Professional Documents
Culture Documents
1, 2021
E ISSN 2745-858X
Email: afrianifeni245@gmail.com
ABSTRACT
Background: In terms of the health behavior of students in the Tanjungpura University Dormitory
area, it was found that the majority of students did light activities such as frequently using eating and
drinking utensils at the same time, sanitation every 2/3 weeks, inappropriate disposal of waste water
and untidy rooms arrangement with humidity and dry room temperature which might cause
itching/redness of the skin, fever, flu and cough. The behavior patterns and habits that the researcher
found did not meet health standards which could lead to diseases if they did not maintain the
cleanliness of the environment in the area.
Methods: This research was descriptive quantitative data study with cross sectional design which
was conducted from May to August 2020 using 2 questionnaire instruments Likert and Guttman
scale. The research sample consisted of 104 student respondents.
Results: There was a relationship between health behavior and the risk of environmental-based
diseases in the area of Tanjungpura University Dormitory Pontianak with a statistical test result p
value of 0.000 where the majority of respondents were 20-22 years old and a year length of stay.
Respondents lived on the 1st floor and the average number of residents in 1 room was 4 people
Conclusion: Health behavior had a strong influence on health status, daily eating and drinking habits
which did not meet health standards and led to diseases.
Keywords: health behavior, environmental-based disease, students, dormitories
ABSTRAK
Latar Belakang: perilaku kesehatan mahasiswa di wilayah Asrama Rusunawa Untan ditemukan
bahwa mayoritas mahasiswa melakukan aktivitas ringan, sering menggunakan perabot makan dan
minum secara bersamaan, sanitasi dibersihkan 2/3 minggu sekali, air limbah yang dibuang tidak
pada tempatnya serta keadaan kamar yang tidak tertata rapi dengan kelembaban suhu ruang yang
kering sehingga dapat menimbulkan gatal-gatal/kemerahan pada kulit, demam, flu dan batuk. Pola
perilaku dan kebiasaan yang peneliti temukan tidak memenuhi standar kesehatan inilah yang dapat
memicu timbulnya penyakit apabila tidak menjaga kebersihan lingkungan didaerah tersebut.
Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif data deskriptif dengan desain cross sectional
yang dilakukan pada Bulan Mei sampai Agustus 2020 menggunakan 2 instrumen kuesioner skala
Likert dan Guttman. Sampel penelitian berjumlah 104 responden mahasiswa.
Hasil: ada hubungan antara perilaku kesehatan terhadap risiko penyakit berbasis lingkungan di
wilayah Asrama Rusunawa Untan Pontianak dengan nilai p hasil uji statistik sebesar 0,000 dimana
mayoritas responden berusia 20-22 tahun, lama tinggal selama 1 tahun, responden tinggal di lantai
1, dan rata-rata jumlah penghuni dalam 1 kamar sebanyak 4 orang.
Kesimpulan: perilaku kesehatan memiliki pengaruh yang kuat terhadap status kesehatan dan
kebiasaan makan serta minum sehari-hari sehingga jika tidak memenuhi standar kesehatan tersebut
dapat memicu timbulnya penyakit.
Kata Kunci: perilaku kesehatan, penyakit berbasis lingkungan, mahasiswa, asrama
67
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 1, 2021
E ISSN 2745-858X
68
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 1, 2021
E ISSN 2745-858X
69
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 1, 2021
E ISSN 2745-858X
70
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 1, 2021
E ISSN 2745-858X
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Kesehatan dan Risiko PBL
71
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 1, 2021
E ISSN 2745-858X
72
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 1, 2021
E ISSN 2745-858X
kurang terjamin cenderung berada di lantai ekonomi dan faktor sosio-kognitif misalnya
atas. Kurangnya pencahayaan lampu dan pengetahuan, sikap, motivasi, persepsi
sinar matahari dapat memicu adanya risiko terhadap lingkungan dan persepsi mengenai
penyakit yang disebabkan oleh zoonosis. konsep sehat dan sakit pada faktor eksternal
Kondisi lingkungan dapat menghasilkan yang meliputi sistem kesehatan. Indikator
tingkat kenyamanan berbeda. Suhu dalam penerapan perilaku kesehatan dapat
ruangan, tingkat kelembaban serta fisiologis meliputi beberapa hal yaitu menggunakan
penghuni ruangan dapat mempengaruhi air bersih, menggunakan jamban sehat, rajin
kondisi termal di dalam ruangan, misalnya cuci tangan dengan air bersih dan sabun,
jangkauan sinar matahari sedikit dan ukuran melakukan aktivitas fisik secara rutin, dan
ventilasi udara yang kecil dapat menganggu tidak memiliki kebiasaan merokok. Individu
proses sirkulasi udara. Udara yang memiliki yang sadar akan pentingnya memelihara
sirkulasi buruk menjadi salah satu faktor perilaku kesehatan dapat melakukan
pemicu penyakit pernapasan akut bagi berbagai upaya preventif (pencegahan) baik
individu. kepada diri sendiri maupun lingkungan
Hasil penelitian berdasarkan dengan menjaga pola hidup bersih dan
karakteristik perilaku kesehatan didapatkan memanfaatkan pelayanan kesehatan.
bahwa mahasiswa dengan perilaku Kriteria responden berdasarkan risiko
kesehatan yang baik sebanyak 59 orang, penyakit berbasis lingkungan didapatkan
mahasiswa dengan perilaku kesehatan bahwa mahasiswa dengan risiko penyakit
kurang baik sebanyak 45 orang. Perilaku berbasis lingkungan yang rendah sebanyak
kesehatan mahasiswa asrama Rusunawa 69 orang dan mahasiswa dengan risiko
Untan dengan frekuensi kurang baik yang penyakit berbasis lingkungan yang tinggi
tinggi terdapat didalam variabel status sebanyak 35 orang. Mahasiswa yang tinggal
kesehatan (f = 56) dan kebiasaan makan di asrama Rusunawa Untan mampu
dan minum (f = 69). Status kesehatan memodifikasi lingkungan sehingga frekuensi
memiliki selisih nilai frekuensi yang kontras, risiko penyakit berbasis lingkungan rendah
sedangkan variabel pada perilaku dikarenakan lama tinggal dan rentang usia
kesehatan sehari-hari memiliki nilai mahasiswa menjadi salah satu faktor
frekuensi selisih 7 angka. Penjumlahan pendukung rendahnya risiko penyakit
mean pada item kuesioner menunjukan berbasis lingkungan. Individu yang tinggal di
bahwa perilaku kesehatan mahasiswa yang wilayah asrama/kos rentan terhadap
baik (f = 59) memiliki nilai frekuensi yang penyakit infeksius apabila individu tidak
kontras dengan nilai frekuensi perilaku menjaga kebersihan dengan tepat. Sarana
kesehatan kurang baik (f = 45). Kebiasaan dan prasarana yang mencetus penyakit
makan dan minum sehari-hari berdampak berbasis lingkungan ditambah dengan
pada status gizi yang baik sehingga perilaku kesehatan mahasiswa yang kurang
pertumbuhan dan perkembangan individu baik dapat menjadi agen penyebar penyakit
menjadi optimal. Individu dengan status terhadap individu lainnya dalam ruang
kesehatan yang baik dapat meningkatkan lingkup yang luas.
sistem imunitas tubuh sehingga tubuh tidak Ruangan yang mendapat sinar matahari
mudah terserang penyakit. Perilaku yang cukup meningkatkan kenyamanan
kesehatan memiliki gambaran 2 faktor yang termal pada penghuni asrama. Mahasiswa
mempengaruhi lingkungan yaitu faktor beraktifitas ringan selama didalam kamar
internal dan faktor eksternal. Faktor internal asrama keadaan sirkulasi udara yang baik,
dapat meliputi faktor sosio-demografi misalnya membuka jendela dan membuka
73
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 1, 2021
E ISSN 2745-858X
74
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, Volume 3, No. 1, 2021
E ISSN 2745-858X
75