI PENELITIAN menggunakan distribusi frekuensi dilakukan
Penelitian ini merupakan penelitian untuk melihat gambaran pada masing-masing
korelasi dengan pendekatan cross sectional. variabel yaitu usia, jenis kelamin, status
Penelitian dilakukan di ruang rawat inap perkawinan, pendidikan terakhir, diagnosa
medis, dukungan keluarga, tingkat
pengetahuan dan tingkat depresi. Analisa No. Usia F %
bivariat menggunakan uji statistik Chi Square
dan uji alternatif Kolmogorov-Smirnov
dilakukan untuk melihat hubungan antara
variabel independen (usia, jenis kelamin,
dukungan keluarga dan tingkat pengetahuan)
dengan variabel dependen (tingkat depresi).
Analisis dilakukan dengan bantuan program
komputer.

HASIL PENELITIAN
Penelitian yang telah dilakukan mulai
bulan Juni hingga Juli 2015, didapatkan hasil
sebagai berikut:

A. Analisa Univariat
Analisa univariat digunakan untuk
melihat gambaran pada masing-masing
variabel karakteristik responden.
1. Usia
Berdasarkan karakteristik usia
responden yang diteliti, didapatkan
distribusi sebagai berikut:
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Usia (N=60)
4
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

Total 60 100
Berdasarkan Status Perkawinan (N=60)
Status
Tabel 2 menunjukkan bahwa No. Perkawinan F %
mayoritas responden berjenis kelamin 1. Kawin 60 100
perempuan sebanyak 49 responden (81,7%), 2. Belum Kawin - -
sedangkan responden berjenis kelamin laki- Total 60 100
laki sebanyak 11 responden (18,3%). Tabel 3 menunjukkan bahwa
seluruh responden memiliki status
3. Status Perkawinan perkawinan sudah kawin 100%
Berdasarkan karakteristik status responden.
perkawinan responden yang diteliti,
didapatkan distribusi sebagai berikut: Tabel 4. Status Pendidikan
3 Berdasarkan karakteristik status
Distribusi Frekuensi Responden
1. Dewasa awal 17 28,3 pendidikan responden yang diteliti,
(18-40 tahun) didapatkan distribusi sebagai berikut:
2. Dewasa tengah
36 60,0 Tabel 4
(41-60 tahun) Distribusi Frekuensi Responden
Dewasa lanjut 7 11,7 Berdasarkan Status Pendidikan (N=60)
3
(>60 tahun) Pendidikan
Total 60 100 No. F %
Terakhir
Tabel 1 menunjukkan bahwa 1. SD 17 28,3
mayoritas responden berusia 41-60 tahun 2. SMP 19 31,7
sebanyak 36 responden (60%), responden 3. SMA 23 38,3
yang berusia 18-40 tahun sebanyak 17 Perguruan 1 1,7
4.
responden (28,3%) dan responden yang Tinggi
berusia >60 tahun sebanyak 7 responden Total 60 100
(11,7%). Tabel 4 menunjukkan bahwa
mayoritas responden memiliki tingkat
2. Jenis Kelamin pendidikan SMA sebanyak 23 responden
Berdasarkan karakteristik jenis (38,3%), responden yang memiliki tingkat
kelamin responden yang diteliti, pendidikan SMP, SD, dan Perguruan
didapatkan distribusi sebagai berikut: Tinggi masing-masing 19 responden
Tabel 2 (31,7%), 17 responden (28,3%), dan 1
Distribusi Frekuensi Responden responden (1,7%).
Berdasarkan Jenis Kelamin (N=60)
No. Jenis Kelamin F %
1. Laki-laki 11 18,3
2. Perempuan 49 81,7
5. Diagnosa Medis
Tabel 7
Berdasarkan karakteristik Distribusi Frekuensi Responden
diagnosa medis responden yang diteliti, Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
didapatkan distribusi sebagai berikut: (N=60)
Tabel 5
Tingkat
Distribusi Frekuensi Responden No. Pengetahuan F %
Berdasarkan Diagnosa Medis (N=60) 1. Rendah 44 73,3
Diagnosa 2. Sedang 10 16,7
No. F %
Medis 3. Tinggi 6 10,0
1. Kanker Kolon 4 6,7 Total 60 100
2. KankerTyroid 8 13,3 Tabel 7 menunjukkan bahwa
Kanker 48 80,0 mayoritas responden memiliki tingkat
3.
Payudara Total 60 100
5
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
Tabel 5 menunjukkan bahwa pengetahuan rendah sebanyak 44
mayoritas responden dengan diagnosa responden (73,3%), selanjutnya responden
medis kanker payudara sebanyak 48 yang memiliki tingkat pengetahuan
responden (80,0%), responden dengan sedang dan tinggi masing-masing 10
diagnosa medis kanker tyroid sebanyak 8 responden (16,7%) dan 6 responden
responden (13,3%) dan responden dengan (10,0%).
diagnosa medis kanker kolon sebanyak 4
responden (6,7%). 8. Tingkat Depresi
Berdasarkan tingkat depresi
6. Dukungan Keluarga responden yang diteliti, didapatkan
Berdasarkan dukungan keluarga distribusi sebagai berikut:
responden yang diteliti, didapatkan Tabel 8
distribusi sebagai berikut: Distribusi Frekuensi Responden
Tabel 6 Berdasarkan Tingkat Depresi (N=60)
Distribusi Frekuensi Responden Tingkat
No. Depresi F %
Berdasarkan Dukungan
Keluarga 1. Ringan 20 33,3
2. Sedang 23 38,3
(N=60)
Dukungan 3. Berat 17 28,3
No. F % Total 60 100
Keluarga Tabel 8 menunjukkan bahwa
1. Rendah 27 45,0 mayoritas responden mengalami depresi
2. Tinggi 33 55,0 sedang sebanyak 23 responden (38,3%),
Total 60 100 selanjutnya responden mengalami depresi
Tabel 6 menunjukkan bahwa ringan dan berat masing-masing 20
mayoritas responden memiliki dukungan responden (33,3%) dan 17 responden
keluarga tinggi sebanyak 33 responden (28,3%).
(55%), sedangkan responden yang
memiliki dukungan keluarga rendah B. Analisa Bivariat
sebanyak 27 responden (45%). Analisa bivariat dilakukan untuk
melihat hubungan antara variabel
7. Tingkat Pengetahuan independen (usia, jenis kelamin,
Berdasarkan tingkat pengetahuan dukungan keluarga dan tingkat
responden yang diteliti, didapatkan pengetahuan) dengan variabel dependen
distribusi sebagai berikut: (tingkat depresi).
1. Hubungan Usia dengan Tingkat
Depresi
Berdasarkan hubungan usia
dengan tingkat depresi responden yang
diteliti, didapatkan hasil sebagai berikut:

6
Tabel 9 % % %
Hubungan Usia dengan Tingkat Depresi 18 18 13 49
Responden (N=60) Pr 30, 30, 21, 81,7%
Tingkat P 0% 0% 7%
Usia Depresi Total value 20 23 17 60
R S B Total 33, 38, 28, 100%
6 8 3 17 3% 3% 3%
Dewasa
awal 10, 13, 5,0 28,3% Tabel 10 menunjukkan bahwa
0% 3% % dari 11 orang (18,3%) berjenis kelamin
Dewasa 14 15 14 43 laki-laki memiliki tingkat depresi ringan
tengah 23, 25, 23, 71,1% 0,949 berjumlah 2 orang (3,3%), tingkat depresi
+ lanjut 3% 0% 3% sedang berjumlah 5 orang (8,3%) dan tingkat
20 23 17 60
Total 33, 38, 28, 100% depresi berat berjumlah 4 orang (6,7%).
Sedangkan dari 49 orang (81,7%) berjenis
3% 3% 3%
kelamin perempuan memiliki tingkat depresi
Tabel 9 menunjukkan bahwa dari
ringan berjumlah 18 orang (30,0%), tingkat
17 orang (28,3%) dalam kategori dewasa
depresi sedang berjumlah 18 orang (30,0%)
awal (18-40 tahun) memiliki tingkat
dan tingkat depresi berat berjumlah 13 orang
depresi ringan berjumlah 6 orang
(21,7%).
(10,0%), tingkat depresi sedang
Hasil uji statistik menggunakan uji
berjumlah 8 orang (13,3%) dan tingkat
Kolmogorov-Smirnov diperoleh p value 0,917
depresi berat berjumlah 3 orang (5,0%).
yang berarti p value > α 0,05. Hal ini berarti H0
Sedangkan dari 43 orang (71,7%) dalam
gagal ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa
kategori dewasa tengah dan lanjut (41
tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis
hingga >60 tahun) memiliki tingkat
kelamin dengan tingkat depresi responden.
depresi ringan berjumlah 14 orang
3. Hubungan Dukungan Keluarga
(23,3%), tingkat depresi sedang
dengan Tingkat Depresi
berjumlah 15 orang (25,0%) dan tingkat
Berdasarkan hubungan dukungan
depresi berat berjumlah 14 orang
keluarga dengan tingkat depresi
(23,3%).
responden yang diteliti, didapatkan hasil
Hasil uji statistik menggunakan
sebagai berikut:
uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p
value 0,949 yang berarti p value > α 0,05. Tabel 11
Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Hal ini berarti H0 gagal ditolak, maka
Tingkat Depresi Responden (N=60)
dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara usia
dengan tingkat depresi responden.
2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Dukun Tingkat
gan Depresi P
Total
Tingkat Depresi Keluar R S B value
Berdasarkan hubungan jenis ga
kelamin dengan tingkat depresi 17 11 5 33
responden yang diteliti, didapatkan hasil Tinggi 28, 18, 8,3 55,0%

sebagai berikut: 3% 3% %
Tabel 10 Rendah 3 12 12 27
Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat 5,0 20, 20, 45,0% 0,002
Depresi Responden (N=60) % 0% 0%
Jenis 20 23 17 60
Tingkat
Depresi Total
Kelami P Tota 33, 38, 28, 100%
l
n R S B value 3% 3% 3%
2
Lk 5 4 11 Tabel 11 menunjukkan bahwa
0,917
3,3 8,3 6,7 18,3% dari 33 orang (55,0%) dengan dukungan
keluarga tinggi memiliki tingkat depresi
ringan berjumlah 17 orang (28,3%), berarti H0 gagal ditolak, maka dapat
tingkat depresi sedang berjumlah 11 disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
orang (18,3%) dan tingkat depresi berat yang signifikan antara tingkat pengetahuan
berjumlah 5 orang (8,3%). Sedangkan dari 27
orang (45,0%) dengan dukungan keluarga
dengan tingkat depresi responden.
rendah memiliki tingkat depresi ringan
berjumlah 3 orang (5,0%), tingkat depresi PEMBAHASAN
sedang berjumlah 12 orang (20,0%) dan Hasil penelitian yang dilakukan
tingkat depresi berat berjumlah 12 orang diperoleh penderita kanker sebagian besar
(20,0%). berusia 41-60 tahun sebanyak 36 orang. Hal
Hasil uji statistik menggunakan ini didukung oleh penelitian Mhaidat, Alzoubi
uji Chi Square diperoleh p value 0,002 dan Al-Sweedan (2009) bahwa subjek
yang berarti p value < α 0,05. Hal ini terbanyak dalam penelitiannya tentang kanker
berarti H0 ditolak, maka dapat berada pada rentang usia 40-60 tahun
disimpulkan bahwa ada hubungan yang berjumlah 54 orang dari 100 sampel. Pada
signifikan antara dukungan keluarga umumnya insiden kanker sangat rendah
dengan tingkat depresi responden. dibawah umur 20 tahun dan akan meningkat
cepat serta menetap pada usia 50 tahun (Aziz,
4. Hubungan Tingkat Pengetahuan Andrijono & Saifuddin, 2006).
dengan Tingkat Depresi Distribusi penderita kanker sebagian
Berdasarkan hubungan tingkat besar perempuan sebanyak 49 orang. Hal ini
pengetahuan dengan tingkat depresi didukung oleh Mhaidat, Alzoubi dan Al-
responden yang diteliti, didapatkan hasil Sweedan (2009) bahwa dari 100 orang
sebagai berikut: penderita kanker sebagian besar berjenis
Tabel 12 kelamin perempuan berjumlah 52 orang. Hal
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan ini disebabkan jenis kanker yang sering
Tingkat Depresi Responden (N=60) terjadi salah satunya adalah kanker payudara
Tingkat khususnya pada stadium lanjut. Insidensi
Tingkat
Depresi Total
Pengeta P kanker payudara di Indonesia terjadi
huan R S B value peningkatan setiap tahun yaitu kurang lebih
6 8 2 16 200 juta populasi. Selain itu menurut
Tinggi Riskesdas (2013) kanker tertinggi di
10, 13, 3,3 26,7%
+
sedang 0% 3% % Indonesia pada perempuan adalah kanker
14 15 15 44 payudara dan kanker leher rahim, sedangkan
Rendah 23, 25, 25, 73,3% 0,645 pada laki-laki adalah kanker paru-paru dan
3% 0% 0% kanker kolorektal.
20 23 17 60 orang (25,0%).
Total 33, 38, 28, 100% Hasil uji statistik menggunakan uji
3% 3% 3% Kolmogorov-Smirnov diperoleh p value 0,645
Tabel 11 menunjukkan bahwa dari 16 yang berarti p value > α 0,05. Hal ini
orang (26,7%) dengan tingkat pengetahuan tinggi
dan sedang memiliki tingkat depresi ringan
berjumlah 6 orang (10,0%), tingkat depresi sedang
berjumlah 8 orang (13,3%) dan tingkat depresi
berat berjumlah 2 orang (3,3%). Sedangkan dari 44
orang (73,3%) dengan tingkat pengetahuan rendah
memiliki tingkat depresi ringan berjumlah 14 orang
(23,3%), tingkat depresi sedang berjumlah 15 orang
(25,0%) dan tingkat depresi berat berjumlah 15
Penderita kanker seluruhnya telah
kawin. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan Antara (2005) bahwa dari
64 responden berstatus kawin terdapat 29
orang memiliki tingkat depresi ringan dan
sedang, 28 orang memiliki tingkat depresi
berat dan 7 orang tidak depresi. Rata-rata
pada usia 20 tahun penduduk di Indonesia
sudah menikah. Hasil penelitian ini sesuai
dengan pernyataan tersebut bahwa
responden penelitian pada umumnya
berada dalam rentang usia 41-60 tahun
dan sudah menikah (BKKBN, 2011).
Distribusi penderita kanker
sebagian besar memiliki pendidikan
terakhir SMA sebanyak 23 orang.
Pendidikan seseorang akan mempengaruhi
pola pikir kognitif, hal
ini dikarenakan dipengaruhi oleh faktor upaya belajar seperti strategi belajar untuk
informasi yang didapatkan selama masa mendapatkan informasi (Notoatmodjo, 2007).
pendidikan dan pengalaman yang dialami Penderita kanker sebagian besar
seseorang (Mubarak, Khoirul, Nurul & memiliki tingkat depresi sedang sebanyak 23
Supriadi, 2003). orang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
Penderita kanker sebagian besar dilakukan oleh Aldiansyah (2008) bahwa dari
menderita kanker payudara sebanyak 48 75 responden kanker sebagian besar memiliki
orang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang tingkat depresi sedang sebanyak 28 orang, 26
dilakukan oleh Sari, Dewi dan Utami (2012) orang memiliki tingkat depresi berat dan 21
yang menyatakan bahwa RSUD Arifin orang memiliki tingkat depresi ringan. Kaplan
Achmad Provinsi Riau pada tahun 2010 (2010), depresi dapat dipengaruhi oleh
penderita kanker payudara menduduki urutan beberapa hal antara lain faktor psikososial,
pertama yaitu mencapai 301 orang dalam faktor biologi, faktor kognitif serta stressor
rentang usia 24-64 tahun. Sedangkan di lingkungan. Setiap individu dapat mengalami
Ruang Anyelir pada tahun 2014 penderita depresi sesuai kondisi dan lingkungan
kanker payudara berjumlah 548 orang. ataupun masalah yang dihadapi seperti saat
Riskesdas (2013) menyatakan bahwa kanker kondisi sakit dengan diagnosa medis dan
tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah dirawat inap di rumah sakit.
kanker payudara dan kanker leher rahim. Tidak ada hubungan yang signifikan
Penderita kanker sebagian besar antara usia dengan tingkat depresi responden
memiliki dukungan keluarga yang tinggi kanker. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
sebanyak 33 orang. Hal ini didukung oleh dilakukan oleh Mhaidat, Alzoubi, dan Al-
penelitian yang dilakukan oleh Utami, Sweedan (2009) bahwa tidak ada hubungan
Andriyani dan Fatmawati (2013) bahwa dari antara usia dengan kejadian depresi pada 100
96 responden kanker terdapat 76 orang pasien kanker karena p value 0,301 > α 0,05.
memiliki dukungan keluarga yang tinggi. Kaplan (2010), seorang yang berusia kira-kira
Kuijer (2000, dalam Fauziana, 2011), 40 tahun adalah usia rata-rata untuk depresi
dukungan keluarga mempengaruhi berat.
kesembuhan ibu yang mengidap kanker Tidak ada hubungan yang signifikan
payudara. Pasien kanker yang menjalani antara jenis kelamin dengan tingkat depresi
perawatan dengan mendapatkan dukungan responden kanker. Herien (2010)
dari keluarga akan lebih bersemangat untuk menyebutkan bahwa salah satu penyakit
menjalani perawatannya. Hal ini dapat medis yang berhubungan dengan depresi
membantu dalam proses penyembuhan pasien adalah kanker payudara. Depresi bisa terjadi
kanker karena dapat berpengaruh juga pada karena munculnya rasa kehilangan, misalnya
respon emosional dan psikologis dari pasien merasa bahwa dirinya akan kehilangan bentuk
kanker. tubuhnya. Kaplan (2010), wanita memiliki
Penderita kanker sebagian besar prevalensi dua kali lebih besar terhadap
memiliki tingkat pengetahuan yang rendah kejadian gangguan depresi dibandingkan
sebanyak 44 orang. Hal ini sesuai dengan dengan laki-laki karena adanya perbedaan
penelitian yang dilakukan oleh Sembiring yang melibatkan perbedaan hormonal,
(2013) yang menyatakan bahwa dari 11 perbedaan stressor psikososial bagi
responden dalam penelitiannya terdapat 2 perempuan dan laki-laki.
orang memiliki tingkat pengetahuan baik dan Ada hubungan yang signifikan antara
terdapat 9 orang memiliki tingkat dukungan keluarga dengan tingkat depresi
pengetahuan cukup baik. Pengetahuan dapat responden kanker. Hal ini sesuai dengan
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor penelitian yang dilakukan oleh Uila (2009)
internal atau kemauan dari seseorang untuk bahwa ada hubungan antara dukungan
tahu, faktor eksternal atau didapatkan dari keluarga dengan tingkat depresi pada 66
keluarga dan masyarakat atau media responden kanker karena p value 0,005 < α
elektronik dan faktor pendekatan belajar atau 0,05. Dukungan keluarga berperan penting

1470
memberikan perasaan sejahtera bagi yang signifikan antara usia dengan tingkat depresi
menerimanya. Dukungan keluarga dapat responden. Hasil uji statistik terhadap faktor
berupa komunikasi verbal dan non verbal, jenis kelamin diperoleh p value 0,917 pada
saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku nilai α 0,05 yang berarti p value > α, sehingga
yang diberikan oleh orang-orang yang akrab didapatkan kesimpulan tidak ada hubungan
dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya yang signifikan antara jenis kelamin dengan
atau berupa kehadiran dalam hal-hal yang tingkat depresi responden. Hasil uji statistik
dapat memberikan keuntungan emosional terhadap faktor dukungan keluarga diperoleh
atau berpengaruh pada tingkah laku p value 0,002 pada nilai α 0,05 yang berarti p
penerimanya (Ali, 2009). value < α, sehingga didapatkan kesimpulan
Tidak ada hubungan yang signifikan ada hubungan yang signifikan antara
antara tingkat pengetahuan dengan tingkat dukungan keluarga dengan tingkat depresi
depresi responden kanker. Pengetahuan dapat responden. Hasil uji statistik terhadap faktor
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor tingkat pengetahuan diperoleh p value 0,645
internal atau kemauan dari seseorang untuk pada nilai α 0,05 yang berarti p value > α,
tahu, faktor eksternal atau didapatkan dari sehingga didapatkan kesimpulan tidak ada
keluarga dan masyarakat atau media hubungan yang signifikan antara tingkat
elektronik dan faktor pendekatan belajar atau pengetahuan dengan tingkat depresi
upaya belajar seperti strategi belajar untuk responden.
mendapatkan informasi.
Saran
PENUTUP Bagi perkembangan Ilmu
Kesimpulan Keperawatan dapat menjadi suatu bahan
Secara statistik didapatkan hasil masukan dan sumber informasi bagi ilmu
bahwa sebagian besar responden berada pada keperawatan dalam pengembangan ilmu
rentang usia dewasa tengah (41-60 tahun) pengetahuan khususnya bagi mata ajar
sebanyak 36 responden. Berdasarkan jenis Keperawatan Medikal Bedah.
kelamin sebagian besar responden yaitu Bagi institusi kesehatan (RSUD Arifin
perempuan sebanyak 49 responden. Achmad Provinsi Riau) ini dapat
Berdasarkan status perkawinan didapatkan dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan
bahwa seluruh responden (60 orang) memiliki kembali dalam memberikan asuhan
status kawin. Berdasarkan status pendidikan keperawatan psikososial kepada pasien yang
sebagian besar responden memiliki tingkat dirawat inap dan membantu pasien
pendidikan SMA sebanyak 23 responden. mengarahkan pada mekanisme koping yang
Berdasarkan diagnosa medis sebagian besar adaptif, serta memberikan dukungan dan
responden yaitu kanker payudara sebanyak 48 penjelasan tentang perkembangan penyakit
responden. dan mekanisme pengobatan yang akan dilalui
Berdasarkan gambaran variabel oleh pasien sehingga mengurangi tingkat
penelitian, gambaran dukungan keluarga depresi.
sebagian besar responden memiliki dukungan Bagi responden dapat lebih
keluarga yang tinggi sebanyak 33 responden. meningkatkan koping individu dalam
Gambaran tingkat pengetahuan sebagian menghadapi penyakit dan menjalani
besar responden memiliki tingkat pengobatan sehingga dapat terhindar dari
pengetahuan yang rendah sebanyak 44 tanda-tanda depresi yang dapat mengambat
responden. Gambaran tingkat depresi proses penyembuhan.
sebagian besar responden memiliki tingkat Bagi penelitian selanjutnya hasil
depresi sedang sebanyak 23 responden. penelitian ini dapat melanjutkan penelitian
Hasil uji statistik terhadap faktor usia yang lebih spesifik lagi dengan
diperoleh p value 0,949 pada nilai α 0,05 yang menghubungkan variabel-variabel lainnya
berarti p value > α, sehingga didapatkan yang tidak berhubungan dalam penelitian ini.
kesimpulan tidak ada hubungan yang Peneliti selanjutnya juga bisa menambahkan

1471
variabel stadium depresi pada cancer. ng/pusdul/H
kanker, terapi pasien-pasien Diperoleh pada asil
pengobatan yang kanker serviks tanggal 31 %20Penelitian/
dijalani, lama uteri di Januari 2015 Fertilitas/2011/
diagnosis RSUPHAM dari Perkaw inan
ditegakkan dan dan http://www.ca %20Muda
kondisi ncer.org %20Dikalangan
lingkungan pasien. RSUPM Antara, Budi %20Perem
Surya. puan.pdf
1
Rizki dengan (2005).
Suwistianisa menggunakan Depresi
, Mahasiswa skala pada
Program Beck keganasan
Studi Ilmu ginekologi.
Keperawatan Depression Diperoleh
Universitas Inventory-II. tanggal 11
Riau, Tesis: Juni 2015
Indonesia Universitas dari
2
Ns. Nurul Sumatera http://eprint
Huda, Utara, s.undip.ac.i
M.Kep., d/12816/
Sp.KMB, Medan. Aziz, M. F.,
Dosen Andrijono &
Diperoleh Saifuddin,
Bidang
Keperawatan A.B. (2006).
tanggal
Medikal Buku acuan
31
Bedah nasional
Januari
Program onkologi
2015
Studi Ilmu ginekologi
dari
Keperawatan edisi kedua.
http://repositor
Universitas Jakarta:
y.usu.ac.id/bits
Riau, Yayasan Bina
tream/1234
Indonesia Pustaka
3 56789/6446/1/
Juniar Sarwono
08E00069.pdf
Ernawaty, Prawirohadjo.
Ali. (2009).
M.Kep., Bertens, K. (2006).
Pengantar
M.Ng, Dosen Psikoanalisis
keperawatan
Bidang Sigmund Freud.
keluarga.
Keilmuan Jakarta: Gramedia
Jakarta: EGC.
Keperawatan Pustaka Utama.
Amalia, L. (2009).
Anak BKKBN.
Mengobati
Program kanker serviks
Studi Ilmu (2011).
dan 33 jenis
Keperawatan kanker
Universitas Perkawinan
lainnya. dikalangan
Riau, Indonesia Jogjakarta: perempuan.
Landscape. Diperoleh 4 Juli
DAFTAR American Cancer
PUSTAKA 2015
Society. dari
Aldiansyah, D. (2007).
(2008). http://www.bk
Cervical kbn.go.id/litba
Tingkat
1472
Corwin, E. J. http://reposit 20 Januari perilaku.
(2009). Buku ory.unand.ac.id/1 dari Jakarta:
saku 7994/1 Kaplan, http://link.spr Rineka
patofisiologi. H. I. (2010). inger.com/art Cipta.
Jakarta: EGC. Sinopsis psikiatri icle/10.1007 Potter, P. A., &
Fauziana, A. jilid 2. % 2Fs00520- Perry, A.
(2011). Jakarta: 009-0600- G. (2005).
Hubungan Binarupa z#page-1 Buku ajar
dukungan Aksara Mintian, Y & Yi, fundament
keluarga Publisher. W. (2008). al
dengan Kartika, U. (21 Psikoterapi keperawat
motivasi Maret 2013). pasien kanker. an:
menjalani Penderita Dalam: konsep,
kemoterapi kanker di Buku proses dan
pada pasien ajar praktik
post opca indonesia onkologi klinis edisi 4.
mammae di edisi II. Jakarta: Jakarta:
RS Kanker meningkat. FKUI. Mubarak, EGC.
Dharmis. W. I., Nurul, C., Riskesdas (2013).
Diperoleh Kompas. Khoirul, L., & Riset
pada tanggal Diperoleh Supriadi. (2003). kesehatan
16 Juli 2015 tanggal 10 Promosi dasar.
dari Maret 2015 kesehatan Diperoleh
www.library dari Ed.2. pada
.upnvj.ac.id/ http://health. Yogyakarta: tanggal 4
pdf. kompas.com/ Graha Ilmu. April 2015
Hawari, D. read/2013/03 Notoatmodjo, S. dari
(2011). /2 (2007). http://www
Manajemen 1/19425358 Promosi .depkes.go.
stres, cemas & Maramis, A. kesehatan id/resource
depresi cetakan (2003). dan ilmu s/do
ke tiga. Jakarta: Penanganan wnload/gen Cendrawasi
FKUI. Herien, depresi dan eral/Hasil h I RSUD
Y anxietas di %20Riskes Arifin
(2010). pelayanan das% Achmad
primer. 202013.pdf provinsi
Hubungan Surabaya: Sari, M., Dewi, Y. Riau.
Indopsy. I., & Utami, Diperoleh
berbagai Mhaidat, N. M.,
dukungan sosial A. 2012. pada tanggal
Alzoubi, K. Hubungan 20 Februari
dengan tingkat H., Al-
depresi dukungan 2015 dari
Sweedan, S., keluarga http://ejourna
penderita kanker & Alhusein,
payudara di terhadap l.unri.ac.id/in
B. A. (2009). motivasi dex.php/JN
irna bedah Prevalence
RSUD pasien I/article/dow
of depression kanker nload/2026/1
Dr.Adnaan WD. among
Diperoleh pada payudara 991
cancer dalam Siswono. (2005).
tanggal 22 patients in menjalani Epidemoilog
jordan. kemoterapi i kanker.
Februari 2015 Diperoleh
dari di ruang Diperoleh
pada tanggal
1473
pada (2013).
Sukadja. (2000).
tanggal 3 Hubunga
Desember Onkologi n
2014 dukungan
klinik 2nd
http://ww keluarga
w.scribd.c ed. terhadap
om/doc/2 tingkat
Surabaya:
0299670 kecemasa
5/epidemo Airlangga n
ilogi- kemotera
University
kanker# pi pada
Sembiring, R. I. Press. pasien
(2013). kanker
Uila, U. T.
Relation of serviks di
(2009).
knowledge RSUD
Faktor-
to Dr.Moew
faktor
depression ardi.
yang
rate of Diperoleh
mempeng
cervical pada
aruhi
cancer tanggal 4
tingkat
client on April
depresi
content 2015 dari
pada
space at http://ww
pasien
RSUD w.academ
kanker
Dr.Pirnga ia.edu/539
payudara
di Medan 8300/
yang
in 2013. Yayasan Kanker
menjalani
Diperoleh Indonesia.
kemotera
pada (2012).
pi di
tanggal 20 Jakarta
ruang
Februari race.
Mawar II
Diperoleh
Rumah
dari pada
Sakit
http://delih tanggal 4
Umum
usada.ac.id April
Daerah
/files/jurke 2015
Dr.Moew
b/jurn http://yay
ardi
al2.pdf#pa asankanke
Surakarta.
ge=53 rindonesia
Diperoleh
.org/201
pada
2/yki-
tanggal 4
jakarta-
Juli 2015
race
dari
http://epri
nts.ums.ac
.id/6404/
Utami, D.,
Andriyani
, A., &
Fatmawati
, S.

1474

You might also like